1pengantar Audit Lingkungan OKE [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

AUDIT SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Zul Endria, S.Pi, M.Si Email: [email protected] ; 081372731626

LATAR BELAKANG Audit lingkungan hidup wajib diterapkan apabila suatu usaha atau kegiatan

memiliki

indikasi

pelanggaran

terhadap

peraturan

perundang-undangan lingkungan hidup atau melakukan pencemaran lingkungan sebagaimana disebutkan dalam PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Diperlukan suatu mekanisme verifikasi audit lingkungan yang jelas dan pedoman yang mengatur tentang pelaksanaan audit lingkungan.

• Kegiatan Pembangunan perumahan, transportasi, industri, penyemprotan insektisida, dll.

• Dampak lingkungan – Dampak Sosial – Dampak Ekonomi – Dampak Biofisik – Dampak kesehatan

PENGATURAN

Dasar Konstitusional 1. Alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945 : “…..melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia …..” 2. Pasal 33 ayat 3 “ Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”

AUDIT

PROSES PRODUKSI, DISTRIBUSI, MANFAAT EKONOMI

BIAYA LINGKUNGAN

Pembangunan Ramah Lingkungan: Eco-labelling Audit Lingkungan ISO 14000

KEPMEN LH RI

No. 42/MENLH/11/94

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN

Setiap bidang usaha atau kegiatan wajib memelihara kelestarian kemampuan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan. AUDIT LINGKUNGAN merupakan alat yang efektif dan bermanfaat bagi suatu usaha untuk mengelola lingkungan hidup AUDIT LINGKUNGAN merupakan proses kajian sistematis, terdokumentasi, berkala, dan objektif terhadap prosedur dan praktek pengelolaan LH AUDIT LINGKUNGAN dapat membantu menemukan upaya penyelesaian yang efektif ttg masalah LH

PRINSIP DASAR AUDIT LINGKUNGAN AMDAL

KINERJA MANAJEMN PENG. NGKUN LIG AN

KELESTARIAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

KAJIAN LINGKUNGAN

AUDIT LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL AUDITING) Audit lingkungan merupakan suatu penilaian yang sistematis, obyektif dan yang didokumentasikan mengenai dampak dan aktivitas usaha terhadap lingkungan ((rob gray, jan bebbington dan diane walters) Audit lingkungan merupakan suatu penelaahan yang sistematis dan mendalam mengenai operasi dan praktik suatu usaha untuk mengidentifikasi masalah lingkungan dan merekomendasikan apa yang harus dilakukan (Patrick Carson dan Julia Mouleden) Audit lingkungan mempunyai 3 tujuan, yaitu: • Ketaatan terhadap lingkungan • Bantuan dalam akuisisi dan penjualan aktiva • Pengembangan korporat terhadap misi penghijauan

TIGA TAHAP EVOLUSI DALAM MANAJEMEN LINGKUNGAN • TAHAP I: PEMECAHAN MASALAH – Dalam tahap ini, usaha perusahaan dalam menangani lingkungannya hanya untuk menghindari gangguan. Fokus utama adalah pada pemecahan masalah lingkungan yang segera dan penting untuk segera ditangani. Disini, sistem manajemen lingkungan cenderung tidak formal. Mereka cenderung hanya menekankan pada hukum dan peraturan yang perlu. • TAHAP II: MENGELOLA KETAATAN – Dalam tahap II, perusahaan membangun suatu sistem yang lebih formal untuk mengelola tingkat ketaatan.Fokus utama dalam sistem manajemen lingkungan adalah pada mencapai dan memelihara tingkat ketaatan yang diinginkan dengan berbagai persyaratan peraturan. • TAHAP III: MENGELOLA KEPASTIAN LINGKUNGAN – Dalam tahap III, perusahaan tidak hanya taat terhadap sistem yang formal, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan menganggap penting. Fokus utama adalah pada membangun sistem manajemen lingkungan yang menekankan melindungi sumberdaya internal dan lingkungan eksternal dari kerugian dengan mencari dan mengantisipasi risiko dan juga dengan mengelola risiko yang disebabkannya.

