40 0 61KB
Naskah Role Play Tanggap Darurat Bencana 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
BPBD (Zarfa) Pemda (Aini) Psikolog (Novandila) Bidan (Galuh) Ibu korban (Tri Ayu) Ayah Tiri (pelaku) (Yoelanda) Polisi (Ajeng) korban (Mutiah Aulia)
Dalam rangka mensinkronisasi dan mengintegrasi program kegiatan BPBD kabupaten/kota dalam menyusun rencana penanggulangan bencana searah dan terpadu, maka BPBD melakukan rapat koordinasi pada subklaster penanggung jawab kekerasan berbasis gender. Rapat ini dilakukan untuk mempersiapkan sewaktu-waktu jika terjadi bencana kembali sebagai salah satu perencanaan dalam penanggulangan bencana. Acara yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 juli 2018 dihadiri oleh Pemda, Ka.Polda Sulawesi Tengah, IBI, KPAI, dan BPBD. Berdasarkan pengalaman bencana sebelumnya, di beberapa daerah masih banyak kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak-anak. Untuk mengurangi peluang kejadian itu, penanggung jawab kekerasan berbasis gender menyarankan sebuah program tenda ramah perempuan. Tenda ramah perempuan berfungsi untuk pemisahan tempat pengungsi antara laki-laki dan perempuan, fungsi utamanya untuk menampung para sintas yang mengalami kekerasan. Selain itu, ditenda tersebut terdapat penyuluhan tentang kekerasan perempuan dan membantu dalam pengurangan traumatic bagi para sintas. (dibuat dialog) BPBD
: Assalamualaikum wr.wb, Selamat Pagi Bapak/Ibu.
Para Peserta Rapat : Wa’alaikumsallam wr.wb, Selamat pagi. BPBD
: Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat allah swt atas limpahan rahmat dan nikmatnya kita semua masih bisa berkumpul di tempat ini tanpa adanya halangan sedikitpun dan dalam keadaan sehat walafiat. sehingga bisa berkumpul bersama-sama dalam rapat koordinasi untuk mempersiapkan penanggulangan bencana kekerasan berbasis
gender. Baiklah untuk mempersingkat waktu mari kita mulai rapatnya. Pertama tama saya ingin mendengarkan data terakhir yang di dapat oleh IBI dan Kepolisian karena dalam situasi bencana tim mereka yang menjadi garda terdepan.
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Sub Pada tanggal 28 september 2018 terjadi gempa bumi yang berkekuatan 6 SR dan terjadi gempa susulan 7,4 SR yang berpotensi tsunami. Yang berdampak besar dalam gempa ini adalah daerah Donggala dan pusat gempa bumi berada di darat sekitar kecamatan sirenja kabupaten donggala. Akibat guncangan gempa bumi ini banyak memakan korban jiwa dan material ratusan rumah tertimbun lumpur hitam, yang mengakibatkan penduduk harus mengungsi. Dikarenakan rumah para penduduk di daerah donggala hancur diluluhlantahkan oleh bencana ini, banyak ratusan jiwa di evakuasi ke tempat yang aman. Pada saat terjadi bencana warga berkumpul di tenda pengusian, dikarenakan akan dilakukan pendataan oleh tim relawan yang ada. Pendataan dilakukan supaya BPBD dan Pemda dapat memberikan bantuan logistik kepada pengungsi. Bantuan logistik yang disediakan yaitu seperti tenda, kebutuhan pangan, air bersih, obatobatan, selimut dsb. Tujuan penyediaannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pengungsi pada situasi pasca bencana ini. Setelah pendataan sudah dilakukan maka kebutuhan logistic pun datang ke tempat lokasi bencana, pengungsi mulai dipindahkan ke tenda dengan ketentuan satu tenda hanya boleh di isi 1 keluarga.
TENDA sudah tersedia
Mulai dialog kekerasan seksual
Muthia seorang gadis remaja berusia 15 tahun adalah seorang korban bencana gempa, saat ini ia tinggal bersama Ibu dan Ayah tirinya di tenda pengungsian. Suatu hari ayah ; Ayah
; “muthia.. sini ikut ayah.”
Muthia
; “ mau kemana ayah.”
Ayah
; “udah ikut saja, jangan banyak Tanya!”
(muthia ikut sang ayah dengan muka seperti kebingungan karena tidak tau akan dibawah ayahnya kemana, tiba tiba mereka tiba disebuah tempat yang sepi agak jauh dari tenda pengungsian) Ayah
; “ bukak celana mu.”
