29 0 334KB
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Arus Kas” dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntasnsi. Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Maka dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan agar makalah ini kedepannya dapat disempurnakan. Supaya dapat berguna serta bermanfaat bagi pengembangan wawasan yang dinamis.
Bandung, 27 Desember 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................ i DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii BAB I.................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1 1.1
Latar Belakang Penulisan ................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3
Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................ 3 PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3 2.1
Tujuan Laporan Arus Kas ............................................................................... 3
2.2
Pengelompokan Laporan Arus Kas ................................................................ 4
2.2.1
Arus Kas dari Kegiatan Operasi ............................................................. 5
2.2.2
Arus Kas dari Kegiatan Investasi ............................................................ 6
2.2.3
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan ........................................................ 6
2.3
Isi dan Bentuk Laporan Arus Kas ................................................................. 7
2.3.1
Metode Langsung ...................................................................................... 7
2.3.2
Metode Tidak Langsung........................................................................... 8
BAB III ............................................................................................................................ 11 PENUTUP ....................................................................................................................... 11 3.1
Kesimpulan ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penulisan Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan status
keuangan perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.1 tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk melihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang. Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan. Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggap mengalami financial distress atau permalasahan keuangan. Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan elemen aktiva yang paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian saham, 1
pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga berperan aktif dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga dipergunakan untuk menjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur, dengan demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin dengan rasio yang bisa menjamin kreditur untuk menghindari adanya krisis likuiditas. Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam kelanjutan perusahaan dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang perana yang sangat penting untuk perusahaan karena kegunaannya untuk menyajikan laporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar serta sumber penerimaan dan pengeluaran kas. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang diangkat
dalam makalah ini adalah : 1. Apa Tujuan dari Laporan Arus Kas ? 2. Bagaimana Pengelompokan dalam Laporan Arus Kas ? 3. Bagaimana Isi dan Bentuk dari Laporan Arus Kas ? 1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa Tujuan dari Laporan Arus Kas 2. Untuk mengetahui Bagaimana Pengelompokan dalam Laporan Arus Kas 3. Untuk mengetahui Bagaimana Isi dan Bentuk dari Laporan Arus Kas
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Tujuan Laporan Arus Kas Arus kas merupakan arus masuk dan keluar dari suatu perusahaan. Arus
kas disajikan dalam suatu laporan arus kas. Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid,berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan (Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 22). Arus Kas adalah arus kas masuk operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47) Jadi Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan. Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku). Cash flow statement atau laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dilaporan keuangan untuk periode penyajian laporan keuangan.
3
Agar menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Keuntungan yang dilaporkan dalam buku belum pasti dalam bentuk kas. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk: 1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan. 2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal. 3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan. 4.
Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.
Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupunpihakpihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. 2.2
Pengelompokan Laporan Arus Kas Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus
kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
4
2.2.1
Arus Kas dari Kegiatan Operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari kegiatan usaha
perusahaan.Kegiatan usaha utama perusahaan adalah menghasilkan barang/jasa dan menjualnya yang mencakupi penerimaan kas, penerimaan piutang dan pengeluaran kas. Arus kas kegiatan operasi berhubungan dengan aktivitas penjualan produk atau jasa dan berkaitan dengan pendapatan (revenues) dan biaya (expenses) seperti yang dilaporkan di laporan rugi laba yang terdiri dari : - Laba bersih (Sumber : Arus Kas Masuk), lihar di Laporan Rugi Laba - Penurunan dalam piutang bunga (Sumber : Arus Kas Masuk) - Penurunan dalam sediaan barang (Sumber : Arus Kas Masuk) - Biaya Penyusutan (Sumber : Arus Kas Masuk) - Kenaikan Utang Bunga (Sumber : Arus Kas Masuk) - Penjualan barang atau jasa (Sumber : Arus Kas Masuk) - Penerimaan bunga atas piutang (Sumber : Arus Kas Masuk) - Penerimaan Deviden (Sumber : Arus Kas Masuk) - Penerimaan Royalti/Fee/Komisi (Sumber : Arus Kas Masuk) - Kenaikan Piutang dagang (Penggunaan : Arus Kas Keluar) - Penurunan Utang Dagang / Utang Pajak (Penggunaa : Arus Kas Keluar) - Pembelian barang atau jasa (Penggunaan : Arus Kas Keluar) - Pembayaran gaji / upah (Penggunaan : Arus Kas Keluar) - Pembayaran pajak (Penggunaan : Arus Kas Keluar) - Pembayaran Bunga atas utang (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
5
2.2.2
Arus Kas dari Kegiatan Investasi Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang
yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain. Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraca. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas. Akun-akun yang masuk ke dalam arus kas kegiatan investasi adalah : - Pembelian Perabot Toko (Penggunaan : Arus Kas Keluar) - Pembelian Alat Pengangkutan (Penggunaan : Arus Kas Keluar) - Pembelian Perlengkapan (Penggunaan : Arus Kas Keluar) - Penjualan Tanah (Sumber : Arus Kas Masuk) - Penjualan Saham (Sumber : Arus Kas Masuk) 2.2.3
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor
dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
6
Akun-akun dalam kegiatan pendanaan terdiri dari : - Pengeluaran Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk) - Agio Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk) - Penarikan Utang Wesel (Penggunaan : Arus Kas Keluar) - Pembayaran Deviden (Penggunaan : Arus Kas Keluar), lihat di Laporan Laba Ditahan 2.3
Isi dan Bentuk Laporan Arus Kas Laporan arus kas terdiri dari 2 bentuk yaitu metode langsung dan metode
tidak langsung. 2.3.1
Metode Langsung Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan
kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal.
