Laporan Hasil Observasi B. Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

LAPORAN HASIL OBSERVASI TENTANG BANJIR

OLEH :

X MIPA 4 Nama Kelompok : Amalia Anggreini

(02)

Ana Novia Rahmah

(03)

Ika Far’ah Farizhi M

(17)

Novia Rahmawati

(26)

Siti Rofikohcan

(36)

PEMERINTAHAN KABUPATEN JEMBER DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 TANGGUL JL. Salak 126 Telp(0336)441014 Tanggul-Jember Website:www.smadataku.com E-mail:[email protected]

Page 1

MOTTO

Berfikirlah sebelum bertindak Janganlah anda sampai merugikan orang lain Pilihlah yang menurutmu benar Ingatlah selalu apa tujuan hidup kita di dunia Kesenangan bukanlah sesuatu yang memberikan kegembiraan Uang bukanlah segala-galanya Janganlah membedakan orang berdasarkan materi, ilmu dan pangkat Jadilah orang berani berbuat, berani bertanggung jawab Tumbuhkan kesabaran, bukan sebuah kecepatan meraih suatu kesuksesan Jalani hidupmu dengan pikiran yang bersih Hidup ini indah jika kamu melakukan yang berguna Jika mengetahui jalan yang salah, maka kembalilah kejalan yang benar Tidak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan Keajaiban adalah kata lain dari sebuah kerja keras Jalan selalu terbuka bagi orang yang mau berusaha

HALAMAN PERSEMBAHAN

Page 2

Laporan ini mengungkap tentang masalah bencana alam di lingkungan masyarakat.Dalam laporan ini,kami mengangkat tema yaitu : “BANJIR” Laporan ini kami buat untuk melengkapi tugas bahasa indonesia yang akan kami persembahkan kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. 2. Keluarga besar SMA Negeri 2 Tanggul yang telah memberi kepercayaan selaku penyusun untuk melakukan observasi. 3. Drs.H. Imam Ma’sum M.Psi selaku Kepala SMA Negeri 2 Tanggul yang menjadi pelindung dan penasehat terlaksananya proses belajar mengajar SMA Negeri 2 Tanggul. 4. Drs.Suharno selaku pengajar dan guru pembimbing pelajaran bahasa indonesia yang membantu kami dalam membuat laporan ini. 5. Siswantoro S.Pd selaku wali kelas yang telah memberikan dorongan moral serta ilmu pengetahuan yang menunjang dalam karya tulis ini. 6. Perpustakaan yang telah memberikan sarana informasi dan pengetahuan yang sangat membantu dalam penyelesaian laporan ini. 7. Orang tua yang telah memberikan dorongan moral baik dan materi sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik – baiknya. 8. Kelompok kami yang telah menyelesaikan laporan ini hingga selesai. Dari semua pihak yang kami sebutkan,kami segenap mengucapkan terima kasih atas bimbinganya,kritik dan saran yang telah diberikan kepada kami.Kami juga berterima kasih atas dukungan dan kerjasama anda semua.Dengan terselesainya laporan ini kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karenaNya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik – baiknya. Penyusun

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL OBSERVASI BENCANA ALAM OLEH :

X MIPA 4 Page 3

Nama Kelompok : Amalia Anggreini

(02)

Ana Novia Rahmah

(03)

Ika Far’ah Farizhi M

(17)

Novia Rahmawati

(26)

Siti Rofikohcan

(36)

Pembuatan karya tulis ini dalam rangka pengembangan konsep yang bertujuan,supaya para pembaca dapat mengerti dan memahami tentang banjir,dampak dari banjir,dan cara mengatasinya. Diterima dan disahkan oleh guru pembimbing pada: Hari

:

Tanggal

:

Tempat: SMAN 2 TANGGUL

Mengetahui, Kepala Sekolah

Guru Pembimbing

Drs.Imam Maksum, M.Psi

Drs.Suharno

KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan taufik-Nya yang diberian kepada kami sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan hasil observasi bencana alam ini dengan baik.

Page 4

Tujuan kami menyusun laporan ini adalah untuk melaksanakan tugas Bahasa Indonesia dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi kami. Dalam penulisan laporan ini yang bertemakan tentang: 1. Bencana alam 2. Dampak bencana alam Memperoleh informasi dengan cara mengkaji buku-buku sebagai sumber informasi dalam penulisan laporan ini. Dalam penulisan laporan ini ami telah menerima banyak bantuan moril maupun spiritual. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada 1. 2. 3. 4. 5.