Muthia
; “ aku tidak mau ayah”
Ayah ; “ cepat buka!!” ( ayah tiri muthia membuka celana muthia, tiba tiba terjadilah hal tersebut, ketika ayah muthia melakukan hal keji itu muthia tak bisa berkata apa apa dia hanya terdiam dan menangis) Tiba-tiba Bidan galuh ; “ hiii… apa yang kamu lakukan? Tolong-tolong ( teriah bidan galuh) Ayah tiri muthia langsung memakai baju dan celananya dengan muka yang ketakutan, bidan galuh langsung menutup tubuh gidis malang itu agar tidak dilihat warga yang datang ketika mendengar teriakan bidan galuh. Warga 1 dan 2
; “ ada apa bu bidan? “
Bidan galuh ; “ tolong bawah bapak ini ke tenda keamanan.” ( bd. Galuh memeluk gadis malang itu dengan erah, mengelus-elus pundak gadis itu dengan penuh kasih saying, gadis itu tampak sangat terpukul air matanya jatuh terus menerus membasahi pipinya, pandangannya kosong entah apa yang iya fikirkan) “
jangan takut nak ada aku, sekarang kamu aman. Jangan menangis kamu akan mendapatkan keadilan.” ( sambil menghapus air mata gadis malang itu) Di tenda keamanan itu ayah tiri muthia di introgasi tentang kejadian bejat itu, kemudian salah satu petugas menjemput ibu dari muthia. Diruangan yang terpisah muthia, ibunya dan bd. Galuh bertemu bidan galuh menyampaikan semua yang sudah terjadi antara muthia dan ayah tirinya, begitu terpukul ibu ayu mendengar anak gadis kecilnya yang sudah direnggut harta yang paling berharganya oleh ayah tirinya, air mata ibu ayu tak mampu untuk dibendung lagi menetes begitu saja ketika iya melihat gadis kecilnya itu tertunduk lemah dan seperti kehilangan harapan. Ibu ayu ; “ Maafkan ibu nak, ibu yang salah maafkan ibu.” ( sambil memeluk dan membelai pipi gadis kecilnya itu.” Bd. Galuh ; “ Ibu ini bukan tentang siapa yang salah, disini ibu harus menjadi orang yang paling kuat saat ini, ibu harus menguatkan muthia agar keceriaan anak manis ini kembali lagi. Kita harus membuat dia percaya bahwa tidak ada yang membeci dia disini, dia akan tetap diterima didalam masyarakat walau bagaimanapun muthia adalah korban disini dan kita semua harus melindungi dia. Ibu ayu ; “ iya bu bidan… terimakasih bu bidan “ Muthia memang masih terpukul, namun petus yang ada di tempat pengungsian tidak bisa hanya diam saja hal ini harus di tindak lanjuti. Rencana untuk membuat “ TENDA RAMAH PEREMPUAN” harus segera dibuat dengan berbagaimacam peraturan dan penunjang lainnya seperti disediakan penanggung jawab di tenda agar siapapun yang ingin bertemu dengan anak-anak atau wanita usia subur yang masih lajang harus ada tujuan yang benar-benar penting, pembuatan toilet umum khusus perempuan dan dibuat di dekat tenda perempuan itu juga, penerangan yang baik agar tidak terulangnya kejadian yang sama
Pemda
: “halo selamat pagi pak, saya bagian humas di wilayah jakarta timur. Saya ingin menyampaikan kondisi di wilayah kampung melayu mengalami banjir sampai 1.5 meter pak. Mohon di tangani dengan segera pak bagi para korban di kampung melayu.
BNPB
: “selamat pagi pak, baik akan tangani dengan segera pak”. Terimakasih atas informasi yang disampaikan”. Menelfon tim BNPB “selamat pagi, saya ingin memberikan tugas kepada tim BNPB untuk meng’cross check wilayah kampung melayu jakarta yang terkena banjir. Saya harap, data yang saya minta segera di konfirmasi ke saya. Trimakasih”. Menelfon Dinkes : selamat pagi pak, saya ingin menyampaikan informasi bencana banjir yang terjadi dikampung melayu pada jam 8.00 WIB karena luapan air di kali ciliwung. Saat ini banjir sudah mencapai 1.5 meter, dan merendam beberapa RW. Baik pak, trimakasih. Menelfon tim koordinasi profesi “selamat pagi, kepada koordinator tim diharapkan menghubungi profesi terkait untuk melakukan musyawarah pra-evakuasi korban bencana banjir di kampung melayu jakarta timur. Musyawarah akan dilakukan di kantor kecamatan kampung melayu jakarta timur. Trimakasih
Dinkes
: “saya ucapkan terimakasih atas partisipasi dari kalian semua yang telah bergabung dalam kegiatan tanggap darurat bencana ini, saya harap kalian dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Dan saya akan menentukan BNPB sebagai koordinator kalian. BNPB akan mengatur sistematis tanggap darurat bencana ini. Jika ada peralatan maupun kebutuhan kalian ada yang kurang, silahkan melapor ke bagian koordinator untuk melaporkannya ke pihak kami.
Koordinator : baik terimakasih bu, atas kepercayaan yang telah diberikan. Saya akan membagi tugas kepada teman-teman semua.
