36 0 338KB
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain. (Harnilawati.2013 : 1) Jaminan mutu dalam keperawatan komunitas (quality assurance in nursing community) merupakan salah satu pendekatan atau upaya yang sangat penting serta mendasar dalam memerikan layanan keperawatan kepada klien. Seorang perawat komunitas yang profesional harus senantiasa berupaya memberikan layanan keperawatan dengan mutu yang terbaik kepada semua klien yang terkecuali. Pendekatan jaminan mutu layanan keperawatan merupakan salah satu perangkat yang sangat berguna bagi mereka yang mengelola atau merencanakan layanan keperawatan. Pendekatan tersebut juga merupakan bagian dari keterampilan yang sangat mendasar bagi setiap pemberi (provider) layanan kesehatan yang secara langsung melayani.(Ferry Efendi.2009 : 121) Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan upayaupaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyaki. Dari penjelasan diatas maka kelompok tertarik membahas mengenai konsep keperawatan kounitas.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja pengertian keperawatan komunitas? 2. Apa saja tujuan keperawatan komunitas? 3. Bagaiman falsafah/paradigma keperawatan komunitas? 4. Bagaimana perkembangan keperawatan komunitas? 5. Apa saja perbedaan keperawatan komunitas dan klinik? 6. Bagaimana trend dan issue dalam keperawatan komunitas? 7. Apa saja peran dan fungsi keperawatan komunitas?
1
1.3 Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu mengetahui konsep keperawatan komunitas. 2. Tujuan kusus Mahasiswa diharapkan mampu : a. Untuk mengetahui pengertian Keperawatan Komunitas. b. Untuk mengetahui tujuan Keperawatan Komunitas. c. Untuk mengetahui falsafah/paradigm Keperawatan Komunitas. d. Untuk mengetahui perkembangan Keperawatan Komunitas. e. Untuk mengetahui perbedaan Keperawatan Komunitas dan Klinik. f. Untuk mengetahui trend dan Issue dalam Keperawatan Komunitas. g. Untuk mengetahui peran dan Fungsi Keperawatan Komunitas.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keperawatan Komunitas Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. (Harnilawati,2013 : 2) Komunitas sebagai sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (value), perhatian (interest) yang merupakan kellompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga.(Harnilawati,2013 : 2) Keperawatan komunitas adalah praktik keperawatan professional yang diberikan secara holistic (biopsikososiospritual) dan difokuskan pada kelompok resiko tinggi yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya promotif, preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative dengan melibatkan komunitas sebagai mitra yang handal dalam menyelesaikan masalah. (Chairani, Reni. 2015 : 4) Dari definisi diatas disimpulkan bahwa ada 4 hal yang penting : 1. Perawat komunitas dituntut untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang professional, dengan terus meningakatkan kompetensinya dalam membantu komunitas menyelesaikan masalah biopsikososiospiritual 2. Upaya pencegahan primer yaitu promotif dan preventif menjadi prioritas pelayanan keperawatan komunitas, tentu saja perawat harus mampu melakukan upaya promosi kesehatan agar komunitas mandiri untuk nberprilaku hidup sehat 3. Komunitas sebbagai mitra handal menunjukakan bahwa pelayanan keperawatan tidak akan berhasil apabila tidak mlibatkan dan memberdayakan komunitas (Chairani, Reni. 2015 : 5)
2.2 Tujuan Keperawatan Komunitas Pelayanan keperawatan diberikan secara langsung (direct care) kepada seluruh masyarakat dalam rentang sehat sakit dengan mempertimbangkan seberapa jauh masalah 3
kesehatan masyarakat mempengaruhi individu, keluarga, dan kelompok maupun masyarakat. Tujuan umum pelayanan keperawatan komunitas dalam pedoman penyelanggaraan
upaya
keselamatan
masyarakat
di
puskesmas
adalah
untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang optimal. Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang kesehatan. 2. Meningkatnnya penemuan dini kasus-kasus prioritas. 3. Meningkatnya penanganan keperawatan kasus prioritas di puskesmas. 4. Menigkatnya penanganan kasus prioritas yang mendapatkan tindak lanjut keperawatan di rumah. 5. Meningkatnya akses keluarga iskin mendapat pelayanan kesehatan/keperawatan kesehatan masyarakat. 6. Meningkatnya pembinaan keperawatan kelompok khusus. 7. Memperluas daerah binaan keperawatan di masyarakat. (Widyanto, Faisalado Candra.2014 : 39) Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut: 1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas. 2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general community) dengan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan. (Harnilawati.2013 : 3)