Bapak Drs.Imam Maksum, M.Psi selaku kepala SMAN 2 TANGGUL. Bapak Drs.Suharno selaku guru Bahasa Indonesia dan guru pembimbing. Bapak Siswantoro S.Pd selaku wali kelas kami. Petugas perpustakaan yang mendukung pembuatan laporan ini. Rekan-rekan yang telah mendukung alannya pembuatan laporan ini. Kami berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi para pembaca untuk mencegah

terjadinya bencana alam,sehingga kita bisa mengantisipasi terjadinya bencana alam lainnya. Kami menyadari bahwa dalam dalam penyusunan laporan ini masih ada kekeliruan dan kekurangan didalamnya.Kiranya itu yang dapat kami sampaikan kepada para pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Tanggul, Mei 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................1 MOTTO...................................................................................................................2 HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................3 HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................4 KATA PENGANTAR..............................................................................................5 Page 5

DAFTAR ISI............................................................................................................6 BAB I PENDAHULUAN......................................................................................7 1.1 Latar Belakang.............................................................................................7 1.2 Rumusan Masalah........................................................................................7 1.3 Tujuan..........................................................................................................7 1.4 Manfaat........................................................................................................7 BAB II PROFIL MASALAH...............................................................................8 BAB III PERMASALAHAN...............................................................................10 BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................14 2.1 Definisi Bencana Alam..............................................................................14 2.2 Klasifikasi Bencana Alam..........................................................................15 2.3 Contoh Bencana Alam Di Sekitar Kita......................................................15 2.4 Dampak Bencana Alam..............................................................................17 BAB V PENUTUP...............................................................................................19 3.1 Kesimpulan................................................................................................19 3.2 Saran..........................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan.Sayangnya kejadian pun terus saja ada.Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan.Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.

Page 6

Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam.Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu.Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah.Dalam arti mudah dipahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami.Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika. 1.2 Rumusan Masalah Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :    

Apa devinis bencana alam itu ? Apa saja klasifikasi bencana alam itu ? Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya ? Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?

1.3 Tujuan  Menjelaskan devinisi bencana alam.  Menjelaskan klasifikasi bencana alam.  Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.  Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam. 1.4 Manfaat  Dapat menambah pengetahuan tentang banjir.  Dapat mengatasi akibat yang ditimbulkan banjir.  Dapat menjelaskan dampak akibat banjir. BAB II PROFIL MASALAH Banjir merupakan salah satu bencana alam yang saat ini menjadi masalah yang selalu dihadapi Bangsa Indonesia, terutama kota Jakarta. Ketika musim hujan datang, sebagian warga Jakarta harus bersiap-siap menghadapi limpahan air yang tentunya sangat tidak diinginkan.Banjir dalam suatu wilayah terjadi akibat fenomena iklim, yaitu distribusi curah hujan dalam waktu singkat dengan tingkat intensitas tinggi. (Fenomena Iklim ini) diperparah dengan perubahan tata guna lahan yang menyebabkan hanya sebagian kecil hujan yang dapat diserap dan ditampung sebagai cadangan air di musim kemarau. Page 7

Banjir terjadi saat debit aliran sungai sangat tinggi, sehingga melampaui kapasitas daya tampung sungai. Akibatnya, air yang tidak tertampung itu melimpah melampaui badan/bibir/tanggul sungai dan pada akhirnya menggenangi daerah sekitar aliran fungsi yang lebih rendah. Berikut ini beberapa faktor penyebab timbulnya masalah banjir : curah hujan, saluran air, meander, pembangunan kota, dan sampah. Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sejak zaman pemerintahan Belanda mengilhami terbentuknya suatu badan atau lembaga khusus (untuk mengatasi masalah banjir).Pada tahun 1965 dibentuklah Komando Proyek Banjir, kemudian berubah menjadi Proyek Pengendalian Banjir Jakarta Raya pada tahun 1984. Wilayah kerjanya menjadi daerah Jakarta dan sekitarnya,Karena akibat yang ditumbulkan aliran luar. Sejalan dengan kebutuhan dan perubahan program, pada tahun 1994, Proyek Pengendali Banjir Jakarta Raya berubah menjadi Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (PIPWSCC).PIPWSCC mempunyai program pengelolaan sumber air dan pengendalian banjir serta program pengembangan dan konversi sumber air.Selain itu, wilayah kerja institusi itu juga berubah menjadi SWS Ciliwung Cisadane atau wilayah Jabodetabek dengan batas Sungai Cimanceuri di Barat dan Sungai Cilemahabang di Timur. Untuk meningkatkan kinerja dalam mengatasi masalah banjir, pada Januari 2007 berdiri Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane dengan tugas pokok dan program yang lebih luas, yaitu pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) dalam rangka konservasi, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air. Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane juga mempunyai program penyediaan air baku dan irigasi.

