Makalah Terapi Komplementer Paliatif [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER PADA KLIEN PALIATIF



Nama Kelompok 3 :

1. Agung Sisen Miliyanto (18220002) 2. Ayu Fuji Lestari (18220003) 3. Putri Dewi (18220010) 4. Vina Sagita (18220012)

Dosen pembimbing : Ns Eka Rora Suci Wisudawati S, Kep, M, Kep

YAYASAN KADER BANGSA UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2021

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah yang berjudul “Terapi Komplementer Pada Klien Paliatif” disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal tahun ajaran 2017/2018. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tanpa adanya bimbingan, dorongan, motivasi, dan doa, makalah ini tidak akan terwujud. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Lucia Endang Hartati, S.Kep., MN, selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal yang telah membimbing dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan makalah yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik dalam penulisan maupun informasi yang terkandung di dalam makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan dimasa yang akan datang.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................................. Bab I Pendahuluan.................................................................................................................... A. Latar Belakang................................................................................................................ B. Rumusan Masalah........................................................................................................... Bab II Tinjauan pustaka........................................................................................................... A. Pengertian Palliative Care............................................................................................... 1. Tujuan Keperawatan Paliatif....................................................................................... 2. Peran Fungsi Perawat Pada Asuhan Keperawatan Paliatif......................................... 3. Konsep Terapi Komplementer.................................................................................... 4. Klasifikasi Terapi Komplementer............................................................................... 5. Hubungan Terapi Komplementer Pada Paliatif.......................................................... Bab III Penutup........................................................................................................................ A. Kesimpulan.................................................................................................................... B. Saran.............................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi di keperawatan adalah konsep diri sebagai penyembuhan harus dipahami dan dialami oleh setiap perawat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam arahan atau konseling pasien dalam penggunaan berbagai terapi. Terapi Komplementer ini sudah dikenal secara luas serta telah digunakan sejak dulu dalam dunia kesehatan. Namun, dalam beberapa survei yang telah dilakukan mengenai penggunaan terapi komplementer, cakupan terapi komplementer sendiri masih agak terbatas. Thomas Friedman (2005) mengatakan saat ini, dunia kesehatan, termasuk salah satunya praktisi keperawatan masih bingung tentang apa itu terapi komplementer. Memperluas pengetahuan tentang perspektif obat pelengkap seperti terapi komplementer, dilakukan oleh sebagian orang-orang dalam beberapa budaya di dunia yaitu sangat penting untuk perawatan kesehatan yang kompeten. Dengan demikian sangat penting bagi perawat profesional kesehatan untuk melakukan penilaian holistik pasien mereka untuk menentukan arah yang luas dari penyembuhan praktek-praktek yang akan mereka jalankan. Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis, 2002). Estimasi di Amerika Serikat 627 juta orang adalah pengguna terapi alternatif dan 386 juta orang yang mengunjungi praktik konvensional (Smith et al., 2004). Data lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pengguna terapi komplementer di Amerika dari 33% pada tahun 1991 menjadi 42% di tahun 1997. Kemudian meurut Snyder & Lindquis (2002) yaitu klien yang menggunakan terapi komplemeter memiliki beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer, yaitu adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan

dalam terapi komplementer. Alasan lainnya karena klien ingin terlibat untuk pengambilan keputusan dalam pengobatan dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya. Sejumlah 82% klien melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan konvensional yang diterima menyebabkan memilih terapi komplementer. Kemudian perawatan paliatif merupakan bagian penting dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat dilakukan secara sederhana, seringkali prioritas utama adalah kualitas hidup dan bukan kesembuhan dari penyakit pasien. Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai prose normal, tidak mempercepat atau menunda keamatian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya dan mengusahakan membantu mengatasi duka cita pada keluarga. Reaksi emosional pada klien paliatif tersebut ada lima yaitu denail, anger, bergaining, depression dan acceptance (Kubler-Ross,2003). Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membahas tetang

terapi

komplementer

pada pasien

paliatif

yaitu dengancara

penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang Konvensional. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan paliatif? 2. Apa tujuan perawatan paliatif? 3. Apa fungsi perawat dalam asuhan keperawatan paliatif ? 4. Apakah yang dimaksud dengan terapi komplementer? 5. Apa klasifikasi terapi komplementer? 6. Bagaimana proses terapi komplementer pada paliatif?

C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu mengerti tentang konsep komplementer dan alternatif terapi pada paliatif dan mampu memahami dan menerapkan keperawatan paliatif. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perawatan paliatif b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari perawatan paliatif c. Mahasiswa mampu menjelaskan peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif d. Mahasiswa

mampu

memahami

tentang pengertian

terapi

komplementer e. Mahasiswa mampu memahami klasifikasi terapi komplementer f. Mahasiswa mampu mengetahui proses terapi komplementer pada paliatif.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Palliative Care Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti meringankan, dan “Palliare” (bahsa latin yang berarti “menyelubungi”-penj), merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala klien, bukan berarti kesembuhan. Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual (WHO 2011). Kemudian menurut Kemenkes RI No. 812 (2007) paliatif care (perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui penceghan-pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah lain, fisik, psikososial, spirirtual. B. Tujuan Keperawatan Paliatif Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya. C. Peran Fungsi Perawat Pada Asuhan Keperawatan Paliatif Pelaksana perawat yaitu pemberi asuhan keperawatam, penddikan kesehatan,

koordinator,

advokasi,

kolaborator,

fasilitator,

modifikasi

lingkungan, kemudian pengelola yaitu manajer kasus, konsultan, koordinasi. Pada penddik yaitu di pendidikan / dipelayan, perawat juga berperan sebagai peneliti. D. Konsep Terapi Komplementer Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit,

perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan. melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar praktek pengobatan komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.Menurut WHO (World Health Organization),

pengobatan

komplementer

adalah

pengobatan

non-

konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional (Widyatuti, 2012). E. Klasifikasi Terapi Komplementer 1. Sistem medis alternatif a. Akupuntur Akupuntur merupakan salah satu komponen dari obat tradisional Cina. Hal ini didasarkan pada keyakinan di qi (kekuatan hidup), yang merupakan energi yang mengalir melalui tubuh sepanjang

jalur

yang

dikenal

sebagai

meridian.

Setiap

ketidakseimbangan dalam qi diduga mengakibatkan kesulitan atau penyakit. Ada 12 meridian utama diyakini sebagai titik akupuntur yang sesuai dengan setiap bagian tubuh dan organ. Untuk menyeimbangkan aliran qi, jarum sekali pakai yang sangat halus dimasukkan ke dalam acupoints di bawah kulit. Dasar biologis dari qi belum ditemukan, namun diperkirakan bahwa akupuntur menstimulus endorfin dan neurotransmiter lain di otak. Akupunktur telah terbukti efektif untuk nyeri dan kemoterapi terkait mual dan muntah. Risiko akupunktur berhubungan dengan ketidaknyamanan ringan. Hanya jarum sekali pakai yang digunakan. Hal ini penting untuk mengetahuiseorang praktisi akupuntur yang berkualitas. Ahli akupunktur harus memiliki pengalaman sebelumnya dengan pasien

kanker. Di New York State ahli akupunktur harus memiliki lisensi dan harus memiliki 40 sampai 50 jam pelatihan. Kontraindikasi akupuntur pada lymphedema (risiko infeksi), alat pacu jantung (tidak ada electroacupuncture; bisa mengganggu irama jantung), dan kehamilan (perlu menghindari titik-titik tertentu yang bisa merangsang

rahim).

Dana-Farber

Cancer

Institute

di

Boston,

kontraindikasi akupunktur adalah ANC