31 2 89KB
INSTRUMEN PENGKAJIAN KOMUNITAS Bagian I Instrumen Winshield Survey AREA
OBSERVASI & TEMUAN
TIPE PERKAMPUNGAN/PEDESAAN - Perumahan
-
Tidak
terdapat
perumahan
di
desa
bumijawa - Semi usaha
-
Mayoritas
warga
membuka
warung
sembako - Lingkungan usaha/bisnis
-
Tidak terdapat lingkungan usaha di desa bumijawa
LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL - Rumah tinggal (terpisah antara rumah satu
-
dengan yang lain)
Jarak
antar
rumah
agak
berjauhan,
terdapat lahan kosong, lahan banyak dimanfaatkan sebagai tempat bertenak dan bercocok tanam. Jalan didepan rumah masih berupa tanah dan terdapat pabrik cengkeh
- Apartemen
-
Tidak
terdapat
apartemen
di
desa
bumijawa - Lainnya KARAKTERISTIK SOCIAL KULTURAL - Variasi umur penduduk
- Variasi umur penduduk 20% dari 100% penduduk
berusia
65-80
tahun,
20%
berusia 0-14 tahun, dan 60% berusia 15-64 tahun - Ras dan etnik grup
- Ras dan etnik grup 100%
penduduknya
adalah penduduk asli desa bumijawa, tidak ada pendatang dari daerah lain - Pekerjaan/pengangguran
- Sebagian besar penduduk adalah pedagang, petani, dan buruh. Lansia di desa bumijawa banyak yang menganggur.
- Siswa sekolah/dropout
- Jumlah siswa sekolah di desa bumijawa
adalah 800 orang, tidak ada siswa drop out. - Tandanya kurang punya harapan
- Tidak ada tandanya kurang harapan
LINGKUNGAN 1. Tampakkan umum a. Halaman, jalan, pekarangan
a. Sebagian besar rumah warga mempunyai halaman dan pekarangan yang cukup luas, banyak warga yang memanfaatkan untuk menanam
sayur
atau
berternak,
dan
sebagian dari pekarangan rumah digunakan untuk akses jalan antara satu rumah dengan rumah warga lainnya. b. Tanaman
b. Setiap rumah warga memiliki tanaman seperti pohon mangga, rambutan, pisang, nangka, pepaya dan sayur mayur. Sebagian rumah juga menanam bunga dihalaman dan teras rumah.
c. Patung, tanda-tanda seni
c. Tidak terdapat patung atau tanda-tanda seni yang ada di lingkungan desa tersebut.
2. Bahaya lingkungan a. Polusi udara
a. Masih banyak warga yang menggunakan tungku untuk memasak, tetapi warga kurang
memperhatikan
polusi
udara
didalam rumah. Asap tungku didalam rumah berpotensi mengganggu kesehatan pernapasan
pada
lansia
seperti
pneumonia, batuk dan asma. Polusi udara juga
berasal
dari
hasil
pembakaran
sampah serta daun padi kering di sawah serta asap hitam yang kadang muncul dari pabrik cengkeh b. Sampah
b. Masyarakat membuang sampah dengan cara
masing-masing.
