36 0 674KB
Menyatukan Cinta Dalam Pernikahan PANDUAN BIMBINGAN PRANIKAH
PDT. DRS. KAREL TUUK, M. TH.
PENDAHULUAN. Hal hal yang perlu dipastikan baik oleh hamba Tuhan atau konselor maupun pasangan calon mempelai yaitu :
1. Ada 2 istilah yang populer untuk maksud ini yaitu MARIED (upacara / ibadah pemberkatan nikah) dan WEDDING (Resepsi). Usahakan supaya pasangan lebih fokus pada kerohanian dan ibadah pemberkatannya bukan resepsinya. 2. Pastikan bahwa menikah adalah keputusan pribadi masing-masing (Pilihan pribadi mereka berdua, bukan karena pihak lain termasuk orang tua). 3. Pastikan tidak ada pihak yang terlibat perkara hukum. 4. Pastikan tidak membahas dan membuat perjanjian “Pisah Harta”. 5. Pastikan data yang diberikan adalah empiris, faktual dan sahi. 6. Pastikan bahwa pasangan calon pengantin berusia cukup sesuai UU Perkawinan RI No 1 tahun 1974. 7. Pastikan bahwa calon pengantin adalah pasangan yang jelas berbeda gender (tidak sejenis). 8. Pastikan tidak ada pelayanan pemisahan atau perceraian oleh Pendeta / Gereja; yang ada hanyalah menyatukan atau menikahkan.
PENGERTIAN KONSELING PRA-NIKAH Konseling pra-nikah merupakan prosedur pelatihan berbasis pengetahuan dan keterampilan yang menyediakan informasi mengenai pernikahan yang dapat bermanfaat untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan pasangan yang akan menikah dan setelah mereka menikah. Konseling pra-nikah juga dikenal dengan nama program persiapan pernikahan, pendidikan pranikah, konseling edukatif pranikah, dan terapi pranikah.
TUJUAN KONSELING PRA-NIKAH Tujuan konseling pranikah ialah untuk meningkatkan hubungan sebelum pernikahan sehingga dapat berkembang menjadi hubungan pernikahan yang stabil dan memuaskan. Konseling pranikah akan membekali pasangan dengan kesadaran akan masalah potensial yang dapat terjadi setelah menikah, dan informasi serta sumber daya untuk secara efektif mencegah atau mengatasi masalah-masalah tersebut hingga pada akhirnya dapat menurunkan tingkat ketidakbahagiaan dalam pernikahan dan perceraian. Konseling pranikah juga bermanfaat untuk menjembatani harapan-harapan yang dimiliki oleh pasangan terhadap pasangannya dan pernikahan yang mereka inginkan yang belum sempat atau belum bisa dibicarakan sebelumnya dengan dibantu oleh tenaga pelayan pernikahan.
SIAPA YANG MENGIKUTI KONSELING PRANIKAH? Oleh karena konseling pranikah didasarkan pada sudut pandang preventif, maka konseling pranikah baik diikuti oleh pasangan yang hendak menikah dan tidak
memiliki masalah berarti dalam hubungan mereka. Jadi, tidak harus pasangan yang memiliki masalah serius dalam hubungan mereka.
MATERI KONSELING PRANIKAH Sebagai gambaran umum materi yang disajikan meliputi :
Informasi mengenai kehidupan pernikahan kepada pasangan Meningkatkan kemampuan komunikasi pasangan Mengembangkan keterampilan menyelesaikan konflik Memberi kesempatan pada pasangan untuk mendiskusikan mengenai topik tertentu yang sensitif, seperti mengenai peran dan tanggung jawab suami-istri, seks, keuangan, dan hubungan dengan mertua.
Persyaratan menikah di gereja : 1. Mendaftarkan diri minimum 3 bulan sebelumnya. 2. Mengisi formulir pernikahan gereja (ada dalam buku piranti administrasi GPII) : 3. Wajib mengikuti konseling pra nikah sesuai jadwal. 4. Setelah peneguhan dan pemberkatan nikah di gereja, wajib melakukan pencatatan sipil. 5. Tanggal pernikahan wajib dikonsultasikan dengan gereja setempat (Pendeta yang melayani). 6. Surat pernyataan kebenaran / legalitas semua dokumen yang diserahkan. 7. Membayar administrasi pernikahan di gereja sebesar Rp 1.000.000,8. Berkomitmen menjadi anggota jemaat GPII.
DOKUMEN PERNIKAHAN DENGAN WNA : 1. Sertificate of no impediment (CNI) yaitu surat ijin menikah dari Negara lain dikeluarkan oleh kedutaan calon (Surat Single). 2. foto copy akte kelahiran masing-masing. 3. FC kartu identitas (KTP) dari Negara calon. 4. FC Paspor 5. Surat keterangan domisili calon 6. Pas foto 2x3 lbr masing masing dan, 4x6 = 4 lbr.(berdampinngan dan berlatar belakang merah). 7. Surat Baptis atau sidi masing-masing.
Catatan : semua dokumen dalam bahasa asing harus diterjemahkan. DARI WNI :
1. Srt keterangan belum menikah dr kelurahan / desa, masing-masing. 2. FC KTP masing-masing. 3. FC Akte kelahiran masing-masing. 4. FC Kartu Keluarga masing-masing. 5. FC KTP orang tua. 6. Pas foto 2x3 4 lbr masing-masing., 4x6 4 lbr (berdampingan, berlatar belakang merah). 7. Mengajukan permohonan kepada gereja penyelenggara 8. Surat baptis / Sidi masing-masing. 9. Mengisi formulir gereja untuk pendaftaran menikah.
Kurikulum / Materi Pelayanan Konseling Pra Nikah. Agenda Pertemuan Pertama : Pertemuan ini diadakan setelah atau sesudah pasangan calon pengantin mengajukan permohonan secara lisan dan atau tertulis berkenaan dengan keinginan mendapatkan pelayanan pernikahan gereja. Pada pertemuan ini konselor / pelayan mengajukan beberapa pertenyaan sebagai periksa dan membahasnya, seperti : 1. Sejauh ini mereka berjemaat di gereja . .. . . . .(kalau dari gereja lain, mengapa memilih di GPII? 2. Cek alasan mereka mau menikah. Bila alasan karena “kecelakaan” maka mereka harus dilayani supaya bertobat dan berjaji tidak melakukan ulang sampai pernikahan dilaksanakan.Lanjutkan dengan penginjilan pribadi. 3. Cek usia mereka (Minimal wanita 18 tahun dan pria 20 tahun) dan apakah sudah mendapat restu dari ke dua orang tua mereka. 4. Bahas tentang kesediaan mereka menjadi anggota jemaat di GPII. 5. Apakah sudah di baptis / di sidi (Mengaku percaya). Jika belum, wajib punya komitmen atau kesediaan untuk segera dibaptis sebelum dinikahkan. (Setiap pertemuan selalu diakhiri dengan pemberian tugas dan berdoa). Agenda pertemuan ke dua :
Mengisi formulir Pertanyaan di bawah ini dan membahasnya bersama.
Konseler menyiapkan lembar pertanyaan dan mereka mengisinya mesing-masing (Tidak boleh mereka membahas karena jawabannya rahasia pribadi Mereka akan akan tahu setelah mendiskusikan).Setelah mereka selesai mengisinya, Konseler mengambil dan membahas dan mengarahkan merekaserta diberi pengertian yang benar / bagus. I. Hal hal utama 1. Sebutkan tiga sifat kepribadian utama dari calon pasangam hidup yang saudara sukai. 2. Sebutkan tiga sifat atau prilaku pribadi dari calon pasangan hidup yang saudara tidak sukai, dan karena nya harus dirubah. 3. Hal hal apakah yang mengkawatirkan saudara mengenai pernikahan saudara nanti? 4. Apakah saudara sudah siap menikah ?Mengapa ?Sebutkan alasannya. Siapa yang memutuskan? 5. Sudah berapa lama berpacaran. 6. Apa tujuan saudara menikah dengancalon pasangan hidup saudara ini? II. Kerohanian dan Kepribadian : 0. Seberapa penting Tuhan dalam hidup saudara? 1.Seberapa jauh saudara percaya / yakin dan mengasihi Tuhan Tritunggal? 2. Seberapa rutin saudara aktif beribadah di gereja? 3. Apakah dasar dari rumah tanggal yang akan saudara bangun? (Matius 7 : 2427, Mazmur 127 : 1). 4. Setelah menikah, ada kenyataan pasangan atau seorang diantara mereka menjadi malas, kurang berdoa, enggan membaca Alkitab, berprilaku jahat atau kasar, berubah kearah negative dibandingkan se waktu masa pacaran, berlaku egois, pencemburu, matrealitis , miring sebelah dan mau menang sendiri. Apa tanggapan saudara? Jelaskan. 5. Apakah cita-cita hidup saudara? Sudah pernah didiskusikan bersama?Diskusikan dan sebutkan cita-cita pernikahan saudara berdua atau rumah tangga kalian. III. Kehidupan Keluarga
1. Apakah masih mempunyai orang tua / keluarga ?Ayah ? ; Ibu ?Siapa yang paling dominan ? Latar belakang suku mereka ?Berapa banyak kakak beradik ? Apakah saudara masa kanak-kanak yang bahagia ? 2.
Sebutkan tiga hal tentang perkawinan orang tua yang sangat berpengaruh dan mengesankan saudara.
3. Seberapa jauh saudara mengenal keluarga calon istri / suami mu ? 4. Dalam hal apa saja keluarga saudara berbeda dengan keluarga calon istri / suami ?, misalnya tata cara, kebiasaan, adat istiadat, pendidikan, tingkat social ekonomi, kerohanian dan lainnya. 5. Bagaimana saudara menangani perbedaan latar belakang dan kebiasaan tersebut. 6. Apakah keluarga sebelah menyebelah setujuh dengan pernikahan kalian ? Apa harapan calon mertua kepada saudara? 7. Sebutkan harapan-harapan apa yang saudara anggap penting terhadap terhadap calon pasangan anda setelah berumah tangga nanti (minimal 5). - Suami berharap istrinya jadi seperti apa / siapa? (Ibunya di rumah saja, atau berkarya (berinvestasi) sambil berumah tangga, tidak merasa jenuh karena dahulunya bekerja , orang tua berharap supaya cepat dapat cucu,dan lainlain. - Istri berharap suami seperti apa siapa ? Ayahnya sangat menyayangi, lembut, mengantar pergi belanja, berlibur di luar rumah / kota, berumah tangga sendiri (tidak dengan orang tua) untuk mewarisi rumah, 8. Setiap pernikahan mempunyai kebutuhan yang sangat perlu dan penting. - Sebutkan secara konkret kebutuhan saudara dan calon pasangan. - Bagaimana saudara memenuhi kebutuhan fisiologis atau biologis, akan rasa aman dan dilindungi dari bahaya, dikasihi dan dimiliki, dihargai, dan aktualisasi diri (usaha apa yang dibuat). 9. Sesudah menikah , mau tinggal dimana ? Sejauh mana rencana dan persiapan untuk tempat Tinggal nanti ? 10. Berapa anak yang diinginkan ? Apakah ini sudah dibicarakan bersama ? 11. Siapa yang nanti jadi kepala rumah tangga, dan siapa yang mendisiplin anak IV. Keuangan :
1. Pernahkah mendiskusikan masalah keuangan setelah berkeluarga? Bagaimana rancangannya? 2. Bila kalian berdua bekerja / berusaha ; uang hasil jerih lelah milik siapa? Bisakah menggunakannya sendiri dengan bebas? Siapa yang mengelola?Siapa yang menjadi bendahara. 3. Sudah punya rancangan yang jelas tentang pendapatan dan penggunaan uang? Berapa besar kira kira penghasilan dan kebutuhan perbulannya. 4. Item utama dalam pembelanjaan setelah menikah, apa saja? (rumah, kendaraan / transportasi, dapur, kesehatan, persembahan, investasi, perlengkapan lainnya dan tagihan termasuk lingkungan). Siapa yang belanja? 5. Berapa besar uang saku pribadi masing – masing (perhiasan, bacaan, social, hobby dan lainnya). 6. Berapa besar bagian dari pendapatan sebaiknya diberikan kepada Tuhan? V. Seks. 1. Sudah tahu tentang seks? Dari mana dapat pengetahuan nya?Apakah pengetahuan tentang seks sudah cukup?Bagaimana dengan anatomi tubuh?Apakah seks dalam pernikahan penting bagi saudra? 2. Secara jujur, apakah saudara tertarik pada tubuh partner?, dan apakah partner sudara tertarik pada tubuh saudara? 3. Selama berpacaran apakah si dia pernah atau selalu menyatakan kasih sayang yang hangat pada saudara? (Mesra, romantic, setia, intim/akrab, suka memberi pujian / rayuan dan tanggung jawab). Contoh masing masingnya seperti apa? 4. Apa pendapat saudara tentang hubungan seks sebelum pernikahan dan di luar nikah. Sesudak pernikahan tidak ada masalah karena sudah menjadi hak masing – masing. 5. (Salah satu dari pasangan keluar ruangan sebentar) apakah saudara sudah pernah berhubungan badan dengan seseorang sebelum hari ini? Dengan siapah? 6. Hasil hubungan seks suami istri dapat membuahkan kehamilan dan kelahiran anak (Pr / Lk ). Sudah tahu siapa yang menentukan laki dan perempuan. Sudah pernah belajar tentang kromosom seks laki-laki dan perempuan? VI. Kesehatan 1. Sakit apa saja yang pernah diidap secara serius? Berapa lama dirawat?Sudah pernak dibahas bersama?
