42 0 191KB
LAPORAN KEGIATAN UKM PUSKESMAS F1-F6
DISUSUN OLEH : dr. Yulius Deddy Kristianto
PENDAMPING : dr. Retno Erawati Wulandari
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA UPT PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA
PERIODE 07 JANUARI 2019 – 04 MEI 2019
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat PENYULUHAN HIPERTENSI
Disusun Oleh : Dr. Yulius Deddy Kristianto
UPT PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH 2019
I.
PERMASALAHAN 1. Hipertensi menurut WHO
tahun 2012 merupakan penyakit tidak
menular yang menyebabkan kematian peringkat satu di dunia. 2. Tingginya prevalensi hipertensi di Indonesia yang mencapai 67 %. 3. Penyakit hipertensi semakin bertambah akibat faktor usia dan gaya hidup yang tidak sehat. 4. Sebagian besar penderita hipertensi di Puskesmas Sangkrah menurut data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) II.
belum melakukan pengobaatan rutin. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam rangka menurunkan angka kejadian hipertensi dan maningkatkan cakupan penderita hipertensi yang mendapatkan pengobatan rutin maka direncanakan pemberian edukasi menggunakan metode penyuluhan.
III.
Penyuluhan dilaksanakan pada : Hari, tanggal : Sabtu, 23 Februari 2019 Waktu : 09.00 WIB s.d. selesai Tempat: Semanggi RW 04 Materi yang disampaikan pada penyuluhan antara lain : 1. Pengertian hipertensi 2. Penyebab dan faktor resiko hipertensi 3. Tanda gejala dan cara mendiagnosis hipertensi 4. Komplikasi hipertensi 5. Penatalaksanaan serta pencegahan komplikasi PELAKSANAAN Pelaksanaan penyuluhan hipertensi dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Februari 2019 pukul 09.00 WIB di salah satu rumah kader Semanggi RW 04. Peserta yang hadir adalah penderita hipertensi dari pendataan PISPK yang tidak mengkonsumsi obat secara rutin. Penyuluhan diawali dengan pemaparan materi menggunakan Power Point terkait dengan pengertian, penyebab, faktor resiko, tanda gejala, cara mendiagnosis, komplikasi, penatalaksaan dan pencegahan komplikasi dari hipertensi. Selama penyuluhan peserta tampak antusias dalam mendengarkan materi. Peserta juga mengajukan beberapa
pertanyaan terkait efek samping dari konsumsi obat hipertensi serta IV.
pengobatan hipertensi menggunakan obat-obatan herbal. MONITORING DAN EVALUASI Pelaksanaan penyuluhan berlangsung dengan lancar dan tertib. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan dengan antusias dan aktif bertanya kepada pemberi materi. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan mengenai hipertensi dan bisa mengenali tanda dan gejala serta komplikasi dari hipertensi. Masyarakat yang telah menderita hipertensi juga diharapkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah dan konsumsi obat secara rutin.
Surakarta, April 2019 Dokter Internship
dr. Yulius Deddy Kristianto
Pendamping
dr. Retno Erawati Wulandari
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F2. Upaya Kesehatan Lingkungan
PENYULUHAN JAMBAN SEHAT DAN PERILAKU TIDAK BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
Disusun Oleh : Dr. Yulius Deddy Kristianto
UPT PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH 2019
I.
PERMASALAHAN Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada jamban keluarga merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan
prioritas. Fasilitas jamban keluarga dimasyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan perilaku,tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan lingkungan Munculnya kembali beberapa penyakit menular sebagai akibat dari semakin besarnya tekanan bahaya kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan masalah jamban keluarga yang masih rendah, perumahan yang tidak sehat, pencemaran makanan oleh mikroba, telur cacing dan bahan kimia, penanganan sampah dan limbah yang belum memenuhi syarat kesehatan, serta perilaku masyarakat yang belum mendukung ke arah pola hidup bersih dan sehat. Kontribusi terbesar terhadap terciptanya peningkatan derajat kesehatan seseorang berasal dari kualitas kesehatan lingkungan dibandingkan faktor yang lain. Namun energi dan kebijakan anggaran agaknya masih sangat cenderung kepada program yang bersifat kuratif Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penyuluhan pada warga kecamatan cimanggu mengenai sanitasi lingkungan khususnya II.
masalah jamban sehat keluarga. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang jamban sehat dan menurunkan perilaku buang air besar sembarangan maka diadakan edukasi dalam bentuk penyuluhan tentang pentingnya adanya jamban di rumah agar masyarakat terhindar dari penyakit diare serta kecacingan serta memberikan pengetahuan dan memotivasi masyarakat untuk dapat membuat jamban sehat atas kesadaran diri sendiri sehingga masyarakat dapat berperilaku hidup bersih dan sehat. Penyuluhan dilaksanakan pada : Hari, tanggal : Jumat, 22 Februari 2019
III.
