Askep Gagal Hati (Paliatif) [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GAGAL HATI

Dibuat oleh : Nama : Adia Anggita Prasila Kelas

: S1 Keperawatan 3B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN Jl. Rawa Buntu No.10, BSD City – Serpong Kota Tangerang Selatan

2020 KATA PENGANTAR   Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Keperawatan Kritis II dengan judul “ Asuhan Keperawatan kritis Pada Klien Dengan Gagal Hati”  tepat pada waktunya. Makalah ini dapat diselesaikan tentunya tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis  menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan. Akhirnya, semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak. Terima kasih.    

                 

 

    BAB I PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

Penyakit hati adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringanjaringan, struktur dan fungsi dari hati. Efek-efek jangka panjang tergantung dari kehadiran tipe penyakit hatinya. Contohnya, hepatitis kronis dapat menjurus ke: Gagal hati, Penyakit-penyakit pada bagian lain tubuh, seperti kerusakan ginjal atau jumlah darah yang rendah, Sirosis hati. Efek-efek jangka panjang lainnya dapat termasuk: Encephalopathy adalah memburuknya fungsi otak yang dapat berlanjut ke koma, Gastrointestinal bleeding (perdarahan gastrointestinal). Ini termasuk perdarahan esophageal varices, yang merupakan pembesaran vena yang abnormal di esophagus dan/atau didalam perut, Kanker hati, Peptic ulcers, yang mengikis lapisan perut/lambung. Gagal hati akut (ALF) adalah kondisi umum di mana kerusakan cepat fungsi hati pada koagulopati dan perubahan dalam status mental dari individu yang sebelumnya sehat. Gagal hati akut sering mempengaruhi orang-orang muda dan membawa kematian sangat tinggi. Kegagalan hati akut Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perkembangan koagulopati, biasanya dengan rasio normalisasi internasional (INR) lebih besar dari 1,5, dan setiap tingkat perubahan mental (ensefalopati) pada pasien tanpa sirosis hati dan dengan penyakit kurang dari 26 minggu durasi. Gagal hati akut adalah istilah yang luas yang mencakup baik kegagalan hati fulminan (FHF) dan kegagalan hati subfulminant (atau akhir-onset kegagalan hati). Kegagalan hati fulminan umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan ensefalopati dalam waktu 8 minggu dari timbulnya gejala pada pasien dengan hati yang sebelumnya sehat. Kegagalan hati Subfulminant dicadangkan untuk pasien dengan penyakit hati sampai 26 minggu sebelum pengembangan ensefalopati hati. Ada perbedaan penting antara FHF pada anak-anak dan FHF pada orang dewasa. Misalnya, pada anak dengan FHF, ensefalopati mungkin terlambat, atau tidak dikenal..Beberapa pasien dengan penyakit hati kronis yang sebelumnya tidak dikenal dekompensasi dan hadir dengan gagal hati, meskipun hal ini tidak secara teknis FHF, diskriminasi seperti pada saat presentasi mungkin tidak dapat dilakukan. Pasien dengan penyakit Wilson, vertikal tertular hepatitis B, atau hepatitis autoimun dapat dimasukkan terlepas dari kemungkinan sirosis jika penyakit mereka telah terwujud selama kurang dari 26 minggu..Langkah yang paling penting dalam penilaian pasien dengan gagal hati akut adalah untuk

mengidentifikasi penyebabnya, karena penyebab tertentu menuntut perawatan segera dan spesifik (lihat hasil pemeriksaan).Obat-hepatotoksisitas terkait, terutama dari asetaminofen, merupakan penyebab utama gagal hati akut di AmerikaSerikat . Aspek yang paling penting dari pengobatan adalah untuk memberikan dukungan perawatan yang baik intensif.Perhatian harus dibayarkan kepada manajemen cairan dan hemodinamik. Pemantauan parameter metabolik, surveilans untuk infeksi, pemeliharaan gizi, dan pengakuan cepat perdarahan gastrointestinal sangat penting. Berbagai obat mungkin diperlukan karena berbagai komplikasi yang terjadi dari kegagalan hati fulminan.Dalam kasus-kasus tertentu, penangkal yang efektif mengikat atau menghilangkan racun sangat penting.Pengembangan sistem pendukung hati memberikan beberapa janji untuk pasien dengan FHF, meskipun masih bersifat sementara dan, sampai saat ini, tidak berdampak pada kelangsungan hidup. Lainnya modalitas terapi yang diteliti, termasuk hipotermia, telah diusulkan tetapi tetap belum terbukti. Hasil dari gagal hati akut berhubungan dengan etiologi, derajat ensefalopati, dan komplikasi yang terkait .Meskipun kematian dari FHF masih cukup tinggi, perawatan intensif baik dan penggunaan transplantasi hati orthotopic telah meningkatkan kelangsungan hidup dari kurang dari 20% menjadi sekitar 60%.   2. Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah: a. Apakah yang dimaksud dengan gagal hati? b. Apa saja etiologi dari gagal hati? c. Apa Manifestasi gagal hati? d. Apa patofisiologi gagal hati? e. Bagaimana pathway gagal hati? f. Apa pemeriksaan diagnostik gagal hati? g. Bagaimana penatalaksanaan gagal hati? h. Bagaimana cara melakukan rencana dan tindakan untuk mengatasi gangguan pada gagal hati?  

