Sap Seft [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT REMAJA DI RW 06 KELURAHAN MERUYUNG KECAMATAN LIMO KOTA DEPOK

Disusunoleh : 1. Dian HidayatiUtami 2. ArianiPutriDewi 3. Sofia Rahmawati 4. KhoirunNisa 5. Clara AtikaCahyani 6. NadhaNisrina 7. Diva IntanPurnamasari 8. RizkiAmalia Fatimah 9. MuthiaNasyaUtami 10. Deanda Elian Kusumasari 11. AnnisaPutri Riana 12. SasgiaRahmalia Chan 13. UmiNurjanah 14. RizkyKurnialita 15. Linda Mandasari

(1510711038) (1510711002) (1510711005) (1510711006) (1510711017) (1510711019) (1510711026) (1510711027) (1510711032) (1510711037) (1510711041) (1510711049) (1510711053) (1510711060) (1510711070)

PROGRAM S.1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2018

A. LATAR BELAKANG Menurut Zainuddin 2012 dalam Jurnal Psikologi Tabularasa Volume 9, No.1, April 2014: 86-95, Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) merupakan suatu terapi Psikologi yang pertama kali ditujukan untuk melengkapi alat psikoterapi yang sudah ada. SEFT adalah salah satu varian dari cabang ilmu baru yang dinamai Energy Psychology. Selain itu, SEFT adalah gabungan antara Spiritual power dan Energy Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) bekerja dengan prinsip yang kurang lebih sama dengan akupuntur dan akupressur. Ketiga teknik ini berusaha merangsang titik – titik kunci di sepanjang 12 jalur energi (energi meridian) tubuh yang sangat berpengaruh pada kesehatan kita SEFT adalah sebuah metode terapi psikologi yang merupakan bentuk pengembangan dari metode terapi Emotional Freedom Technique (EFT) dengan lebih menekankan pada pengendalian pikiran dan emosi sehingga tidak mudah terganggu serta dilakukannya pengetukan ringan dengan menggunakan ujung jari (tapping) pada titik - titik meridian untuk setiap titik yang bermasalah. SEFT sendiri merupakan terapi yang kurang lebih sama dengan teknik EFT, yang lebih menekankan pada kelancaran system energy tubuh dengan cara menetralisir kembali system energy tubuh yang terganggu ”psychological reversal” atau perlawanan psikologis (biasanya berupa pikiran negatif spontan atau keyakinan bawah sadar negatif). Tingginya tindakan merokok pada remaja dimulai dari adanya suatu kecenderungan atau sikap yang lebih mengarah pada tindakan untuk melakukan aktivitas merokok. Melihat pada aspek sikap yang dimiliki remaja terhadap rokok, maka perlu adanya penanaman konsep pemikiran dan perasaan yang tepat sehingga remaja dapat bersikap antisipatif dan preventif terhadap rokok. Berdasarkan uraian diatas, melakukan terapi SEFT dapat mengurangi perilaku merokok pada remaja dengan cara memberikan treatment kepada remaja untuk menstabilkan pikiran dan emosi sehingga memiliki kontrol diri serta konsep diri yang positif. Adanya pengendalian diri yang baik dapat mengurangi perilaku remaja untuk merokok.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM Setelah selesai mengikuti Spiritual Emotion Freedom Technique, peserta dapat menerapkan Spiritual Emotion Freedom Technique sebagai cara pembebasan emosi. C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Setelah selesai mengikuti Spiritual Emotion Freedom Technique selama 1 x 40 menit, peserta dapat: 1. Memahami konsep Spiritual Emotion Freedom Technique untuk remaja 2. Menjelaskan kembali tujuan Spiritual Emotion Freedom Technique 3. Mengikuti Spiritual Emotion Freedom Technique dengan lancar sampai selesai 4. Mendemonstrasikan kembali Spiritual Emotion Freedom Technique 5. Menyebutkan manfaat Spiritual Emotion Freedom Technique D. MATERI PENYULUHAN -

Pengertian SEFT

-

Tujuan SEFT

-

Manfaat SEFT

-

Teknik SEFT

E. MEDIA PENYULUHAN -

Laptop

-

LembarBalik

-

Music

F. METODE PENYULUHAN Demonstrasi

G. KEGIATAN NO PENYULUH

RESPON REMAJA

WAKTU

1.

Menjawab salam

5 Menit

Pembukaan a. Salam pembukaan

Berpartisipasi aktif

b. Persepsi

Memperhatikan

c. Perkenalan d. Mengkomunikasikan tujuan

2.

Kegiataninti : “Spiritual Emotion Memperhatikan penjelasan 20 Menit Freedom Technique” a. Menjelaskan

dan

penyuluh dengan cermat menguraikan Memperhatikan simulasi

tujuan Spiritual Emotion Freedom  Mengikuti Technique b. Menjelaskan

gerakan

yang

diajarkan oleh pemandu manfaat

Spiritual Menanyakan hal-hal yang

Emotion Freedom Technique

belum jelas

c. MenjelaskanprosedurSpiritual

Memperhatikan jawaban

Emotion Freedom Technique d. Demonstrasi Spiritual

dan

pelaksanaan

Emotion

Freedom

Technique e. Memberikan kesempatan kepada audience untuk bertanya f. Menjawab pertanyaan 3.