Page 8

BAB III PERMASALAHAN

Tak seperti gempa bumi, topan badai, atau gunung meletus yang murni merupakan bencana alam, kebanyakan masalah tentang banjir bukan terjadi semata-mata karena bencana alam.Artinya, banjir ini terjadi karena ada perbuatan manusia yang menyebabkannya.  Penggundulan Hutan

Dulu, Indonesia bisa membanggakan diri sebagai paru-paru dunia.Namun kini, sudah tak pada tempatnya jika Indonesia terus membanggakan diri.Tinggal 30% hutan Indonesia yang berada dalam keadaan baik, selebihnya sudah mengalami kerusakan. Kerusakan hutan ini tentu tidak terjadi dengan sendirinya.Ada tangan-tangan serakah manusia yang menebang pohon-pohon di hutan itu.Ada yang berbekal Hak Pengusahaan Page 9

Hutan (HPH) dari pemerintah, ada pula yang merupakan penebangan liar. Penebangan hutan ini hanya berorientasi pada kepentingan hari ini dan tidak memikirikan masa depan. Menebang satu pohon mungkin hanya memakan waktu setengah jam, tapi menumbuhkan benih hingga menjadi pohon berukuran sama besar dengan pohon yang ditebang, membutuhkan waktu bertahun-tahun. Ini pun nyaris tak pernah dilakukan. Hutan yang gundul menyebabkan air hujan yang jatuh tak dapat diserap.Air hujan ini terus mengalir mencari tempat yang rendah.Banjir pun terjadi di daratan yang lebih rendah.Tak jarang banjir ini berupa banjir bandang yang membawa serta lumpur, potongan-potongan kayu, hingga bongkah-bongkah batu. Terkadang manusia memang menjadi sosok yang begitu egois.Hanya demi sejumlah rupiah mereka telah berani untuk menebang hutan yang ada. Dampak yang terjadipun akan menjadi lebih parah dan sangat tak sebanding dengan uang yang telah mereka miliki. Usaha penggundulan hutan ini memang terbagi menjadi dua bagian.Yang dilakukan secara terstruktur oleh pihak yang memang sudah sangat terlatih. Dan bagian yang lain adalah hutan yang digunduli oleh masyarakat yang hidup di sekitar hutan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Pada bagian pertama tentunya hutan yang digunduli amatlah lebih besar.Karena biasanya dilakukan oleh para perusahaan besar dengan menggunakan alat yang besar dan canggih pula.Mereka telah berniat untuk melakukan hal ini guna mendapatkan uang yang jumlahnya lebih besar. Bagian hutan yang digunduli akan terlihat lebih besar. Sedangkan bagian yang kedua biasanya masih dilakukan dengan sangat sederhana.Masyarakat hanya menebang pohon yang dapat mereka capai dan raih saja.alat yang digunakan juga masih sederhana dan tak secanggih alat yang dimiliki oleh perusahaan besar yang ada. Upaya pengundulan hutan ini sejatinya menampakkan pada kita betapa besar kebutuhan masyarakat kita akan kayu. Kayu memang digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai hal. Misalnya dalam membangun rumah dibutuhkan kayu yang jumlahnya tak sedikit.Perabotan rumah juga banyak dibuat dari kayu. Serta hal yang lain seperti kertas yang juga dibuat dari kayu. Untuk itulah kebutuhan akan kayu terus meningkat dari hari ke hari. Dengan ini maka pengundulan hutan pun akan terus terjadi dari hari ke hari pula. Semuanya adalah usaha untuk mencukupi kebutuhan akan kayu ini.  Pendangkalan Sungai

