Rancangan Aktualisasi Lab [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL OPTIMALISASI PENGISIAN FORMULIR PERSETUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL LABORATORIUM DI PUSKESMAS MAYONG I KABUPATEN JEPARA

Disusun Oleh: Nama

: Anis Utami, A.Md.AK

NIP

: 19910201 201902 2 005

No Absen

: 04

Jabatan

: Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil

Dinas Instansi

: UPTD Puskesmas Mayong I Jepara

Coach

: Harini Setijowati, SKM, MHSc.

Mentor

: Supomo

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN CCXLI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEPARA BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 2019

i

SURAT PERNYATAAN Kami yang bertandatangan dibawah ini : Peserta Pelatihan Nama

: Anis Utami, A.Md.AK

NIP

: 19910201201902 2 005

Jabatan

: Calon Pranata laboratorium Kesehatan Terampil

Instansi

: Puskesmas Mayong 1

Adalah Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan CCXLI Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Propinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Kepala Tata Usaha Puskesmas Mayong 1 Nama

: Supomo

NIP

: 19620625 198603 1 013

Jabatan

: Kepala Tata Usaha Puskesmas Mayong 1

Instansi

: Puskesmas Mayong 1

Dengan ini menyatakan Laporan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS ini merupakan Produk Pembelajaran Individual Peserta Pelatihan Dasar calon Pegawai Negeri Sipil Golongn II Angkatan CCXLI badan Pengembangan sumber Daya Manusia Daerah Propinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil di maksud akan selalu di implementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban kami dalam kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikian surat konsekuensinya.

Pernyataan

ini

saya

buat

dengan

segala

Semarang, 04 Oktober 2019 Mengetahui

Yang Menyatakan

Mentor

Supomo

Anis Utami

Penata

Peserta Pelatihan

NIP. 19620625 198603 1 013

NIP. 19910201201902 2 005 ii

HALAMAN PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL OPTIMALISASI PENGISIAN FORMULIR PERSETUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL LABORATORIUM DI PUSKESMAS MAYONG I KABUPATEN JEPARA

Nama

: Anis Utami, A.Md.AK

NIP

: 19910201 201902 2 005

Angkatan

: CCXLI

No Absen

: 04

Jabatan

: Calon Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil

Dinas Instansi

: Puskesmas Mayong I Jepara

Disetujui untuk diseminarkan pada: Hari : Jum’at Tanggal

: 04 Oktober 2019

Tempat

: ISLAMIC CENTRE SEMARANG Semarang, 04 Oktober 2019 Peserta Pelatihan Dasar CPNS

ANIS UTAMI,A.Md.AK NIP. 19910201 201902 2 005 Menyetujui, Coach,

Mentor,

HARINI SETIJOWATI, SKM,MHSc. Widyaiswara Ahli Madya NIP.19681109 199303 2 005

SUPOMO Penata NIP. 19620625 198603 1 013

iii

HALAMAN PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PENGISIAN FORMULIR PERSETUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL LABORATORIUM DI PUSKESMAS MAYONG I KABUPATEN JEPARA

Nama NIP Angkatan No Absen

: Anis Utami, A.Md.AK : 19910201 201902 2 005 : CCXLI : 04

Telah diseminarkan pada: Hari : Jum’at Tanggal : 04 Oktober 2019 Tempat : ISLAMIC CENTRE SEMARANG

Mengesahkan, Coach,

Mentor,

HARINI SETIJOWATI, SKM,MHSc. Widyaiswara Ahli Madya NIP.19681109 199303 2 005

SUPOMO Penata NIP. 19620625 198603 1 013

Narasumber,

Drs. KUNTO NUGROHO,HP,MSi Widyaiswara Ahli Utama NIP. 19580115 198503 1 014

iv

PRAKATA Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya karena belas kasih dan anugerahNya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium di puskesmas mayong I kabupaten jepara” sebagai sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Pemerintah Kabupaten Jepara dengan baik, dimana Pemerintah Kabupaten Jepara bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan pada rancangan Aktualisasi ini diharapkan mampu mencerminkan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meliputi materi tentang Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komiten Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat diterapkan di unit kerja. Penulisan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan rancangan ini kepada : 1. K.H Ahmad Marzuqi, SE sebagai Bupati Kabupaten Jepara 2. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si Kepala BPSDMD Propinsi Jawa Tengah yang telah memberikan dukungan fasilitas, sarana, dan prasarana selama pendidikan dan pelatihan latihan dasar. 3. Diyar Susanto, S.H, M.H selaku Kepala Badan Kepegawaian Kota Jepara yang telah menugaskan saya untuk mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan II. 4. Keluarga besar Puskesmas Mayong I,terutama Bapak dr. Hadi Saputra selaku Kepala Puskesmas atas dukungan dan kerjasamanya. 5. Drs. Kunto Nugroho, HP,Msi selaku narasumber / penguji yang memberikan

saran,

masukan

perbaikan

untuk

penyempurnaan

rancangan aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik. v

6. Harini Setijowati, SKM,MHSc. selaku Coach yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik. 7. Supomo

selaku mentor selaku Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas

Mayong I yang telah memberikan masukan, inspirasi dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik. 8. Keluarga yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan sehingga semua kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dapat terselesaikan dengan baik. 9. Seluruh Widyaiswara, Panitia dan Binsuh yang telah memberikan ilmu, bimbingannya, dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan CCXLI 10.

Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan CCXLI

tahun 2019 atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mohon sumbang saran dan kritik dari para guru serta pembaca lainnya demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan terutama instansi UPTD Puskesmas Mayong I Kabupaten Jepara. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan dalam bertutur kata maupun sikap yang kurang berkenan dalam berinteraksi selama melakukan laporan aktualisasi. Kiranya Allah sumber segala rahmat dan kasih karunia melimpahkan berkat dan anugerahNya atas kita semua. Amin. Semarang, 04 Oktober 2019 Penulis

vi

DAFTAR ISI

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ........................................... i SURAT PERNYATAAN .................................................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iv PRAKATA ..................................................................................................... v DAFTAR ISI ................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ...........................................................................................ix DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang.................................................................................... 1 B. Identifikasi Isu ..................................................................................... 4 C. Rumusan Masalah .............................................................................. 9 D. Tujuan ............................................................................................... 10 E. Manfaat ............................................................................................. 10 BAB II ......................................................................................................... 12 LANDASAN TEORI .................................................................................... 12 A. Sikap Perilaku Bela Negara .............................................................. 12 1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara ......................... 12 a. Landasan idiil : Pancasila ................................................................... 12 b. UUD 1945: Landasan konstitusionil NKRI .......................................... 13 2. Bela Negara ....................................................................................... 13 3. Analisis isu kontemporer. ................................................................... 15 4. Kesiap siagaan Bela Negara .............................................................. 17 B. Nilai-Nilai Dasar Asn ......................................................................... 18 1. Akuntabilitas ....................................................................................... 18 2. Nasionalisme...................................................................................... 22 3. Etika Publik ........................................................................................ 26 4. Komitmen Mutu .................................................................................. 29 5. Anti Korupsi ........................................................................................ 32 C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ......................................... 33 1. Manajemen ASN ................................................................................ 33 vii

2. Whole of Government(WoG) .............................................................. 33 3. Pelayanan Publik ............................................................................... 33 D. Laboratorium..................................................................................... 36 BAB III ........................................................................................................ 39 STRUKTUR ORGANISASI ......................................................................... 39 A. Profil Organisasi ............................................................................... 39 B. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi ........................................... 39 C. Visi, Misi, dan Tujuan Sasaran Organisasi ....................................... 40 D. Tata Nilai Organisasi ........................................................................ 40 E. Tujuan ............................................................................................... 41 F. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi .............................................. 42 A. Struktur Organisasi ............................................................................ 42 B. Job Deskripsi...................................................................................... 43 C. Deskripsi SDM, Sarana prasarana dan Sumber daya yang lain ....... 45 1. GEOGRAFI ........................................................................................ 45 2. Kependudukan ................................................................................... 48 3. Tugas Pokok dan Jabatan Peserta Latsar ......................................... 49 4. Role Model ......................................................................................... 50 BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI ..................................... 52 A. Daftar Kegiatan Aktualisasi ............................................................... 52 II. Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ................................................... 54 III. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ........................................ 63 BAB V ......................................................................................................... 65 PENUTUP .................................................................................................. 65 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 66 LAMPIRAN BIODATA................................................................................. 68

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hasil isu yang teridentifikasi ...................................................... 5 Tabel 1. 2 Tabel Parameter APKL .............................................................. 8 Tabel 1. 3 Tabel penetapan isu dengan USG............................................. 9 Tabel 3. 1 Tugas Pokok dan Fungsi dalam struktur organisasi ................. 47 Tabel 3. 2 Luas Wilayah Kerja, Jarak dan Waktu Tempuh dari Desa ke UPT Mayong I ..................................................................................................... 47 Tabel 3. 3 Distribusi Penduduk Menurut Persebaran di Wilayah kerja UPT Puskesmas Mayong I Tahun 2018 ............................................................. 48 Tabel 4. 1 Isu terpilih .................................................................................. 54 Tabel 4. 2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ................. 63

