SAP Anxiety [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

SATUAN ACARA PENYULUHAN KECEMASAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Jiwa yang dibina oleh Ibu Farida Halis, S.Kp., M.Pd Oleh Kelompok 2 Beti Astuti Ega Dwi Faradila S. Lutfiah Nizar Fauziah Wuri Ayu Wirdani Khoirotun Ni’mah M. Imron Rosadi DinaAlvania Melyna Silvi Ocsie R. M Diyah Kurniawati

1301460003 1301460006 1301460010 1301460015 1301460019 1301460022 1301460028 1301460025 1301460031 1301460037

Kalimatu Sa’diyah 1301460034 Dwi Ardi Wicaksono 1301460046 Iftitachul Disca 1301460040 Titis Elija Sa’adah 1301460043 Zahraul Mufidah 1301460049 Mahfud Ardiansyah 1301460053 Widya Prafesti 1301460056 Ajeng Tri Wardah 1301460060 Danang Widyanata A. 1301460063

POLITENIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN MALANG April 2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN “KECEMASAN”

1. Topik

: Kecemasan

2. Pokok Bahasan

: Teknik Relaksasi untuk Mengurangi Cemas

3. Sasaran

: Pasien Rumah Sakit Jiwa Lawang Ruang Melati

4. Hari/Tanggal

: Rabu, 22 April 2015

5. Alokasi Waktu

: 30 Menit

6. Jam

: 10.00 – 10.30

7. Tempat

: Rumah Sakit Jiwa Lawang Ruang Melati

8. Metode

: Ceramah, diskusi, dan Tanya jawab

9. Media

: LCD proyektor (PPT) & leaflet

10. Pemberi Materi

: Mahasiswa D-IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang

11. Latar belakang Individu memiliki kecemasan-kecemasan yang timbul dari keadaan fisik maupun psikisnya, sehingga diperlukan usaha untuk menyalurkan kelebihan energi dalam dirinya melalui suatu kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan. Teknik relaksasi merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang dapat digunakan untuk mengatasi atau mengurangi kecemasan. Relaksasi sendiri merupakan

proses melepaskan ketegangan dan

mengembalikan keseimbangan baik pikiran maupun tubuh. Teknik relaksasi sangat penting dalam mengelola stress. Karena stress dikenal berkontribusi bagi perkembangan banyak penyakit, manusia memerlukan penangkal guna melawan stress. Sehingga relaksasi dapat menjadi salah satu faktor yang paling penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

12. Tujuan 

Tujuan Umum Setelah memperoleh penyuluhan tentang teknik relaksasi, selama 30 menit, pasien dapat memahami dan menerapkan tehnik relaksasi untuk mengurangi cemas



Tujuan Khusus Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan pasien dapat : 1. Menjelaskan Pengertian cemas 2. Meguraikan tingkat kecemasan 3. Menguraikan faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress 4. Menguraikan tanda dan gejala cemas 5. Menguraikan cara mengurangi cemas

13. Materi : (terlampir)

Penyajian : Tahap

Waktu Kegiatan Pembukaan 5 Menit

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Peserta

1. Mengucapkan

Salam

Pembuka

dan

memperkenalkan diri 2. Menjelaskan

topic

dan

tujuan penyuluhan 3.

waktu

dengan

pasien 4.

Menggali pengetahuan

Menjawab

mengenai

Media

Ceramah

Microfo

salam

n,

2.

Mendengarkan

speaker

3.

Menjawab

pertanyaan yang di

Melakukan kontrak

1.

Metode

ujikan penyaji

Pelaksanaa

imunisasi 20 Menit 1. Mendiskusikan

n

pasien

dengan

tentang hipertensi

dengan menjelaskan :

1. Mendengarkan

Cerama

LCD

dan memperhatikan

dan

Proyekto

2. Mengajukan

Tanya

r (PPT),

a. Pengertian cemas

pertanyaan

b. Tingkat kecemasan

tidak mengerti

c. Faktor-faktor dapat

bila jawab

Microfo n,

yang

speaker

menimbulkan

stress d. Tanda

dan

gejala

cemas e. Cara

mengurangi

cemas 2. Mengobservasi respon para pasien

selama

kegiatan

berlangsung. 3. Memberikan

kesempatan

pasien untuk bertanya. 4. Menjelaskan ulang materi Penutup

5

yang belum jelas. 1. Mengevaluasi pengetahuan setelah

1. Memperhatikan pasien

diberikan

dan

Ceramah

menjawab dan

pertanyaan

Tanya

pendidikan kesehatan.

