Makalah Metode Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan semester VI (Enam), adapun judul yang penulis buat didalam makalah ini adalah mengenai “Metode Pembelajaran” Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada: 1. Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang senantiasa mendukung secara moril & materiil serta yang selalu mendo’akan penulis didalam menempuh pendidikan ini. 2. Bapak Fadrik Adi Fahruddin, M. Pd. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika yang dengan segala keikhlasannya telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat kepada penulis hingga terselesaikannya makalah ini. 3. Teman-teman seperjuangan khususnya Prodi Tadris Matematika yang senantiasa memberi masukan untuk penulis menyelesaikan makalah ini Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

Mataram, 08 Maret 2017

Penyusun

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3 A.

Latar Belakang ................................................................................................................. 3

B.

Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4

C.

Tujuan............................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5 A.

Pengertian Metode Pembelajaran ..................................................................................... 5

B.

Macam-macam Metode Pembelajaran ............................................................................. 6 1.

Metode Ceramah........................................................................................................... 6

2.

Metode Tanya Jawab .................................................................................................... 7

3.

Metode Demonstrasi ..................................................................................................... 9

4.

Metode Drill ............................................................................................................... 10

5.

Metode Ekspositori ..................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 13 A.

Kesimpulan..................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14

2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat 3 dijelaskan bahwa “Pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah disebut guru dan pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan tinggi disebut dosen”. Menurut UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa seorang pendidik tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, maka pendidik memiliki tugas yang harus diemban dan dipertanggung jawabkan. Dalam mengajar pendidik harus memberikan yang terbaik untuk anak didiknya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga pendidik harus memiliki strategi-strategi dalam menjalankan tugasnya tersebut. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan setiap guru. Menurut Kellen yang dikutip Sugiyar dkk dalam Mohamad Syarif1 jelas bahwa guru harus mampu memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Oleh sebab itu guru perlu memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajan sebagai berikut: berorientasi pada tujuan aktivitas, individualitas dan integritas. Berdasarkan pernyataan di atas, seorang guru atau pendidik harus mengetahui terlebih dahulu strategi-strategi yang harus digunakan agar tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Beberapa istilah yang berkaitan dengan strategi pembelajaran diantaranya adalah metode, teknik dan taktik. Sehingga dalam hal ini makalah dibuat untuk membahas mengenai metode pembelajaran dalam strategi belajar mengajar.

1

M. Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 285.

3

B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran? 2. Apa saja macam-macam metode pembelajaran yang sering digunakan oleh pendidik dalam pembelajaran matematika? C. Tujuan Tujuan dari rumusan masalah di atas adalah: 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran 2. Untuk mengetahui apa saja metode yang sering digunakan oleh pendidik dalam pembelajaran matematika.

4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos. Methodos berasal dari kata meta dan hodos. Meta berarti melalui sedang hodos berarti jalan. Sehingga metode menurut Nasution dalam Jamal2 berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur. Sedangkan dalam Ramayulis3 metode dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Thoriqoh yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif, dan dapat dicerna dengan baik. Adapun pembelajaran menurut Dimyanti dan Mudjiono pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.4 Sehingga metode pembelajaran menurut Basrudin M. Usman yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.5 Berdasarkan paparan di atas diketahui bahwa metode pembelajaran merupakan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat yang ditentukan dan ditetapkan dalam penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai suatu tujuan belajar. Unsur penting bagi seorang pendidik dalah kemampuannya dalam mengajarkan dan memahamkan sesuatu kepada anak didiknya. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri,jadi tidak ada satu metode terbaik di antara metode-metode yang ada. Metode yang digunakan disesuaikan dengan materi atau bahasan yang akan disampaikan oleh pendidik kepada anak didiknya. Mengajar bukanlah tugas statis sebagaimana pendapat Syahraini Tambak bahwa untuk dapat mengajar dan mendidik secara sempurna dan berhasil maka seorang guru harus 2

Jamal Makmur Asmani, 7 Tips Aplikasi PAKEM, (Yogyakarta: DIVA Press, 2011), h. 19. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011), h. 184. 4 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 62 5 Basrudin M Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2004), h. 4. 3

