Panduan Identifikasi Pasien [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN BAB 1 PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini begitu banyak jenis cedera medis yang dialami oleh pasien sehubungan dengan kesalahan identifikasi pasien. Berbagai

bentuk kesalahan

identifikasi pasien dapat dijumpai dalam pelayanan, seperti : 1.

Pemberian obat yang benar pada pasien yang salah

2.

Pembedahan dilakukan pada salah pasien (wrong-person surgery).

3.

Pembedahan pada sisi yang salah (wrong–site surgery), misal operasi pada ginjal yang sehat, amputasi pada tungkai yang sehat

4.

Penyerahan hasil patologi anatomi pada pasien yang salah

5.

Pemeriksaan imaging pada pasien yang salah

6.

Pemberian transfusi darah pada pasien yang salah

7.

Pengambilan spesimen (darah, dsb) pada orang yang salah

8.

Menyerahkan bayi pada orang tua yang salah

9.

Penyerahan jenazah pada keluarga pasien yang salah

Meskipun kesalahan identifikasi pasien relatif tidak terlalu sering terjadi, tetapi dampak yang ditimbulkan seringkali berakibat fatal – cacat seumur hidup atau bahkan sampai mengakibatkan kematian. Kesalahan identifikasi dimungkinkan oleh beberapa faktor, seperti : kompleksitas dalam pelayanan dan

keterbatasan petugas (baik fisik maupun mental). Dalam

sehari berapa ribu petugas laboratorium memproses pemeriksaan spesimen, baik pada fase preanalitik (pengambilan, penandaan, pengumpulan, interpretasi

1

permintaan), analitik (pemrosesan sampel) ribu

maupun postanalitik.

Berapa puluh

kegiatan dalam sehari yang harus dilakukan oleh semua perawat, petugas

radiologi, petugas farmasi yang semuanya memerlukan interaksi petugas dan pasien.

Berapa ribu

pengisian lembar permintaan pemeriksaan (laboratorium,

radiologi / imaging, resep obat) kesehatan.

dalam sehari yang dikerjakan oleh petugas

Berapa ribu komunikasi terjadi dalam sehari antara dokter – dokter,

dokter dengan perawat, dokter – pasien, perawat dan petugas kesehatan lainnya dengan pasien. Semua proses demi proses tersebut sangat memungkinkan untuk terjadinya suatu kesalahan (human error) - kesalahan identifikasi salah satu di antaranya. Melihat betapa kompleksnya persoalan di atas, maka akhirnya WHO Collaborating Centre for Patient Safety memasukkan identifikasi pasien sebagai salah satu dari ” Sembilan Solusi Life Saving Keselamatan Pasien ” (Nine Life Saving Patient Safety solutions. B.

PENGERTIAN Pengertian identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan menyamakan keterangan tersebut dengan individu seseorang. Gelang identifikasi pasien adalah suatu alat berupa gelang identitas yang dipasangkan kepada pasien secara individual yang digunakan sebagai identitas pasien selama dirawat di Puskesmas.

C.

TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS Tujuan Umum :

Melakukan identifikasi pada semua pasien yang mendapat

pelayanan di UPTD Puskesmas Seeruway.  Tujuan Khusus

:

2

1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. 2. Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan ini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik. 3. Mengurangi kejadian cidera pada pasien

BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN

3

Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD),dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur tindakan.Pelaksana panduan ini adalah semua tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat, staf administratif, dan staf pendukung yang bekerja di rumah sakit. A. PRINSIP 1. Semua pasien rawat inap, UGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur tindakan, harus diidentifikasi dengan benar saat masuk Puskesmas dan selama masa perawatannya. 2. Kapanpun dimungkinkan, pasien rawat inap harus menggunakan gelang identitas dengan minimal 2 data : nama pasien, dan tanggal lahir. 3. Tujuan utama tanda identifikasi ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya. 4. Gelang Identitas ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat, pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.

B. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB 1. Seluruh staf UPTD Puskesmas Seruway a. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien b. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat, pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain. c. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien; termasuk hilangnya gelang identitas. 2. SDM yang bertugas (Perawat Penanggung Jawab Pasien)

4

a. Bertanggung jawab memakaikan gelang identitas pasien dan memastikan kebenaran data yang tercatat di gelang identitas. b. Memastikan gelang identitas terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan data, gelang identitas harus diganti, dan bebas coretan. 3. KepalaRuang a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur identifikasi pasien dan menerapkannya. b. Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insiden tersebut. 4. Manajemen a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik oleh Kepala Ruang b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.

