34 1 176KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PALIATIF
KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif Menjelang Ajal Dosen Pembimbing : Ns. Ana Nistiandani, S.Kep., M.Kep
oleh: Kelompok 11 Kelas A-2016 Putri Rahmania Agustin
NIM 162310101003
Nariswari Diah W.N
NIM 162310101032
Evi Rositiah
NIM 162310101033
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2019
1.1 PENGKAJIAN A. Kasus Ny. M usia 56 tahun tinggal di Desa Panti Kecamatan Panti Kabupaten Jember bersama suami dan anaknya aktivitas sehari – hari sebelum sakit bekerja sebagai petani. Ny. M di diagnosis stroke sudah 8 bulanyang lalu, kaki dan tangan sebelah kanan Ny. M secara tiba-tiba tidak bisa bergerak sepert biasanya setelah jatuh di depan rumah, kemudian dibawa ke puskesmas dan di diagnosa stroke dikarenakan tekanan darah 190 mmHg sehingga anggota badan sebelah kanan Ny. M tidak bisa bergerak sama sekali Ny. M mempunyai riwayat hipertensi dan kolestrol yang tinggi. Kondisi saat ini Ny. M hanya mampu terbaring di kasur dan tidak melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas Ny. M dibantu oleh anaknya seperti saat mandi, berpakaian, makan dan toileting. Saat ini Ny. M tidak pernah kontrol lagi. Pada saat melakukan pengkajian, Ny. M terlihat terbaring di kasur, pada saat diajak bicara Ny. M terlihat mengeluh pusing dan nyeri pada daerah kaki sebelah kanan. Pemeriksaan fisik didapatkan TD: 150/90 mmHg, N: 80x/menit, RR: 24x/menit, dan suhu: 36,6 °C. B. Pengkajian Keperawatan Paliatif IDENTITAS PASIEN Nama (Inisial) Tempat tanggal lahir Umur Diagnosa Medis
Ny. M Jember , 02Agustus 1963 56 tahun Stroke
TANDA TANDA VITAL Tekanan Darah 150/90 mmHg Suhu 36,6 °C Respirasi 24x/ menit Nadi/ Heart Rate 80x/ menit Nyeri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Riwayat Penyakit Saat Ini Ny. M menderita penyakit stroke sejak 8 bulan yang lalu. Keluhan saat ini Ny. M mengatakan kaki dan tangan sebelah kanan tidak dapat digerakkan dan skla nyeri 5. Klien mengalami kesulitan menalan makanan, pusing, kesulitan tidur pada saat malam. Persepsi tentang kesehatan Ny. M setiap pagi berjemur di bawah sinar matahari untuk melatih otot tangan dan kaki dan anak Ny. M rutin memberikan jus semangka untuk mengontrol tekanan darah Ny. M Data Fokus (Pengkajian fisik dan pemeriksaan penunjang) Pemeriksaan fisik: Pasien dalam kondisi kesadaran kompos mentis GCS: E4.V5. M6. Pemeriksaan TTV klien diperoleh TD: 150/90 mmHg, RR: 24x/menit,N: 80x/menit, suhu: 36,6 °C. Klien mengatakan BAB 1 kali perhari serta BAK lebih dari 2 kali perhari. Pemeriksaan penunjang: -
Kemampuan Aktivitas Sehari-hari Aktivitas Makan 0 = tidak mampu 5 = membutuhkan bantuan dalam mengambil/ menyendok makanan Mandi
10 = mandiri 0 = perlu pertolongan
Skor
5
0
Berdandan
5 = mandiri 0 = membutuhkan pertolongan
Berpakaian
5 = mampu dalam berdandan 0 = dibantu total 5 = butuh bantuan namun hanya setengah kegiatan berpakaian
Buang air besar
5 = terkadang tidak teratur
5
