Berpikir Kritis Dalam Praktek Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

Berpikir kritis dalam praktek keperawatan Ns. Wahyu Riyaningrum., S.Kep., M.Kep.

Definisi • Berpikir kritis adalah reflektif, pemikiran yang masuk akal tentang masalah keperawatan tanpa ada solusi dan difokuskan pada keputusan apa yang harus diyakini dan dilakukan • Menurut Di Vito-Thomas dalam Potter& Perry (2010), definisi pemikiran kritis menitik beratkan pada fikiran logis dan alasan yang mendasarinya • Berfikir kritis adalah proses kognitif yang aktif dan terorganisasi yang digunakan untuk mengetahui fikiran seseorang dan pemikiran terhadap orang lain (Chaffee dalam Potter& Perry, 2010)

Tingkat berpikir kritis • Pemikiran kritis dasar tahap awal untuk mengembangkan suatu penjelasan, belajar menerima berbagai opini dan nilai yang berbeda dari beberapa ahli. • Pemikiran kritis kompleks setiap solusi memiliki keuntungan dan resiko masing-masing yang harus difikirkan dengan hati-hati sebelum menentukan keputusan terakhir. • Komitmen Pada tahap ini seseorang dapat mengantisipasi keadaan untuk menentukan suatu pilihan tanpa bantuan orang lain apapun keputusan yang diambil akan dipertanggung jawabkan.

Model berpikir kritis Model T.H.I.N.K (Total Recall, Habits, Inquiry, New Ideas And Creativity, Knowing How You Think) berpikir kritis merupakan perpaduan dari beberapa aktivitas berpikir yang terkait dengan kontekssituasi ketika proses berpikir tersebut terjadi

• Ingatan total ( T ) Ingatan total berarti mengingat beberapa fakta atau mengingat tempat bagaimana cara untuk menemukannya ketika dibutuhkan. Ingatan total juga merupakan kemampuan untuk mengakses pengetahuan, pengetahuan yang dipelajari dan disimpan dalam pikiran. • Kebiasaan (H) Kebiasaan adalah pendekatan berpikir yang sering kali diulang sehingga menjadi sifat alami kedua

Penyelidikan (I) • memeriksa isu secara sangat mendetail dan mempertanyakan isu yang mungkin segera tampak dengan jelas. • Tahapan: - Melihat sesuatu (menerima informasi) - Menarik kesimpulan yang cepat - Mengenali adanya gap dalam informasi yang diketahuinya - Mengumpulkan informasi tambahan untuk membenarkan atau menyingkirkan kesimpulan pertama - Membandingkan informasi yang baru dengan informasi yang telah diketahui tentang situasi ini dengan menggunakan pengalaman masa lalu - Mempertanyakan setiap bias yang ada - Mempertimbangkan satu atau lebih kesimpulan alternatif - Memvalidasi kesimpulan awal atau kesimpulan alternatif dengan lebih banyak informasi

Ide dan kreativitas (N) • Model ini memungkinkan seseorang untuk memiliki ide • Berpikir kreatif bukanlah untuk orang yang penakut, seseorang harus bersedia mengambil resiko yang terkadang membuatnya terlihat bodoh dan tidak sesuai dengan karakternya. • Mengetahui bagaimana anda berpikir (K) Mengetahui bagaimana anda berpikir, berarti berpikir tentang pemikiran seseorang. • Bagian dari berpikir kritis adalah terus-menerus berusaha membuat seseorang berpikir dengan lebih baik atau untuk “mengetahui bagaimana anda berpikir”.

Model Berfikir Kritis Untuk Pengambilan Keputusan Klinis • Pengetahuan Dasar Spesifik Pengetahuan dasar yang dibutuhkan oleh perawat antara lain teori ilmu dasar, rasa kemanusiaan, ilmu perilaku dan keperawatan. Kedalaman dan luasnya pengetahuan seseorang akan mempengaruhi kemampuan untuk berfikir kritis dalam menangani masalah keperawatan. • Pengalaman keterampilan

Pada situasi klinis perawat akan belajar mulai dari mengobservasi, merasakan, berbicara pada klien dan keluarga serta merefleksikanya secara aktif. Dengan pengalaman perawat akan memahami situasi klinis, mengenali pola kesehatan klien dan menilai apakah pola tersebut berhubungan atau tidak dengan kesehatan klien • Kompetensi Kompetensi yang dimaksud disini yaitu potensi yang terkait dengan proses keperawatan. • Perilaku

• Standart Standar untuk berfikir kritis dalam model pemikiran kritis meliputi standar intelektual dan standar professional

a. Standar Intelektual menemukan 14 standar intelektual yang diperlukan dalam berfikir kritis antara lain jelas, tepat, spesifik, akurat, relevan, beralasan, konsisten, logis, dalam luas, lengkap, signifikan, tercukupi dan adil. Penggunaan standar intelektual dengan menyeluruh dalam praktik klinik akan memastikan bahwa perawat tidak melakukan kesalah fatal dalam pemikiran kritis.