MASALAH LINGKUNGAN YANG RELEVAN • • • • • • • • • • • • • • • • •

Perubahan iklim yang disebabkan manusia Daur ulang Litigasi (Penyelesaian Sengketa/kasus/tuntutan melalui pengadilan) terhadap pelanggaran lingkungan Kecelakaan Perusakan terhadap tanah, air, dan udara Penggunaan energi Penyimpanan, penggunaan, dan transportasi dari material yang berisiko Analisis daur hidup dari produk Pengelolaan dari barang-barang sisa Kerapian lingkungan Pembangkit tenaga nuklir Proses industrial Suara kegaduhan (kebisingan) getaran Pembersihan akhir Minimisasi sumberdaya Penanaman pohon/tanaman Penerangan yang berlebihan

Mengapa Audit? 

Audit lingkungan adalah instrumen berharga untuk memverifikasi dan membantu penyempurnaan kinerja lingkungan



Audit perlu dilakukan secara berkala, untuk menentukan apakah sistem yang dilaksanakan sudah sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan telah dijalankan dan dipelihara secara benar

UTK MENGETAHUI KINERJA LINGKUNGAN  



AUDIT LINGKUNGAN PERINGKAT PENGELOLAAN LINGKUNGAN VERIFIKASI DOKUMEN MEMUAT GAMBARAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN YG DILAKSANAKAN. UTK KOMPONEN YG BELUM BAIK AUDIT LINGKUNGAN SEBAGAI EARLY WARNING SYSTEM DLM PENG LINGKUNGAN MENCARI CARA PENYELESAIAN MASALAH BAGI BEBERAPA KOMPONEN YG BELUM BERHASIL MENANGGULANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN

AUDIT LINGKUNGAN MERUPAKAN DOKUMEN YG DAPAT MEREALISASI PELAKSANAAN ; 





SOP (Standart Operating Procedure) terhadap Pengoperasian peralatan atau kegiatan pengelolaan lingkungan Pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan dr proses reused atau recycle dari limbah yg terjadi/timbul Sebagai tanggap darurat atau early warning sistem thd terjadinya kerusakan atau pencemaran lingkungan

AUDIT LINGKUNGAN DI INDONESIA Sesuai dengan GBHN 1993, sistem yang dianut dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan. “Pembangunan yang dilakukan untuk mengolah sumber daya alam, tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.”  Dasar

hukum upaya pelestarian lingkungan hidup adalah Undang undang no 4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup sekarang dikenal PP No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.  Pelaksanaan audit lingkungan hidup bersifat sukarela dan pemerintah tidak mewajibkan semua perusahaan melakukan audit lingkungan, namun pemerintah berhak melakukan pemeriksaaan

PENGERTIAN AUDIT LINGKUNGAN 

Proses menemukan tingkat yang dipilih dari suatu organisasi untuk mentaati persyaratan peraturan dan kebijakan serta standar internal.



Menurut The International Chamber of Commerce 1989: Audit lingkungan merupakan pengujian yang sistematis dari interaksi antara setiap operasi usaha dengan keadaan sekitarnya.

Definisi Audit

(KLH: Kep. MenLH No.42 Thn 1994) 

Audit Iingkungan : Suatu Alat Manajemen yang meliputi

evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik, dan tentang bagaimana suatu kinerja organisasi , sistem manajemen dan peralatan dengan tujuan memfasiltasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan terhadap Peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan Lingkungan .

Definisi Audit (SML ISO/SNI 14010) 

Suatu proses verifikasi tersistemasi dan terdokumentasi untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif untuk menentukan apakah SML dari organisasi sesuai dengan kriteria audit SML yang dibuat organisasi, dan untuk mengkomunikasikan hasil proses ini kepada manajemen

Definisi Audit (US-EPA) 

Suatu pemeriksaan yang sistematis, terdokumentasi, periodic dan obyektif berdasarkan aturan yang tersedia terhadap fasilitas operasi dan praktek yang berkaitan dengan pentaatan kebutuhan lingkungan

Definisi Audit A.H. Millichamp 

Suatu penilaian yang sistematis, didokumentasikan, berkala, dan obyektif bagaimana organisasi, manajemen, dan semua aktiva memiliki kontribusi untuk mengamankan lingkungan dengan melakukan pengendalian manajemen terhadap lingkungan termasuk memenuhi persyaratan dan standar-2 yang berlaku

Beberapa catatan dari definisi diatas: 1.

2.

