30 2 292KB
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN DIAGNOSA KB INTRAUTERI DEVICE (IUD)
OLEH : WEKA ERMAKDA SADIAH NIM : 01.3.20.00464
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS. BAPTIS KEDIRI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM PROFESI TAHUN AKADEMIK 2020/2021 STIKES RS BAPTIS KEDIRI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
NAMA
: WEKA ERMAKDA SADIAH
NIM
: 01.3.20.00464
JUDUL
: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny. W DENGAN DIAGNOSA KB INTRAUTERI DEVICE (IUD)
Kediri, 1 Oktober 2020 Menyetujui, Dosen Pembimbing
Rimawati, S.Kep., Ns., M.Kes
LAPORAN PENDAHULUAN KB IUD 1.1 Tinjauan Teori 1.1.1
Pengertian IUD Pengertian IUD adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan, dan masa aktif fungsi kontrasepsinya), diletakkan dalam kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi, menghalangi
fertilisasi, dan menyulitkan
telur
berimplementasi dalam uterus (Hidayati, 2009). Pengertian AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastic yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormone dan di masukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang (Handayani, 2010). IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam,
terdiri dari
plastik
(polythyline), ada yang dililit tembaga (Cu) ada pula yang tidak, tetapi ada pula yang dililit dengan tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon progesterone. (Kusmarjati, 2011). 1.1.2
Etiologi Penyebab terjadinya infeksi pada proses pemasangan IUD adalah 1. Memiliki resiko infeksi seksual sebelumnya seperti nutrisi ibu tidak adekuat 2. Tidak mengkonsumsi antibiotik dalam 20 hari pertama setelah pemasangan IUD 3. Teknik dan proses pemasangan IUD
1.1.3
Tanda dan gejala Tanda dan gejala dari infeksi genitalia pada pemasangan IUD adalah 1. Nyeri di area yang terinfeksi 2. Muncul tanda-tanda infeksi seperti rubor, kolor, dolor, 3. Ibu tampak tidak nyaman
1.1.4
Klasifikasi Jenis - jenis IUD yang dipakai di Indonesia antara lain : 1. Copper-T
Menurut Imbarwati,(2010). IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik. Menurut ILUNI FKUI ( 2010). Spiral jenis copper T (melepaskan tembaga) mencegah kehamilan dengan cara menganggu pergerakan sperma untuk mencapai rongga rahim dan dapat dipakai selama 10 tahun. 2.
Progestasert IUD (melepaskan progesteron) hanya efektif untuk 1
tahun dan dapat digunakan untuk kontrasepsi darurat Copper-7. Menurut Imbarwati (2010). IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama dengan lilitan tembaga halus pada IUD Copper-T. 3.
Multi load
Menurut Imbarwati (2010), IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu standar, small, dan mini.
4.
Lippes loop
Menurut Imbarwati (2010), IUD ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya Lippes loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning) dan tipe D berukuran 30 mm dan tebal (benang putih). Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan dari pemakaian IUD jenis ini adalah bila terjadi perforasi, jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
1.1.5
Patofisiologis -
Ingin menjarakan kehamilan Tidak mau hamil lagi Tidak cocok dengan KB hormonal Usia diatas 35 tahun Pemasangan IUD
Adanya sisa benang di vagina
Proses pemasangan IUD Insersi benda asing kedalam rahim
Perubahan siklus haid Haid menjadi lebih lama dan panjang
Luka dan lecet pada glans Respon tubuh terhadap benda asing Nyeri saat koitus Terjadi kontraksi uterus yang berlebihan
Kurang informasi Defisit pengetahuan ansietas
nyeri
1.1.6
Pemeriksaan diagnosa 1. Kultur seriks dan apusan basah, jika ada indikasi 2. Urinalis rutin sesuai indikasi untuk diagnosis banding 3.
Laboratorium hematologi
4. Tes kehamilan jika ada indikasi 1.1.7
Penatalaksanaan 1. Mengkonsumsi antibiotik sesuai indikasi 2. Melepaskan IUD
1.2 Konsep Asuhan Keperawatan 1.2.1
pengkajian 1.