Waktu : 09.00 WIB s.d. selesai Tempat: Semanggi RW 23 PELAKSANAAN Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan pada hari Jumaat 22 Februari 2019 pukul 09.00 WIB di posyandu Semanggi RW 23. Peserta yang hadir adalah kader dan orang tua dari balita yang mengikuti posyandu. Pada penyuluhan ini menggunakan metode ceramah sebagai metode informasi kepada peserta penyuluhan. Pada penyuluhan tersebeut dijelaskan mengenai pengertian dan manfaat adanya jamban sehat di rumah. Selain itu dijelaskan juga mengenai dampak dari perilaku buang air besar sembarangan. Peserta kemudian diberikan kesempatan untuk bertanya setelah presentasi selesai untuk mengetahui pengetahuan peserta
IV.
tentang informasi yang telah diberikan. MONITORING DAN EVALUASI Pelaksanaan penyuluhan berlangsung dengan lancar dan tertib. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan dengan antusias dan aktif bertanya kepada pemberi materi. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan mengenai jamban sehat dan bisa mengurangi perilaku buang air besar sembarangan. Surakarta, April 2019 Dokter Internship
dr. Yulius Deddy Kristianto
Pendamping
dr. Retno Erawati Wulandari
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana PENYULUHAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD), ASI EKSKLUSIF, KEHAMILAN RISIKO TINGGI DAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI
Disusun Oleh : Dr. Yulius Deddy Kristianto
UPT PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH
2019
I.
PERMASALAHAN Derajat kesehatan masyarakat yang baik ditandai dengan rendahnya Angka Kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dan peningkatan status gizi masyarakat. Saat ini kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas dari program kesehatan nasional. Diharapkan nantinya terdapat penurunan AKI dan AKB sesuai dengan target nasional MDGs 2015. Kematian ibu erat kaitannya dengan kehamilan yang berisiko tinggi. Tinginya AKI disebabkan infeksi 54,49%, hipertensi 23,95%, perdarahan 17,22%, lain lain 4,04%. Masih rendahnya deteksi dini kehamilan
risiko tinggi
oleh masyarakat
dan masih kurangnya
kesiapsiagaan keluarga dalam rujukan persalinan pada kehamilan risiko tinggi
merupakan
beberapa
alasan
tingginya AKI.
Kondisi
ini
menggambarkan derajat kesehatan masyarakat khususnya status kesehatan ibu masih perlu ditingkatkan terutama di wilayah-wilayah dengan kasus kematian ibu tinggi. Sedangkan kematian bayi berhubungan erat dengan kesehatan ibu ketika hamil, proses persalinan yang aman dan status gizi bayi tersebut. Pemahaman dan pengetahuan yang baik mengenai kehamilan risiko tinggi dan IMD sangat diperlukan bagi wanita usia subur mengingat pengetahuan yang baik akan mengarahkan pada tindakan dan kebiasaankebiasaan baik yang secara tidak langsung dapat menurunkan AKI dan AKB. Masyarakat harus memahami pentingnya merencanakan kehamilan dan persalinan agar ibu selamat dan bayi lahir sehat. Selain itu perlu ditumbuhkan
motivasi
untuk
melaksanakan
berbagai
cara
untuk
merencanakan kehamilan tanpa komplikasi. Terkait dengan IMD dan ASI Eksklusif, penting bagi masyarakat untuk memahami apa manfaat dari IMD dan memahami cara serta termotivasi melaksanakan IMD dan ASI II.