Audit lingkungan merupakan alat manajemen, akan tetapi dapat juga digunakan sbg alat dari badan pengatur dan setiap kelompok yang berhubungan dalam menilai kinerja lingkungan. Audit lingkungan harus sistematis (bukan semarangan), didokumentasikan, berkala (bukan hanya sekali), dan obyektif (tidak menutupi kesalahan).

3. 4. 5. 6.

Audit lingkungan meningkatkan kinerja / performa. Tujuan audit lingkungan adalah memberi kontribusi untuk mengamankan lingkungan. Audit lingkungan merupakan bagian dari sistem manajemen. Audit lingkungan berhubungan dengan menilai kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan persyaratan peraturan, akan tetapi juga dengan standar yang sesuai menurut pandangan manajemen.

TUJUAN 

Tujuan audit adalah untuk menentukan apakah SML sesuai dengan pengaturan pengelolaan lingkungan yang sudah direncanakan dan apakah SML sudah diterapkan secara benar dan dipelihara • • • • • • • •

Perolehan jaminan pentaatan Pertanggungjawaban keuangan Perlindungan terhadap pertanggungjawaban pegawai Penemuan fakta dalam hal pendapatan dan pengeluaran Pengawasan dan pelaporan adanya biaya pentaatan Pengiriman informasi diantara beberapa unit operasi Peningkatan kesadaran lingkungan Pengawasan terhadap tanggungjawab manager

FUNGSI      

Upaya peningkatan pentaatan terhadap perundang-undangan lingkungan; Dokumen pelaksanaan standar operasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan; Jaminan untuk menghindari perusakan lingkungan; Penyempurnaan AMDAL; Upaya perbaikan penggunaan sumber daya; Upaya untuk meningkatkan sustainabilitas.

KEUNTUNGAN       

Menimbulkan pentaatan yang lebih baik Early warning system yang baik Mengurangi resiko denda dan gugatan Menimbulkan persepsi yang lebih baik Mengakibatkan penghematan biaya yang potensial Meningkatkan pengalihan informasi Meningkatkan kesadaran lingkungan

KERUGIAN     

Gambaran pengamatan sepintas sehingga tidak mewakili pengoperasian yang sebenarnya; Belum adanya format yang seragam dalam melaksanakan audit dan sistem penulisan laporan Hasil dari audit lingkungan dapat digunakan untuk menuntut perusahaan, jika ada issue yang kritis atau meresahkan; Perusahaan yang telah membuat laporan audit lingkungan wajib melaksanakan program yang disarankan di dalamnya; Selama proses audit kemungkinan terjadi penghentian sementara pengoperasian pabrik;

SASARAN AL 2 Aspek, yaitu: 1.

MENGETAHUI KINERJA a. b. c. d.

2.

Organisasi Sistem Manajemen Peralatan Pentaatan Peraturan Perundang-undangan

Pelaksanaan Pengendalian Dampak Lingkungan. Secara langsung menilai dan mengevaluasi pengendalian tersebut

JENIS-JENIS AUDIT          

Audit Ketaatan Audit Manajemen Audit Produksi Bersih dan Minimalisasi Limbah Audit Konservasi Air Audit Konservasi Energi Audit Lahan Tercemar Audit Pernyataan Kinerja Lingkungan Audit Sistem Manajemen Lingkungan Audit Due Diligence dsb

Audit Sistem Manajemen Lingkungan (SML)/ Environmental Management System (EMS) Audit 





Audit yang bertujuan untuk melihat sistem pengelolaan lingkungan suatu usaha atau kegiatan apakah sudah sesuai standar. EMS Audit ini umumnya bersifat sukarela (voluntary) untuk menilai sistem pengelolaan lingkungan apakah sudah sesuai dengan sistem yang dijadikan acuan (misalnya ISO standard). Acuannya pada standar-standar yang berlaku atau diberlakukan untuk kegiatan atau usaha.

AUDIT DUE DILIGENCE 

Audit Due diligence bertujuan untuk mendapatkan suatu gambaran atau informasi aspek hukum mengenai suatu perusahaan, harta kekayaan tertentu atau hubungan hukum tertentu sehingga hasil due diligence merupakan salah satu bahan pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan (misalnya investor) dalam mengambil keputusan sehubungan dengan transaksi yang akan dilakukan, seperti akuisisi saham atau harta kekayaan, merger, konsolidasi, emisi efek ataupun pemberian pinjaman.

