40 2 522KB
LAPORAN PENDAHULUAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
Oleh : Andifa Aziz Satriawan 1601100017
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG Februari 2018
LAPORAN PENDAHULUAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) A. DEFINISI Demam dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, dan disebarkan melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti yang telah terinfeksi dengan virus dengue(Ratna,2011). Demam Berdarah Dengue (DBD/DHF) merupakan penyakit menular yang ditandai panas (Demam) serta pendarahan(Ratna 2011). DBD merupakan merupakan bentuk yang lebih parah dari demam dengue dimana terjadi perembesan plasma yang ditandai hemakonsentrasi(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh yang menyebabkan syok, apabila tidak ditangani dengan tepat dapat berujung kematian. Derajat DBD/DHF menurut WHO : Derajat I : Demam 2-7 hari disertai gejala tidak khas, dapat ditandai dengan uji torniquet (+). Derajat II : Sama dengan Derajat I, dengan disertai pendarahan spontan seperti eputaksis, hematemesis, melena, pendarahan gusi. Derajat III : Ditemukan tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut(≤ 120x/menit), tekanan nadi menurun (≤ 20mmhg) atau hipotensi disertai kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah. Derajat IV : syok bera, nadi tidak teraba dan teakanan darah tidak teratur, akral dingin dan berkeringat, kulit tampak biru. B. ETIOLOGI DBD disebabkan oleh virus dengue, yang merupakan genus flavivirus, keluarga flaviridae. Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, keempat serotipe tersebut ditemukan di Indonesia. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapt terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya(Sudoyo Aru,dkk 2009) Virus dengue ditularkan melalui vektor serangga.Serangga yang berperan dalam penyebaran virus dengue adalah nyamuk Aedes Aegepypti, nyamuk ini tersebar di seluruh daerah tropis, dengan ciri khas terdapat sepasang garis putih yang sejajar di tengah badan dan garis lengkung putih yang lebih tebal pada setiap sisi tubuhnya. Aedes Aegypti senang berkembang biak pada genangan air yang bersih dan tempat penyimpanan air, selain itu nyamuk jenis ini juga lebih senang menggigit pada tempattempat yang terlinsungi seperti di dalam rumah.
C. MANIFESTASI KLINIS 1. Demam Dengue Merupakan deam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut : -
Nyeri kepala
-
Nyeri retro-orbital
-
Mialgia/artralgia
-
Ruam kulit
-
Manifestasi pendarahan (ptekie atau uji bendung positif)
-
Leukopenia
-
Pemeriksaan serulogi dengue positif; tidak ditemukan DD/DBD yang sudah dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama.
2. Demam Berdarah Dengue berdasarkan diagnostik WHO 1997 daignosis DBD ditegakkan bila semua hal dibawah ini terpenuhi a. Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari, biasanya bersifat bifasik. b. Manifestasi pendarahan biasanya berupa : -
Uji torniquet positif
-
Ptekie, ekimosis, dan purpura
-
Pendarahan mukosa (epistaksis, perdarahan gusi), saluran cerna, tempat bekas suntikan
-
Hematemesis atau melena
c. Trombositopenia < 100.00/ul d. Kebocoran plasma yang ditandai dengan : -
Peningkatan nilai hematokrit ≥ 20% dari nilai baku sesuaiumur dan jenis kelamin
-
Penurunan nilai hematokrit ≥ 20% setelah pemberian cairan yang adekuat
e. Tanda kebocoran plasma seperti : hipoproteinemi, asites, efusi pleura. 3. Sindrom Syok Dengue Seluruh kriteria DBD diatas disertai dengan kegagalan sirkulasi yaitu : a. Penurunan kesadaran ,gelisah b. Nadi cepat lemah c. Hipotensi d. Tekanan darah menurun ≤ 20 mmHg e. Perfusi perifer menurun f. Kulit dingin-lembab
D. CLINICAL PATHWAY
Virus Dengue (vektor nyamuk Aedes Aegypti)
PGE2 Hipotalamus
Beredar dalam aliran darah
Membentuk dan melepaskan zat C3a, C5a
Hipertermi
Peningkatan reabsorbsi Na+ dan H2O
Agregasi trombosit
Kerusakan endotel pembuluh darah
Trombositopeni
Infeksi virus Dengue (Viremia)
Mengaktifkan sistem komplemen Permeabilitas membran meningkat
Resiko syok Hipovolemik
Merangsang &mengaktivasi faktor pembekuan
Renjatan Hipovolemik dan hipotensi
DIC
Kebocoran plasma
Pendarahan
Resiko pendarahan
Resiko perfusi jaringan tidak efektif
Asidosis metabolik
Hipoksia jaringan
Resiko syok hipovolemik
Kekurangan volume cairan
Paru-paru
Hepar
Abdomen
Efusi pleura
Hepatomegali
Ascites
Ketidak efektifan pola nafas
Penekanan intra abdomen Nyeri
Ke ekstravaskuler
Mual, muntah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan dijumpai(Nur Salam 2008) : 1. Hb dan PCV meningkat (≥ 20%) 2. Trombositopenia (≤ 100.000/ml). 3. Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis). 4. Ig.D.dengue positif. 5. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan hipoproteinemia, hipokloremia, dan hiponatremia. 6. Urium dan pH darah mungkin meningkat. 7. Asidosis metabolik : pCO2