10 = mandiri 0 = perlu pertolongan 5 = membutuhkan bantuan, tetapi dapat melakukan sendiri
Ambulasi
10
10 = teratur 0 = inkontinensia 5 = terkadang inkontinensia
Toileting
0
10 = mandiri 0 = inkontinensia/ tidak teratur (atau membutuhkan enema)
Buang air kecil
0
0
10 = mandiri 0 = tidak mampu 5 = membutuhkan bantuan yang maksimal (satu atau dua penolong) 10 = butuh bantuan minimal (verbal
5
atau fisik) Mobilisasi
15 = mandiri 0 = tidak bisa mobilisasi/ kurang dari 45 meter 5 = menggunakan kursi roda 10 = mampu berjalan dengan bantuan
0
satu orang Naik/ turun tangga
15 = mandiri 0 = tidak mampu 5 = membutuhkan bantuan
0
10 = mandiri Total (0-100)
20
C. Pengkajian Kesejahteraan Spiritual KESEJAHTERAAN SPIRITUAL Berikanlah lingkaran sesuai kondisi yang Anda rasakan saat ini. Keterangan: SS
: Sangat setuju
CST
: Cukup setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
CTS
: Cukup tidak setuju
STS
: Sangat tidak setuju
No
Pertanyaan
.
1
CST
S
TS
CTS
STS
Sangat Cukup Setuju
Tidak
Cukup
Sangat
setuju
setuju
tidak
tidak
setuju
setuju
setuju
Saya tidak merasakan kepuasan saat saya
2
SS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
berdoa kepada Tuhan Saya tidak tahu siapa diri saya sebenarnya, berasal dari mana, atau kemana tujuan
3
saya Saya yakin bahwa Tuhan mencntai dan
4
peduli dengan saya Saya merasa bahwa kehidupan ini adalah sebuah pengalaman
5
berharga Saya percaya bahwa
Tuhan itu tidak peduli dan masa bodoh dengan apa yang saya 6
lakukan sehari-hari Saya merasa masa
7
depan saya tidak jelas Saya memiliki hubungan yang penuh
8
dan dukungan dari
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
Tuhan Saya merasakan suatu kebahagiaan dalam
11
S
dengan hidup saya Saya merasa tidak mempunyai kekuatan
10
CST
arti dengan Tuhan Saya merasa sangat bahagia dan puas
9
SS
tujuan hidup saya Saya yakin bahwa Tuhan selalu perhatian dengan masalah yang saya
12
hadapi Saya sungguh tidak
13
menikmati hidup ini Saya secara pribadi tidak memiliki kepuasan dalam berhubungan dengan
14
Tuhan Saya merasa pasti tentang masa depan saya
15
Hubungan saya dengan Tuhan
SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
bahagia ketika
SS
CST
S
TS
CTS
STS
18
dengan Tuhan Hidup ini terasa tidak
SS
CST
S
TS
CTS
STS
19
punya banyak arti Hubungan saya SS
CST
S
TS
CTS
STS
SS
CST
S
TS
CTS
STS
membantu saya tidak 16
sendirian Saya merasa hidup ini penuh dengan konflik
17
dan kemalangan Saya merasa sangat
dengan Tuhan menambah perasaan 20
bahagia hidup saya Saya yakin ada tujuan yang nyata dalam hidup saya
1.2 ANALISA DATA Nam
Tang
Data
gal 2Nov 2019
Etiologi
Masalah
a& paraf
DO : P: kaku
pasien mengalami dan
kelemahan
otot Q: seperti ditusuk-tusuk R: pada lutut kaki dan tangan kanan
Ekspresi wajah
Nyeri
nyeri
kronik
Hambatan kemampuan meneruskan aktivitas kerusakan sistem
Ns. N
S: skala 5
saraf
T: hilang timbul RR: 24x/menit
Nyeri Kronik
N: 80x/menit DS 1. Klien mengeluh nyeri pada tangan dan kaki sebelah kanan dan kiri saat digerakkan 2. Klien pusing DO :
3Nov 2019
mengatakan
1.