Klasifikasi Auditor (EARA) Associate Environmental Auditor  Lead EMS Auditor  Environmental Auditor  EMS Auditor  Principal Environmental Auditor 

Pelaksanaan Audit Lingkungan Tetapkan tujuan audit lingkungan  Persiapan untuk audit  Pengumpulan data  Melakukan assessment  Melaporkan hasil temuan  Melaksanakan rekomendasi  Memonitor hasilnya dan melanjutkan audit 

Prinsip Pelaksanaan Audit (I)  Audit

Lingkungan (AMDAL)

 Aspek

Manajemen  Aspek Produksi  Aspek Lingkungan  Aspek Sosial Masyarakat

PRINSIP AUDIT 1. Ethical conduct (Etika pelaksanaan) 2. Fair presentation (Penyampain yang adil) 3. Due professional care (Memperhatikan cara kerja yang profesional) 4. Independence and objective (Tidak memihak). 5. Evidence (Bukti)

Elemen Penting AL Komitmen Manajemen  Obyektivitas Team Audit  Kompetensi Profesional  Prosedur Sistematik dan Jelas  Laporan Tertulis  Jaminan Mutu Sistem Audit  Follow Up 

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN  alat yang memberikan metode untuk melakukan

pengelolaan lingkungan secara sistematis terhadap aktifitas, produk dan jasa suatu organisasi dan membantu organisasi tersebut untuk mencapai kewajiban dan kinerja yang telah ditetapkan. Kebijakan Lingkungan

plan

Perencanaan

Do

act check

Review oleh

Pelaksanaan / Implementasi Pemantauan & Tindakan

Pola Umum SML

Model SML- ISO 14001

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN di INDONESIA

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN WAJIB UKL UPL ANDAL RKL RPL AUDIT WAJIB

SUKARELA ISO 14001 Responsible Care Produksi Bersih

MENGGUNAKAN SML WAJIB YANG MANA ? AMDAL UKL UPL

AUDIT WAJIB

?

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SUKARELA Tuntutan Standar Pengelolaan Yang Tinggi dari Masyarakat

tekanan

Peraturan Lingkungan Hidup semakin ketat & komplek

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

SISTEM MANJEMEN LINGKUNGAN SUKARELA Komponen Umum dalam Sistem Manjemen Lingkungan  mengidentifikasi dampak kegiatan terhadap kegiatan;  memahami peraturan-peraturan hukum yang akan ditanggung pada saat ini dan di masa depan;  mengembangkan program untuk melakukan perbaikan;  menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program;  melakukan pemantauan terhadap kinerja secara periodik (DeSimone and Popoff 1997).

KRITERIA KETIDAKPATUHAN DAN KEWENANGAN (KEPMEN LH 30/2001) Kriteria ketidakpatuhan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan Perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang menjadi dasar dikeluarkannya perintah pelaksanaan audit lingkungan hidup yang diwajibkan,meliputi: a. ketidakpatuhan terhadap baku mutu lingkungan hidup, dan atau; b. ketidakpatuhan terhadap kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dan atau; c. ketidakpatuhan terhadap persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilakukan, dan atau; d. ketidakpatuhan yang mengindikasikan bahwa penanggung jawab usaha dan atau kegiatan tidak memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup atau tidak melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan secara efektif.

METODOLOGI AUDIT LINGKUNGAN 1. Daftar isi (Table of Content) 2. Daftar Uji Sederhana (Checklist) 3. Questionare 4. Pedoman (Guideline) 5. Sistem Peringkat (Rating System)

METODE QUESTIONER Memberikan arahan dan petunjuk kepada auditor dalam mengisi daftar pertanyaan dan atau cara mengajukan pertanyaan Pada metode ini, jawaban pertanyan sudah tersedia. Contoh bentuk jawaban yang disediakan pada metode ini: 1. Jawaban pertanyaan langsung menunjukkan perbedaan secara jelas dalam bentuk: “yes/no/unknown” 2. Jawaban menunjukkan tingkat implementasi: - No action/not yet been taken - Action on progress - Limited presence - Adequate presence - Not appleciable