5

dituntut berkembang bersama dengan masyarakat dan kemajuan-kemajuan yang berlaku. Ketepatan dan kesesuaian metode yang diterapkan dalam suatu pengajaran amat tergantung pada kemampuan guru dalam memilih metode tersebut.6 Sehingga seorang pendidik harus mampu menentukan metode yang tepat dalam pembelajarannya. Metode yang telah dipilih sebaiknya dipahami dengan baik dan diujicobakan berulang-ulang sehingga dapat mewujudkan hasil belajar yang maksimal. Kunci utama yang harus dipegang oleh seorang pendidik adalah bahwa setiap proses yang dilakukan harus mengacu kepada kepentingan anak didiknya. B. Macam-macam Metode Pembelajaran Dalam pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan, bahwa setiap metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-kebaikannya maupun menetapkan mengenai kelemahan-kelemahannya. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut. Metode-metode pembelajaran ada yang bersifat terpusat kepada siswa (Student centered) dan ada yang berpusat kepada peserta didik (teacher centered). Berikut ini akan diuraikan beberapa metode yang sering digunakan oleh guru atau pendidik khususnya dalam pembelajaran matematika di antaranya: 1. Metode Ceramah Metode ceramah atau lecturing method menurut Ramayulis adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap peserta didiknya.7 Sedangkan metode ceramah menurut Nurhamiyah dan Muhamad jauhar8 adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relative besar. Keuntungan metode ceramah sebagai berikut: a. Suasana kelas menjadi tenang. 6

Syahraini Tamban, 6 Metode Ilmiah dan Inovatif Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014)

7

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), h. 299. Nur Hamiyah & Muhamad Jauhar, Strategi Belajar Mengajar di Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2014), h.

h. 16. 8

50.

6

b. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan dapat menguraikan banyak bahan dalam waktu yang singkat. c. Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan. Jika waktu sedikit maka dapat membicarakan pokok-pokok permasalahannya saja dan jika materi sedikit dan waktu yang banyak maka dapat menguraikan permasalahan dengan detail. Kelemahan metode ceramah: a. Interaksi cenderung berpusat kepada pendidik. b. Pendidik tidak dapat mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didiknya terhadap permasalahan. c. Cenderung kurang memberikan kesempatan peserta didik dalam mengembangkan kecakapannya dalam berpendapat. d. Tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah. Metode ceramah merupakan metode yang paling sering dipilih oleh pendidik dalam pembelajaran karena persiapannya yang sederhana, hemat waktu juga tenaga dan juga langkah yang dianggap dapat menjangkau seluruh anak didik di dalam kelas. Metode ini juga cocok digunakan oleh pendidik untuk mengawali tugas atau kegiatan yang akan dilakukan peserta didik, menasehati atau memberikan bimbingan ketika peserta didik mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan. Metode ceramah ini sebaiknya digunakan jika seorang pendidik ingin menyampaikan informasi dan waktu yang dimiliki tidak banyak seperti misalnya dalam penyampaian materi matriks atau statistika, salah satu materi yang penyampaiannya lebih mudah melalui metode ceramah. 2. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab siswa. Pada metode ini, dapat dikembangkan keterampilan atau kemampuan mengamati, menginterprestasikan, mengklarifikasi, menarik kesimpulan, menerapkan dan mengomunikasikan.9 Sebagaimana diutarakan Popham dan Baker (1992: 89) dalam Nur Hamiyah dan Moj. Jauhar10 bahwa metode 9

Abdul Rahman Saleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 197. 10 Nur Hamiyah & Muhamad Jauhar, Strategi Belajar Mengajar di Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2014), h. 167.

