62 0 376KB
RS BUDI AGUNG JUWANA Jl. Bajo No. 7 Juwana, Kudukeras, Pati- Kode Pos 59185 Telp
: 0295 - 471321
Faximile : 0295 - 471321
I.
Http
: Rsbudiagung.com
E-mail : [email protected]
SOAL TERTULIS BIDANG KEFARMASIAN RS BUDI AGUNG JUWANA Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat pada lembar jawaban !
1. Industri farmasi tunggal yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan pengadaan bahan obat dan produksi obat golongan narkotik adalah... a. Sanbe Farma b.
Kalbe Farma
c. Kimia Farma d. Novartis e. Semua benar 2. Peraturan pemerintah No.51 Tahun 2009 menjelaskan tentang........ a. Industri farmasi b.
PBF
c.
Apotek
d. Pekerjaan kefarmasian e. Semua benar 3. Ijin yang harus dimiliki oleh seorang apoteker untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanan di rumah sakitadalah..... a. STRA b. SIP c. SIK d.
SIPA
e.
STRTTK
4. Obat berikut ini yang tidak termasuk golongan Narkotika adalah :.............. a. Codein b. Luminal c. Pethidin d. Doveri e. Codipront 5. Antiemetik adalah istilah untuk obat-obatan :................. a. Anti Alergi b. Anti Kejang c. Penenang
d. Anti Muntah e.
Obat Cacingan
6. Berdasarkan mekanisme kerja obat dibawah ini diminum saat kondisi makan (bersama makanan pada suapan pertama), adalah........... a. Akarbose b. Metformin c. Glicab d. Glucodex e. antasida 7. Yang termasuk obat anthelmintikum adalah :................. a. Furosemid b. Domperidone c. Mebendazol d. Captopril e. Ketokonazol 8. Resep yang bertuliskan S 1-1/2-0.................. a. Siang ½ tablet, pagi 1 tablet b. Pagi dan siang 1 tablet c. Siang dan sore berbeda dosis d. Tiga kali sehari 9. Resep yang bertuliskan s.m.v artinya agar dituliskan............ a. Untuk obat luar b. Pagi 1 gelas c. Pagi dan sore d. Dipakai sendiri e. Aturan pakai diketahui 10. Yang termasuk golongan obat anti inflamasi adalah........... a.
Pyrantel
b. Diklofenak c. Rifampicin d. Metoclopramide e. Ranitidin 11. Loco Aspirin adalah............... a. Allerin b. Acitral c. Oskadon d. Aspilet e. Neuralgin
12. Loco antalgin adalah.............. a. Zantadin b. Novalgin c. Dextamin d. Paratusin e. Provisin 13. Ranitidin adalah obat untuk................... a. Saluran pernafasan b. Alergi c. Saluran pencernaan d. Anti Infeksi e. Anti Inflamasi 14. Yang bukan merupakan Loco Asam Mefenamat adalah............. a. Mefinal b. Femisic c. Metrix d. Ponstan e. Lapistan 15. Yang bukan merupakan Loco Cefadroxil adalah............. a. Cefat b. Librodan c. lapicef d. Renasistin e. Longcef 16. Dosis tablet/capsul Rifampicin yang tersedia di pasaran adalah........... a. 150, 300, 600 mg b. 100, 200, 300 mg c. 250, 500, 1000 mg d. 300, 450, 600 mg e. 250, 450, 600 mg 17. Antasida dibagi menjadi dua yaitu ...... a. Sistemik dan Non sistemik b. Parsial dan komplit c. Asli dan Non Asli d. Duedonum dan gastric e. Total dan Parsial 18. Berapakah dosis omeprazol capsul.............. a. 20 mg
b. 50 mg c. 10 mg d. 4 mg e. 100 mg 19. Omeprazol adalah........................ a. Obat anti hipertensi b. Obat penghambat sekresi asam lambung c. Obat penurun gula darah d. Obat kardiovaskular e. Obat anti aritmia 20. Obat yang membantu proses pencernaan disebut juga.............. a. Digestan b. Anti kolinergik c. Anti Udema d. Anti Hipertensi e. Antasida 21. Obat antimikroba harus memiliki toksisitas selektif, artinya................. a. Bersifat sangat toksik terhadap mikroba tetapi tidak toksik untuk hospes b.