3. Tujuan Penulisan  a. Dapat melakukan pengkajian pada penderita gagal hati b. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada penderita gagal hati c. Dapat membuat perencanaan pada penderita gagal hati d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada penderita gagal hati BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  1. Pengertian Gagal hati akut terjadi ketika hati dengan cepat kehilangan kemampuan untuk berfungsi. Biasanya gagal hati berkembang secara perlahan-lahan selama bertahun-tahun. Tetapi pada kasus gagal hati akut, dapat berkembang dalam hitungan hari. Gagal hati akut dapat menyebabkan banyak komplikasi, termasuk perdarahan yang berlebihan dan peningkatan tekanan di otak. Istilah lain untuk gagal hati akut adalah fulminant hepatic failure. Gagal hati akut adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan rawat inap. Beberapa penyebab gagal hati akut dapat diatasi dengan pengobatan. Namun dalam situasi lain, transplantasi hati mungkin satu-satunya obat untuk gagal hati akut. Gagal hati akut adalah kegagalan akut dari fungsi sintetik dan metabolik hati disertai ensefalopati dan tidak adanya penyakit hati sebelumnya. Gagal hati fulminan ditandai oleh ensefalopati hepatik yang terjadi dalam waktu beberapa minggu sesudah dimulainya paenyakit pada pasien yang tidak terbukti menunjukan riwayat disfungsi hati. Klasifikasi yang baru untuk gagal hati akut pernah diusulkan berdasarkan kecepatan timbulnya enselopati sehubungan dengan manifestasi ikterus yang perrama. Dalam istem klasifikasi ini terdapat 3 kategori : a.  Gagal hati hiper akut

Lama gejala ikterus sebalum timbuknya enselopati adalah 0 hingga 7 hari b. Akut  Lama gejalanya pada gagal hati akut adalah berdurasinberkisar dari 8 hingga 28 hari c.  Sub akut. Lama gejala pada gagal hati sub akut adalah berdurasi 28 hingga 72 hari. Penyebaba (virus vs nonvirus) dan prognonis ketiga kategori gagal hati akut tampak bervariasi (Tibbs & Williams, 1995). Ketiga tipe gagal hati fulminana tersebut di tandai dengan kemunduran kondidi klinik yang cepat serta daramatis akibat cedera dan nekrosis hepatoseluler yang masif. Mortalitas pada keadan ini sangat tinggi (60% hingga 85%) meskipun telah dilakukan terapi yang intensif.

2. Etiologi Sebab tersering adalah hepatitis virus baik A, B, maupun non-A dan nonB. Pada sekitar 50% pasien positif hepatitis B, perjalanan fulminan dicetuskan oleh faktor lain, biasanya akut atau superinfeksi dengan virus hepatitis D. Pada pasien positif hepatitis B yang menerima kemoterapi untuk keganasan bersamaan, hepatitis B bisa direaktivasi dan menjadi fulminan. Virus lain juga dapat menyebabkan nekrosis individu immunocompromised;antaralain herpes simplex, cytomegalovirus, Ebstein-barr dan varicella.

hati

fatal

pada

Yang sering juga adalah reaksi obat hepatotoksis, yang tersering meliputi obat anestesi, AINS, antidepresan dan isoniazid yang diberikan bersama rifampicin, juga overdosis acetaminofen dan karbon tetraklorida (CCl4). Pada wanita hamil cukup bulan bisa timbul nekrosis hati fulminan karena eklampsi atau perlemakan hati.Sebab vaskular mencakup episode curah jantung rendah pada pasien penyakit jantung, sindroma Budd-Chiari secara akut dan