2.3 Falsafah/ Paradigma Keperawatan Komunitas Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat dikembangkan falsafal keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafal keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosial4
kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu : manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
(Harnilawati.2013 : 7) Berdasarkan gambar diatas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai berikut : 1. Manusia Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu klien yang berada pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat yang relative sama sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
5
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga dan komunitas. Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain : daerah terpencil, daerah rawan dan daerah kumuh. 2. Kesehatan Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stresor. 3. Lingkungan Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual. 4. Keperawatan Intervensi/tindakan yang bertujuan untuk menekan stresor, melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier. Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan tujuan, sasaran dan strategi intervensi keperawatan komunitas. (Chairani, Reni.2015 : 5)
Falsafah Keperawatan memandang bahwa keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi. Penerapan falsafah dalam keperawatan komunitas yaitu : 1. Pelayanan keperawatan komunitas merupakan bagian integral dari upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat diterima semua orang 2. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative 3. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsuang secara berkelanjutan 4. Perawat sebagai profider dank lien sebagai penerima pelayanan kesehatan menjalin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan danlam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan 5. Pengembangan tenaga keeperawatan direncanakan berkesinambungan 6. Individu dalam suatumasyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya dengan mendorong, mendidik dan berperan secara aktif dalam pelayanan kesehatannya sendiri (widyanto, faisalado candra. 2014 : 2)
6
2.4 Perkembangan Keperawatan Komunitas Perkembangan keperawatan komunitas tidak terlepas dari tokoh metologi Yunani, Asclepius adalah seorang dokter sementara Hegeia adalah asisten Asclepius yang juga merupakan istrinya. Tabel 1.1 Perbedaan penanganan masalah kesehatan antara Asclepius dan Hegeia Tokoh
Cara penanganan masalah kesehatan masyarakat
Asclepius
Dilakukan setelah penyakit itu terjadi pada seseorang
Hegeia
Penanganan masalah melalui : - Hidup seimbang - Menghindari makanan atau minuman beracun - Memakan makanan yang bergizi (cukup) - Istirahat yang cukup - Olahraga
Dari perbedaan pendekatan penanganan masalah kesehatan antara Asclepius da Hegeia tersebut, akhirnya muncul dua aliran/pendekatan dalam penanganan masalahmasalah kesehatan pada masyarakat, yaitu sebagai berikut : 1. Kelompok/aliran 1 Aliran ini cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah orang jatuh sakit. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan kuratif. Kelompok tersebut terdiri atas dokter, psikiater dan praktisi praktisi lain yang melakukan perawatan atau pengobatan penyakit baik fisik maupun psikologis. 2. Kelompok/aliran 2 Aliran ini cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit sebelum terjadinya penyakit. Kelompok ini antara lain perawat komunitas. (Hernilawati.2013:11)
7
2.5 Perbedaan Keperawatan Komunitas dan Klinik
No 1.
Perbedaan
Aspek
Rumah Sakit
Tempat kegiatan
Bangsal perawatan klinik
Komunitas Puskesmas Rumah Sekolah Perusahaan-perusahaan Panti-panti
2.
Tipe-tipe
klien Orang sakit
yang dilayani
Orang meninggal
Orang sehat Orang sakit Orang meninggal
3.
Ruang
lingkup Kuratif
pelayanan
Rehabilitatif
Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif Resosiasi
4.
Fokus/perhatian
Rasa aman selama sakit
utama 5.