Penutup

Memperhatikan kesimpulan 15 menit

a. Menyimpulkan kegiatan yang telah materi 

disampaikan b. Melakukan

evaluasi

mengajukan pertanyaan c. Mengakhiri kegiatan

Menjawab pertanyaan

dengan  Menjawab salam

H. EVALUASI a. Tujuan Spiritual Emotion Freedom Technique b. Manfaat Spiritual Emotion Freedom Technique c. Cara melakukan Spiritual Emotion Freedom Technique Struktur : a. Menyiapkan SAP b. Menyiapkan media c. Menyiapkan tempat d. Kontrak waktu dengan sasaran Proses : a. Sasaran memperhatikan saat diberi pendidikan Kesehatan b. Sasaran aktif bertanya c. Sasaran mampu mengulangi materi yang diberikan oleh presentator d. Hasil : Sasaran mampu menjawab pertanyaan > 80% = Berhasil 50-80% = Cukup < 50% = Kurang berhasil

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA REMAJA DI RW 06 MERUYUNG DATA FOKUS DATA SUBYEKTIF 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW 06 Kelurahan Meruyung di dapatkan hasil bahwa remaja di RW 06 sebagian besar merokok. 2. Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota karang taruna RW 06 Kelurahan Meruyung:  Kurang lebih 70%

DATA OBYEKTIF 1. Hasil pengamatan mahasiswa terhadap perilaku remaja ketika berkumpul bersama, sebagian dari remaja terlihat sedang merokok. 2. Hasil pengamatan mahasiswa didapatkan hasil remaja RW 06 senang meminum kopi dan sering begadang 6. Berdasarkan Kuisoner yang telah disebar kepada 151 responden mengenai penyakit Maag didapatkan hasil Pengetahuan :

remaja merokok.  Ada beberapa remaja yang mengidap penyakit maag.  Sering begadang, kesiangan dan melewatkan sarapan 3. Berdasarkan hasil diskusi bersama warga saat MMK I, didapatkan hasil bahwa sebagian besar remaja merokok saat sedang berkumpul bersama. 4. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT 04 didapatkan hasil bahwa permasalahan perilaku kesehatan remaja di wilayahnya adalah merokok. 5. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ketua RT 01 didapatkan hasil bahwa sebagian remaja di wilayahnya merokok.

 94 responden (60,6%) kurang mengetahui penyebab maag  93 responden (60%) kurang mengetahui tanda dan gejala  80 responden (51,6%) kurang mengetahui komplikasimaag Sikap :  87 responden (56,1%) setuju untuk makan makanan pedas dan asam  86 responden (55,5%) tidak setuju untuk menjadwalkan makan 3x sehari  76 responden (49,03%) tidak setuju bahwa olahraga bisa mencegah maag Tindakan :  89 responden (57,4%) masih tidak sarapan pada pagi hari 7. Berdasarkan Kuisoner yang telah disebar kepada 151 responden mengenai perilaku merokokdidapatkan hasil Pengetahuan : kurang  119responden(76,7%) mengetahui bahwa sebenarnya perokok pasiflah yang lebih berisiko dibandingkan dengan perokok aktif. Sikap :  106 responden tidak malu ditegur saat merokok  114 responden sepakat bahwa berhenti merokok itu mustahil  125 responden tidak setuju bahwa menghirup udara bebas asap rokok merupakan hak asasi manusia Tindakan :  90 responden tidak bisa menolak ajakan untuk merokok  81 reponden tidak mau mencoba untuk berhenti merokok 3.

ANALISA DATA NO 1.

DATA FOKUS

PROBLEM DS : Perilaku Kesehatan 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan Cenderung Beresiko ketua RW 06 Kelurahan Meruyung di Pada Remaja di RW 06, dapatkan hasil bahwa remaja di RW Kelurahan Meruyung 06 sebagian besar merokok. 2. Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota karang taruna RW 06 Kelurahan Meruyung Kurang lebih 70% remaja merokok. 3. Berdasarkan hasil diskusi bersama warga saat MMK I, didapatkan hasil bahwa sebagian besar remaja merokok saat sedang berkumpul bersama. 4. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT 04 didapatkan hasil bahwa permasalahan perilaku kesehatan remaja di wilayahnya adalah merokok.  DO : 1. Hasil pengamatan mahasiswa terhadap perilaku remaja ketika berkumpul bersama, sebagian dari remaja terlihat sedang merokok. 2. Berdasarkan hasil kuisoner yang diberikan pada 151 responden didapatkan hasil :  90 responden tidak bisa menolak ajakan untuk merokok  81 reponden tidak mau mencoba untuk berhenti merokok  106 responden tidak malu ditegur saat merokok  114 responden sepakat bahwa berhenti merokok itu mustahil  125 responden tidak setuju bahwa menghirup udara bebas asap rokok merupakan hak asasi manusia

2.

