37 1 73KB
IDENTIFIKASI PASIEN RISIKO TINGGI No. dokumen : 003/SPO/PP/RS AULIA/XII/2015 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No. Revisi :
Halaman :
Ditetapkan oleh Direktur ,
Tanggal terbit 10 Desember 2015
dr.Gatot Soeryo Koesumo,PFK,MM Pengertian
Identifikasi
Tujuan
Sebagai pedoman langkah-langkah untuk identifikasi bagi pasien risiko tinggi.
Kebijakan
pasien risiko tinggi merupakan upaya keselamatan pasien yang dilakukan untuk menjamin pasien terhindar dari bahaya yang mengancam dirinya yang disebabkan oleh karena pasien mendapat pelayanan risiko tinggi ataupun karena keberadaannya yang memerlukan pemantauan dan pengawasan ketat.
Yang termasuk pasien risiko tinggi adalah 1. Pasien gawat darurat, 2. Pasien yang membutuhkan resusitasi, 3. Pasien yang mendapatkan transfusi darah, 4. Pasien yang yang menggunakan ventilator, 5. Pasien koma, 6. Pasien dengan penyakit menular, 7. Pasien dengan daya tahan tubuh rendah, 8. Pasien
yang hemodialisa,
membutuhkan
pelayanan
9. Pasien yang menggunakan restraint, 10. Pasien
rentan ketergantungan,
dan
lanjut
usia
dengan
11. Bayi/anak dan anak dengan ketergantungan, 12. Pasien dengan risiko kekerasan (berperilaku
kekerasan atau korban kekerasan).
Prosedur
- Dokter, Perawat IGD atau Perawat ruangan melakukan identifikasi apakah pasien masuk dalam kriteria pasien risiko tinggi atau tidak.
- Dokter/Perawat membubuhkan stempel “RISIKO TINGGI” pada rekam medis pasien di bagian atas lembar Catatan Perkembangan Terintegrasi atau di bagian atas lembar Laporan Hemodialisis atau di bagian atas Rekam Medis Gawat Darurat pada saat mendapati pasien sebagai pasien risiko tinggi. - Pada saat pasien pindah tempat pelayanan dalam kondisi masih sebagai pasien risiko tinggi, perawat wajib menyertakan alasan pasien diidentifikasi sebagai pasien risiko tinggi pada saat transfer pasien pada lembar Transfer Internal pada kolom Kondisi klinis yang penting. -Petugas kesehatan memberikan pengelolaan sebagaimana ketentuan yang berlaku. Unit Terkait
Dokter, Perawat.