2. Apakah punya hubungan keluarga / darah dengan dengan calon (Istri / Suami). 3. Sudah punya rencana untuk investasi kesehatan?. 4. Ingatlah : Kesehatan seseorang sangat ditentukan oleh kekuatan HATI YANG PERCAYA SEPENUHNYA KEPADA TUHAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUPMU SETIAP HARI.AMINNN. Agenda pertemuan ke tiga : Pertemuan ini membahas tentang : Perkawinan di dalam terang Firman Tuhan, Dasar dasar prnikahan Kristen, Arti dan tujuan pernikahan, Referensi : Bahan Bina Pra nikah GKI dan buku bimbingan pra nikah Dr Vivian. Agenda pertemuan ke empat : Persiapan mental memasuki pernikahan, Komunikasi dalam pernikahan atau antar pasangan, Komitmen suami istri, Harapan dan kebutuhan dalam pernikahan, Mengubah konflik , marah dan lainnya menjadi berkat, Kekerasan, kasih dan pengampunan dalam Rumah tangga Kristen. Agenda pertemuan ke Lima : Menata waktu sebagai berkat Tuhan, Pekerjaan dan menata berkat Tuhan / keuangan suami istri, Berbeda untuk saling melengkapi, dan Hubungan dengan keluarga besar. Agenda pertemuan ke Enam : Kesehatan fisik dan psykoseksual suami istri, Pengenalan alat reproduksi dan fase fase hubungan seksual, Membina anak dankesehatan keluarga sebagai pemberian Tuhan, Ketentuan hukum perkawinan di Indonesia. Agenda pertemuan ke Tujuh :
Pertemuan ini diisi dengan ; menghadirkan orang tua dari calon pengantin dan menginformasikan secara umum pembinaan pra-nikah yang sudah diberikan serta harapan harapan gereja dalam rumah tangga mereka kelah Pertanyaan pertanyaan penting dari calon mempelai.‘ Orang tua memberi tanggapan, pesan dan nasehat, Persiapan pasangan pengantin dan orang tua bagi Ibadah peneguhan dan pemberkatan nikah, Gladi bersih acara ibadah.
Lampiran materi.
Pernikahan dalam Terang Firman Tuhan SELAMAT! Saya mengucapkan selumat karena Anda dan pasangan berhasil melalui tahapan demi tahapan , sejak perkenalan, kencan masa penjajakan, termasuk dengan hubungan keluarga kedua pihak, sampai yakin anda berdua merasa mantap dan ingin melangkah ke jenjang perkawinan. Pengambilan keputusan itu adalah salah satu sikap etis (berdasarkan etika). Etika bergherak dalam lapangan kesusilaan; jadi bertalian dengan norma-norma yang berlaku dan ketaatan batiniah kepada norma-norma itu. Etika Kristen membicarakan masalah apa yang baik segala yang di kehendaki Tuhan itu pasti baik! Meninjau segala hal termasuk perkawinan secara teologis , khususnya dari segi etika berarti mencari tahu tentang apa yang di kehendaki Tuhan karena itu baik Sebelum menikah, berbagai pertimbanganpasti dilakukan: sejak pacaran bermacam masalah yang sering tidak sederhana itu dapat dinilai dari hasilnya. Pasangan dapat belajar dan mengambil kesimpulan bahwa berbagai nasehar, ataupun hasil didikan keluarga ternyata menolong untuk mendapat jalan keluar yang baik. Kalau ditarik garis bawah dari semua norma yang dipakai, kelihatan bahwa masing-masing secara bersama ternyata mempunyai norma-norma pedoman yang bermuatan moral. Tumbuh saling mengenal dan saling mengerti dan menerima., karena dengan saling menghargai ternyata dua orang akan
saling membutuhkan; buahnya adalh keinginan untuk saling berbagi dan kesediaan untuk saling menopang. Untuk itu semakin dirasakan bermacam nilai ditinjau dari segi lahiriah/material maupun mental dan spiritual. Masing-masing belajar bersikap jujur dan setia satu sama lain, belajar untuk membiasakan ketebukaan dari banyak hal; saling mengakkui kekurangan, saling memaafkan, saling menasehati dan mendukung, mengemangati untuk mewujudkan kasih. Hal-hal diatas perlu diwujudkan kalau orang ingin masuk dalam hidup pernikahan: lembaga pernikahan itu bersifat sakral, karena Tuhan lah yang menciptakan dan menyediakan bagi manusia. Kekudusan nikah bukan terletak pada orang-orang yang terikat sebagai suami istri, tetapi karena Tuhan Allah sebagai pengambil inisiatif pertama. Kesakralan pernikah bukan terletak pada upacara ataupun kebaktian saja, tetapi pada pasturi yang bersedia hidup kudus dalam ternag Firman Tuhan sendiri. Walaupun disebut sakral tidak berarti perkawinan adalah skramen seperti hal nya dengan Baptisan kudus dan Perjamuan kudus . Kita melihat kesaklarannya dengan seluruh kehidupan suami-istri di samping hubungan masing-masing bersama dengan Tuhan. Pihak gereja ingin menghimbau juga mendorang orang untuk tiba pada kesadaran hidup bermoral, sebagaimana dikehendak Tuhan.
Arti Pranikah BerFirman lah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah disiptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka. Allah memberkati mereka lalu Allah berFirman: “beranak cuculah dan bertambah banyak;penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26-28). Manusia diciptakan sebagai mahluk yang bertanggung jawab Sebagai gambar dan rupa Allah, manusia harus mempunyai hubungan yang penuh tanggung jawab dengan Tuhan, sesamanya, diri sendiri. Dan dengan alam lingkungan hidupnya. Perbedaan laki-laki dengan perempuan bukanlah perbedaan kualitas, hanya eksistensinya. Harus di garis bawahi: laki-lakidan perempuan itu sederajat (setara), keduanya saling melayani, saling membantu, saling koreksi, saling mengisi, dan saling melengkapi. Perkawinan ialah persekutuan dari dua orang yang bersesia tolong-menolong (saling melayani) secara timbal balik. David dan Vera Mace menyebutnya “companionship marriage” yang memiliki sejumlah karakterristik khusus yang mendekatkan pasangan dalam saling berbagi yang kreatif dengan penekanan pada keintiman yang benar dan pertumbuhan yang terus-menerus. The New Unger’s Bible Dictionary memberi definsi:
Marrige is a divine institue designed to form a permanent union between man and woman tat they might be helpful to one another (Genesis 2:18). Moses presentend it as the deepest corporeal and spiritual unity of and woman and monogamy as the form of mariage ordained by God (Genesis 2:24 ; Mathew 19:5). Tuhan Allah yang mengenali kebutuhan laki-laki telah memperlengkapi dengan memberikan seorang penolong sebagai pasangannya. Kata Ibrani penolong (ezer) memiliki nuansa yang kaya dan sering diartikan sebagi pertolongan alahi. Selaku penolong, perempuan akan menyelamatkan laki-lakidari kesepian dan kesunyian. Keduanya tidak lebih rendah atau lebih tinggi, tidak ada yang inferior ataupun superior, seorang dari yang lain. Pernyataan dari Kejadian 2:24 yang juga dikutipi Tuhan Yesus (Matius 19:5) seligus menunjuk pada tiga arti/makna perkawinan: 1. Meninggalkan (leaving) 2. Bersatu (cleaving) 3. Menjadi satu daging (becoming one flesh).
Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam hidup perkawinan orang-orang Kristen: Yakinlah Anda bahwa pasangan Anda adalah orang yang Tuhan telah sediakan bagi Anda? Laki-laki dan perempuan walaupun datang dari keadaan yang berbeda (dari sudut kodrat, latar belakang pendidikan, kemampuan, minat belajar, kemampuan menyerap dan mengaturkan gagasan, adat istiadat, kesenangan, kebiasan,pergaulan, kondisi keungan, dan sebagainya) pada hakekatnya berasal dari satu sumber, sehingga masingmasing dapat menerima pasangannya sebagai orang yang paling dekat. Beberapa hal menarik yang harus kita perhatikan dalam hidup perkawinan orang-orang Kristen, sesuai dengan Kejadian2:18, 21-25:
Tindakan Allah: menganalisa kebutuhan hakiki manusia! Yang manusia cari tidak ia jumpai sendiri. Oleh karena itu kita yakin bahwa Allah lah yang menyediakan penolong bagi seseorang. Tuhan bertindak ketika seseorang belum mengetahui, Tuhan menyediakan pasangan yang sepandan; tak seorang pun tahu dengan siapa dia akan menikah, ada masa tidur nyenyak.
Rusuk dan bukan bagian tubuh manusia yang lain. Bukan dari kepala dan bukan pula dari kaki, bukan yang paling tinggi dan bukan pula yang paling rendah. Berita Alkitab menegaskan tentang kesederajatan, kesetaraan (equality) yang saling menghormati dan kesediaan untuk saling menopang. Rusuk juga mengingatkan akan makna pelindung selaku perisai bagi organ tubuh yang vital. Nama baik harus dijujung dan dijaga atau dibela! Selain itu, ada pendapat lainnya: lihatlah tempat dan fungsi rusuk. Bukankah itu mengingatkan kita agar jangan menekan kan semata-mata segi seks seolaholah itu yang terutama, yang harus diprioritaskan. Seks adalah salah satu yang penting tetapi bukan satu-satunya yang terpenting dalam pernikahan.
Meninggalkan Ayah dan Ibu: perkawinan melupakan pembentukan lembaga tersendiri, yang terlepas dari orang tua, lembaga independent ini tidak dimaksudkan untuk memisahkan diri dari orang tua ataupun keluarga. Yang mau ditunjukan adalah kemandirianya yang terungkap dalam beberapa bentuk: pendapat, dukungan atau perhatian tanpa menunjukan keberpihakan yang berat sebalah. Pasangan akan makin dekat dengan keluarga tetapi menunjukan perhatian secara bersama-sama. Hal mana terjadi karena kasih karunia Allah semata.
Bersatu dengan: berasal dari kata Ibrani yang berarti dilekatkan bersama-sama, bagaikan dua helai kertas yang direkatkan satu sama lain dengan lem yang kuat. Maka bila ada usaha yang mencoba memisahkan keduanya, berarti akan merobek dan menghancurkan. Tanpa kesatuan seperti itu pernikahan akan hambar. pasangan saling mengabdikan diri untuk mengasihi, mendekatkan diri dan tetap setia pada partner hidupnya. Bersatu dengan istri – dan juga sebaliknya – merupakan komitmen dalam aspek intelektual, emosional, spiritual dan jasmani dari hubungan yang terjalin. Menjadi satu daging: ungkapan yang paling jitu tentang persekutuan hidup yang terjadi dalam perkawinan. Rahasia perkawinan dibukakan: yang tadinya asing (berbeda jasmania dan rohaniah) sekarang menyatu, lebih jauh lebih erat dengan siapapun termasuk dengan orang tuanya. Inilah jawaban Tuhan terhadap ‘analisis’-Nya bahwwa tidak boleh kalau manusia itu seorang diri saja. Walter Trobish dalam “i married you” mengatakan bahwa menjadi satu daging berarti sepakat untuk membagi segala sesuatu yang mereka miliki, bukan hanya tubuh mereka, tetapi juga pikiran, perasaan, sukacita, pergumulan, pengderitaan, pengharapan, kekuatan, keberhasilan, dan kegagalan mereka. Inilah persekutuan yang lengkap dan menyangkut semua aspek kehidupan. Persekutuan hidup dalam bentuk perkawinan adlah kehendak Tuhan yang menguntungkan manusia yang ada dalam lembaga kudus, yang diciptakanNya. Pernikahan berarti kesatuan (onennes; two shall become one). Jadi perkawinan harus antara dua orang saja dan bersifat monogami. Hal mana diungkap juga dalam istilah keduanya telanjang tetapi mereka tidak merasa malu. Persekutuan di diganggu dan dipalsukan oleh dosa yang mengakibatkan hasrat seorang merajalela terhadap yang lain. Di dalam pasangan yang dikuduskan Tuhan harus ada keterbukaan; keterbukaan untuk menumbuhkan penegrtian/pemahaman yang benar dan berguna. Perjanjian Lama menggunakan kaat Ibrani yada yang diterjemahkan dengan kata bersetubuh tetapi sebenarnya mempunyai arti mengenali (to know). Dalam seluruh keberadaan hubungan intm suami istri seolah disampaikan pernyataan: aku ingin makin mengenal engkau makin kenal diriku. Aku mengakui engkau sebagai bagian yang tak terpisahkan dari hidupku dan karena itu menyambutmu sebagai diriku sendiri.
