Perancangan Pembelajaran Terpadu [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU

PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu Dosen Pengampu: Ibu Deasylina da’ary Oleh : 1. Fajar Setiawan

(1401410414)

2. Dhita Kurniasari Agustina

(1401410292)

3. Jesicca Sekar Andini

(1401410085)

4. Budi Santoso

(1401410072)

5. Ida Riana Valentina

(1401410414)

6. Antonia Prisca

(1401409160)

Rombel 04 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Idealnya, model pembelajaran terpadu bertolak dan dikembangkan dari kurikulum yang sudah terpadu ( integrated curriculum ). Namun dalam pendidikan di Indonesia, biasanya kurikulum itu sudah dikembangkan ke dalam berbagai mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya. Keuntungan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu pada tingkat sekolah dasar yaitu

dengan adanya penerapan system guru kelas, dimana dengan pengalamannya mengajarkan seluruh mata pelajaran, guru bias lebih cepat melihat keterhubungan kompetensi dasar dan indicator antar mata pelajaran. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu ini sangat ditentukan bagaimana kemampuan guru dalam menyusun perancangan dan scenario pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan memperhatikan karakteristik siswa. Pada dasarnya sebagian besar guru di indonesia belum menerapkan pembelajaran terpadu, tidak seperti di negara-negara maju yang kebanyakan sudah menerapkan pembelajaran terpadu dalam pengajaranya. Untuk itu sebaiknya guru menerapkan pembelajaran terpadu, karena kita tahu bahwa manfaat dari pembelajaran terpadu sangat baik untuk peserta didik dilihat dari efektivitas dan efisiensi. Dalam makalahini kami menjabarkansedikit tentang perencanaan pembelajaran terpadu.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana merencanakan pembelajaran terpadu? 2. Bagaimana Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu? 3. Bagaimana cara penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu 4. Bagaimana cara penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui bagamana merencanakan pembelajaran terpadu. 2. Untuk mengetahui bagaimana pemeteaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema. 3. Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun silabus pembelajaran terpadu. 4. Untuk mengetahui bagaimana cara penyusunan satuan pembelajaran terpadu.

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

A. Perencanan Pembelajaran Terpadu Sebagai sesuatu yang relative baru dalam implementasi kurikulum di Indonesia, pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran terpadu di sekolah dasar harus didukung oleh kemampuan dan kesiapan guru yang optimal dan berbagai alat dan sarana yang memadai. Selain itu menuntut juga adanya kreativitas dan inovasi guru. Pengembangan pembelajaran terpadu dapat berupa contoh, aplikasi, pemahaman, analisis, dan evaluasi. Konsep-konsep dapat dipadukan dari semester yang berlainan yang pembelajarannya dapat dilaksanakan pada semester yang sama dengan tidak meninggalkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada semester lainnya. Ada berbagai model dalam mengembangkan pembelajaran Terpadu yang dapat dilihat pada alur penyusunan perencanaan pembelajaran terpadu berikut ini:

Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu Langkah 1:

Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan. Pada saat menetapkan beberapa bidang kajian yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar oleh peserta didik dan kebermaknaan belajar.

Langkah 2: Langkah berikutnya dalam pengembangan model pembelajaran terpadu adalah mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari bidang kajian yang akan dipadukan dan melakukan pemetaan pada semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bidang kajian per kelas yang dapat dipadukan. Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh. Beberapa ketentuan dalam pemetaan Kompetensi Dasar dalam pengembangan model pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut. Mengidentifikasikan beberapa Kompetensi Dasar dalam berbagai Standar Kompetensi yang memiliki potensi untuk dipadukan. Beberapa Kompetensi Dasar yang tidak berpotensi dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan dalam pembelajaran. Kompetensi Dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan/disajikan secara tersendiri. Kompetensi Dasar dipetakan tidak harus berasal dari semua Standar Kompetensi yang ada pada mata pelajaran pada kelas yang sama, melainkan memungkinkan hanya dua atau tiga Kompetensi Dasar saja. Kompetensi Dasar yang sudah dipetakan dalam satu topik/tema masih bisa dipetakan dengan topik/tema lainnya. Langkah 3: Setelah pemetaan Kompetensi Dasar selesai, langkah selanjutnya dilakukan penentuan tema pemersatu antar-Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Tema yang dipilih harus relevan dengan Kompetensi Dasar yang telah dipetakan dan dapat dirumuskan dengan melihat isu-isu yang terkini, misalnya penyakit demam berdarah, HIV/AIDS, dan lainnya, kemudian baru dilihat koneksitasnya dengan kompetensi dasar dari berbagai bidang kajian. Dengan demikian, dalam satu mata pelajaran pada satu tingkatan kelas terdapat beberapa topik yang akan dibahas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan topik/tema pada pembelajaran terpadu antara lain meliputi hal-hal berikut.