TD : 150/90 mmHg
2.
Kaki
dan
penurunan rentang
Hambatan
gerak
mobilitas
tangan
Ns. N
fisik
sebelah kanan klien
penurunan kekuatan
tidak dapat bergerak
otot
DS: 1. Keluarga mengatakan klien
hanya
dapat
berbaring di tempat
hambatan mobilitas fisik
tidur 26 Okt 2019
DO:
Hipertensi
1. TD: 150/90 mmhg 2. Suhu: 36,6 °C 3. Skala nyeri 5 DS: 1. Klien pusing
Resiko ketidakkefe
Resiko
ktifan
ketidakkefektifan
perfusi
perfusi jaringan otak
jaringan otak
mengatakan
Ns. E
26 Okt 2019
DO:
Sulit bicara
1. Pasien sulit bicara
Kerentanan
2. Mulut pasien miring
Hambatan
Ns. E
komunikasi verbal
ke kanan Hambatan komunikasi verbal
DO: 1. Pasien tampak berbaring di kasur
ketidakmampuan
Defisit
mengakses kamar
Perawatan
mandi
diri mandi
2. Pasien tidak mampu mengangkat tangan dan kaki sebelah
Kelemahan
kanan 3. Lemah DS: 1. Keluarga pasien mengatakan tidak mampu mandi sendiri dan berpakaian
Defisit Perawatan diri mandi
Ns.E
26 Okt 2019
DO: 1.
Stroke
Klien terlihat bingung saat berkomunikasi
DS : 1. Klien merasa cemas dengan
kondisinya
saat ini
Hambatan
Ns. E
rasa Keterbatasan
nyaman
berjalan Hambatan rasa nyaman
2. Klien merasa kurang menikmati kehidupannya 3. Klien
tidak
dengan 26 Okt 2019
puas kondisi
kesehatannya DO :
Stroke
W
1. Klien tidak mampu berjalan 2. TD: 150/90 mmHg 3. Tangan
dan
sebelah
Gangguan keseimbangan
kaki kanan
mengalami
Tidak mampu berjala
kelumpuhan DS : 1. Klien
Risiko jatuh mengatakan
tidak mampu berjalan sendiri 2. Klien
mengatakan
menderita stroke sejak 8 bulan yang lalu 3. Keluarga mengatakan bahwa
klien
selalu
Risiko Jatuh Ns.
terbaring di kasur 4. Klien
mengatakan
sering
merasakan
nyeri
pada
bagian
kaki
dan
tangan
sebelah kanan.
1.3 Diagnosa Keperawatan
1.
Nyeri Kronik b.d kerusakan sistem saraf d.d ekspresi wajah nyeri, hambatan kemampuan meneruskan aktivitas, kerusakan sistem saraf, nyeri kronik
2.
Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan rentang gerak, penurunan kekeatan otot d.d kaki dan tangan pasien sebelah kanan tidak bida bergerak
3.
Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.dhipertensi d.d TD: 150/90 mmHg
4.
Hambatan komunikasi verbal b.d sulit bicara, kerentanan d.d mulut pasien miring ke kanan dan tidak mampu bicara secara normal Defisit Perawatan diri mandi b.dkelemahan d.d pasien tampak
5.
berbaring di kasur, pasien terlihat lemah Hambatan Rasa Nyaman b.d keterbatasan berjalan d.d klien terlihat
6.
bingung saat berkomunikasi, pasien merasa cemas, pasien merasa kurang menikmati hidupnya, pasien merasa kurang puas dengan kondisi kesehatannya Risiko jatuh b.d hambatan mobilitas fisik d.d klien tidak mampu
7.
berjalan
8. 9. 10 .