syok bedah. Infiltrasi masif hati dengan sel blast, seperti pada histiositosis maligna, dapat menyebabkan gagal hati fulminan. a. Gagal hati akut terjadi ketika sel-sel hati yang rusak secara signifikan dan tidak mampu lagi untuk berfungsi. Gagal hati akut dapat disebabkan oleh, antara lain: b. Overdosisacetaminophen Mengonsumsi terlalu banyak acetaminophen (Tylenol, dan lain-lain) adalah penyebab paling umum dari gagal hati akut di Amerika Serikat. Gagal hati akut dapat terjadi jika mengonsumsi acetaminophen dengan dosis yang sangat besar sekaligus. c. Atau dapat terjadi jika mengonsumsi acetaminophen dengan dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan setiap hari selama beberapa hari berturut-turut, terutama pada orang dengan penyakit hati kronis. d. Resepobat Beberapa resep obat, termasuk antibiotik, obat anti-inflamasi, dan antikonvulsan dapat menyebabkan gagal hati akut. • Antibiotik (ampisilin-klavulanat, siprofloksasin, doksisiklin, eritromisin, isoniazid, nitrofurantoin, tetracycline) • Antidepresan (amitriptilin, nortriptyline) • antiepileptics (fenitoin, valproate) • anestesi agen (halothane) • Lipid-obat penurun (atorvastatin, lovastatin, simvastatin) • imunosupresif agen (cyclophosphamide, methotrexate) • nonsteroid anti-inflamasi (NSAID) • Salisilat (sebagai akibat dari sindrom Reye) • Lain-lain (disulfiram, flutamide, emas, propylthiouracil) Obat terlarang yang telah dikaitkan dengan reaksi hipersensitivitas istimewa adalah sebagai berikut: • Ecstasy (3,4-methylenedioxymethamphetamine [MDMA]) • Kokain (mungkin akibat dari iskemia hati) e. Suplemen herbal Obat dan suplemen herbal, termasuk kava, ephedra, skullcap, dan pennyroyal, telah dikaitkan dengan kejadian gagal hati akut. • Ginseng

• Pennyroyal minyak • Teucrium polium • Chaparral atau teh germander • Kawakawa f. Hepatitis dan virus lainnya Hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis E dapat menyebabkan gagal hati akut. Virus lain yang dapat menyebabkan gagal hati akut termasuk virus EpsteinBarr, cytomegalovirus, dan virus herpes simpleks. g. Racun Racun yang dapat menyebabkan gagal hati akut termasuk jamur liar beracun Amanita phalloides, yang kadang-kadang keliru dengan spesies jamur yang dapat dimakan. • Amanita phalloides jamur racun [13] • Bacillus cereus toksin • Cyanobacteria racun • Organik pelarut (misalnya, karbon tetraklorida) • Kuning fosfor h. Penyakitautoimun Gagal hati dapat disebabkan oleh hepatitis autoimun, yang merupakan sebuah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati, menyebabkan peradangan dan cedera. i. Penyakitpembuluhdarahdihati Penyakit pembuluh darah, seperti sindrom Budd-Chiari, dapat menyebabkan penyumbatan yang terbentuk dalam pembuluh darah hati dan menyebabkan gagal hati akut. j. Penyakitmetabolik Penyakit metabolik langka, seperti penyakit Wilson dan lemak hati akut oleh karena kehamilan, jarang menyebabkan gagal hati akut. k. Kanker Kanker yang dimulai di hati atau kanker yang menyebar ke hati dari organ lain di tubuh dapat menyebabkan gagal hati. l. Selain penyebab yang telah disebutkan diatas, banyak kasus gagal hati akut tidak memiliki penyebab yang jelas. 3. Manifestasi Klinik

Tanda dan gejala meliputi : 1. Mual dan anoreksia akibat efek sistemik inflamasi. 2. Pruritus akibat penumpukkan bilirubin dalam kulit. 3. Ptekie (bintik-bintik perdarahan kecil dikulit) akibat trombositopenia. 4. Icterus akibat kegagalan hati melakukan  konjugasibilirubin. 5. Nyeri abdomen atau nyeri tekan abdomen akibat inflamasi hati. 6. Rasa lelah dan penurunan berat badan akibat kegagalan metabolism hati. 7. Farises pada esophagus, rectum, dan dinding abdomen yang terjadi sekunder karena hipertensi porta. 8. Amenore pada wanita akibat perubahan pembentukan dan metabolism hormon-hormon steroid. ) karena penimbunan darah dilimpa dan memanjangnya waktu protrombin karena gangguan pembentukan beberapa faktor pembekuan. 10. Ginekomastia (pembesaran payudara) pada pria akibat penimbunan estrogen karena hati tidak dapat melakukan fungsi-fungsi biotransformasinya. Kadar testosteon pada pria biasanya turun, disertai oleh hilangnya libido (gairah seks) dan impotensi, dll.