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Model Faktor Perubahan yang mempengaruhi Kinerja PNS . 18 Gambar 3. 1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Mayong I ..................... 42 Gambar 3. 2 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Mayong I ..................... 46

x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pernyataan tersebut termuat dalam Pasal 1 Bab 1 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Sedangkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ialah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. (ASN, 2014). Fungsi utama Aparatur Sipil Negara yaitu: (1) pelaksana kebijakan publik; (2) pelayan publik; serta (3) perekat dan pemersatu bangsa. Relevan dengan fungsi-fungsi tersebut, ASN memiliki tugas utama sebagai berikut: (1) melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (2) memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan (3) mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Elly Fatimah dan Erna Erawati, 2017) Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menjelaskan bahwa pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS dengan dilakukan secara terintegrasi.Dalam penyelenggaraan Latihan Dasar, CPNS dibekali dengan pengetahuan tentang nilai-nilai dasar CPNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). (LAN, 2018) 1

Program aktualisasi ditujukan untuk membentuk ASN yang berkarakter yang sesuai dengan nilai nilai dasar ASN. Aktualisasi dilaksanakan pada tiap unit kerja masing-masing dengan tahapan pertama yaitu menyusun rancangan aktualisasi. Penulis akan melakukan aktualisasi pada unit kerjanya yaitu Puskesmas Mayong I. Puskesmas Mayong I adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten

menyelenggaraan

Jepara

pembangunan

yang

bertanggung

Kesehatan

diwilayah

jawab kerja

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara,

Puskesmas

Mayong

I

berperan

menyelenggarakan

sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan pemerintah daerah kabupaten yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengan daerah (RPJMD)

dan

Rencana

Lima

Kabupaten. 2

Tahunan

Dinas

Kesehatan

Fungsi dasar Puskesmas sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 Tahun 2004 yaitu : 1. Pusat Pelayanan kesehatan strata I yang memuat tentang kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan medis dasar 2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat 3. Pusat pembangunan berwawasan kesehatan Perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.(PERMENKES,2004) Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan

peningkatan pengetahuan dan

teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan yang

kesehatan

bersifat

semakin

preventif,

meningkat.Baik

promotif,

pelayanan

kuratif ,

maupun

rehabilitative hal ini menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat terutama pada kesehatan umum masyarakat yang mana hal tersebut berdampak pada tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Oleh sebab itu perlu pelayanan kesehatan yang tepat, cepat dan akurat di Puskesmas. Pelayanan Laboratorium di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Yang menjadi kendala pelayanan kesehatan di Laboratorium Puskesmas Mayong I adalah

pelayanan

pemeriksaan

laboratorium

yang

kurang

maksimal. Pada tahap pra analitik, dan analitik ketika melakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel maupun kontak dengan pasien petugas laboratorium masih belum konsisten memakai Alat Pelindung Diri (APD). Masih kurang optimalnya pengisian register pasien seperti pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium dan pencatatan kartu suhu ruang dan suhu 3

kulkas reagen. Masih kurang nya sarana prasarana laboratorium salah satunya adalah tidak tersedianya Box untuk pembuatan preparat BTA, Serta kurangnya pemahaman petugas laboratorium tentang penyimpanan reagen metode first in first out dan belum adanya sistem informasi terintegrasi sehingga proses pasca analitik masih dilakukan secara manual . Analis

laboratorium

harus

memahami

dan

menyadari

kemungkinan terjadinya kesalahan dalam proses pelayanan dan pengeluaran hasil pemeriksaan laboratorium. Untuk menghindari hal tersebut, Analis kesehatan harus menjalankan praktik sesuai standar

pelayanan.

Salah

satu

hal

yang

mempengaruhi

keakuratan hasil laboratorium adalah informasi riwayat kesehatan dan kebiasaan pasien yang dapat kita ketahui dari pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel oleh pasien. Hal ini juga didukung dengan adanya Keputusan Mentri Kesehatan dan Mentri kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Nomor

141/MENKESOS/SK/II/2001

tentang

petunjuk

teknis

pelaksanaan pejabat fungsional pranata laboratorium kesehatan. Point 21 yaitu kegiatan yang dilakukan sebelum pengambilan specimen,memberi petunjuk pada pasien tentang persiapan atau tindakan yang harus dilakukan sampai dengan mengatur posisi pasien. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat rancangan aktualisasi

yang

menerapkan

konsep

nilai

akuntabilitas,

nasionalisme,etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA). Penulis berharap dapat memberikan kontribusi melalui kegiatan – kegiatan yang bersifat solutif dan inovatif, sehigga nantinya bisa menjadi ASN yang Profesional, berkarakter, dan bermanfaat di puskesmas Mayong I.

4

B. Identifikasi Isu PNS

memiliki

kedudukan

serta

peran

dalam

NKRI

yang

dikategorikan dalam 3 aspek yaitu Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik yang merupakan prinsip pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi di Puskesmas Mayong I dengan mengaitkan seluruh kegiatannya dengan nilainilai ANEKA. Program Aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan identifikasi isu yang akan melalui proses penapisan melalui 2 metode. Daftar isu yang diperoleh yang dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of Goverment (WoG) dan Pelayanan Publik) ditampilkan pada Tabel berikut : Tabel 1.1 Identifikasi Isu No

1

Identifikasi isu Rendahnya kesadaran petugas laboratorium mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu jas laboratorium,masker, hanskun)

Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan

Kondisi saat ini pegawai laboratorium belum sepenuhnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu: jas laboratorium,masker,hanskun secara lengkap. Isu ini terkait Pelayanan publik

Sumber isu : Manajemen ASN Pelayanan Publik

2

3

4

Belum optimalnya pengisian kartu suhu ruang laboratorium dan suhu kulkas reagen Sumber isu : Manajemen ASN Belum tersedianya Box untuk pembuatan preparat BTA Sumber isu : Manajemen ASN Pelayanan Publik Belum optimalnya

Kondisi saat ini pegawai laboratorium belum disiplin dalam Kartu suhu ruang dan suhu mengisi kartu suhu kulkas reagen terisi lengkap ruang laboratorium dan suhu kulkas reagen Kondisi saat ini belum tersedianya Tersedianya box pembuatan box pembuatan BTA preparat BTA a. Kondisi saat ini Formulir 5

persetujuan

No

5

6

Identifikasi isu pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

Kondisi saat ini pegawai laboratorium belum mengisi Formulir pengambilan Sumber isu : sampel pasien Manajemen ASN laboratorium Pelayanan Publik secara lengkap Whole of b. Masih kurangnya Government edukasi kepada pasien tentang tindakan medis yang akan dilakukan di laboratorium c. Kurangnya koordinasi PJ UKP dengan pegawai laboratorium Belum adanya sistem laboratorium Seluruh hasil terintegrasi pemeriksaan laboratorium ditulis di Sumber isu : format hasil Whole of laboratorium manual Government Masih kurang nya pemahaman petugas laboratorium tentang Masih belum penyimpanan optimalnya reagen dengan penyimpanan reagen metode first in first dengan metode first out in first out

Kondisi yang diharapkan pengambilan sampel pasien laboratorium terisi dengan lengkap serta berjalannya edukasi kepada pasien tentang tindakan medis yang akan dilakukan di laboratorium

Penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium terintegrasi dalam satu sistem.

Terlaksananya penyimpanan reagen dengan metode first in first out

Sumber isu : Manajemen ASN

Penetapan

isu

dilakukan

melalui

analisis

isu

dengan

menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan melalui 2 metode penapisan. Metode APKL menapis isu-isu kontemporer yang telah dikumpulkan dari sisi keaktualan, problematik, kekhalayakan serta kelayakan isu tersebut 6

untuk diselesaikan. Setelah itu, isu dengan prioritas utama ditentukan dengan melihat dari sisi urgency, seriousness dan growth atau dikenal dengan metode USG. a. Metode APKL Isu-isu yang ada menyangkut Manajemen ASN, Whole o Governance, dan Pelayanan Publik yang telah diidentifikasi kemudian ditentukan satu isu yang akan diangkat menjadi isu utama yang akan menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi. Program Aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan identiikasi isu dengan melihat dari apakah isu tersebut aktual, merupakan isu yang problematik, memnuhi kekhalayakan atau menyangkut kepentingan bersama dan juga apakah isu tersebut layak untuk dipecahkan (APKL). Secara lebih rinci, penjelasan terkait APKL adalah sebagai berikut : 1) Aktual Isu

sedang

terjadi atau

dalam

proses

kejadian,

atau

diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. 2) Problematik Isu yang merupakan masalah mendesak dan memerlukan berbagai upaya alternati jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata. 3) Kekhalayakan Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak masyarakat pada umumnya, bukan hanya untuk seseorang atau kelompok. 4) Kelayakan Isu tersebut mengandung unsur logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab di instansi. Dari kriteria yang telah dijelaskan di atas, maka isu-isu kontemporer yang telah dikumpulkan akan melalui proses analisis berdasarkan APKL untuk menentukan isu yang benar-benar aktual, mendesak, menyangkut hidup orang banyak, dan layak 7

untuk diselesaikan. Berikut tabel analisis isu dengan metode APKL :

Tabel 1.2Analisis Isu APKL Kriteria No.