7

tanya jawab digunakan bersama dengan metode ceramah, untuk merangsang kegiatan berpikir siswa dan untuk mengetahui keefektifan pengajarannya. Dalam pembelajaran matematika metode ini juga sering digunakan yang betujuan untuk menggali kemampuan berpikir kritis siswa contohnya ketika seorang guru menyampaikan bilangan prima, guru tidak menjelaskan dengan tuntas definisi bilangan prima dengan harapan siswa akan berpikir dan melemparkan pertanyaan terhadap apa yang tidak dipahami atau seorang guru memberikan pertanyaanpertanyaan yang dapat merangsang siswa untuk berpikir. Adapun metode tanya jawab ini ciri-ciri pertanyaan-pertanyaan yang dianggap baik dalam penerapannya adalah sebagai berikut. a. Bersifat merangsang siswa untuk berpikir. b. Kalimat pertanyaan yang digunakan harus jelas agar mudah untuk dimengerti siswa. c. Pertanyaan harus mengandung penafsiran. d. Setiap pertanyaan mengandung suatu permasalahan. e. Kalimat yang digunakan hendaknya singkat dan tidak terlalu panjang sehingga siswa tidak bingung. f. Pertanyaan seharusnya mengandung tujuan tertentu. g. Pertanyaan harus sesuai dengan tarafkecerdasan siswa atau pengalamannya. h. Jenis pertanyaan sebaiknya berupa hafalan, pemahaman, penerapan konsep, analisis dan evaluasi masalah. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode tanya jawab adalah sebagai berikut: a. Suasana kelas menjadi hidup dan lebih bersemangat b. Dapat melatih siswa dalam berpendapat dan secara argumentatif. c. Guru dapat mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan d. Mengetahui perbedaan pendapat antara guru dengan siswa yang dapat mengarahkan proses kepada diskusi yang positif Adapun kekurangan dari metode ini adalah: 8

a. Terjadinya perbedaan akan menyita banyak waktu b. Tanya jawab dapat menimbulkan penyimpangan yang jauh dari pokok persoalan. c. Metode tanya jawab akan terasa membosankan jika tidak ada variasi dari respon siswa. d. Sulit untuk merangkum bahan pelajaran dari hasil diskusi yang telah dilakukan. 3. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar dengan mempertunjukkan sesuatu. Pertunjukkan dapat berupa suatu rangkaian percobaan, suatu model atau suatu keterampilan tertentu. Dalam metode demonstrasi siswa dituntut memperhatikan suatu objek atau proses yang didemonstrasikan. Pada metode ini dapat dikembangkan keterampilan mengamati, mengklasifikasikan, menarik kesimpulan, menerapkan dan mengkomunikasikan dapat dilakukan oleh guru ataupun siswa secara berkelompok atau klasikal.11 Metode ini merupakan metode yang efektif untuk membantu siswa menemukan suatu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimanakah proses kerjanya atau bagaimana cara mengaturnya dan lain sebagainya. Misalkan ketika seorang guru matematika menjelaskan materi mengenai bangun ruang atau dimensi 3, seorang guru membutuhkan sesuatu yang konkrit dan menunjukkan kepada siswasiswanya yang manakah bagian yang disebut dengan bangun ruang dimensi 3 dan menjelaskan bagian-bagian yang disebut rusuk, sudut dan sisi sehingga mereka tidak hanya membayangkan yang abstrak melainkan melihat secara nyata dengan apa yang disebut dengan bangun ruang atau dimensi 3 dan melihat manakah yang disebut rusuk, sudut, ataupun sisi. Karena mengajarkan bangun ruang 3 dimensi hanya dengan gambar 2 dimensi di papan dikhawatirkan akan menjadikan siswa tidak paham dan tidak dapat membayangkan. Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut. a. Pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian peserta didik karena mereka tidak hanya mendengar melainkan melihat pertunjukan secara nyata.

11

Abdul Rahman Saleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 189.

9

b. Peserta didik dapat mengamati langsung dan dapat membandingkan teori dengan kenyataan yang membuat peserta didik memahami materi yang disampaikan secara maksimal. c. Pengalaman belajar yang menarik lebih dapat diingat dan melekat dalam diri peserta didik. d. Proses pembelajaran menjadi lebih terarah. Sedangkan kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut. a. Metode ini membutuhkan persiapan yang sangat matang. b. Membutuhkan perlengkapan yang memadai dan terkadang membutuhkan biaya yang cukup mahal. c. Menerapkan metode ini berarti pendidik membutuhkan keterampilan dan kemampuan yang khusus. d. Metode demonstrasi ini membutuhkan waktu yang cukup banyak agar dapat mencapai pembelajaran yang efektif dan maksimal. 4. Metode Drill Metode Drill merupakan metode latihan yakni suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat dari sesuatu. Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola otomatis pada peserta didik.12 Ciri khas dari metode ini ialah kegiatan yang berupa pengulangan yang berkali-kali supaya asosiasi antara stimulus dan respon menjadi sangat kuat atau tidak mudah dilupakan. Contohnya dalam mengajarkan materi integral, guru matematika banyak memberikan tugas dan latihan berulang-ulang agar siswa terbiasa dengan soalsoal integral yang disajikan. Dengan demikian terbentuklah keterampilan yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan. Metode drill juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari metode ini adalah:

12

Nur Hamiyah & Muhamad Jauhar, Strategi Belajar Mengajar di Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2014), h.