Eksklusif untuk bayinya. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI Penyampaian informasi kepada sasaran yang tepat dan dengan metode yang baik dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat secara umum. Penyuluhan pada masyarakat luas merupakan salah satu metode yang sering digunakan. Penyuluhan kali ini dilakukan
III.
pada sasaran seluruh ibu hamil dan ibu dengan baduta di daerah Semanggi. Hari, tanggal : Selasa , 12 Februari 2019 Waktu : 10.00 WIB s.d. selesai Tempat: Semanggi RW 14 PELAKSANAAN Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Februari 2019 pukul 10.00 WIB di posyandu Semanggi RW 14. Peserta yang hadir adalah ibu hamil dan ibu yang memiliki baduta pada kelas KP Ibu. Pada penyuluhan ini menggunakan metode ceramah sebagai metode informasi kepada peserta penyuluhan. Pada penyuluhan tersebeut dijelaskan mengenai pengertian, cara dan manfaat dari IMD dan ASI Eksklusif. Selain itu juga dijelaskan mengenai ANC dan kegawatan pada
IV.
kehamilan. MONITORING DAN EVALUASI Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan tampak antusiasme dari peserta penyuluhan. Penyuluhan dilakukan oleh dua pemateri yaitu dokter internship dan juga bidan dari bagian KIA Puskesmas Sangkrah. Peserta tampak antusias saat penjelasan materi. Dengan
adanya
penyuluhan
ini,
diharapkan
masyarakat
dapat
meningkatkan pengetahuan mengenai IMD, ASI eksklusif, serta kehamilan resiko tinggi sehingga bisa menurunkan AKI dan AKB.
Surakarta, April 2019 Dokter Internship
dr. Yulius Deddy Kristianto
Pendamping
dr. Retno Erawati Wulandari
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat PENYULUHAN GIZI PADA LANSIA
Disusun Oleh : Dr. Yulius Deddy Kristianto
UPT PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH 2019
I.
PERMASALAHAN Gizi sangat dibutuhkan bagi usia lanjut untuk mempertahankan kualitas hidupnya. Bagi lanjut usia yang mengalami gangguan gizi diperlukan untuk penyembuhan dan mencegah agar tidak terjadi komplikasi pada penyakit yang dideritanya.Gizi merupakan unsur penting bagi kesehatan tubuh dan gizi yang baik. Pemenuhan gizi pada usia lanjut sangat penting. Pada usia lanjut menunjukkan bahwa asupan energi pada usia lanjut sangat mempengaruhi ketahanan tubuh. Apabila seseorang berhasil mencapai usia lanjut, maka salah satu upaya utama adalah mempertahankan atau membawa status gizi yang bersangkutan pada kondisi optimum agar kualitas hidup yang bersangkutan lebih baik. Perubahan status gizi pada lanjut usia disebabkan perubahan lingkungan maupun faali dan status kesehatan mereka. Perubahan ini makin nyata pada kurun usia dekade 70an. Faktor lingkungan antara lain meliputi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi akibat memasuki masa pensiun, isolasi sosial berupa hidup sendiri setelah pasangannya meninggal, dan rendahnya pemahaman gizi menyebabkan mundurnya atau memburuknya keadaan gizi lanjut usia. Kurangnya pengetahuan mengenai gizi lanjut usia dan cara pengolahannya yang baik bagi lanjut usia adalah faktor yang mempengaruhi status gizi lanjut usia,penyakait-penyakit kronis yang diderita lanjut usia, pengaruh psikologis, kesalahan pola makan serta kurangnya
faktor
ekonomi/ketebatasan
ekonomi
keluarga
juga
menyebabkan kurangnya gizi pada lanjut usia.
II.
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI Penyampaian informasi kepada sasaran yang tepat dan dengan metode yang baik dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat secara umum. Penyuluhan pada masyarakat luas merupakan salah satu metode yang sering digunakan. Penyuluhan kali ini dilakukan pada sasaran seluruh ibu hamil dan ibu dengan baduta di daerah Semanggi. Hari, tanggal : Kamis , 16 April 2019 Waktu : 10.00 WIB s.d. selesai
Tempat: Kedunglumbu RW 3
III.
PELAKSANAAN Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan pada hari Kamis, 16 April 2019 pukul 10.00 WIB di posyandu lansia Kedunglumbu RW 3. Peserta yang hadir adalah lansia yang merupakan anggota posyandu lansia Metode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah metode ceramah dan konseling yang disampaikan dangan santai tetapi serius dan dapat dipahami peserta. Dan di dalam proses penyuluhan tersebut ada proses interaksi atau feed back antara penyuluh dan sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas tujuan program dan isi materi yang disampaikan. Materi yanng disampaikan pada penyuluhan ini adalah berkaitan jenis makanan yang sesuai untuk lansia dan cara pengolahannya.
IV.
MONITORING DAN EVALUASI Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan tampak antusiasme dari peserta penyuluhan. Peserta tampak antusias saat penjelasan materi. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan mengenai gizi untuk lansia serta jenis makanan dan cara pengolahan yang sesuai untuk lansia.