Tema, dalam pembelajaran terpadu, merupakan perekat antar-Kompetensi Dasar yang terdapat dalam bidang kajian. Tema yang ditentukan selain relevan dengan Kompetensi-kompetensi Dasar yang terdapat dalam satu tingkatan kelas, juga sebaiknya relevan dengan pengalaman pribadi peserta didik, dalam arti sesuai dengan keadaan lingkungan setempat. Dalam menentukan topik, isu sentral yang sedang berkembang saat ini, dapat menjadi prioritas yang dipilih dengan tidak mengabaikan keterkaitan antar-Kompetensi Dasar pada bidang kajian yang telah dipetakan. Langkah 4: Membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kaitan antara tema/topik dengan kompetensi dasar yang dapat dipadukan.

Langkah 5: Setelah membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema pemersatu, maka Kompetensi-kompetensi Dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar yang nantinya digunakan untuk penyusunan silabus.

Langkah 6: Menyusun silabus pembelajaran terpadu, dikembangkan dari berbagai indikator bidang kajian menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yang konsep keterpaduan atau keterkaitan menyatu antara beberapa bidang kajian. Komponen penyusunan silabus terdiri dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar. Langkah 7: Setelah teridentifikasi peta Kompetensi Dasar dan tema yang terpadu, selanjutnya adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pembelajaran terpadu, sesuai dengan Standar Isi, keterpaduan terletak pada strategi pembelajaran. Hal ini disebabkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar telah ditentukan dalam Standar Isi Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut merupakan realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu. Komponennya terdiri atas: identitas mata pelajaran, Kompetensi

Dasar yang hendak dicapai, materi pokok beserta uraiannya, langkah pembelajaran, alat media yang digunakan, penilaian dan tindak lanjut, serta sumber bahan yang digunakan. B. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu Pemetaan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Pembelajran Tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengjaran dan pengalaman belajar melalui ketrpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Pada pembelajaran ini guru menyajikan pembelajaran dengan tema dan sub tema yang disepakati dan dihubungkan dengan antar mata pelajaran sehinggga siswa-siswi memperoleh pandangan dan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari mata pelajran yang berbeda-beda(Sukayati,1998). Tema pembelajaran tematik sebagai alat/wahana pemersatu dari standar kompetensi setiap mata pelajaran yang dipadukan. Dalam penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu : a.

Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik.

b. Mulai dari yang termudah menuju yang sulit. c.

Mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks

d. Dari yang konkret menuju ke yang abstrak. e.

Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri peserta didik.

f.

Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya. Prosedur Pemetaan Tema Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua SK, KD, Indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Hal ini dapat dilakukan dengan :

1.

Penjabar SK dan KD ke dalam indicator melakukan kegiatan penjabaran SK dan KD dari setiap mata pelajaran ke dalam indicator. Dalam mengembangakan indicator perlu memperhatikan halhal sbb:

a.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik

b. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran

c.

Dirumuskan dalam kata operasional yang terukur dan atau dapat diamati.

2.

Menentukan Tema Dalam menentukan tema dapat dilakukan denga dua cara. Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, menentukan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menetukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

3.

Identifikasi dan analisis SK, KD, danIndikator. Identifikasi dan analisis untuk setiap SK, KD, dan Indikator disesuaikan dengan setiap tema sehingga semua SK, KD, dan Indikator terbagi habis.

Kegiatan Pemetaan Keterhubungan KD dan Indikator ke dalam Tema Pemetaan KD dan Indikator ke dalam tema dimulai dengan kegiatan sbb: 1. Memetakan semua mata pelajaran yang dikerjakan di kelas 1-3. Karena pembelajaran tematik adalah ketrpaduan anatara berbagai macam mata pelajaran yang digabungkan menjadi satu kesatuan. Sehinggga dalam satu waktu pelajar dalam hala ini adalah pelajar kelas bawah mampu mendapatkan ilmu yang beragam dan mempunyai pemahaman yang lebih luas. Karena suatu paket pelajaran dihubungkan dengan berbagai macam ilmu pengetahuan. 2. Mengidentifikasi setiap Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Hal ini perlu dilakukan agar tidak salah dalam penyampaian materi pelajaran, baik salah dalam bentuk porsi materi atau tingkat kesulitan materi(bobot materi). Jadi sebagai seorang guru harus pandai dalam mengidentifikasi SK tersebut. 3. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Dalam hal ini sama dengan penjelasan di atas yaitu pada intinya sebagai seorang guru harus mampu mengidentifikasi Kompetensi Dasar. 4. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator. Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam Indikator, menurut Najib Sulhan (2006) dapat menggunakan contoh sbb: Dalam contoh ini mengambil penjabaran dalam pelajaran Matematika. Standar Kompetensinya adalah Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan sampai 20. Kompetensi Dasarnya