• Standar Profesional Standar professional untuk pemikir kritis merujuk pada kriteria etik untuk penilaian keperawatan, kriteria berdasarkan bukti untuk evaluasi dan kriteria untuk tanggung jawab professional (Paul, 1993 dalam Perry & Potter, 2009). Penerapan standar professional memerlukan penggunaan pemikiran kritis baik secara individual maupun kelompok

11 perilaku yang mencerminkan berpikir kritis 1) Percaya Diri Saat perawat menunjukan rasa percaya diri maka klien akan melihat dari cara perawat berkomunikasi dan memberikan perawatan. 2) Berfikir Independen perawat melihat cara berfikir orang lain dan mencari jawaban yang logis dan rasional untuk sebuah masalah 3) Keadilan Perawat juga harus mampu menunjukkan sikap empati kepada pasien antara lain dengan cara mendengarkan dengan baik, menunjukkan kemampuan untuk membanyangkan perasaan dan kesulitan orang lain 4) Tanggung Jawab dan Akuntabilitas Perawat juga harus bisa mempertangung jawabkan semua hasil atas tindakan yang diberikan perawat kepada klien. Perawat juga harus mengakui jika perawatan yang diberikan tidak efektif

5) Mengambil Resiko Seorang pemikir kritis selalu mau mengambil resiko dalam mencoba cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalah. 6) Disiplin Menjadi orang yang disiplin akan membantu kita mengidentifikasi masalah lebih akurat dan dapat mengambil tindakan yang sesuai 7) Kegigihan Seorang pemikir kritis tidak pernah puas dengan usaha yang minimal, tetapi selalu bekerja keras untuk mencapai hasil yang maksimal dalam perawatan klien 8) Kreatif Kreatif meliputi pemikiran untuk menyelesaikan masalah dengan solusi yang baru namun tetap sesuai standar keperawatan.

9) Rasa Ingin Tahu

Pada situasi klinis perawat akan belajar mengamati seluruh informasi mengenai klien. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan memotivasi untuk mencari lebih jauh dan menyelidiki situasi klinis sehingga akan mendapatkan seluruh informasi yang dapat membantu dalam mengambil keputusan 10) Integritas Seseorang yang memiliki integritas tinggi, akan jujur dan mau mengakui kesalahan dalam perilaku, ide dan pemikiran 11) Rendah Hati Sebagai seorang pemula harus mengakui adanya keterbatasan pengetahuan dan mau belajar dari senior.

Karakteristik berpikir kritis (Fisher, 2008) a. Mengidentifikasi masalah b. Mengumpulkan berbagai informasi yang relevan

c. Menyusun sejumlah alternatif pemecahan masalah d. Membuat kesimpulan

e. Mengungkapkan pendapat f. Mengevaluasi argumen

Karakteristik berpikir kritis (Ennis, 2000) a. Memberikan penjelasan sederhana, yang berisi : memfokuskan pertanyaan, menganalisis pertanyaan dan

bertanya,serta menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan b. Membangun keterampilan dasar, yang terdiri atas mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati serta mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi c. Menyimpulkan, yang terdiri atas kegiatan mendeduksi atau mempertimbangkan hasil deduksi, meninduksi

atau mempertimbangkan hasil induksi, dan membuat serta menentukan nilai pertimbangan d. Memberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas mengidentifikasi istilah-istilah dan definisi pertimbangan

dan juga dimensi, serta mengidentifikasi asumsi e. Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri atas menentukan tindakan dan berinteraksi dengan orang lain.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berpikir Kritis • Kondisi fisik Kondisi fisik mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir kritis. • Keyakinan diri/motivasi Motivasi merupakan upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga untuk melaksanakan sesuatu tujuan yang telah ditetapkannya.

• Kecemasan Jika terjadi ketegangan, hipotalamus dirangsang dan mengirimkan impuls untuk menggiatkan mekanisme simpatis-adrenal medularis yang mempersiapkan tubuh untuk bertindak. • Kebiasaan dan rutinitas kebiasaan dan rutinitas yang tidak baik dapat menghambat penggunaan penyelidikan dan ide baru.

