42 0 216KB
IWAN SETIAWAN, S.Pd.I : Mahasiswa PPG Daljab tahun 2021 angkatan 2 kelas E
PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul)
A. Judul Modul
: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTEMPORER
B. Kegiatan Belajar :
ISLAM RADIKAL
(KB 1)
C. Refleksi NO
BUTIR REFLEKSI
RESPON/JAWABAN A. Pengertian Islam Radikal 1. Definisi Radikalisme Agama Islam
RADIX (asal kata, dari bahasa latin: Akar)
1
Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi
Neo-Khawarij, Khawarij abad ke-20 (terminologi lain menurut Ahli)
Al-tatharruf, Al‘unf, Alguluww, Al-irhab, dan Tasyaddud (Dalam bahasa Arab)
a) Secara etimologi, radikalisme dengan kata dasar radikal berasal dari bahasa Latin, radix, yang berarti “akar”. b) Radikalisme merupakan respons terhadap kondisi yang sedang berlangsung yang muncul dalam bentuk evaluasi, penolakan, atau bahkan perlawanan terhadap ide, asumsi, kelembagaan, atau nilai. c) Dalam bahasa arab kontemporer, radikalisme pada akhirnya disamakan arti dengan beberapa istilah, antara lain: al-tatharruf, al-„unf, al- guluww, al-irhab, dan tasyaddud. 1) Kata At-Tatharruf secara bahasa berasal dari kata altharf yang berarti ujung atau pinggir, maksudnya pinggir kiri atau pinggir kanan. 2) Al-‘unf adalah antonim dari ar-rifq yang berarti lemah lembut dan kasih sayang. Abdullah an-Najjar mendefiniskan al-‘unf
dengan penggunaan kekuatan secara ilegal (main hakim sendiri) untuk memaksanakan kehendak dan pendapat 3) Term ghuluww, berasal dari kata ghalā yaghlû yang berarti melampaui batas (tajāwuz al-hādd). Pada zaman Rasulullah Saw., kata ghuluww ini digunakan untuk menyebut praktik pengamalan agama yang ekstrim sehingga melebihi kewajaran semestinya. 4) Kata Al-Irhab Dalam bahasa arab kontemporer untuk menyebut kata teror, merupakan perluasan makna kata dan bukanlah berdasar dari al-Qur‟an 5) Kata tasyaddud, dalam bentuknya yang mengindikasikan sikap radikalisme tidak ditemukan dalam al-Qur‟an d) Menurut Azyumardi Azra, radikalisme merupakanbentuk ekstrim dari revivalisme. Revivalisme merupakan intensifikasi keislaman yang lebih berorientasi ke dalam (inward oriented), denganartian pengaplikasian dari sebuah kepercayaan hanya diterapkan untuk diri pribadi. 2. Akar Sejarah Radikalisme Agama Islam
Pemasungan teks teks alQur’an untuk kepentingan politik
Munculnya Kaum Khawarij
Peperangan dalam Islam
a) Dalam sejarah peperangan masa Rasulullah, perlawanan yang dilakukan kaum muslim bukanlah termasuk tindakan radikalisme. Sebab mereka lebih memberikan perlawanan setelah mendapatkan serangan musuh, dan tidakmenyerang dengan membabi buta tanpa alasan. b) Beberapa literatur menerangkangerakan radikalisme Islam dimulai pada masa Kalifah Ali bin Abi Thalib, yakni munculnya kaum khawarij (kelompok yang keluar dan memisahkan diri dari mainstream muslim) setelah peristiwa Tahkim (arbritasi) c) Selain sejarah khawarij, di sepanjang sejarah perjalanan Islam, banyak ditemukan fenomena pemasungan teks teks keagamaan
(al-Qur‟an) untuk kepentingan politik yang ujung-ujungnya memicu tindakan radikalisme agama. d) Radikalisme agama adalah suatu paham yang menghendaki adanya perubahan yang mendasar (fundamental) sesuai dengan interpretasi ideologi yang dianutnya dimana dalam penerapannya cenderung menggunakan tindak kekerasan sampai tindakan yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku 3. Indikator Islam Radikal