4. Pemeriksaan Diagnostik a. Serologi virus b. Skrining toksikologi (kadar asetaminofen tiap 1-2 jam hingga puncaknya di tentukan) c. Pemeriksaan pencitraan(usg pada abdomen kuadran kanan atas atau CT abdomen, pemeriksaan Doppler terhadap vena porta dan hepatica) d. Uji lainnya: serologi autoimun,seruloplasmain dan tembaga dalam urin) e. Biopsi hati (kecuali ada koagulopati) f. Perhitungan darah lengkap, yang melihat pada tipe dan jumlah dari sel-sel darah didalam tubuh  g. Scan hati dengan radiotagged substances untuk menunjukan perubahanperubahan struktur hati

5. Pathway

ASUHAN KEPERAWATAN  PASIEN GAGAL HATI



Intoleransi aktivitas  Definisi = ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari

Penyebab 1.

Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

2.

Tirah baring

3.

Lemahan

4.

Imobilitas

5.

Gaya hidup monoton

Gejala dan tanda mayor  Subjektif 1. Mengeluh lelah  Objektif 1. Frekuensi jantung meningkat 20% dari kondisi istirahat 2. Gambaran EKG Menunjukanaritmia saat/setelah aktivitas 3. Gambaran EKG Menunjukan iskemia 4. Sianosis

 Intoleransi aktivitas Intervensi : manajemen energi Tindakan  Observasi 1. Identifikasi gangguam fungsi tubuh mengakibatkan kelelahan 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional 3. Monitor pola dan jam tidur 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas  terapeutik 5. Sediakan lingkungan nyaman rendah stimulus (mis, cahaya suara kunjungan) 6. Lakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif 7. Berikan aktivitas distraksi yang menengkan 8. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur jika tidak dapat berpindah atau berjalan  edukasi 9. Anjurkan tirah barinh 10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap 11. Anjurkan menghubungin perawat jika tanda dan gejalakrlelahan tidak berkurang 12. Anjurkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan  kolaborasi 13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makan



Defisit nutrisi

 Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme Penyebab 1. Ketidakmampuan menelan makanan 2. Ketidakmampuan mencerna makanan 3. Ketidakmampuanmengabsorbsinutrien 4. Peningkatan kebutuhan metabolisme 5. Faktor ekonomi misal finansial tidak mencukupi 6. faktor psikologis mis stres keenganan untuk makan Gejala dan tanda mayor  Subjektif 1. Tidak tersedia  Objektif 1. Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal Gejala dan tanda minor  Subjektif 1. Cepat kenyang setelah makan 2. Kram/nyeri abdomen 3. Nafsu makan menurun  Objektif

1. Bising usus hiperaktif 2. Otot pengunyah lemah 3. Otot menelan lemah 4. Membran mukosa pucat 5. Sariawan 7. Rambut rontok berlebihan 8. Diare  Defisit nutrisi Intervensi : Promosi berat badan Tindakan  Observasi : 1.identifikasi kemungkinan penyebab BB berkurang 2. Monitor adanya mual dan muntah 3.Monitor jumlah kalori yang di konsumsi sehari -hari 4. Monitor berat badan 5. Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum  Terapeutik 6. Berikan perawatan mulut sebelum memberikan makan, jika perlu 7.sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien (mis. Makanan dengan tekstur halus, makan makanan yang blendir, makanan cairan yang diberikan melalui NGT atau gastrostomi, total parenteralnutrition sesuai indikasi) 8. Hidangkan makanan secara menarik 9. Berikan suplemen, jika perlu 10. Berikan pujian pada pasien/keluarga untuk peningkatan yang di capai  Edukasi

11. Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau 12. Jelaskan peningkatan asupan kalori yang di butuhkan  Intervensi : manajemen nutrisi Tindakan  Observasi 1. Identifikasi status nutrisi 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan 3. Identifikasi makanan yang di sukai 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien 5. Identifikasi perlunya pengunaan selang nasogastrik 6. Monitor asupan makanan 7. Monitor berat badan 8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium  teraupetik 9. Lakuakan oral hygiene sebelum makan jika perlu 10. Fasilitasi menentukan pedoman diet mis piramida makanan 11. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yanh sesuai 12. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi 13. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein 14. Berikan suplemen makanan jika perlu 15. Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat di teloransi  Edukasi 16. Anjurkan posisi duduk jika perlu 17. Anjarkan diet yang di programkan

 kolaborasi 18. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan misalnya pereda nyeri antiemetik Jika perlu 19. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan Jika perlu