Ada
yang
membuang ditempat pembuangan akhir,
mengubur sampah atau membakarnya dan ada yang membuang disembarang tempat seperti pekarangan yang kosong. c. Area bermain yang berbahaya
c. Di desa ini terdapat aliran sungai cukup besar yang menjadi sumber mata air untuk kebutuhan warga seperti pengairan sawah. Tetapi akses jalan didalam gang masih
berbentuk
tanah
dan
kerikil
sehingga saat hujan turun, akses jalan menjadi licin. Lansia harus di dampingi agar tidak terpeleset atau terjatuh ke dalam sungai saat berjalan diluar rumah. d. Penerangan jalan
d. Penerangan jalan pada umumnya sudah baik, namun bagi lansia yang sudah mengalami penurunan indra penglihatan akan sangat kesulitan untuk melihat jalan di malam hari karena sudah rabun, jika lansia tidak didampingi saat keluar malam akan
beresiko
terjatuh,
terpeleset,
tersandung, menabrak atau tertabrak, dan bahaya terserang binatang buas. e. Alat pemadam kebakaran
e. Alat pemadam kebakaran yang digunakan masih sangat tradisional seperti ember, air, pasir, dan kain basah. Dengan keterbatasan kemampuan lansia akan mudah
beresiko
termasuk
mengalami
kebakaran
jika
insiden tidak
didampingi. f. Lalu lintas
f. Lalu lintas di jalan tidak terlalu ramai dengan kendaraan sepeda motor dan mobil pickup yang melintasi desa untuk menyebrang ke kota atau desa lainnya. Jalan raya belum terdapat lampu lalu lintas
g. Polisi/anggota pengaman
g. Tidak ada petugas kepolisisan yang
penyebrangan jalan untuk anak
mengamankan
penyebrangan
jalan
sekolah
didepan sekolah, yang ada hanya satpam sekolah tersebut
3. Stressor lingkungan a. Kegaduhan/keramaian/kemacetan
a. Tidak
ada
kegaduhan/
kemacetan
yang
keramaian/ mengganggu
kenyamanan masyarakat b. Tanda-tanda yang menyebabkan banyak angka kriminal
b. Angka kariminalitas rendah. Tanda–tanda yang
berpotensi
menyebabkan
kriminalitas pada lansia adalah akses jalan dimalam hari yang sepi serta rawan dan
kurang
penerangan.
Tindak
kriminalitas pencurian dan penipuan pada saat mengendarai kendaraan umum c. Tanda-tanda adanya penyalahgunaan bahan-bahan terlarang d. Tanda-tanda adanya kemiskinan
c. Tidak
ada
penyalahgunaan
barang
terlarang d. Ada
lebih
dari
50%
warga
yang
mengalami kemiskinan. Diantara mereka adalah
lansia
yang
tidak
memiliki
keturunan ataupun yang tinggal jauh dari keluarganya sehingga membuat lansia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. SUMBER-SUMBER YANG ADA DAN TIDAK ADA 1. Tempat belanja/daerah perbelanjaan
1.Tempat belanja terdekat berupa warung sembako. Pasar tradisional yang berjarak ± 3 km dari desa
2. Transportasi
2. Jalan yang dilalui kendaraan masih berupa tanah dan batuan krikil. Jalan aspal hanya ada dibeberapa tempat yang agak jauh dari desa. Banyak jalan yang menanjak. Sebagian besar alat transportasi yang
digunakan masyarakat adalah angkutan umum, dan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan beberapa mobil bak untuk mengangkut hasil tani 3.Tidak ada tempat rekreasi 3. Rekreasi
4.Terdapat satu SD, satu SMP, dua SMA dan
4. Pendidikan
satu TPQ di desa bumijawa 5. Agama warga desa bumijawa 100% islam.
5. Pusat agama/kepercayaan (masjid, gereja, dll)
Terdapat 3 mushola dan 1 masjid sebagai tempat beribadah masyarakat desa 6.Terdapat pos kampling dan ronda bergilir
6. Pelayanan keamanan
setiap malam 7.Tidak ada apotek, yang ada hanya di pusat
7. Farmasi
pelayanan kesehatan setempat. 8.Pemadam kebakaran berjarak ± 16 km dari
8. Gawat darurat (kebakaran, dll)