Pengenalan bukan ter-batas pada akal budi semata tetapi suatu penyerahan, suatu persembahan, suatu pernyataan kepribadian manusia yang utuh dan menyeluruh, yang memberi dan menerima. Dengan perkataan lain, pengenalan berarti pergaulan, persekutuan, perjanjian, pertemuan antara dua pribadi yang pantas di nikmati berdua. Timbulnya konflik, salah paham dan beragam bentuk ketegangan dalam hubungan suami istri adalah buah dari ketertutupan, tidak saling mempercayai, malah mencurigai, menuduh, disamping membenarkan diri!!! Kegagalan terjadinya persekutuan hidup juga bisa disebabkan oleh motivasi seseorang untuk menikah: untuk mendapatkan kekayaan, pangkat/kededukan, atau sekedar memuaskan nafsu, dan sebagainya. Teman hidup direndahkan/dilecehkan karena diperlakukan sebagai obyek. Yang diperlukan adalah kebebasan yang bertanggung jawab!!! Kebebasan berdasarkan kasih dan kesetiaan yang menuntunkepada percakapanuntuk berupaya mencari titik temu. Jadi, perlu di pertukaran pikiran dan pencurahan perhatian.
Persekutuan Hidup Itu Mencakup seluruh aspek kehidupan, dengan saling memberi diri, saling mempercayakan diri, saling berbagi dalam segala keadaan, susah dan senang, sehat atau sakit, kelimpahan atau kekurangan, sampai kematian memisahkan. Bersifat eksklusif, hanya dari seorang laki-laki (suami) dengan seorang perempuan (istri); tidak (boleh) dikenal orang ketiga. Menjadi eksklusif karena di samping keduanya hadir juga – jika Tuhan diikutsertakan dan Kasih-Nya mempersatukan. Bersifat terus menerus: “demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Matius 19:6) Jadi dapat dibahas: apa jadinya dengan perkawinan karena dipaksa, atau karena dorongan hawa nafsu, atau karena kesalahan (salah perhitungan?) atau bermacam rencana busuk? Di dalam pernikahan Kristen harus ada usaha kedua pihak untuk: 1. Hidup saling mengasihi 2. Hidup saling mengampuni/memaafkan 3. Hidup saling melayani Tentu yang kita harapkan: kita mulai dengan baik, dan akan berakhir dengan baik, bahkan amat baik, dengan pertolongan Tuhan!
Tujuan Pernikahan
Pernikahan adalah persekutuan hidup yang bersifat total, meliputi keseluruhan aspek kehidupan. Dengan demikian dapat dicatat beberapa tujuan pernikahan: Pertama, ialah agar kedua suami istri menyatakan kesetiaan dalam kesediaan untuk bertolong-tolongan menanggung beban sebagai pelaksanaan hukum Kristus (Galatia 6:2). Suami maupun istri diharapkan dapat menunjukkan kesetiaan. I Korintus 7:4 dan Efesus 5:22-23 menegaskan peranan istri maupun suami, masingmasing tidak berkuasa atas dirinya sendiri, tetapi sebagai milik pasangannya. Kesempatan itu tudak boleh dipergunakan dengan sewenang-wenang tetapi harus dengan ketulusan: suami harus mengasihi istrinyasama seperti mengasihi dirinya sendiri, dan istri harus menghormati suaminya. Keindahan hubungan ini dikaitkan dengan kias kepala dan tubuh antara Kristus dengan Gereja. Setiap orang dapat mengembangkan jenis-jenis cinta dalam dirinya secara lengkap; eros, philia, storge, dan agape. Seringkali kegagalan perkawinan disebabkan tidak adanya agape dan kadang-kadang juga philia sehingga orang menjadi egois dan egosentris. Disamping itu ada upaya membedakan love itu dalam tiga bagian: emotional love, friendship love, commitment love. Kita mengkomunikasikan emotional love melalui indra kita; melihat, mencium, meraba, merasa dan mendengar. Jatuh cinta (being love) perkawinan. Mengandalkan cinta emosi berarti mengandalkan perasaan yang bisa berganti-ganti dan menghadapi badai maka bahtera perkawinan terlihat rapuh. Oleh karena itu kita membutuhkan friendship love/ cinta persahabatan berbentuk dukungan yang mesra dan timbal balik dalam kesetiaan. Cinta persahabatan adalah degup jantung kebahagiaan, kesehatan dan berfungsi baik dalam pernikahan. Ketika dua orang saling mengasihi terbentuklah saling asuh. Persahabatan menikmati kebersamaan karena saling percaya sehingga saling berbagi pengharapan, mimpi, sukacita, kemenangan, sebagai,sebagaimana juga keragu-raguan, ketakutan, penderitaan dan kegagalan. Dengan hadirnya teman hidup dan penolong, maka terbukalah kesempatan untuk bertukar pendapat, saling menghibur dan menguatkan, sehingga makin saling menghargai. Selain itu pasangan suami istri membutuhkan commitment love (kasih perjanjian), yaitu ikrar/janji yang mengikat seorang dengan yang lain. Sebuah perjanjian untuk seumur hidup: bersedia memberi dan menerima serta memiliki sense of belonging (rasa memiliki) tetapi tidak kehilangan jati diri dan kepribadian masingmasing. Ke-kitaan di mata Allah merupakan ciptaan baru dalam perkawinan. Commitment love memberikan kepastian dan stabilitas dalam kehidupan perkawinan. Ketiga bentuk cinta ini diperlukan. Commitment love akan membuat perkawinan itu langgeng, friendship love akan membuatnya kuat, dan emotional love akan
membuatnya indah dan manis. Ketiganya harus terbagi merata dalam kehidupan rumah tangga. Kedua, pernikahan bertujuan memenuhi panggilan prokreasi: kehadiran anak melalui kelahiran terjadi dari pertemuan benih dan cinta kasih suami istri akan menambah kebahagiaan: ada persoalan etis sekitar perintah: “Beranak cuculah dan bertambah banyak ... penuhilah bumi.” Tuhan menyebut jalur perkawinan sebagai sarana kehadiran anak, jadi bukan di luar jalur ini, walaupun karena kemajuan teknologi kedokteran dapat dilahirkan anak di ‘luar’ perkawinan. Tuhan ingin keteraturan dan ketertiban dalam perjalanan sejarah anak-anak manusia. Firman Tuhan mengajarkan bahwa anak adalah karunia Tuhan, dan sebagai pemberian Tuhan, kita makin menyadari nilai-nilai luhur tentang proses pembuahan sampai proses kelahiran yang walaupun dilakukan oleh suami dan istrinya tetapi proses pertumbuhannya (di antara sejuta kemungkinan!) tidak dapat keduanya ikuti ataupun ketahui (Mazmur 139). Masalah lain adalah Tuhan tidak menyuruh beranak-cucu sebanyak-banyaknya dan pokok ini mengingatkan kemampuan pasangan untuk membesarkan anak dalam rangka program keluarga yang bertanggung jawab, pasangan dapat mendiskusikan kapan anak yang pertama diharapkan hadir dan persiapan menjadi orang tua disamping tetap menjadi suami dan istri. Bagaimana dengan masalah ketiadaan anak apakah otomatis kehilangan kebahagiaan rumah tangga, dan cara mengatasinya? Dalam rangka pendidikan anak, masalah yang harus dibicarakan adalah apakah pengasuhan anak akan diserahkan kepada orang lain (orang tua/mertua, atau anggota keluarga lainnya seperti kakak, adik, nenek, kakek, baby sitter, atau pembantu biasa); dimana peranan ayah dan bunda anak-anak ini? Pendidikan Kristen berawal dari rumah (sebenarnya sejak seorang berada dalam kandungan) bukan sekedar mengenal tata krama/ kesopanan/adat-istiadat dan pengetahuan tetapi penganalan pada Tuhan yang mencipta, memelihara dan menyelamatkan (Ulangan 6:49). Anak-anak dididik untuk tahu hak-hak dan kewajibannya baik terhadap orang tua, saudara/sesama dan juga terhadap Tuhan. Dengan demikian keluarga orang Kristen adalah keluarga yang beribadah, keluarga yang memuliakan nama Tuhan. Ketiga, pernikahan menjadi ajang rekreasi tempat pasangan mengalami pembaharuan yang terus-menerus; untuk penyegaran dan pengembangan diri diperlukan kesejukan suasana dalam hubungan intim yang saling memberi diri untuk kegembiraan dan kenikmatan tempat hidup. Hubungan suami istri yang diungkapkan dengan baik dan benar menumbuhkan kesadaran bahwa dirinya sangat dicintai dan ia juga mau terus menerus mencintai. Oleh karena itu kita tidak menyebut hubungan suami istri itu sebagai hubungan kelamin, karena hubungan intim itu seharusnya ‘mengikutsertakan’ semua bagian yang dapat menunjang ke arah kepuasan dan kenikmatan, bukan Cuma jasmaninya saja tetapi secara menyeluruh sehingga dapat dilihat dan terasa keindahannya; bukankah itu adalah karunia dan berkat Tuhan!
Dengan kenikmatan hubungan diharapkan salah seorang atau keduanya tidak terjerumus kepada ‘ajakan’ atau ‘tawaran’ (langsung atau tidak langsung) untuk ‘melibatkan’ pihak ketiga yang mengoyak-ngoyakan persekutuan indah yang sedang dijalin. Pasangan suami istri selalu dianjurkan untuk memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan yang benar tentang seks dan kesehatan, baik dengan mbaca literatur yang bermutu, atau pendidikan khusus yang diselenggarakan dan akhirnya mampu memilah mana yang bermutu dan menyesatkan atau membodohi. Dalam praktek kehidupan nyata, pasangan diajak untuk tidak bosan-bosannya mengenal diri dan pasangannya, sehingga makin mengagumi ‘kejelian’ Tuhan menyediakan teman hidup yang ini dan bukan yang lain. Penggalian keindahan ini sering dihadang oleh kuasa kegelapan yang membutakan mata seseorang sehingga salah melangkah; begitu cerdiknya Iblis menampilkan kekurangankekurangan seseorang serta mengecohkan dan mendorong orang meninggalkan pasangannya. Peranan dan kehadiran Tuhan dalam rumah tangga yang dibina tidak pada waktu-waktu tertentu saja tetapi berlangsung setiap waktu dan bukan biasabiasa saja tetapi hubungan yang dibina makin dekat, making kenal, dan makin mendengar suara-Nya. Hanya denga hidup dekat Tuhan terasa ketenangan dan ketentraman (Mazmur 62). Dengan Tuhan hadir dalam rumah tangga yang dibangun maka keputusan yang tepat akan diambil dan tindakan yang benar akan dilakukan. Kesaksian kitab Injil Yohanes menyatakan bahwa mujizat pertama yang Tuhan lakukan terjadi pada sebuah perkawinan (Yohanes 2:1-11). Pasangan yang mengundang Tuhan Yesus (ketika itu, dengan murid-murid-Nya) tidak akan rugi apalagi keliru mengharapkan kehadiran-Nya. Pasti ketika undangan disampaikan tidak ada ingatan bahwa pesta perkawinan itu membutuhkan pertolongan Tuhan. Ada pesan dan berita khusus untuk semua pasangan Kristen: mengundang Tuhan berarti bukan Cuma mengetahui kedatangan/kehadiran tetapi juga kesediaan dan membantu. Kehadiran Yesus adalah kebutuhan mutlak. Bukan cuma kebutuhan materi yang disediakan tetapi terutama kebutuhan mental dan spiritual. Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. (Pengkotbah 4:12) Hubungan segitiga suami-istri-Tuhan, merupakan sumber kekuatan hidup perkawinan Kristen. Oleh karena itu pemberian Alkitab bagi mempelai dalam kebaktian Peneguhan dan Pemberkatan Nikah bukan Cuma hadiah atau unsur liturgis tetapi juga bernilai pastoral (penggembalaan): agar pasutri bergaul dengan Tuhan dan Firman-Nya dengan akrab.
Kita harus menggarisbawahi kenyataan bahwa bertambahnya usia perkawinan tidak akan menjamin makin aman. Pengalaman hidup makin bertambah dan seharusnya pengalaman rohani juga seiring. Yang sering terjadi adalah kebalikannya: makin lama seorang hidup bersama pasangannya, ia makin kenal (luar dan dalam) pasangannya. Dengan cepat ia dapat menyebutkan sifat-sifat buruk pasangannya (apalagi kalau sudah jadi trauma dalam hubungan mereka) dan seiring sulit menyebutkan sifat-sifat yang baik. Apalagi kalau sudah tumbuh tembok pemisah/perintang antar keduanya. Pasangan membutuhkan Penyelamat/Juruslamat! Tuhan mengajarkan mengampuni supaya pasangan baru saling mengampuni (Doa Bapa kami). Kemampuan untuk mengampuni dan melupakan (to forgive and to forget) perlu dipelajari, dilatih dan dilaksanakan. Hanya dengan suasana pembaharuan ini maka upaya untuk saling melayani terwujud. Perubahan zaman, dengan arus informasi yang melanda, bisa berakibat negatif tapi juga tetap berdampak positif dan kreatif sepanjang moral/etika kita dibina dengan benar dan bertanggung jawab. Melihat kegagalan perkawinan orang lain (orang tenar, teman ataupun anggota keluarga) apakah yang dapat kita pelajari? Mencatat keberhasilan pasangan (walau pasti ada kekurangannya) apakah mendorong kita untuk meneladaninya supaya pada suatu saat kitapun dijadikan panutan. Seberapa serius Anda dan pasangan ingin hidup bahagia? wujudkan dan nyatakan! Tuhan akan menolong Anda yang sungguh-sungguh ingin berhasil dan menjadi saluran berkat-Nya melalui rumah tangga Anda.