• Perkembangan intelektual

Perkembangan intelektual berkenaan dengan kecerdasan seseorang untuk merespons dan menyelesaikan suatu persoalan, menghubungkan atau menyatukan satu hal dengan yang lain, dan dapat merespon dengan baik terhadap stimulus. • Konsistensi Faktor yang mempengaruhi konsistensi adalah makanan, minuman, suhu ruangan, cahaya, pakaian, tingkat energi, kekurangan tidur, penyakit dan waktu yang dapat menyebabkan daya berpikir menjadi naik turun.

• Perasaan Seseorang harus mampu mengenali dan menyadari bagaimana perasaan dapat mempengaruhi pemikirannya dan mampu untuk memodifikasi keadaan sekitar yang memberikan kontribusi kepada perasaan.

• Pengalaman Pengalaman merupakan hal utama untuk berpindah dari seorang pemula menjadi seorang ahli.

Aplikasi Berpikir Kritis Dalam Keperawatan • Interpretasi (Interpretation) Interpretasi merupakan proses memahami dan menyatakan makna atau signifikansi variasi yang luas dari pengalaman, situasi, data, peristiwa, penilaian, persetujuan, keyakinan, aturan, prosedur dan kriteria. • Analisis (Analysis)

Analisis adalah proses mengidentifikasi hubungan antara pernyataan, pertanyaan, konsep, deskripsi, atau bentuk-bentuk representasi lainnya untuk mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi dan opini. • Inferensi (Inference) Inferensi merupakan proses mengidentifikasi dan memperoleh unsur yang dibutuhkan untuk menarik kesimpulan, untuk membentuk suatu dugaan atau hipotesis, mempertimbangkan informasi yang relevan dan mengembangkan konsekuensi yang sesuai dengan data., pernyataan, prinsip, bukti, penilaian, keyakinan, opini, konsep, deskripsi, pertanyaan dan bentuk-bentuk representasi lainnya

• Evaluasi (Evaluation) Evaluasi merupakan suatu proses pengkajian kredibilitas pernyataan atau representasi yang menilai atau menggambarkan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, keyakinan atau opini seseorang serta mengkaji kekuatan logis dari hubungan aktual antara dua atau lebih pernyataan, deskripsi, pertanyaan atau bentuk representasi lainnya. • Eksplanasi (Explanation) Eksplanasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempresentasikan hasil penilaian seseorang dengan cara meyakinkan dan koheren.

• Pengontrolan diri (Self-Regulation) Pengontrolan diri adalah kesadaran untuk memantau aktivitas kognitif sendiri, unsur-unsur yang digunakan dalam aktivitas tersebut, dan hasil-hasil yang dikembangkan, terutama melalui penggunaan keterampilan dalam menganalisis, mengevaluasi penilaian inferensial seseorang dengan suatu pendangan melalui pengajuan pertanyaan, konfirmasi, validasi, atau pembetulan terhadap hasil penilaian seseorang.

Macam-Macam Alat Ukur Kemampuan Berpikir Kritis • Critical Thinking Test yang telah dipublikasikan pada tahun 1989 • Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal yang telah dipublikasikan pada tahun 1980 oleh Goodwin Watson and Edward Maynard Glaser • The California Critical Thinking Skills Test (CCTST) yang dipublikasikan pada tahun 1990 oleh Peter Facione • The Cornell Critical Thinking Test Level X (untuk tingkat siswa yang berumur 4-14 tahun) yang dipublikasikan oleh Robert H. Ennis and Jason Milman pada tahun 2005 • The Cornell Critical Thinking Test Level Z (untuk tingkat mahasiswa dan umum) yang dipublikasikan oleh Robert H. Ennis and Jason Milman pada tahun 2005 • The California Critical Thinking Disposition Inventory yang dipublikasikan oleh Peter Facione and N. C. Facione pada tahun 1992 • Tasks in Critical Thinking yang dipublikasikan oleh Educational Testing service pada tahun 1993 • ICAT Critical Thinking Essay Examination yang dipublikasikan oleh The International Center For The Assessment of Thinking pada tahun 1996

• James Madison Test Of Critical Thinking yang dipublikasikan oleh The Critical Thinking Company pada tahun 2004 • Critical Thinking Disposition Self Rating-Form yang dikembangkan oleh Peter A. Facione yang dipublikasikan pada tahun 2011.

TERIMA KASIH