No
Hari/
Diagnosa
Tujuan NOC
Intervensi NIC
tanggal /jam 1
Keperawatan
Minggu Nyeri Kronik
Setelah dilakukan tindakan Manajemen
, 3Nov
keperawatan selama 2x24 (1400)
2019
jam, klien dapat mengontrol nyeri
nyeri
1.
Kriteria Hasil :
1.
1. Menggambarkan penyebab
faktor
dipertahankan
dari skala 3 ditingkatkan ke skala 5 2. Menggunakan
tindakan
pencegahan dipertahankan dari skala 4 ditingkatkan ke skala 5 3. Menggunakan yang
analgesik
direkomendasikan
dipertahankan dari skala 2 ditingkatkan ke skala 3 4. Mengenali
apa
yang
terkait dengan gejala nyeri dipertahankan dari skala 4 ditingkatkan ke skala 5 2.
Minggu Hambatan
Setelah dilakukan tindakan Peningkatan
03
keperawatan selama 2x24 Peregangan(0202)
men
Novem
diharapkan
keya
ber
pasien meningkat dengan
2019
kriteria hasil :
mobilitas fisik
keseimbangan
1. Mempertahankan
Latihan: 1. Untu
1. Bantu pasien untuk mengeksplorasi keyakinan
sendiri,
motivasi, dan tingkat
untu
2. Aga dan
keseimbangan dari posisi
kebugaran
send
duduk ke posisi berdiri
neuromoskuluskeletal
men
dipertahankan dari skala 2. Intruksikan 3 ditingkatkan ke skala 4 2. Mempertahankan keseimbangan berdiri
latian
untuk
rutin
pada 3.
kelompok otot yang ketika
dipertahankan
tidak
kaku
bertahap
kesimbangan berjalan
dipertahankan
dari skala 3 ditingkatkan ke skala 4
untuk
gera
5. Untu
meregangkan saat
gera
kom
perlahan
3. Mempertimbangkan
M
secara 4. Aga
dari skala 3 ditingkatkan 3. Intruksikan ke skala 4
keka
atau
sendi
otot
pote
ke
jatuh
titikperegangan
6. Untu
penuh
fakto
4. Intruksikan
untuk Untuk
menghindari gerakan keseim cepat
ambula
Pencegahan
Jatuh
(6490) 5. Identifikasi kekurangan atau
kognitif
fisik
yang
memungkinkan potensi jatuh 6. Identifikasi yang
perilaku
mempengarui
resiko jatuh Monitor gaya berjalan terutama keseimbangan, ambulasi,
dan
tingkat
mengu jatuh.
kelelahan 3
Nov
Resiko
Setelah dilakukan tindakan Identifikasi
2019
ketidakefektifa
keperawatan selama 2x24 (6610)
jam
n
13.00
jaringan otak
perfusi diharapkan tidak terjadinya perfusi
jaringan
otak
dengan kriteria hasil : Pengetahuan
:
Manajemen
Hipertensi
(1837) 1. Target tingkat tekanan darah dipertahankan dari skala 3 ditingkatkan ke skala 4 2. Kisaran normal angka sistole
dan
resiko
1. Monitor tanda tanda vital 2. Kaji
ulang
data
pengkajian secara rutin 3. Identifikasi
adanya
sumber-sumber agensi untuk
menurunkan
faktor resiko 4. Identifikasi
resiko
biologis
1. Untu dan
terja
kom
2. Untu
keva
kond
3. Untu
kem
terja
diastole
dipertahankan dari skala 3 ditingkatkan ke skala 4 3. Pilihan pengobatan yang tersedia
dipertahankan
dari skala 4 ditingkatkan ke skala 5 4. Strategi mengelola stress Komplikasi
potensial
hipertensi dipertahankan dari skala 3 ditingkatkan 4.