desa bumijawa 9.Jarak kantor pos dan desa ± 7 km dan jarak
9. Pelayanan umum (Kantor pos, Bank, dll)
Bank dari desa ± 10 km 10. Ada petugas pengambil sampah yang
10. Pengambil sampah
bertugas setiap pagi untuk mengangkut sampah di TPS setempat 11. Surat kabar yang akan diterima warga
11. Surat kabar
masuk melalui balai desa setempat
PELAYANAN KESEHATAN 1. Fasilitas kesehatan (ada/tidak) a. Rumah Sakit
a. Jarak Rumah Sakit dan desa ± 32 km
b. Klinik
b. Jarak klinik dan desa ± 3 kn
c. Lainnya 2. Sumber Pelayanan Kesehatan Pertama a. Puskesmas
a. Jarak Puskesmas dan desa ± 3 km
b. Nursing Center
b. Tidak ada Nursing Center di desa
c. Praktek dokter dewasa
c. Tidak ada praktek dokter dewasa di desa
d. Lainnya INSTRUMEN PENGKAJIAN KOMUNITAS
Bagian II Pengkajian Kebutuhan Kesehatan Komunitas TOPIK
HASIL
I. INTI KOMUNITAS A. Sejarah desa/kampung
A. Dimulai dari tanah pegunungan yang luas dan kosong kemudian seiring berjalannya waktu di tanah pegunungan tersebut satu persatu rumah di bangun
B. Demografi dan etnik grup 1. Demografi data Sex rasio Dependency ratio (Rasio Ketergantungan)
Laki-laki sebanyak 40 % dan perempuan 60 %
%
Ket :
Crude birth rate
RK
= rasio dependensi
P(0-14)
= jumlah penduduk usia 0-14 tahun
P(15-64)
= jumlah penduduk usia 15-64 tahun
P(65+)
= jumlah penduduk usia 65 lebih
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) penduduk desa bumi jawa pada pertengahan tahun 2018 sebanyak 4000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 100 orang. CBR= 100/4000 x 1000 = 125, artinya kelahiran hidup per 1000 penduduk dalam 1 tahun 25 jiwa CBR = L/P x1000 CBR
= angka kelahiran
L
= jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
P
=Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
General fertility rate
- GFR (angka fertilitas umum) perbandingan jumlah
kelahiran
hidup
dengan
jumlah
perempuan usia subur (15-49 tahun). - Di bumi jawa banyaknya wanita berumur 15-49 tahun pertengahan tahun 2018 ada 1500 jiwa, sedangkan jumlah bayi yang lahir 100 orang GFR= L/W (15- 49)x 1000 GFR= 100/1500 x 1000 = 66,66 = 67 artinya 1000 wanita berumur 15-49 tahun dalam 1 tahun meelahirkan 67 bayi. GFR
= Tingkat fasilitas umum
L
= jumlah kelahiran selama 1 tahun
W(15-49) = jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun pada pertengahan tahun. Keluarga dan status perkawinan keluarga
- Sebagian besar penduduk yang tinggal di desa tersebut merupakan type keluarga nuclear family dan sudah menikah serta memiliki keturunan.
2. Etnik Grup - Homogen / heterogen
Penduduk di desa tersebut memiliki kebudayaan, agama, dan suku dan status sosial yang sama antar masyarakat yang satu dengan yang lainnya.
C. Statistik kesehatan 1. Penyakit kronik
Terdapat
lansia
yang
mengalami
masalah
kesehatan seperti Diabetes Melitus 10%, TBC 5%, Hipertensi 30%, dan asam urat 40%. sebagian besar warga di desa tersebut tidak mengetahui nutrisi yang dibutuhkan untuk penyakit yang di derita. 2. Kesehatan anak (penyakit, status imunisasi, BB)
Anak mengalami masalah kesehatan akut seperti diare, demam, batuk, dan flu, status imunisasi
anak lengkap yang diberikan sejak bayi baru lahir, orang tua rutin membawa anaknya ke posyandu
untuk
mengetahui
tumbuh
kembangnya. 3. Kesehatan ibu dan KB
Kesehatan ibu baik dan mereka mengikuti program keluarga berencana dan sebagian besar menggunakan alat kontrasepsi berupa suntik KB 1 bulan. Tidak ada ibu yang mengidap penyakit menular seksual dan penyakit akibat hormon seperti kanker payudara.