Identifikasi Isu

Keterangan A

Rendahnya kesadaran petugas laboratorium mengenai 1. penggunaan Alat Pelindung Diri + (APD) Belum optimalnya pengisian kartu suhu ruang laboratorium + 2. dan suhu kulkas reagen

P

K

L

+

+

+

+

-

Tidak + memenuhi persyaratan

Memenuhi persyaratan

3.

Belum tersedianya Box untuk + pembuatan preparat BTA

+

-

Tidak + memenuhi persyaratan

4.

Belum optimalnya pengisian formulir persetujuan + pengambilan sampel pasien laboratorium

+

+

+

+

-

Tidak + memenuhi persyaratan

-

-

Tidak + memenuhi persyaratan

Belum adanya sistem + 5. laboratorium terintegrasi

6.

Masih kurang nya pemahaman petugas laboratorium tentang + penyimpanan reagen dengan metode first in first out

Memenuhi persyaratan

“+”= memenuhi kriteria

Keterangan :

“–“ =tidak memenuhi kriteria Dari hasil penapisan tersebut, didapatkan sebanyak dua isu kritikal yaitu : Rendahnya

kesadaran

petugas

laboratorium

mengenai

penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Belum Optimalnya pengisian inform consent pengambilan sampel pasien laboratorium di puskesmas Mayong I b. Metode USG 8

Penetapan

isu

utama

/

prioritas

dilakukan

dengan

menggunakan kemampuan berpikir kritis yang ditandai dengan penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu selanjutnya yaitu dengan mengkategorikan isu tersebut sesuai kriteria USG (Urgency,

Seriousness,

Growth)

yang

kemudian

penilaian

dilakukan dengan pemberian skor sesuai skala likert, untuk penjelasan USG adalah sebagai berikut : 1) Urgency, mendesak untuk dibahas dikaitkan dengan waktu. 2) Seriousness, seberapa serius dikaitkan dengan akibat yang muncul bila penyebab isu tidak dipecahkan dan masalah yang akan timbul akan lebih serius dari masalah pokok. 3) Growth,

seberapa

akan

berkembang

dikaitkan

dengan

kemungkinan masalah akan makin memburuk bila dibiarkan.

Tabel 1.3 Pemilihan Isu melalui Kriteria USG No

Isu

U

S

G

Total

1

Rendahnya kesadaran petugas laboratorium mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

4

4

5

13

2

Belum optimalnya pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

5

5

4

14

Skala likert 1-5

: 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

Penetapan Isu yang Dipilih Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang terpilih adalah

“Belum

Optimalnya

pengisian

inform

consent

pengambilan sampel pasien laboratorium” sehingga masalah ini merupakan

masalah

prioritas

aktualisasi dan habituasi kali ini.

9

yang

akan

dibahas dalam

C. Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran identiikasi isu dan penetapan isu yang dilakukan, rumusan masalah dalam aktualisasi dan habituasi ini adalah, “Bagaimana upaya optimalisasi pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel laboratorium di Puskesmas Mayong I dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi?”. Gagasan pemecahan isu pada unit kerja Puskesmas Mayong I adalah “Optimalisasi Pengisian Formulir Persetujuan Pengambilan Sampel Laboratorium” D. Tujuan Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut : 1. Umum Mampu

mengaktualisasikan

nilai-nilai

akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) agar terwujud edukasi layanan laboratorium, informasi dan perlindungan petugas di UPTD Puskesmas Mayong I Kabupaten Jepara 2. Khusus a. Tersedianya

formulir

persetujuan

pengambilan

sampel

pengisian

formulir

pasien laboratorium b. Tersedia

dan

terlaksananya

alur

persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium c. Terlaksananya sosialisasi tentang alur dan kelengkapan pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium d. Terlaksananya pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium e. Memonitoring

dan

mengevaluasi

pengisian

formulir

persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium. 10

E. Manfaat Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain : 1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

a. Penulis lebih bisa menjalankan dan mengimplementasikan perannya dalam lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan nilai-nilai dasar ASN yang telah didapakan selama mengkuti inclass Diklat Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. b. Memahami,

menginternalisasi

dan

mengaktualisasi

keterkaitan prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government. 2. Bagi Puskesmas

Dapat meningkatkan mutu Pelayanan laboratorium di UPTD Puskesmas Mayong I Kabupaten Jepara sehingga terwujud pelayanan prima. 3. Bagi Negara

Mampu menjadi abdi negara yang mampu bekerja dengan sepenuh hati, memiliki integritas yang tinggi demi memelihara NKRI yang berdaulat, adil dan makmur. 4. Bagi Masyarakat

Masyarakat mendapatkan pelayanan prima serta memperoleh hak nya untuk mendapatkan penjelasan secara rinci tentang tindakan medis yang di lakukan di laboratorium. 5. Bagi Stakeholder

Tercapainya pelayanan prima di bidang kesehatan sebagai wujud aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di Puskesmas Mayong I.

11

BAB II LANDASAN TEORI A. Sikap Perilaku Bela Negara Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankannegara mengganggu

kita

kelangsungan

dari hidup

ancaman

yang

dapat

bermasyarakat

yang

berdasarkan atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara jugadapat menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam

diri

masyarakat.Upaya

bela

negara

selain

sebagai

kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagisetiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggungjawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita. 1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara itu.Seorang PNS harus memiliki wawasan kebangsaan yang kuat sebagai dasar dari segala sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam wawasan kebangsaan adalah : a. Landasan idiil : Pancasila Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkanpada tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik Indonesia, baikdalam arti sebagai dasar ideologi 12

maupun filosofi bangsa. Sebagai ideologi bangsa Indonesia Pancasila merupakan pedoman yang mutlak dalam penyusunan segala bentuk kebijakan negara, termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Rumusan nilai-nilai dimaksud adalah sebagai berikut : 1)

Ketuhanan Yang Maha Esa;

2)

Kemanusiaan yang adil dan beradab;

3)

Persatuan Indonesia;

4)

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan;

5)

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b. UUD 1945: Landasan konstitusionil NKRI Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan

UUD

1945.

Batang

Tubuh

UUD

1945

hasil

Amandemen I-IV pada tahun 2002 terdiri atas21 bab, 74 pasal, serta tiga pasal aturan peralihan dan dua pasal aturan tambahan. Dalam

UUD

1945

hasil

Amandemen

2002

sebagaimana

dipraktekkan di berbagainegara tidak ada lagi Penjelasan PasalPasal. Pasal-pasal UUD 1945 dimaksud merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan. 2. Bela Negara Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Dasar hukum undang-undang tentang upaya bela negara yaitu: a. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara 13

b. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara Nilai-nilai

bela

negara

yang

harus

lebih

dipahami

penerapannya dalamkehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain: 1) Cinta Tanah Air. Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kitacintai. Kesadaranbela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kitakepada tanah air kita.

Kita

dapat

mewujudkan

itu

semua

dengan

cara

kitamengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada,menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita. 2) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuaidengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuanhidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegahperkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsayang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. 3) Pancasila. Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa,pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkandalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatukeberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama,etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiapancaman, tantangan, dan hambatan.

14

4) Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara. Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti para atlet bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama negaranya

walaupunmereka

mengorbankan

waktunya

untuk

harus

merelakan

bekerjasebagaimana

untuk kita

ketahui bahwa para atlet bukan hanya menjadi seorang atletsaja, mereka juga memiliki pekerjaan lain.

5) Memiliki Kemampuan Bela Negara. Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjagakedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.

3. Analisis Isu Kontemporer Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017)

ada

empat

level

lingkungan

strategis

yang

dapat

mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global). Ke empat level lingkungan strategis tersebut disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Model Faktor Perubahan yang mempengaruhi Kinerja PNS Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa perubahan global (globalisasi) yang terjadi dewasa ini, memaksa 15

semua bangsa (Negara) untuk berperan serta, jika tidak maka arus

perubahan

tersebut

akan

menghilang

dan

akan

meninggalkan semua yang tidak mau berubah. Perubahan global ditandai dengan hancurnya batas (border) suatu bangsa, dengan membangun pemahaman dunia ini satu tidak dipisahkan oleh batas Negara. Hal yang menjadi pemicunya adalah berkembang pesatnya teknologi informasi global, dimana setiap informasi dari satu penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh orang di penjuru dunia lainnya. Perubahan cara pandang tersebut, telah mengubah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini ditandai dengan masuknya kepentingan global (Negara-negara lain) ke dalam negeri dalam aspek hukum, politik, ekonomi, pembangunan, dan lain sebagainya. Perubahan cara pandang individu tentang tatanan berbangsa dan bernegara (wawasan kebangsaan), telah mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam memahami pola kehidupan dan budaya yang selama ini dipertahankan/diwariskan secara turun temurun. Perubahan lingkungan masyarakat juga mempengaruhi cara pandang keluarga sebagai miniature dari kehidupan

sosial

(masyarakat).

