Makalah Sejarah [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

Tradisi Megalitik dan kepercayaan animisme yang masih ada sampai sekarang

Oleh Kelompok 4 : 1. Amanda Cita C. 2. Farah Fadhila Nasywa P 3. Nuzha Musyafira 4. Muhammad Raihan A 5. Zahira Pelangi Rahmadila S.

Tahun Pelajaran 2014/2015

0

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan proyek ini tepat pada waktunya. Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas di lapangan, bukan sebuah kesalahan jika kami mengucapkan rasa syukur. Terima kasih kami ucapkan kepada guru sejarah yang telah memberi arahan terkait proyek ini. Tanpa arahan dari beliau mungkin kami tidak akan dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terima kasih kami ucapkan pula kepada teman-teman yang telah memberikan banyak saran dan bantuannya sehingga menambah referensi bagi kami. Di balik semua itu, tentu ada kelemahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Namun bukan kesalahan yang tersengaja melainkan karena kekhilafan dan kelupaan. Dari semua kelemahan dan kekurangan, kami kira dapat dimaklumi karena manusia tak ada yang sempurna. Demikian dari kami, harapan kami semoga hasil proyek ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jember, 13 Oktober 2014

Penulis

1

DAFTAR ISI

Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Proyek D. Manfaat Proyek BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB IV HASIL BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan Megalitik merupakan kebudayaan yang awal kemunculannya berada antara zaman neolitik akhir dan awal perkembangan zaman logam (perundagian). Pengertian dari megalitik sendiri adalah “mega” yang berarti besar, dan “lithik atau lithos” yang berarti batu jadi kalu dirangakaikan berarti sebuah zaman yang menghasilkan kebudayaan atau bangunan yang umumnya terbuat dari batu-batu besar. Kebudayaan megalitik ini sering diartikan sebagai hasil kebudayaan zaman megalitik yang sebagian besarberorientasi kepada unsur-unsur kepercayaan. Namun, ada suatu sanggahan dari seorang tokoh yang menyatakan tidak hanya batu besar saja yang melambangkan kepercayaan, batu kecilpun juga bisa. Seorang tokoh Fris A. Wagner (1959: 23-25) menyatakan bahwa “megalitik yang diartikan sebagai batu besar akan dapat menimbulkan pengertian keliru, karena objek-objek yang berasal dari batu yang lebih kecilpun dapat dimaksudkan ke dalam klasifikasi megalitik, apabila objek-objek tersebut jelas dibuat dengan tujuan sakral yaitu ada unsur pemujaan terhadap leluhur atau neneak moyang”. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja tradisi megalitik yang masih tertinggal di daerah Jember dan sekitarnya? 2. Bagaimana bentuk kepercayaan animisme yang sekarang masih tersisa di daerah Jember dan sekitarnya? C. Tujuan Proyek Untuk mengetahui apa saja tradisi-tradisi megalitik dan seluk beluk kepercayaan animisme yang masih ada dan masih dianut oleh masyarakat sampai sekarang yang berada di daerah Jember dan sekitarnya. D. Manfaat Proyek Dari melakukan proyek belajar ini, kita bisa mengetahui tradisi megalitik dan kepercayaan animisme yang masih dianut oleh sebagian masyarakat sampai sekarang yang berada tak jauh dari tempat tinggal kita. Kita juga menjadi lebih mencintai keberagaman budaya Indonesia Selain itu juga memberi wawasan dan pengetahuan baru bagi teman-teman yang belum tau tentang hal ini. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Batu-batu di kebudayaan megalitik ini biasanya tidak dikerjakan secara halus, hanya diratakan secara kasar saja untuk mendapat bentuk yang diperlukan. Di Indonesia sampai saat ini masih terdapat kebudayaan megalitik yang masih hidup seperti di Nias, Sumba, Flores. Kebudayaan megalitikum juga terdapat di Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Di Sumatra terletak di dataran tinggi Pasemah. Kebudayaan megalitik yang ditemukan adalah sekumpulan besar arca-arca, menhir, dolmen, dll. Di Jawa terdapat di daerah Besuki. Peninggalannya berupa pandhusa yaitu dolmen yang dibawahnya berisi kubur batu. Di Wonosari, Cepu, Cirebon ditemukan kubur-kubur batu sedangkan di Bali ditemukan sarchofagus. Di dalam kubur batu dan sarkopagus tersebut ditemukan tulang-tulang manusia bersama dengan bekal kubur seperti nekara, keramik, perhiasan, manik-manik dll (Soekmono 1973: 72-75). Tradisi pendirian bangunan megalitik selalu berdasarkan kepercayaan tentang adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati, terutama kepercayaan akan adanya pengaruh yang kuat dari yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Bangunan megalitik tesebar luas di Asia Tenggara. Tradisi pendirian bangunan megalitik sekarang sebagian telah musnah dan ada yang masih berlangsung.

