26 0 203KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.K DENGAN INTRANATAL DI RUANG VK RSAD UDAYANA TANGGAL 27 OKTOBER 2021
OLEH NI WAYAN YUNA PRATIWI 219012688
PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN INTRANATAL DI RUANG VK RSAD UDAYANA TANGGAL 27 OKTOBER 2021. I.
PENGKAJIAN I.
IDENTITAS PASIEN Penanggung Jawab Nama
: Ny. K
Nama
: Tn. T
Umur
: 24 tahun
Umur
: 24 Tahun
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Menikah
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Hindu
Alamat
: Jl. Letda rena
Suku
: Indonesia
Status perkawinan
: Menikah
Alamat
: Jl. Letda reta
Agama
: Hindu
No CM
: 1234
Tanggal MRS
: 27 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 27 Oktober 2021 Sumber informasi
: Pasien
II.
DATA KESEHATAN a.
Keluhan Utama Mengeluh keluar cairan dan lendir, darah dari vagina, serta nyeri perut hilang timbul
b.
Keluhan saat dikaji Pasien mengeluh keluar cairan dan lendir, darah dari vagina, serta nyeri perut hilang timbul.
1
3,5
37
-
-
-
-
-
Anak Jenis kelamin
Bidan
perdarahan
PN
infeksi
n
Laserasi
o
Jenis
Nifas Penyakit
Th
Penolong
N
Komplikasi
Persalinan Penyakit
ke
Kehamilan Umur kehamilan
Anak
Laki-laki
BB
P J
III.
RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI 1.
Riwayat Menstruarsi : Menarche
: 15 tahun
Banyaknya
: 35 ml
Siklus :
teratur ()
tidak (-)
Lama : 5 hari Keluhan
: Nyeri perut
HPHT : 01 Februari 2020 2.
Riwayat pernikahan Menikah : 1 kali
3.
Lama :4 tahun
Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu : - permah melakukan persalinan nifas di Ruang VK RSAD UDAYANA
4.
Riwayat kehamilan saat ini Status Obstetrikus : G2P1A0 UK : 37-38 minggu TP
: 29 Oktober 2021
ANC kehamilan sekarang : 6 kali kunjungan Trimester I
: Mual (+), muntah (+), suasana hati mudah berubah, sembelit, mengalami ngidam
Trimester II : Mual berkurang, nafsu makan meningkat, pergerakan janin mulai terasa, pergelangan kaki bengkak Trimester III : Pergerakan janin semakin sering, lebih sering BAK 5.
Riwayat keluarga berencana
Akseptor KB
: -
Jenis
:-
Masalah : -
Lama: -
IV.
RIWAYAT PENYAKIT 1.
Klien: Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit serius seperti hipertensi, diabetes militus maupun penyakit menular seperti hepatitis, TBC, dan HIV/AIDS.
2.
Keluarga
: Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit seperti yang dialami pasien, pasien juga mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan V.
POLA FUNGSIONAL KESEHATAN 1.
Pemeliharan dan persepsi terhadap kesehatan ‐
Pemeliharan Kesehatan Pasien mengatakan selama menjalani masa kehamilan, pasien selalu menerapkan hidup bersih dan sehat untuk menjaga kesehatannya juga kandungannya. Pasien mengatakan apabila kondisinya kurang baik atau mengalami masalah, pasien langsung memeriksakan kondisinya ke dokter atau Rumah Sakit.
‐
Pola Persepsi Pasien mengatakan kondisinya saat ini merupakan kondisi yang memang terjadi ketika bayi akan dilahirkan. Pasien juga mengatakan kondisinya dapat beresiko apabila tidak ditangani dengan tepat.
2.
Nutrisi / metabolic Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk, sayur, buah serta susu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien serta bayi yang dikandungnya. Pasien mengatakan minum 6-8 gelas sehari/1.500 cc. Pasien mengatakan pada trisemester pertama kehamilan pasien mangatakan mual muntah dan tidak nafsu makan. Pada trisemester kedua pasien mengatakan mual muntah yang dilami sudah mulai berkurang dan nafsu makan pasien kembali meningkat. Pasien mengatakan tidak menjalankan program diet. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan tertentu.
3.
Pola eliminasi
Pasien mengatakan biasanya BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek berwarna kuning kecoklatan dan BAK biasanya kurang lebih 5-6 kali sehari dengan warna bening kekuningan. Selama kehamilan pasien mengatakan lebih sering BAK kurang lebih 10 kali sehari. 4.
Pola aktivitas dan latihan Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4 Makan / minum Mandi Toileting Berpakaian Mobilisasi di tempat tidur Berpindah Ambulasi ROM 0 : mandiri, 1 : alat Bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung total
5.
