43 1 112KB
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANGODUA Jl. Nyi Mas Endang Geulis No. 88 Desa Bangodua Kec. Klangenan Kab, Cirebon Telp:(0231) 8825112 email:[email protected] 45156 KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA Nomor : 440/ ... –SK/PuskesmasBangodua/2020 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU NASIONAL (IMN) PUSKESMAS
KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA Menimbang
: a. bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan di unit pelayanan publik di Puskesmas Bangodua yang transparan dan akuntabel serta efektif dan efisien, perlu disusun penetapan
indikator-indikator
mutu
nasional
(IMN)
puskesmas; b. bahwa berdasarkan pertimbangan
pada huruf a, perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bangodua tentang penetapan indikator mutu nasional puskesmas.
Mengingat
:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 144); 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ( lembaran Negara Rebublik Indonesia tahun 2009 nomor 112); 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 298); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesian Nomor 11 tahun 2020 Tentang Penerapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19); 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 tahun 2008 Tentang Persetujuan Tindakan Medis; 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2014 Tentang Survei Kepuasan Pelanggan; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 308); 9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1676); 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2019 tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang akreditasi puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek Mandiri Dokter (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2019 Nomor 929); 12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 457); 13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen Resiko Terintegrasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan; 14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasyankes Primer; 15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 413 tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); 16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 104 tahun 2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai Penyakit yang dapat menimbulkan Wabah dan Upaya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328 Tahun 2020 Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Diseases 2019 Di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7 tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan.
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
KESATU
:
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU NASIONAL
Kegiatan penetapan target indikator mutu nasional sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan yang
KEDUA
:
merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini; Bukti penetapan target indikator mutu nasional puskesmas, monitoring dan penilaian kenerja pelayanan klinis
yang
digunakan
sebagai
memberikan
pelayanan
kepada
pedoman
dalam
masyarakat
di
puskesmas dan sebagai evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan;
KETIGA
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka
akan
diadakan
pembetulan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Pada tanggal
: Cirebon : 31 Desember 2020
KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA,
ETI ENTIN EFWANITA
LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG
: : : : PENETAPAN INDIKATOR MUTU NASIONAL
A. TARGET PENETAPAN INDIKATOR MUTU NASIONAL (IMN) PUSKESMAS BIDANG UPAYA KESEHATAN PERORANGAN No
INDIKATOR
TARGET
. 1 2 3 4
Kepatuhan petugas melakukan kebersihan tangan Kepatuhan penggunaan APD Kepatuhan melakukan identifikasi pasien dengan benar Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
100% 100% 100% 100%
5
sensitif obat (SO) Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai
100%
6
standar Kepuasan Pasien
100%
B.
1.
URAIAN INDIKATOR MUTU NASIONAL PUSKESMAS (IMN) BIDANG UPAYA KESEHATAN PERORANGAN Judul Indikator Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu Tujuan
Definisi Operasional
Kepatuhan petugas melakukan kebersihan tangan Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi pelayanan dalam melakukan kebersihan tangan sesuai dengan ketentuan WHO dan aturan lainnya Keselamatan pasien (safe) Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan pasien dengan cara mengurangi resiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan Kepatuhan kebersihan tangan adalah kepatuhan petugas dalam prosedur kebersihan tangan yang dilakukan dengan 5 indikasi (five moments) menurut WHO dn 5 indikasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan terkait Pencegahan dan Penanganan Covid-19 dan 6 langkah menurut WHO. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol bila tangan tidak tampak kotor. Indikasi kebersihan tangan : 1. Sebelum kontak dengan pasien 2. Sesudah kontak dengan pasien 3. Sebelum melakukan prosedur aseptik 4. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien 6. Melepas sarung tangan steril 7. Melepas APD 8. Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek termasuk peralatan medis 9. Setelah melepas sarung tangan steril 10.Sebelum menangani obat-obatan dan menyiapkan makanan. Tipe Indikator Satuan Pengukuran Numerator
Proses Persentase Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi Denominator Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam satu periode pengamatan/ observasi yaitu selama 15 menit Target ≥ 85 % Inklusi Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, pemulasaraan jenazah, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan pasien/ spesimen yang akan diobservasi Ekslusi -Formula Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi dibagi Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam satu periode pengamatan/ observasi yaitu selama 15 menit x 100% Desain pengumpulan data Concurrent Sumber Data Data Primer Populasi/ sampel Seluruh Petugas Frekuensi Pengumpulan Harian Data Periode waktu pelaporan Bulanan, triwulan, tahunan data Periode analisis data 3 bulanan Penyajian data Bulanan Instrumen pengambilan Formulir kepatuhan kebersihan tangan data Penanggung jawab Ketua Tim PPI pengumpulan data
2.