DS : 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota karang taruna RW 06 Kelurahan Meruyung:  Ada beberapa remaja yang mengidap penyakit maag.  Sering begadang, kesiangan dan melewatkan sarapan 

Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Pada Remaja di RW 06, Kelurahan Meruyung

DO : 1. Hasil pengamatan mahasiswa didapatkan hasil remaja RW 06 senang meminum kopi dan sering begadang 2. Berdasarjan hasil kuisoner yang diberikan pada 151 responden didapatkan hasil :  89 responden (57,4%) masih tidak sarapan pada pagi hari  87 responden (56,1%) setuju untuk makan makanan pedas dan asam  86 responden (55,5%) tidak setuju untuk menjadwalkan makan 3x sehari  76 responden (49,03%) tidak setuju bahwa olahraga bisa mencegah maag

SKORING MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA REMAJA DI RW 06 MERUYUNG No

Pembobotan

Diagnosa Keperawatan

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

Jumlah

Ketidakefektifan pemeliharaan 1

kesehatan pada

4

3

3

3

3

3

2

2

2

2

3

30

4

4

3

3

3

3

2

2

2

2

3

31

remaja di RW 6 Meruyung Perilaku kesehatan cenderung 2

berisiko pada Remaja di rw 6 kelurahan Meruyung

J. Fasilitas Kesehatan

Keterangan Tabel A. Risiko Terjadi

K. Sumber Daya

B. Risiko parah C. Potensial Penkes

Keterangan pembobotan

D. Minat Masyarakat

1. Sangat rendah

E. Kemungkinan Diatasi

2. Rendah

F. Sesuai Program Pemerintah

3. Cukup

G. Tempat

4. Tinggi

H. Waktu

5. SangatTingg

I. Dana

DIAGNOSA NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1

Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada Remaja di RW 6 kelurahan Meruyung

2

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada remaja di RW 6 Meruyung

INTERVENSI REMAJA

Diagnosa No

Keperawatan

Rencana Kegiatan Tujuan

Komunitas 1.

Evaluasi

Perilaku

Tujuan Umum:

kesehatan

Setelah dilakukan

cenderung

tindakan

berisiko

keperawatan

(merokok)

komunitas selama

pada

3x pertemuan

Kelompok

diharapkan

Remaja di RW

masalah perilaku

06 Kelurahan

kesehatan

Meruyung

cenderung

Strategi

Kegiatan

Kriteria

Standar

Pendidikan

Melakukan

Kognitif

90%

Kesehatan

pendidikan

remaja

kesehatan

mengeta

mengenai

hui

masalah

tentang

perilaku

masalah

merokok

perilaku

Evaluator

berisiko (merokok) pada kelompok remaja tidak terjadi. Tujuan Khusus : 1. Meningkatkan pengetahuan remaja mengenai masalah perilaku

Mahasiswa

merokok

merokok

2. Meningkatkan kesadaran dan

Proses

Penyebaran leaflet

Afektif

90% remaja

Mahasiswa

motivasi

tentang

mampu

remaja

masalah

memperb

terhadap

perilaku

aiki

pemeliharaan

merokok

sikap

Kelompok

kesehatan

terkaitma

mengenaimas

salah

alah perilaku

perilaku

merokok

merokok

3. Meningkatkan pengetahuan

Pendidikan Kesehatan

remaja mengenai

Melakukan Kognitif pendidikan kesehatan mengenai terapi SEFT

terapi SEFT sebagai upaya pengendalian stress yang dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya perilaku merokok

4. Melatih anggota

90% remaja mengeta hui mengena i terapi SEFT sebagai salah satu upaya pengend alian stress yang dapat memicu terjadiny a perilaku merokok

Pemberday

Pelatihan

Psikomo 90%

aan

anggota

tor

anggota

remaja

remaja dalam

remaja

melakukan

melakukan

mampu

terapi SEFT

terapi SEFT

memprak

Mahasiswa

Mahasiswa

tekkan dan mengapli kasikan terapi SEFT

IMPLEMENTASI ASUHAN KOMUNITAS AGREGAT REMAJA RW 06 No

1.

Diagnosa Keperawatan Komunitas

Kegiatan

Perilaku 1. Melakukan kesehatan pendidikan cenderung kesehatan berisiko pada mengenai terapi Remaja di rw SEFT 6 kelurahan a. Penyuluhan Meruyung kesehatan mengenai terapi SEFT b. Pelatihan anggota remaja dalam melakukan terapi SEFT

Waktu/Tempat

Peserta

Hambatan

Solusi

Minggu, 22 Juli 2018

Remaja RW 06

Hambatan tidaSk ditemui karena mahasiswi telah menyiapkan penyuluhan kesehatan secara terstruktur dan kooperatif baik itu dengan sesama penyuluhan maupun dengan sasaran penyuluhan

Dengan waktu yang singkat, mempersiapkan diri dan bekerja sama dengan tim penyuluh semaksimal mungkin agar dapat berjalannya penyuluhan kesehatan dengan baik

Pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai Posyandu Kenari

EVALUASI

N O 2.