Tingkat

persaingan

yang

keblabasan akan menghilangkan keharmonisan hidup di dalam anggota keluarga, sebaga akibat dari ketidakharmonisan hidup di lingkungan keluarga maka secara tidak langsung membentuk sikap ego dan apatis terhadap tuntutan lingkungan sekitar. Oleh perkembangan

karena

itu,

lingkungan

pemahaman strategi

pada

perubahan tatanan

dan makro

merupakan faktor utama yang akan menambah wawasan PNS. Wawasan tersebut melingkupi pemahaman terhadap Globalisasi, Demokrasi, Desentralisasi, dan Daya Saing Nasional, dalam konteks globalisasi PNS perlu memahami berbagai dampak positif maupun

negatifnya;

perkembangan

demokrasi

yang

akan

memberikan pengaruh dalam kehidupan sosial, ekonomi dan 16

politik Bangsa Indonesia; desentralisasi dan otonomi daerah perlu dipahami sebagai upaya memperkokoh kesatuan nasional, kedaulatan negara, keadilan dan kemakmuran yang lebih merata di seluruh pelosok Tanah Air, sehingga pada akhirnya akan membentuk wawasan strategis bagaimana semua hal tersebut bermuara pada tantangan penciptaan dan pembangunan daya saing nasional demi kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam lingkungan pergaulan dunia yang semakin terbuka, terhubung, serta tak berbatas. PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena-fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait dengan isu-isu kritikal yang terjadi saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu

tersebut

diantaranya;

bahaya

paham

radikalisme/

terorisme, bahaya narkoba, cyber crime, money laundry, korupsi, proxy war. Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai isu-isu strategis kontemporer. 4. Kesiap siagaan Bela Negara Pemantapan kesiapsiagaan bela negara bagi warga negara, merupakan

implementasi

pencapaian

sasaran

strategis

terhadap nilai-nilai bela negara dalam rangka menjaga eksistensi

Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia.

Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal fahamfaham, ideologi, dan budaya yang bertentangan dengan nilai kepribadian

bangsa

Indonesia

yang

sekiranya

akan

memengaruhi kondisi dalam negeri yang dipicu oleh faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan sebagai dampak dari dinamika perkembangan lingkungan strategis. 17

Bentuk-bentuk kesiapsiagaan bela negara bagi Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut : a. Kesiapsiagaan Jasmani Kesiapsiagaan

jasmani

adalah

kegiatan

atau

kesanggupan seseorang untukmelakuksanakan tugas atau kegiatan

fisik

secara

lebih

baik

dan

efisien.Komponenpenting dalam kesiapsiagaan jasmani, yaitu kesegaran jasmani dasar yang harusdimiliki untuk dapat melakukan suatu pekerjaan tertentu baik ringan atau beratsecara fisik dengan baik dengan menghindari efek cedera dan atau mengalamikelelahan yang berlebihan. b. Kesiapsiagaan Mental Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisimental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagaituntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baiktuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diridengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat. B. Nilai-Nilai Dasar Asn 1. Akuntabilitas a. Pengertian Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah

kewajiban

pertanggungjawaban

yang

harus

dicapai.Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

18

b. Nilai-nilai akuntabilitas 1) Kepemimpinan 2) Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja 3) Transparansi Tujuan dari adanya transparansi adalah: a. Mendorong

komunikasi

yang

lebih

besar

dan

kerjasamaantara kelompok internal dan eksternal b. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan c. Meningkatkan

akuntabilitas

dalam

keputusan-

keputusan d. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan. 4) Integritas Integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undangundang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders. 5) Tanggungjawab (Responsibilitas) Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang 19

telah

dilakukan,

karena

bertanggungjawab

adanya

atas

dibuat.Responsibilitas

tuntutan

untuk

yang

telah

keputusan

terbagi

dalam

responsibilitas

perorangan dan responsibilitas institusi. a) Responsibiltas Perseorangan 

Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan dan tindakan yang telah dilakukan



Adanya

pengakuan

terhadap

etika

dalam

pengambilan keputusan 

Adanya keterlibatan konstituen yang tepatdalam keputusan

b) Responsibilitas Institusi 

Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya



Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan



Adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai dengan kompetensinya



Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan fungsinya untuk melindungi sumber daya organisasi

6) Keadilan Keadilan

adalah

landasan

utama

dari

akuntabilitas.Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,

ketidakadilan

harus

dihindari

karena

dapat

menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal. 7) Kepercayaan Rasa

keadilan

akan

membawa

pada

sebuah

kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan 20

akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya. 8) Keseimbangan Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka

diperlukan

akuntabilitas

dan

adanya

keseimbangan

kewenangan,

serta

antara

harapan

dan

kapasitas.Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus

dapat

menggunakan

kewenangannya

untuk

meningkatkan kinerja.Adanya peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki. 9) Kejelasan Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dantanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi. 10) Konsistensi Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan

memiliki

konsekuensi

terhadap

tercapainya

lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi. 21

2.

Nasionalisme a. Pengertian nasionalisme Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam

arti luas, nasionalisme merupakan

pandangan

tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang

diarahkan

agar

bangsa

Indonesia

senantiasa:

menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau

kepentingan

golongan;menunjukkan

sikap

rela

berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama

bangsa;menumbuhkan

sikap

saling

mencintai

sesama manusia;mengembangkan sikap tenggang rasa. b. Nilai-nilai nasionalisme 1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa Butir-butir pancasila sila ke-1 a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan 22

kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama penganut

antara

pemeluk

kepercayaan

agama

yang

dengan

berbeda-beda

terhadap Tuhan Yang Maha Esa. d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. f) Mengembangkan

sikap

saling

menghormati

kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. 2. Sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. b) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membedabedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

23

d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. e) Mengembangkan

sikap

tidak

semena-mena

terhadap orang lain. f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. h) Berani membela kebenaran dan keadilan. i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain 3. Sila ketiga : Persatuan Indonesia a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. d) Mengembangkan

rasa

kebanggaan

berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. g) Memajukan

pergaulan

kesatuan bangsa.

24

demi

persatuan

dan

4. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. e) Menghormati keputusan

dan yang

menjunjung dicapai

tinggi

setiap

sebagai

hasil

musyawarah. f) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama

di

atas

kepentingan

pribadi

dan

golongan. h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. i) Keputusan

yang

dipertanggungjawabkan

diambil secara

harus

dapat

moral

kepada

Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

25

5. Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. d) Menghormati hak orang lain. e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. i) Suka bekerja keras. j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. k) Suka

melakukan

mewujudkan

kegiatan

kemajuan

yang

dalam

rangka

merata

dan

berkeadilan sosial. 3. Etika Publik a. Pengertian Etika Publik Etika

publik

merupakan

refleksi

tentang

standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan

publik

dalam

tanggungjawab pelayanan publik.

26

rangka

menjalankan

b. Nilai-Nilai Etika Publik 1) Kebersamaan 2) Empati 3) Kepedulian 4) kedewasaan 5) Orientasi organisasi 6) Respect 7) Kebajikan 8) Integritas 9) Inovatif 10) Keunggulan 11) Keluwesan 12) Kearifan c. Indikator nilai etika publik 1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila. 2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945. 3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. 4) Membuat keputusan berdasarkan prinsipkeahlian. 5) Menciptakanlingkungankerjayangnondiskriminatif 6) Memelihara

dan

menjunjung

tinggi

standar

etikaluhur. 7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik. 8) Memiliki

kemampuan

dalam

melaksanakan

kebijakan dan program pemerintah. 9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun. 10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. 27

11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. 12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. 13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan 14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir (LAN,2015) Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut: a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi. b. Melaksanakan

tugasnya

dengan

cermat

dan

disiplin. c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan. d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan dan etika pemerintahan. f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara. g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya. i.

Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

j.

Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk 28

mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain. k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN. l.

Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin pegawai ASN.

4. Komitmen Mutu a. Pengertian komitmen mutu Mutu

merupakan

cerminan

nilai

keunggulan

produk/jasa yang diberikan kepada customer sesuai dengan kebutuhan atau keinginan bahkan melampaui harapan. Komitmen mutu sendiri merupakan kesediaan diri berjanji menjaga kualitas dari mutu. Implementasi kualitas komitmen mutu yang dapatditerapkan oleh PNS dalam pekerjaannya yaitu dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal yang dapat memberi kepuasan kepada seluruh stakeholder. b. Nilai-Nilai Komitmen Mutu Nilai-nilai

dasar

komitmen

mutu

yang

harus

diperhatikan,yaitu: 1) Efektif dan Efisien Efektif dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai

hasil

sesuai

dengan

target.

Sedangkan

efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan. Efisien adalah berdaya guna dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. 29

Sedangkan realisasi

efisiensi

penggunaan

merupakan

tingkat

ketepatan

dan

bagaimana

sumberdaya

pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada dan tidaknya

pemborosan

sumberdaya,

penyalahgunaan

alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme keluar alur. 2) Inovasi Inovasi muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi lahir dari imajinasi pemikiran orang-orang kreatif, dan lahirnya kreativitas didorong oleh munculnya ide/gagasan baru untuk keluar dari rutinitas yang membosankan. Munculnya ide/gagasan baru,

kreativitas,

dan

inovasi

dilatarbelakangi

oleh

semangat belajar yang tidak pernah pudar, yang dijalani dalam

proses

pembelajaran

secara

berkelanjutan.