Membilang Banyak Benda. Indikatornya a) Membilang atau menghitung secara urut b) Menyebutkan banyak benda c) Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sesama banyak d) Membaca dan menulis lambang bilangan e) Menyatrakan masalah sehari-hari yang terkait penjumlahan dan pengurangan sampai 20. 5. Mengidentifikasi tema-tema berdasarkan keterpaduan SK, KD, dan Indikator dari semua mata pelajaran yang diajarakan di kelas 1-3. Melakukan Identifikasi dan analisis untuk setiap SK, KD, dan Indikator harus cocok untuk setiap tema sehingga semua SK, KD, dan Indikator terbagi habis. Artinya untuk SK, KD, dan Indikator yang tidak dapat dipadukan dengan mata pelajaran lain disajiakan secara tersendiri.

C. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap – tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Silabus diartikan sebagai ringkasan, garis besar, atau pokok – pokok materi pembelajaran terpadu. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Contoh silabus pembelajaran terpadu: SILABUS PEMBELAJARAN TERPADU Kelas Semester Tema

NO 1

Mata Pelajaran Bahasa  Indonesia 

 

Sekolah Dasar : SD Negeri Maju Mapan Semarang : III (Tiga) : I (Satu) : Peristiwa Alam

Kompetensi Dasar dan Indikator Menentukan Peristiwa Alam Menceritakan peristiwa alam yang pernah dialami, dilihat, dan didengar Menjelaskan peristiwa alam yang terjadi di sekitar Menjelaskan isi gambar seri tentang peristiwa alam yang terjadi di sekitar

Materi Pokok Peristiwa  alam yang sering terjadi di sekitar      

Strategi Pembelajaraan Tanya jawab dan diskusi tentang peristiwa alam yang pernah dialami, dilihat, dan di dengakan Menyanyikan lagu pemandangan Mencari berita dari media masa dan media cetak tentangt berbagai peristiwa alam Menceritakan pengalaman tentang peristiwa alam yangt dialami, dilihat dan didengar Mengamati gambar seri yang berhubungan dengan peristiwa alam menulis satu paragraf dari setiap gambar sehingga menjadi sebuah karangan yang padu Membacakan hasil tulisan yang telah dibuat di depan kelas

Alokasi Wakttu 2 jam  Pelajaran 

Sumber Bahan Koran, majalah, buku cerita, radio, TV Gambar seri tentang peristiwa alam

2

Pengetahu an Alam







3

Pengetahu an Sosial 



4

Matematik a



5

Kerajinan tangan dan kesenian 



Menfinisikan ciri- ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat serta pengaruhnya terhadap kesehatan Membedakan kondidi linngkugan sehat dan tidak sehat Mengidentifikasi penyebab pencemaran terhadap kesehatan Menjelaskan pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan Kemampuan  memahami kenampakan Mengidentifikasi kenampakann alam dan kenampakan buatan bagi kehidupan Menjelaskan manfaat kenampakan alam

Lingkunnga n sehat dan lingkungan tidak sehat 

Mengenal dan menggunakan konsep bilangan cacah dalam pemecahan masalam Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan Mengekspresikan  gagasan imajinasi dengan muusikmusik dalam karya seni Menyanyikan lagu anak-anak dengan syair yang benar dihadapan anggota kelas lain Berkarya seni rupa melalui kegiatan

Operasi  hitung bilangan 

   

Kenampaka  n alam dan buatan  



Berbagai  gambar pola ragam hias,  kolase, mainan kreatif dari bahan daur ulang

Tanya jawab dan diskusi tentang ciri-ciri, pengaruh, dan perbedaan lingkungan sehat dan tidak sehat, serta penyebab pencemaran terhadap kesehatan Mengamati ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat melalui penjelasan mengamati pengaruh lingkungan sehat dan tidak sehat Meneliti penyebab pencemaran terhadap kesehatan Menelaah pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan Melaporkan ciri-ciri, perbedaan lingkungan sehat dan tidak sehat serta penyebab pencemaran terhadap kesehatan