Dx. Keperawatan Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada Remaja di RW 06 kelurahan Meruyung

Subjektif

Objektif

Assesment

Planning

Remaja mengatakan setelah mendengarkan penjelasan dari mahasiswa mengenai terapi SEFT, kini mengetahui apa itu terapi SEFT, tujuan, manfaat dan cara melakukannya. Setelah mencoba terapi SEFT, remaja mengatakan tubuh lebih relaks dan nyaman. Remaja mengatakan akan mencoba sendiri terapi SEFT di rumah. Remaja mengatakan demonstrasi dan edukasi yang diberikan cukup menarik.

Remaja mampu menyebutkan pengertian, tujuan, dan manfaat terapi SEFT. Remaja terlihat antusias saat melihat rekannya mencoba terapi SEFT.

Remaja mampu mempraktikkan langkah-langkah terapi SFET sesuai intervensi yang telah direncanakan. Masalah perilaku kesehatan cenderung berisiko pada Remaja di RW 06 Kelurahan Meruyung teratasi.

Melanjukan intervensi pendidikan kesehatan mengenai terapi relaksasi otot progresif untuk mengatasi Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan pada kelompok remaja di RW 06 Kelurahan Meruyung.

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN KOMUNITAS PADA REMAJA RW 06 KELURAHAN MERUYUNG, DEPOK

A. PERSIAPAN 1. Latar Belakang Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner pada tanggal 14 Juli 2018 didapatkan dua masalah utama pada remaja yaitu masalah Gastritis dan Merokok, prioritas utama saat pelaksanaan Musyawarah Masyarakat RW 06 yaitu Merokok. Menindaklanjuti permasalahan merokok pada remaja tersebut maka mahasiswa/i UPN “veteran” Jakarta berinisiatif membantu masyarakat dalam mengatasi masalah merokok pada remaja dengan menyelenggarakan penyuluhan kesehatan yang kedua pada 22 Juli 2018 tentang bahaya merokok untuk remaja dengan memberikan pengetahuan tentang (pengertian merokok, faktor dan penyebab remaja merokok, kandungan rokok, akibat

lanjut dari perokok aktif dan perokok pasif, dan pencegahan merokok) serta terapi SEFT.

2. Persiapan Tahapan persiapan dari kegiatan ini adalah pembuatan pre planning, persiapan penyajian seperti materi presentasi, tempat penyuluhan, alat eksperimen, alat-alat lainnya disiapkan oleh anggota kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya masingmasing. Pemberitahuan tentang penyuluhan kesehatan dilakukan pada tanggal 20 Juli 2018 kepada remaja di RW 06 Kelurahan Meruyung, Depok.

3. Alat a. Speaker b. Roll kabel c. Laptop d. PPT materi bahaya merokok e. Proyektor f. Layar g. Kipas angin h. Tikar i. Leaflet j. Video bahaya merokok k. Eksperimen rokok (botol kosong, rokok, tisu, ember, gayung, baskom, korek api)

B. Pelaksanaan Penyuluhan tentang Merokok pada remaja di RW 06 Kelurahan Meruyung dengan waktu dan hari yang telah ditetapkan, adapun rinciannay adalah sebagai berikut : Penyuluhan kesehatan di RW 06 dilaksanakan pada : Hari/tanggal

: Minggu, 22 Juli 2018

Waktu

: 14.00 WIB

Tempat

: Posyandu Kenari

Peserta

: 17 orang

Kegiatan penyuluhan dipimpin oleh mahasiswa/i UPN “Veteran” Jakarta dengan struktur pelaksanaan sebagai berikut : Penanggung jawab

: Dian Hidayati Utami

Pembawa acara

: Deanda Eli K Sofi Rahma

Penyaji

: Muthia Nasya U Khoirunnisa

Dokumentasi

: Clara Atika Cahyani Sasgia Rahmalia C

Anggota

: Umi Nurjanah Linda Mandasari Diva Intan P Clara Atika Cahyani Rizky Kurnialita Rizky Amalia Ariani Putri Dewi Nadha Nisrina Annisa Putri R

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : a. Tahap pengenalan dan penggalian pengetahuan peserta Pembawa acara memberitahukan maksud dan tujuan dari acara penyuluhan kesehatan tersebut sebelum materi disampaikan. kemudian pembawa acara mempersilahkan penyaji untuk memaparkan materi. Sebelum disampaikan materi yang telah disiapkan, penyaji menanyakan terlebih dahulu tentang “Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)”

b. Tahap penyajian materi

Pada saat penyajian materi, para remaja memperhatikan dengan seksama. Penyajian materi sesuai dengan materi penyuluhan yang terlampir pada laporan pendahuluan kegiatan. Setelah penyajian materi selesai, kemudian penyaji melakukan langkah-langkah Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique). Setelah terapi SEFT selesai, penyaji mempersilahkan para remaja untuk bertanya.