Pola tidur dan istirahat Pasien mengatakan tidur malam 6-8 jam, sekitar pukul 21.00 dan bangun pagi pukul 06.00, ketika tidur pasien mengatakan tidurnya nyenyak dan tidak memiliki masalah berarti.
6.
Pola perceptual Pasien mengatakan tidak mengalami keluhan berarti yang berkaitan dengan kemampuan panca indra Pasien mengatakan Nyri dengan Persepsi sebagai berikut: P : adanya kontraksi uterus Q : seperti tertarik R : daerah abdomen S:8 T : hilang timbul
7.
Pola persepsi diri : ‐
Pola Konsep diri Pasien mengatakan berharap setelah melahirkan anak yang dikandungnya selama 9 bulan, pasien dapat merawat anaknya dengan baik.
‐
Citra Tubuh Pasien bersyukur dengan keadaan tubuh yang dimiliki karena tidak mengalami cacat
‐
Harga Diri Harga diri pasien cukup tinggi karena prinsip pasien, jika ingin dihormati maka hormati orang lain.
‐
Peran Pasien mengatakan berperan sebagai seorang istri bagi suami dan akan menjadi ibu dari anak yang sedang dikandungnya
‐
Identitas Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang perempuan berusia 29 tahun dan tidak memiliki masalah identitas.
8.
Pola seksual dan reproduksi Pasien mangatakan sudah menikah dan saat ini sedang menunggu kelahiran anak kedua yang sedang dikandung pasien.
9.
Pola peran – hubungan Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan lingkungan sangat baik. Pasien mengatakan sering berbagi informasi tentang kehamilan dengan tetangga disekitar rumah dan keluarga pasien
10.
Pola manajemen koping stress Pasien mengatakan jika ada masalah dirumah biasanya selalu terbuka dengan anggota keluarganya dan diselesaikan secara bersama-sama. Selama menjalani masa kehamilan pasien mendapatkan dukungan dan semnagat dari anggota keluarga dan suaminya.
11.
Sistem nilai dan keyakinan Pasien mengatakan bahwa pasien biasanya sembahyang di rumah ketika akan bepergian/sebelum melakukan aktivitas.
VI.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum :
GCS
: E4V5M6
Tingkat kesadaran
: Compos Mentis
Tanda – tanda vital
: TD : 120/70, N : 88x/menit, RR : 20x/menit T :
BB
: 67 kg, TB: 160 cm LILA : 29 cm
36,30C Head toe-toe :
Kepala Wajah
: Simetris, tidak ada acne, tidak ada cloasma gravidarum
Sklera
: Anikterik
Konjungtiva
: Ananemis
Pembesaran limphe node
: Tidak ada pembesaran pada limphe node
Pembesaran kelenjar tiroid
: Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid
Telinga
: Simetris kiri kanan, tidak ada pengeluaran cairan abnormal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan pendengaran
Kulit Linea nigra
()
Striae gravidarum
()
Pucat
(-)
Cloasma
(-)
Dada Payudara Areola
: Ada
Putting
: (Menonjol / Tidak)
Tanda dimpling / retraksi : Tidak ada dimpling Pengeluaran ASI
: Asi keluar
Jantung
: S1 dan S2 reguler.
Paru
: Simetris, wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen Linea
: Ada
Striae : Ada
Pembesaran sesuai UK
: (+)
Gerakan Janin
: Ada
Luka bekas operasi
: Tidak ada
Ballottement
: Teraba
Leopold I
: Kepala / bokong / kosong TFU: 30 cm
Leopold II
: Kanan : punggung/bagian kecil/bokong /kepala
Kontraksi : (+) teratur
Kiri : punggung / bagian kecil /bokong/kepala Leopold III
: Presentasi kepala / bokong/kosong
Leopold IV
: Bagian masuk PAP (konvergen/divergen/sejajar)
Penurunan kepala
: Crowing
Kontraksi
: (+) teratur
DJJ
: (+) 144x/menit
Bising usus : 30x/menit
Genetalia dan perineum : Kebersihan
: Bersih
Pengeluaran
: Lendir cairan darah Karakteristik : kental
Hasil VT
: Pembukaan servixs 10 cm ketuban utuh dan penurunan kepala crowing
Hemoroid
: Tidak ada Ekstremitas
Atas : Oedema
: (+)
Varises CRT
: (-) : < 2 detik
Bawah : Oedema
: (+)
Varises
: (-)
CRT
: < 2 detik
Refleks
: (+)
VII.
DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium -
Pemeriksaan USG -
VIII.
DIAGNOSA MEDIS G2P1A0 UK 37-38 minggu, dengan kala 1 fase aktif
IX.
PENGOBATAN
IVFD RL 20 tpm,
NST ulang,
Observasi lanjut,
Amoxilin 3 x 500 mg,
Asam mefenamat 3 x 500mg,
SF 2 x 1,
Pitogin 1 amp,
Lidocain inj 1 amp,
Metroragine 1 amp.