Akidah AlWalâ’ dan Barâ’ Takfiri
Bom Bunuh Diri
a) Takfiri 1) Takfiri adalah sebutan bagi seorang Muslim yang menuduh Muslim lainya (atau kadang juga mencakup penganut ajaran Agama Samawi lain) sebagai kafir dan murtad. 2) Ulama mengklasifikasikan kekufuran menjadi dua katagori, yaitu: 1) Kufur akbar yang mengeluarkan (manusia) dari Islam. 2) Kufur ashgar, tidak mengeluarkan dari Islam, meskipun diistilahkan kufur 3) Syaikhul Islam Ibnul Qayim dalam kitabnya AshShalâh. Beliau menuturkan, kufur terbagi (menjadi) dua jenis, : Kufur yang mengeluarkan dari agama. Beliau menerangkan kufur iniberlawanan dengan iman dalam semua aspek. Kufur yang tidak mengeluarkan dari agama. Namun syari‟at Islam menyebutkannya sebagai tindakan kekufuran, seperti perbuatan-perbuatan maksiat. b) Akidah Al-Walâ’ dan Barâ’ 1) Al-Wala' artinya loyalitas dan kecintaan 2) Al-Walâ‟ dalam bahasa Arab mempunyai beberapa arti, antara lain mencintai, menolong, mengikuti dan mendekat kepada sesuatu. 3) Al-Bara', artinya berlepas diri dan kebencian 4) Dalam terminologi syari‟at Islam, al-Walâ‟ berarti penyesuaian
diri seorang hamba terhadap apa yang dicintai dan diridhai Allah berupa perkataan, perbuatan,kepercayaan, dan orang yang melakukannya. 5) Dalam terminologi syari‟at Islam, al-bara‟ berarti penyesuaian diri seo rang hamba terhadap apa yang dibenci dan dimurkai Allah berupa perkataan, perbuatan, keyakinan dan kepercayaan serta orang c) Bom Bunuh Diri 1) Bom bunuh dirimerupakan sebutan atas tindakan yang dilakukan seseorang yang meledakkan dirinya dengan menggunakan bom. 2) Bunuh diri/intihar menurut bahasa berasal dari kata naharahu yang berarti menyembelihnya, dan Intahara arrajulu berarti seseorang menyembelih diri sendiri 3) Serangan bunuh diri adalah suatu serangan yang dilakukan (para) penyerangnya dengan maksud untuk membunuh orang (atau orang-orang) lain dan bermaksud untuk turut mati dalam proses serangannya, misalnya dengan sebuah ledakan bom atau tabrakan yang dilakukan oleh si penyerang. 4) Adapun terbunuhnya sebagian kaum muslimin akibat tindakan bom bunuh diri, ini jelas tidak termasuk pembunuhan tanpa sengaja, sehingga hal itu tidak bisa dibenarkan dengan alasan jihad. Ulama Ahlussunah tidak merestui aksi terorisme dalam bentuk apapun, dan tidak ada satu pun ulama yang merestui perbuatan demikian
2
3
Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul
1. Perbedaan Radikalisme dengan Ektrimisme 2. Akidah Al-Walâ’ dan Barâ’ 3. Neo-Khawarij / Khawarij abad-20 4. Salafi dan Wahabi
Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran
1. Radikalisme agama islam, alasanya adalah karena secara umum radikalisme itu di pahami dengan sesuatu yang keras, berlebihandan kasar. Jadi kalau di sandingkan dengan kata agama islam maka akan bermakna menjadi islam yang keras. Padahal agama islam itu adalah ajaran yang membawa kebaikan dan kedamaian 2. Islam Moderat. Islam Moderat adalah Islam wasatiyah prinsip keseimbangan dilakukan secara wajar tanpa adanya pemaksaan diri yang berlebihan atau rahmatan lil ‘alamin dalam masyarakat ketika disebut Islam moderat sering ditanggapi dengan Islam yang liberal. 3. Islam Radikal Radikal diartikan keras, Islam Radikal adalah Islam Garis keras, sebgaian orang menyamakan antara Islam radikal dan Islam yang sedang mempertahankan diri dari serangan orang kafir.