Lk. Resume KB - 4 Modul Teori Belajar Dan Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul

: TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

B. Kegiatan Belajar : TEORI BELAJAR HUMANISTIK, KONSTRUKTIVISTIK DAN TEORI BELAJAR SOSIAL SERTA PENERAPANNYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN (KB 4)

C. Refleksi NO

BUTIR REFLEKSI

RESPON/JAWABAN

A. Peta Konsep Teori Humanistik

Peta Konsep 1

(Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi

Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

1

B. Peta Konsep Teori Konstruktivisme

C. Peta Konsep Teori Belajar Sosial

Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

2

D. Istilah-istilah Penting dalam Modul 1. Teori humanistik adalah bagian dari aliran humanisme sebagai reaksi atas aliran behaviorisme. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. 2. Tujuan utama para pendidik perspektif teori humanistik adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. 3. Teori

belajar

humanistik

adalah

suatu

teori

dalam

pembelajaran yang mengedepankan tentang bagaimana memanusiakan

manusia

serta

peserta

didik

mampu

mengembangkan potensi dirinya. 4. Teori belajar humanistik menurut Carl R. Rogers adalah bahwa belajar yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar humanisme bahwa motivasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik. 5. Belajar

yang

bermakna

adalah

jika

dalam

proses

pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik. 6. Belajar yang tidak bermakna adalah jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik. 7. Teori belajar humanistik menurut Arthur Combs adalah proses belajar yang membawa si peserta didik untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya. Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

3

8. Teori belajar humanistik menurut Abraham Maslow yaitu mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). 9. Tingkatan kebutuhan seseorang menurut Maslow adalah sebagai berikut: 1) kebutuhan fisiologis, 2) Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan. Setiap individu mempunyai kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan. 3) Kebutuhan untuk diterima dan dicintai. 4) Kebutuhan akan penghargaan. 5) Kebutuhan akan aktualisasi diri. 10. Selfactualization menurut istilah Maslow ialah pemenuhan dirinya sendiri dan realisasi dari potensi pribadi. Artinya, keinginan untuk menjadi apa pun yang ingin dia lakukan, sehingga aktualisasi diri merupakan hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai dengan keinginan dan realisasi dari potensi yang dimilikinya. 11. Menurut teori humanisme proses belajar adalah harus dimulai dan ditunjukkan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, dan realisasi diri peserta didik yang belajar secara optimal. Proses belajar dikatakan berhasil apabila peserta didik telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. 12. Teori belajar humanistik menurut Hubermas adalah belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar yang dimaksud di sini adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial, sebab antara keduanya tidak dapat dipisahkan. 13. Belajar teknis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar.

Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

4

Pengetahuan dan ketarampilan apa yang dibutuhkan dan perlu dipelajari agar mereka dapat menguasai dan mengelola lingkungan alam sekitarnya dengan baik. 14. Belajar praktis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang di sekelilingnya dengan baik. Kegiatan belajar ini lebih mengutamakan terjadinya interaksi yang harmonis antar sesama manusia. 15. Belajar emansipatoris adalah belajar yang menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya. 16. Prinsip-prinsip teori humanistik menurut Roger antara lain: 1. Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru; 2. Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan peserta didik; 3. Belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar; 4. Belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri; 5. Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama; dan 6. Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting. 17. Pedekatan

student

centered

yaitu

pendekatan

yang

menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran, artinya siswa sebagai objek dan sekaligus subjek dalam pembelajaran.

Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

5

Guru berfungsi sebagai fasilitator dan motivator agar siswa mau belajar. 18. Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan orang lain, sehingga teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan, atau teknologi dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. 19. Pikiran adalah instrumen penting dalam menginterpretasikan kejadian, obyek, dan pandangan terhadap dunia nyata, di mana interpretasi tersebut terdiri dari pengetahuan dasar manusia secara individual. 20. Teori pembelajaran konstruktivisme adalah sebuah teori pendidikan

yang

mengedepankan

peningkatkan

perkembangan logika dan konseptual pembelajar. 21. Kemampuan mengkonstruksi

yang

diperlukan

pengetahuan,

dalam

yaitu;

1)

proses

kemampuan

mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, 2) kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan, dan 3) kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada lainnya. 22. Faktor-faktor mengkonstruksi

yang

juga

mempengaruhi

pengetahuan

adalah

proses konstruksi

pengetahuan seseorang yang telah ada, domain pengalaman, dan jaringan struktur kognitif yang dimilikinya. 23. Peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

6

24. Kegunaan alat berfikir menurut Vygotsky adalah: 1). Membantu memecahkan masalah; 2). Memudahkan dalam melakukan tindakan; 3). Memperluas kemampuan; 4). Melakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas alaminya. 25. Inti

dari

teori

belajar

kokonstruktivistik

ini

adalah

penggunaan alat berfikir seseorang yang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan sosial budayanya. Lingkungan sosial budaya akan menyebabkan semakin kompleksnya kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu. 26. Zona Perkembangan Proksimal adalah sebagaijarak antara level perkembangan aktual seperti yang ditentukan untuk memecahkan

masalah

secara

individu

dan

level

perkembangan potensial seperti yang ditentukan lewat pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau dalam kolaborasi dengan teman sebaya yang lebih mampu. 27. Tahapan perkembangan proksimal sebagai berikut: Tahap 1: Tindakan anak masih dipengaruhi atau dibantu orang lain. Tahap 2: Tindakan anak yang didasarkan atas inisiatif sendiri. Tahap

