41 2 301KB
Makalah Bahasa Indonesia
Penyajian Data Tabel dan Diagram
Oleh : Kelompok IV 1. Cici Nurahmi 2. Erine Utami 3. Indah Permata Astrielly 4. Miratul Husna 5. Puja Sukma Prayeka 6. Riza Gustina Dewi 7. Stefanni Bakhtelly 8. Yessy Ardila Dosen Pembimbing : Drs. Maswardi, M.Kes
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PADANG POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2013 KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun
panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas
rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan tugas kuliah yang
berisi penyajian tabel dan
diagram. Tim
penyusun
juga
mengucapkan
terima
kasih
kepada
Drs.Maswardi,M.kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas untuk menyusun makalah ini, sehingga penyusun memiliki kesempatan untuk menambah wawasan dari sumber bacaan yang relevan maupun forum diskusi kelompok yang telah dilakukan. Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik maupun sarannya,sehingga di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Padang, 29 November 2013
Kelompok IV DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................i DAFTAR ISI .....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..............................................................................1 B. Rumusan Masalah .........................................................................1 c. Tujuan ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN A. Penyajian Data .............................................................................3 B. Penyajian Tabel dan Diagram .........................................................3
BAB III PENUTUP Kesimpulan ......................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka – angka yang disebut data kasar atau data – data masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor – skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Dalam melakukan penyajian data diperlukan suatu sistematika yang sesuai dan intensif guna untuk mudah memahami maksud dari data yang disajikan.Berbagai bentuk penyajian data sangat diperlukan untuk penunjang dan mempermudah dalam pembacaan dan penafsiran data. Dalam hal ini sangat diperlukan pengkajian lebih lanjut mengenai model penyajian data dalam bentuk tertentu.Oleh karena itu,penyusun mencoba menyajikan penyajian dalam bentuk tabel dan diagram. Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami lebih rinci tentang penyajian table dan diagram yang berisi tentang unsurunsur,cara membaca serta interpretasi data tersebut. B. Rumusan Masalah Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagi berikut : 1.Apa yang dimaksud penyajian tabel,diagram ? 2.Apa Unsur-Unsur dari suatu tabel,diagram ? 3.Bagaimana Cara Membaca tabel,diagram ?
4.Bagaimana Interpretasi tabel,diagram ? C. Tujuan Makalah 1.Untuk mengetahui dan memahami penyajian data dalam bentuk tabel,diagram 2.Untuk memahami unsur pembentuk suatu tabel,diagram. 3.Untuk memahami cara membaca tabel,diagram. 4.Untuk memahami suatu interpretasi tabel,diagram secara detail.
BAB II PEMBAHASAN A. Penyajian Data Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yang disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data. B. Penyajian Tabel dan Diagram Dalam membuat karya ilmiah biasanya kita dituntut untuk dapat menyajikan data secara gamblang atau jelas. Data berupa angka-angka akan sangat sulit tentunya untuk disajikan dalam bentuk paragraf. Oleh karenannya kita perlu menggunakan fungsi tabel, diagram untuk mendapatkan data secara cepat dan akurat. Dan sebelum kita belajar menggunakannya alangkah lebih baiknya jika kita pelajari terlebih dahulu apa sih yang dimaksud tabel,dan diagram.
I.
Tabel
1.PENGERTIAN TABEL Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam bentuk matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat dalam
bentuk
baris
dan
kolom.
Tabel
menyajikan
data
yang
diklasifikasikan secara sistematik, dalam jumlah menurut kesatuan tertentu. Tabel juga dapat menjadi alat pembantu untuk perangkuman gagasan-gagasan tertentu dan sekaligus untuk dijadikan alat komunikasi antara peneliti dan pembacanya Tabel terdiri dari Judul, baris dan kolom. Hal ini yang membedakan tabel dengan teks tulis lainnya, seperti wacana, diagaram, kurva, bagan, grafik dan peta. Dari judul tabel kita mengetahui secara singkat dan jelas mengenai pokok yang terkandung dalam suatu tabel. Dalam judul diterangkan mengenai apa, di mana, dan bagaimana perekembangan suatu fakta tertentu. 2.UNSUR-UNSUR TABEL 1.Nomor Tabel 2.Judul Tabel 3.Garis-garis yang membangun tabel Garis pembuka Garis penutup Garis pemisah Garis tepi 4.Nomor kolom 5.Nomor Baris
6.Sumber(data kutipan)
Format penulisan tabel Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus dicetak (tidak ditulis tangan). Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca. 3.