FORMAT OBSERVASI KALA I-KALA IV Tanggal/Jam Kontraksi uterus
DJJ
Keterangan
27/10/2021 21.30
1x/10 menit, durasi 10 detik, lemah
144x/mnit
Oxytosin 5 ui drip 28 tpm
21.35
1x/10 menit, durasi 10 detik, lemah
150x/mnit
Oxytosin 5 ui drip 32 tpm
22.40
1x/10 menit, durasi 15 detik, kuat
145x/mnit
Oxytosin 5 ui drip 36 tpm
22.45
2x/10 menit, durasi 15 detik, kuat
142x/mnit
Oxytosin 5 ui drip 40 tpm
22.50
2x/10 menit, durasi 20 detik, kuat
140x/mnit
Oxytosin 5 ui drip 40 tpm
23.00
3-4x/10 menit, durasi 30 detik, kuat
158x/mnit
Oxytosin 5 ui drip 40 tpm
23.05
3-4x/10 menit, durasi 45 detik, kuat
142x/mnit
Oxytosin 5 ui drip 40 tpm
23.10
3-4x/10 menit, durasi 45 detik, kuat
144x/mnit
Oxytosin 5 ui drip 40 tpm
KALA III A. DATA FOKUS KALA III ‐ Tanda dan gejala : bayi sudah lahir, keluar darah di vagina ‐
Plasenta lahir pukul : 23.45 Wita
‐
Cara lahir plasenta: penegangan tali pusat terkendali dan masasse fundus uteri
‐
Karakteristik Plasenta : plasenta lahir utuh, lengkap
‐
Perdarahan : ±200 ml
‐
Karakteristik : darah keluar dari vagina
‐
Keadaan psikososial : klien senang melihat bayinya
‐
Kebutuhan Khusus: -
‐
Tindakan : -
‐
Pengobatan : -
B. ANALISA DATA KALA III DATA DS : ‐ Pasien mengatakan nyeri daerah jalan lahir
‐
‐ ‐
nyeri karena adanya luka akibaat proses kelahiran dan luka episiotomi 3 cm skala nyeri 7 (0 – 10) nyeri terasa hilang timbul
DO :
‐
‐ ‐
MASALAH
Nyeri Melahirkan
Terlepasnya plasenta dari endometrium ↓ Diikuti oleh pengeluaran sisa plasenta ↓ Keluarnya darah
Resiko Hipovolemi
pasien masih tampak meringis menahan sakit setelah proses persalinan, kontraksi uterus kuat Uterus teraba keras,
DS : ‐ Ibu mengatakan nyeri pada perut Ibu mengatakan merasa haus DO : ‐ Placenta belum lahir
‐
‐ ‐ ‐
ETIOLOGI
Terlepasnya plasenta dari endometrium ↓ Trauma Jaringan ↓ Terputusnya kontinuitas jaringan ↓ Pelepasan neurotransmitter nyeri di korteks serebral
Kontraksi uterus baik Perdarahan ± 200 cc TD:
110/70
mmHg,
N:
‐
100x/menit, R: 20x/menit Membran mukosa kering
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas : 1.
Nyeri Melahirkan berrhubungan dengan pengeluaran plasenta ditandai dengan pasien mengatakan nyeri daerah jalan lahir, nyeri karena adanya luka akibaat proses kelahiran dan luka episiotomi 3 cm, skala nyeri 7 (0 – 10), nyeri terasa hilang timbul
2.
Resiko Hipovolemi berhubungan dengan Terlepasnya plasenta dari endometrium
C. RENCANA KEPERAWATAN KALA III No
Tgl / jam
1.
27 Oktober 2021 23.00 wita
Diagnosa Nyeri Melahirkan
RencanaKeperawatan Tujuan Intervensi Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Rasional
tindakan keperawatan Observasi selama
Kala
III 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
diharapkan
tingkat
durasi,
nyeri
teratasi
intensitas nyeri
dapat
frekuensi,
‐
Menganalisis karakteristik nyeri dalam
kualitas,
memilih intervensi dan
dengan criteria hasil:
mengevaluasi
1. Keluhan
keefektifan terapi yang
nyeri
dengan Terapeutik skala 5 (1-5) 1. Berikan teknik nonfarmakologis 2. Meringis menurun untuk mengurangi rasa nyeri
diberikan
menurun
dengan skala 5 (1-
(mis,
5)
akupreasur,
3. Gelisah
TENS,
menurun
biofeedback,
dengan skala 5 (1-
aromaterapi,
5)
terbimbing,
4. Perineum tertekan
terasa
terapi terapi teknik
menurung dengan
paru
musik, pijat, imajinasi kompres
‐
kebisingan)
ventilasi
dan
peningkatan
oksigenasi
darah
berperan
dalam
mengurangi
atau
menurunkan
intensitas
nyeri.