Tidak mahal dan terjangkau masyarakat
c. Tidak menimbulkan kekambuhan d. Tidak merugikan bagi manusia e. Selalu aman dalam kemasan apapun 22. Aktivitas antimikroba yang bersifat menghambat pertumbuhan mikroba disebut.............. a. Aktivitas bakterisid b. Aktivitas septikemia c. Aktivitas bakteriostatik d. Aktivitas metabolik e. Aktivitas respiratorik 23. Aktivitas antimikroba yang bersifat membunuh mikroba disebut................ a. Aktivitas bakterisid b. Aktivitas septikemia c. Aktivitas bakteriostatik d. Aktivitas metabolik e. Aktivitas respiratorik 24. Dibawah ini adalah sebab kegagalan terapi antimikroba, kecuali :.............. a. Dosis yang kurang b. Masa terapi yang kurang c. Kesalahan menetapkan etiologi
d. Faktor farmakokinetik e. Faktor jenis kelamin 25. Pada penyakit demam tipoid, yang menjadi antimikroba pilihan pertama adalah................ a. Klorampenikol b. Amoksisilin c. Antasida d. Gentamisin e. Kanamisin 26. Di bawah ini adalah golongan aminoglikosida, kecuali.............. a. Sreptomisin b. Kanamisin c. Gentamisin d. Penisilin e. Amikasin 27. Berdasarkan etiologi, hipertensi dibagi menjadi......... a. Hipertensi essensial dan hipertensi sekunder b. Hipertensi maligna dan hipertensi sekunder c. Hipertensi komplikasi dan hipertensi seluler d. Hipertensi primer dan hipertensi sedang e. Hipertensi non dan hipertensi komplikasi 28. Di bawah ini adalah golongan obat yang digunakan untuk terapi hipertensi, kecuali........ a. Diuretik b. Beta bloker c. Simpatomimetik d. Antagonis kalsium e. alpa bloker 29. Furosemid adalah obat....... a. Diuretik b. Antasid c. Digitalis d. Antihistamin e. Anti psikosis 30. Kaptopril adalah termasuk golongan obat................ a. Penghambat ACE b. Antasida c. Anti serotonin d. Anti histamin e. proteolitik
II.
SOAL ISIAN SINGKAT
1. Apakah suatu keharusan keberadaan apoteker di rumah sakit, dan berikan alasan singkatnya ! 2. Berapa jumlah ideal apoteker minimal di rumah sakit? 3. Menurut saudara perlukan apoteker berperan dalam pengisisan medical record ? jika iya dalam hal apa? 4. PFT merupakan singkatan dari? Profesi apa aja yang perlu terlibat ? 5. Apakah komite Farmasi dan Terapi mutlak diperlukan di RS? 6. Apa kedudukan apoteker di komite farmasi dan terapi? 7. Apa yang dimaksud “life saving drug”? sebutkan contohnya ? 8. Apakah peraturan perundang-undangan tentang apotek berlaku juga bagi apotek di rumah sakit mengingat RS terkadang mempunyai kebijakan tersendiri bagi unit-unit di dalamnya? 9. Skrening apa saja yang dilakukan ketika ada resep masuk dan diterima oleh tenaga farmasi? 10. Apa yang anda ketahui tentang program SIPNAP?
III.
SOAL URAIAN ( Pilih 3 pertanyaan yang menurut anda mudah )
1. Jelaskan peran Apoteker dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit ! 2. Uraikan peranan Apoteker Rumah Sakit dalam : a. Penanggulangan penyakit infeksi b. Informasi Penyakit TBC c. Limbah RS 3. Apa yang saudara ketahui tentang : a. Setara generik b. Substitusi terapetik c. Informasi Obat d. Infeksi nosokominal e. Lembar konsilasi dan tujuannya 4. Suatu Rumah Sakit
dengan kapasitas tempat tidur 50 buah, 4 Apoteker, 6 asisten
Apoteker, dengan ruang VIP 6 kamar. Jelaskan a.