Cara Membaca Tabel Cara-cara membaca tabel agar mendapatkan informasi yang
sesuai dengan isi tabel adalah sebagai berikut. 1.
Baca judulnya. Cara pertama ini merupakan langkah penting. Resapkan isi judul tabel yang anda hadapi itu karena judul itu memeberi anda ringkasan yang padat tentang informasi yang akan disampaikan.
2. Baca informasi yang ada di atas, di bawah, atau di sisinya. Informasi yang ada merupakan kunci penejelasan tentang materi yang disajikan, dapat berupa urutan tahun, persentase, dan angka-angka. 3. Ajukan pertanyaan tentang tujuan tabel tersebut. Anda dapat mengetahui tujuan
itu
dengan
mengubah judul itu menjadi
pertanyaan: dimana, seberapa banyak, atau bagaimana terjadi. Dan jawabannya ada pada tabel tersebut. 4. Baca tabel itu. Sementara membacanya secara menyeluruh, tetaplah ingat akan maksud dan tujuannya, dan dapatkan keterangannya dalam informasi yang disajikan di sana.
Penyajian table mengikuti ketentuan berikut : 1) Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan selesai.
2) Penulisan nama tabel menggunakan huruf besar di awal kata title case. 3) Penomoran tabel menggunakan angka arab. 4) Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks. 5) Penyajian tabel sedapat mungkin dalam
satu halaman.
6) Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris harus diberi nama untuk penjelasan. 7) Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang bersangkutan, di bawah kata “Tabel”. Kata-kata dalam judul tabel ditulis sebagai berikut.
Kata-kata isi diawali dengan huruf capital.
Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecil.
4.Contoh Tabel tabel Penjualan Sepeda Motor Bulan Januari dan Februari tahun 2009. Penjualan Sepeda Motor pada Bulan Januari dan Februari tahun 2009 Merek Honda Yamaha Suzuki Kawasaki Total
Januri
Februari
Total
179.695 162.135 22.369 3.016 367.215
200.486 180.723 29.576 3.219 414.004
380.181 342.858 51.945 6.235 781.219
Persentas e (%) 48,8 43,8 6,6 0,8 100
5.Interprestasi atau Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata
Penjualan Sepeda Motor pada Bulan Januari dan Februari tahun 2009. Jumlah penjualan Sepeda Motor merek Honda pada tahun 2009 sebanyak 380.181 unit, yaitu 179.695 unit pada bulan januari dan 200.486 unit pada bulan Februari. Kalaui dipersentasekan menjadi 48,8%. Merek Yamaha terjual sebanyak 342.858 unit, yaitu 162.135 unit pada bulan Januari dan 180.723 unit pada bulan Februari. kalau dipersentasekan menjadi 43,8%. Penjualan merek Suzuki sebanyak 51.945 unit, yaitu 22.369 unit pada bulan Januari dan 29.576 unit pada bulan Februari, persentasenya 6,6%. Sedangkan merek Kawasaki terjual sebanyak 3.016 unit pada bulan Januari dan 3.016 unit pada bulan Februari, totalnya 6.235 unit, dan kalau dipersentasikan menjadi 0,8%. Penjualan total sepeda motor pada bulan Januari dan Februari 2009 adalah sebanyak 781.219 unit, yaitu 367.215 unit pada bulan Januari dan 414.004 unit bulan Februari, sehingga persentasen penjualannya mencapai 100%. 