hangat/dingin, terapi bermain)
dengan skala 5 (1- 2. Kontrol lingkungan yang dapat 5) memperberat rasa nyeri (mis. 5. Uterus teraba suhu ruangan, pencahayaan,
Relaksasi sebagai proses peningkatan
hipnosis,
menurun
membulat
‐
Lingkungan yang tenang dapat
menurunkan
stimulus nyeri eksternal
‐
Pengetahuan
yang
memadai
memberi
orientasi
tentang
skala 5 (1-5)
6. Frekuensi membaik
Edukasi
penyakit yang lebih baik
nadi 1. Jelaskan, penyebab, periode, dan dengan
skala 5 (1-5)
pemicu nyeri Terapi Relaksasi Observasi
1. Periksa
ketegangan
otot,
frekuensi nadi, tekanan darah,
‐
Mengidentifikasi adanya perubahan
dan suhu
kekuatan
tekanan darah dan suhu
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan
dengan
‐
Lingkungan yang tenang
pencahayaan dan suhu ruang
dapat
nyaman, jika memungkinkan
stimulus nyeri eksternal
menurunkan
2. Gunakan nada suara lembut dengan
irama
lambat
dan
‐
berirama
Irama lambat membantu jantung
bekerja
lebih
tenang, dan memulihkan stres
sehingga
mengurangi rasa gelisah.
2.
27 Oktober 2021 23.00
Resiko Hipovolemi
Setelah
dilakukan Manajemen Hipovolemia
tindakan keperawatan Observasi selama diharapkan cairan
Kala
III status
membaik
1. Periksa
tanda
hipovolemia nadi
dan
(mis.
meningkat,
gejala ‐ frekuensi
nadi
terba
Mengidentifikasi terjadinya volume
kehilangan cairan
dalam
dengan criteria hasil:
lemah, tekanan darah menurun,
1. Kekuatan
tekanan nadi menyempit, turgor
nadi
meningkat dengan
kulit
skala 5 (1-5)
mukosa kering, volume urin
2. Turgor
kulit
meningkat dengan
menurun,
membran hematokrit
meningkat, haus, lemah) Terapeutik
skala 5 (1-5)
3. Output
menurun,
urine
tubuh
1. Hitung kebutuhan cairan
‐
meningkat dengan skala 5 (1-5) nadi
membaik
dengan
2. Berikan
posisi
modified
‐
Trendelenburg
skala 5 (1-5)
5. Tekanan
darah
membaik
dengan
3. Berikan asupan cairan oral
‐
proses
metabolisme
dengan
skala 5 (1-5)
8. Kadar Ht membaik dengan skala 5 (1-
volume
cairan
dalam
cairan
yang
berperan
dalam
Asupan
elektrolit
isotonis (mis, NaCl, RL)
tubuh
serta
mengganti energi yang
1. Kolaborasi pemberian cairan IV Hb
mempengaruhi
menyeimbangkan
dengan Kolaborasi
skala 5 (1-5)
Posisi
cukup
6. Membran mukosa
membaik
mempengaruhi
tubuh
skala 5 (1-5)
7. Kadar
kurang
dalam tubuh
4. Frekuensi
membaik
Kebutuhan cairan yang
hilang
‐
Larutan
isotonik
memperluas ruang cairan intraseluler ekstraseluler merata.
dan
cairan secara
5)
2. Kolaborasi pemberian cairan IV ‐
Cairan
hipotonik
hipotonis (mis. glukosa 2,5%,
digunakan
Nacl 4%)
membantu adekuat suplai cairan
untuk
ketika
ekskresi
limbah tubuh, mengobati dehidrasi
sel,
dan
mengganti cairan sel.
3. Kolaborasi pemebrian cairan ‐ koloid
(mis.
Cairan koloid digunakan saat osmolalitas serum
albumin,
telah menurun ke tingkat
plasmanate)
yang sangat rendah.