HARAPAN DAN KEBUTUHAN DALAM PERNIKAHAN I.
HARAPAN.
Setiap orang yang akan memasuki pernikahan selalu mempunyai harapan tertentu (dinyatakan ataupun tidatk). Harapan merupakan sesuatu yang penting, bahkan bisa jadi sebagai mesin penggerak atau pendorong seseorang untuk berjuang. Disisi lain, harapan juga mempunyai sisi negatifnya, terutama jika tidak terwujud atau meleset, misalnya menjadi kecewa, pikirannya dipengaruhi hal-hal negatif dan tentunya hal tersebut bisa memicu konflik dan keputusasaan. Mengantisipasi semua kemungkinan, maka sebaiknya pasangan yang akan atau sudah menikah seharusnya saling “membuka diri” dan menjelaskan supaya tidak terjadi kesalah pahaman. Semua harapan tidak dapat diketahui dengan tepat kecuali diberitahukan. Beberapa contoh untuk direnungkan misalnya : 1. Suami berharap istri seperti ibunya penurut ayahnya, sementara jaman sekarang lebih menunjukkan kesetaraan, sehingga istri tidak segan menyatakan tidak setuju (misalnya lebih masuk akal). Hal ini bisa membuat kecewa dan tersinggung.
2. Suami berharap istri menjadi ibu rumah tangga saja, sementara istri merasa jenuh karena sudah bekerja sebelum menikah. Ia ingin tetap berkarya sambil berumah tangga. 3. Istri yang dahulunya mengalami perlakuan “dimanjakan” keluarganya, ternyata suaminya mengharapkan istrinya bersikap dewasa. 4. Orang tua berharap cepat punya cucu tetapi atau ternyata pasangan menunda sampai keadaan mereka mapan dulu. 5. Istri berharap suami mengantar ia belanja, tapi suami paling tidak suka “berbelanja bersama” 6. Bila ada hari libur, istri berharap berlibur bersama di luar kota, tapi suami ingin liburan di rumah saja. Tulis 5 harapan saudara terhadap tunangan secara terbuka : Tulis 5 harapan yang saudara kira merupakan harapan tunangan anda terhadap anda. (1. Ber tanda V yang ok; tanda ? bila masih belum pasti dan perlu kerja keras untuk memenuhinya; dan tanda X, bila tidak mungkin dipenuhi. (2. Diskusikan harapan yang sulit / tidak mungkin dipenuhi. Tidak semua harapan kita dapat terwujud. Harapan yang tidak terwujud dapat menyebabkan kekecewaan. Tuliskan 3 pegalaman harapan yang tidak terpenuhi dan apa yang dilakukan untuk menanggulangi kekecewaan.
II.
KEBUTUHAN. Harapan tidak sama dengan kebutuhan. Harapan merupakan sesuatu yang kita inginkan sementara kebutuhan adalah sesuatu yang sangat perlu dan penting. Setiap orang mempunyai kebutuhan, demikian juga orang yang mernikah mempunyai kebutuhan; yaitu supaya kebutuhan diri sendiri dan pasangannya dapat terpenuhi. Ada kasus pernikahan yang berantakan bahkan hancur. Sering kali juga kita jumpai kasus seseorang berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasangannya tapi tidak tahu kebutuhan atau cara memenuhi kebutuhan itu. Pengenalan yang benar dan cara yang tepat memungkinkan terdegradasinya persoalan. Menurut para ahli, ada 5 kebutuhan manusia : 1. Kebutuhan fisiologis atau biologis. Ini merupakan kebutuhan dasar yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan, misalnya makan, minum, istirahat, seks dan sebagainya. 2. Kebutuhan aka rasa aman dan dilindungi dari bahaya. Setiap orang perlu merasa dirinya aman, tentram dan damai. Merasa dilindungi, dalam lingkungan yang aman, cukup dan lainnya. 3. Kebutuhan akan kasih dan rsa dimiliki.
Manuisia butuh kasih, dapat mengasihi, dikasihi, memiliki dan dimiliki. Kebutuhan yang berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Kebutuhan ini dapat diperoleh melalui kehadiran suami istri, orang tua, anak dan teman. 4. Kebutuhan akan penghargaan diri. Hal ini termasuk / bertalian dengan perhatian pada diri sendiri dan orang lain. Orang perlu menghormati dan menghargai dirinya sendiri. Parameter atau ukuran dan standart yang bagus kepada diri sendiri pasti dapat diterima secara luas. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan yang berhubungan dengan menjadi orang berhasil dan berkemampuan. Orang butuh kesempatan untuk berkembang, menjadi kreatif , menggunakan potensinya secara optimal dan berkarakter. Menjadi orang yang mempunyai keyakinan akan dirinya sendiri, dapat menguasai diri, merasa hidup berguna dan bahagia. Kebutuhan ini saling mempengaruhi dan seperti hirakrkhi dari 1 ke 5. Yaitu orang yang bisa mengaktualisasikan diri, pastilah sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar sebelumnya. Pasangan yang bisa memenuhi ke 5 kebutuhan ini pastilah sangat berbahagia, tentram dan nyaman. Karena itu ingatlah; Suami akan sangat berbahagia bila diperlakukan istrinya sebagai raja. Demikian juga istri sangat senang diperlakukan suaminya sebagai ratu. Harga diri suami atau istri akan naik, bila tidak diremehkan pasangannya.
FENOMENA PERBEDAAN KEBUTUHAN SUAMI ISTRI. Suami istri adalah dua insan yang pasti memiliki perbedaan. Kedewasaan untuk saling memahami dan mau menerima perbedaan, terlebih lagi kesediaan untuk saling melengkapi satu dengan yang lain memegang peran penting dalam menciptakan keharmonisan rumah tangga. Perbedaan bukanlahsesuatu yag harus dihindari atau dilawan, justru akan memberikan warna warni indah yang akan menghiasi taman kasih pernikahan. Mari memahami perbedaan kebutuhan berpasangan, yang memudahkan kita untuk membangun harmoni dengannya. 1. Dalam suatu hubungan, istri ingin disayangi, sedangan suami ingin
dihormati. Istri sangat inginbanyak mendengan perkataan “aku cinta kamu” dengan tulus sedangkan pria sangat berharap sering memperoleh ucapan “terima kasih” atau ucapan sejenis. 2. Di tempat tidur, kebutuhan terbesar adalah istri adalah kepuasan batin,
sedangkan kebutuhan terbesar suami adalah frekwensi. Suami memiliki kebutuhan untuk lebih sering menyalurkan hasrat seksual dari pada wanita, itulah sebabnya lebih sering memadu kasih maka suami cenderung lebih
bahagia. Dari pihak istri, dalam memadu kasih dengan suami adalah aktifitas untuk memenuhi kebutuhan emisional dengan kata lain “Nafkah batin”. Kepuasan batin lebih besar dari kepuasan fisik.
3. Dalam komunikasi; kebutuhan terbesar istri adalah frekwensi, kebutuhan
terbesar suami adalah aktivitas. Istri membutuhkan frekwensi berkomunikan sama besarnya dengan kebutuhan frekwensi suami memadu kasih di tempat tidur. Suami membutuhkan aktivitas ketika berkomunikasi. Jadi tidak hanya ngobrol tapi bisa jala jalan, berkendara dalam perjalanan, dan lainnya. Aktivitas seperti itu bisa membuat pria lebih terbuka. 4. Di rumah; istri membutuhkan keamanan dan kemapanan, sedangkan
suami membutuhkan ketenangan dan kedamaian. Bagi istri, rumah merupakan tempat berlindung yang aman dan segala kebutuhan tercukupi dengan baik. Bagi suami, membutuhkan rumah yang dapat melepaskan ketegangan, lelah dan penat. Rumah yang nyaman, tentram dan tenang mengembalikan fisik dan psikologisnya ke kondisi prima. PENUHI KEBUTUHAN PASANGANMU SEPERTI KAMU MENGINGINKAN PASANGANMU MEMENUHI KEBUTUHANMU.
MENGENAL POTENSI MASALAH DAN SOLUSINYA A. Identifikasi Potensi masalah / biang pertengkaran suami istri. Pernikahan tak selamanya mulus. Diperlukan rumus khusus untuk mengatasi pertengkaran / masalah yang dihadapi suami istri Di dalam sebuah rumah tangga pasti akan hadir / menemukan permasalahan. Penyebabnya sangatlah banyak dan beragam, ada yang hanya persoalan kecil yang bisa diselesaikan dengan mudah, ada pula masalah yang begitu berat dan runyam sehingga ketabahan seseorang sangat teruji. Cara menghadapi masalah rumah tangga ini juga bergantung pada diri kita sendiri. Berikut masalah-masalah yang sering terjadi dalam rumah tangga yang bisa menjadi penyebab keluarga tidak harmonis. 1. Finansial. Masalah ekonomi merupakan faktor utama yang banyak menjadi problema dalam rumah tangga. Permasalahan ini bisa berupa penghasilan suami yang tidak mencukupi atau pasangan suami istri yang tidak pandai dalam mengatur keuangan rumah tangga serta istri yang terlalu boros dalam membelanjakan uang. Cara mengatasi masalah ekonomi dalam keluarga bisa dengan membuat
perencaan keuangan dengan pasangan dan gunakan juga tips mengatur keuangan rumah tangga. Karena kamu sudah tidak lagi sendiri, soal uang juga pasti kamu butuh diskusi. Kamu setidaknya perlu membahas bagaimana kalian akan mengelola uang. Berapa persen untuk kebutuhan rumah tangga, berapa persen untuk tabungan dan berapa persen untuk hiburan. Semuanya harus jelas dan transparan agar hidupmu juga jelas. 2. Mertua yang terlalu ikut campur. Masalah kedua yang sering kali terjadi adalah hubungan antara menantu dan mertua yang kurang akur. Banyak juga yang mengeluh karena sikap mertuanya yang selalu ambil andil dalam rumah tangga, mertua yang galak atau mertua yang bersikap tidak adil dan selalu menyalahkan menantunya. Salah satu cara menghadapi mertua yang selalu ikut campuradalah dengan tinggal terpisah dengan mertua. 3. Perselingkuhan dan kecemburuan. Perselingkuhan dan cemburu juga merupakan masalah yang sering terjadi dalam berumah tangga. Perselingkuhan bisa dilakoni oleh suami atau pun istri begitu juga dengan kecemburuan terhadap pasangan. Namun yang dominan terjadi adalah suami yang selingkuh dan istri yang cemburuan. Sebaiknya ketahui cara menghindari perselingkuhan dalam rumah tangga sebelum semua itu terjadi. 4. Kurangnya perhatian kepada keluarga. Kesibukan dalam bekerja juga bisa menimbulkan masalah dalam rumah tangga karena berimbas pada kurangnya perhatian kepada keluarga. Kurangnya perhatian bisa karena suami dan istri yang sama-sama bekerja sehingga satu sama lain sibuk dengan urusan masing-masing. 5. Sulit dalam mendapat momongan. Sulit dalam mendapat anak juga banyak terjadi pada pasangan yang berumah tangga. Bertahun-tahun menikah belum juga mendapat momongan sehingga ada yang berputus asa karenanya. Hal ini juga bisa menjadi penyebab rumah tangga tidak bahagia. 6. Kurangnya tanggung jawab suami atau istri. Kurangnya rasa tanggung jawab dari suami atau istri bisa menimbulkan masalah dalam keluarga. Rumah tangga akan menjadi berantakan dan bisa memicu keretakan karena tidak menyadari tanggung jawab masing-masing dalam berumah tangga. 7. Tidak menghargai pasangan. Sifat arogan yang dimiliki salah satu pasangan suami istri juga membuat kehidupan rumah tangga menjadi bermasalah dan tidak harmonis. Suami atau istri akan merasa dilecehkan dan direndahkan karena tidak ada rasa menghargai dari pasangan.
8. Anak yang pembangkang. Anak yang nakal dan sulit di atur juga kerap menjadi masalah dalam rumah tangga. Cara menghadapi anak nakal juga bergantung pada bagaimana cara kita mendidik dan membuatnya mau patuh kepada orang tua, ketahui juga tips menghadapi anak nakal.
9. Hubungan ranjang yang dingin. Hubungan ranjang yang dingin akan memicu munculnya masalah perselingkuhan dalam rumah tangga. Jika salah satu pasangan selalu bersikap dingin maka yang satunya lagi bisa mencari kepuasan di luar rumah. 10.
Terlalu sibuk dengan urusan masing-masing.