6.Jenis-jenis Tabel Untuk menyusun sekumpulan data yang besar kecilnya belum tersusun secara teratur ke dalam bentuk yang teratur, sebaiknya data itu disajikan dalam sebuah tabel. Dalam hal ini, tabel yang biasa digunakan ada tiga jenis, yaitu: 1. Tabel baris-kolom 2. Tabel kontingensi 3. Tabel distribusi frekuensi. Adapun penjelasan dari masing-masing jenis tabel diatas adalah sebagai berikut. 1) Tabel baris-kolom Tabel baris-kolom adalah tabel yang menyajikan data atau informasi dalam bentuk baris dan kolom secara terperinci. Contoh tabel baris-kolom Jumlah Mahasiswa Semester II di FBS
Jurusan
PBSI EED EFORISM BHS. JEPANG BHS. BALI SENI RUPA Jumlah
S-1
D-3
Jumlah
L
P
L
P
35 47 -
45 63 -
34
43
80 110 77
-
-
31
42
73
34 116
14 122
33 98
35 120
68 48 456
Keterangan : L : Laki-laki P : Perempuan Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata Jumlah mahasiswa semester II di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Jumlah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia program S-1 untuk mahasiswa laki-laki berjumlah 35 orang dan mahasiswa perempuan berjumlah 45 orang totalnya totalnya 80 orang. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (EED) jumlah mahasiswa laki-lakinya 47 orang dan jumlah mahasisswa perempuannya 63 orang, totalnya 110. Jurusan D-3 Bahasa Inggris (EFORISM) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah mahasiswa perempuan 43 orang, totalnya 77orang. Jurusan Bahasa Jepang jumlah mahasiswa laki-lakinya 31 orang dan jumlah mahasiswa perempuannya 42 orang, totalnya 73 orang. Jurusan Pendidikan Bahasa Bali jumlah mahasiswa laki-lakinya 33 orang dan jumlah mahasiswa perempuannya 35 orang, totalnya 68 orang. Jurusan Pendidikan Seni Rupa jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah mahasiswa perempuannya 14 orang, totalnya 48 orang. Total keseluruhan jumlah mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Seni adalah 456 orang, yang terdiri dari 214 orang laki-laki yaitu 116 orang dari program S-1 dan 98
orang dari program D-3, dan 242 orang perempuan yaitu 122 orang dari program S-1 dan 120 orang dari program D-3. 2) Tabel Kontingensi Tabel Kontingensi adalah tabel yang menyajikan data atau informasi dalam bentuk baris dan kolom yang disajikan secara umum saja. Contoh tabel kontingensi Jumlah Mahasiswa Semester II di FBS Jurusan
S-1
D-3
PBSI EED EFORISM BHS. JEPANG BHS. BALI SENI RUPA Jumlah
80 110 68 48 306
77 73 150
D-2 Jumlah -
80 110 77 73 68 48 456
Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata Untuk jurusan PBSI program S-1 total mahasiswanya berjumlah 80 orang,
jurusan
EED
(Pend.