4. Kolaborasi pemeberian produk
‐
Kehilangan darah dalam jumlah
darah
besar
meningkatkan
resiko
hipovolemi
D. IMPLEMENTASI KALA III Tgl/Jam
No.Dx
27 Oktober 2021 23.00
1
Implementasi 1. Mengidentifikasi karakteristik,
durasi,
kualitas, intensitas nyeri
Evaluasi Proses lokasi, DS : frekuensi, ‐ Pasien mengatakan nyeri daerah jalan lahir
‐
‐ ‐
nyeri karena adanya luka akibaat proses kelahiran dan luka episiotomi 3 cm skala nyeri 7 (0 – 10) nyeri terasa hilang timbul
Paraf/Nama
Yuna
2. Memberikan nonfarmakologis
23.10
teknik
DO : ‐ pasien masih tampak meringis menahan sakit setelah proses persalinan, ‐ kontraksi uterus kuat ‐ uterus teraba keras
untuk
DS : pasien mengatakan nyeri DO : Pasien tampak melakukan teknik mengurangi rasa nyeri nafas dalam untuk mengalihkan rasa nyeri dan sesekali meringis menahan 3. Memeriksa ketegangan otot, nyeri frekuensi nadi, tekanan darah, dan DS : DO : suhu ‐ Pasien tampak gelisah berkeringat
23.15
‐ ‐ ‐ ‐
Ekspresi wajah meringis, menahan sakit Tekanan darah 110/70 mmhg Frekuensi nadi 100x/menit
Suhu 360C DS : dan tanpa gangguan dengan DO : Ruangan pasien tampak bersih dan nyaman pencahayaan dan suhu ruang
4. Menciptakan lingkungan tenang 23.20
nyaman
27 Oktober 2021 23.25
2
1. Memeriksa tanda dan gejala DS : hipovolemia (mis. frekuensi nadi ‐ Pasien mengatakan nyeri pada perut ‐ Pasien mengatakan merasa haus meningkat, nadi terba lemah,
DO :
Yuna
tekanan darah menurun, tekanan ‐
Placenta belum lahir
nadi menyempit, turgor kulit ‐
Kontraksi uterus baik
mukosa ‐
Perdarahan ± 200 cc
menurun,
membran
kering, volume urin menurun, ‐ hematokrit
meningkat,
haus,
lemah)
‐
TD: 110/70 mmHg, N: 100x/menit, R: 20x/menit Membran mukosa kering
2. Memberikan asupan cairan oral 23.30
23.30
DS : pasien mengatakan merasa haus DO : pasien tampak minum air putih yang diberikan perawat 3. Kolaborasi pemberian cairan IV DS : isotonis (mis, NaCl, RL) DO : terpasang infus RL 20 tpm
E. EVALUASI KALA III Tgl/Jam
27 Oktober 2021 23.30 Wita
No Dx 1
Evaluasi Hasil S:
Yuna
‐
Pasien mengatakan nyeri daerah jalan lahir
‐
nyeri karena adanya luka akibaat proses kelahiran dan luka episiotomi 3 cm
‐
skala nyeri 7 (0 – 10)
‐
nyeri terasa hilang timbul
O:
‐
pasien masih tampak meringis menahan sakit setelah proses persalinan,
‐
Paraf/Nama
Pasien tampak gelisah berkeringat
‐
Ekspresi wajah meringis, menahan sakit
‐
Tekanan darah 110/70 mmhg
‐
Frekuensi nadi 100x/menit
‐
Suhu 360C
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi
‐
Mengidentifikasi
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
‐
Memberikan
teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa nyeri
‐
Memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
27 Oktober 2021 23.30 Wita
2
S:
Yuna
‐
Pasien mengatakan nyeri pada perut
‐
Pasien mengatakan merasa haus
O:
‐
Perdarahan ± 200 cc
‐
TD: 110/70 mmHg,
‐
N: 100x/menit,
‐
R: 20x/menit
‐
Membran mukosa kering
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
‐
Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi terba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
‐
Memberikan asupan cairan oral
‐
Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis, NaCl, RL)
KALA IV A. DATA FOKUS KALA IV ‐ Mulai jam : 23.45 Wita ‐ Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg, Nadi : 100 x/menit, Suhu : 36,5o C ‐ Pernafasan : 18x/menit ‐ Kontraksi Uterus : keras ‐ Perdarahan :100 cc, karakteristik : segar, tidak menggumpal ‐ Bonding ibu dan bayi : IMD segera setelah bayi lahir ‐ Tindakan : pemantauan kala IV B. ANALISA DATA KALA IV DATA
ETIOLOGI
DS :