Data Subyektif a) Identitas b) Keluhan Utama Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB IUD tersebut antara lain amenorea/perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak, keputihan, nyeri saat berhubungan.
c) Riwayat KB Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum menggunakan KB IUD dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB tersebut. d) Riwayat Obstetri Lalu Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. e) Riwayat Menstruasi Lalu Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat darah haid, dysmenorhea atau tidak. f)
Riwayat Kesehatan Klien Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker payudara, DM, dan TBC.
g) Riwayat Kesehatan Keluarga Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung, DM, TBC, hipertensi dan kanker payudara. h) Pola Kehidupan Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas, pola aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari. 2.
Data Obyektif a) Pemeriksaan Umum Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB, TB, suhu badan, kesadaran. b) Pemeriksaan Khusus 1) Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem, conjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus. 2) Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, adanya bendungan vena jugularis. 3) Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara. 4) Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene. 5) Ekstremitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan ekstrimitas atas, adanya varices pada ekstremitas bawah.
1.2.2 Diagnosa keperawatan 1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi yang ditandai dengan menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah, menanyakan masalah yang dihadapi. 2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi yang ditandai dengan merasa bingung, tampak kawatir, tampak tegang Defisit Pengetahuan Tentang (Spesifikasi)
D. 0111
Kategori : prilaku Subkategori : penyuluhan dan pembelajaran Definisi : ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu Penyebab : 1. Keteratasan kognitif 2. Gangguan fungsi kognitf 3. Kekeliruan mengikuti anjuran 4. Kurang terpapar infornasi 5. Kurnag minat daklam belajar 6. Kurang mampu mengingat 7. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi Gejala dan Tanda Mayor Objektif : Subjektif : 1. Menyanyakan dihadapi
masalah
1. Menunjukan prilaku tidak sesuai 2. Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
yang
Gejala dan tanda Minor
Objektif :
Subjektif :
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat 2. Menunjukkan prilaku berlebihan ( mis. Apatis, bermusuhan, agitasi, hysteria
( tidak tersedia )
Kondisi klinis terkait : 1. Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien 2. Penyakit akut 3. Penyakit kronis Tingkat Pengetahuan
L. 12111
Definisi : keukupan informasi kognitif yang berkaitan denagn topic tertentu Eksoektasi
Meningkat
Kriteria Hasil Menurun
Cukup
Sedang
Cukup meningkat
Meningkat
3
4
5
menurun Prilaku sesuai anjuran
1
2
Verbalisasi dalam belajar
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topik
1
2
3
Prilaku sesuai dengan pengetahuan
1
2
3
4
5
Meningkat
Cukup meningkat
sedang
Cukup menurun
Menurun
Pertanyaan tentang masalah yang di hadapi
1
2
3
4
5
Persepsi yang keliru terhadap masalah
1
2
3
4
5
Menjalani pemerikasaanyang tidak tepat
1
2
3
4
5
Memburuk
Cukup memburuk
sedang
Cukup membaik
membaik
1
2
3
4
5
Kemampuan pengetahuan suatu topik
minat
tentang
Perilaku
ANSIETAS
5
D.0080
Kategori : Psikologis Subkategori : Integritas Ego
Definisi : kondisi emosi dan pengalaman subyektif indifidu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman Penyebab : 1. Krisis situasional 2. Kebutuhan tidak terpenuhi 3. Krisis maturasional 4. Ancaman terhadap konsep diri 5. Ancaman terhadap kematian 6. Kekhawatiran mengalami kegagalan
7. Disfungsi system keluarga 8. Hubungan orang tua –anak tidak memuaskan 9. Faktor keturunan ( temperamen mudah teragitasi sejak lahir ) 10. Penyalahgunaan zat 11. Terpapar bahaya lingkungan ( mis. Toksin,polutan,dan lain-lain 12. Kurang terpapar informasi Gejala dan tanda mayor Subjektif : 1. Merasa bingung 2. Merasa khawatir akibat dari
Objektif : 1. Tampak gelisah 2. Tampak tegang 3. Sulit tidur
