Reaction Paper SAM Bab 12 [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

Reaction Paper SAM kelompok 5 1. Aksa Rahayulia (1710532048) 2. Annisa Reskia (1710532049)

BACKFLUSH COSTING: COST ACCOUNTING AND COST MANAGEMENT IN A JIT ENVIRONMENT Ya kami setuju, karena Backflushing biasa disebut backflush costing atau backflush accounting merupakan pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi dari biaya manufaktur. Bacflushing dapat diterapkan ke sistem Just in Time dimana diperlukan kecepatan begitu tinggi sehingga akuntansi tradisional tidak lagi praktis. Tujuan backflushing adalah mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem akuntansi. Perbedaan backflushing dengan job order costing dan process costing adalah kurangnya penelusuran terinci atas biaya work in process (WIP),akun persediaan tidak lagi disesuaiakan selama periode akuntansi,tetapi saldonya dikoreksi menggunakan ayat jurnal pada akhir periode. Ciri-ciri Backflushing Costing : o   Bahan baku yang diterima dari pemasok,dicatat didebet ke akun RIP ( Raw and in Process) o   Penggunaan tenaga kerja langsung,dicatat didebet ke akun Harga Pokok Penjualan o   Komponen biaya bahan baku atas produk selesai di backflush dari RIP o   Komponen biaya bahan baku atas produk terjual di backflush dari barang Jadi o   Diperlukan penyesuaian biaya konversi Perusahaan-perusahaan yang menggunakan backflush costing biasanya memenuhi tiga kondisi berikut : 

Manajemen menginginkan sebuah sistem akuntansi yang sederhana. Tidak ada penelusuran terinci atas jumlah aktual biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja langsung pabrikasi yang melalui serangkaian operasi,langkah demi langkah sampai pada titik penyelesaian



Masing-masing produk memiliki sekumpulan biaya yang dianggarkan atau biaya standar



 Hasil keuangan dari backflush costing mendekati hasil yang diperoleh dengan penulusan rangkaian

Gambaran Umum Backflush Costing             Perhitungan biaya backflush mengeliminasi akun bahan dan barang dalam proses yang terpisah. Dibandingkan dengan menggunakan akun terpisah,terdapat satu akun,Bahan baku dalam Proses ( Raw Material and in Process-RIP). Akun RIP digunakan hanya untuk menelusuri biaya bahan baku. Jika bahan dibeli pada sitem JIT,bahan tersebut segera masukkan ke dalam proses. Karenanya tidak ada kebutuhan untuk mencata pembeliannya dalam akun persediaan yang terpisah. Mengkombinasikan tenaga kerja lansung dan biaya overhead ke dalam satu kategori adalah ciri kedua dari perhitungan baiay backflus. Saat perusahaan mnerapkan JIT dan menjalankannya,kategori biaya tenaga kerja langsung tradisional menghilang. Pekerja dengan keahlian-keahlian beragam melakukan berbagai kegiatan kegiatan penyetelan,kegiatan pemuatan-mesin,pemeliharaan,dan penanganan bahan,dll. Seiring tenaga kerja menjdi memiliki berbagai fungsi,kemampuan untuk menelusuri dan melaporkan tenaga kerja langsung secara terpisah menjadi tidak mungkin. Sebagai konsekuensinya,perhitungan biaya backflus biasanya mengkombinasikan biaya tenga kerja langsung dengan biaya overhead dalam akun sementara yang disebut Pengendali Biaya konversi. Akun ini mengakumulasikan biaya konversi sebenarnya pada sisi debet dan pembebanan biaya konversi pada sisi kredit. Segala perbedaan antara biaya konversi sebenarnya dengan pembebanan biaya konversi ditutup pada Harga Pokok penjualan. Pada varian pertama dari perhitungan biaya backflus,penyeesaian barang memicu pengakuan baiay produksi yang digunakan untuk memproduksi barang(titik pemicu kedua).          Pada varian kedua dari perhitungan biaya backflush,titik pemicu kedua didefinisikan oleh titik dimana barang dijual dibandingkan saat brang tersebut selesai. Untuk varian ini,biaya produksi”dibilas”keluar dari sistem setelah barang terjual. Karenanya,pembebanan biaya konversi dan transfer biaya bahan diselesaikan dengan mendebet Harga Pokok penjualan dan mengkredit Pengendali Biaya Konversi dan RIP,secara berturut-turut. Dalam cakupan yang luas, JIT merupakan philosophy yang memfokuskan pada pelaksanaan aktivitas ketika dibutuhkan. Setidaknya ada empat aspek fundamental JIT yang membuat kami yakin hingga kami memosisikan diri sebagai bagian yang pro bahwa penerapan