Gagasan kreatif yang muncul dari hasil pemikiran individu akan mendorong munculnya berbagai prakarsa, sehingga dapat memperkaya program kerja dan memunculkan diferensiasi produk/jasa, seiring dengan berkembangnya tuntutan kebutuhan pelanggan. 3) Orientasi Mutu Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dijadikan alat pembeda atau pembanding terhadap produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan

30

tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan. 4)

Adaptif

Perilaku adaptif adalah perilaku dimana mudah untuk beradaptasi

dengan

lingkungan

baru

sehingga

dapat

menciptakan pelayanan yang bermutu kepada pelanggan. Sedangkan menurut AAMD (the American Association on Mental Deficiency, 1983), perilaku adaptif adalah tingkat kemampuan atau kefektifan seseorang dalam memenuhi standar kemandirian pribadi dan tanggung jawab sosial yang diharapkan untuk usia dan budaya kelompoknya. 5)

Sepenuh hati

Pelayanan yang diberikan dengan ikhlas dan berasal dari dalam "sanubari" diri kita. Sanubari merupakan tempat bersemayamnya emosi – emosi, watak, keyakinan – keyakinan, nilai-nilai, sudut pandang dan perasaan-perasaan (Patton, dalam Boediono, 1999: 49). Pelayanan sepenuh hati dilakukan berdasarkan pada pertimbangan – pertimbangan logis (pikiran) dan sentimentalitas (perasaan). Untuk itu, dalam pelayanan sepenuh hati, menurut Patricia Pattan (1998, dalam Boediono, 1999: 50) 6)

Perbaikan Berkelanjutan

Hal ini berarti bahwa memberikan pelayanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan pelanggan sudah terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan diperbaiki gara mutu pelayanan dapat melebihi harapan pelanggan. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan betapa pentingnya

pelayanan

yang

berorientasi

mutu

(yang

diwujudkan dalam pelayanan prima) dalam penyelenggaraan pemerintahan.

31

5. Anti Korupsi a. Pengertian AntiKorupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Dalam bahasa Yunani corrutio perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang diancam dengan pidana oleh undang-undang bertentangan dengan hukum, dilakuakn dengan kesalahan oleh seseorang yang mampu bertanggungjawab Menurut Robert Klitkgard : Korupsi adalah diskresi atau monopoli tanpa adanya akuntabilitas. b. Nilai-Nilai AntiKorupsi Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu: 1) Jujur 2) Peduli 3) Mandiri 4) Disiplin 5) TanggungJawab 6) Kerja Keras 7) Sederhana 8) Berani 9) Adil

32

C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI 1. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih

dari

praktik

korupsi

kolusi

dan

nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumberdayaASNyangkedudukanatau statusjabatan ASN dalam sistem birokrasi selama ini belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional Manajemen

ASN

diselenggarakan

berdasarkan

SistemMerit. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan

Manajemen

PPPK.

Manajemen

PNS

meliputi

penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karie r;pola karier; promosi;

mutasi;

penilaian

kinerja;

penggajian

dan

tunjangan; penghargaan;disiplin;pemberhentian;jaminanpensiundanja minan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2014). 2. Whole of Government(WoG) WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

pembangunan

kebijakan,

manajemen

program dan pelayanan publik. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari sektor dalam pemerintahan. 33

Sedangkan tantangan dalam praktek WoG antara lain, yaitu: a. Kapasitas SDM dan institusi-institusi b. Nilai dan budaya organisasi c. Kepemimpinan 3. Pelayanan Publik Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah, dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. (LAN:1998) Berdasar pada UU Nomor 25 Tahun 2009 dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: a. Partisipasif Dalam

penyelenggaraan

dibutuhkanmasyarakat

pelayanan

pemerintah

publik

perlu

yang

melibatkan

masyarakat dalam merencanakan, malaksanakan dan mengevaluasi hasilnya b. Transparan Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah sebagai

penyelenggara

pelayanan

publik

harus

menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.

34

c. Responsif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengardanmemenuhituntutankebutuhanwarganegaran ya. d. Tidak diskriminatif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah tidak boleh membeda-bedakan antara warga yang satu dengan yang lainnya. e. Mudah dan Murah Dalam memperoleh layanan masyarakat dapat dengan mudah memenuhi persyaratan yang diajukan dan biaya yang dibebankan kepada masyarakat murah dalam artian terjangkau oleh masyarakat. f. Efektif dan Efisien Dalam mampu

penyelenggaraan mewujudkan

pelayanan

tujuan-tujuam

publik yang

harus hendak

dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang murah g. Aksesibel Dalam

penyelenggaraan

pelayanan

publik

yang

diselenggarakan pemerintah harus dapat diajangkau oleh warga Negara yang membutuhkan untuk mendapatkan layanan tersebut. h. Akuntabel Dalam penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar

35

i. Berkeadilan Dalampenyelenggaraanpelayananpublikyangdilakukaol eh pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan warga Negara yang lain.Oleh karena itu penyelanggara pelayanan publik harus dapat dijadikan alat

untukmelindungi

kelompok

rentan

dan

mampu

menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompokkuat. Empat hal yang menjadi fundamental pelayanan public yang harus dipahami oleh ASN,yaitu: 1. Pelayanan publik merupakan

hak warga

negara

sebagai amanat konstitusi 2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warganegara 3. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal strategis bagi kemajuan bangsa dimasa yang akandating. 4. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).(LAN2016). D. Tinjauan Umum Laboratorium 1. Definisi laboratorium Menurut

PERMENKES

No.411/MENKES/PER/III/2010,

laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk

mendapatkan

infomasi

tentang

kesehatan

perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit

penyembuhan 36

penyakit

dan

pemulihan

kesehatan. Sedangkan spesimen (sampel) klinik adalah bahan yang berasal dan/atau diambil dari tubuh manusia lainnya

untuk

tujuan

diagnostik,

penelitian

,

pengembangan, pendidikan dan lainnya, termasuk newemerging

dan

re-emerging,

dan

penyakit

infeksi

berpotensi pandemik. 2. Tahapan pemeriksaan laboratorium Tahapan dalam pemeriksaan laboratorium meliputi pra analitik, analitik dan pasca analitik yang ketiganya saling berkaitan satu sama lain, tahapan pra analitik merupakan tahapan

paling

laboratorium,

awal

tahapan

dalam pra

suatu

pemeriksaan

analitik

laboratorium

diantaranya :pengisian formulir persetujuan pengambilan darah, menyiapkan alat bahan pengambilan sampel, proses phlebotomi (pengambilan sampel).

37

BAB III STRUKTUR ORGANISASI A. Profil Organisasi Puskesmas

adalah

menyelenggarakan kesehatan

fasilitas

upaya

perseorangan

pelayanan

kesehatan tingkat

kesehatan

masyarakat pertama,

yang

dan

upaya

dengan

lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerjanya. (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014,2014) B. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi

Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu Paradigma Sehat, Pertanggungjawaban Pemerataan,

Wilayah,

Teknologi

tepat

Kemandirian guna,

dan

masyarakat,

Keterpaduan

serta

kesinambungan. Dasar Hukum Pusat Kesehatan Masyarakat, yaitu: 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, 2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, 3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan, 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat PraktikMandiri Dokter Gigi

39

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas C. Visi, Misi, dan Tujuan Sasaran Organisasi 1. Visi Terwujudnya masyarakat Mayong l yang sehat dan mandiri. 2. Misi a. Memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan. b. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu, terjangkau, merata dan berkeadilan. c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat. D. Tata Nilai Organisasi 1. PROFESIONAL Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. 2. RAMAH Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan sekerja. 3. INOVATIF Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan. 4. SABAR Memiliki kesabaran dalam memberikan pelayanan 5. MALU Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

40

6. AKUNTABEL Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan. E.

Tujuan a.

Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),

b. Meningkatkan peran aktif segala lapisan masyarakat untuk hidup sehat serta dapat mengatasi masalah kesehatan dasarnya sendiri, c. Memberikan pelayanan kepada publik tanpa kecuali dalam bentuk, jenis, tingkat dan mutu pelayanan yang esensial dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

41

F.

Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

A. Struktur Organisasi

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Mayong I

42

B. Job Deskripsi 1. Kepala Puskesmas Manajerial melaksanakan

:

Sebagai

koordinasi

Kepala

semua

Puskesmas

kegiatan

dan

puskesmas,

koordinasi lintas sektoral, dan pembinaan masyarakat. 2. Kepala Sub. Bag. Tata Usaha Melaksanakan

tugas

ketatausahaan

yang

meliputi

kepegawaian, kerumahtanggaan, dan administrasi 3. Dokter Umum 

Melaksanakan tugas medis puskesmas di dalam gedung maupun luar gedung



Pembinaan kader wilayah kerja



Pemeriksaan haji, kesehatan kerja dan olah raga, kesehatan remaja



Puskesling dan Posyandu, dan Koordinator kegiatan Prolanis

4. Dokter Gigi 

Melayani pengobatan gigi



Membina wilayah kerja



Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kegiatan UKS, UKGS dan UKGMD



Puskesling dan Posyandu

5. Perawat 

Melaksanakan asuhan keperawatan



Membina wilayah kerja



Melaksanakan kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan tidak menular di dalam gedung din di luar gedung Puskesmas



Puskesling, Posyandu dan Posbindu



Pelaksana Puskesmas



Membantu pemeriksaan haji



Pelaksana program Lansia



Bendahara Pengeluaran Pembantu 43

6. Bidan 

Melaksanakan pelayanan KIA-KB



Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan kesehatan ibu dan anak, serta SDIDTK



Puskesling dan Posyandu



Membina wilayah kerja



Melaksanakan dan bertanggung jawab kegiatan imunisasi

7. Perawat Gigi 

Membantu dalam pelayanan pengobatan gigi



Melaksanakan kegiatan UKS dan UKGMD



Puskesling dan Posyandu



Membina wilayah kerja



Merangkap bendahara barang

8. Asisten Apoteker 

Melayani resep



Mengerjakan pencatatan & pelaporan obat



Sebagai penanggung jawab ruang obat



Puskesling & posyandu



Membina wilayah kerja



Merangkap Bendahara JKN

9. Petugas Penyuluh 

Penanggung

jawab

dan

pelaksana

kegiatan

Promosi

Kesehatan 

Mengerjakan pencatatan dan pelaporan kegiatan promosi kesehatan



Membina wilayah kerja



Melaksanakan PE dan pemantauan PSN



Membantu kegiatan puskesling ddan posyandu



Koordinator P2B2



Bendahara BOK

10. Petugas Gizi (Nutrisionis) 

Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan Gizi 44



Membina wilayah kerja



Puskesling dan Posyandu



Koordinator SIMPUS dan SP3



Membina kader posyandu



Pencatatan dan pelaporan HIV-AIDS



Petugas penyimpaan barang

11. Analis 

Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan laboratorium



Membina wilayah kerja



Membantu Puskesling dan Posyandu



Membantu pemeriksaan haji dan Posbindu

12. Staf administrasi 

Penanggung jawab dan pelaksana loket



Membina wilayah kerja



Membantu kegiatan puskesling dan posyandu

C. Deskripsi SDM, Sarana prasarana dan Sumber daya yang lain 1. GEOGRAFI Puskesmas Mayong I merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kabupaten Jepara. Kabupaten Jepara terletak di pantai utara timur propinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Jepara terletak pada posisi 110°9 ’48 sampai 110°58’37 bujur timur dan 5°’43 sampai 6°47 LS dengan ketinggian 0-1301 m dari permukaan laut . Kabupaten Jepara beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 24°C − 33°C. Kabupaten Jepara memiliki 14 Kecamatan, yaitu:Kecamatan Kedung, Kecamatan Pecangaan, Kecamatan

Kalinyamatan,

Kecamatan

Welahan,

Kecamatan

Mayong, Batealit, Jepara, Tahunan, Mlonggo, Bangsri, Kembang, Keling, Karimunjawa. Wilayah kerja Puskesmas Mayong I terletak di desa Pancur Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara

45

yang berjarak kurang lebih

21 Km dari pusat Kabupaten Jepara, dengan luas wilayah 10.295.516 Ha, yang berbatasan dengan: - Sebelah

: wilayah kerja Puskesmas Kalinyamatan, Jepara

- Sebelah timur

: wilayah kerja puskesmas Nalumsari, Jepara.

- Sebelah selatan : wilayah kerja puskesmas Mayong II, Jepara - Sebelah Utara

: wilayah kerja puskesmas Batealit, Jepara

(Lihat gambar Peta Wilayah UPT Puskesmas Mayong I). Secara menjadi

Administratif

Wilayah kerja

Mayong I terbagi

8 Desa . Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah

satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geografis wilayah tersebut, dimana puskesmas Mayong I secara geografis terletak di jalan Raya Pancur Mayong

dan mudah dijangkau oleh seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya. Adapun jumlah desa binaan UPT Puskesmas Mayong I adalah 8 Desa.

Gambar 3. 1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mayong I

46

Tabel 3. 1 Luas Wilayah Kerja, Jarak dan Waktu Tempuh dari Desa ke UPTD Mayong I LUAS No

DESA

Jarak pusat desa ke

WILAYAH (KM2)

Kondisi Keterjangkauan

Fasilitas

Rata-Rata Waktu

Roda 2

Roda 4

Jalan

Kesehatan

Tempuh ke PKM

1

BUNGU

6.31

± 10,2 km

V

V

V

± 22 Menit

2

PANCUR

10.88

± 5,1 km

V

V

V

± 11 Menit

3

RAJEKWESI

3.78

± 1,5 km

V

V

V

± 3 Menit

4

DATAR

2.83

± 2,1 km

V

V

V

± 4 Menit

5

BANDUNG

3.38

± 6,1 km

V

V

V

± 11 Menit

6

PULE

4.58

± 11,2 km

V

V

V

± 19 Menit

7

BUARAN

6.65

± 7,6 km

V

V

V

± 12 Menit

8

NGROTO

4.24

± 3,5 km

V

V

V

± 6 Menit

Sumber : Kecamatan mayong dalam angka 2018 Tabel 3.2 JUMLAH DESA, RW RT JUMLAH RW.RT NO

DESA RW

RT

1 BUNGU

4

20

2 PANCUR

11

56

3 RAJEKWESI

7

21

4 DATAR

3

9

5 BANDUNG

2

10

6 PULE

3

8

7 BUARAN

5

43

8 NGROTO

3

15

Sumber : Kecamatan mayong dalam angka 2018

47

2. Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Mayong I meliputi 8 DESA dengan jumlah penduduk pada tahun 2018 menurut sumber data dinas kesehatan Jepara sebanyak 38,188 jiwa terdiri dari 18,644 jiwa penduduk laki laki dan 19,544 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 12.377 KK (Kepala Keluarga) . Jumlah penduduk per-Desa yang paling banyak adalah Desa Pancur yaitu 11,744 jiwa , sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah Desa Bandung yaitu 2,111 Jiwa . Secara rinci jumlah kepala keluarga, rumah dan penyebaran penduduk di wilayah Puskesmas Mayong I ditampilkan di Tabel 3.4

Tabel 3. 2 Distribusi Penduduk Menurut Persebaran di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Mayong I Tahun 2018

Data Penduduk (jiwa)

N o

Jumla h

Nama Desa

.

L

P

L+P

(%)

KK

Ukr.Kelg

(jiwa/RU TA)

Luas Wil.

km2

Kepa data n /km2

1

BUNGU

1,333

1,521

2,854

7.47

912

3.3

6,31

439

2

PANCUR

5,704

6,040

11,744

30.75

4,093

3.7

10,88

1053

3

RAJEKWESI

2,258

2,484

4,742

12.42

1,849

3.7

3,77

1325

4

DATAR

1,572

1,580

3,152

8.25

1,048

3.8

28,3

1088

5

BANDUNG

1111

1000

2,111

5.53

731

3.5

3,38

566

6

PULE

1,290

1335

2,625

6.87

867

3.5

4,58

514

7

BUARAN

3,089

3,214

6,303

16.51

1,912

3.9

6,65

976

8

NGROTO

2,287

2,370

4,657

12.19

1,227

3.9

4,24

1033

19,54 Total

18,644

4

874.2 38,188

100

48

12639

3.7

42,65

5

3. Tugas Pokok dan Jabatan Peserta Latsar a. Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara Undang Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 tahun 2014 Pasal 11 menjelaskan bahwa tugas ASN adalah : 1) Melaksanakan Kebijakan Publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan 2) Memberikan

Pelayanan

publik

yang

profesional

dan

berkualitas 3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia 4) Uraian tugas Analis Kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 07 /KEP/M.PAN/2/2000 adalah sebagai berikut : a) Menyusun rencana kegiatan b) Menyusun rencana triwulan c) Menyusun rencana bulanan d) Mempersiapkan pasien secara sederhana e) Mempersiapkan

peralatan

dan

bahan

penunjang

untuk

pengambilan spesimen sampel di laboratorium f) Mempersiapkan

peralatan

dan

bahan

penunjang

untuk

pengambilan spesimen sampel di lapangan g) Mengambil spesimen / sampel dengan tindakan sederhana h) Mengambil spesimen / sampel dilapangan secara sederhana i) Melakukan pengolahan dan penanganan spesimen / sampel secara khusus j) Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan spesimen / sampel secara sederhana k) Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan spesimen / sampel secara khusus l) Mempersiapkan spesimen / sampel secara sederhana m) Mempersiapkan spesimen / sampel secara khusus 49

n) Membuat sediaan o) Mewarnai sediaan p) Melakukan pemeriksaan sampel dengan alat hitung sel darah q) Melakukan pencatatan dan pelaporan persediaan kondisi alat dan bahan penunjang r) Melakukan pemeriksaan secara makroskopik atau organoleptik s) Melakukan pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopis t) Melakukan pemeriksaan secara aglutinasi kualitatif setara u) Melakukan pemeriksaan dengan fotometris setara secara manual v) Melakukan pemeriksaan sampel dilapangan w) Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum x) Memusnahkan sisa spesimen / sampel dan bahan penunjang y) Menghitung hasil pemeriksaan dengan manual z) Menjadi anggota

4. Role Model

Gambar 3.3.Kepala Puskemas Mayong I

Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru atau baik untuk di contoh seperti teladan, kelakuan, perbuatan, sifat dan sebagainya. Dalam hal ini role model bagi penulis adalah Kepala UPTD Puskesmas Mayong I, dr. Hadi Saputro. Beliau adalah pimpinan di kantor 50

yang dapat menjadi panutan, inspirasi, contoh, dan teladan bagi penulis. Selama penulis bekerja di instansi, beliau merupakan sosok yang paling bisa menempatkan diri dimana kapan dan bagaiman asituasi yang ada. Beliau bisa tetap berwibawa tanpa membuat batas antara pimpinan dan yang dipimpin. dr. Hadi Saputro selalu memberikan solusi yang terbaik dan objektif terhadap masalah untuk kepentingan puskesmas atau masyarakat bukan

siapa

yang menyampaikan

melainkan

melihat

apa

yang

disampaikan saat menerima masukan. Selain itu, beliau merupakan panutan dalam bersikap, karena beliau dapat mengamalkan nilai-nilai ANEKA dengan baik. Contoh nilai-nilai ANEKA yang ada pada beliau adalah jujur atas adanya informasi apapun yang terkait dengan pekerjaan, adil kepada seluruh karyawan, transparan, selalu sopan dengan karyawan ataupun pengunjung, inovatif dalam menentukan kebijakan, dan lain sebagainya.