Bahasa
Inggris)
program
S-1
total
mahasiswanya berjumlah 110 orang, jurusan EFORISM (D-3 Bahasa Inggris) total mahasiswanya berjumlah 77 orang, jurusan Pend. Bahasa Jepang program D-3 total mahasiswanya berjumlah 73 orang, jurusan Pend. Bahasa Bali program D-3 total mahasiswanya berjumlah 68 orang, jurusan Pend. Seni Rupa program S-1 total mahasiswanya berjumlah 48 orang. Total keseluruhan jumlah mahasiswa untuk semua jurusan baik itu program S-1 maupun program D-3 di FBS adalah berjumlah 456 orang yang terdiri dari 306 orang mahasiswa untuk program S-1 dan 150 orang mahasiswa untuk program D-3. 3) Tabel Distribusi Frekuensi Sebelum dibahas mengenai tabel distribusi frekuensi ada tiga istilah yang perlu dibahas, yaitu array, data tidak terkelompok dan data
terkelompok. Array adalah penyusunan sekumpulan data menurut urutan nilainya, mulai dari data yang terkecil sampai nilai data yang terbesar. Data tidak terkelompok adalah data yang nilai-nilainya belum disusun dalam tabel distribusi frekuensi. Data terkelompok adalah data yang nilai-nilainya sudah disusun dalam tabel distribusi Frekuensi. Untuk memberikan pengertian mengenai tabel distribusi frekuensi, sebenarnya setiap orang dapat mendefinisikannya berdasarkan bentuk umumnya Oleh karena itu, berikut ini akan diberikan bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi, seperti nampak dalam tabel berikut. Contoh Tabel Distribusi Frekuensi. Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Data a-b c-d e-f g-h i-j
Frekuensi f1 f2 f3 f4 f5
Jumlah
Dari bentuk umum di atas, maka tabel distribusi frekuensi dapat dideffinisikan sebagai sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval dan setiap interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya. Mungkin ada orang yang akan mendefinisikan tabel distribusi frekuensi berbeda dari definisi di atas. Hal ini tidak menjadi masalah, asalkan pemberian definisi tersebut harus sesuai dengan bentuk umumnya. Jadi, kesimpulannya, tabel frekuensi merupakan sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval
dan
setiap
interval
masing-masing
mempunyai
frekuensinya. II.Diagram 1.PENGERTIAN DIAGRAM Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih memntingkan hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih mementingkan dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini dapat berupa diagram lingkaran ataupun diagram batang. 2.UNSUR UNSUR DIAGRAM 1.Judul Diagram 2.Titik,garis,dan unsur lain yang membentuk diagram,
sumbu horizontal penunjuk keterangan jumlah,tempat,dll
sumbu vertikal penunjuk jumlah,keterangan tempat,hari,dll
Garis bantu sebagai bantuan akurat dalam membaca diagram
3.Penunjuk Keterangan :angka,keterangan waktu,tahun,bulan,hari,nama orang,produk,dll 4.Sumber(data kutipan jika diperlukan)
3.CONTOH DIAGRAM DAN INTERPRESTASINYA
Diagram Batang Perhatikan diagram batang di samping. Diagram batang disamping menunjukan jumlah siswa di sebuah sekolah dasar. Dari diagram tersebut dapat ditafsirkan sebagai berikut :
Banyak siswa kelas I adalah 20 orang;
Banyak siswa kelas II adalah 15 orang;
Banyak siswa kelas III adalah 30 orang;
Banyak siswa kelas IV adalah 25 orang;
Banyak siswa kelas V adalah 10 0rang;
Banyak siswa kelas VI adalah 35 orang;
Kelas dengan jumlah siswa terbanyak adalah kelas VI (35 orang);
Kelas dengan jumlah siswa paling sedikit adalah kelas V (10
orang);
Jumlah siswa di sekolah tersebut adalah 135 siswa ( 20 + 15 + 30 +
25 + 10 + 35 );
Selisih antara jumlah siswa terbanyak dengan paling sedikit adalah
25 ( 35-10).
Diagram dibuat agar suatu data lebih mudah dipahami atau diinterpretasikan. Ada beberapa jenis diagram contoh yang biasa digunakan yaitu: • Diagram batang Diagram batang menggunakan persegi panjang (batang) untuk menyatakan banyaknya data pada kategori tertentu (bisa waktu, tempat, dan lain-lain). Banyaknya data dinyatakan sebagai tinggi batang sedangkan lebar dari tiap batang dibuat sama. Letak batang disusun berjajar dan diberi jarak antar batang. Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut:
• Diagram garis Ada kalanya data dicatat pada waktu-waktu tertentu secara berurutan. Dengan menempatkan waktu pada sumbu horizontal dan nilai-nilai data dicatat pada sumbu vertikal akan diperoleh titik-titik. Jika titik-titik tersebut
dihubungkan oleh garis lurus maka terbentuklah suatu diagram garis seperti di bawah ini.
