Analisa Struktur SNI MIDAS PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

ANALISA STRUKTUR 3

ANALISA STRUKTUR Analisia strtuktur yang dilakukan pada pekerjaan review desain jembatan andara ini meliputi: 1. Desain I Girder Beton Prategang 2. Desain sambungan Girder 3. Desain pelat lantai jembatan 4. Desain pier head Elemen-elemen struktur di atas ini merupakan elemen yang terpengaruh akibat adanya review desain jembatan andara ini.

3.1

DATA MATERIAL

3.1.1 Mutu Beton Gelagar Beton Prategang I girder

: K-500 (fc’=41.5 MPa)

Gelagar Beton cast in situ

: K-500 (fc’=41.5 MPa)

Pelat Lantai

: K-350 (fc’=29.5 MPa)

Pier Head

: K-350 (fc’=29.5 MPa)

Modulus elastisitas (E)

: 4700 √(fc')

Modulus Geser (G)

: E/2(1+v)

Berat jenis

: 24 kN/m3

Koefisien muai panas

: 11•10-6 /°C

3.1.2 Mutu Material Baja Tulangan Fy (BJTP24, Ø < 13mm)

: 240 MPa

Fy (BJTD39, Ø  13mm)

: 390 MPa

Modulus elastisitas (E)

: 200000 MPa

Poisson ratio ()

: 0.30

Modulus geser (G)

: E/2(1+v) = 76923 MPa

Berat jenis

: 78,5 kN/m3

-

-1

3.1.3 Mutu Material Baja Prategang PCI girder menggunakan baja prategang diameter 6”, dengan tegangan tarik putus 1860 Mpa dan tegangan leleh 1670 Mpa serta Jacking force 80%. 3.2

PERENCANAAN GELAGAR JEMBATAN Analisis girder ini terdiri dari pengecekan tegangan, pengecekan gaya ultimate, pengecekan deformasi, analisis diafragma, analisis angkur dan analisis bearing. Pengecekan tegangan balok prategang atau PCI I-Girder dilakukan pada tahap konstruksi dan setelah dikonstruksi. Pada tahap konstruksi pengecekan tegangan dilakukan ketika slab belum mengeras dan setelah slab mengeras (komposit). Adapun gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing tahapan diperlihatkan pada tabel berikutnya. Pengecekan tegangan-tegangan yang yang terjadi selama konstruksi dan pasca konstruksi dilakukan pada lokasi-lokasi berikut:

Gambar 3.1 Posisi Tegangan yang dianalisis pada PCI I-Girder

Tegangan ijin untuk gelagar beton prategang dengan mutu beton K-500 (fc’=41.5 MPa) dan pelat lantai jembatan dengan mutu beton K-350 (fc’=29.5 MPa) adalah sebagai berikut: Tegangan ijin beton K-500 untuk kondisi transfer adalah sebagai berikut: 

Tekan : 0.6 x (0.8fc’)

= 19920 kPa



Tarik : 0.5 x sqrt(0.8fc’)

= 2881 kPa

Tegangan ijin beton K-500 untuk kondisi setelah transfer adalah sebagai berikut:

-

-2



Tekan : 0.45 x fc’

= 18675 kPa



Tarik : 0.5 x sqrt(8fc’)

= 3221 kPa

Untuk tegangan ijin tekan pada beton K-350 pelat lantai jembatan adalah sebagi berikut: 

Tekan : 0.45 x fc’

= 13073 kPa



Tarik : 0.5 x sqrt(8fc’)

= 2695 kPa

TAHAPAN KONSTRUKSI Tahap-1

BEBAN - Berat sendiri

KETERANGAN - Slab belum dicor

- Beban prestress - Efek creep & Shrinkage Tahap-2

- Berat sendiri

- Slab belum mengeras

- Beban prestress

- Penampang belum komposit

- Efek creep & Shrinkage - Berat RC Plate - Beban Slab - Beban Difragma Tahap-3

- Berat sendiri

- Slab sudah mengeras

- Beban prestress

- Penampang komposit

- Efek creep & Shrinkage - Berat RC Plate - Beban Slab - Beban Difragma Tahap-4

- Berat sendiri

- Slab sudah mengeras

- Beban prestress - Efek creep & Shrinkage t = 1000 day

- Penampang komposit - t = 10000 day untuk

- Berat RC Plate - Beban Slab - Beban Difragma Post Construction

- Berat sendiri - Beban prestress

Kombinasi Beban Service 1.3DL + 1.0PT + 1.0CS + 2.0SDL + 1.8LL + 1.8PDS

- Efek creep & Shrinkage t = 1000 day

- Beban Permanen (DL)