C. CARA IDENTIFIKASI 1. VERBAL; menggunakan komunikasi aktif berupa pertanyaan terbuka,dengan menanyakan nama lengkap pasien (sesuai KTP/SIM/KK/Paspor). 2. VISUAL; menggunakan alat bantu (tools) sebagai berikut: a. Pada pasien rawat inap : menggunakan gelang identitas pasien b. Pada pasien rawat jalan : menggunakan status rekam medis pasien,atau kartu pendaftaran/identitas pasien dan atau blangko permintaan pemeriksaan. D. MACAM-MACAM GELANG Gelang identitas pasien yang tersedia di UPTD Puskesmas Seruway adalah sebagai berikut : 1. Gelang berwarna merah muda/ pink untuk pasien berjenis kelamin perempuan.

5

2. Gelang berwarna biru untuk pasien berjenis kelamin laki-laki. 3. Gelang kuning untuk pasien dengan risiko jatuh.

E. UKURAN GELANG 1.Gelang kecil : untuk pasien bayi dan anak 2.Gelang besar : untuk pasien dewasa.

F. KATEGORI PASIEN TIDAK KOMPETEN Yang termasuk ke dalam kategori pasien tidak kompeten adalah sbb. : 1.

Gangguan jiwa

2.

Penurunan kesadaran

3.

Retardasi mental

4.

Hambatan berbicara (disartria)

5.

Hambatan bahasa

6.

Pasien bayi / anak yang belum mengerti namanya.

7.

Tuna rungu

8.

Tuna wicara

9.

Meninggal dunia

G. ISI GELANG IDENTITAS Informasi yang tertera pada label gelang identitas meliputi : 1.

Nama lengkap pasien dengan dua nama/dua kata (sesuai identitas resmi: KTP/SIM/paspor), bila nama pasien hanya satu kata maka di tambahkan Bin atau Binti, nama tidak boleh di singkat.

2.

Tanggal lahir sesuai kartu identitas

H. Tindakan/ prosedur yang membutuhkan identifikasi

6

a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien : 1. Pemberian obat-obatan 2. Sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/ prosedur. 3. Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya 4. Pengambilan sampel lab darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis. 5. Penyerahan bayi baru lahir 6. Penyerahan jenazah. 7. Perpindahan pasien antar unit 8. Merujuk pasien ke rumah sakit lain untuk dilakukan tindakan/ pemeriksaan tertentu, setelah itu kembali lagi ke UPTD Puskesmas Seruway. 9. Sebelum penyerahan hasil penunjang diagnostik (hasil laboratorium hasil) 10. Pembagian makanan. I. PENCETAKAN GELANG IDENTITAS PASIEN Pada umumnya bagian pendaftaran pasien bertanggung jawab untuk membuat /mencetak gelang identitas pasien. gelang identitas pasien harus di cetak, tulisan tangan hanya boleh dilakukan bila printer sedang rusak dan harus segera di ganti jika printer berfungsi kembali. J. LOKASI PEMASANGAN GELANG PASIEN Pemasangan Gelang identitas : Semua Pasien yang masuk Rawat Inap, gelang dipasang di UGD oleh perawat UGD, kecuali pasien rawat jalan yang akan rawat inap ( opname) untuk gelang identitasnya di pasang oleh perawat poliklinik. Pemasangan gelang identitas hanya dapat dilakukan di ruang perawatan jika gelang identitas rusak, hilang, terlepas, atau identitas pada gelang salah,sehingga membutuhkan gelang identitas yang baru.

7

K. PELEPASAN GELANG PASIEN 1. Pelepasan gelang identitas dilakukan pada saat : a. Pasien akan pulang. b. Pasien di rujuk ke RS. c. Gelang longgar/ rusak (harus segera di ganti yang baru,sesuai dengan prosedur awal pemasangan gelang). d. Perubahan identitas melalui registrasi. e. Pasien meninggal dunia. f. Status pasien berubah menjadi risiko rendah jatuh melalui assasment ulang risiko jatuh ( gelang risiko jatuh bewarna kuning dilepas,gelang identitas pasien tetap terpasang). 2. Gelang identitas dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini meliputi: proses administratif, pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan mengenai rencana perawatan selanjutnya / pemberian surat kontrol kepada pasien dan keluarga. 3. Gelang identitas yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potonganpotongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah. 4. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identitas sementara (saat masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan gelang identitas mengganggu suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang identitas dipasang kembali (gelang identitas baru). 5.Yang bertugas melepas gelang identitas adalah perawat yang bertanggungjawab terhadap

pasien selama masa perawatan di Puskesmas.

L. EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang identitas:

8

1) Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti: i. Menolak penggunaan gelang identitas ii. Gelang Identitas menyebabkan iritasi kulit/alergi. iii. Gelang identitas terlalu besar iv. Pasien melepas gelang identitas World Health Organization (WHO, 2007) menekankan pentingnya peran pasien dan keluarga sebagai barrier di dalam gerakan keselamatan pasien. Pasien dan keluarga pasien harus dilibatkan secara aktif dalam proses identifikasi dan menerima edukasi mengenai pentingnya ketepatan identifikasi pasien. WHO menyarankan materi edukasi standar untuk pasien dan keluarga meliputi hal-hal sebagai berikut : 1.

Penjelasan tentang risiko kesalahan identitas yang mungkin terjadi.

2.

Meminta pasien dan keluarga untuk turut mem-verifikasi identitasnya.

3.

Meminta

pasien

untuk

aktif

bertanya

dan

mencocokkan

pemeriksaan, tindakan medis, atau obat-obatan sebelum diberikan. 4.

Mendorong

pasien

dan

keluarga

untuk

berperan

aktif

dalam

keseluruhan proses identifikasi dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan ketepatan jenis layanan yang mereka terima 2). Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang identitas tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam medis.

9

BAB III TATA LAKSANA

1. TATALAKSANA MENGIDENTIFIKASI a. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat, pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.

10

b. Para staf UPTD Puskesmas Seruway harus mengkonfirmasi identitas pasien dengan benar dengan menanyakan nama pasien, kemudian membandingkannya dengan yang tercantum di gelang identitas pasien. Jangan menyebutkan nama pasien,dan meminta pasien untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya /tidak c. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya: ‘Siapa nama Anda?’ (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti ‘Apakah nama anda Ibu Susi?’) . d. Nomor kamar atau lokasi pasien tidak boleh di gunakan untuk identifikasi. e. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identitas. Ganti gelang identitas jika terdapat kesalahan penulisan data. f. Jika gelang identitas terlepas, segera berikan gelang identitas yang baru. g. Gelang Identitas harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di Puskesmas. h. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien. i. Periksa ulang 2 detail data (nama dan tanggal lahir) di gelang identitas sebelum dipakaikan ke pasien. j. Jika pasien tidak kompeten dalam berkomunikasi (misalnya pada pasien tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada keluarga/ pengantarnya. Tanya ulang nama pasien, kemudian bandingkan

jawaban

pasien/keluarga dengan data yang tertulis di gelang identitasnya. k. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan pastikan gelang identitas terpasang dengan baik. l. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identitas. m. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang identitas. Gelang identitas harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur.

11

n. Pengecualian prosedur Identifikasi dapat dilakukan pada pasien dengan gangguan jiwa/koma atau pasien dengan keadaan yang khusus,yang sedang tidak ditunggui oleh keluarganya, dengan tetap memperhatikan data pada gelang identitas pasien ( secara visual saja). o. Pengecualian prosedur identifikasi juga dapat dilakukan pada kondisi kegawat daruratan pasien di UGD dengan memperhatikan data pada gelang identitas pasien (secara visual saja). p. Identfikasi pada gelang pasien memuat 2 data yang relative tidak berubah yaitu nama dan tanggal lahir, sedangkan pada status pasien untuk kepentingan bagian rekam medis terdiri atas : nama, tanggal lahir, NIK, Alamat dan nomor rekam medis. q. Pasien yang mendapat tindakan/ prosedur yang akan dilakukan harus menggunakan gelang identitas.

2. Tatalaksana Identifikasi Pasien Pada Pemberian Obat-Obatan Perawat harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan prosedur, dengan cara: a. Sebelum memberikan obat pastikan 6 benar pemberian obat telah di lakukan. b. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkapnya. c. Periksa dan bandingkan jawaban pasien dengan data pada gelang identitas dan label obat. Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur/ berikan obat. 3. Tatalaksana Identifikasi Pasien sebelum memberikan pengobatan dan tindakan/ prosedur 1. Verifikasi pengobatan/ tindakan/ prosedur yang akan di lakukan

12

2. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkapnya, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data yang ada pada gelang identitas pasien dan di cocokkan dengan rekam medis pasien atau pada blangko permintaan pemeriksaan/tindakan. 4. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Menjalani Tindakan Operasi/penjahitan a. Petugas harus mengkonfirmasi identitas pasien sesuai prosedur. b. Jika diperlukan untuk melepas gelang identitas selama dilakukan tindakan, tugaskanlah seorang perawat untuk bertanggung jawab melepas dan memasang kembali gelang identitas pasien. c. Gelang identitas yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis pasien.