c. Tahap evaluasi materi Setelah materi tersajikan dan eksperimen rokok selesai dengan baik dan lancar, para peserta pun paham dengan materi yang disajikan, pembawa acara memberikan pertanyaan pada peserta untuk mengevaluasi dan mengetahui tingkat pengetahuan peserta setelah penyajian materi yang berupa : definisi, manfaat, tujuan, indikasi, kontra indikasi dan langkah-langkah terapi.

C. EVALUASI 1. Struktur Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada remaja RW 06 Kelurahan MeruyungDepok, melibatkan mahasiswa secara langsung yang mana mahasiswa selaku pemberi informasi kepada warga mengenai Bahaya Merokok dan Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique). Kegiatan ini dapat berlangsung dengan adanya kerjasama antara mahasiswa dengan ketua RW, RT dan kader. 2. Proses Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai dengan rencana, tertib dan teratur. Kehadiran dan partisipasi peserta sesuai dengan yang diharapkan. Dengan banyaknya remaja yang bertanya memperlihatkan tingginya minta peserta dalam meningkatkan kesehatan dalam menangani bahaya rokok. 3. Hasil Dari kegiatan penyuluhan di RW 06 didapat kesimpulan: Remaja di RW 06 Kelurahan Meruyung-Depok dapat menyebutkan definisi merokok, penyebab dan faktor merokok, akibat lanjut merokok, kandungan dalam rokok, dan cara mencegah merokok. Remaja di RW 06 Kelurahan Meruyung-Depok dapat

menyebutkandefinisi Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), manfaat Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), tujuan Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), indikasi dan kontraindikasi Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), dan langkah-langkah Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique).

D. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT 1. Faktor Pendukung : Adapun beberapa factor pendukung dalam intervensi yang di lakuakan kegiatan penkes kepada remaja RW.06 tentang Bahaya Merokok dan Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique). Pembimbing yang membimbing mahasiswa dengan baik a. Mahasiswa/i membantu dan menyiapkan tempat untuk kegiatan remaja b. Remaja warga RW 06 yang ikut serta berpartisipasi dan memberikan informasi ke warga RW 06 c. Kekompakan remaja RW 06 sangat dibutuhkan dalam lancarnya kegiatan penyuluhan kesehatan di rumah warga RW 06 kelurahan Meruyung Limo Depok d. Dalam kelompok masing –masing mahasiswa sudah mempunyai pembagian tugas masing-masing sehingga acara dapat berjalan dengan lancar

2.

Faktor Penghambat : Adapun beberapa faktor penghambat dalam pembuatan laporan kegiatan ini yaitu : a. Ada beberapa remaja yang yang masih perlu diingatkan untuk mengikuti kegiatan b. Remaja atau peserta masih malu- malu saat kegiatan c. Remaja atau peserta kurang berkonsentrasi seperti bercanda saat kegiatan

E. LAMPIRAN MATERI 1. Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Thecnique) 1.1. Pengertian SEFT adalah metode terapi yang menggunakan metode tapping di titiktitik kunci akupuntur, yang diadaptasi dari teknik EFT yang dikembangkan Gary

Craig, kemudian oleh Ahmad Faiz Zainuddin ditambahkan nilai Spiritual menjadi SEFT. SEFT adalah sebuah metode yang menggunakan dasar sistem energi tubuh dalam menghilangkan masalah-masalah fisik maupun emosi secara cepat. mulai dari rasa takut, cemas, sedih, kecewa, stress, pobia, trauma, mentalitas kelangkaan dan penyakit psikologis lainnya serta masalah FISIK anda seperti : mual, mules, sakit kepala berkepanjangan, epilepsi, stroke, jantung, kanker, dll. SEFT merupakan sebuah gabungan dari S + EFT. S yang merupakan akronim dari Spiritual. Dalam dunia kedokteran sekarang, spiritualitas masih di anak tirikan, namun Dokter dari Amerika yaitu Dokter Larry Dosey berkata lain. Beliau sudah melakukan penelitian dan riset melalui jalur ilmiah bahwa doa dan spiritualitas memiliki efektifitas yang sama dengan operasi pembedahan. Sedangkan EFT sendiri merupakan sebuah teknik Revolusioner yang telah diciptakan untuk menghilangkan masalah emosi pertama kali. Namun perkembangan selanjutnya, ternyata EFT juga bisa untuk menghilangkan masalah fisik yang berhungan dengan tubuh kita. Setelah diuji coba bahwa hanya dengan ketukan-ketukan ringan tersebut efektifitasnya untuk menghilangkan sakit fisik maupun emosi bisa mencapai 80%. Ahmad Faiz pun yang telah mengerti akan hal tersebut mulai menggabungkan keduanya sehingga terlahirlah teknik ini yang akan lebih powerful daripada S sendiri maupun EFT sendiri.