Page 10

Masalah

tentang

banjir

juga

bisa

terjadi

karena

pendangkalan

sungai.Pendangkalan ini bisa terjadi karena endapan lumpur yang terbawa dari daerah yang lebih tinggi atau karena tumpukan sampah. Di Bandung misalnya, 20% dari sampah dan limbah domestik yang dihasilkan setiap hari dibuang ke sungai. Angka ini setara dengan 7000 meter kubik. Pendangkalan sungai ini jelas mengurangi kemampuan sungai untuk menampung air, akhirnya air dari badan sungai meluap ke daratan.  Perubahan Peruntukan Bantaran Sungai

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya, bantaran sungai yang seharusnya menjadi area penghijauan dan pencegah banjir atau erosi telah berubah menjadi tempat pemukiman warga. Perubahan peruntukan ini ditambah dengan perilaku warga yang membuang sampah ke sungai, membuat masalah tentang banjir di perkotaan semakin parah. Banyak sekali bantaran sungai yang sudah beralih fungsi. Terutama di kota besar dimana daerah bantaran sungai ini sudah disulap menjadi area pemukiman warga. Hal ini akan mempersempit area penyerapan air. Terlebih lagi gaya hidup yang diterapkan oleh masyarakat penghuni bantaran sungai ini pun tak dapat dikatakan memiliki kaulitas yang baik. Kebanyakan dari mereka menggunakan sungai yang ada sebagai barang utama. Mereka mengambil air dari sana, mencuci pakaian, piring dan mandi serta buang airpun di tempat yang sama. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas dari sungai yang ada. Apalagi gaya hidup mereka yang juga suka untuk membuang sampah ke sungai. Hal ini akan membuat aliran sungai menjadi terhambat. Ketika hujan datang, aliran sungai menjadi tak lancar dan tersumbat oleh banyaknya sampah yang ada.Sehingga air hujan meluap ke daerah di sekitar sungai dan inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Kita pun tak dapat menyalahkan sepenuhnya kepada masyarakat penghuni bantaran sungai. Dalam kehidupan di kota besar, semua al terasa lebih sulit. Apalagi untuk mendapatkan rumah yang layak dan apat ditempati.Menjadi penghuni bantaran sungai seakan menjadi pilihan terakhir yang memang harus dilakukan untuk dapat bertahan hidup. Page 11



Tak Berfungsinya Saluran Pembuangan Air

Saluran pembuangan air seperti selokan sering tak berfungsi.Selain sempit, tersumbat sampah, juga mengalami pendangkalan. Akibatnya ketika hujan turun, air pun akan meluber. Saluran pembuangan air yang ada di Indonesia memang tidak seperti apa yang ada di luar negeri. Jika kita mengetahui bahwa saluran pembuangan air yang ada di sana berukuran sangat besar sekali bahkan meneyrupai seperti terowongan. Hal ini akan sangat memudahkan dalam aliran air sehingga tak terjadi penyumbatan yang sangat memungkina terjadinya banjir. Sedangkan saluran air yang ada di negara kita kebanyakan tidak sebesar yang telah disebutkan. Pembuatannya pun terkadang hanya asal-asalan disertai dengan korupsi anggaran yang selalu terjadi. Dan hal ini akan semakin menurunkan kualitas dari saluran pembuangan itu sendiri.  Hilangnya Lahan Terbuka

Dengan alasan agar tak becek atau supaya tampak lebih bersih, banyak warga yang memplester halaman, jalan, atau gang dengan semen. Akibatnya ketika hujan turun, air yang tak dapar diserap oleh tanah ini akan menggenang di mana-mana. Penggunaan paving block masih lebih baik daripada menutup semua permukaan tanah. Hal ini juga menjadi penyebab utama banjir yang terjadi. Di kebanyakan kota besar di Indonesia, banyak sekali dibangun gedung yang tinggi ataupun bangunan lainnya. Bangunan ini dibangun di atas tanah yang dulunya mungkin adalah area pertanian seperti sawah ataupun ladang. Ketika menjadi sawah atau ladang, maka tanah masih memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk dapat menyerap air.Ketika hujan datang, air yang turun dapat diserap oleh kemampuan tanah ini. Namun hal ini tak dapat terjadi ketika di atas tanah tersebut sudah dibangun gedung dan bangunan.Dan lebih parahnya lagi, keberadaan bangunan ini tak banyak memperhatikan masalah bagaimana penyerapan air. Sehingga ketika hujan besar datang.Air tak dapat lagi diserap karena hilangnya area untuk penyerapan. Sehingga air hanya akan mengalir begitu saja, terutama ke area pemukiman warga. Masalah mengenai banjir ini memang adalah masalah yangs elalu datang di musim hujan.Dan ternyata masalah mengenai hal ini banyak disebabkan oleh ulah tangan kita sendiri.Untuk itu, dalam upaya untuk mengatasi masalah banjir ini haruslah dimulai dari diri kita sendiri untuk lebih menjaga lingkungan. Manusia yang bersama-sama menjadi penyebab terjadinya masalah tentang banjir, jadi manusia pula yang harus Page 12

