NOTULENSI RAPAT Pelatihan Pemadam Kebakaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

w

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK PERMATA HATI

NOTULENSI RAPAT

A. Waktu Pelaksanaan Hari/Tanggal

: Kamis

/ 14 Maret 2019

Topik

: Pelatihan Pemadam Kebakaran

Waktu

: Pukul 10.00 WIB

Tempat

: Ruang Pertemuan RSKIA Permata Hati

B. Pimpinan Rapat : Zailifal, S.Sos M.Si C. Notulen Rapat

: Indah Yuliani, A.Md.Keb

D. Peserta Rapat

: Daftar Hadir Terlampir

E. Susunan Acara : 1. Pembukaan 2. Inti Rapat 3. Penutup F. Risalah Rapat 1. Pembukaan 1. Rapat dimulai pada pukul 10.00 WIB oleh Ozi Nova Zilita,A.Md.Keb 2. Rapat dibuka oleh Ozi Nova Zilita,A.Md.Keb 3. Ozi Nova Zilita,A.Md.Keb menyerahkan acara kepada Zailifal, S.Sos M.Si untuk memimpin rapat. 2. Isi Rapat Rapat dibuka oleh Ozi Nova Zilita,A.Md.Keb dengan terlebih dahulu memberi sambutan/pengantar kemudian menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya rapat, yakni: Pembahasan tentang Pelatihan Pemadam Kebakaran. Apabila terjadi kebakaran di Rumah Sakit, maka staf yang ada di Rumah sakit harus mampu menaggulangi kebaran di rumah sakit. Untuk menanggulangi kebakaran ada 2 jenis nya, yaitu secara modern (mengguanakan APAR), secara tradisional (menggunakan karung, handuk atau selimut). Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) terdiri dari beberapa jenis media seperti: 1. Dry Chemical Powder / Serbuk Kimia kering 2. Carbon Dioxide / Co2 3. Foam AFFF / Cairan Busa 1

1

w

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK PERMATA HATI

APAR atau alat pemadam kebakaran portable biasanya berbentuk tabung pemadam api yang berukuran 1 (satu) Kg sampai dengan ukuran 9 (Sembilan) Kg sehingga kita bisa dengan mudah dapat menyesuaikan ukuran / jenis alat pemadam kebakaran untuk dipergunakan dimana atau luas area berapa ? Misalnya untuk ukuran 1 (satu) s/d 2 (dua) Kg biasanya dipergunakan untuk kendaraan pribadi atau kendaraan berat lainnya sedangkan untuk ukuran 3 (tiga) s/d 9 (Sembilan) Kg biasanya dipergunakan untuk ruangan yang tidak lebih dari 20m persegi. Ada alasan mengapa APAR atau alat pemadam api ringan dibuat dengan ukuran demikian, yakni agar memudahkan orang melakukan penanggulangan dini dengan cepat dan mudah saat terjadi kebakaran. Alat pemadam api ringan sangat sesuai untuk dimiliki oleh setiap rumah demi meminimalisasi risiko saat terjadi kebakaran. Alat pemadam kebakaran Dry Chemical Powder / Serbuk kimia Kering, dapat mencegah kelas kebakaran A B C yang artinya mampu mengatasi kebakaran yang lebih besar dengan penyebab kebakaran apapun, baik itu karena benda padat, cairan kimia ataupun korsleting listrik. Hanya saja, penggunaan bahan dry chemical powder memiliki kelemahan, yaitu meninggalkan sisa atau residu yang dapat merusak alat elektronik. Alat Pemadam kebakaran Carbon Dioxide Co2, dapat mencegah kelas B dan C yang artinya mampu mengatasi kebakaran yang lebih besar apabila kebakaran itu disebabkan oleh hubungan arus pendek atau korsleting listrik. Carbon dioxice Co2 tidak meninggalkan sisa atau residu sehingga tidak akan merusak alat elektronik. Kebakaran akibat korsleting listrik ini perlu diwaspadai karena paling sering terjadi dalam kurun waktu tahun 2010—2014, yakni mendominasi 53% dari total kasus kebakaran. Alat pemadam kebakaran Foam AFFF / Cairan Busa, dapat mencegah kelas kebakaran A dan B yang artinya mampu mengatasi kebakaran lebih besar apabila kebakaran itu disebabkan oleh kompor gas meledak (LPG, LNG) dan cairan kimia lain seperti bensin, solar, dan alkohol. Selain itu, APAR berisi foam AFFF juga sesuai untuk memadamkan kebakaran benda padat seperti kayu, kertas, dan kain. Perlu diingat bahwa APAR berisi foam AFFF tidak boleh digunakan untuk memadamkan kebakaran akibat korsleting listrik karena foam AFFF bersifat menghantarkan listrik. Cara Penggunaan APAR / alat pemadam kebakaran 1. Tenang dan jangan panik 2. Pilih apar yang tepat sesuai klasifikasi/jenis kebakaran di tempat yang terdekat 3. Tarik Pin pengaman yang berada pada Valve (mirip kunci yang berada diatas tabung pemadam api) 1