Judul Indikator Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu
Kepatuhan penggunaan APD Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan pemberi pelayanan dalam menggunakan APD sesuai prosedur Keselamatan pasien (safe)
Tujuan
Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam menggunakan APD dan menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan dengan cara megurangi risiko infeksi Definisi Operasional Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan terhadap petugas dalam penggunaan APD saat melakukan prosedur pelayanan kesehatan. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan APD sesuai standar dan indikasi. APD adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap penetrai zat, partikel padat, cair atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit. Tipe Indikator Proses Satuan Pengukuran Persentase Numerator Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi dan standar dalam periode pengamatan Denominator Jumlah petugas kesehatan yang diamati Target 100% Inklusi Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD Ekslusi -Formula Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi dan standar dalam periode pengamatan dibagi Jumlah petugas kesehatan yang diamati x 100% Desain pengumpulan data Concurrent Sumber Data Data primer melalui observasi Populasi/ sampel Seluruh Petugas Frekuensi Pengumpulan Harian Data Periode waktu pelaporan Bulanan, triwulanan, tahunan data Periode analisis data 3 bulanan Penyajian data Bulanan Instrumen pengambilan Formulir observasi data Penanggung jawab Ketua Tim PPI pengumpulan data
3.
Judul Indikator Dasar Pemikiran
Kepatuhan melakukan identifikasi pasien dengan benar Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk menjamin keselamatan pengguna layanan selama proses pelayanan dan mencegah insiden keselamatan pengguna layanan
Dimensi Mutu Tujuan
Keselamatan pasien (safe) Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam melaksanakan identifikasi pengguna layanan pada proses pelayanan Definisi Operasional Identifikasi pengguna layanan secara benar adalah proses mencocokan identitas pengguna layanan dengan menggunakan minimal dua dari tiga identitas yang tidak pernah berubah. Peluang yang diobservasi yaitu : 1. Pendaftaran 2. Sebelum tindakan 3. Penyerahan hasil lab 4. Penyerahan obat Pengguna layanan adalah pasien, keluarga, sasaran, kelompok masyarakat dan lintas sektor. Tipe Indikator Proses Satuan Pengukuran Persentase Numerator Jumlah proses identifikasi yang dilakukan secara benar Denominator Jumlah total peluang yang diobservasi Target 100% Inklusi Semua pengguna layanan yang mendapatkan pelayanan di Puskesmas Ekslusi -Formula Jumlah Jumlah proses identifikasi yang dilakukan secara benar dibagi total peluang yang diobservasi x 100% Desain pengumpulan data Concurrent Sumber Data Data Primer Populasi/ sampel 30 pasien Frekuensi Pengumpulan Harian Data Periode waktu pelaporan Bulanan, triwulanan, tahunan data Periode analisis data 3 bulanan Penyajian data Bulanan Instrumen pengambilan Formulir observasi data Penanggung jawab Ketua Tim Keselamatan Pasien pengumpulan data
4.
Judul Indikator Dasar Pemikiran Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Tipe Indikator Satuan Pengukuran Numerator Denominator Target
Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus sensitif obat (SO)
Inklusi Ekslusi Formula Desain pengumpulan data Sumber Data Populasi/ sampel Frekuensi Pengumpulan Data Periode waktu pelaporan data Periode analisis data Penyajian data Instrumen pengambilan data Penanggung jawab pengumpulan data
5.
Judul Indikator Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Tipe Indikator Satuan Pengukuran Numerator Denominator Target Inklusi Ekslusi Formula Desain pengumpulan data Sumber Data Populasi/ sampel Frekuensi Pengumpulan Data Periode waktu pelaporan data Periode analisis data Penyajian data
Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar Salah satu solusi efektif dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) adalah dengan cara meningkatkan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis terlatihyang disediakan oleh fasilitas pelayanan Kesehatan. Pemeriksaan ANC (antenatal care) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan meningkatkan Kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optima, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI eksklusif serta kembalinya Kesehatan alat reproduksi dengan wajar. Meningkatkan kualitas Pelayanan ANC sesuai standar Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar adalah Proses
Instrumen pengambilan data Penanggung jawab pengumpulan data
6.
Judul Indikator Dasar Pemikiran
Kepuasan Pasien Puskesmas harus memperhatikan kepuasan pengguna layanan sesuai PermenPAN 14 tahun 2017 Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien (people-centred) dan adil (equitable) Tujuan Untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna layanan Puskesmas sebagai dasar peningkatan mutu penyelenggaraan pelayanan Puskesmas Definisi Operasional Kepuasan pengguna layanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan kepada aparatur penyelenggara pelayanan publik dibandingkan dengan harapan terhadap pelayanan. Survei kepuasan masyarakat adalah kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tipe Indikator Outcome Satuan Pengukuran Persentase Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) Denominator Jumlah responden yang disurvei Target >76% Inklusi Semua penerima pelayanan Puskesmas baik UKM maupun UKP Ekslusi -Formula Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi Jumlah responden yang disurvei x 100% Desain pengumpulan data concurrent Sumber Data Data Primer Populasi/ sampel Morgan kricjke Frekuensi Pengumpulan Triwulanan, tahunan Data Periode waktu pelaporan Triwulanan data Periode analisis data Triwulanan, tahunan Penyajian data Triwulanan, tahunan Instrumen pengambilan Kuesioner survei kepuasan pengguna layanan data Penanggung jawab Ketua Tim Umpan Balik pengumpulan data
Ditetapkan di
: Cirebon
Pada tanggal
: 31 Desember 2020
KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA,
ETI ENTIN EFWANITA