bersama-sama menanggulanginya.Penanganan masalah banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja tanpa peran serta masyarakat, demikian pula sebaliknya. Saling tuding dan menyalahkan tidak akan membawa solusi. Lebih baik bekerja sama agar tak terus didatangi banjir setiap tahun.

BAB IV PEMBAHASAN 2.1 Definisi Bencana Alam Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa

fisik,

seperti

letusan gunung, gempa

bumi, tanah

longsor)

dan

aktivitas manusia.Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi.Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana. Page 13

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:

"bencana

muncul

bila

ancaman

bahaya

bertemu

dengan

ketidakberdayaan".Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia.Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia. Namun

demikian

pada

daerah

yang

memiliki

tingkat

bahaya

tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah dan menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup. 2.2 Klasifikasi Bencana alam Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Bencana alam geologis Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. 2. Bencana alam klimatologis Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan.Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).

Page 14

Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya). 3. Bencana alam ekstra-terestrial Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh : hantaman atau impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi. 2.3 Contoh Bencana Alam Di Sekitar Kita 1. Banjir Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

Jenis – Jenis Banjir Banjir

merugikan

banyak

pihak

Berdasarkan

sumber

air

yang

menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang. a. Banjir Sungai Terjadi karena air sungai meluap. b. Banjir Danau Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol. c. Banjir Laut pasang Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi. Penyebab Terjadinya Banjir Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut : a) Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi, Page 15

b) Pendangkalan sungai, c) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong, d) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat, e) Pembuatan tanggul yang kurang baik, f) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan. Dampak Dari Banjir Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa: a. b. c. d. e. f.

Rusaknya areal pemukiman penduduk, Sulitnya mendapatkan air bersih, dan Rusaknya sarana dan prasarana penduduk. Rusaknya areal pertanian Timbulnya penyakit-penyakit Menghambat transportasi darat

Cara Mengantisipasi Banjir Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah : a) Membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkanterjadinya banjir. b) Mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air. c) Membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingg d) Dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai. e) Tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air. f) Tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air,sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung olehtanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor. g) Membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok lautdi sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalamdaratan. 2.4 Dampak Bencana Alam Page 16

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia.Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia. Namun

demikian

pada

daerah

yang

memiliki

tingkat

bahaya

tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah dan menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup. Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat.Siswa yang hampir menempuh ujian terpaksa berhenti bersekolah.Kenyataan seperti ini berarti pula muncul kemungkinan kegagalan di masa mendatang.Pemenuhan kebutuhan sehari-hari juga menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.

Page 17

BAB V PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa

fisik,

seperti

letusan gunung, gempa

bumi, tanah

longsor)

dan

aktivitas manusia.Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Bencana alam geologis 2. Bencana alam klimatologis 3. Bencana alam ekstra-terestrial Sedangkan macam-macam bencana alam yang ada di sekitar kitayaitu: a) Pemanasan Global b) Gempa bumi c) Gunung meletus Page 18

d) Kebakaran liar e) Banjir f) Tsunami g) Bencana alam terkait cuaca h) Tornado i) Kemarau Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia. Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam.Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu.Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah.Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.

3.2 Saran Sebaiknya seluruh warga membuat musyawarah dalam penanganganan maslah banjir seperti tindakan kesiapsiagaan warga terhadap banjir datang, tindakan yang seharusnya dilakukan di setiap rumah dalam mengatasi banjir datang, penyuluhan tentang kegiatan yang dapat mengurangi resiko banjir, tindakan saat terjadi banjir dan setelah banjir kepada seluruh warga.

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam  http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi  http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus  http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar  http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir  http://id.wikipedia.org/wiki/Tornado  http://id.wikipedia.org/wiki/Kemarau  http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami  http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/13/bencana-alam-dan-antisipasinya/ - See more at: http://ancik-independent.blogspot.com/2013/10/makalah-bencana-alambanjir.html#sthash.EqB51cXy.dpuf

Page 20