Salah satu kelebihan dari diagram garis, perubahan lulusan dari tahun ke tahun mudah dilihat. Dengan diagram jenis ini, kita juga dapat mengetahui kecenderungan data yang kita amati. Kemudian kita dapat memperkirakan waktu selanjutnya, tentunya dengan hati-hati. Ada dua istilah mengenai perkiraan data menggunakan diagram garis, yaitu: 1. Interpolasi adalah membuat perkiraan nilai data di antara waktu berurutan yang diketahui. Misalnya kita kehilangan data mengenai banyaknya lulusan SMA jaya Selalu tahun 2004. Kita bisa memperkirakan data melalui data tahun 2003 dan 2005. 2. Ekstrapolasi adalah membuat perkiraan nilai data untuk waktu yang akan datang (di luar waktu-waktu yang diketahui). Misalnya kita memperkirakan banyaknya lulusan tahun 2008 dengan menggunakan data tahun 2005 dan 2006. Biasanya kita melakukan ekstrapolasi dengan memperpanjang diagram tersebut. • Diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan perbandingan (rasio) nilai data tertentu terhadap semua data. Diagram lingkaran disajikan dengan membagi lingkaran menjadi beberapa sektor atau juring. Banyaknya sector tergantung dari banyaknya data. Setiap sector menunjukkan satu datum atau satu jenis data. Besar sector merupakan prosentase dari nilai datum terhadap keseluruhan nilai data. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat contoh berikut ini: Gambarkan diagram lingkaran yang menyatakan jumlah siswa yang bersekolah di SD, SMP, dan SMA dalam Sekolah Jaya Selalu. Diketahui banyaknya siswa SD 750, siswa SMP 450, siswa SMA 600.
• Diagram kotak-garis
Diagram kotak-garis atau (box-plot) merupakan suatu diagram yang menggambarkan letak statistika lima serangkai (ukuran terbesar, ukuran terkecil, media, kuartil atas, kuaartil bawah) dalam bentuk kotak yang berekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Untuk membuat diagram kotak-garis, kita haya perlu mencari statistika lima serangkai dari data dan kemudian menempatkannya sesuai dengan contoh diagram di atas.
• Diagram batang-daun Diagram batang-daun terdiri atas batang-batang dan setiap btang terdiri dari beberapa daun. Diagram ini dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh nilai median terhadap statistik ekstrim (Xmin atau Xmaks). Untuk membuat diagram batang-daun, pertama data diurutkan terlebih dahulu dari kecil ke besar. Kemudian data dibagi atas selang-selang dan satu selang dinyatakan sebagai satu batang. Datum yang masuk ke dalam suatu selang merupakan daun dari selang/batang tersebut. Contohnya jika kita memiliki data 7, 8, 10, 10, 14, 16, 18, 18, 19, 20, 21, 22, 27, 29, 30; diagram batang-daunnya ialah sebagai berikut
4.Cara membaca Diagram Diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu. Data disampaikan melalui gambar. Diagram memiliki bentuk yang beraneka ragam. Bentuk diagram, antara lain diagram gambar, diagram lingkaran, diagram batang, diagram garis, dan diagram pohon. Cara membaca diagram adalah: 1. membaca judul diagram, 2. membaca informasi/data yang terdapat pada diagram, 3. mengajukan pertanyaan tentang isi diagram, dan 4. membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan tentang diagram.
BAB III PENUTUP Kesimpulan Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam bentuk matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat dalam bentuk baris dan kolom. Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih memntingkan hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih mementingkan dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini dapat berupa diagram lingkaran ataupun diagram batang Cara membaca Tabel dan diagram secara umum : membaca judul table dan diagram ,membaca informasi/data yang terdapat pada tabel,diagram ,mengajukan pertanyaan tentang isi table dan diagram, membuat pertanyaan.
simpulan
isi
tabel,diagram
berdasarkan
jawaban
dari
Daftar Pustaka Herrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Johanes, Kastolan dan Sulasim. 2007. Kompetensi Matematika Program IPA SMA Kelas XI Semester Pertama. Jakarta: Yudistira.
Nurgiyantoro Burhan, dkk.. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmuilmu Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Usman Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.