1.2.Tujuan Tujuan SEFT adalah untuk mengikhlaskan penyakit yang kita miliki, melepas hambatan emosi yang ada pada diri kita, dan menerima apa adanya.

1.3.Manfaat

a. Lebih rileks b. Merasa dekat dengan Tuhan c. Ketukan pada titik-titik akupuntur dapat melancarkan aliran darah

1.4.Langkah-langkah Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) 1. Jauhkan benda toxin (jam, sabuk, handphone, laptop, cincin, pakaian yang wangi atau benda yang berada di tubuh kita atau didepan kita dijauhkan) 2. Anjurkan untuk meminum air putih terlebih dahulu (untuk mencegah energi yang keluar saat tapping) 3. Posisi SEFTer dengan pasien tidak boleh berhadapan karena adanya hantaran energi yang keluar dari tubuh, dianjurkan untuk posisi menyamping antara SEFTer dengan pasien 4. Tentukan masalah yang akan diterapi. Masalah ini harus jelas dan spesifik, bisa dibayangkan atau rasakan langsung 5. Ukur skala awal dari masalah dengan kisaran angka 0 sampai 10 Identifikasi rasa sakitnya, bukan nama sakitnya. Contoh : (sakit kepala bagian samping, nyeri pundak atas kanan, dan lain-lain). Angka 0 berarti tidak ada gangguan (tidak terasa sakit sama sekali) Angka 10 berarti gangguan sangat kuat atau masalahnya sangat berat. 6. The Set-Up “The Set-Up” bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan tepat. Langkah ini kita lakukan untuk menetralisir “Psychological reversal” atau “perlawanan psikologis” (biasanya berupa pikiran

negatif

spontan

atau

keyakinan

bahwa

sadar

negatif).

Contoh Psychological Reversal ini diantaranya:  Saya tidak bisa mencapai impian saya  Saya tidak dapat bicara di depan publik dengan percaya diri  Saya adalah korban pelecehan seksual yang malang  Saya tidak bisa menghindari rasa bersalah yang terus menghantui hidup saya 

Saya marah dan kecewa pada istri/suami saya karena dia tidak seperti yang saya harapkan

 Saya kesal dengan anak-anak, karena mereka susah diatur  Saya tidak bisa melepaskan diri dari kecanduan rokok  Saya tidak termotivasi untuk belajar, saya pemalas

 Saya tidak mungkin bisa memenangkan pertandingan ini  Saya menyerah, saya tidak mampu melakukannya  Saya… Saya… Saya… Jika keyakinan atau pikiran negatif seperti contoh di atas terjadi, maka berdo’a dengan khusyu’, ikhlas dan pasrah: “Yaa Allah… meskipun saya _______ (keluhan anda), saya ikhlas, saya pasrah pada-Mu sepenuhnya” Inilah obatnya: kata-kata di atas disebut The Set-Up Words, yaitu beberapa kata yang perlu anda ucapkan dengan penuh perasaan untuk menetralisir Psychological reversal (keyakinan dan pikiran negatif). Dalam bahasa religius, the set-up words adalah “doa kepasrahan” kita pada Allah swt. Bahwa apapun masalah dan rasa sakit yang kita alami saat ini, kita ikhlas menerimanya dan kita pasrahkan kesembuhan nya pada Allah swt. “The Set-Up” sebenarnya terdiri dari 2 aktivitas, yang pertama adalah mengucapkan kalimat seperti di atas dengan penuh rasa khusyu’, ikhlas dan pasrah sebanyak 3 kali. Dan yang kedua adalah sambil mengucapkan dengan penuh perasaan, kita menekan dada kita , tepatnya di bagian “Sore Spot” (titik nyeri = daerah di sekitar dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua ujung jari di bagian “Karate Chop”. Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil mengucapkan kalimat Set-Up seperti di atas, kita melanjutkan dengan langkah kedua, “the Tune-In”. 7. The Tune-In Untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan cara merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan pikiran kita ke tempat rasa sakit dan sambil terus melakukan 2 hal tersebut, hati dan mulut kita mengatakan, “saya ikhlas, saya pasrah… yaa Allah..” Untuk masalah emosi, kita melakukan “Tune-In” dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosi

negatif yang ingin kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb.) hati dan mulut kita mengatakan, Yaa Allah.. saya ikhlas…. Saya pasrah… Bersamaan dengan Tune-In ini kita melakukan langkah ke 3 (Tapping). Pada proses inilah (Tune-In yang dibarengi tapping) kita menetralisir emosi negatif atau rasa sakit fisik. 8. The Tapping Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di tubuh kita sambil terus Tune-In. titik-titik ini adalah titik-titik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang jika kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali. Berikut adalah titik-titik tersebut:

Cr = Crown,Pada titik dibagian atas kepala EB = Eye Brow,Pada titik permulaan alis mata SE = Side of the Eye Di atas tulang disamping mata UE = Under the Eye 2 cm dibawah kelopak mata UN = Under the Nose,Tepat dibawah hidung Ch = Chin,Di antara dagu dan bagian bawah bibir CB = Collar Bone,Di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang rusuk pertama

UA = Under the Arm,Di bawah ketiak sejajar dengan putting susu (pria) atau tepat di bagian tengah tali bra (wanita) BN = Bellow Nipple2,5 cm di bawah putting susu (pria) atau di perbatasan antara tulang dada dan bagian bahwa payudara IH = Inside of Hand,Di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan OH = Outside of Hand,Di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan Th = Thumb, Ibu jari disamping luar bagian bawah kuku IF = Index Finger,Jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku (dibagian yang menghadap ibu jari) MF = Middle Finger, Jari tengah samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari) RF = Ring Finger,Jari manis di samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari) BF = Baby Finger, Di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari) KC = Karate Chop,Di samping telapak tangan, bagian yang kita gunakan untuk mematahkan balok saat karate GS = Gamut Spot,Di bagian antara perpanjangan tulang jari manis dan tulang jari kelingking. MATERI SPIRITUAL EMOTION FREEDOM TECHNIQUE

A. Pengertian Menurut Zainuddin 2012 dalam Jurnal Psikologi Tabularasa Volume 9, No.1, April 2014: 86-95, Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) merupakan suatu terapi Psikologi yang pertama kali ditujukan untuk melengkapi alat psikoterapi yang sudah ada. SEFT adalah salah satu varian dari cabang ilmu baru yang dinamai Energy Psychology. Selain itu, SEFT adalah gabungan antara Spiritual power dan Energy Psychology. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) bekerja dengan prinsip yang kurang lebih sama dengan akupuntur dan akupressur. Ketiga teknik ini berusaha merangsang titik – titik kunci di sepanjang 12 jalur energi (energi meridian) tubuh yang sangat berpengaruh pada kesehatan kita SEFT merupakan sebuah gabungan dari S + EFT. S yang merupakan akronim dari Spiritual. Dalam dunia kedokteran sekarang, spiritualitas masih di anak tirikan, namun Dokter dari Amerika yaitu Dokter Larry Dosey berkata lain. Beliau sudah melakukan penelitian dan riset melalui jalur ilmiah bahwa doa dan spiritualitas memiliki efektifitas yang sama dengan operasi pembedahan. Sedangkan EFT sendiri merupakan sebuah teknik Revolusioner yang telah diciptakan untuk menghilangkan masalah emosi pertama kali. Namun perkembangan selanjutnya, ternyata EFT juga bisa untuk menghilangkan masalah fisik yang berhungan dengan tubuh kita. Setelah diuji coba bahwa hanya dengan ketukan-ketukan ringan tersebut efektifitasnya untuk menghilangkan sakit fisik maupun emosi bisa mencapai 80%. Bapak Ahmad Faiz pun yang telah mengerti akan hal tersebut mulai menggabungkan keduanya sehingga terlahirlah teknik ini yang akan lebih powerful daripada S sendiri maupun EFT sendiri.

B. Tujuan Tujuan SEFT adalah untuk mengikhlaskan penyakit yang kita miliki, melepas hambatan emosi yang ada pada diri kita, dan menerima apa adanya.

C. Manfaat 1. Lebih rileks

2. Merasa dekat dengan Tuhan 3. Ketukan pada titik-titik akupuntur dapat melancarkan aliran darah

STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) PROSEDUR SEFT: 1. Jauhkan benda toxin (jam, sabuk, handphone, laptop, cincin, pakaian yang wangi atau benda yang berada di tubuh kita atau didepan kita dijauhkan) 2. Anjurkan untuk meminum air putih terlebih dahulu (untuk mencegah energi yang keluar saat tapping) 3. Posisi SEFTer dengan pasien tidak boleh berhadapan karena adanya hantaran energi yang keluar dari tubuh, dianjurkan untuk posisi menyamping antara SEFTer dengan pasien 4. Tentukan masalah yang akan diterapi. Masalah ini harus jelas dan spesifik, bisa dibayangkan atau rasakan langsung 5. Ukur skala awal dari masalah dengan kisaran angka 0 sampai 10 Identifikasi rasa sakitnya, bukan nama sakitnya. Contoh : (sakit kepala bagian samping, nyeri pundak atas kanan, dan lain-lain). Angka 0 berarti tidak ada gangguan (tidak terasa sakit sama sekali) Angka 10 berarti gangguan sangat kuat atau masalahnya sangat berat. 6. The Set-Up “The Set-Up” bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan tepat. Langkah ini kita lakukan untuk menetralisir “Psychological reversal” atau “perlawanan psikologis” (biasanya berupa pikiran negatif spontan atau keyakinan bahwa sadar Contoh Psychological Reversal ini diantaranya:  Saya tidak bisa mencapai impian saya  Saya tidak dapat bicara di depan publik dengan percaya diri  Saya adalah korban pelecehan seksual yang malang  Saya tidak bisa menghindari rasa bersalah yang terus menghantui hidup saya

negatif).