Suami sibuk bekerja dan istri sibuk dengan urusan diluar rumah bersama temantemannya dan anak juga sibuk dengan pergaulannya sendiri juga termasuk dalam masalah rumah tangga karena akan menimbulkan rasa tidak peduli dengan keluarga. 11. Kurangnya kesadaran akan peran masing-masing dalam rumah tangga. Di dalam keluarga sudah ada peranan dari masing-masing anggotanya. Namun suami dan istri memiliki peranan sangat penting dalam mendidk anak-anak. Jika orang tua tidak menyadari peranannya ini maka keluarga akan menjadi berantakan dan tidak terurus. 12. Perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat dan keinginan antara suami dan istri paling sering terjadi karena keduanya yang sama-sama tidak mau mengalah sehingga sulit untuk mendapatkan jalan keluar dari sebuah persoalan. 13. Ego yang sama-sama tinggi antara suami dan istri. Hal ini biasanya sering terjadi pasangan suami istri yang baru menikah karena masih dalam tahap penyesuaian antara yang satu dengan yang lainnya. Namun masalah ego ini biasanya akan bisa dikendalikan seiring berjalannya waktu. Dan biasanya makian lama menjalani rumah tangga maka keegoisan pun juga akan berkurang. Itulah permasalahan dalam rumah tangga yang sering kali muncul dan akan dengan mudah bisa kita temukan dalam lingkungan sekitar kita atau malah kita sendiri yang pernah mengalaminya. 14. Tak Mengetahui Masalah Sesungguhnya Perbedaan pendapat yang berakhir dengan debat hebat biasanya terjadi karena kedua pasangan kurang mengenali apa masalah sesungguhnya. Walau hal ini normal terjadi, namun bisa membuat masalah melebar ke mana-mana. Cobalah mengenali dan tentukan batasan permasalahan, dengan begitu solusi dari konflik pun sudah ditemukan 50 persen.
15. Waktu yang Tidak Tepat Pemilihan waktu merupakan salah satu hal penting yang patut dipertimbangkan jika Anda dan suami ingin membahas masalah. Waktu yang tepat mencakup segala aspek, mulai dari pemilihan jam hingga fisik pasangan. Mendiskusikan masalah saat tubuh sedang lelah aau saat suami asyik dengan game favoritnya, hanya akan membuat Anda semakin kesal dan perdebatan hebat bisa tak terhindari. 16. Hanya Berpikir Tentang 'Aku' Bukan 'Kita' Setelah menikah, tidak sedikit orang yang terus berpikir tentang dirinya saja. Dia seolah lupa kalau kini statusnya adalah suami atau istri orang lain. Saat berpikir tentang 'aku', mereka cenderung fokus pada hal-hal yang memang menguntungkan diri sendiri. Padahal belum tentu hal tersebut juga bermanfaat untuk pasangan atau malah merugikan. 17. Membentak Pasangan Saat Anda marah, biasanya intonasi suara saat berbicara juga akan meninggi. Membentak pasangan pun biasa terjadi ketika emosi sudah memuncak. Mengucapkan kalimat dalam kondisi emosi juga semakin membuat suasana semakin panas. Kalimat yang Anda sampaikan juga belum tentu diterima dengan baik oleh suami. Dia malah bisa salah paham atau cepat lupa dengan kalimat Anda yang sebenarnya mengandung pesan itu. Pasangan yang marah karena dibentak akan bersikap defensif dan stres ketimbang responsif dan memahami perkataan Anda. 18. Meninggalkan Pasangan Saat Debat Peneliti dari University of Michigan menemukan bahwa pasangan yang beradu argumentasi, di saat yang satu berusaha mencari solusi, sedangkan pasangannya justru meninggalkannya bisa mengakibatkan perceraian. "Pasangan yang menangani konflik secara konstruktif menganggap kebiasaan pasangannya yang menarik diri (dari konflik) sebagai kebiasaan buruk dalam berhubungan daripada (melihatnya sebagai) upaya untuk mendinginkan (situasi). 19. keluarga masing-masing Menikah bukan hanya antara kamu dan pasanganmu saja, tapi juga dengan keluarga masing-masing. setidaknya kamu harus pekah tentang bagaimana prilaku keluarga masing-masing pada pasanganmu. Jika saudaramu tidak cocok dengan pasanganmu, maka kamu harus mencari cara agar mereka jadi cocok. Yang jelas, kamu harus menyatukan keluargamu dengan pasanganmu dan sebaliknya. 20. kebersamaanher.ie Kamu setidaknya harus pernah bertengkar dengan pasanganmu tentang masalah kebersamaan ini. Jangan sampai kamu dan pasanganmu mengalami konflik komunikasi yang pelik hanya karena kalian ingin bersama tapi tidak punya
cukup waktu. Entah kamu dan pasanganmu, kalian pasti memiliki aktivitas pekerjaan yang berbeda. Hal itu harus bisa kamu diskusikan dengan baik dengan pasanganmu. 21. jatah liburan kharkov.dozor.ua Jangan sampai sibuk bekerja membuatmu dan pasanganmu lupa beristirahat. Kalian perlu mempererat hubungan dengan mengadakan liburan paling tidak setahun sekali sebagai refreshing dari aktivitas masing-masing. Adakan pembicaraan, kamu dan pasanganmu akan bisa lebih dekat karena rencana liburan di tengah sibuknya pekerjaan. 22. anakdhousekeeping.com Memiliki anak bukan perkara mudah. Kamu tentu harus mempersiapkan diri dan segala sesuatunya sebelum kamu dan pasanganmu memutuskan untuk memiliki anak. Jika kamu dan pasanganmu tidak melakukan pembahasan tentang hal ini, maka kamu juga akan kehilangan planning tentang bagaimana kamu akan menghidupi anakmu nanti. Jangan lupakan jumlah anak karena itu juga berpengaruh. . 23. Ketidakhadiran Anak Ketika usia pernikahan mulai bertambah, kehadiran anak memang ditunggutunggu untuk menghidupkan dan meramaikan kembali keluarga kecil mereka. Dan masalah akan terjadi apabila kehadiran anak ini tidak kunjung datang, hal inilah yang menyebabkan ketidakharmonisan dalam hubungan rumah tangga terjadi. 24. batasan yang tidak bisa dilakukan mundonovelas.com.br Kamu harus mengetahui sampai dimana batasan yang disetujui atau tidak oleh pasanganmu. Sebagai contoh tentang caramu berpakaian atau tentang jam pulang malam. Semuanya harus kamu konfirmasikan dengan pasanganmu. Kamu bisa melakukan pertengkaran ini agar membuatmu lebih bisa jadi suami atau istri yang baik. 25. privasicom Privasi seperti apa yang ingin kamu miliki dengan pasanganmu, semua itu harus dibicarakan dengan jelas. Apakah kamu boleh melihat handphonenya atau sebaliknya atau tidak. Faktanya, masalah privasi ini termasuk dalam masalah penting dalam pernikahan. Asal kamu memiliki kesepakatan yang jelas, maka semua akan baik-baik saja.
B. Solusi bagi persoalan suami istri
Pasangan yang menikah karena cinta pun sesekali akan mengalami pertengkaran. Namun, tidak semua orang bisa mengatasi pertengkaran suami istri model pasangan bahagia. Tentu saja ada perbedaan cara antara pasangan bahagia dan pasangan tidak bahagia untuk atasi permasalahan mereka. . Berikut ini rekomendasi cara mengatasi pertengkaran suami istri model pasangan bahagia yang patut dicoba untuk beberapa isu mainstream: Uang, seks, dan komunikasi.
1. Sumber masalah: Uang Keuangan memang menjadi permasalahan yang pelik ketika dua orang bersatu dalam ikatan pernikahan. Biasanya masalah keuangan ini terjadi apabila penghasilan dari suami terbilang kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup dalam rumah tangga, sehingga istri menjadi sering marah dan tidak patuh pada suami.
John Tyden, seorang jaksa khusus perceraian asal Washington menyatakan bahwa 90% kasus perceraian yang dihadapinya adalah masalah keuangan. Sekalipun banyak orang malu mengakui pentingnya uang dalam pernikahan karena dianggap materialistis, banyak pula yang terjebak dalam masalah itu. Beberapa pasangan yang menghindari masalah ini mengatasi persoalan mereka sejak dini. Yaitu mengatur masalah keuangannya sebelum menikah dengan cara terbuka soal penghasilan dan gaya hidup. Jika yang mengantisipasinya sejak dini pun bisa mengalami problem keuangan karena tak semuanya berjalan lancar, apalagi pasangan yang belum antisipasi? Solusi:
Jujur pada pasangan sejak awal tentang penghasilan dan pengeluaran masing-masing.
Berkompromi dengan gaya hidup pasangan masing-masing yang disesuaikan dengan penghasilan
Bersepakat soal kemana uang akan dihabiskan. Apakah Anda setuju jika ada budget khusus untuk liburan dan konser? Apakah Anda dan pasangan setuju berapa banyak uang yang akan dipakai untuk kegiatan amal?
Mengakui peran masing-masing, Misalnya, suami sebagai pencari nafkah, dan istri sebagai pengatur keuangan. Atau jika suami dan istri sama-sama berpenghasilan, atur secara terbuka bagaimana caranya memenuhi kebutuhan rumah tangga dari dua sumber penghasilan. .
Dahulukan apresiasi pada pasangan daripada kritikan
Bicarakan baik-baik soal kredit dan hutang yang akan ditanggung. Jangan sampai, pasangan mengeluarkan uang untuk cicilan yang tak Anda setujui dan sebaliknya.
Jika ada budget khusus untuk membantu orang tua/keluarga dekat/anak asuh, maka bicarakan sejak awal pernikahan. Jangan sampai niat baik untuk beramal justru jadi masalah.
Menyepakati metode yang dipilih untuk mengelola uang. Apakah Anda dan pasangan adalah tipe menabung, ataukah investasi. Apakah Anda dan pasangan akan memilih asuransi, ataukah menabung emas.
2. Sumber masalah: Seks Penasehat pernikahan Franklin Potter, Ph.D menyatakan bahwa salah satu permasalahan pasutri yang sering ia temui adalah ketidakcocokan libido. Terutama jika salah satu merasa bahwa kebutuhan seksnya tidak terpenuhi. Permasalahan seks jarang diucapkan oleh pasangan karena dianggap tabu atau takut ditolak. Segala kekhawatiran ini seringkali hanya berupa asumsi yang tak terbukti. Solusi:
Berani bicara terbuka soal fantasi seks yang diinginkan
Mengatur jadwal bercinta. Barangkali pasangan penuh kreativitas akan lebih suka seks yang spontan. Namun, bagi pasangan bahagia yang sibuk, menjadwal hubungan biologis akan membuat mereka melakukan antisipasi soal waktu dan stamina yang dibutuhkan. Ini juga penting dilakukan oleh pasangan yang menggunakan kontrasepsi kalender untuk mengatur jarak kehamilan.
Mengutarakan permasalahan seksual pada pasangan dan mengatasinya bersama akan menjaga kepercayaan diri. Memecahkan masalah bersama akan membuat seseorang merasa bahwa pasangannya juga menginginkan yang terbak untuk mempertahankan pernikahan.
Mempelajari selera seks masing-masing. Apa yang membuat ia jadi bernafsu? Apa yang membuatnya jadi tidak bernafsu?
3. Sumber masalah: Komunikasi Ini adalah masalah yang sangat umum terjadi di dalam rumah tangga. Bisa jadi, Anda berdua adalah pasangan sibuk yang jarang bertemu. Sekalinya bertemu, Anda dan pasangan akan sibuk dengan gadget atau gawai masing-masing. Berkomunikasi dengan gawai di depan orang yang bicara dengan kita adalah “the new normal” alias hal yang dulu dianggap tabu namun kini banyak dimaklumi karena banyak yang melakukannya. Namun, siapapun yang berada di depan kita akan merasa tidak dihargai dengan kesibukan pasangannya di dunia virtual daripada dengan pasangan yang nyata di depannya. Selain itu, penggunaan bahasa cinta yang berbeda antar pasangan akan mudah membuat salah paham. Misalnya, merasa tidak dicintai oleh pasangan. Solusi
Buat kesepakatan soal penggunaan gawai / getgad saat sedang bersama. Ini memang bukan sesuatu yang sudah lumrah dilakukan. Namun, pasangan bahagia akan mengerti kebutuhan batin pasangannya untuk diperhatikan keberadaannya, terutama jika sedang berada di depan pasangannya.
Manfaatkan video call, telepon, email, saat sedang berhubungan jarak jauh. Komunikasi intens dengan pasangan akan menghilangkan kecurigaan sehingga Anda bisa menjalani langkah mengatasi pertengkaran suami istri ala pasangan bahagia selanjutnya.
Mempelajari bahasa cinta pasangan tanpa banyak menuntut. Suami Anda mungkin tak semesra Gleen Alinskie dengan Chelsea Olivia di instagram. Namun, lihatlah ekspresinya saat memakan masakan Anda. Bukankah itu tanda bahwa ia bersyukur dengan apa yang Anda usahakan di meja makan?
Menjaga komunikasi adalah cara ampuh untuk menjaga kepercayaan. Artinya, Anda juga harus bersikap terbuka soal pergaulan di luar rumah dengan seseorang. Memberitahu dengan siapa kita berteman kepada pasangan itu lebih baik daripada sekedar berkata, “Itu tadi cuma teman.”
Menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan antusiasme dan perhatian. Misalnya, selalu menatap matanya saat ngobrol atau pun mencondongkan tubuh saat ia sedang bicara.
Mengatasi pertengkaran suami istri ala pasangan bahagia bukanlah tugas salah satu pihak. Namun tugas berdua. Anda dan pasangan adalah rekan satu tim yang akan bekerja sama dalam mengatasi masalah bersama.
