40 3 24KB
Metode komunikasi efektif dapat dilakukan dengan metode yang disebut SBAR (Situation, Background, Assessment,Recommendation). Komunikasi efektif SBAR dapat diterapkan oleh semua tenaga kesehatan. Bukti komunikasi tersebut dapat berupa tulisan yang didokumentasikan pada catatan perkembangan pasien terintegrasi didokumen rekam medis. Harapan adanya bukti penulisan tersebut komunikasi dapat didokumentasikan dengan baik dan terintegrasi sehingga antar tenaga kesehatan lain dapat mengetahui perkembangan pasien. Berikut contoh penjelasan komunikasi efektif menggunakan metode SBAR pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Komunikasi Efektif antar semua tenaga kesehatan menggunakan metode SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) No.
Metode SBAR
1.
Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan/ dilaporkan? a. Mengidentifikasi nama diri petugas dan pasien. b. Diagnosa medis c. Apa yang terjadi dengan pasien
2.
Background : Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi? a. Obat saat ini dan alergi. b. Tanda-tanda vital terbaru. c. Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes
Penerapan antar shift dinas/serah terima pasien a. Nama : Tn.A umur 35 tahun, tanggal masuk 8 Desember 2013 sudah 3 hari perawatan, b. DPJP : dr. A, Sp.PD, diagnosis : Gagal ginjal kronik. c. Masalah keperawatan: gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh a. Pasien bedrest total , urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/ 24 jam. b. Mual tetap ada selama dirawat, ureum 300 mg/dl. c. Pasien program HD 2x seminggu Senin dan Kamis. d. Terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit
Penerapan antar perawat dengan dokter lewat telepohone a. Selamat pagi Dokter, saya S perawat ruang 2A b. Melaporkan pasien nama Tn A mengalami penurunan pengeluaran urine 40 cc/24 jam, mengalami sesak napas.
a. Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 8 Desember 2013, program HD hari SeninKamis. b. Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang dower kateter, pemberian oksigen 3 liter/menit 15 menit yang lalu. c. Obat injeksi diuretic
No.
Penerapan antar shift dinas/serah terima pasien dilakukan dan hasil e. Dokter sudah tes sebelumnya menjelaskan untuk penyakitnya tentang perbandingan. gagal ginjal kronik d. Riwayat medis. f. Diet : rendah protein e. Temuan klinis 1 gram terbaru.
3.
Assessment : a. Kesadaran berbagai hasil composmentis, TD penilaian klinis 150/80 mmHg, Nadi perawat 100x/menit, suhu a. Apa temuan klinis? 37 0C, RR 20 b. Apa analisis dan x/menit, udem pada pertimbangan ekstremitas bawah, perawat?. tidak sesak napas, c. Apakah masalah urine sedikit, ini parah atau eliminasi faeses mengancam baik. kehidupan? b. Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl c. Pasien masil mengeluh mual Recommendation : a. Awasi balance apa yang perawat cairan inginkan terjadi dan b. Batasi asupan kapan? cairan a. Apa tindakan / c. Konsul ke dokter rekomendasi yang untuk pemasangan diperlukan untuk dower kateter memperbaiki d. Pertahankan masalah? pemberian b. Apa solusi yang pemberian diuretik bisa perawat injeksi furosemide 3 tawarkan kepada x 1 amp dokter? e. Bantu pasien c. Apa yang perawat memenuhi
4.
Metode SBAR
Penerapan antar perawat dengan dokter lewat telepohone furosemide 3 x 1 amp d. TD 150/80 mmHg, RR 30 x/menit, Nadi 100 x/menit, udem ekstremitas bawah dan asites e. Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl f. Kesadaran composmentis, bunyi nafas rhonki +. a. Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih b. Pasien tampak tidak stabil
a. Haruskah saya mulai dengan pemberian oksigen NRBM ? b. Apa advise dokter? Perlukah peningkatan diuretic atau syringe pump ?Apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU?
No.
Metode SBAR
Penerapan antar shift dinas/serah terima pasien butuhkan dari kebutuhan dasar dokter untuk pasien memperbaiki f. Jaga aseptik dan kondisi pasien? antiseptik setiap d. Kapan waktu yang melakukan prosedur perawat harapkan tindakan ini terjadi?
Penerapan antar perawat dengan dokter lewat telepohone