Kak Pmba [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP LEUWIDAMAR Jl. Raya Leuwidamar Km. 22 Rangkasbitung Telp. (0252) 301017 Leuwidamar. Email : [email protected]

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM KELAS PMBA (PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK) UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP LEUWIDAMAR TAHUN 2021

A. PENDAHULUAN Kelas PMBA (Pemberian Makan Pada Bayi dan Anak) adalah Tempat berkumpulnya 10-15 orang ibu yang memiliki balita usia 6-24 bulan

untuk memperoleh pengetahuan

seputar

pemberian makan pada bayi dan anak yang di bina oleh Tenaga Pelaksana Gizi yang telah mengikuti pelatihan PMBA. Materi edukasi yang diberikan yaitu Manfaat MP-ASI, Persiapan Bayi mendapatkan Makanan Padat, Tahapan Pemberian MP-ASI, Manfaat 4 Bintang dan Praktek Membuat MP-ASI sesuai Tahapan. Program Kelas PMBA (Pemberian Makan Pada Bayi dan Anak)

bertujuan agar dapat

mempromosikan makanan yang tepat untuk bayi dan anak untuk mencapai status gizi anak optimal. Program kelas PMBA ini dilaksanakan pada setiap bulan di sepanjang tahun dan peserta kelas PMBA adalah ibu balita usia 6-24 bulan yang melakukan kegiatan posyandu di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Leuwidamar. Jumlah peserta kelas PMBA sebanyak 10-15 orang. Sesuai dengan Visi UPTD Puskesmas Rawat Inap Leuwidamar yaitu Terwujudnya Kecamatan Jagakarsa yang sehat tahun 2022 melalui penyelenggaraan kesehatan yang optimal dan Misi Puskesmas Kecamatan Jagakarsa yaitu, Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam upaya pembangunan

kesehatan

masyarakat, Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluraga dan masyarakat di wilayah kerjanya, Meningkatkan sistem informasi Puskesmas yang bermutu, Meningkatkan kinerja, kompetensi karyawan dan pengelolaan kantor yang mendukung efisiensi dan efektifitas.

B. LATAR BELAKANG Pemberian Makanan Bayi dan Anak sesuai standar emas yaitu Inisiasi Menyusui Dini (IMD), ASI Eksklusif, MP-ASI dan ASI sampai dengan usia 2 tahun atau lebih masih menjadi tantangan di Indonesia, salah satu strategi untuk memperluas cakupan pemberian makan bagi bayi dan anak sesuai standar adalah melalui edukasi PMBA di masyarakat. Pemberian Makan yang baik sejak lahir hingga usia 2 tahun merupakan salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak. Menurut World Health Organization (WHO) / United Nation Children’s Fund (UNICEF), lebih dari 50% kematian anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua pertiga diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak, seperti tidak dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini dalam satu jam pertama setelah lahir dan pemberian MP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan. Keadaan ini akan membuat daya tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal tumbuh. Pemberian makan yang terlalu dini dan tidak tepat mengakibatkan banyak anak menderita kurang gizi, untuk perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan sejak lahir secara rutin dan berkesinambungan, fenomena gagal atau growth faltering pada anak indonesia mulai terjadi pada usia 4-6 bulan ketika bayi diberi makanan selain ASI dan terus memburuk hingga usia 1824 bulan. Sampai saat ini masih Salah satu sasaran pokok Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah meningkatkan status kesehatan dan gizi anak. Sebagai penjabarannya, Kementerian Kesehatan telah menyusun rencana strategis tahun 2015 -2019, tercantum didalamnya sasaran program gizi dan kesehatan ibu dan anak antara lain meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh

masyarakat.

Salah

satu

upaya

untuk

mencapai

sasaran

tersebut

adalah

mempromosikan pemberian MP-ASI yang tepat jumlah, kualitas dan tepat waktu. Hasil Riskesdas 2013 menunjukan 19,6% balita diindonesia yang menderita gizi kurang (BB/U