4. Ketidakhadiran Anak
Ketika usia pernikahan mulai bertambah, kehadiran anak memang ditunggutunggu untuk menghidupkan dan meramaikan kembali keluarga kecil mereka. Dan masalah akan terjadi apabila kehadiran anak ini tidak kunjung datang, hal inilah yang menyebabkan ketidakharmonisan dalam hubungan rumah tangga terjadi. Solusi: Untuk mengatasi masalah ketidakhadiran anak dalam rumah tangga harus disikapi dengan bijak oleh suami dan istri. Bisa dengan menghubungi konsultan rumah tangga untuk solusi mendapatkan anak. Atau jika sudah mentok dan dimungkinkan untuk mengadopsi anak, hal ini bisa menjadi solusi. 5. Perselingkuhan Perselingkuhan sering terjadi dan hal ini yang paling banyak menyebabkan terjadinya perceraian. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah hubungan ranjang yang tidak terpuaskan, keuangan dan sebagainya. Solusi: Harus ada keterbukaan antara pihak suami dan istri, menceritakan alasan mengapa berselingkuh dan mencari solusinya. Apabila kasus perselingkuhan ini sudah terjadi dan anda bingung mencari solusinya bisa anda menghubungi konsultan rumah tangga untuk mengatasi perselingkuhan yang sedang terjadi. 6. . Kehidupan Seksual Suami tidak mendapatkan kepuasan dalam pelayanan seks yang dilakukan oleh istri, hal ini yang sering kali menyebabkan pertengkaran bahkan perselingkuhan yang terjadi. Suami tidak mau tahu dan tidak mau mencari tahu solusi untuk ini. Bisa jadi istri sedang capek, lelah mungkin juga sedang stres sehingga pelayanan istri tidak maksimal. Solusi: Diperlukan keterbukaan antara suami dan istri, menceritakan keadaan yang sebenarnya. Hal ini untuk mengurangi kecurigaan dan fikiran yang macammacam. Apabila gairah seksual suami/istri anda menurun, bisa menggunakan ramuan herbal gairah ranjang untuk menjaga keharmonisan hubungan seksual suami istri. 7. Istri kurang dalam mengurus rumah tangga Kebiasaan yang ini memang sering terjadi pada awal pernikahan, istri kurang trampil dalam memasak, mencuci pakaian, menyetrika pakaian, membersihkan rumah dan sebagainya. Hal ini kadang membuat suami merasa kecewa dan membuat kesal. Solusi: Untuk masalah ini apabila suami mempunyai kondisi keuangan yang lebih bisa di atasi dengan menyewa pembantu rumah tangga. Tetapi apabila sebaliknya, harusnya suami memberikan pengertian kepada istri, sehingga bersemangat dalam menjalankan aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga.
8. Mertua Ikut Campur Dalam rumah tangga ketika kehadiran orang tua atau merutua yang terlalu ikut campur masalah keluarga juga bisa menimbulkan masalah antara suami istri. Seperti mertua yang terlalu banyak komentar, terlalu banyak menegur dan sebagainya. Solusi: Untuk masalah ini diperlukan kedewasaan dan ketenangan dalam menghadapi mertua / orang tua sekalipun. Jangan mengekspresikan kemarahan langsung didepan mereka gunakan akal dan pikiran dingin, maka masalah akan terselesaikan. 9. Komunikasi Keterbatasan komunikasi antara suami dan istri dikarenakan kesibukan kerja juga menjadi permasalahan yang harus diperhatikan. Waktu kerja yang tidak berbarengan mengakibakan suami atau istri kekurangan waktu untuk berbincang, bercerita dan menunagkan keluh kesah rutinitas pekerjaan. Solusi: Quality time memang sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan komunikasi ini. Minimal seminggu sekali perlu berlibur bareng, makan diluar bareng atau sekedar olahraga bereng untuk tetap menjaga komunikasi diantara suami dan istri. 10. Terdapat Perbedaan Pernikahan merupakan menyatukan dua insan yang berbeda, berbeda dari sifat, karakter, kebiasaan dan juga kepribadian. Hal inilah yang menyebabkan sebuah rumah tangga menjadi lebih berwarna. Akan tetapi tak jarang juga perbedaan ini menyebabkan ketikak cocokan antara kedua insan manusia ini yang akhirnya menyebabkan masalah dalam rumah tangga. Solusi: Perbedaan ini memang akan selalu ada meskipun dengan usia pernikahan yang sudah lama sekalipun. Solusinya adalah dengan menghargai dan menyesuaikan diri dengan perbedaan yang ada. Kuncinya adalah dengan komunikasi yang baik antar suami dan istri. 11. Perbedaan Keyakinan Meskipun perbedaan keyakinan ini sudah mereka ikrarkan sebelum perkawinan, akan tetapi perbedaan ini biasanya muncul kembali setelah kehidupan berkeluarga mereka jalankan. Ego yang membawa mereka masing-masing mempertahankan keyakinan mereka dan berusaha mengajak pasangan / anak untuk mengikuti keyakinannya. Solusi: Pada situasi ini mungkin akan terjadi problem yang panjang, pihak suami dan istri tidak mau mengalah. Untuk itu hargailah perbedaan dan konsisten dengan ikrar
diwaktu sebelum pernikahan. Masalah anak yang ingin mengikuti keyakinan ayah atau ibu, biarlah sang anak yang menentukannya sendiri. 12. Perubahan Fisik Masalah fisik terjadi biasanya setelah melahirkan, istri tidak dapat mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum melahirkan, sehingga suami menjadi tidak suka dengan istri lagi. Dan terjadi juga sebaliknya, masalah ini tidak bisa dianggap remeh, hal inilah yang memicu timbulnya permasalahan rumah tangga. Solusi: Bagi suami dan istri seperti sebelumnya komunikasi memang menjadi solusi yang pertama, utarakan alasan anda kepadanya, berikan pengertian, perhatian, sehingga dia mau untuk mengubah kondisi fisiknya seperti sedia kala. Apabila anda ingin suami anda patuh dan nurut kepada anda tidak ada salahnya mencoba menggunakan sarana di solusipengasihan.com. 13. Perbedaan pandangan Memiliki pendapat yang berbeda itu wajar, hanya saja ketika ego sudah tidak dapat dikendalikan, menyebabkan kondisi atau suasana yang tidak harmonis. Solusi: Hargailah perbedaan, perbedaan pendapat memang sering dijumpai dalam rumah tangga tetapi menyikapi dengan dewasa menjadi solusi yang terbaik untuk masalah ini. 14. Pembagian tugas Membagi tugas kantor dengan tugas rumah memang kadang menimbulkan perselisihan, jika suami istri sama-sama orang kantoran maka pekerjaan rumah menjadi tidak terurus dan tidak terawat, sehingga rawan terjadi perselisihan. Solusi: Untuk mengatasi ini harus dibuat jadwal / pembagian tugas yang jelas dan sama rata, sehingga pekerjaan rumah menjadi ringan dan rumah tangga pun harmonis.
C. PILIHAN YANG TEPAT UNTUK KEHARMONISAN
berdua mengedepankan keinginan untuk kebaikan rumah tangga.. Tidak ada salahnya untuk Anda mengalah kepada pasangan. Kalaupun ternyata pasangan Anda memang salah, berikan pengertian padanya secara perlahan-lahan. Akan lebih baik jika pasangan mengetahui kesalahannya secara perlahan-lahan untuk nantinya dia mengintrospeksi dirinya, daripada saat itu juga Anda menyalahkannya dan membiarkan pertengkaran tetap terjadi. Inilah pilihan yang baik bagi untuk keharmonisan rumah tangga : 1. Komunikasi yang Terbuka
Kunci dalam sebuah hubungan adalah komunikasi. Dengan adanya komunikasi yang lancar, sepasang suami istri akan lebih bisa memahami pola pikir satu sama lain. Tidak hanya itu, dengan melakukan komunikasi yang terbuka antara suami dan istri, akan bisa juga menghilangkan rasa curiga dan prasangka yang bisa jadi menimbulkan pertengkaran dalam rumah tangga. Komunikasi yang terbuka merupakan salah satu tips menjaga keharmonisan rumah tangga yang harus dilakukan oleh semua pasangan suami istri. 2. Kendalikan amarah Anda dan pasangan harus bisa mengendalikan amarah yang sedang muncul. Sebisa mungkin lakukan cara mengatasi amarah dan jangan tunjukkan kemarahan yang meledak-ledak, seperti membentak, berteriak apalagi memukul pasangan, khususnya jika Anda berdua telah memiliki anak. Sebisa mungkin tutupi pertengkaran yang sedang terjadi di depan anak Anda ataupun anggota keluarga lain di rumah. Usahakan untuk menjaga pertengkaran di dalam lingkup pribadi Anda berdua, seperti kamar pribadi Anda dan pasangan. Dengan melakukan cara menghilangkan rasa marah, akan mencegah trauma psikologis pada anak dan juga mencegah campur tangan pihak ketiga yang tidak diinginkan 3. Hilangkan sifat egois Bagi Anda yang sedang memiliki masalah dengan pasangan, Anda harus bisa menghilangkan ego diri sendiri sebagai solusi pertengkaran dalam rumah tangga. Lakukan cara menghilangkan sifat egois. Jangan merasa ingin selalu dimengerti oleh pasangan, tapi Anda juga harus bisa mengerti pasangan Anda. Sifat egois hanya akan membuat pasangan merasa kurang dihargai dan membuat pasangan bosan dengan Anda. 4. Tidak terbawa emosi Untuk bisa mendapat solusi pertengkaran dalam rumah tangga, Anda harus bisa meredakan emosi Anda. Cobalah cara meredam emosi karena emosi akan menghalangi Anda dalam membuat keputusan terbaik dalam menyelesaikan masalah. Emosi hanya akan membawa Anda dan pasangan kepada pertengkaran yang berlarut-larut yang lama kelamaan akan berdampak buruk pada hubungan rumah tangga. 5. Selalu sabar Sabar bisa jadi obat bagi semua masalah. Dengan cara bersikap sabar, solusi pertengkaran dalam rumah tangga bisa jadi akan datang dengan sendirinya. Terkadang, kata-kata bijak yang mengatakan ‘waktu bisa mengobati segalanya’ ada benarnya. Maka, Anda cukup bersabar dan menunggu adanya solusi pertengkaran yang sedang terjadi, sembari terus melakukan introspeksi diri menjadi orang yang lebih baik. 6. Berpikir jernih Anda harus bisa berpikir jernih untuk bisa mendapat solusi pertengkaran yang sedang dialami oleh Anda dan pasangan. Pikiran yang jernih akan membantu
Anda melihat masalah dari segala sisi, baik sisi positif maupun negatif dan menjadi cara menghilangkan kesal di dalam hati. Dengan begitu, Anda bisa melihat permasalahan dengan utuh dan akan bisa mencari jalan keluar atau solusi yang terbaik bagi pertengkaran yang dialami. 7. Fokus pada Solusi Sebaiknya, saat sedang bertengkar Anda dan pasangan tidak perlu berfokus pada penyebab masalah. Jangan terus mencari siapa yang salah apalagi saling menyalahkan satu sama lain. Hal ini hanya akan membawa Anda dan pasangan ke pertengkaran yang lebih besar dan solusi pun tidak ditemukan. Sebaiknya Anda dan pasangan cukup mencari tahu apa penyebab kesalahan yang dilakukan, apa solusi untuk masalah yang terjadi, dan sama-sama melakukan introspeksi diri sebagai cara merubah diri menjadi lebih baik. Bicarakan dengan dewasa dengan pasangan apa yang sebaiknya dilakukan sebagai solusi pertengkaran dalam rumah tangga. Dengan begitu, pertengkaran akan lekas selesai dan keluarga Anda pun akan kembali harmonis. 8. Tidak mengumbar masalah Tidak baik bagi siapapun yang sudah berkeluarga untuk mengumbar masalah keluarga ke khalayak ramai. Misalnya Anda menceritakan dengan gamblang kepada teman-teman tentang pertengkaran Anda dengan pasangan, apalagi menjelek-jelekkan pasangan di depan orang lain. Bukan berarti Anda tidak diperbolehkan untuk curhat dengan teman dekat, tapi sebaiknya Anda menyaring cerita apa saja yang pantas untuk diceritakan kepada orang lain. Ada baiknya jika Anda menyimpan pertengkaran rumah tangga Anda sendiri. Hal ini sebagai cara menghindari perilaku fitnah yang bisa merusak hubungan rumah tangga. Kalaupun Anda ingin curhat kepada orang lain untuk mendapat nasehat atau solusi untuk permasalahan, sebaiknya Anda berhati-hati dalam memilih orang yang tepat. 9. Bersikap lembut Sikap kasar tidak akan memberi solusi untuk pertengkaran dalam rumah tangga yang sedang dihadapi. Sikap kasar justru membuat pasangan merasa sakit hati dan semakin emosi. Maka, sebaiknya Anda bisa tetap bersikap lembut saat mencari solusi pertengkaran dalam rumah tangga. Kelembutan bisa menjadi cara bersikap tenang dalam segala situasi. Sikap lembut yang Anda berikan bisa membuat emosi pasangan ikut mereda dan kembali bekerja sama membuat solusi untuk pertengkaran yang sedang terjadi. Kelembutan yang Anda berikan juga bisa membuat pasangan makin sayang kepada Anda karena mampu meredakan amarahnya di saat apapun. 10. Beri sedikit waktu Jika solusi pertengkaran dalam rumah tangga tidak kunjung ketemu, cobalah untuk memberi sedikit waktu untuk diri sendiri dan pasangan. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mendapat solusi sekarang juga. Beri waktu untuk masingmasing berpikir dan menenangkan diri. Saat Anda atau pasangan sudah merasa
lebih baik dan mendapat jawaban untuk masalah yang sedang dihadapi, kembalilah berbicara dengan baik-baik untuk menyelesaikan masalah. Selamat mencoba!