Surakarta, April 2019 Dokter Internship
dr. Yulius Deddy Kristianto
Pendamping
dr. Retno Erawati Wulandari
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F5. Upaya Surveillance/Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular PENYULUHAN DIARE PADA BALITA
Disusun Oleh : Dr. Yulius Deddy Kristianto
UPT PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH 2019
I.
PERMASALAHAN Diare cair akut adalah buang air besar lembek atau cair atau bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Negara berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi di anak, terutama dibawah usia 5 tahun. Diare akut sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Di negara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat tetapi insiden diare infeksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan. Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare infeksi setiap tahunnya dan 1 dari 6 orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita diare infeksi. Tingginya kejadian diare di negara Barat ini oleh karena foodborne infections dan waterborne infections yang disebabkan bakteri Salmonella spp, Campylobacter jejuni, Stafilococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium perfringens dan Enterohemorrhagic Escherichia coli (EHEC). Di negara berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. Di Afrika anak anak terserang diare infeksi 7 kali setiap tahunnya di banding di negara berkembang lainnya mengalami serangan diare 3 kali setiap tahun. Di negara berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. Di Afrika anak anak terserang diare infeksi 7 kali setiap tahunnya dibanding di negara berkembang lainnya mengalami serangan diare 3 kali setiap tahun. Di Indonesia dari 2.812 pasien diare yang disebabkan bakteri yang datang kerumah sakit dari beberapa provinsi seperti Jakarta, Padang, Medan, Denpasar, Pontianak, Makasar dan Batam penyebab terbanyak adalah Vibrio cholerae 01, diikuti dengan Shigella spp, Salmonella spp, V.
Parahaemoliticus, Salmonella typhi, Campylobacter Jejuni, V. Cholera non-01, dan Salmonella paratyphi A.
II.
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI Penyampaian informasi kepada sasaran yang tepat dan dengan metode yang baik dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat secara umum. Penyuluhan pada masyarakat luas merupakan salah satu metode yang sering digunakan. Penyuluhan kali ini dilakukan pada orang tua balita di posyandu. Hari, tanggal : Jumat , 15 Maret 2019 Waktu : 09.00 WIB s.d. selesai Tempat: Kedunglumbu RW 7
III.
PELAKSANAAN Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Maret 2019 pukul 09.00 WIB di posyandu balita Kedunglumbu RW 7. Peserta yang hadir adalah orangtua balita anggota posyandu. Metode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah metode ceramah dan konseling yang disampaikan dangan santai tetapi serius dan dapat dipahami peserta. Dan di dalam proses penyuluhan tersebut ada proses interaksi atau feed back antara penyuluh dan sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas tujuan program dan isi materi yang disampaikan. Materi yanng disampaikan pada penyuluhan ini adalah berkaitan penyebab, tanda dan gejala, penanganan pertama terhadap diare dan pencegahan agar tidak terkena diare.
IV.
MONITORING DAN EVALUASI Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan tampak antusiasme dari peserta penyuluhan. Peserta tampak antusias saat penjelasan materi. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan mengenai penyebab tanda dan gejala, penanganan pertama terhadap diare dan pencegahan agar tidak terkena diare sehingga menurunkan jumlah kasus diare pada balita.
Surakarta, April 2019 Dokter Internship
Pendamping
dr. Yulius Deddy Kristianto
dr. Retno Erawati Wulandari
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F6. Upaya Pengobatan Dasar Tn. J 41 th dengan Diabetes Mellitus tipe II tanpa komplikasi
Disusun Oleh : Dr. Yulius Deddy Kristianto
UPT PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH 2019
I.