7
Berikut ini contoh bentuk membuat laporan arus kas dengan metode langsung PT xxx LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 (dalam Rupiah) Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi : Kas yang diterima dari pelanggan xxx Dikurangi : Kas untuk membeli persediaan xxx Kas untuk membayar biaya operasi xxx Kas untuk membayar biaya bunga xxx Kas untuk membayar pajak xxx Total Pengeluaran Kas xxx Aliran kas bersih dari kegiatan operasi xxx Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi : Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi xxx Kas keluar untuk membeli peralatan xxx Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi xxx Aliran kas dari kegiatan keuangan : Kas yang diterima dari penjualan saham xxx Dikurangi : Kas untuk membayar dividen xxx Kas untuk membayar hutang obligasi xxx Total kas yang dikeluarkan xxx Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan xxx Kenaikan kas xxx Saldo kas pada awal tahun xxx Saldo kas pada akhir tahun xxx 2.3.2
Metode Tidak Langsung Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca. Dalam
8
metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh: 1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan. 2. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi. 3. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
9
Berikut ini contoh laporan arus kas metode tidak langsung : PT xxx LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 (dalam Rupiah) Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi : Laba bersih menurut laporan laba rugi xxx Ditambah : Biaya depresiasi xxx Penurunan persediaan kantor xxx Kenaikan hutang jangka pendek xxx Kenaikan hutang biaya xxx Dikurangi : Kenaikan biaya dibayar dimuka xxx Kenaikan piutang usaha xxx Penurunan hutang pajak xxx Laba penjualan aktiva tetap xxx Total penambahan dan pengurangan kas xxx Aliran kas bersih dari kegiatan operasi xxx Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi : Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi xxx Kas keluar untuk membeli peralatan xxx Total pengeluaran kas xxx Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi xxx Aliran kas dari kegiatan keuangan : Kas yang diterima dari penjualan saham xxx Dikurangi : Kas untuk membayar dividen xxx Kas untuk membayar hutang obligasi xxx Total pengeluaran kas xxx Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan xxx Kenaikan kas xxx Saldo kas pada awal tahun xxx Saldo kas pada akhir tahun xxx
10
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan lalu
lintas arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas. Laporan arus kas tersebut memberikan kepada pengguna suatu dasar untuk menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan menghasilkan dan memanfaatkan kasnya. Laporan arus kas digunakan oleh pihak manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa mendatang. Laporan arus kas juga digunakan oleh pihak kreditor dan investor dalam menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba (keuntungan). PSAK 2 mensyaratkan agar laporan arus kas disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laoran keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Selain itu laporan arus kas juga harus menyajikan arus kas selama periode akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori : operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan pendapatan dari entitas, misalnya penagihan kas dari penjualan dan penyerahan jasa, pembayaran kepada pemasok dan pembayaran gaji kepada karyawan. Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang timbul dari aktivitas investasi mewakili pengeluaran yang telah dibuat dari sumber yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan masa yang akan datang dan arus kas. Contohnya adalah hasil dari penjualan investasi, pembelian properti dan pembelian peralatan. Arus kas dari aktivitas pendanaan yakni aktivitas yang mengakibatka perubahan besaran dan komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan. Contohnya adalah penerimaan kas dari emisi saham serta pembayaran kas untuk menebus ekuitas (misalnya saham) dan instrumen utang.
11
Terdapat dua metode dalam pelaporan arus kas, yakni metode langsung dan metode tidak langsung. Dalam metode langsung pelaporan kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap, lalu dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Dalam metode tidak langsung pelaporan kas dilakukan dengan menyeruaikan laba rugi dari pengaruh pos-pos non-kas, pos-pos yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan serta perubahan modal kerja operasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://rollyhandayanisiregar.blogspot.com/2011/04/laporan-arus-kas.html http://dindaituchdindhoet.wordpress.com/2010/11/15/laporan-keuangan-arus-kas/ http://www.bambanghariyanto.com/2013/09/pengertian-laporan-keuangan-aruskas.html http://sharralisa.blogspot.com/2012/06/arus-kas-definisi-laporan-arus-kas.html https://dwikibagus.wordpress.com/2016/04/30/laporan-arus-kas/
13