5. Tatalaksana Identifikasi pada Bayi Baru Lahir atau Neonatus a. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data di gelang identitasnya berisikan nama ibu, dan nomor rekam medis bayi. Tambahan cara identifikasi lainnya adalah dengan pemberian sidik kaki bayi dan pemberian data indentitas bayi yang ditulis dan ditempelkan pada dada bayi yang berisi: nama ibu, PB, BB, Jam lahir, tanggal lahir dan jenis kelamin dan nomor rekam medis ibu. b. Gunakan gelang identitas berwarna merah muda (pink) untuk bayi perempuan dan biru untuk bayi laki-laki. c. Segera setelah bayi lahir perawat/bidan untuk melaporkan ke bagian pendaftaran untuk di buatkan gelang identitas bayi, dan segera di pasangkan pada bayi.

13

d. Pada bayi baru lahir kembar pada gelang identitasnya berisi nama lengkap ibu, di ikuti angka 1,2,3,dst dan nomor rekam medis bayi (contoh: By.Ny.ester love 1 ,By.Ny.ester love 2,dst). e. Penggunaan identitas sementara hanya berlaku pada pasien bayi baru lahir dari ruang bersalin (Poned), setelah bayi lahir petugas ruang kebidanan dan perina wajib melaporkan dan meminta bagian pendaftaran untuk membuat/memprint gelang identitas bayi yang baru dan segera di pasangkan pada bayi. 6. Tatalaksana Identifikasi Pasien Rawat Jalan a. Tidak perlu menggunakan gelang identitas,kecuali pasien rawat jalan tersebut akan rawat inap (opname) untuk gelang identitasnya di pasang oleh perawat poliklinik. b. Sebelum melakukan suatu prosedur/ terapi, tenaga medis/ perawat harus menanyakan identitas pasien berupa nama pasien, Data ini harus dikonfirmasi dengan yang tercantum pada rekam medis pasien atau pada blangko permintaan pemeriksaan penunjang pasien. c. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi data dengan menanyakan keluarga / pengantar pasien. 7. Tatalaksana Identifikasi Pasien dengan nama yang Sama di Ruangan Rawat Inap a. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga. b. Berikan label / penanda berupa” HATI-HATI PASIEN DENGAN NAMA YANG SAMA” yang di tulis dengan pena berwarna merah di lembar pencatatan,lembar obat-obatan injeksi dan oral, dan lembar tindakan, kartu obat/ kartu laboratorium/kartu radiologi pasien,serta semua formulir permintaan penunjang.

14

c. Label / stiker bertanda “HATI-HATI PASIEN DENGAN NAMA YANG SAMA” yang di tulis dengan pena warna merah, harus dipasang di Sampul status / Map pasien agar petugas dapat memverifikasi identitas pasien. d. Pasien dengan nama yang sama di ruangan yang sama di berikan tanda nomor 1,2,3,...di belakang nama pasien yang sama,contoh: Palino 1, Palino 2. e. Pasien dengan nama yang sama di rawat pada ruangan dan kamar yang berbeda kecuali ruangan atau kamar penuh. 8. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Identitasnya Tidak Diketahui a. Pasien akan dilabel menurut prosedur Puskesmas Seruway sampai pasien dapat diidentifikasi dengan benar, di gunakan inisial Pria (x) / Wanita (Y), pria/wanita tidak di kenal dan nomor rekam medis. Contoh: Tn.x/ pria tidak di kenal,nomor rekam medis: 112233, atau Ny.y/ wanita tidak di kenal, nomor rekam medik: 445566 b. Pasien tidak di ketahui identitasnya dan masuk UGD secara serentak/bersamaan di gunakan inisial Pria ( X) / Wanita (Y), di ikuti numeral sesuai dengan urutan dan nomor rekam medis. Contoh: Tn.X1, pria tidak di kenal, nomor rekam medis: 667788 , Tn.X2, pria tidak dikenal, nomor rekam medis: 889910 dst. c. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang identitas baru dengan identitas yang benar, dan di lakukan perubahan pada data base pasien.

9. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Meninggal a. Pasien yang meninggal di ruang rawat UPTD Puskesmas Seruway harus dilakukan konfirmasi terhadap identitasnya dengan gelang identitas dan surat penyerahan jenazah (sebagai bagian dari proses Verifikasi kematian). b. Semua pasien yang telah meninggal gelang identitas di lepas pada saat di serahkan kepada keluarga.

