40 0 103KB
2.6. Prinsip Pemasangan Implant Orthopedi 2.6.1. Kriteria Pemasangan Implant Dalam melakukan pemasangan implant, harus diperhatikan beberapa hal agar dapat menghindari masalah atau komplikasi yang timbul akibat pemasangan implant tersebut. Hal tersebut meliputi: Metal yang digunakan pada Ortopedi Material implant yang ideal seharusnya: - Inert - Tidak toxic terhadap tubuh - Tidak korosif - Murah - Kuat - Resisten tinggi terhadap fatigue (kelemahan) - Mudah dipasang Tapi tidak ada satu implant pun yang memiliki semua sifat-sifat seperti diatas. Setiap implant memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bahan metal yang digunakan: - Stainless steel - Cobalt-chromium alloys - Titanium alloys Stabilitas Fiksasi Alat yang digunakan untuk melakukan fiksasi memiliki stabilitas yang berbedabeda. Dibagi menjadi stabilitas relatif dan stabilitas absolut. -
-
Stabilitas relatif IM Nailing Ex Fix Bridge Plating Cast Stabilitas absolut Lag Screw/Plate Compression plate
Hampir pada setiap fiksasi pasti akan ditemukan komponen-komponen penyembuhan tulang. Walaupun pada fiksasi internal yang rigid (kaku) sempurna sekalipun, seringkali ditemukan adanya pembentukan callus derajat kecil (ringan). Penyembuhan tulang dibagi menjadi penyembuhan tulang primer/direct dan penyembuhan tulang sekunder/indirect (callus). Agar terbentuk penyembuhan tulang primer diperlukan fiksasi internal yang rigid dan stabilitas kontak yang erat antar cortex. Pada penyembuhan tulang primer dapat terlihat adanya pembentukan callus minimal. Sedangkan penyembuhan tulang sekunder (callus) biasanya terjadi pada fiksasi yang tergolong dalam stabilitas relatif. Kompresi (Compression)
Konsep mendasar agar dapat terjadi penyembuhan tulang primer adalah dengan memperhatikan konsep kompresi (compression). Kompresi fragmen-fragmen tulang akan mengurangi gap (jarak) dan mempertahankan posisi tulang walaupun hanya diberikan beban fisiologis pada tulang. Dengan begitu, celah yang sempit dan stabilitas alat fiksasi dapat membantu penyembuhan tulang. Kompresi dapat dilakukan dengan melakukan teknik pemasangan lag screw atau teknik plating.
2.6.2. Implant Failure (Kegagalan Implant) Implant failure adalah kegagalan prosedur implantasi dalam mendapatkan hasil yang memuaskan. Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan dalam melakukan pemasangan implant. Hal tersebut antara lain: - Desain implant - Aktivitas pasien yang dapat memungkinkan terjadinya kegagalan implant - Bahan setiap implant memiliki kekuatan, tingkat kekerasan, tingkat korosi, tingkat resistensi yang berbeda-beda. - Ada tidaknya defek pada implant yang ditimbulkan selama proses produksi. - Kesalahan dokter bedah dalam melakukan pemasangan implant sesuai dengan prinsip pemasangan alat implant. - Kesalahan dalam pemilihan implant dan kesalahan dalam surgical judgement. Dari hal-hal diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kegagalan implant dapat dikelompokkan sebagai berikut: - Surgical Teknik Pembedahan Surgical judgement Surgically introduce infection - Material Kimiawi Struktural Matelurgi Engineering design - Idiosyncratic - Patients compliance - Penyebab lain