Check List Cara ini dipilih jika telah memiliki informasi atau data yang cukup banyak. Informasi parameter yang diaudit diberikan dengan data atau deskriptif. Seluruh anggota tim dimintai pendapatnya dan kemudian dibuat daftar (list). Daftar ini kemudian diuji oleh tim auditor

METODE SISTEM PERINGKAT  Bentuk

dasar: daftar pertanyaan dan pemberian nilai (skor)  Contoh: Berdasarkan tingkat nilai implementasi/ keberadaan: - Nilai 5 : telah dilaksanakan semua - Nilai 1-3 : baru dilaksanakan sebagian - Nilai 0 : belum dilaksanakan

MENCEGAH DUPLIKASI Untuk mencegah duplikasi fungsi audit internal:  Periksa audit internal  Penetapan kompetensi audit, program audit, metodologi/protokol, dan pelaporan dan tindakan koreksi  Periksa ketidaksesuaian dan konsentrasi pada bagian dimana organisasi telah mengidentifikasi ketidaksesuaian

PERBEDAAN AUDIT LINGKUNGAN dan AMDAL

Prinsip Pelaksanaan Audit (III)  Audit Limbah  Aktivitas; Identifikasi, observasi, measuring, recording dan analysing  Tahapan: • Identifikasi proses industri • Lingkupan input proses produksi • Lingkupan output proses produksi • Analisis neraca massa dan air • Identifikasi alternatif reduksi limbah • Cost Benefit analysis dan action plan

Audit EMS/SML Sebaiknya mencakup : a. Kegiatan dan lingkup yang diperhatikan dalam audit b. Frekuensi audit c. Metodologi audit dan bagaimana audit dilaksanakan d. Tanggung jawab yang dikaitkan dengan pengelolaan dan pelaksanaan audit e. Komunikasi atas hasil audit f. Kewenangan auditor/assesor untuk melaksanakan audit

Butir-butir yang dimasukkan dalam laporan audit SML 





Organisasi dan Personel (Nama perusahaan yang diaudit,

struktur organisasi, nama personel yang berparsisipasi dalam audit, nama anggota tim audit) Protokol Audit (Lingkup, tujuan dan rencana audit, kriteria audit yang disetujui, jangka waktu audit, daftar distribusi laporan audit) Temuan Audit (Identifikasi kerahasiaan yang berkaitan dengan isi audit, ringkasan proses audit, temuan audit dan kesimpulan atas kesesuaian SML terhadap kriteria audit SML/apakah sistem dapat dilaksanakan dan dipertahankan/ apakah manajemen internal mampu menjamin kesesuaian secara berkelanjutan)

Daftar Periksa Penerapan SML Yang harus diingat ! Teknik keahlian audit dasar dan proses audit serupa dengan metoda mengaudit Sistem Manajemen Mutu, perbedaannya terletak pada penggunaan “aspek lingkungan yang signifikan” yang digunakan sebagai dasar penelusuran temuan.

AUDIT TRAIL (RANGKAIAN KEG AUDIT) Aspek Tujuan dan Sasaran

Pemantauan Operasional Audit dan Review Pelatihan Komunikasi Kontraktor Kebijakan

Mereview Dokumen Yang perlu dikaji setidaknya adalah: Manual SML  Rekaman dari Aspek/Dampak lingkungan yang signifikan  Rekaman peraturan lingkungan  Setiap perijinan, pernyataan dan otorisasi 

Pengkajian Manual Apakah isi dan rekamannya mencakup semua elemen dalam standar?  Apakah semua bukti yang didokumentasi memenuhi persyaratan yang berlaku  Apakah terdapat referensinya untuk segala sesuatu yang harus dilaksanakan dalam standar 

Mengaudit Pentaatan 

Mengaudit pentaatan (compliance) terhadap peraturan; Surat ijin, ijin pembuangan ?  Peraturan khusus lainnya?  Aspek lingkungan signifikan mana yang mempunyai persyaratan peraturan?  Bagaimana jaminan pentaatannya?  Pemeriksaan dilakukan untuk setiap item ataukah hanya sampel yang mewakili? 