kondisi yang dihadapi 3. Sulit berkonsentrasi Gejala dan tanda mayor Subjektif : 1. Mengeluh pusing 2. Anoreksia 3. Palpitasi 4. Meras tidak berdaya
Objektif : 1. Frekuensi napas meningkat 2. Frekuensi nadi meningkat 3. Tekanan darah meningkat 4. Diaforesiis 5. Tremor 6. Muka tampak pucat 7. Suara bergetar 8. Kontak mata buruk 9. Sering bekemih 10. Berorientasi pada masa lalu
Kondisi klinis terkait : 1. Penyakit kronis progresif (mis, kanker, penyakit autoimun ) 2. Penyakit akut 3. Hospitalisasi 4. Rencana oprasi 5. Kondisi diagnose penyakit belum jelas 6. Penyakit neurologis 7. Tahap tumbuh kembang TINGKAT ANSIETAS
L.090993
Defimisi : kondisi emosi dan pengalaman subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahanya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
Ekspektasi
Menurun
Kriteria Hasil MENINGK AT
CUKUP MENINGKAT
SEDANG
CUKUP MENURUN
MENURUN
Verbilasi kebingungan
1
2
3
4
5
Verbilasi khawatir akibat
1
2
3
4
5
Prilaku gelisah
1
2
3
4
5
Prilaku tegang
1
2
3
4
5
Keluhan pusing
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Palpitasi
1
2
3
4
5
Frekuensi pernafsan
1
2
3
4
5
Frekuensi nadi
1
2
3
4
5
Frekuensi darah
1
2
3
4
5
Diaphoresis
1
2
3
4
5
Tremor
1
2
3
4
5
Pucat
1
2
3
4
5
Memburu k
Cukup memburuk
Kosentrasi
1
2
3
4
5
Pola tidur
1
2
3
4
5
Perasaan keberdayaan
1
2
3
4
5
Kontak mata
1
2
3
4
5
Pola berkemih
1
2
3
4
5
oreintasi
1
2
3
4
5
Kondisi yang di hadapi
Anoreksia
sedang
Cukup membaik
Membaik
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
Ansietas
Tingkat Ansietas
ReduksiAnsietas
D.0080
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat ansietas menurun
Observasi:
Pengertian :
Kriteria Hasil:
Kondisi emosi dan pengalaman Memburuk Cukup Sedang Cukup Menurun Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan subjektif individu terhadap Memburuk Menurun objek yang tidak jelas dan Tujuan & Kriteria Hasil Konsentrasi spesifik akibat antisipasi bahaya 1 Defisit Pengetahuan individu Tingkat Pengetahuan yang memungkinkan 1 2 3 4 Edukasi Kesehatan 5 melakukan tindakan untuk Observasi: D.0111 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam 2 Orientasi menghadapi ancaman diharapkan tingkat pengetahuan membaik Pengertian : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah Identifikasi kemampuan mengambil keputusan Monitor tanda-tanda ansietas Intervensi Terapeutik:
Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima 1 2 3 4 5 kepercayaan informasi Kriteria Hasil: Temani pasien untuk Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan Meningkat Cukup Cukup SedangMeningkat Cukup Menurun Menurun Cukup Sedang mengurangi kecemasan, dan menurunkan motivasi perilaku perilaku hidup MeningkatMeningkat Menurun Menurun bersih dan sehat jika memungkinkan Terapeutik: Pahami situasi yang 3 sesuai Frekuensi 1 Perilaku anjuranNadi membuat ansietas Sediaakan materi dan media pendidikan kesehatan 1 12 3 4 5 3 2 4 5 Dengarkan dengan penuh Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai perhatian kesepakatan 4 Pucat 2 Kemampuan menjelaskan pengetahuan suatu topik Gunakan pendekatan yang Berikan kesempatan untuk bertanya tenang dan meyakinkan 3 2 4 5 1 12 3 4 Edukasi 5 Motivasi mengidentifikasi Meningkat Cukup khawatir Sedang Cukup yangMenurun Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi 5 Verbalisasi akibat kondisi dihadapi situasi yang memicu kesehatan Meningkat Menurun kecemasan 1 2 3 4 5 perilaku Ajarkan hidup bersih dan sehat Edukasi 3 Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi 4 5
6
1
2
3
1
4
2
1
2
3
5
3
Persepsi yang keliru terhadap masalah
4
4
5
Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat Jelaskan prosedur,
5
Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat 1
6
Tekanan Darah
2
3
4
5
2
3
4
5
Perilaku 1
termasuk sensasi yang mungkin dialami Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan Latih teknik relaksasi
DAFTAR PUSTAKA Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta. Pustaka Rihama Imbarwati, Eny. 2010. Asuhan kebidanan komunitas. Yogyakarta. Nuha medika Kusmarjati. 2011. Ragam metode kontrasepsi. Jakarta. ECG Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: PPNI. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: PPNI. Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: PPNI.