KISI-KISI KEHIDUPAN KELUARGA DINAMIS A. Kebersamaan dalam keluarga. Sebuah keluarga adalah satu tim dalam persekutuan hidup bersama; antara ayah, ibu dan anak-anak. Persekutuan dalam keluarga bersifat dinamis dan harus dijaga keharmonisannya. Demi menjaga keharmonisan dalam keluarga, perlu memperhatikan dan mengembangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Setiap anggota keluarga percaya dan mempercayakan sepenuh hidupnya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai pribadi yang paling utama. 2. Beribadah dan melayani Tuhan bersama-sama di gereja lokal. 3. Berdoa bersama-sama melalui mezbah keluarga dengan tekun. 4. Mengatur keuangan bersama-sama. 5. Mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan rumah bersama.
6. Membuat dan menetapkan rencana untuk masa depan bersama-sama. 7. Membiasakan makan bersama-sama. 8. Melaksanakan peran dan tanggung jawab masing-masing dengan sebaikbaiknya. 9. Berkomunikasi dengan baik dan tegur sapah. 10. Berlaku jujur, mengatakan apa adanya, ada rasa saling percaya dan mempercayai dan tidak berbohong. 11. Senyum dan tertawa dalam kebersamaan. 12. Menjalin persahabatan dengan semua anggota keluarga. 13. Saling memaafkan kesalahan. 14. Menyatakan cinta dan kasih sayang dengan perkataan dan perbuatan baik. 15. Saling menghargai dan selalu melakukan kebaikan. 16. Lembut dan tidak kasar terhadap semua anggota keluarga. (Tanyakan kesediaan mereka untuk menjadi pelaku yang baik).
B. Kenal Perbedaan dan Kebutuhan Dasar: Memahami perbedaan untuk meningkatkan kualitas hubungan pria dan wanita.
Kebutuhan Dasar Laki-Laki: 1. Kepuasan Sexual. Gairah Sex laki-laki tidak dipengaruhi oleh situasi apapun. Kebutuhan cukup atau tidak, tubuh capek atau tidak, Habis bertengkar dengan istri atau tidak tidak mengurangi gairah sex. Bahkan saat usia semakin tuapun gairah sex laki- laki sama sekali tidak turun. Sebaliknya gairah sex pada wanita sangat tergantung oleh situasi yang dihadapinya dan perasaannya. Kebutuhan yang kurang, capek, masih terluka karena suatu pertengkaran, siklus menstruasi, masa mendekati dan menjalani menaupause dan bertambahnya usia menyurutkan gairah sex wanita. Pria segera terangsang dengan apa yang dilihatnya dan biasanya kurang membedakan kepada siapa mereka tertarik.Sebaliknya wanita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk tertarik melakukan hal sexual bahkan dengan pasangannya sekalipun. 2. Diakui, dipuji,dihormati Ucapan terima kasih untuk pertolongan sekecil apapun yang diberikan suami amat penting.
Membicarakan kelemahan suami kepada orang lain menghancurkan harga diri seorang laki- laki. Ketundukan istri terhadap keputusan yang diambil suami sangat disarankan untuk dilakukan. 3. Istri sebagai teman dalam kesenangan Suami membutuhkan istri bukan hanya untuk melayani dalam keperluan makan, minum, pakaian dan kebutuhan biologis. Namun istri juga dibutuhkan kehadirannya bagi suami saat suami menikmati hobi dan kesenangannnya.Nonton bola, memancing, elektronik, dll. 4. Pasangan yang rapi dan menarik Suami akan sangat bangga saat orang lain memberikan pengakuan bahwa istrinya cantik. Pengakuan itu member peneguhan bahwa saya lakilaki hebat yang mampu menundukkan wanita cantik. 5. Menolonmg dalam mengatur rumah tangga supaya tenang suasananya
Kebutuhan Dasar Istri: 1. Kecukupan kebutuhan Finansial. Istri akan mengalami hambatan yang cukup besar untuk menghormati dan melayani kebutuhan biologis suami jika suami tidak memenuhi kebutuhan keluarga dan istri. Istri yang bekerja dan menghasilkan uang dari pekerjaannya membutuhkan ketundukan khusus kepada suami karena istri yang seharusnya dipenuhi kebutuhannya oleh kerja keras suami ikut terlibat dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Sebaliknya, istri akan dipermudah untuk mengasihi dan melayani suami saat suami bekerja keras bagi pemenuhan kebutuhan istrei dan keluarga. Jika kebutuhan tidak tercukupi ada satu pertanyaan besar dibenak istri,”untuk inikah aku dinikahi suamiku”. 2. Dikasihi secara nyata. Perkataan,” Ma, aku sayang mama,” tidak begitu berarti bagi wanita selama suami tidak mencukupi kebutuhannya dan terlibat dalam kesibukannya. Bagi Wanita, ungkapan sayang yang dibutuhkan adalah Membantu menyapu, membantu mencuci, memijit saat istri kecapekan, membelikan baju dan kosmetik, tidak membentak atau berbicara kasar, tidak pernah memukul, dan semua pernyataan sayang yang NYATA ( dapat dilihat dan diukur) 3. Diperhatikan TOTAL saat berbicara Saat berbicara dengan suami, istri mengharapkan suami mendengarnya dengan telinga, mendengar dengan mata (mata tidak melihat kearah lain saat istri berbicara), mendengar dengan mulut (tidak memotong saat istri belum selesai berbicara) dan mendengar dengan tubuh (tidak sambil mengerjakan sesuatu saat istri berbicara). 4. Kejujuran dan keterbukaan dalam segala hal
Saat istri merasa ditipu hal ini menimbulkan luka mendalam dan menghilangkan kepercayaan istri pada suami 5. Terlibat aktif dalam menanggung jawabi anak dan pekerjaan dirumah Hukum tak tertulis yang menyatakan bahwa tugas suami adalah mencari uang dan tugas istri adalah mengurus rumah dan anak harus mulai diubah. Pendidikan anak bukan melulu tugas istri namun tugas bersama antara suami dan istri 6. Pemimpin Rohani Anggota Keluarga Suami yang tidak punya ketertarikan dalam hal rohani, tidak rajin beribadah, tidak memimpin istri dan anak berdoa dirumah, menambah beban dan kesedihan tersendiri bagi istri 7. Wanita butuh perhatian, pria butuh dipercaya Ketika seorang pria mengungkapkan ketertarikan pada perasaan wanita, wanita merasa dicintai dan diperhatikan. Ketertarikan ini memenuhi kebutuhan dasar pertama wanita yaitu perhatian. Ketika wanita merasa diperhatikan secara alamiah ia akan lebih mempercayai pria secara otomatis, kebutuhan emosional pertama pria terpenuhi yaitu kepercayaan. Wanita benar benar percaya kepada pria ketika ia percaya kalau pria melakukan yang terbaik dan menginginkan yang terbaik untuk wanita. Ketika wanita mengungkapkan rasa percaya pada sang pria dan juga pada niatan sang pria, kebutuhan emosional dasar pria terpenuhi. Semakin seorang pria merasa dipercaya, ia akan lebih jauh memperhatikan seorang wanita. 8. Wanita butuh dimengerti, Pria butuh penerimaan
Ketika pria mendengarkan wanita dengan penuh empati dan tidak menawarkan solusi, wanita merasa didengarkan dan dimengerti. Semakin kebutuhan dasar wanita untuk didengarkan dan dimengerti dipenuhi oleh pria, sang wanita akan lebih mudah memberikan penerimaan yang pria butuhkan. Ketika wanita tidak berusaha untuk mengubah pasangannya, pria merasa diterima. Ini bukan berarti bahwa wanita harus merasa pasangannya itu sempurna apa adanya. Menerima ini artinya percaya kalau pria mau dan mampu memperbaiki kekurangannya sendiri. Ketika seorang pria merasa diterima, lebih mudah baginya untuk mendengarkan dan mencobah memahami kebutuhan wanita. 9. Wanita butuh dihormati, pria butuh dihargai Seorang wanita merasa dihormati ketika pria menghargai wanita dengan mengutamakan haknya, harapannya, kebutuhannya. Wanita akan merasa lebih dihormati ketika sikap prilaku pria memperhitungkan pemikiran dan perasaannya. Seorang pria bisa memenuhi kebutuhan wanita untuk dihormati dengan mendukungnya, mendengarkannya, membelikannya bunga, memberikan sesuatu yang berwujud sebagai perhatian nyata dan mengingat tanggal-tanggal penting nya. Pria butuh diapresiasi agar tetap semangat untuk terus memberi apresiasi secara rutin membantu pria untuk sadar kalau ia sebenarnya sudah berhasil walau sang wanita sedang merasa keklelahan. Apresiasi mendorong pria untuk terus berusaha membuat wanita bahagia dan juga meringankan beban pasangannya.
Kemampuan untuk meminta rasa hormat dan rasa cinta adalah suatu skill atau ketrampilan yang perlu diasah untuk mengatasi kesalah-pahaman. 10. Wanita butuh kesetiaan, pria butuh dikagumi Ketika pria mengutamakan perasaan dan kebutuhan wanita dari pada dirinya sendiri, jiwa wanita menjadi lebih hidup setia dan merasa lebih spesial dan dikagumi. Saat wanita merasa bahwa dirinya adalah prioritas utama suaminya, akan lebih mudah baginya untuk mengagumi sang suami Cara mengagumu pria yang tepat dengan menunjukkan takjub senang dan bahagia. Pria merasakan kekaguman wanita, saat wanita menyukai selera humornya, kekuatannya, integritasnya, rasa mengertinya dan rasa cintanya. 11. Wanita butuh validasi, pria butuh disetujui Pria cukup hanya mendengarkan dan menerima perasaan wanita. Dengan cara ini wanita merasa dicintai. Pria memvalidasi perasaannya dan memenuhi hak wanita untuk merasakan emosi yang sedang dialami. Saat pria memvalidasi wanita secara terus menerus, wanita akan lebih banyak memberi ungkapan persetujuan yang pria butuhkan. Kuncinya adalah pria harus mengingat bahwa pria tak harus menyetujui pendata wanita untuk memvalidasi poerasaannya. Setiap lelaki ingin menjadi pahlawan bagi wanita yang dicintainya. Ketika pria menyadari bahwa ia bisa memenuhi kebutuhan istrinya, saat itulah pria merasa ia disetujui. Perlu ditandai bahwa penting bagi wanita untuk menunjukkan sikap menyetujui walau sebenarnya ia tidak sepakat dengan pendapat sang suami 12. Wanita butuh diyakinkan, pria butuh rasa percaya Pria menganggap begiru ia bisa sekali saja membuat wanita bahagia, sang wanita akan terus merasa dicintai selamanya. Pada hal wanita tak merasa seperti itu. Pria harus terus menerus menunjukkan bahwa ia peduli, mengerti, menhormati, memvalidasi dan setia pada sang wanita. Hanya dengan cara inilah sang wanita merasa diyakinkan, Sementara itu keberadaan pria lebihbutuh merasa dipercaya. Ketika wanita menunjukkan rasa percaya pada kemampuan dan karakter lelaki akan merasa disemangati. Rasa percaya membuat pria bisa melakukan apapun untuk membahagiakan wanita. Ketika merasa dipercaya pria termotivasi untuk memberikan keyakinan bahwa ia akan selalu mencintai wanita. Lihatlah betapa lebarnya perbedaan dasar ini. Untuk mencapai kesatuan ditengah perbedaan ini, lihatlah nasehat dalam I Korontus 7 : 3 – 4.
C. Hiduplah dan pertahankan Komitmen Perkawinan Salah satu kunci sebuah perkawinan yang sehat adalah memiliki komitmen yang kuat dalam membangun pernikahan bersama pasangan. Inilah komitmen perkawinan yang dapat membuat pernikahan sehat, berfungsi, dan menjadi berkat. 1. Memberi cinta yang terbaik pada pasangan dibanding kepada orang tua dan anak. 2. Tidak mengorbankan pasangan demi apa pun termasuk karier dan jabatan.
3. Belajar menghargai pasangan dengan memuji dan memberikan afirmasi sesering mungkin. 4. Berusaha mencukupkan kebutuhan pasangan baik secara fisik, finansial, emosi, maupun spiritual. 5. Berusaha merawat cinta dengan memberikan waktu yang terbaik pada pasangan. Menyediakan (bukan menyisakan) waktu untuk makan bersama, rekreasi, dan mengobrol. 6. Saat pasangan melakukan kesalahan, saya hanya membenci kesalahannya tetapi bukan pribadinya. Kami bersedia saling memaafkan karena Tuhan sudah lebih dulu memaafkan kami. 7. Jika Tuhan mengaruniakan anak, kami berdua akan mengasuhnya secara kompak dan dengan kasih sayang. Bertekad tidak akan mengabaikan anak dengan alasan apa pun. 8. Menerima pasangan apa adanya, bukan "ada apanya", dan berjanji tidak akan berusaha mengubah pasangan hanya demi keinginan saya (pribadi), tanpa memahami pasangan saya dengan baik. 9. Tidak menyerang atau menyakiti pasangan dengan kata-kata atau tindakan. Sebaliknya saya siap menjadi "advokat" (membela pasangan) saat dia "jatuh" atau sedang merasa terancam oleh situasi atau orang tertentu. 10. Saya menikahi orang yang saya kenal dengan baik. Karena itu, saya akan berusaha setia kepadanya dalam suka atau duka, saat cukup atau kurang, ketika sehat atau sakit, sampai kematian memisahkan kami. Kiranya Tuhan menolong kita semua.