15

10. Tata laksana pemasangan gelang Perawat memasang gelang identitas kepada pasien : a. Lokasi pemasangan gelang :  Pakaikan gelang identitas di pergelangan tangan pasien yang dominan atau sesuai kondisi pasien, jelaskan dan pastikan gelang terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien.  Jika tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan, pakaikan di pergelangan kaki. Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang identitas dapat dipakaikan di baju pasien di area yang jelas terlihat. Gelang identitas harus dipasang ulang jika baju pasien diganti dan harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu.  Pada kondisi tidak memakai baju, gelang identitas harus menempel pada dada pasien dengan menggunakan perekat transparan/tembus pandang

b. Pasang sesuai ukuran pergelangan tangan pasien jangan terlalu ketat atau terlalu longgar. c. Pastikan gelang terkunci. 11. TATA LAKSANA PADA KONTRA INDIKASI PEMASANGAN GELANG 

Didokumentasikan di catatan keperawatan (rekam medis) pasien sebagai bukti ( pada pasien yang alergi dengan bahan gelang).



Label identitas dapat ditempelkan di baju pasien ( pada bagian dada) melalui prosedur yang sama dengan prosedur pemasangan gelang identitas



Mengisi dan menanda tangani blangko penolakan, setelah di beri edukasi terlebih dahulu oleh petugas ( pada pasien yang menolak di pasang gelang identitas).

12. Tata laksana apabila terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pasien. lakukan hal berikut ini: 16

a. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien b. Pastikan bahwa tindakan pencegahan cidera telah dilakukan c. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di tempat yang salah, para klnisi harus memastikan bahwa langkah-langkah yang penting telah diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang tepat.

BAB IV DOKUMENTASI

A. KEBIJAKAN PELAYANAN KESELAMATAN PASIEN B. SPO 

SPO Cara mengidentifikasi pasien



SPO mengidentifikasi pasien dengan Kondisi khusu

 C.

SISTEM PELAPORAN INSIDEN/ KEJADIAN KESALAHAN IDENTIFIKASI PASIEN 1. Tim insiden Keselamatan Pasien melakukan

pencatatan dan pelaporan yang

meliputi : kejadian nyaris cedera (KNC), kejadian yang tidak diharapkan (KTD) dan sentinel events yang terjadi sehubungan dengan kesalahan identifikasi pasien. 17

2. Pencatatan dan pelaporan insiden mengacu pada Permenkes RI No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien 3. Hal yang dilaporkan dalam laporan Keselamatan Pasien: 

Kejadian nyaris cedera



Kejadian tidak diharapkan



Sentinel events



Indikator keselamatan pasien

4. Waktu pelaporan :  Setiap terjadi Insiden Keselamatan Pasien (IKP) dilaporkan ke T i m K P dalam waktu 2 x 24 jam  Indikator keselamatan pasien dilaporkan setiap bulan ke Tim KP 5. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus segera melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat (Kepala Ruang) kemudian melengkapi laporan insidens Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah: a. Kesalahan informasi / data di gelang identitas b. Tidak adanya gelang identitas di pasien c. Misidentifikasi data / pencatatan di rekam medis d. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit e. Salah memberikan obat ke pasien f. Pasien menjalani prosedur yang salah g. Salah pelabelan identitas pada sampel

Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah: a. Kesalahan pada administrasi 

Salah memberikan label 18



Kesalahan mengisi formulir



Kesalahan memasukkan nomor / angka pada rekam medis



pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak terbaca

b. Kegagalan verifikasi c. Kesulitan komunikasi 

Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau keterbatasan bahasa



Kegagalan untuk pembacaan kembali

D. Revisi Dan Audit 1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurung waktu dua tahun atau sesuai kebutuhan. 2. Rencana audit akan disusun oleh Tim keselamatan pasien. Audit klinis meliputi : a. Jumlah persentase kejadian pasien tidak terpasang gelang identitas. b. Jumlah persentase kejadian gelang identitas tidak lengkap atau tidak tepat (nama dan nomor tanggal lahir) .

19

BAB V PENUTUP

Demikian panduan ketepatan identifikasi pasien ini di susun dengan harapan akan dapat dipakai sebagai panduan untuk identifikasi pasien di UPTD Puskesmas Seruway sehingga identifikasi pasien yang dilakukan dapat dilakukan dengan tepat sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Seruway, Januari 2021 Ketua Tim Keselamatan Pasien

Luvi Sirvansyah, AMK NIP. 19830821 201003 1 001

20

21