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI PRODI KEPERAWATAN PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI __________________________________________________________________ FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS (PADA KASUS KB)
NAMA MAHASISWA
: Weka Ermakda Sadiah
NIM
: 01.3.20.00464
SEMESTER
:-
Tanggal masuk RS/Poliklinik/Puskesmas
: 1 Oktober 2020
Jam
: 09.00
Nomor register
: 123456
Diagnosa masuk
: KB IUD
Tanggal Pengkajian
: 1 Oktober 2020
Jam
: 09.10
I.
PENGKAJIAN A. Data Subyektif 1. IDENTITAS (BIODATA) Nama pasien : Ny. 5
Nama Suami
: Tn. Y
Umur
: 25 tahun
Umur
: 28 tahun
Suku/bangsa
: jawa/Indonesia
Suku/bangsa
: jawa/Indonesia
Agama
: islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Penghasilan
: -
Penghasilan
: -
Alamat kantor : -
Alamat kantor : -
Alamat rumah : Pesantren, Kediri
Alamat rumah : pesantren, Kediri
2.
KELUHAN UTAMA Pasien mengatakan ingin memasang KB IUD karena ingin menunda kehamilan. Pasien baru pertama ini memakai KB
3.
ALASAN KUNJUNGAN SAAT INI
( √ ) Kunjungan Pertama ( )
Kunjungan Ulang
( )
Kunjungan Rutin
4.
5.
RIWAYAT MENSTRUASI Menarche : 13 tahun
Haid Sebelumnya :
HPHT
: 1 Juni 2019
Lama
: 6 hari
Lama
: 5 hari
: 3-4
Banyaknya pembalut
: 3-4
Banyaknya pembalut HPL/HTP
: 5 Maret 2020
Siklus
: 28 hari
Teratur/tidak
: tidak
Disminorhoe
: tidak
Flour albes
: tidak
Jumlah
: -
Warna/bau
: -
kali
ganti
15 Agustus 2020
kali
RIWAYAT KEHAMILAN ANC TM I : Berapa kali : 3 kali
TM II
TM III
:
:
Keluhan
: mual muntah
Terapi
: makan sedikit tapi sering
Berapa kali : 3 kali Keluhan
: tidak ada keluhan
Terapi
: -
Berapa kali : 2 kali Keluhan
: tidak ada keluhan
Terapi
: -
Obat-obatan yang di konsumsi selama hamil mengkonsumsi obat selama hamil
:
pasien
tidak
Penyuluhan yang didapat :6.
POLA MAKAN DAN MINUM Makan : 3 x/hari Minum
: 7/8 gelas
Perubahan makan yang dialami (ngidam, nafsu makan, dll) : pasien tidak mengalami perubahan pada nafsu makan 7.
POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI Istirahat : 1-2 jam/hari Tidur
: 7-8 jam/hari
Seksualitas : 8.
POLA ELIMINASI BAB : 1 x/hari BAK
: 6-7 x/hari
ganti
9.
RIWAYAT KB Kontrasepsi yang pernah digunakan kontrasepsi sebelumnya
: belum pernah menggunakan
Rencana kontrasepsi yang akan datang: ingin memakai KB IUD 10. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU Tgl/Bln Tempat Usia Jenis Penyulit Anak N Penolon Nifa Ket Kehamila Persalina Kehamila Persalina Kehami g . o JK BB PB s n n n n lan 1
5 Mei 2020
Bidan
9 Bulan
Spontan
Bidan
-
P
32 50 40 00 cm hari gr
11. RIWAYAT PENYAKIT YANG SEDANG DIDERITA :Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang diderita 12. RIWAYAT PENYAKIT YANG LALU : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dan pasien tidak pernah opname di rumah sakit 13. RIWAYAT PENYAKIT KETURUNAN : pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dari keluarga sebelumnya seperti DM, jantung, hipertensi, dll 14. PERILAKU KESEHATAN - Minum alkohol / obat-obatan : - Jamu yang sering digunakan : - Merokok, makan sirih, kopi : - Ganti pakaian dalam : 2 x/hari 15. RIWAYAT SOSIAL Apakah kehamilan ini direncanakan / diinginkan :kehamilan diinginkan oleh pasien Jenis kelamin yang direncanakan : pasien tidak merencankan jenis kelamin sang bayi. Apapun jenis kelaminnya pasien akan menerima Status perkawinan
: menikah
Jumlah
: 1
Lama perkawinan
: 1 tahun
Jumlah keluarga yang tinggal serumah
: 3 orang dalam 1 rumah
Susunan keluarga yang tinggal serumah :
-
Jenis
Umur/
Hubungan
Kelamin
Tahun
Keluarga
1
L
28 tahun
2
P
No.