1. Kepada tim BNPB diharapkan dapat membantu jalannya evakuasi serta mendirikan tenda untuk tempat tinggal sementara bagi para korban. Dapat memantau kebutuhan pangan yang masuk, serta mencari donatur untuk menambah pemasukan bagi logistik. 2. Kepada dokter diharapkan dapat memberikan pelayanan bagi para korban. Terutama pada korban yang memiliki riwayat sakit tertentu. 3. Kepada bidan diharapkan dapat membantu pelayanan dokter. Terutama pada KIA dan remaja putri. Serta dapat memberikan fasilitas yang mempengaruhi kesehatan reproduksi. 4. Kepada polisi diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi korban, terutama pada remaja putri. Serta mengamankan barangbarang milik korban bencana. 5. Kepada PMI diharapkan dapan membantu tim BNPB untuk mengevakuasi korban. Serta membantu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan lainnya. Di malam hari suasana di lokasi pengungsian dengan angin yang berhembusan dan ramainnya korban pengungsian dengan tenda darurat yang sederhana ,dan koordinator bagian logistik membagikan menu makan malam nasi bungkus dan 1 botol sedang air mineral kepada para korban banjir. Korban : “ aduh nyeri banget lagi nih perut, klo lagi haid bikin sebel , udah gitu jauh lagi kamar mandi .. ibu korban : kamu kenapa olive ..? sakit perut , ya sudah kamar mandi dulu sana , mau ibu antar korban : gak usah bu , ibu kan lagi makan , gak apa –apa olive sendirian ke kamar mandi . ibu korban : hati – hati ya olive . ( lalu olive pun bergegas pergi menuju kamar mandi umum yang berada cukup jauh dari lokasi pengungsian dan terbatasnnya listrik
untuk penerangan di lokasi pengungsian , sehingga lampu di area kamar mandi terbatas dan kurang pencahayaan.) Korban : aduh sakit banget nih perut , pembalut dah penuh nih kayaknya , serem banget lagi nih kamar mandi ,yaudahlah mau gimana lagi enjoyin aja lah. Setelah keluar menganti pembalut , bekas pembalut tidak di bungkus plastik dan kurang bersih karena kurang terlihat oleh cahaya lampu tiba- tiba .. om pey : abis ngapain neng .., ikut bang yuk mumpung sepi nih ( memandang korban remaja ini dengan tatapan tidak biasa mengisyaratkan tatapan mesum )
dan
Korban : gak bang , saya gak mau ikut . Om pey : udah gak apa- apa gak ada yang liatin kok gak usah malu , biar abang temenin ya .. ( sambil mencolek dan menggenggam paksa pergelanggan tangan si korban remaja ) Dan korban remaja tersebut berusaha pergi menghindari om yang hendak melakukkan kejahatan kepadanya,.. ( Tiba –tiba hembusan angin yang cukup membuat bulu kuduk berdiri) Setan aii: wawww… ada mangsa nih , ahh ,,,aii masukin ahh.. Korban : kok kaya ga enak bgt ya ..merinding nih ( setan aii menempel mencoba merasuki tubuh korban) Setan aii : aii ..dah masukk ( Dan korban pun ditemukan oleh pengungsi lain dan segera di bawa ke tenda darurat dengan keadaan kesurupan setan )
Ibu korban : olive..olive , kamu kenapa nak ..sadar nak Korban : aku bukan olive , siapa itu olive , akuu aiii.. Ibu korban : olive sayang sadar nak ini ibu.. Korban ; ini aii ..aii mau kopi sama rokok dunhil Sambil korban di sadarkan oleh beberapa warga dan pengaman di pengungsian , dan diberikan minum teh hangat . sejam kemudian korban pun tersadar dari kesurupannya. Korban : ya ampun , aku dimana nih ..bu bu olive kok begini Ibu korban : olive ..olive kamu sudah sadar nak , bersyukur ibu nak kamu udah gak kesurupan lagi. Korban : ia bu , olive takut bu, takut .. Korban pun menceritakan kepada ibu dan kepada bidan mengenai hal yang dialami korban. Bidan : iya , olive kamu harus hati- hati ya kemana – mana , apalgi dalam kondisi darurat , harus ekstrra hati-hati Korban : ia olive , kasian ibu lagi makan olive gak mau menganggu , trus olive sakit haidnya dan haru ganti pembalut. Ibu korban : kamu kenapa gak bilang , olive mau ganti pembalut kan bisa ibu temani. Bidan : ya sudah ibu olive , besok besok bilang ya , kalau mau ke kamr mandi kan terbatas nih fasilitas , trus kalau ganti pembalut usahain bersih dan olive juga harus bersih alat vitalnya agar nyaman olivenya , usahakan juga membuang pembalut jangan sembarangan , buang ke tempat sampah yang sudah disediakan. Olive : baik bu bidan Bidan :untuk masalah om itu, sudah kami urus oleh pihak yang berwajib, tinggal kamu harus hati-hati , jangan sendirian ke tempat
yang sepi dari pengungsian dan juga teriak aja kalau ada apa-apa ,agar ihak keamanan dan warga tahu. Olive ; ia bu bidan habis saya bingung dan takut yang saya harus lakukan, Bidan : baik besok besok harus lebihhati –hati terus ya , dan jangan sungkan berbiacara kepada ibu kamu , atau bu bidan dokter dan pihak keamanan jika ada masalah, ya olive. Olive : baiik bu bidan terima kasih, saya akan lebih hati-hti lagi kalau ke kamar mandi , dan juga menjaga kebersihan diri saya ..terima kasih banyak bu bidan. .( sekian )