2. Menjawab

jawab

2. Memberikan pujian

salam

3. Menyimpulkan kegiatan 4. Salam Penutup

Microfo n, speaker

14. Evaluasi a. Evaluasi Terstruktur 

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan



Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP



Kesiapan penyuluh termasuk persiapan modul dan media yang digunakan



Kesiapan peserta meliputi kesiapan menerima penyuluhan

b. Evaluasi Proses 

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan



Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan



Peserta

mengajukan

pertanyaan

sesuai

dengan

materi

yang

disampaikan penyuluh 

Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan dengan suasana yang rileks

c. Evaluasi Sebanyak 70% peserta dapat menjawab benar pertanyaan post test terkait macam-macam imunisasi dan waktu pemberian imunisasi 15. Sumber Wartonah,

Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Alimul, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Hall, C. S. 1980. Suatu Pengantar Kedalam Ilmu Jiwa Sigmund Freud (Terjemahan Oleh Tasrif). Bandung: Pustaka Pelajar. Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta : EGC. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Duenges, Marylin. E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Merencanakan & Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta : EGC LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir, gelisah dan perasaanperasaan lain yang kurang menyenangkan. Biasanya perasaan-perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah. Cemas adalah emosi dan merupakan pengalaman subyektif individual. Kecemasan adalah suatu kondisi yang menandakan suatu keadaan yang mengancam keutuhan erta keberadaan dirinya dan dimanifestasikan dalam bentuk prilaku seperti rasa tak berdaya, rasa tidak mampu, rasa takut, phobia tertentu (Hamid dkk,1997). Kecemasan muncul bila ada ancaman ketidakberdayaan, kehilangan kendali, perasaan kehilangan fungsi-fungsi dan harga diri, kegagalan pertahanan,

perasaan

terisolasi

(Hudak

dan

Gallo,

1997).

B. Tingkat, Tanda dan Gejala kecemasan  Cemas Ringan Cemas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Respons cemas ringan seperti sesekali bernapas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar, lapang persepsi meluas, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah secara efektif, tidak dapat duduk dengan tenang, dan tremor halus pada tangan.  Cemas Sedang

Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu lebih berfokus pada hal-hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. Respons cemas sedang seperti sering napas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, mulut kering, anoreksia, gelisah, lapang pandang menyempit, rangsangan luar tidak mampu diterima, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak enak.  Cemas Berat Pada cemas berat lahan persepsi sangat sempit. Seseorang cenderung hanya memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang penting. Seseorang tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan lebih banyak pengarahan/tuntunan. Respon kecemasan berat seperti napas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, ketegangan, lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah, verbalisasi cepat, dan perasaan ancaman meningkat. C. Faktor-faktor yang menimbulkan stress 1. Lingkungan yang asing 2. Keinginan tidak tercapai 3. Kehilangan

kemandirian

sehingga

mengalami

ketergantungan

memerlukan bantuan orang lain 4.

Berpisah dengan pasangan dan keluarga

5.

Masalah ekonomi

6.

Kurang informasi

7. Ancaman akan penyakit yang lebih parah 8.

Masalah pengobatan/penyakit

D. Cara mengurangi cemas 1) Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing):  Ambil napas selama 3 detik dengan lambat,  Tahan napas selama 3 detik  Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut

dan

 Ulangi selama 3 kali 2) Teknik guided imagery:  Diri dalam keadaan rileks  Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal (bicara perlahan dan lembut)  Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh suara hatinya.  Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan akan mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani, atau lebih siap menghadapinya. 3) Hindari kafein, alkohol dan rokok Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta kebiasaan yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut sebagai substansi yang bisa meningkatkan rasa cemas seseorang. 4) Tertawa dan olahraga Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap menyehatkan. Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena cara tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Dengan olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan olahraga bisa membantu mengurangi rasa cemas. 5) Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas atau bercerita dengan orang Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang ada dalam benak Anda, seperti "Saya takut ketika...", "Saya cemas karena...", atau "Saya nggak yakin kalau harus...". 6) Bersantai/traveling Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-senang dan

bersantai atau waktu tersebut bisa pula digunakan untuk meditasi, membangun mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan membantu mengurangi rasa cemas. 7) Dengar Musik. Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena dengan mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani ritme hidup anda yang menyenangkan. MEDIA YANG DIGUNAKAN  

Leaflet Power Point Text (PPT)