3
P
25 tahun
Pendidikan
Pekerjaan
ket
Suami
SMK
Swasta
-
Istri/pasien
SMA
IRT
-
anak
-
-
-
5 bulan
16. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas : pasien percaya bahwa kehamilan ini adalah pemberian atau titipan yang diberikan oleh Tuhan 17. Keadaan Psikososial Hubungan dengan keluarga : hubungan pasien dengan keluarga baik Hubungan dengan masyarakat : masyarakat baik
hubungan
pasien
dengan
18. Riwayat Kesehatan a. Penyakit yang pernah dialami ibu : pasien belum pernah dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun, pasien tidak pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya b. Pengobatan yang didapat
:
Tidak ada c. Riwayat penyakit keluarga ( - ) Penyakit diabetes mellitus ( - ) Penyakit jantung ( - ) Penyakit hipertensi ( -) Penyakit lainnya, Sebutkan: tidak ada d. Riwayat Lingkungan a) Kebersihan : Pasien tinggal pada lingkungan yang nyaman dan bersih. Jauh dari tempat pembuangan sampah b) Bahaya :
Tidak ada bahaya yang mengancam di sekitar lingkungan pasien. Tidak ada pabrik atau polusi udara yang berbahaya di sekitar rumah pasien c) Lainnya sebutkan: tidak ada e. Aspek Psikososial (Imogene M. King) a)
Ideal diri: Pasien mengatakan ingin segera memasang alat kontrasepsi KB untuk mencegah dan menjarakkan untuk kehamilan selanjutnya.
b)
Gambaran diri: Pasien mengatakan yang berubah dalam dirinya saat ini adalah dulu ia masih lajang, masih belum mempunyai tanggung jawab besar, saat ini dia sudah menikah dan mempunyai anak dan dia harus bertanggung jawab penuh untuk merawat anaknya.
c)
Identitas diri: Pasien merupakan ibu dari 1 orang anak, pasien tidak bekerja dan sehari-hari hanya menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dari seorang suami yang bekerja sebagai wiraswasta
d)
Harga diri: Pasien mengatakan bahwa pasien mampu menerima keadaanya saat ini
e)
Peran diri: Pasien mengatakan selama menjadi Ibu masih sedikit kesusahan untuk merawat sang anak. Pasien masih sulit untuk menjalankan tugas sebagai ibu
f. Fungsi Peran (Imogene M. King) a) Pengambilan keputusan : Pasien mengatakan dalam keluarga setiap keputusan dapat di musyawarahkan bersama dan selalu berdiskusi dengan suami b) Hubungan pasien dengan keluarga: Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan tidak ada masalah c) Hubungan dengan pasangan (suami) Pasien mengatakan hubungannya dengan suami baik apabila ada masalah selalu menyelesaikan dengan baik d) Hubungan pasien dengan pasien lain
Pasien mengatakan pasien dengan pasien lainnya baik, pasien dapat bersosialisasi dengan pasien lain secara baik e) Hubungan pasien dengan perawat dan tenaga kesehatan lain. Pasien mengatakan pasien dan tenaga kesehatan sangat baik, pasien dapat kooperatif dan memberikan informasi dengan baik kepada perawat dan tenaga medis lain f) Peran Konsultasi kesehatan : Pasien sering bertanya tentang bagaimana itu KB IUD. Tenaga kesehatan memberikan edukasi kepada pasien bagaimana cara kerja, efek samping, indikasi dan kontraindikasi dipasangnya KB IUD g) Jenis pertolongan yang diinginkan : Pasien mengatakan sedikit takut untuk memasang kb iud karena ini baru pertama kalinya memakai kb. h) Peran Spiritual: Peran spiritual pasien baik, pasien selalu beribadah tepat waktu 1. Kebutuhan Dasar Khusus a.
Pola Nutrisi a)
Frekuensi makan: 3 x/hari
b)
Nafsu makan : ( √ ) baik
(
) tidak nafsu makan,
alasan: c)
Jenis makanan rumah : Sayur dan lauk pauk
d)
Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : Tidak ada makanan yg tidak disukai maupun pantangan
b.