- Berat RC Plate

- Beban Mati Tambahan (SDL)

- Beban Slab

- Beban Prestress (PT)

- Beban Difragma

- Beban Efek Creep dan Shrinkage (CS)

- Beban trotoar

- Beban Lalu Lintas (LL)

- Beban lalu lintas

- Beban pejalan kaki (PDS)

- Beban pejalan kaki

-

-3

Perencanaan jembatan ini dibantu dengan menggunakan program MIDAS Civil. Perhitungan struktur jembatan dilakukan dengan menggunakan metode staging analisis, dimana analisa dilakukan berdasarkan sesuai dengan metode pelaksanaan yang nantinya dilakukan pada saat pekerjaan fisik dilaksanakan. a. Stage -1 tahap-1 yaitu erection girder, girder yang sudah di stressing kemudian diletakan pada pilar dan abutment, dimana balok girder masih tertumpu sederhana (perletakan masing-masing girder fix dan move). Beban yang harus dapat diakomodir oleh gelagar yaitu berat sendiri gelagar, beban prestress tahap 1 dan efek creep dan shrinkage.

Gambar 3.2 Stage-1

b. Stage-2 Tahap-2 yaitu pegecoran connection girder/ girder cast in situ, girder yang sudah diletakan pada pilar dan abutment, dimana balok girder masih tertumpu sederhana (perletakan masing-masing girder fix dan move) kemudian disambungkan dengan girder cast in situ. Pada tahap ini Tendon continous pada tahap ini masih belum aktif. Beban yang harus dapat diakomodir oleh gelagar yaitu berat sendiri gelagar, beban prestress tendon 1 dan efek creep dan shrinkage.

Gambar 3.3 Stage-2

c. Stage-3 Tahap -3 yaitu tahap dimana gelagar antar gelagar sudah monolit, sehingga dilanjutkan dengan stressing tendon continuous, pengecoran pelat lantai dan pemasangan diafragma dilaksanakan, pada kondisi ini beton basah (wet concrete) masih bersifat sebagai beban, gelagar sudah terjadi ikatan sehingga perletakan girder berubah dari balok sederhana (fix-Move-fix-move-fix-move) menjadi -

-4

continuous

(move-fix-move-move-move-move).

Beban

yang

harus

dapat

diakomodir oleh pilar pada tahap ini yaitu beban akibar berat sendiri pilar berat gelagar dan berat beton basah (wet concrete),.sedangkan beban yang harus dapat diakomodir oleh gelagar yaitu berat sendiri gelagar dan berat beton basah (Wet concrete), beban prestress tendon 1 dan tendon continuous dan efek creep dan shrinkage

Gambar 3.4 Stage-3

d. Stage-4 Pada tahap 4 struktur atas tahap dimana gelagar sudah menyatu dengan slab (composite) dan girder sudah terjadi continounitas dengan bentang lainnya.

Gambar 3.5 Stage-4

e. Stage-5 Pada tahap 5 seluruh tahapan pekerjaan dan tahapan pekerjaan telah diselesaikan, kemudian girder diberi beban creep dan shrinkage 10000 hari.

Gambar 3.6 Stage-5

Dari Hasil Analisis jumlah tendon yang diperlukan pada girder yaitu : 1. Tendon 1 (Precast Bentang 22.0 dan 26.15 m)

= 18 strand dia. 0.6”

2. Tendon 2 (Continous)

= 16 strand dia. 0.6”

Posisi tendon 1 dan tendon 2 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.7 Tendon 1 (A1-P1 (21.8 m + 25.8 m )

Gambar 3.8 Tendon 2 (Continous) (A1-P1 (21.8 m + 25.8 m)

-

-5

Dengan jumlah tendon yang terpasang didapatkan tegangan yang terjadi pada girder tidak melampaui tegangan ijin yang disyaratkan. 3.2.1 Pengecekan Tegangan Gelagar Eksterior A. Tegangan Tahap 1 (Slab Belum di Cor) Diagram tegangan gelagar tahap 1 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.9 Tegangan Tahap I pada Serat Atas Gelagar Bentang 30.8 m Elemen Part-1

Max = -3310 kN/m2