Zaman megalitik dibagi menjadi 2 yaitu: 1.

Megalitik Tua

Megalitik tua berlangsung pada masa Neolitik. Megalitik tua ini muncul kurang lebih tahun 2500-1500 sebelum masehi. Alat yang dihasilkan adalah beliung persegi dan mulai membuat benda-benda atau bangunan yang disusun dari batu besar seperti dolmen, undak batu, limas, tembok batudan jalan batu. 2.

Megalitik Muda

Megalitik muda berlangsung pada masa Perundagian. Megalitik muda ini bertanggalkan tahun ribuan pertama setelah masehi. Alat yang dihasilkan adalah kubur batu, dolmen, sarkofagus, dan bajana batu. Kebudayaan megalitik ditandai dengan berbagai hal, diantaranya:

4

 Adanya konsepsi kepercayaan tentang kehidupan sesudah mati dan pemujaan tehadap roh.  Banyak dihasilkan benda-benda atau peralatan berbau megalitik sebagai bekal kubur, diantaranya dolmen, sarkofagus, waruga dan lain-lain.  Adanya konsep tentang kekuatan sakti akan roh atau arwah nenek moyang.  Sudah mengenal upacara penguburan yang sakral yang bersifat kompleks dan adanya hubungan antara manusia di dunia yang masih hidup dan arwah leluhur mereka yang mempercayai bahwa ketika nanti bisa turun dan menolong serta memberikan keberkahan dalam kehidupan.  Adanya sikap menghoramati kepada tokoh-tokoh yang dipuja dan roh-roh agar mereka bisa meminta bantuan atau pertolongan jikalau susah atau sulit dalam menjalani kehidupan.  Munculnya sikap tunduk dan rasa hormat terhadap roh nenk moyang dengan mengaplikasikannya dalam pendirian objek-objek atau sarana dalam melakukan pemujaan.  Munculnya suatu sikap percaya bahwa kehidupan roh nenek moyang disana juga terdapat sebuah kehidupan yang juga memerlukan berbagai peralatan-peralatan bagi kehidupan mereka disana. (http://amerthaganesha.blogspot.com/2012/10/kebudayaanmegalitik.html) Kepercayaan animisme (dari bahasa Latin anima atau "roh") adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan manusia primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda

di Bumi ini,

(seperti

kawasan

tertentu, gua, pohon atau

batu

besar),

mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka. Selain dari pada jiwa dan roh yang mendiami di tempat-tempat yang dinyatakan di atas, kepercayaan animisme juga mempercayai bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh hewan, misalnya suku Nias mempercayai bahwa seekor tikus yang keluar masuk dari rumah merupakan roh dari wanita yang telah mati beranak. Roh-roh orang yang telah mati juga bisa memasuki tubuh babi atau harimau dan dipercayai akan membalas dendam orang yang menjadi musuh bebuyutan pada masa hidupnya.

5

Kepercayaan ini berbeda dengan kepercayaan reinkarnasi seperti yang terdapat pada agama Hindu dan Buddha, di mana dalam reinkarnasi, jiwa tidak pindah langsung ke tubuh hewan lain yang hidup, melainkan melalui proses kelahiran kembali kedunia dalam bentuk kehidupan baru. Pada agama Hindu dan Buddha juga terdapat konsep karma yang berbeda dengan kepercayaan animisme ini.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Animisme)

6