Sasaran
Prningkatan kesehatan Pencegahan penyakit
individu
pelayanan
Individu Keluarga Kelompok kusus Masyarakat
(Hernilawati.2013 : 7)
2.6 Trend dan Issue dalam Keperawatan Komunitas Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan terlat dala masyarakatynag berubah, sehingga pemenuhan dari metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyrakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
8
menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definsi dan filosifi kini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukan secara keseluruahan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupu dimensi sakit dalam interkasi nya dengan keluarga dan komunitas. Trend praktik keperawatan meliputi perkembangan berbagai tempat praktik dimana perawat memilki kemandirian yang lebih besar.
Perkembangan keperawatan di Indonesia ini sangatlah pesat, hal ini disebabkan oleh: 1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diaakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui msyarakat 2. Perkemabngan era globalisasi ini menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di Negara yang telah berkembang 3. Social ekonomi masyakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi dilain pihak masyarakat ekonomi rendah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.
Trend yang sedang dibicarakan adalah: a. Pengaruh Pengaruh politik terhadap keperawatan professional Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walapun secara individu ada beberapa nama seperti F. Nightingle, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah memengaruhi dalam pembuatan berbagai bidang nampaknya perawat kurang dihargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perawat mengenai masalah keperawatan komunitas Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan politik merupakan dominasi laki-laki. Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawatan professional. Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt Care Refor). 9
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan, sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan b. Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan Prospek keperawatan komunitas dimasa yang akan datang cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat. Komponen-komponen perubahan dalam masyarakat 1. Pertambahan penduduk Pertambahan penduduk secara cepat (population) dan perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan penduduk kota besar. 2. Transisi penyakit Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan penyakit menular ke penyakit degenerative, seperti penyakit jantung, kanker, depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkotika. 3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan di sertai perubahan-perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalh individu, dan masyarakat. 4. Meningkatnya pengetahuan masyarakat sebagai pelayanan kesehatan akan meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan pola pelayanan kesehatan yang baru akan meningkatkan pencapaian kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
10
5. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang pada perawat. c. Puskesmas Idaman Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai pelayanan masyarakat, akan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan pelanggan, oleh karen itu Puskesmas Idaman juga merubah paradigma dari “ Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang memenuhi harapan Masyarakat”. Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang bermutu yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal Visi dan Misi Puskesmas Idaman 1. ”Puskesmas Idaman yang bermutu”, Merupakan visi Puskesmas Idaman yang menggambarkan keadaan yang ingin dicapai oleh Puskesmas di masa yang akan datang yaitu Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal. 2. Untuk mencapai visi Puskesmas Idaman tersebut, ditetapakan misi sebagai berikut: 1) Memastikan Pelanggan Puskesmas. Pelanggan Puskesmas perlu diketahui, untuk mengetahui seberapa besar potensipasar yang akan kita layani. 2) Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas. Psikografi pelanggan perlu diketahui untuk mengetahui budaya , perilaku dankebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan. 3) Menata Mindset Tim Pelayaan Prima di Puskesmas Idaman. Pola pikir semua pegawai perlu ditata dan disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai
11
mempunyai polapikir yang sama untuk menyelenggarakan pelayanan prima di Puskesmas Idaman.