 Pola nafas tidak efektif  Definisi : inspirasi atau ekspirasi yang tiak memberikan ventilasi adekuat Gejala dan Tanda Mayor  Data Subjektif 1. Dispnea  Data Objektif 1. Penggunaan otot bantu pernafasan 2. Fase ekspirasi memanjang 3. Polanafas abnormal (mis. Takipnea, bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheynestokes). Gejala danTanda Minor  Data Subjektif 1. Ortopnea  Data Objektif 1. Pernafasan pursed-lip 2. Pernafasancupinghidung 3. Diameterthoraks anterior-posterior meningkat 4. Ventilasisemenitmenurun 5. Kapasitas vital menurun 6. Tekananekspirasimenurun 7. Tekananinspurasimenurun 8. Ekskursi dada berubah  Pola nafas Intervensi : Manajemen jalan nafas

Tindakan  observasi 1. monitor pola nafas ( frekuensi,kedalaman,usaha nafas) 2. monitor bunyi nafas tambahan ( mis. Gruglimg,mengi,whezzingronki kering) 3. Monitor sputum (jumlaj,warna,aroma)  Teraupetik 4. pertambahan kepatenan jalan nafas drnganhead-tilit dan chin-lift ( jaw - thrust jika curiga trauma servikal) 5. posisikan semi fowler dan fowler 6. berikan minumna hangat 7. lakukan fisioterapi dada jika perlu 8. lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik 9. lakukan hiperoksigenasi sebelum pengjisapanendoktrakeal 10. keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep mcGill 11. berikan oksigen  Edukasi 12. anjurkan asupan cairan 2000ml/hari jika kontraindikadi 13. ajarkan teknik batuk efektif  Kolaborasi 14. kolaborasi pemberian bronkodilator,mukolitik,jika perlu  Gangguan integritas kulit  Definisi : kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan( membaranmukosa,kornea,fasia,otot,tendon,tulang,kartilago,kapsul sendiri dan/atau ligamen). Penyebab 1.perubahan sirkulasi 2.perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurang) 3. Kekurang/kelebihan volume cairan 4.penurunan mobilitas 5.bahan kimia iritatif 6. Suhu lingkungan yang ekstrem 7. Faktor mekanis(mis. Penekanan pada tonjolan tulang,gesekan)atau faktor elektris

(elektrodiatermi, energi listrik bertegangan tinggi) 8.efek samping terapi radiasi 9. Kelembaban 10. Proses penuaan 11. Neuropati perifer 12.perubahan pigmentasi 13.Perubahan hormonal 14. Kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas jaringan Gejala dan tanda mayor  Subjektif (tidak tersedia)  Objektif 1. Kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit Gejala dan tanda minor  Subjektif (Tidak tersedia)  Objektif 1. Nyeri 2. Perdarahan 3. Kemerahan 4.hematoma Kondisi klinis Terkait 1. Imobilisasi 2. Gagal jantung kogestif

3.Gagal ginjal 4.Diabetes melitus 5. Imunodiefesiensi (mis. AIDS)  Gangguan intergeritas kulit Intervensi: perawatan integritas kulit Definisi : Mengidentifikasi dan merawat kulit untuk menjaga keutuhan, kelembaban dan mencegah perkembangan mikroorganisme

Tindakan  Observasi 1. identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. Perubahan sirkulasi,perubahan status nutrisi,penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem,penurunan mobilitas)  Terapeutik 2. Ubah posisi tiap 2jam jika tirah baring 3. lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika 4. Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare 5. Gunakan produk perubahan petrolium atau minyak pada kulit kering 6. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive 7. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering.  Perfusi perifer tidak efektif  Definisi: penurunan sirkulasi pada level kapiler yang dapat menggagu metabolisme tubuh Penyebab : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Hiperglikemia Penurunankonsentrasihemaglobin Peningkatantekanandarah Kekuranganvolume cairan Penurunanaliranarteri/vena Kurangterpaparinformasitentangfaktorpemberat (mis.merokok,gayahidupmonoton,trauma,obesitas,asupangaram,imobilitas)

7. Kurangterpaparinformasitentangproseespenyakit militus,hiperlipidemia) 8. Kurangaktivitasfisik Gejala dan tanda mayor  Subjektif (Tidak tersedia )  1. 2. 3. 4. 5.

Objektif Pengisiankapiler>3 detik Nadiperifermenurunatautidakteraba Akralterabadingin Warnakulitpucat Tugorkulitmenurun

Gejala dan tanda minor  1. 2.  1. 2. 3. 4.

Subjektif Parastesia Nyeriekstremitas ( klaudikasiintermiten) Objektif Edema Penyembuhanlukalambat Indeks ankle-brachial