Robekan jalan lahir Pasien mengatakan merasa ↓ nyeri didaerah luka jahitan Terjadi luka ‐ Nyeri seperti ditusuk-tusuk ↓ ‐ Skala nyeri 5 (1-10) Iritasi mekanik pada saraf dan ‐ Nyeri tersa hilang timbul jaringan DO : ↓ ‐ Pasien tampak meringis kesakitan Persepsi nyeri saat dilakukan hecting pada
MASALAH
Nyeri Akut
‐
daerah robekan jalan lahir ‐ Pasien tampak berkeringat ‐ Tekanan darah : 110/70 mmhg ‐ Nadi : 100x/menit ‐ Frekuensi nafas : 18x/menit ‐ Suhu : 36,50C DS : ‐ Pasien mengatakan mersa leleh ‐ Pasien mengatakan mersa haus DO ‐ Pasien tampak berkeringant ‐ Kontraksi uterus baik
‐ ‐
TD: 110/70 mmhg , 100x/menit, R: 20x/menit
‐
Robekan jalan lahir ↓
Resiko Infeksi
N:
Pasien mengeluh nyeri pada luka jahitan
DO
‐
Resiko Hipovolemi
Perdarahan :100 cc
DS
‐
Rest plasenta ↓ Kontraksi uterus menurun ↓ Perdarahan
Terdapat jahitan sebanyak jahitan Terdapat Lochea rubra
3
Terjadi luka ↓ Pertahanan tubuh primer tidak adekuat
‐ ‐
Suhu : 36,50C Membran mukosa kering
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas : 1. Nyeri akut berhubungan dengan robekan jalan lahir ditandai dengan Pasien mengatakan merasa nyeri didaerah luka jahitan, Nyeri seperti ditusuk-tusuk, Skala nyeri 5 (1-10). Nyeri tersa hilang timbul, Pasien tampak meringis kesakitan saat dilakukan hecting pada daerah robekan jaln lahir, Pasien tampak berkeringat, Tekanan darah : 110/70 mmhg, Nadi : 100x/menit, Frekuensi nafas : 18x/menit Suhu : 36,50C 2. Resiko Hipovolemi berhubungan dengan perdarahan 3. Resiko infeksi berhubunagn dengan Pertahanan tubuh primer tidak adekuat
C. RENCANA KEPERAWATAN KALA IV No
Tgl / jam
1.
27 Oktober 2021 23.30 Wita
Diagnosa Nyeri Melahirkan
RencanaKeperawatan Tujuan Intervensi Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Rasional
tindakan keperawatan Observasi selama
Kala
IV 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
diharapkan
tingkat
durasi,
nyeri
teratasi
intensitas nyeri
dapat
frekuensi,
‐
Menganalisis karakteristik nyeri dalam
kualitas,
memilih intervensi dan
dengan criteria hasil:
mengevaluasi
7. Keluhan
keefektifan terapi yang
nyeri
dengan Terapeutik skala 5 (1-5) 1. Berikan teknik nonfarmakologis 8. Meringis menurun untuk mengurangi rasa nyeri
diberikan
menurun
dengan skala 5 (1-
(mis,
5)
akupreasur,
9. Gelisah
TENS,
menurun
biofeedback,
dengan skala 5 (1-
aromaterapi,
5)
terbimbing,
10. Perineum tertekan
terasa
terapi terapi teknik
Relaksasi sebagai proses peningkatan paru
hipnosis, musik, pijat, imajinasi kompres
ventilasi
dan
peningkatan
oksigenasi
darah
berperan
dalam
mengurangi
atau
menurunkan
intensitas
nyeri.
hangat/dingin, terapi bermain)
menurun 2. Kontrol lingkungan yang dapat
dengan skala 5 (1-
memperberat rasa nyeri (mis.
5)
suhu
11. Uterus
‐
teraba
ruangan,
‐
Lingkungan yang tenang dapat
pencahayaan,
menurunkan
stimulus nyeri eksternal
kebisingan)
membulat menurung dengan
Edukasi
‐
Pengetahuan
yang
skala 5 (1-5)
2. Jelaskan, penyebab, periode, dan
12. Frekuensi
nadi
membaik
dengan
pemicu nyeri
memadai
memberi
orientasi
tentang
penyakit yang lebih baik
skala 5 (1-5) Terapi Relaksasi Observasi
1. Periksa
ketegangan
otot,
‐
Mengidentifikasi adanya
frekuensi nadi, tekanan darah,
perubahan
kekuatan
dan suhu
tekanan darah dan suhu
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan
‐
dengan
Lingkungan yang tenang dapat
pencahayaan dan suhu ruang
menurunkan
stimulus nyeri eksternal
nyaman, jika memungkinkan
2. Gunakan nada suara lembut dengan
irama
lambat
dan
‐
berirama
Irama lambat membantu jantung
bekerja
lebih
tenang, dan memulihkan stres
sehingga
mengurangi rasa gelisah.
2.