2

w

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK PERMATA HATI

4. Yakinkan anda berdiri searah ( upstream ) angin tidak melawan arah angin 5. Pegang nozzle pada ujung Hose atau selang dengan tangan dengan kuat. 6. Arahkan Nozzle atau pangkal selang pada titik api (area kebakaran) 7. Pegang gagang dan tekan lever. 8. Lakukan test fungsi. Jika APAR tidak berfungsi baik maka ganti yang lain. 9. Dekati api searah dengan angin, dan berhentilah pada posisi kira-kira 3 meter dari api. (harus mengikuti arah angin supaya tidak terjadi pembalikan arah panas maupun semburan dari sumber api (Sumber kebakaran) 10. Mulailah tekan lever dan menyemprotkan ke pangkal lidah api (ingat : pangkal lidah api) maju perlahan-lahan dan meratakan media pemadam di permukaan sumber api. 11. Segera menghindar bila media habis namun api belum padam. 12. Bila api padam, yakinkan. Kemudian balikkan posisi tabung dan semprotlah ke atas untuk membuang sisa gas pendorong tanpa mengikutkan bubuknya. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) harus ditempatkan di tempat-tempat yang memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Kira-kira Setiap Jarak 20 s/d 30 meter. 2. Ditempat yang mudah di jangkau dan dilihat. 3. Pada jalur keluar arah refleks pelarian. 4. Memperlihatkan suhu sekitarnya. 5. Tidak terkunci. 6. Memperhatikan jenis dan sifat bahan yang dapat terbakar. 7. Intensitas kebakaran yang mungkin terjadi seperti jumlah bahan bakar, ukurannya, kecepatan menjalarnya. 8. Orang yang akan menggunakannya. 9. Kemungkinan yang mungkin timbulnya reaksi kimia. 10. Efek terhadap keselamatan dan kesehatan orang yang menggunakannya. 1

3

w

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK PERMATA HATI

Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) hanya sebatas untuk memadamkan api pada mula kebakaran dengan ukuran relatif kecil dan dalam waktu tidak lebih dari 3 menit untuk bahan cair dan gas, serta tidak lebih dari 10 menit untuk bahan padat. Alat Pemadam Tradisional Dalam menggunakan air, Anda bisa menggunakan ember atau selang untuk membawa air sampai ke titik api. Siramkan air tersebut untuk memadamkan api. Perlu diperhatikan bahwa air hanya bisa memadamkan api yang berasal dari material padat dan kering. Air tidak bisa digunakan untuk memadamkan api karena konsleting listrik, karena sifat air sebagai konduktor justru akan membahayakan. Air juga tidak digunakan untuk memadamkan kebakaran karena minyak. Sifat air yang tidak bisa menyatu dengan minyak dikhawatirkan akan membawa titik api dan membuat kebakaran semakin luas. Alat pemadam tradisional berikutnya adalah pasir. Pasir bisa digunakan secara langsung dengan menaburkannya di atas titik api. Pasir dianggap bisa diaplikasikan ke semua kelas kebakaran, karena sifatnya yang kering dan non-konduktor. Selanjutnya, alat pemadam api tradisional yang bukan berasal dari alam adalah karung goni atau fire blanket. Sebelum digunakan pastikan semua bagian karung goni sudah menyimpan air. Karung goni diaplikasikan dengan cara menutup titik api dari atas. Biasanya karung goni digunakan untuk memadamkan kebakaran karena kebocoran tabung gas atau minyak masak. H. PENUTUP Rapat ditutup oleh Ozi Nova Zilita A.Md.Keb pada pukul 13.00 WIB

Painan, 14 Maret 2019 Pimpinan Rapat

(dr. Dewi Sandra Maya Sari, MARS)

1

Notulen

(Indah Yuliani, A.Md.Keb)

4

w

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK PERMATA HATI

1

5