Susunan Acara Pernikahan Secara Umum / Internasional Pagi (Prosesi Pagi) Morning Call Waktu: 03.00 Tempat: Rumah Hadir: Mempelai dan keluarga Peralatan: – Keterangan: Petugas membangunkan mempelai dan keluarga. Bisa secara langsung atau via telepon. Menuju ke Tempat Make Up Waktu: 03.30 Tempat: Perjalanan
Hadir: Mempelai dan keluarga Peralatan: – Keterangan: Mempelai dan keluarga menuju ke tempat make up. Make Up Waktu: 04.00 Tempat: Salon Hadir: Mempelai, keluarga, make up artist Peralatan: – Keterangan: Proses make up dimulai. Dilanjutkan dengan memakai gaun dan jas pengantin. Menuju ke Tempat Prosesi Pagi Waktu: 07.00 Tempat: Hotel / rumah Hadir: Mempelai dan keluarga Peralatan: – Keterangan: – Mempelai pria dan orang tua menuju ke hotel / rumah tempat prosesi pemasangan jas. – Mempelai wanita dan orang tua menuju ke hotel / rumah tempat prosesi penutupan waring. Prosesi Pemasangan Jas Waktu: 07.30 Tempat: Hotel / rumah mempelai pria Hadir: Mempelai pria, orang tua mempelai pria, pengapit, foto dan video Peralatan: jas, rompi, dasi, sarung tangan, korsase, hand bouquette, sepatu, kaos kaki Keterangan: – Mempelai Pria memberi hormat kepada papa dan mama – Pemasangan jas oleh papa dan mama – Pemasangan sarung tangan oleh papa dan mama – Pemasangan bunga jas (korsase) oleh papa dan mama, korsase dipasang terbalik – Penyerahan bunga tangan (hand bouquette) oleh papa dan mama – Papa dan mama mengapit mempelai pria, lalu berjalan ke pintu masuk kamar – Kedua pengapit sudah siap di pintu masuk – Kedua pengapit memberikan hormat kepada papa dan mama – Kedua pengapit bersalaman dengan mempelai pria – Papa dan mama menyerahkan mempelai pria kepada pengapit – Mempelai pria dan kedua pengapit berjalan ke mobil pengantin untuk menjemput mempelai wanita Prosesi Penutupan Waring Waktu: 08.00 Tempat: Hotel / Rumah mempelai wanita Hadir: Mempelai wanita, orang tua mempelai wanita, foto & video Peralatan: – Keterangan: – Mempelai wanita memberi hormat kepada papa dan mama – Mempelai wanita duduk di kursi, diapit oleh papa dan mama – Papa dan mama merapikan mahkota, anting, kalung, sarung tangan, dll. bersamaan – Penutupan waring oleh papa dan mama, mempelai wanita ikut merapikan
Menuju ke Tempat Prosesi Temu Pengantin Waktu: 08.00 Tempat: Perjalanan Hadir: Mempelai pria, pengapit Peralatan: Mobil pengantin Keterangan: – Sementara mempelai wanita melakukan proses penutupan waring, mempelai pria bisa menuju ke hotel / rumah mempelai wanita untuk bersiap melakukan prosesi temu pengantin. Prosesi Temu Pengantin Waktu: 08.30 Tempat: Hotel / rumah mempelai wanita Hadir: Kedua mempelai, orang tua mempelai wanita, pengapit, foto & video Peralatan: Keterangan: – Pengapit turun dari mobil, membukakan pintu mempelai pria – Orang tua mempelai wanita sudah menunggu di pintu masuk – Mempelai pria diapit pengapit berjalan ke pintu masuk kamar mempelai wanita – Mempelai pria dan pengapit memberi hormat ke papa dan mama – Pengapit menyerahkan mempelai pria ke papa dan mama – Papa dan mama mengapit mempelai pria masuk ke ruangan – Mempelai pria menjabat tangan mempelai wanita, lalu mencium tangan – Papa dan mama mundur – Mempelai wanita memutar korsase mempelai pria yang sebelumnya terpasang terbalik – Mempelai pria memberikan hand bouquette ke mempelai wanita Optional: Prosesi Langkahan Waktu: Setelah prosesi temu pengantin Tempat: Hotel / rumah mempelai wanita Hadir: Kakak salah satu mempelai yang belum menikah, kedua mempelai Peralatan: pita langkahan (dipasang di pintu), gunting, hadiah langkahan Keterangan: – Kedua mempelai bersalaman dengan kakak – Kakak menggunting pita langkahan – Kedua mempelai menyerahkan hadiah pelangkahan Siang (Pemberkatan dan Catatan Sipil) Menuju Tempat Pemberkatan Waktu: 09.30 Tempat: Perjalanan Hadir: Kedua mempelai dan seluruh keluarga Peralatan: – Keterangan: – Seluruh keluarga dan kedua mempelai menuju ke tempat pemberkatan untuk prosesi pemberkatan Prosesi Pemberkatan Waktu: 10.00 Tempat: Tempat permberkatan Hadir: Kedua mempelai, seluruh keluarga, saksi dan petugas pemberkatan Peralatan: –
Keterangan: – Koordinator lapangan yang ditunjuk mempersiapkan meja penerima tamu – Setelah pemberkatan selesai, dilakukan foto bersama dengan pemimpin pemberkatan dan keluarga Prosesi Catatan Sipil Waktu: 12.00 Tempat: Tempat pemberkatan / tempat catatan sipil Hadir: Kedua mempelai, orang tua, saksi, petugas pencatatan sipil, foto & video Peralatan: Amplop untuk petugas pencatatan sipil Keterangan: – Prosesi catatan sipil dipimpin oleh petugas pencatatan sipil Sore Istirahat Waktu: 12.30 Tempat: Hotel / rumah Hadir: Kedua mempelai dan keluarga Peralatan: – Keterangan: – Semua pihak dapat beristirahat – Petugas yang ditunjuk menuju ke tempat resepsi untuk mengatur dan mempersiapkan pesta resepsi Make Up Ulang / Retouch Waktu: 14.00 Tempat: Salon / Hotel Hadir: Kedua mempelai dan keluarga Peralatan: – Keterangan: – Kedua mempelai dan keluarga melakukan retouch di salon Malam (Pesta Resepsi) Persiapan Resepsi Waktu: 15.00 Tempat: Tempat resepsi Hadir: Koordinator lapangan Peralatan: – Keterangan: – Koordinator lapangan check ulang dekorasi, sound, lighting, layout meja, tempat parkir, sovenir, buku tamu, alat tulis, kotak sumbangan, gembok dan kunci kotak sumbangan – PIC yang lain yang bertugas dapat turut serta membantu persiapan resepsi Menuju ke Tempat Resepsi Waktu: 16.30 Tempat: Perjalanan Hadir: Kedua mempelai dan keluarga Peralatan: – Keterangan: – Kedua mempelai dan seluruh keluarga menuju ke tempat resepsi Foto Bersama Sebelum Acara Waktu: 17.00 Tempat: Tempat resepsi
Hadir: Kedua mempelai dan keluarga Peralatan: – Keterangan: – Foto bersama dengan anggota keluarga dilakukan – Foto bersama dilakukan lebih dulu supaya menghemat waktu pada saat pesta resepsi – Pukul 17.30 kedua mempelai dapat menuju ke ruang tunggu untuk menunggu pesta resepsi dimulai Penerimaan Tamu Waktu: 18.00 Tempat: Tempat resepsi Hadir: Orang tua mempelai dan petugas penerima tamu Peralatan: – Keterangan: – Para tamu mulai berdatangan – Orang tua dan petugas penerima tamu menyambut para tamu undangan – Band dapat mulai memainkan lagu Welcome Speech oleh MC Waktu: 18.15 Tempat: Tempat resepsi Hadir: MC Peralatan: – Keterangan: – MC naik ke panggung untuk memberi salam kepada tamu undangan – Orang tua mempelai mempersiapkan diri untuk memasuki ruang pesta Prosesi Masuk Orang Tua dan Saudara Kandung Waktu: 18.20 Tempat: Tempat resepsi Hadir: MC, orang tua mempelai, saudara kandung mempelai Peralatan: – Keterangan: – Band mulai memainkan musik pengiring masuknya orang tua dan saudara kandung mempelai – Urutan masuk: Orang tua mempelai pria Orang tua mempelai wanita Saudara kandung mempelai pria Saudara kandung mempelai wanita Prosesi Masuk Kedua Mempelai Waktu: 18.25 Tempat: Tempat resepsi Hadir: MC, kedua mempelai Peralatan: – Keterangan: – Band mulai memainkan musik pengiring masuknya kedua mempelai – Kedua mempelai memasuki ruang pesta resepsi – Kedua mempelai menuju ke atas panggung – Orang tua menyusul menuju ke atas panggung Kata Sambutan Waktu: 18.30
Tempat: Tempat resepsi Hadir: Perwakilan keluarga (untuk kata sambutan) Peralatan: Mic Keterangan: – MC mengundang perwakilan keluarga untuk naik ke atas panggung - Petugas yang ditunjuk menyerahkan mic kepada perwakilan keluarga – Perwakilan keluarga memberikan kata sambutan – Setelah selesai, perwakilan keluarga turun panggung Doa Bersama Waktu: 18.35 Tempat: Tempat resepsi Hadir: Perwakilan keluarga (untuk doa) Peralatan: Mic Keterangan: – MC mengundang perwakilan keluarga untuk naik ke atas panggung - Petugas yang ditunjuk menyerahkan mic kepada perwakilan keluarga – Perwakilan keluarga memimpin doa bersama – Setelah selesai, perwakilan keluarga turun panggung Tuang Shampagne Waktu: 18.40 Tempat: Tempat resepsi Hadir: Kedua mempelai Peralatan: Botol dan gelas shampagne Keterangan: – Kedua mempelai menuju ke meja shampagne – Kedua mempelai menuangkan botol shampagne – Kedua mempelai kembali ke tengah pelaminan Wedding Toast Waktu: 18.45 Tempat: Tempat resepsi Hadir: kedua mempelai, orang tua, MC Peralatan: Gelas toast (sudah diisi) Keterangan: – Pembagian gelas petugas – Toast bersama dipimpin oleh MC – Band memainkan lagu pengiring wedding toast – Kedua mempelai dan orang tua menuju ke meja pengantin untuk menikmati hidangan Makan Bersama Waktu: 18.50 Tempat: Tempat resepsi Hadir: – Peralatan: – Keterangan: – Hidangan mulai disajikan kepada seluruh tamu undangan Prosesi Wedding Cake Waktu: 19.00 Tempat: Tempat resepsi Hadir: Kedua mempelai
Peralatan: Pedang dan kue suap sayang Keterangan: – Band mulai memainkan lagu pengiring prosesi wedding cake – Kedua mempelai menuju ke meja kue pengantin – Mempelai pria menerima pedang dari petugas – Pemotongan kue pengantin oleh kedua mempelai – Suap sayang kedua mempelai Prosesi Wedding Kiss Waktu: 19.05 Tempat: Tempat resepsi Hadir: Kedua mempelai Peralatan: Kue suap sayang ke orang tua Keterangan: – Kedua mempelai menuju ke tengah pelaminan – Prosesi wedding kiss dipimpin oleh MC – Band mulai memainkan lagu pengiring prosesi wedding kiss – Suap sayang kepada orang tua mempelai pria – Suap sayang kepada orang tua mempelai wanita Foto Bersama dan Hiburan Waktu: 19.10 Tempat: Tempat resepsi Hadir: Kedua mempelai Peralatan: Daftar foto Keterangan: – Daftar foto dipanggil oleh MC, yang tidak muncul bisa dilompati – Orang tua mempelai bisa keliling untuk menyapa tamu undangan – Kedua mempelai bisa membagikan kue pengantin kepada para tamu undangan apabial ada waktu kosong Clossing Waktu: 20.00 Tempat: Tempat resepsi Hadir: Kedua mempelai dan orang tua Peralatan: Keterangan: – Orang tua dan kedua mempelai naik ke atas panggung – MC mengucapkan terima kasih – Orang tua dan kedua mempelai menuju ke pintu keluar untuk salaman – Setelah clossing selesai, acara dapat dilanjutkan dengan foto bersama lagi (bagi para tamu undangan yang belum sempat foto bersama sewaktu acara)
Sumber dan Refernsi buku : 1. ... “Kala cinta menyatu dalam pernikahan, Panduan Bina Pranikah Bina marga GKI. 2, Jonathan A. Trisna, Konseling Pra-Nikah. 3. Sutjipti Subeno, Indahnya Pernikahan Kristen; Momentum Jkt. 5. Vivian A, Soesilo, Bimbingan Pranikah, edisi 2 SAAT Malang.
6. Yakub Susabda, Marriage Enrichment, Pionir Jaya. 7. Sari dan cuplikan dari berbagai penulis dari internet.