Hambatan
ke skala 4 Setelah dilakukan tindakan Peningkatan
komunikasi
keperawatan selama 2x24 Komunikasi:
verbal
diharapkan tidak terjadinya Penglihatan (4978) perfusi
jaringan
dengan kriteria hasil :
otak
1. bantu
klien
meningkatkan
Kurang
untuk
1. Un
1. Kejelasan
berbicara
dipertahankan
2
ditingkatkan ke skala 4 2. Mengenali
bahasa
pesan yang diterima skala 2 ditingkatkan ke skala 5 3. Menggunakan bahasa lisan dari
dipertahankan skala
2
ditingkatkan ke skala 5 4. Interpretasi
akurat
terhadap pesan yang diterima dari skala 2 ditingkatkan ke skala 4 5. Mengarahkan
pesan
pada penerimaan yang tepat
dari
skala
2
ditingkatkan ke skala 4
stimulasi
indera-
me
indera
lainnya
kem
(misalnya, menikmati
klie
aroma,
rasa,
dan
tekstur makanan) 2. sediakan
ruangan
dengan pencahayaan
2 Ag
me
yang memadai
pen
3. jaga lingkungan tetap rapi
3 Un
klie
Pengurangan Kecemasan (5820) 1. gunakan yang
pendekatan tenang
1.
hub
dan
per
meyakinkan 2. dorong
U
keluarga 2. Ag
untuk
mendampingi
klien
dengan
am
cara
yang tepat 3. intruksikan untuk
klien
3. Ag
leb
menggunakan
terh
teknik relaksasi
per
Manajemen Lingkungan (6480) 1. lindungi klien dengan pegangan pada sisi atau bantal di sisi
1.
U
kea
ruangan yang sesuai 2. kendalikan atau cegah
2. Ag
ten
kebisingan yang tidak diinginkan
atau
berlebihan,
bila
terg
sed
memungkinkan 5
Minggu Defisit
Setelah dilakukan tindakan Bantuan perawatan diri
, 03Nov Perawatan
keperawatan selama 2x24 :
2019
diharapkan tidak terjadinya (1801)
diri : Mandi
jam
defisit perawatan diri saat
13.00
mandi dengan kriteria hasil :
skala 2 ditingkatkan ke
tipe
dari skala 2 ditingkatkan ke skala 4 3. Mandi dengan bersiram dipertahankan di skala 2 ditingkatkan ke skala 3 4.
mempertahakan kebersihan
tubuh
dari
skala 2 ditingkatkan ke skala 4
bantuan
1. un
me
yang
saa
dibutuhkan pasien 2
Letakkan pasien
3
Monitor
2
me
Kesehatan
Mulut
(1710) 1. Berikan
kli 3
Pemeliharaan
pelumas melembabkan
bibir dan mukosa oral sesuai kebutuhan 2. dorong
dir
integritas
kulit pasien
untuk
pe
peralatan
mandi dekat dengan
skala 4 2. Mendapatkan air mandi
kebersihan
1. Tentukan jumlah dan
1. Masuk dan keluar kamar mandi dipertahankan di
mandi/
dan
pasien
bantu
Un
me
ke
ku
1. Un
kes
mu
untuk
berkumur-kumur 3. rekomendasikan penggunaan sikat gigi yang berbulu halus
2. Un
bau
3. Un
rasa
me 6.
Minggu Hambatan
Setelah dilakukan asuhan
Terapi
, 03Nov Rasa Nyaman
keperawatan 1 x 24 jam
(6040)
2019
Hambatan
jam
yang dirasakan klien dapat
13.00
teratasi atau hilang dengan
rasa
nyaman
1.