3:

Tindakan

anak

berkembang

spontan

dan

terinternalisasi. Tahap 4: Tindakan anak spontan akan terus diulang-ulang hingga anak siap untuk berfikir abstrak. 28. Mediasi merupakan tanda-tanda atau lambang-lambang yang digunakan seseorang untuk memahami sesuatu di luar pemahamannya. 29. Tema mediasi semiotik adalah di mana tanda-tanda atau lambang-lambang

yang

digunakan

seseorang

untuk

memahami sesuatu diluar pemahamannya ini didapat dari hal yang belum ada di sekitar kita, kemudian dibuat oleh orang yang lebih faham untuk membantu mengkontruksi pemikiran

Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

7

kita dan akhirnya kita menjadi faham terhadap hal yang dimaksudkan. 30. Tema mediasi scoffalding adalah di mana tanda-tanda atau lambang-lambang

yang

digunakan

seseorang

untuk

memahami sesuatu di luar pemahamannya ini didapat dari hal yang memang sudah ada di suatu lingkungan, kemudian orang yang lebih faham tentang tanda-tanda atau lambanglambang tersebut akan membantu menjelaskan kepada orang yang belum faham sehingga menjadi faham terhadap hal yang dimaksudkan. 31. Teori pembelajaran sosial menurut Bandura adalah manusia cukup

fleksibel

dan

sanggup

mempelajari

bagaimana

kecakapan bersikap maupun berperilaku. Titik pembelajaran dari semua ini adalah pengalaman-pengalaman tak terduga (vicarious experiences). 32. Imitation atau modeling adalah jenis pembelajaran perilaku tertentu yang dilakukan tanpa harus melalui pengalaman langsung. 33. Vicarious learning adalah pembelajaran dengan mengamati orang lain. 34. Fungsi penguatan dalam proses modeling yaitu sebagai fungsi informasi dan fungsi motivasi. Penguat memiliki fungsi informatif maksudnya, tindakan penguatan dan proses penguatan itu sendiri bisa memberitahukan pada manusia perilaku mana yang paling adaptif. Sedangkan, penguat memiliki fungsi motivasi maksudnya bahwa manusia belajar melakukan antisipasi terhadap penguat yang akan muncul dalam situasi tertentu, dan perilaku antisipasi awal ini menjadi langkah awal dalam banyak tahapan perkembangan. Orang tidak memiliki kemampuan untuk melihat masa depan, tetapi

Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

8

mereka bisa mengantisipasi konsekuensikonsekuensi apa yang akan muncul dari perilaku tertentu berdasarkan apa yang mereka pelajari dari pengalaman baik dan buruk yang telah dialami orang lain,

tanpa langsung menjalani sendiri

pengalaman itu.

1. Yang sulit dipahami adalah tentang strategi yang mesti dilakukan

oleh

guru

dalam

menerapkan

pembelajaran

humanistik, sebagaimana dihimpun oleh R. Agung SP dan Latifatul Choir adalah: a. Merumuskan tujuan belajar yang jelas; b. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur, dan positif; c. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri; d. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai Daftar materi 2

bidang studi yang

proses pembelajaran secara mandiri; e. Siswa

diberi

keleluasaan

mengemukakan

pendapat,

sulit dipahami pada

memilih pilihannya sendiri, melakukan apa yang diinginkan

modul

dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan; f. Guru menerima keadaan masing-masing siswa apa adanya; dengan tidak memihak, memahami karakter pemikiran siswa, dan tidak menilai siswa secara normatif belaka melainkan dengan cara memberikan 2 pandangan dua sisi dalam hal moral dan etika berkomunikasi; g. Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk maju (tampil). Strategi dalam penerapan pembelajaran teori humanistik diatas ini masih sulit untuk dipahami dalam implementasinya.

Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

9

2. Kedua yang sulit dipahami adalah tentang tapah-tahap zona perkembangan proksimal (ZPD), Tahapan perkembangan proksimal sebagai berikut: 1) Tindakan anak masih dipengaruhi atau dibantu orang lain. 2) Tindakan anak yang didasarkan atas inisiatif sendiri. 3) Tindakan anak berkembang spontan dan terinternalisasi. 4) Tindakan anak spontan akan terus diulang-ulang hingga anak siap untuk berfikir abstrak. Keempat tahapan ini masih sulit untuk dipahami, jika diterapkan dalam pembelajara PAI.

1. Yang pertama, tentang makna angkah-langkah penerapan teori sosial dan teori behavioristik ini terkadang masih mengalami miskonsepsi atas konsepnya. Karena teori belajar sosial ini merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional Daftar materi yang 3

sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

(behavioristik) yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada efek-efek dari isyaratisyarat pada perilaku, dan pada prosesproses mental internal.

2. Yang

kedua,

tentang

tentang

konsep

intramental

dan

intermental, kedua istilah ini terkadang masih dipahami secara miskonsepsi oleh beberapa orang dalama memahami teori konstruktivisme.

Resume KB 4: Teori Belajar Humanistik, Konstruktivisme dan Teori Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran

10