JIT oleh perusahaan pada akhirnya akan bermuara pada penciptaan sustainable competitive advantage dalam jangka panjang. JIT dapat diterapkan pada berbagai aspek, tidak semata terbatas pada produksi saja. Kenyataannya, JIT dapat diterapkan pada purchasing, distribution, retailing, dan bahkan pada area administrative, seperti payroll dan accounts payable. JIT purchasing dapat diterapkan oleh retailers, wholesalers, distributors, dan manufacturing organization. Namun JIT production hanya dapat diterapkan oleh manufacturing organization saja. Penerapan JIT oleh perusahaan tentu akan mengubah aktivitas-aktivitas operasi mendasar perusahaan, yang mana seiring dengan perubahan-perubahan signifikan yang terjadi dalam aktivitas-aktivitas operasi, manajemen perlu mempertimbangkan untuk mengubah sistem akuntansi yang tepat. Perubahan-perubahan dalam akuntansi biaya sangat direkomendasikan karena akan membawa manfaat-manfaat berikut: 

Informasi biaya produk yang lebih akurat – informasi biaya produk yang lebih akurat dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam hal penetapan harga (pricing), product mix to produce or sell, dan cost-based reimbursement contracts. Sistem akuntansi manajemen merupakan sumber utama informasi biaya produk



Pengendalian yang lebih baik atas keterjadian biaya – dalam JIT, fokusnya adalah mengurangi total biaya organisasi secara keseluruhan, bukan biaya-biaya individual departemen semata.



Mengurangi biaya dari sistem – banyak sistem akuntansi biaya mahal, kompleks, dan memakan waktu baik untuk manajer dan akuntan. Elemen kunci dari JIT adalah menyederhanakan semua aktivitas, termasuk sistem biaya dan area-area operasional seperti pembelian dan produksi.

JIT PURCHASING Kunci dari JIT purchasing adalah di mana akuisisi dari barang atau bahan baku dijadwalkan dengan cara sedemikian rupa di mana pengantaran bahan baku mendahului permintaan atau penggunaan. Kami sangat setuju bila JIT juga diterapkan pada purchasing. Melalui JIT purchasing, biaya dan waktu yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dapat dikurangi melalui: 1) Pengurangan jumlah pemasok, sehingga konsekuensinya, sumber daya

yang dicurahkan untuk melakukan negosiasi pembelian juga berkurang.2)Penetapan harga dan level kualitas yang bahan baku yang dapat diterima melalui persetujuan jangka panjang dengan pemasok. Dengan demikian, mengeliminasi negosiasi untuk tiap transaksi pembelian. 3)Purchasers dapat membentuk program untuk menginformasikan pemasok mengenai kualitas dan persyaratan pengiriman bahan baku – persyaratan ini dapat bersifat sangat ketat, dan dapat dikenakan penalties bila tidak dipatuhi. 4)Penggunaan shop-ready containers.5)Pengurangan biaya untuk program inspeksi kualitas bahan baku yang akan datang. Penerapan JIT purchasing tentu akan menimbulkan perubahan pada sistem akuntansi biaya. Perubahan-perubahan yang dapat terjadi antara lain yakni: (1) meningkatkan penelusuran langsung atas biaya-biaya, (2) mengubah cost pools yang digunakan untuk mengakumulasi biaya-biaya, (3) mengubah basis yang digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung, (4) mengurangi penekanan pada informasi varians pembelian individual, dan (5) mengurangi frekuensi atau detail pelaporan pengantaran bahan baku dalam sistem akuntansi internal. JIT PRODUCTION Kunci dari JIT production yakni setiap komponen diproduksi sebagaimana dibutuhkan oleh tahap selanjutnya dalam lini produksi. Kami sangat pro dengan penerapan JIT production setelah mempertimbangkan elemen-elemen kunci dalam JIT production berikut ini: 

Lini produksi dijalankan berdasarkan demand-pull basis.



Penekanannya ialah mengurangi production lead-time (waktu dari ketika tahap pertama dalam produksi sampai akhirnya produk jadi meninggalkan lini produksi).



Lini produksi berhenti jika work-in-process rusak atau cacat.



Penekanannya adalah menyederhanakan aktivitas-aktivitas dalam lini produksi agar area-area di mana aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah terjadi dapat terlihat dan dieliminasi.

Perubahan dalam akuntansi biaya tentu sudah merupakan implikasi dari penerapan JIT production. Perubahan-perubahan tersebut antara lain: (1) meningkatkan penelusuran biayabiaya secara langsung, (2) mengeliminasi (mengurangi) cost pools untuk aktivitas-aktivitas tidak langsung, (3) mengurangi penekanan pada individual labor dan overhead variances, (3) mengurangi tingkat rincian informasi yang dicatat pada work tickets.