Mengaudit Dokumen 

Yang diperlukan: Program/Rencana Audit  Laporan Review Dokumen  Laporan Kunjungan Awal  Laporan Audit Awal dan Non-compliance  Jadwal Audit yang Periodik  Bukti obyektif yang didapat ketika dilakukan audit 

Program Audit Termasuk didalamnya: Tanggal dan waktu audit  Nama dan alamat klien  Identifikasi team yang datang  Area yang akan dikunjungi dan perkiraan waktunya  Waktu untuk masing-masing auditor bertemu 

Laporan Review Dokumen Termasuk didalamnya: Identifikasi dokumen yang dikaji dan status setiap isu-nya  Identifikasi para pengkaji  Tanggal  Identifikasi klien 

Laporan Kunjungan Awal     

Nama dan alamat klien Identifikasi tim audit Tanggal audit Referensi terhadap Laporan Review Dokumen Referensi terhadap dokumentasi yang telah diperiksa dan status isu-nya

Laporan Audit Awal Harus termasuk:  Nama dan alamat klien  Identifikasi tim audit  Tanggal audit  Referensi terhadap Laporan Kunjungan Awal

Jadwal Audit Periodik Harus termasuk:  Nama dan alamat klien  Tanggal audit surveillance (biasanya 6 bulanan/ satu tahunan)  Lokasi/elemen yang diperiksa setiap saat  Lokasi/elemen yang diperiksa pada waktu yang berbeda

Proses Audit 

Menguji Efektivitas dari EMS      

Apakah direncana, diimplementasikan dan berjalan baik? Memilih “Aspect Trails”, apakah aspek2 mewakili? Siapa bertanggungjawab? Apakah ditunjang pemahaman dan pelatihan yang sesuai? Kalibrasi? Komunikasi? Housekeeping? Agenda pengkajian manajemen? Jadwal audit internal, laporan? Bukti tindakan perbaikan? Bukti perbandingan kemajuan terhadap tujuan/sasaran?

Proses Audit 

Mencatat Ketidaksesuaian (Non-Conformities) Didasarkan pada bukti autentik  Requirement – Failing – Evidence  Mencatat ketidaksesuaian major  Mencatat ketidaksesuaian minor 

Langkah-2 Dasar Proses Audit Lingkungan Mendokomentasikan ruang lingkup

Perencanaan Audit Dalam kertas kerja

Memahami sistim & prosedur manajemen internal

Mencatat pemahaman Dalam kertas kerja

Menilai kekuatan2 & kelemahan2

Mencatat penilaian kelayakan atas

Disain sistem Verivikasi dokumen

Mengumpulkan bukti audit Rencana & hasil pengujian

Menilai temuan audit

Penjelasan catatan

Disposisi dari seluruh temuan dan observasi Mendokumentasikan

Kertas kerja

Melaporkan temuan audit Diskusi atas temuan dengan manajemen fasilitas

arsip Mendokumentasikan temuan

Tindak lanjut audit

Yang signifikan dalam laporan

Kepada manajemen

Lap. audit

Mencegah Duplikasi Untuk mencegah duplikasi fungsi audit internal:  Periksa audit internal  Penetapan kompetensi audit, program audit, metodologi/protokol, dan pelaporan dan tindakan koreksi  Periksa ketidaksesuaian dan konsentrasi pada bagian dimana organisasi telah mengidentifikasi ketidaksesuaian

ISO 14001  

ISO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar ini dapat dipergunakan oleh oleh organisasi/perusahaan yang ingin:  menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya  membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standar  memperoleh sertifikat

ISO 14001      

Beberapa manfaat penerapan ISO adalah: menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan meningkatkan kinerja lingkungan memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan menurunkan resiko pertanggungjawaban lingkungan sebagai alat promosi untuk menaikkan citra perusahaan

ISO 14001 

Selain manfaat di atas, perusahaan yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu mempersiapkan biaya-biaya yang akan timbul, diantaranya: waktu staf atau karyawan  penggunaan konsultan  pelatihan 

ISO 14001 

Standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan telah diterbitkan pada bulan September 1996, yaitu ISO 14001 dan ISO 14004. Standar ini telah diadopsi oleh pemerintah RI ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi SNI-19-14001-1997 dan SNI-19-14001- 1997.

Elemen ISO 14001 

ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action), sehingga elemen- elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar EMS, yaitu:      

Kebijakan (dan komitmen) lingkungan Perencanaan Penerapan dan Operasi Pemeriksaan dan tindakan koreksi Tinjauan manajemen Penyempurnaan menerus