Relaksasi
Ciptakan lingkungan yang
tenang
tanpa
kriteria hasil :
dan
distraksi
dengan lampu yang
1. Kesejahteraan fisik dari skala 2 ditingkatkan ke
redup 2.
skala 4
Dorong pasien untuk mengambil
1. A
m
te
2. Ag
nya
posisi
3. Ag
yang
nyaman
rela
skala 2 ditingkatkan ke
dengan
pakaian
nya
skala 4
longgar dan mata
2. Posisi yang nyaman, dari
3. Perawatan pribadi dan kebersihan dari skala 2
tertutup 3.
ditingkat ke skla 5 4. Dukungan
sosial
Tunjukan
dan
praktikan dari
teknik 1. aga
relaksasi pada klien
pasien
keluarga dari skala 3 ke ManajemenLingkunga
manfaa
skala 5
menge
5. Mampu
n: Kenyamanan (6482) 1.
Tentukan
tujuan yang n
mengkomunikasikan
pasien dan keluarga 2. Ag
kebutuhan dari skala 2
dalam
ditingkatkan ke skala 4
lingkungan
dan
kenyamanan
yang
mengelola tegang
optimal 2.
Hindari
gangguan
yang tidak perlu saat istirahat
7.
Minggu Risiko jatuh
Setelah dilakukan asuhan
Pencegahan
, 03Nov
keperawatan 1 x 24 jam
(6490):
2019
Risiko Jatuh yang dirasakan
jam
klien dapat teratasi atau
13.00
hilang dengan kriteria hasil: 1. Bantu
dengan
Jatuh
1. Ag
1. Identifikasi
aman
kekurangan
baik
kognitif atau fisik dari
klien
yang
2. unt
terjadi
pemindahan dari skala
mungkin
3. ag
2 ditingkatkan ke skala
meninggalkan
menge
4
potensi jatuh pada kondis
2. Membantu dari
eliminasi
skala
2
ditingkatkan ke skala 4 3. Meminta
bantuan
ditingkatan dari skala 2 ditingkatkan ke skala 4 4. Menempatkan
lingkungan tertentu 2. Identifikasi perilaku dan
faktor
yang
mempengaruhi resiko jatuh 3. Berbagi
dengan
pasien tentang hasil
penghalang
untuk
observasi pada gaya
mencegah
jatuh
berjalan
ditingkatkan ke skala 3 5. Kontrol ditingkatkan
6. Tanda-tanda peringatan lingkungan
yang beresiko tinggi ditunjukkan jelas
dari
vital (6680):
1. un 1. Monitor
ke skala 3 adanya
pergerakan. Monitor tanda-tanda
ketidakmampuan istirahat
dan
dengan skala
2
ditingkatkan ke skala 5
tekanan
darah, nadi, suhu, dan
perkem klien
status
pernapasan dengan 2. unt keseha tepat 2. Monitor darah,
tekanan nadi,
pernapasan
dan
sebelum,
selama
dan
setelah
beraktivitas dengan cepat Pengaturan posisi (0840) 1. Dorong klien untuk terlibat dalam perubahan posisi 2. Posisikan klien sesuai dengan kesejajaran tubuh yang tepat 3. Posisikan klien untuk mengurangi dyspnea (misalnya dengan posisi semi fowler)
1. unt resiko
2. aga
nyama
3. unt
dyspne
DAFTAR PUSTAKA Bulechek, M.G dkk.2013. Nursing Interventions Classification (NIC), 6th Indonesian edition. Indonesia: Mocomedia . Herman T.H and Komitsuru. S. 2014. Nanda Internasional Nursing Diagnosis, Definition and Clasification 2018 - 2020. Jakarta; EGC. Moorhead Sue, dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC), 5th Indonesian edition. Indonesia: Mocomedia.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2010. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC Mansjoer, A dkk. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid Kedua. Jakarta: Media Aesculapius FKUI Muttaqin, Arif. 2012. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan.Jakarta: Salemba Medika Smeltzer, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2. alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta: EGC. Tim SAK Ruang Rawat Inap RSUD Wates. 2014. Standard Asuhan Keperawatan Penyakit Saraf. Yogyakarta: RSUD Wates Kabupaten Kulonprogo. Tim Pokja SDKI DPP-PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI. Tim Pokja SIKI DPP-PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.