D. Kultur, kepercayaan dan agama 1. Kultur
Kultur di desa tersebut sangat beraneka ragam. Mulai dari kepercayaan akan hal-hal magis seperti pengantin baru dilarang berpergian jauh, saat maghrib bayi tidak boleh ditinggalkan sendiri. Warga biasa memakai daun dadap karena dipercaya sebagai obat traditional untuk menghilangkan
berbagai
penyakit
seperti
demam. 2. Religion
Penduduk atau masyarakat yang tinggal di desa tersebut menganut agama islam dan mereka selalu
menjalankan
ibadah
seperti
solat
berjamaah di masjid dan selalu mengadakan acara keagamaan seperti mengadakan pengajian bersama-sama (maulid nabi Muhammad SAW). 3. Tradisi, festifal, kebiasaan, ritual (bila ada)
Warga di desa tersebut sering mengadakan acara besar seperti pengajian pada hari-hari besar tertentu
seperti acara untuk memperingati
Maulid Nabi dan saat mengadakan hajatan (sunatan/pernikahan) warga biasa menyediakan sesajen yang berisi jajanan pasar, teh, kopi, kelapa muda, bunga, buah-buahan untuk leluhur. II. SUBSISTEM SEKITAR KOMUNITAS
A. Lingkungan fisik 1. Geografi Lokasi dan batas desa/kota/kampung
Batas wilayah desa bumijawa Utara
: Kecamatan Pager Barang
Selatan
: Kecamatan Bojong
Barat
: Kecamatan Margasari
Timur
:Kecamatan Jatinegara dan Lebaksiu, Tegal
Cuaca / musim
Cuaca di desa tersebut mengikuti musim yang terjadi di indonesia. Tetapi dikarenakan di daerah pegunungan cuacanya lebih dingin karena sering tertimpa hujan berangin.
2. Kondisi tanah
Tanahnya subur, gembur, dan padat karena dekat dengan gunung slamet (kaki gunung slamet) sehingga tak heran sebagian besar masyarakat di desa tersebut memanfaatkan kesuburan tanahnya untuk di jadikan lahan pertanian.
3. Udara
Udara segar dan masih sangat asri dibandingkan dengan daerah lain karena desa ini berada di pegunungan yang masih banyak pepohonan hijau. Terdapat polusi udara yang berasal dari asap kendaraan serta asap hasil pembakaran sampah masyarakat.
4. Sumber air ( rumah tangga, pertanian perkebunan)
Masyarakat memanfaatkan sumber air dari pegunungan langsung untuk dikonsumsi seharihari, airnya masih sangat jernih dan belum tercemar. Sedangkan untuk perkebunan dan pertanian warga biasa memanfaatkan air sungai untuk pengairan.
5. Perumahan
Rumah yang ada di desa tersebut terbuat dari 70% tembok dan berlantaikan keramik, 20% terbuat dari tembok dan anyaman bambu serta
berlantai keramik, 10% rumah terbuat dari papan kayu dan dinding anyaman bambu serta berlantai tanah/ plesteran semen. 6. Binatang dan tumbuhan /pohon pohonan
Banyak warga yang notabennya bekerja sebagai peternak sehingga di desa tersebut banyak hewan-hewan yang sering berkeliaran seperti, ayam, kambing, sapi, kerbau dan burung. Banyak pohon-pohon yang menjulang tinggi di sekitar pemukiman warga seperti pohon pisang, pohon rambutan, pohon cengkeh dan lainnya.
1. Sampah dan manajemennya
Di desa ini belum ada program pengambilan sampah rutin di setiap rumah warga, sehingga warga berinisiatif untuk membuang sampah yang ada disetiap rumah di tempat sampah pribadi dan juga di bakar, ada sebagian warga yang membuang sampah di TPS terdekat. Sedangkan untuk sampah peternakan biasanya di manfaatkan untuk pupuk.
2. Pelayanan umum : Listrik
Setiap rumah warga sudah terpasang listrik yang memadai baik listrik yang menggunakan token maupun yang tidak (manual).
Kondisi jalan
Jalan utama yang menghubungkan antar desa tersebut dengan desa lain sudah 40% beraspal dan
sebagian
60%
akses
jalan
yang
menghubungkan antar warga di desa ini masih berupa tanah dan batuan kerikil. Penggilingan padi
Terdapat 3 tempat penggilingan padi yang cukup besar yang biasa di manfaatkan oleh semua warga yang ada di desa tersebut
B. Pendidikan 1. Level pendidikan penduduk
Pendidikan warga desa tersebut bervariasi mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi
yang semua terbagi berdasarkan kelompok usia, Sebagian besar lansia yang tinggal di desa tersebut berpendidikan paling tinggi adalah SD dan sebagian lagi ada yang tidak mengenyam bangku SD, pada usia produktif kebanyakan berpendidikan SMP dan SMA, sedangkan untuk usia dewasa sebagian berpendidikan SMA dan ada beberapa orang yang kuliah. 2. Sekolah a. Jumlah siswa
300 siswa SD, 250 siswa SMP, 200 siswa SMA, 50 mahasiswa
b. Fasilitas sekolah dan aktivitasnya
Fasilitas sekolah yang ada di desa ini adalah kantin, perpustakaan, mushola, tempat parkir, taman sekolah, fasilitas kesehatan.
c. Pelayanan kesehatan di sekolah
Terdapat
fasilitas
UKS
untuk
pelayanan
kesehatan siswa disekolah C. Sistem politik dan penduduk 1. Sistem pemerintahan umum
Masyarakat desa di pimpin oleh satu kepala desa, satu ketua RT dan ketua RW.
