Pemasangan Lma [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

PEMASANGAN LMA (Laryngeal Mask Airway)

RUMAH SAKIT PRATAMA KOTA

No. Dokumen:

No. Revisi:

Halaman 1 dari

05.307.0005

00

2

YOGYAKARTA

Tanggal Terbit Standar Prosedur Operasional

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Ditetapkan oleh: Kepala RS Pratama

21 Maret 2016 dr. Fetty Fathiyah, NIP. 19690402 200112 2 002 Adalah suatu tindakan untuk mengatasi kegawatdaruratan jalan nafas. Alat ini sudah terbukti efektif dalam menjaga jalan nafas dan menjamin ventilasi apabila terjadi kesulitan atau kegagalan intubasi. Alat ini juga dapat digunakan untuk memasukkan pipa endotracheal ke dalam trakea. 1. UNtuk menghasilkan jalan nafas yang lancer tanpa menggunakan sungkup muka. 2. Untuk mengindari penggunaan ET / melakukan intubasi endotracheal selama ventilasi spontan. Pada kasus kasus kesulitan intubasi. 3. Untuk memasukkan ET ke dalam trachea melalui alat intubating LMA. SK Kepala UPT Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta No:05/SK/RSP/2016 tentang Kebijakan Penyusunan Standart Prosedur Operasional ( SPO ) 1. Dokter Anestesi melakukan sedasi dahulu kepada pasien yang akan di pasang LMA. 2. Dokter Anestesi mengempeskan cuff dengan maksimal dan benar sebelum dipasang. Pengempesan harus bebas dari lipatan dan sisi cuff seajar dengan sisi linkar cuff. 3. Dokter anestesi mengoleskan jelly Pada sisi belakang LMA sebelum dipasang. Ha ini untuk menjaga agar ujung cuff tidak menekuk pada saat kontak dengan palatum. Pemberian jelly pada sisi depan akan ddapat mengakibatkan sumbatan atau aspirasi, karena itu tidak dianjukan. 4. Dokter anestesi dan penata anestesi sebelum pemasangan, memposisikan pasien dalam keadaan “air sniffing” dengan cara menekan kepala dari belakang dengan menggunakan tangan yang tidak dominan. Buka mulut dengan cara menekan mandibular ke bawah atau dengan jari ketiga tangan yang dominan. 5. Dokter anestesi memegang LMA dengan ibi jari dan telunjuk pada perbatasann antara pipa dan cuff. 6. Dokter anestesi memasukkan ujung LMA pada sisi dalam gigi atas menyusur palatum dan dengan bantuan jari telunjuk LMA dimasukkan lebih dalam dengan menyusuri

PEMASANGAN LMA (Laryngeal Mask Airway)

RUMAH SAKIT PRATAMA KOTA

No. Dokumen:

No. Revisi:

Halaman 2 dari

05.307.0005

00

2

YOGYAKARTA

UNIT TERKAIT CATATAN REVISI

palatum. 7. Dokter anestesi memasukkan LMA sedalam dalamnya sampai rongga hipofaring. Tahanan akan terasa bila sudah sampai hipofaring 8. Dokter anestesi memegang LMA dangan tangan yang tidak dominan untuk mempertahankan posisi, dan jari telunjuk kita keluarkan dari mulut pasien. Bila sudah berpengalaman hanya dengan jari telunjuk, LMA dapat langsung menempati posisinya. 9. Perawat anestesi dengan spuit isi udara mengembangkan cuff sesuai posisinya. 10.Dokter anestesi menghubungkann LMA dengan alat pernafasan dan dilakukan pernafasan bantu. Bila ventilasi tidak adequate, LMA dilepas dan dilakukan pemasangan kembali. 11.Perawat anestesi memasang bite-block untuk melindungi pipa LMA dari gigitan setelah itu lakukan fiksasi. IBS, Unit Terkait