Nama

: dr. Hadi Saputra

Tempat Tanggal Lahir

: Jepara, 8 September 1972

Alamat

: Blimbingrejo RT:04 RW:07 Nalumsari, Jepara

Riwayat Pendidikan

: S1 Kedokteran – Universitas Islam Sultan Agung Semarang Tahun 2002

51

BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI A. Daftar Kegiatan Aktualisasi Unit Kerja

: UPTD Puskesmas Mayong I Kabupaten

Identifikasi Isu

:

Jepara

1. Rendahnya kesadaran petugas laboratorium mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (Sumber isu : Manajemen ASN, Pelayanan Publik) 2. Belum

optimalnya

pengisian

kartu

suhu

ruang

laboratorium dan suhu kulkas reagen (Manajemen ASN) 3. Belum

optimalnya

pengisian

inform

consent

pengambilan sampel pasien laboratorium (Sumber isu :Manajemen

ASN,

Pelayanan

Publik,

Whole

of

goverment) 4. Kurangnya pemahaman petugas laboratorium tentang penyimpanan reagen dengan metode first in first out(Sumber isu :Manajemen ASN) 5. Belum tersedianya box pembuatan preparat BTA di laboratorium (sumber isu : Pelayanan Publik) 6. Belum adanya sistem laboratorium terintegrasi (sumber isu : Whole of goverment)

Isu yang diangkat

: Belum optimalnya pengisian Formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium di UPTD Puskesmas Mayong I

Gagasan

Pemecahan

Isu:

Upaya

optimalisasi

pengisian

Formulir

persetujuan pengambilan sampel laboratorium di

UPTD Puskesmas Mayong I, Kabupaten

Jepara. 52

Kegiatan–Kegiatan

aktualisasi-habituasi

dilaksanakan

di

UPTD

Puskesmas Mayong I pada tanggal 7 Oktober 2019 – 12 november 2019 adalah 1. Membuat draft formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium (Suber kegiatan : inovasi, SKP) 2. Membuat alur pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium (Sumber kegiatan :inovasi dan SKP) 3. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan rekan kerja (Sumber kegiatan :perintah atasan, inovasi) 4. Mengaplikasikan pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium pada pasien (sumber kegiatan :SKP, inovasi) 5. Melakukan monitoring dan evaluasi pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium tiap minggu.(Sumber kegiatan : perintah atasan, inovasi)

53

I.

Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Tabel 4. 1 Tabel Kegiatan Aktualisasi

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

2

3

1.

Membuat draft formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium Sumber : inovasi,SKP

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

4

5

Kontribusi visi ; terwujudnya masyarakat mayong I yang sehat dan mandiri

Tersedianya formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

Kontribusi Misi ke-: Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu, terjangkau, merata dan Saya mengawali kegiatan dengan berkeadilan. rancangan formulir berdoa (nasionalisme, sila ke-1), rancangan formulir persetujuan pengambilan membuat persetujuan pengambilan sampel sampel Laboratorium pasien dengan rasa tanggung jawab

a.Berkonsultasi Mendapatkan dengan mentor ( persetujuan/arahan dari kepala puskesmas) mentor (Kepala Puskesmas)

b.Membuat rancangan formulir persetujuan pengambilan sampel

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6

Saya bermusyawarah dengan kepala puskesmas dengan bahasa yang sopan santun (etika publik), menggunakan bahasa indonesia (nasionalisme Sila ke-3) terkait dengan format draft formulir persetujuan pengambilan sampel laboratorium.

54

Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan ini menguatkan nilai tata dari organisasi yaitu: 1. Profesional 2. Ramah 3. Inovatif 4. Sabar 5. Jujur 6. Akuntabel

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

2

3

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

4

5

laboratorium

2

Membuat alur pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium Sumber : inovasi, SKP

Penguatan Nilai Organisasi 7

(akuntabilitas), efektif, efesien dan berorientasi mutu (komitmen mutu)

c.Mencetak Saya mencetak hasil rancangan rancangan formulir Tersedianya formulir formulir persetujuan pengambilan persetujuan persetujuan pengambilan sampel laboratorium yang telah disetujui dengan jujur apa adanya pengambilan sampel laboratorium (Anti korupsi) dan penuh tanggung sampel jawab (Akuntabilitas). laboratorium Tersedia dan terlaksananya alur pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

a.Berkonsultasi Mendapatkan dengan kepala persetujuan/ arahan dari puskesmas) kepala puskesmas tentang pembuatan alur pengisian persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6

Saya berkonsultasi dengan mentor (kepala puskesmas) dengan sopan santun (etika publik) dan menggunakan bahasa indonesia (nasionalisme), saya menerima masukan dan arahan dari kepala puskesmas dan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab

55

Kontribusi visi ; terwujudnya masyarakat mayong I yang sehat dan mandiri

Kontribusi Misi; Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu, terjangkau, merata dan

Kegiatan ini menguatkan nilai tata dari organisasi yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Profesional Ramah Inovatif Sabar Malu Akuntabel

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

2

3

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

4

5 (akuntabilitas)

b.Berkonsultasi dengan penanggung jawab Unit Kerja Perorangan (UKP

Mendapatkan persetujuan/ arahan dari PJ UKP tentang pembuatan alur pengisian persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

Setelah mendapatkan arahan dari kepala puskesmas saya bermusyawarah (nasionalisme, sila ke 4) kepada PJ UKP dalam pembuatan alur pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium,kami merancang alur secara efektif dan efisien (komitmen mutu) dan melkasanakan tugas dan arahan PJ UKP dengan penuh tanggung jawab ( Akuntabilitas) c.Membuat Saya membuat rancangan alur Tersedianya rancangan rancangan alur pengisian formulir persetujuan alur pengisian formulir pengisian formulir pengambilan sampel laboratorium persetujuan pengambilan dengan tanggung jawab persetujuan sampel laboratorium. (Akuntabilitas) jujur apaadanya pengambilan sesuai yang telah di setujui (anti sampel korupsi) laboratorium

d.Mencetak alur pengisian formulir persetujuan pengambilan

Saya mencetak alur formulir Tersedianya formulir persetujuan pengambilan sampel persetujuan pengambilan laboratorium dengan penuh tanggung sampel laboratorium. jawab (Akuntabilitas) sepenuh hati

56

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 berkeadilan.

Penguatan Nilai Organisasi 7

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

2

3 sampel laboratorium e.Menempel alur pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel laboratorium pada atau dinding laboratorium

3

Melaksanakan sosialisasi kegiatan dengan rekan kerja Sumber : inovasi

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

4

5

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6

Penguatan Nilai Organisasi 7

(komitmen mutu)

Tersedianya alur formulir persetujuan pengambilan sampel laboratorium yang sudah tertempel di dinding laboratorium

Saya menempelkan alur formulir persetujuan pengambilan sampel laboratorium dengan bermusyawarah terlebih dahulu dengan rekan kerja (nasionalisme, sila ke 4) serta rasa tanggung jawab tinggi (akuntabilitas) agar penggunaannya efektif dan efesien (komitmen mutu) Kontribusi visi ; terwujudnya masyarakat mayong I yang sehat dan mandiri

Terlaksananya sosialisasi tentang alur dan kelengkapan pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

Mendapatkan persetujuan Saya berkonsultasi dengan mentor a.Berkonsultasi sosialisasi (kepala puskesmas) dengan sopan dengan kepala pelaksanaan dari kepala puskesmas santun (etika publik) dan puskesman menggunakan bahasa indonesia (nasionalisme, sila ke 3), saya

57

Kegiatan ini menguatkan nilai tata dari organisasi yaitu: 1. Profesional 2. Ramah 3. Inovatif 4. Sabar 5. Jujur 6. Akuntabel 7. Adil

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

2

3

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

4

5 menerima masukan dan arahan dari kepala puskesmas dan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas)

b.Berkoordinasi Mendapatkan dengan rekan kerja kesepakatan terkait jadwal sosialisasi sosialisasi

Saya berkoordinasi dengan rekan tanggal kerja dengan sopan santun (etika publik) terkait kesepakatan tanggal sosialisasi, dan menerima kesepakatan tanggal sosialisasi dengan rasa penuh tanggung jawab (resposibilitas)

58

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 Kontribusi Misi: Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu, terjangkau, merata dan berkeadilan.