Pola Eliminasi BAK a)
Frekuensi
: 6-7 x/hari
b)
Warna
c)
Keluhan saat BAK
: bening kekuningan :
tidak
melakukan BAK BAB a)
Frekuensi
: 1 x/hari
b)
Warna
c)
Bau
:-
d)
Konsistensi
: lunak
: kuning
ada
keluhan
saat
e)
Keluhan
: tidak ada keluhan saat melakukan
BAB c.
Pola Personal Hygiene Mandi a)
Frekuensi
: 2 x/hari
b)
Sabun : ( √ ) ya
( ) tidak
Oral Higyene a)
Frekuensi
b)
Waktu
: 2 x/hari
: ( ρ ) Pagi
( √ ) Sore
( - )
Setelah
makan Cuci rambut a)
Frekuensi
b)
Shampo : ( √ ) ya
d.
: 3-4 x/minggu ( ) tidak
Pola Istirahat dan Tidur a)
Lama tidur : ± 8-9 jam/ hari, siang : 2 jam, malam: 7 jam
b)
Kebiasaan sebelum tidur : Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan sebelum tidur
c)
Keluhan : Tidak ada keluhan
e.
Pola aktifitas dan latihan a) Kegiatan dalam pekerjaan : mengerjakan pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga b) Waktu bekerja : c) Olah raga: ( ) ya ( √ ) tidak Jenisnya
:-
Frekuensi : d) Kegiatan waktu luang : menonton TV e) Keluhan dalam aktifitas : tidak ada keluhan f.
Pola Kebiasaan Yeng Mempengaruhi Kesehatan a) Merokok : b) Minuman keras
:-
c) Ketergantungan obat : 2.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : pasien tampak gelisah dan takut karena baru pertama memakai KB IUD, pasien tampak bingung akan bagaimana cara kerja KB tersebut dan pasien banyak bertanya kepada perawat Kesadaran : compos mentis Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Respirasi
: 20 x/mnt
Suhu : 36.5 0 C
Berat badan
: 72 kg
TB
: 160 cm
b. Kepala a) Bentuk: Bentuk kepala simetris b) Rambut: Rambut bersih, berwarna hitam, pertumbuhan rambut merata c) Kulit kepala: Kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada edema dan tidak ada ketombe d) Keluhan: Tidak ada keluhan pada kepala c. Mata a) Kelopak mata : kelopak mata simetris b) Konjunctiva
: konjungtiva berwarna merah muda
c) Sklera
: sklera berwarna putih
d) Pupil
: isokor terhadap cahaya +/+
e) Akomodasi
: pergerakan teratur
f) Keluhan
: tidak ada keluhan pada mata
d. Hidung
:
a) Reaksi alergi : pasien tidak memiliki alergi b) Sinus
: tidak ada nyeri tekan
c) Keluhan
: tidak ada keluhan pada hidung
e. Telinga
: letak simetris, tidak terdapat serum, tidak ada benjolan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
f. Mulut dan Tenggorokan a) Rongga mulut : rongga mulut bersih, tidak terdapat stomatitis b) Lidah
: lidah bersih
c) Tonsil
: tidak ada pembesaran tonsil
d) Kesulitan menelan: pasien tidak memiliki kesulitan saat menelan
g. Dada dan Axilla a) Inspeksi
: dada simetris, pergerakan dinding dada sama
b) Palpasi: vocal vremitus : terdengar pada semua lapang paru c) Perkusi
: terdengar sonor
d) Auskultasi
: suara nafas vesikular dan tidak terdapat suara napas
tambahan h. Abdomen a) Inspeksi
: tidak terdapat pembesaran pada abdomen, tidak
terdapat benjolan b) Auskultasi
: suara bising usus 10x/mnt
c) Palpasi
: tidak terdapat massa pada abdomen
d) Perkusi
: suara abdomen timpani
i. Genito urinary a) Perineum/vulva: vagina bersih, berbau normal b) Vesika urinaria: tidak ada nyeri tekan j. Integumen a) Turgor kulit
: .turgor kulit baik
b) Warna kulit
: warna kulit sawo matang
c) Kesulitan dalam pergerakan: tidak ada d) Lainnya sebutkan: capillary refill time (CRT):