Laporan Pendahuluan Antenatal Care [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE ( ANC ) I.

KONSEP MEDIS A. Pengertian ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2013).Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat (Mochtar, 2010). Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2014) Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya ( Departemen Kesehatan, 2010) Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2012). Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini : 1.

Identifikasi ibu hamil Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur. Hasil yang diharapkan dari identifikasi ibu hamil ini adalah a

Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan,

b

Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan

secara dini dan teratur, serta mengetahui

tempat pemeriksaan kehamilan. c

Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu.

2.

Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal pada ibu hamil Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan

Kunjungan Trimester I

Waktu Sebelum

Alasan 14  Mendeteksi masalah yang dapat ditangani

minggu

sebelum membahayakan jiwa.  Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal, anemia,

kebiasaan

tradisional

yang

berbahaya)  Membangun hubungan saling percaya  Memulai persiapan kelahiran & kesiapan menghadapi komplikasi.  Mendorong

perilaku

sehat

(nutrisi,

kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb). Trimester II

14



28 Sama

minggu

dengan

kewaspadaan

trimester

khusus

I

terhadap

ditambah: hipertensi

kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria) Trimester III

3.

28



36 Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.

minggu Setelah

36 – Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau

minggu

kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tepat waktu.  4.

Pengelolaan Anemia pada kehamilan Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg = zat besi 60 mg dan asam folat 500 µg), kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.

5.

Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan, mengenali tanda dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat, dan merujuknya.

6.

Persiapan persalinan Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, TT, tablet besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Namun standar ini sudah berkembang menjadi 10 T hingga 14 T.

B. Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain : 1.

Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

2.

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.

3.

Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

4.

Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5.

Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.

6.

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.

C. Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T 1. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ). Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul. 2. Ukur Tekanan Darah ( T2). Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi. 3. Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 ) Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.

Usia Kehamilan sesuai

Jarak dari simfisis

minggu 22 – 28 Minggu 28  Minggu 30 Minggu 32 Minggu 34 Minggu 36 Minggu 40 Minggu

24-25 cm 26,7 cm 29,5 – 30 cm 31 cm 32 cm 33 cm 37,7 cm

4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 ) 5. Pemberian Imunisasi TT ( T5 ) Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4. Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid Imunisasi TT TT1

Selang

Waktu

minimal

pemberian Imunisasi TT -

Lama Perlindungan Langkah pembentukan tubuh

awal kekebalan

terhadap

penyakit

Tetanus TT2 TT3 TT4 TT5

1 bulan setelah TT1 6 bulan setelah TT2 12 Bulan setelah TT3 12 Bulan setelah TT4

3 Tahun 6 Tahun 10 Tahun ≥25 Tahun

6. Pemeriksaan Hb ( T6 ) Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih. 7. Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )

Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan.. 8. Pemeriksaan Protein urine ( T8 ) Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala Preeklampsi. 9. Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 )  Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG. 10. Perawatan Payudara ( T10 ) Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu. D. Pemeriksaan kehamilan Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara : 1.

TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)

2.

Terabanya ballotement di simpisis  12 mgg

3.

DJJ (+) dg Dopller  10-12 mgg

4.

DJJ (+) dg fetoscop  20 mgg

5.

Quickening  20 mgg

Perhitungan Taksiran Partus (Naegle) 1.

Hari  + 7

2.

Bulan  (1-3) + 9,    B (4-12) – 3

3.

Tahun (1-3) + 0,     T (4-12) + 1

Perhitungan Taksiran Berat Janin 1.

TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr

2.

TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr

E. FISIOLOGOI KEHAMILAN a Kehamilan Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan

sejati, yang menandai awal periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492). b Proses kehamilan 1) Fertilisasi Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu: 2) Tahap penembusan korona radiata Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi. c Penembusan zona pellusida Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat mampu menembus oosit. d Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki) e Pembelahan Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. f Nidasi / implantasi Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim

dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan. (Marjati,dkk.2014 ; 37) F. Tanda dan gejala kehamilan a Tanda presumtif kehamilan 1) Amenore (terlambat datang bulan) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan. 2) Mual muntah Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah. 3) Ngidam Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan. 4) Sinkope atau pingsan Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu. 5) Payudara tegang Pengaruh

estrogen,

progesteron,

dan

somatomamotropin

menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama. 6) Anoreksia nervousa Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi. 7) Sering kencing

Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga panggul. 8) Konstipasi/obstipasi Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen. 9) Epulis Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan. 10) Pigmentasi Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas a) Pipi   : - Cloasma gravidarum Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit. b) Perut   : - Striae livide Striae albican, Linea alba makin menghitam c) Payudara  : - hipepigmentasi areola mamae Varises atau penampakan pembuluh vena. Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta payudara. b Tanda Kemungkinan (Probability Sign) 1) Pembesaran Perut Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan. 2) Tanda Hegar Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus. 3) Tanda Goodel.

Pelunakan serviks 4) Tanda Chadwiks. Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks. 5) Tanda Piskacek. Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu. 6) Kontraksi Braxton Hicks. Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.        G. Pemeriksaan laboratorium Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella Tes Lab

Nilai Normal

Hemoglobin Protein Urin

10,5-14,0 Terlacak/negatif

Glukosa

Bening/negatif Warna hijau

dalam urin

Nilai Tidak

Diagnosis Masalah

Normal a : ad menunjukkan imunitas 6. Papanicoloan Smear Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II 7. Urinalisis Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal). C. Diagnosa Keperawatan 1. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi. Tujuan : Kecemasan berkurang/hilang

Intervensi : a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan kemungkinan pilihan / intervensi. b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa. R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap pilihan. c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus. R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak dengan penyimpangan kromosom. d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis. R/ dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic. Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi. Intervensi : a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen vitaminzat besi setiap hari. R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk makanannya.

R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi. d. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum. R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR. e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah. R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status

nutrisi

prenatal,

khususnya

pada

periode

kritis

perkembangan janin. 3. Kekurangan

volume

cairan

b/d

output

berlebihan

(muntah),

peningkatan kebutuhan cairan. Tujuan : Kebutuhan volume cairan terpenuhi. Intervensi : a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah. R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric memperberat mual dan muntah pada trimester pertama. b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis) R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi. c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran. R/

indikasi

dalam

tingkat/kebutuhan hidrasi.

membantu

untuk

mengevaluasi

d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan BB setiap hari. R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol. e. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum bangun tidur. R/

membantu

dalam

meminimalkan

mual/muntah

dengan

menurunkan keasaman lambung. 4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma. Tujuan : Pola pernapasan tak efektif tak terjadi. Intervensi : a. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan) R/ menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus. b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis). R/ masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin. c. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan. R/ menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh kelebihan.

d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah : mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering, dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala berat. R/ postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid. 5. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria. Tujuan : Intervensi : a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga. R/ membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih

dan/nokturia

pembesaran

uterus

trimester

ketiga

menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering berkemih. b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari. R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonik c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium dan diet. R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat. d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-keluhan nokturia.

R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema dependent, edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi. e. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama. R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran vena.

DAFTAR PUSTAKA Manuaba, Ida Bagus Gde.2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Asuhan kebidanan I, 2014,ika pantikawati,S.Si.T and saryono, S.Kp.,M.Kes) Doenges, Marylinn E 2011. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC Hamilton, Persis. (2012). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC: Jakarta. Hidayati, Ratna. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Mochtar, Rustam. (2011). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi. EGC: Jakarta. Carpenito, L.J. 2011. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC Rusari. (2014). Asuhan Keperawatan. http://askep.blog.rusari.com/