27 Oktober 2021 23.30 Wita
Resiko Hipovolemi
Setelah
dilakukan Manajemen Hipovolemia
tindakan keperawatan Observasi selama diharapkan cairan
Kala
IV status
membaik
1. Periksa
tanda
hipovolemia
dan
(mis.
gejala ‐ frekuensi
nadi meningkat, nadi terba
Mengidentifikasi terjadinya volume
kehilangan cairan
dalam
dengan criteria hasil:
lemah, tekanan darah menurun,
1. Kekuatan
tekanan nadi menyempit, turgor
nadi
meningkat dengan
kulit
skala 5 (1-5)
mukosa kering, volume urin
2. Turgor
kulit
meningkat dengan
menurun,
membran hematokrit
meningkat, haus, lemah) Terapeutik
skala 5 (1-5)
3. Output
menurun,
urine
tubuh
1. Hitung kebutuhan cairan
‐
meningkat dengan skala 5 (1-5) nadi
membaik
dengan
2. Berikan
posisi
modified
‐
Trendelenburg
skala 5 (1-5)
5. Tekanan
darah
membaik
dengan
3. Berikan asupan cairan oral
‐
proses
metabolisme
Hb dengan
skala 5 (1-5)
8. Kadar Ht membaik dengan skala 5 (1-
mempengaruhi
volume
cairan
dalam
cairan
yang
berperan
dalam
Asupan
menyeimbangkan elektrolit
dengan
skala 5 (1-5)
Posisi
cukup
6. Membran mukosa
membaik
mempengaruhi
tubuh
skala 5 (1-5)
7. Kadar
kurang
dalam tubuh
4. Frekuensi
membaik
Kebutuhan cairan yang
tubuh
serta
mengganti energi yang Kolaborasi
hilang
1. Kolaborasi pemberian cairan ‐
Larutan
IV isotonis (mis, NaCl, RL)
isotonik
memperluas ruang cairan intraseluler ekstraseluler merata.
dan
cairan secara
5)
2. Kolaborasi pemberian cairan ‐
Cairan
hipotonik
IV hipotonis (mis. glukosa
digunakan
2,5%, Nacl 4%)
membantu adekuat suplai cairan
untuk
ketika
ekskresi
limbah tubuh, mengobati dehidrasi
sel,
dan
mengganti cairan sel.
3. Kolaborasi pemebrian cairan ‐ koloid
(mis.
Cairan koloid digunakan saat osmolalitas serum
albumin,
telah menurun ke tingkat
plasmanate)
yang sangat rendah.
4. Kolaborasi pemeberian produk
‐
Kehilangan darah dalam jumlah
darah
besar
meningkatkan
resiko
hipovolemi
3.
27 Oktober 2021 23.30 wita
Resiko Infeksi
Setelah
dilakukan Pencegahan Infeksi
tindakan keperawatan Observasi selama diharapkan infeksi
Kala
IV tingkat
1. Monitor
tanda
dan
gejala ‐
infeksi lokal dan sistemik
intervensi
menurun Terapeutik
dengan criteria hasil:
1. Demam menurun
1. Batasi jumlah pengunjung
yang
akan
dilakukan
‐
Menghindari penyebaran kuman
dengan skala 5 (15)
Mengidentifikasi
yang
dapat
memperparah infeksi
2. Berikan perawatan kulit pada ‐
Jaringan
edema
lebih
area edema
2. Kemerahan menurun
menurun
dengan skala 5 (1-
3. Cuci
tangan
dan ‐
sebelum
Mengurangi
transmisi
kuman
dan lingkungan pasien
sesudah kontak dengan
sebelum
dan
pasien
4. Bengkak menurun 4. Pertahankan 5)
dan
sesudah kontak dengan pasien
5) dengan skala 5 (1-
rusak
robek
dengan
skala 5 (1-5)
3. Nyeri
cenderung
teknik
aseptik ‐
terjadi pada luka dapat
pada pasien beresiko tinggi
menimbulkan infeksi
Edukasi
1. Jelaskan
Kontaminasi bakteri yang
tanda
dan
gejala ‐
Pengetahuan tanda
infeksi
dan
tentang gejala
membantu deteksi dini terjadinya infeksi
2. Ajarkan
cara
memeriksa ‐
mengidentifikasi
kondisi luka atau luka operasi
terjadinya infeksi
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan cairan
Membantu
‐
Malnutrisi meningkatkan
dapat terdinya
resiko infeksi Kolaborasi
1. Kolaborasi imunisasi, jika perlu
pemebrian ‐
Imunitas yang baik dapat menurunkan infeksi
resiko
D. IMPLEMENTASI KALA IV Tgl/Jam
No.Dx
27 Oktober 2021 23.30 Wita
1
Implementasi 1. Mengidentifikasi
Evaluasi Proses lokasi, DS :
karakteristik, durasi, frekuensi, ‐ kualitas, intensitas nyeri
‐ ‐ ‐
Pasien mengatakan merasa nyeri didaerah luka jahitan Nyeri seperti ditusuk-tusuk Skala nyeri 5 (1-10) Nyeri tersa hilang timbul
DO : ‐ Pasien tampak meringis kesakitan saat
2. Memberikan
teknik
‐ ‐ ‐ ‐ ‐
dilakukan hecting pada daerah robekan jaln lahir Pasien tampak berkeringat Tekanan darah : 110/70 mmhg Nadi : 100x/menit Frekuensi nafas : 18x/menit Suhu : 36,50C