54.

10

a. Untuk mencapai kecakapan motoris seperti siswa dapat menuliskan simbol integral, melafalkannya dan lain sebagainya. b. Siswa dapat mencapai kecakapan mental maksudnya disini misalnya menjadikan siswa mahir dalam menyelesaikan atau mengoperasikan soal yang diberikan. c. Membentuk kebiasaan agar siswa dapat menyelesaikan persoalan dengan cepat dan tepat juga siswa menyelesaikan dengan gerakan otomatis. Adapun kekurangan dari metode ini dapat menimbulkan rasa bosan dalam diri siswa ketika latihan dilakukan berulang-ulang dan monoton. Sehingga guru atau pendidik juga dapat menyesuaikan metode pembelajaran dengan situasi kelas atau situasi peserta didiknya. 5. Metode Ekspositori Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan terlebih dahulu memberikan keterangan definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran yang mengarah pada penyampaian isi pelajaran kepada siswa secara langsung. 13 Metode ekspositori sebenarnya merupakan kombinasi dari metode ceramah, tanya jawab dan penugasan dan metode ini cenderung memperlihatkan guru yang lebih aktif dibandingkan dengan siswa. Siswa dianggap tidak perlu lagi menemukan fakta, konsep atau prinsip karena telah dijelaskan oleh guru. Metode ini sering dianalogikan dengan metode ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi. Metode ini sama halnya dengan metode lainnya memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihannya dirangkum sebagai berikut. a. Guru dapat mengontrol urutan materi pembelajaran dan dapat mengetahui atau mengukur sejauh mana siswa menguasai pelajaran yang disampaikan. b. Metode ini dianggap efektif apabila materi pelajaran cukup luas namun waktu yang dimiliki untuk mengajar terbatas. c. Metode ini dapat digunakan untuk ukuran kelas yang besar.

13

Ibid, h. 166.

11

Selanjutnya kekurangan dari metode ini adalah: a. Metode ini hanya dapat diterima oleh siswa yang memiliki kecenderungan belajar dengan mendengar dan menyimak. b. Metode ini tidak dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat dan bakat serta perbedaan gaya belajar. c. Metode

ini

juga

didominasi

melalui

ceramah

sehingga

sulit

untuk

mengembangkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi, hubungan interpersonal dan kemampuan berpikir kritis karena dalam metode ini guru terlihat lebih berperan aktif dalam prosesnya. d. Keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada guru. Tergantung dengan apa yang dimiliki guru mulai dari persiapan guru, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan mengelola kelas. Metode ini merupakan metode yang paling sering digunakan oleh guru matematika, salah satunya dalam menyampaikan materi aljabar di kelas VII seorang guru akan menjelaskan definisi, prinsip dan konsep aljabar terlebih dahulu selanjutnya memberikan contoh kemudian siswa diberikan tugas atau latihan agar siswa dapat menyelesaikan dan agar materi tersebut diingat oleh siswa.

12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Metode pembelajaran merupakan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat yang ditentukan dan ditetapkan dalam penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai suatu tujuan belajar. Metode-metode pembelajaran ada yang bersifat terpusat kepada siswa (Student centered) da nada yang berpusat kepada peserta didik (teacher centered). Adapun metode-metode yang kerap kali digunakan oleh seorang pendidik diantaranya seperti metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode Drill dan metode ekspositori. Setiap metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai

kebaikan-kebaikannya

maupun

kelemahannya.

13

menetapkan

mengenai

kelemahan-

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Makmur. (2011). 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: DIVA Press. Hamiyah, Nur & Muhamad Jauhar. (2014). Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka. Ramayulis. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Ramayulis. (2012). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Saleh, Abdul Rahman. (2005). Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumantri, M. Syarif. (2015). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Tamban, Syahraini. (2014). 6 Metode Ilmiah dan Inovatif Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu. Usman, Basrudin M. (2004). Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press.

14