2. Kecamatan Penanggung jawab kesehatan
Penanggung jawab kesehatan di desa ini adalah setiap kepala keluarga bertanggung jawab atas setiap anggota keluarganya yang difasilitasi atau dibantu oleh ketua camat, ketua RT dan kepala desa sebagai penghubung antara warga dengan pelayanan kesehatan setempat.
Hubungan kecamatan dengan
puskesmas
Pemimpin setempat bekerja sama dengan instasi puskesmas untuk merujuk warganya yang sakit ke puskesmas terdekat
3. Management masyarakat Cara pemilihan pemimpin
Cara pemilihan ketua pemimpin di desa ini
adalah dengan sistem pemilihan umum. Pertemuan dan pemutusan
masalah
Semua warga dan ketua pemimpin desa ini melakukan
musyawarah
mufakat
untuk
mengatasi permasalahan didesa dan mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Club/perkumpulan yang ada di masyarakat
Terdapat perkumpulan anggota masyarakat ibu-ibu PKK , pengajian rutin atau arisan mingguan.
D. Keamanan dan transportasi 1. Transportasi Umum
70 % Masyarakat umumnya menggunakan transfortasi umum untuk berpergian ke kota atau pun untuk transportasi antar desa menggunakan angkutan umum seperti, mobil pick up, angkot, elep dan bus.
Pribadi
30%
masyarakat berpergian menggunakan
kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil. 2. Keamanan
Keamanan desa dibantu oleh hansip yang bertugas menjaga keamanan desa dari pagi sampai malam.
E. Pelayanan kesehatan dan sosial 1. Pelayanan kesehatan Pusat kesehatan
Masyarakat menggunakan pusat pelayanan kesehatan yang berada dekat dengan desa yaitu klinik, puskesmas, posyandu
Lainnya (bidan, klinik swasta, dokter) 2. Asuransi kesehatan
Terdapat 1 bidan didesa ini, dan klinik pelayanan kesehatan Warga menggunakan asuransi kesehatan yang disediakan pemerintah berupa Kartu Indonesia Sehat dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
3. Tingkah laku sehat Tingkah laku makan
Kebiasaan sehat setiap warga adalah Cuci
tangan sebelum makan dan mencuci semua bahan-bahan makanan sebelum diolah atau dikonsumsi Tingkah laku pencarian
Warga yang mengalami masalah kesehatan
pertolongan kesehatan
memiliki kebiasaan membeli obat warung sebagai pertolongan pertama, selanjutnya jika mereka merasa tidak ada perubahan membaik dengan hanya meminum obat dari warung mereka baru akan periksa ke bidan atau ke puskesemas, namun jika tak kunjung sembuh dari sakit yang derita, mereka akan berobat ke dokter atau pun rumah sakit.
F. Komunikasi (dimana penduduk sering
-
Warga 100% berasal dari suku jawa, sehingga
berkumpul, alat komunikasi : telepon,
bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa jawa.
media masssa, papan pengumuman)
Warga sering berkumpul di balai desa dan rumah ketua RT untuk bermusyawarah mufakat dalam mengambil keputusan dan merencanakan agenda
yang
berguna
untuk
menunjang
pengembangan Desa. Alat
komunikasi
informasi
adalah
desa
untuk
toa
masjid,
memberikan surat,
dan
penyebaran informasi dari mulut kemulut Papan
pengumuman
untuk
memberikan
informasi kepada warga berada di kantor balai desa G. Rekreasi
Tempat rekreasi warga sekitar yang sering dikunjungi adalah Gucci, sindang kemadu, clumpring,
dan
setiap
keluarga
banyak
menghabiskan waktu untuk menonton TV bersama semua anggota keluarga