 Saya marah dan kecewa pada istri/suami saya karena dia tidak seperti yang saya harapkan  Saya kesal dengan anak-anak, karena mereka susah diatur  Saya tidak bisa melepaskan diri dari kecanduan rokok  Saya tidak termotivasi untuk belajar, saya pemalas  Saya tidak mungkin bisa memenangkan pertandingan ini  Saya menyerah, saya tidak mampu melakukannya  Saya… Saya… Saya… Jika keyakinan atau pikiran negatif seperti contoh di atas terjadi, maka berdo’a dengan khusyu’, ikhlas dan pasrah: “Yaa Allah… meskipun saya _______ (keluhan anda), saya ikhlas, saya pasrah pada-Mu sepenuhnya” Inilah obatnya: kata-kata di atas disebut The Set-Up Words, yaitu beberapa kata yang perlu anda ucapkan dengan penuh perasaan untuk menetralisir Psychological reversal (keyakinan dan pikiran negatif). Dalam bahasa religius, the set-up words adalah “doa kepasrahan” kita pada Allah swt. Bahwa apapun masalah dan rasa sakit yang kita alami saat ini, kita ikhlas menerimanya dan kita pasrahkan kesembuhan nya pada Allah swt. “The Set-Up” sebenarnya terdiri dari 2 aktivitas, yang pertama adalah mengucapkan kalimat seperti di atas dengan penuh rasa khusyu’, ikhlas dan pasrah sebanyak 3 kali. Dan yang kedua adalah sambil mengucapkan dengan penuh perasaan, kita menekan dada kita , tepatnya di bagian “Sore Spot” (titik nyeri = daerah di sekitar dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua ujung jari di bagian “Karate Chop”. Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil mengucapkan kalimat SetUp seperti di atas, kita melanjutkan dengan langkah kedua, “the Tune-In”. 7. The Tune-In Untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan cara merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan pikiran kita ke tempat rasa sakit dan sambil terus melakukan 2 hal tersebut, hati dan mulut kita mengatakan, “saya ikhlas, saya pasrah… yaa Allah..”

Untuk masalah emosi, kita melakukan “Tune-In” dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb.) hati dan mulut kita mengatakan, Yaa Allah.. saya ikhlas…. Saya pasrah… Bersamaan dengan Tune-In ini kita melakukan langkah ke 3 (Tapping). Pada proses inilah (Tune-In yang dibarengi tapping) kita menetralisir emosi negatif atau rasa sakit fisik. 8. The Tapping Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di tubuh kita sambil terus Tune-In. titik-titik ini adalah titik-titik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang jika kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali. Berikut adalah titik-titik tersebut:

Cr = Crown,Pada titik dibagian atas kepala EB = Eye Brow,Pada titik permulaan alis mata SE = Side of the Eye Di atas tulang disamping mata UE = Under the Eye 2 cm dibawah kelopak mata UN = Under the Nose,Tepat dibawah hidung Ch = Chin,Di antara dagu dan bagian bawah bibir CB = Collar Bone,Di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang rusuk pertama

UA = Under the Arm,Di bawah ketiak sejajar dengan putting susu (pria) atau tepat di bagian tengah tali bra (wanita) BN = Bellow Nipple2,5 cm di bawah putting susu (pria) atau di perbatasan antara tulang dada dan bagian bahwa payudara IH = Inside of Hand,Di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan OH = Outside of Hand,Di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan Th = Thumb, Ibu jari disamping luar bagian bawah kuku IF = Index Finger,Jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku (dibagian yang menghadap ibu jari) MF = Middle Finger, Jari tengah samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari) RF = Ring Finger,Jari manis di samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari) BF = Baby Finger, Di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari) KC = Karate Chop,Di samping telapak tangan, bagian yang kita gunakan untuk mematahkan balok saat karate GS = Gamut Spot,Di bagian antara perpanjangan tulang jari manis dan tulang jari kelingking

DAFTAR PUSTAKA Yupiter, Suroso dan Abdul Muhid. 2014. Efektifitas Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) untuk Mengurangi Perilaku Merokok Remaja Madya. Jurnal Psikologi Tabularasa, Volume 9, Tahun 2014: 86-95 Zainudin, A. Faiz. 2012. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) For Healing Success Happiness Greatness. Jakarta: Afzan Publishing.

DOKUMENTASI DEMONSTRASI TERAPI SEFT

Demonstrasi SEFT Terapi oleh mahasiswa kepada remaja

Peserta tampak melakukan kembali teknik SEFT yang telah didemonstrasikan

Peserta mengerjakan soal post test merokok.