DS : pasien mengatakan nyeri DO : Pasien tampak melakukan teknik mengurangi rasa nyeri nafas dalam untuk mengalihkan rasa nyeri dan sesekali meringis menahan nyeri 3. Memeriksa ketegangan otot, DS : frekuensi nadi, tekanan darah, dan DO : suhu ‐ Pasien tampak gelisah berkeringat nonfarmakologis
untuk
‐ ‐ ‐
Ekspresi wajah meringis, menahan sakit Tekanan darah 110/70 mmhg Frekuensi nadi 100x/menit
Paraf/Nama
Yuna
4. Menciptakan lingkungan tenang ‐ dan tanpa gangguan dengan ‐ pencahayaan
dan
suhu
nyaman
27 Oktober 2021 23.35 Wita
2
Suhu 36,50C
ruang DS : DO : Ruangan pasien tampak bersih dan nyaman
1. Memeriksa tanda dan gejala DS : hipovolemia (mis. frekuensi nadi ‐ Pasien mengatakan nyeri pada area
Yuna
jahitan ‐ Pasien mengatakan merasa haus tekanan darah menurun, tekanan DO : nadi menyempit, turgor kulit ‐ Pasien tampak berkeringant menurun, membran mukosa ‐ Kontraksi uterus baik meningkat, nadi terba lemah,
kering, volume urin menurun, hematokrit
meningkat,
haus,
‐ ‐
Perdarahan :100 cc
TD: 110/70 mmhg , N: 100x/menit, R: 20x/menit
lemah)
2. Memberikan asupan cairan oral
27 Oktober 2021 23.45
3
DS : pasien mengatakan merasa haus DO : pasien tampak minum air putih yang diberikan perawat 3. berkolaborasi pemberian cairan DS : IV isotonis (mis, NaCl, RL) DO : terpasang infus RL 20 tpm 1. Memonitor tanda dan gejala DS : pasien mengatakan merasa nyeri pada area jahitan infeksi lokal dan sistemik DO : ‐ Terdapat jahitan sebanyak 3 jahitan ‐ Terdapat Lochea rubra ‐ Suhu : 36,50C
Yuna
2. Membatasi jumlah pengunjung
3. Memperertahankan
‐ Membran mukosa kering DS :DO : pasien tampak membaik, pasien tampak ditemani oleh suami
teknik
aseptik pada pasien beresiko tinggi
DS : pasien mengatakan merasa nyeri pada area jahitan DO : pasien tampak meringis
4. Menjelaskan tanda dan gejala
DS : pasien mengatakan mengerti dengan informasi yang sudah 5. Mengajarkan cara memeriksa dijelaskan DO : pasien tampak kooperatif, pasien kondisi luka tampak mengerti dengan informasi yang diberikan infeksi
E. EVALUASI KALA IV Tgl/Jam
No Dx
27 Oktober 2021 23.45 wita
1
Evaluasi Hasil S:
‐ ‐ ‐ ‐
Pasien mengatakan merasa nyeri didaerah luka jahitan Nyeri seperti ditusuk-tusuk Skala nyeri 5 (1-10) Nyeri tersa hilang timbul
O:
‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Pasien tampak meringis kesakitan saat dilakukan hecting pada daerah robekan jaln lahir Pasien tampak berkeringat Tekanan darah : 110/70 mmhg Nadi : 100x/menit Frekuensi nafas : 18x/menit
Paraf/Nama
Yuna
Suhu : 36,50C A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi ‐ Mengidentifikasi lokasi,
‐
karakteristik,
durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
‐
Memberikan
teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa nyeri
‐ 27 Oktober 2021 23.45 wita
2
Memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu S : Pasien mengatakan merasa haus O : Pasien tampak berkeringat
‐
Kontraksi uterus baik
‐
Perdarahan ± 100 cc
‐
TD: 110/70 mmHg,
‐
N: 100x/menit,
‐
R: 20x/menit
‐
Membran mukosa kering
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
‐
Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi terba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
Yuna
27 Oktober 2021 23.45
3
‐
Memberikan asupan cairan oral
‐
Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis, NaCl,
RL) S : pasien mengatakan merasa nyeri pada area jahitan O: ‐ Terdapat jahitan sebanyak 3 jahitan ‐ Suhu : 36,50C ‐ Terdapat Lochea rubra ‐ Terdapat luka Episiotomi (REEDA) ‐ Red (-) ‐ Edema (-) ‐ Echymosis : dalam batas normal ‐ Discharge : tidak tampak pengeluaran cairan abnormal ‐ Loss of approximation : tidak ada jahitan yang lepas A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi ‐ Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
‐
batasi jumlah pengunjung
‐
perertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
Yuna