Penguatan Nilai Organisasi 7

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

2

3

c.Mempersiapkan materi sosialisasi

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

4

5

Tersedianya sosialisasi

Mengaplikasikan pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

Penguatan Nilai Organisasi 7

Saya mempersiapkan materi sosialisasi dengan sepenuh hati (komitmen mutu) tanggung jawab materi (Akuntabilitas) mandiri (Antikorupsi) serta mengedepankan perbaikan mutu pelayanan laboratorium

Terlaksananya sosialisasi d.Melakukan dengan rekan kerja terkait kegiatan sosialisasi pengisian formulir dengan rekan kerja pengambilan sampel pasien laboratorium

4

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6

Saya tepat waktu (anti korupsi) dalam melaksanakan kegiatan (etika publik),tanggung jawab (responsibilitas) jujur (Anti Korupsi) dan berharap adanya perbaikan berkelanjutan mutu laboratorium (komitmen mutu) demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh masyarakat (nasionalisme, sila ke 5) dalam hal ini masyarakat mendapatkan penjelasan tentang tindakan medis. Kontribusi misi Memberikan pelayanan laboratorium yang

Terlaksananya pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

59

Kegiatan ini menguatkan nilai tata dari organisasi yaitu: 1. Profesional 2. Ramah

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

2

3

4

a.Menggunakan formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium yang telah dibuat

Terisinya formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

pada pasien) Sumber : SKP

b.Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan di laboratorium c.Membantu pasien mengisi identitas serta riwayat kesehatan.

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 5

Saya disiplin dalam melaksanakan kegiatan (anti korupsi)menggunakan formulir yang telah dibuat dan di setujui oleh kepala puskesmas dengan adil kepada seluruh pasien laboratorium (nasionalisme, sila ke 5),dengan mengutamakan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat (etika publik)serta berorientasi pada mutu (komitmen mutu) Pasien memahami Saya menjelaskan tindakan yang akan tentang tindakan yang dilakukan di laboratorium dengan akan dilakukan di sopan santun (etika publik)dengan sepenuh hati (komitmen laboratorium mutu)menjelaskan dengan apa adanya / transparant tanpa ada yang di tutupi (akuntabilitas) Terisinya kolom identitas Saya membantu pasien mengisikan serta riwayat kesehatan identitas dan riwayat kesehatan pasien dengan sopan santun(etika pasien publik)sepenuh hati (koitmen mutu)serta penuh dengan rasa tanggung jawab (Akuntabilitas)

60

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 profesional, bermutu, terjangkau, merata dan berkeadilan.

Penguatan Nilai Organisasi 7 3. 4. 5. 6.

Inovatif Sabar Malu Akuntabel

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

2

3

5

Melakukan evaluasi pengisian serta pengarsipan formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium tiap minggu. Sumber : SKP

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

4

5

Kontribusi Misi; Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu, terjangkau, merata dan berkeadilan.

Memonitoring dan mengevaluasi pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium

Saya bermusyawarah (nasionalisme, sile ke 4) dengan kepala puskesmas dan PJ UKP dengan sopan santun (etika publik), saya menerima arahan kepala puskesmas dan PJ UKP dengan penuh kepedulian (Anti korupsi).indikator evalusi dibuat se efektif dan seefisien mungkin (komitmen mutu) indikator Arahan dari kepala puskesmas dan PJ UKP saya implementasikan dalam pembuatan rancangan indikator evaluasi dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) yang berorientasi mutu (komitmen mutu), kemudian saya mencetak rancangan

Mendapat persetujuan / a.Berkonsultasi arahan dari kepala dengan kepala puskesmas dan PJ UKP puskesmas dan PJ UKP terkait indikator evaluasi

b.Membuat rancangan dan mencetak indikator evaluasi

Tersedianya evaluasi

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6

61

Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan ini menguatkan nilai tata dari organisasi yaitu: 1.Profesional 2.Ramah 3.Inovatif 4.Malu 5.Akuntabel

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

2

3

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

4

5

c.Mengisi indikator Terisinya evaluasi evaluasi

indikator evaluasi. indikator Pengisian indikator evaluasi formulir pengambilan sampel pasien laboratorium dengan penuh rasa tanggung jawab serta jujur apadanya (anti korupsi) transparan (akuntabilitas)dengan harapan adanya perbaikan berkelanjutan (komitmen mutu)

62

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6

Penguatan Nilai Organisasi 7

II.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Rancangan aktualisasi yang akan dilakukan disajikan dalam bentuk timeline sebagai mekanisme kontrol. Tabel 4. 2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

N o. 1

2

3

Kegiatan Membuat draft formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium.Sum ber : inovasi,SKP Pembuatan alur pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium.Sum ber : inovasi, SKP Melaksanakan sosialisasi kegiatan dengan rekan kerja.Sumber : inovasi

7 8 9 1 0 V

Oktober November 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1

Rencana bukti kegiatan Foto dan vidio kegiatan tersedianya formulir persetujuan

V V

Foto dan vidio adanya alur pengisian formulir persetujuan

V

V V

foto dan vidio kegiata sosialisasi

V V V

63

N o. 4

5

Kegiatan Mengaplikasikan pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium pada pasien.Sumber : SKP Melakukan evaluasi pengisian serta pengarsipan formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium tiap minggu.Sumber : SKP

7 8 9 1 0

Oktober November 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 V V V V V V V V V

V

V

64

VV V V V V

V

Rencana bukti kegiatan

Foto dan vidio kegiatan pengisian formulir V V V V V V persetujuan Foto dan vidio pengisian indikator V evaluasi

BAB V PENUTUP Rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu cara untuk mewujudkan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yang diperoleh oleh penulis selama kegiatan latihan dasar CPNS. Kegiatan aktualisasi dan habituasi di laksanakan mulai tanggal 16 september-14 november 2019 dengan rincian sebagai berikut: 1. Membuat draft formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium 2. Membuat alur pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium 3. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan rekan kerja 4. Mengaplikasikan pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium pada pasien 5. Melakukan monitoring dan evaluasi pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium tiap minggu. Semua kegiatan tersebut mengandung unsur yang penting guna mengoptimalisasi pengisian formulir persetujuan pengambilan sampel pasien laboratorium di UPTD Puskesmas Mayong 1 karena setiap kegiatan menerapkan nilai – nilai dasar PNS dan sesuai dengan visi misi Puskesmas Mayong 1 dan implementasi dari nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,Etika Publik,Komitmen mutu, Anti Korupsi. Dampak apabila rancangan aktualisasi ini tidak dilaksanakan adalah pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang optimal, dan CPNS tidak mampu mengimplementasikan nilai nilai dasar ASN.

65

DAFTAR PUSTAKA Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil.Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga

Administrasi

Negara.

2015.

Akuntabilitas.

Modul

Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga

Administrasi

Negara.

2015.

Nasionalisme.

Modul

Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga

Administrasi

Negara.

2015.

Etika

Publik.

Modul

Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga

Administrasi

Negara.

2015.

Komitmen

Mutu.

Modul

Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga

Administrasi

Negara.

2015.

Anti

Korupsi.

Modul

Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga

Administrasi

Negara.

2015.

Pelayanan

Publik.

Modul

Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

66

Lembaga

Administrasi

Negara.

2015.

Manajemen

ASN.

Modul

Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2015. Whole of Government. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 2014. PERMENKES. (2008). UU no. 290 tentang persetujuan tindakan medis. Jakarta (2014). ASN. JAKARTA: UNDANG UNDANG NO.5. Elly Fatimah dan Erna Erawati. (2017). Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. LAN. (2018). Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta: LAN RI. PERMENKES. (2008). UU no. 290 tentang persetujuan tindakan medis. jakarta. UU RI Nomor 5 tahun 2014. (2014). ASN. Jakarta: Lembaga Adminstrasi Negara RI.

67

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri Nama

Anis Utami, A.Md.AK

Jenis Kelamin

Perempuan

Tempat, tanggal lahir

Demak, 01 Februari 1991

Kewarganegaraan

Indonesia

Status Perkawinan

Menikah

Tinggi, berat badan

155 cm, 87 kg

Kesehatan

Baik

Agama

Islam

Alamat Lengkap

Ds. Bendowangen Rt 04 Rw 02 Mayong lor, Jepara

Telepon / HP

08978873013

E-mail

[email protected]

B. Riwayat Pendidikan 1996-2002

SDN 1 Cabean Demak

2002-2005

SMP N 2 Demak

2005-2008

SMAN 2 Demak

2008-2011

AAK 17Agustus 1945 Semarang

C. Riwayat Pekerjaan 2011-2012

Lab klinik Sentral Jepara

2012-2015

RSU Kumala Siwi Kudus

2015-2019

Lab CITO Cabang Kudus

2019-sekarang

UPTD Puskesmas Mayong 1 68

69