Jelaskan sistem distribusi yang paling baik pada kondisi tersebut beserta keuntungan dan kerugiannya !
b. Menurut anda Struktur organisasi/ pembagian kerja yang seperti apa untuk mengcover pelayanan farmasi rawat jalan dan rawat inap dengan tenaga
kefarmasian seperti itu bila rata-rata BOR 80 % dan resep rawat jalan 120 resep per hari. 5. Jelaskan secara singkat tujuan pelayanan farmasi di rumah sakit 6. Jelaskan secara singkat mengapa harus di buat aturan tentang standarisasi pelayanan farmasi di rumah sakit 7. Jelaskan secara singkat mengapa paradigma baru asuhan kefarmasian mengarah ke orientasi pasien? 8. Tuliskan tugas dan fungsi rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan
IV.
SOAL PENYELESAIAN RESEP
Isian daftar pertanyaan di bawah ini sesuai dengan resep di atas : a. Pada resep pertama tertulis obat apakah? Serta aturan pakai dan kegunaannya b. Hitunglah jumlah bahan obat pada resep nomor 2 ? dan aturan pakainya c. Sebutkan obat yang tertulis pada resep nomor 3 beserta kegunaan dan aturan pakai
JAWABAN
I.
PILIHAN GANDA
1
C
11
D
21
A
2
D
12
B
22
C
3
D
13
C
23
A
4
B
14
C
24
E
5
D
15
B
25
A
6
A
16
D
26
D
7
C
17
A
27
A
8
A
18
A
28
C
9
C
19
B
29
A
10
B
20
A
30
A
II.
URAIAN SINGKAT
1. Keharusan karena di RS terdapat IFRS, dimana apoteker sangat berperan dan yang berwenang dalam mengelola perbekalan farmasi di IFRS 2. 2 apoteker 3. Perlu sekali, dalam hal penggunaan obat 4. Panitia Farmasi dan Terapi Apoteker, Dokter, Perawat 5. Berdasarkan KepMenKes No. 1009/ Menkes/ SK/X/ 1995 : Semua rumah sakit diwajibkan mempunyai PFT 6. Sekertaris 7. Obat-obat yang sangat menentukan kehidupan dan harus ada disuatu rumah sakit dan di dapatkan segera saat dibutuhkan : Epedrin, atropin, epinefrin dll 8. Berlaku juga, karena pelayanan yang diberikan sama dan justru lebih kompleks 9. Administrasi, farmasetis, klinis 10. SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika secara online)
III.
URAIAN
1. Jawaban soal No 1 Apoteker sebagai praktisi kesehatan merupakan bagian dari sistem rujukan profesional. Karena mudah didatangi (aksebilitas), Apoteker sering kali merupakan titik kontak pertama antara seorang penderita dan sistem pelayanan kesehatan. Pelayanan IFRS yang buka 24 jam untuk gawat darurat dan perawatan kritis, memberikan sistem pelayanan kesehatan yang menuntun penderita ke dokter. Apoteker berurusan dengan penerapan
terapi, dengan menyediakan produk obat dan memastikan penggunaan obat yang tepat. Farmasi adalah profesi yang harus selalu berinteraksi dengan profesional kesehatan lainnya, dan kepada penderita pemberian konsultasi dan informasi tentang obat dalam hal pengendalian mutu penggunaan terapi obat dalam bentuk pengecekan atau interpretasi pada resep atau order dokter. Dengan adanya profil pengobatan penderita yang berbasis komputer dalam IFRS modern, semakin memantapkan peran Apoteker untuk lebih aktif. Selain itu, Apoteker memberi konsultasi atau konseling bagi penderita tentang cara terbaik mengkonsumsi obat serta membantu penderita memantau pengaruh positif dan negatif dari terapi mereka.