6 jam  pelajaran 

Lingkungan di sekitar sekolah Alat kebersihan

Tanya jawab dan diskusi tentang kenampakan alam dan serta manfaatnya bagi kehidupan kenampakan buatan mengamati kenampakan alam di lingkungan sekitar menyebutkan jenis-jenis kenampakan alam dilingkungan sekitar melalui penjelasan

4 jam  pelajaran a

Lingkunngan sekitar

Menjelaskan langkah-langkah  menyelesaikan soal cerita tanya jawab soal cerita yang terdapat penjumlahan dan pengurangan Mendemonstrasikan penyelesaian soal cerita tentang penjumlahan dan pengurangan yang ada hubunganya dengan peristiwa dan lingkungan sekitar

4 jam Matematika 3A pelajaran Erlangga

Penjelasan langkah-langkah pembuatan  kolase Mempraktekan pembuatan kolase dari berbagai objek dan bahan di alam sekitar

4 jam pelajaran

eksplorasi gagasan dengan berbagai simbol unsur rupa pada paduanya

D. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran terpadu di kelas perlu disusun suatu satuan pembelajaran terpadu. Komponen satuan pembelajaran terpadu meliputi : a.

Identitas mata pelajaran ( nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan waktu pertemuan yang dialokasikan )

b. Kompetensi dasar yang hendak dicapai c.

Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar

d. Strategi pembelajaran ( kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber elajar untuk menguasai kompetensi dasar ) e.

Alat dan media yang digunakanuntukmemperlancarpencapaiankompetensidasar

f.

Penilaian dan tindaklanjut

g. Sumber vahan yang digunakandalamkegiatanpembelajaranterpadusesuaidengankompetensidasar yang harusdikuasai. Contoh RPP Pembelajaran terpadu

SATUAN PEMBELAJARAN TERPADU Mata Pelajaran

: 1. Bahasa Indonesia

2. Pengetahuan Alam 3. Matematika 4. Kerajinan Tangan dan Kesenian Tema

: Peristiwa Alam

Satuan Pendidikan

: Sekolah Dasar

Kelas/semester

: III(Tiga) / I (Satu)

Alokasi Waktu

: 1 x Pertemuan (2 x 30 menit)

A.

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Dari kompetensi dasar dan indikator ke empat mata pelajaran tersebut yang dapat dipadukan adalah sbg berikut Mata Pelajaran 1. Bahasa Indonesia

2. Pengetahuan Alam

3. Matematika

Kompetensi Dasar dan Indikator a. Menceritakan Peristiwa alam b. Menceritakan Peristiwa alam yang pernah dialami, dilihat, dan didengar c. Menjelaskan isi gambar seri tentang peristiwa alam yang terjadi disekitar a. Mendeskripsikan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat b. membedakan kondisi lingkungan sehat dan tidak sehat c. mengidentifikasi penyebab pencemaran terhadap kesehatan d. menjelaskan pengaruh pencemaran lingkungan a. Mengenal dan mennggunakan konsep bilangan cacah dalam pemecahan masalah b. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan

4. Kerajinan Tangan dan Kesenian

a.

Mengekspresikan gagasan imajinasi dengan musik-musik dalam berkarya seni

b. menyanyikan lagu anak-anak dengan syair yang benar dihadapan anggota kelas lain

B. MATERI PEMBELAJARAN Untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator di atas ditetapkan materi pembelajaran sebagai berikut 1. Bahasa Indonesia a.

Peristiwa alam yang terjadi di sekitar

b. Gambar seri, yang terdiri dari 4 rangkaian gambar yang memuat gejala peristiwa alam c.

menulis kalimat dengan memperhatikan ejaan dan penggunaan tanda baca

d. membaca dengan lalfal dan intonasi yang benar

2. Pengetahuan Alam Lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, meliputi ciri-ciri penyebab, dan pengaruh terhadap kesehatan 3. Matematikangan Penjumlahan dan pengurangan melalui soal cerita tentang peristiwa alam dalam kehidupan sehari-hari 4. Kerajinan Tangan dan Kesenian Syair lagu tentang “Kampung Halamanku”

C. STRATEGI PEMBELAJARAN Strategi pembelajaran terpadu ini diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan persiapan, pembukaan, inti, dan penutup 1. Kegiatan Persiapan/pra pembelajaran Guru mempersiapkan segala sesuatu yang akan mendukung pelaksanaan proses pembelajaran terpadu seperti menyiapkan ruangan, alat dan media dan sebagainya. 2. Kegiatan Pembukaan a.