2.7 Peran dan Fungsi Keperawatan Komunitas A. Peran Perawat Peran merupakan seperangkat perilaku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam unit social (Robbins, 2002). Peran dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya adalah: 1. Pemberi Asuhan Keperawatan ( Cave Provider) Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat berupa asuhan keperawatan
masyarakat
yang
utuh
(holistic)
serta
berkesinambungan
(komprehensif). Asuhan keperawatan dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung pada berbagai tatanan kesehatan meliputi puskesmas, runag rawat inap puskesmas, dan lainnya 2. Peran Sebagai Pendidik (Educator) Untuk memeberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan dimasyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat. Perawat bertindak sebagai pendidik harus mampu mengakaji kebutuhan klien yaitu kepada indiividu, keluarga, kelompok masyarakat, pemulihan kesehatan dari suatu penyakit, menyusun program penyuluhan atau pendidikan kesehatan baik sehat ataupun sakit. Misalnya penyuluhan tentang nutrisi, senam lansia, manajemen stress, terapi relaksasi dan lainnya 3. Peran Sebagai Konselor (Counselor) Melakukan konseling keperawatan sebagai usaha memecahkan masalah secara efektif. Pemberian konseling dapat dilakukan dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat 4. Peran Sebagai Panutan (Role Model) Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberika contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehta yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat 12
5. Peran Sebagai Pembela (Advocate) Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok, atau tingkat komunitas. Pada tinngkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan social yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan yang terbaik untuk klien dan memastikan kebutuhan klien terpenuhi 6. Peran Sebagai Manajer Kasus (Case Manager) Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola beerbagaia kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang diberikan padanya 7. Peran Sebagai Kolabolator Peran perawat sebagai kolabolator dapat dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam kaitannya membantu mempercepat proses penyembuhan klien. Tindaka kolaborasi ini merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap proses keperawatan untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan. (Candra Widyanto, Faisalado. 2014 : 47)
B. Fungsi perawat Berdasarkan perannya tersebut, perawat diharapkan dapat mendukung individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam mencapai tujuan perilaku untuk hidup sehat dan optimal yaitu diantaranya: 1. Mengkaji kebutuhan klien untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam penyuluhan atau pendidikan kesehatan 2. Meningkatkan dan memelihara kesehatan klien melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan 3. Melakasanakan penyuluhan atau pendidikann kesehatan untuk pemulihan kesehatan klien 4. Mengajarkan kepada klien informasi tentang tahapan perkembangan 5. Membantu klien untuk memilih sumber informasi kesehatan dari media massa, media elektronik dan lainnya
13
6. Memberikan informasi, mendengarkan secara objektif, memberikan dukungan, memberikan asuhan, dan menjaga keputusan yang diberikan klien 7. Membantu
klien
mengidentifikasi
masalah
serta
faktor-faktor
yang
mempengaruhi 8. Memberikan petunjuk kepada klien untuk mencari pendekatan pemecahan masalah yang tepat Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya: 1. Fungsi independen Merupaan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melakukan tugasnya dilakukan secara mandiri dengan keputusan sendri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis, pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri, dan aktualisasi diri 2. Fungsi dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan . hal ini biasnaya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, dan lainnya 3. Fungsi independen Dilakukan dalam kelompok timyang bersifat saling ketergantungandiantara satu sama lain. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama
tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderita penyakit kompleks.
14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Keperawatan komunitas adalah praktik keperawatan professional yang diberikan secara holistic (biopsikososiospritual) dan difokuskan pada kelompok resiko tinggi yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya promotif, preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative dengan melibatkan komunitas sebagai mitra yang handal dalam menyelesaikan masalah. Tujuan Keperawatan Komunitas (1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care), (2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general community). Falsafah/ Paradigma Keperawatan Komunitas (1) Manusia, (2) Kesehatan , (3) Lingkungan dan (4) Keperawatan . Trend dan Issue dalam Keperawatan Komunitas (1) Pengaruh Pengaruh politik terhadap keperawatan professional, (2) Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan dan (3) Puskesmas Idaman Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya adalah: (1) Pemberi Asuhan Keperawatan (Cave Provider) (1) Peran Sebagai Pendidik (Educator), (2) Peran Sebagai Konselor (Counselor) (3) Peran Sebagai Panutan (Role Model) (3) Peran Sebagai Pembela (Advocate) (4) Peran Sebagai Manajer Kasus (Case Manager) dan (5) Peran Sebagai Kolabolator.
3.2 Saran Diharapkan kepada pembaca dapat memahami dan mengerti materi tentang Konsep Keperawatan Komunitas. Semoga keperawatan komunitas kedepan memberikan harapan yang cerah pada perkembang keperawatan komunitas di Indonesia. Selain itu diharapkan juga kepada pembaca dapat memberikan masukkan kepada kelompok agar bisa menjadi pelajaran bagi kelompok.
15
DAFTAR PUSTAKA
Candra Widyanto, Faisalado. 2014. Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Chairani, Reni.2015.Modul Keperawatan Komunitas I. Jakarta : Australian AID Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas.Sulsel : Pustaka As Salam Swarjana, I Ketut.2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Yogyakarta : ANDI Kholifah,Siti Nur, dkk.2016.Modul Bahan Ajar Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta Selatan : Pusdik SDM Kesehatan
16