PERMASALAHAN A. Anamnesis (Autoanamnesis di poli umum Puskesmas Sangkrah pada 8 April 2019 pukul 10.10 WIB) Identitas Nama
: Tn. J
Umur
: 41 th
Alamat
: Semanggi 1/7
Pekerjaan
: Buruh
Keluhan Utama Sering merasa lapar Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke poli umum Puskesmas Sangkrah dengan keluhan sering merasa lapar. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan terus menerus sepanjang hari dan semakin memberat. Pasien juga mengeluhkan sering haus, sering buang air kecil sering merasa lemas dan mengantuk. Pasien juga mengeluh sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa. Pasien juga menyangkal pernah rawat inap di rumah sakit. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat DM di keluarga diakui. Riwayat Hipertensi, penyakit ginjal dan jantung di keluarga disangkal Riwayat Sosial Ekonomi Pasien adalah seorang buruh dan sering konsumsi makanan dan minuman manis ketika di tempat kerja. B. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik dilakukan di poli umum Puskesmas Sangkrah pada pukul 10.10 WIB Kesan Umum : Tampak Sakit Kesadaran : Compos Mentis, GCS = 15 Status Gizi : Overweight ( BB = 78 kg, TB 166 cm) Tanda Vital Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 74 x/menit Laju Pernafasan : 16 x/menit Suhu : 36,6 C Status Generalis 1) Kepala - Bentuk - Rambut rontok
: Mesocephal, simetris : Warna hitam, distribusi merata, tidak
- Nyeri tekan : (-) 2) Mata - Palpebra : Edema (-/-), ptosis (-/-) - Konjungtiva : Anemis (-/-) - Sklera : Ikterik (-/-) - Pupil : Bulat, isokor, refleks cahaya (+/+) 3) Telinga - Discharge (-/-) - Deformitas (-/-) - Nyeri tekan (-/-) 4) Hidung - Napas cuping hidung (-/-) - Deformitas (-/-) - Discharge (-/-) 5) Mulut - Bibir sianosis (-) - Bibir kering (-) - Lidah sianosis (-) - Lidah kotor (-) 6) Leher - Trakhea - Kelenjar limfoid - Kelenjar tiroid - JVP 7) Dada a) Paru Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: Deviasi trakhea (-) : Tidak membesar, nyeri (-) : Tidak membesar : Dalam batas norrmal : simetris. ketinggalan gerak (-), retraksi (-), jejas (-), sela iga melebar : Vokal fremitus lobus superior kanan = kiri Vokal fremitus lobus inferior kanan = kiri : Sonor pada semua lapang paru Batas paru hepar SIC V LMCD : Suara dasar vesikuler (+/+), ronki basah kasar (-/-), ronki basah halus (-/-), wheezing (-/-)
b) Jantung Inspeksi Palpasi
: Ictus cordis terlihat di SIC V LMCS : Ictus cordis teraba di SIC V LMCS, kuat angkat (-)
Perkusi
: Batas jantung kanan atas : SIC II LPSD Batas jantung kiri atas : SIC II LPSS Batas jantung kanan bawah :SIC V LMCD
II.
Batas jantung kiri atas : SIC V LMCS Auskultasi : S1, S2, reguler, Murmur (-), Gallop (-) 8) Abdomen a) Inspeksi : Datar b) Auskultasi : Bising usus (+) normal c) Perkusi : Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-) d) Palpasi : Nyeri tekan (-), undulasi (-) 9) Hepar : Dalam batas normal 10) Lien : Dalam batas normal 11) Ekstremitas a) Superior : Deformitas (-/-), edema (-/-) b) Inferior : Deformitas (-/-), edema (-/ -) C. Pemeriksaan Penunjang GDS ; 328 mg/dL D. Diagnosis Diabetes Mellitus Tipe 2 Tanpa Komplikasi PENYELESAIAN MASALAH A. Farmakologi Metformin 3 x 500 mg Glibenclamid 1x 2 mg Vit B Complex 1x1 B. Non Farmakologi 1. Pasien diminta untuk secara rutin mengontrolkan gula darah maupun tekanan darahnya. Untuk jadwal kontrol pertama dilakukan setelah obat dari kunjungan pertama habis. Jadwal kontrol selanjutnya menyesuaikan hasil pemeriksaan saat kontrol pertama. 2. Pasien diminta untuk menjaga pola hidup maupun pola makan. Olahraga ringan minimal 3 kali dalam satu minggu. Konsumsi makanan rendah gula. 3. Pasien diminta untuk datang ke pelayanan kesehatan bila ada tanda kegawatan ataupun komplikasi dari penyakit DM tersebut.
III.
KESIMPULAN Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit tidak menular yang angka kejadiannya semakin meningkat di masyarakat. Hal tersebut berkaitan dengan perubahan pola hidup dan konsumsi makanan yang tinggi kandungan gula serta rendahnya minat olahraga oleh masyarakat. Tatalaksana farmakologi dan nonfarmakologi diharapkan
mampu mengurangi komplikasi dari penyakit tersebut. Tindakan preventif perlu dilakukan oleh pemerintah dan pusat layanan kesehatan dengan bekerja sama dengan masyarkat untuk menurunkan angka kejadian penyait DM tersebut.
Surakarta, April 2019 Dokter Internship
dr. Yulius Deddy Kristianto
Pendamping
dr. Retno Erawati Wulandari