Siswa dikondisikan ke dalam situasi belajar yang kondusif

b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajar dan kompetensi yang harus dicapai c.

Guru menjelaskan kegiatan siswa yang harus dilaksanakan siswa dalam pembelajaran

d. guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu pemandangan 3. Kegiatan Inti Eksplorasi Guru mengajak siswa bertanya jawab tentang lagu yang dinyanyikan dan dihhubungkan dengan materi yang akan dipelajari Elaborasi a.

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen, setiap kelompok terdiri atas 4-5 anak

b. Setiap kelompok mencari berita dari surat kabar, majalah dan buku pengetahuan tentang peristiwa alam yang telah disediakan guru c.

Perwakilan kelompok memaparkan apa yang telah ditemukan, dan dilanjutkan tanya jawab

d. Guru memberi kesimpulan dari diskusi

e.

Guru memperlihatkan gambar seri tentang peristiwa alam dan meminta masing-masing kelompok mengamati dan menghubungkan setiap gambar

f.

Setiap kelompok menuliskan paragraf kalimat untuk setiap gambar dengan memperhatikan cara penulisan dan penggunaann tanda baca yang benar

g. Setiap kelompok membacakan hasilnya dengan memperhatikan intonasi yang benar h. Guru menanggapi tentang bacaan siswa dan memberikan penjelaskan i.

Setiap kelompok mengamati lingkungan disekitar sekolah, dan membedakan lingkungan yang sehat dan lingkunngan yang tidak sehat

j.

Setiap kelompok menuliskan pada lembar pengamatan dan mendiskusikan dengan anggota kelompok. selanjutnya masing-masing perwakilan kelompok membacakan hasilnya

k.

Kegiatan selanjutnya mendenmonstrasikan dan menyelesaikan latihan soal cerita tentang penjumlahan dan pengurangan yang dihubungkan dengan peristiwa alam di lingkungan sendiri Konfirmasi

a.

Guru memberikan tanggapan terhadap semua hasil kerja siswa

b. Guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang telah menyampaikan hasil diskusi, menyampaikan pendapatn serta memberikan motivasi pada siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. 4. Kegiatan Penutup a.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya.

b. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi. c.

Guru bersama siswa membahas jawaban siswa dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

d.

Guru menutup pelajaran dan tindak lanjut memberikan pembiasaan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan

D. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR a.

Media 1. Koran, majalah, dan buku-buku pengetahuan 2. lingkungan disekitar sekolah 3. Gambar seri tentang peristiwa alam (banjir) 4. Teks lagu “kampung halamanku”

b. Sumber Belajar

1. Buku model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik karya Trianto, S.Pd.,M.Pd 2. BSE bahasa indonsia, matematika, IPA, Kerajinan Tangan

E. PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. Prosedur Penialaian a.

Penilaian proses dilakukan untuk melihat kerjasama siswa dalam berkelompok

b. Penilaian akhir 2. Jenis dan Bentuk Tes a.

Tes tulisan bentuk uraian dan pilihan ganda dilakukan pada akhir pembelajaran

b. Tes Kinerja dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung

3. Alat Penilaian a.

Lembar Kerja Siswa

b. Lembar Soal c.

Lembar pengamatan

d. Lembar Penilaian Kinerja

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan pembelajaran Terpadu yang dapat dilihat pada alur penyusunan perencanaan pembelajaran terpadu berikut ini:

B. Saran Sebaiknya guru lebih jeli dalam proses pembelajaran dimana pembelajaran terpadu lebih efektif dan efisien dalam membelajarkan.

DAFTAR PUSTAKA Resmini Novi dkk. 2009. Pembelajaran Terpadu di SD,Jakarta: UNIVERSITAS TERBUKA http://rudy-unesa.blogspot.com/2011/01/perencanan-pembelajaran-terpadu.html http://iswamine.blogspot.com/2010/06/pemetaan-tema.html http://tematik-asikk.blogspot.com/2012/04/pemetaan-tema-dalam-pembelajaran.html http://meidul-niez.blogspot.com/2012/04/pemetaan-pembelajaran-tematik.html http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2189093-langkah-langkah-pembelajaranterpadu/