2. Jawaban soal no 2 a.
Peran Apoteker dalam pengendalian dalam pengendalian infeksi di RS, diantaranya
berpartisipasi dalam berbagai komite yang berkaitan di RS yang
mencakup berbagai bidang, yaitu pengendalian infeksi nosokomial, peningkatan penggunaan yang rasional dari zat antimikroba. Melekakuan monitoring dan evaluasi pengggunaan antibiotik b. Apoteker di RS bertanggung jawab dalam pendidikan bagi penderita, selain tentang penggunaan obat dan regimennya, juga diberi informasi tentang penyakit. Penyebaran informasi ini bisa secara langsung maupun melalui media seperti brosur atau liflet. Agar pasien mengerti tentang penyebab dan cara penularan penyakit TBC. Dengan demikian pasien dapat hidup lebih baik. c. Apoteker juga wajib ikut serta dalam memonitori dalam hal pengendalian limbah RS. Limbah RS termasuk limbah klinis yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi, farmasi, penelitian, pengobatan, perawatan, infeksius, jaringan tubuh, dan zat berbahaya lainnya. Limbah tersebut harus dipisahkan sesuai dengan jenis dan sifatnya, agar memudahkan dalam pembuangan dan pemusnahannya. Untuk pembuangan limbah klinis: a. yang berbentuk padat menggunakan incinerator (sistem pembakaran) b. yang berbentuk cair menggunakan sistem pengolahan air limbah c. dan yang berbentuk gas menggunakan alat pengendali gas Scrubber pada incinerator atau Wet Scrubber pada bangunan cerobong asap dapur dan boiler. 3. Jawaban no 3 a. Setara generik, adalah men-dispensing suatu produk obat yang setara generik dengan obat yang ditulis dengan zat aktif yang sama, dan secara kimiawi identik dalam bentuk sediaan yang sama dan identik dalam kekuatan, konsentrasi, dan rute pemberian. Secara logis produk ini harus menunjukkan setara terapi.
b. Substitusi terapetik, adalah prosedur yang telah disetujiui oleh staf medik yang membolehkan dispensing otomatis suatu zat aktif atau produk obat tertentu sebagai pengganti suatu zat aktif atau produk obat yang ditulis, yang mirip secara terapi tetapi berbeda secara kimia, kecuali dokter penulis meminta lain secara tegas. c. Informasi obat, adalah setiap data atau pengetahuan objektif, diuraikan secara ilmiah dan terdokumentasi mencakup farmakologi, toksikologi dan penggunaan terapi dari obat. d. Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahn obat (medication eror). Tujuan dilakukannya rekonsiliasi Obat adalah: Memastikan informasi yang akurat tentang obat yang digunakan pasien; Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat
tidak
terdokumentasinya
instruksi
dokter
dan;
Mengidentifikasi
ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi dokter; 4. Jawaban no 4 : relatif dari pola pikir peserta tes. 5. Jawaban nomor a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi c. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obat d. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku e. Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi pelayanan f. Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi pelayanan g. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metoda 6. Jawaban no 6 : karena pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Serta karena adanya Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma baru (patient oriented) dengan filosofi Pharmaceutical Care (pelayanan kefarmasian). 7. Jawaban no 7
Karena Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan yang langsung berhubungan dengan kesehatan pasien. 8. Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.Untuk menjalankan tugasnya sebagai institusi pelayanan kesehatan, rumah sakit mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua (upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik dan ketiga (upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub spesialistik) sesuai kebutuhan medis c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi (perlindungan terhadap keamanan dan keselamatan pasien) bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan IV.
PEYELESAIAN RESEP
1. Biothicil (4 x 1 cth) antibiotik 2. Resep no 2 Nama Obat
JB per bks
JB 15 bungkus
Paracetamol
170 mg
2550 mg = 5 tab
Lanadeson
1 tab
15 tab
Valisanbe
0,25 mg
3,75 mg = 1 ¾ tab @ 2 mg
3. Salbuven ( 2x ½ tab)