Rizki Putri Post SC + Oligohidramnion [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. S DENGAN P1001 POST SC HARI KE 0 + OLIGOHIDRAMNION DI RUANG NIFAS ( PERISTI IBU ) RSUD SIDOARJO

Oleh : Rizki Putri Ardianti 03.20.042

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO 2021

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan Maternitas Ny. S Dengan P1001 Post Sc Hari Ke 0 + Oligohidramnion Di Ruang Nifas ( Peristi Ibu ) RSUD Sidoarjo Telah Disetujui Pada, Hari

:

Tanggal

:

Pembimbing Akademik

Pembimbing Ruangan

Mengetahui Kepala Ruangan

LAPORAN PENDAHULUAN POST SC & OLIGOHIDRAMNION A. Sectio Caesarea A.1 Patofisiologi

Pangul sempit

Post Anastesi

penurunan medulla oblongata

Luka post Operasi

Jaringan terputus

Penurunan kerja pons

Post partum nifas

jaringan terbuka

Distensi kandung kemih

proteksi kurang

udem dan memar diuretra

merangsang area sensorik

penurunan kerja otot eliminasi

penurunan reflek batuk

invasi bakteri

akumulasi secret Bersihan jalan nafas tidak efektif

Sectio Caesarea

Penurunan peristaltic usus

Gangguan rasa nyaman

Resiko Infeksi

Kontraksi uterus

merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan pertumbuhan

Involusi

Psikologi

penambahan anggota baru

Masa krisis perubahan pola peran

pengeluaran lochea

Gangguan eliminasi urine

Konstipasi

Penurunan progesterone dan esterogen

Adekuat

penurunan sensitivitas dan sensasi kandung kemih

Tidak adekuat

Perdarahan

Peningkatan hormone prolactin

Tuntutan anggota baru

Bayi menangis Gangguan pola tidur

merangsang laktasi oksitosin

Kekurangan vo.cairan dan elektrolit

HB

Kurang O2

Resiko syok hipovolemik

Ejeksi ASI

kelemahan Efektif

Deficit perawatan diri

Tidak Efektif

Nutrisi bayi terpenuhi

Kurang informasi tentang perawatan payudara

Defisit pengetahuan

(Hardi. K & Huda. A.N. 2015)

Bengkak

Menyusui tidak efektif Nutrisi bayi kurang dari kebutuhan

B. Oligohidramnion B.1 Patofisiologi Oligohidramnion

Air ketuban < 500 cc

Bayi bergerak dengan susah

Tidak adanya bantalan janin pada rahim

Air ketuban yang sedikit

Resiko Cedera

Tekanan pada dinding rahim

Gangguan perkembangan paru janin (Hipoplastik)

Perubahan bentuk wajah Resiko kematian janin Rasa minder pada orang tua

Tindakan SC

Harga diri rendah situasional Kurang pengetahuan Luka Post Sc Defisiensi pengetahuan Gangguan Rasa Nyaman

Gangguan pertukaran gas

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu : 1. Pengumpulan data Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita, mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapat diperoleh melalui anamnesa pemeriksaan fisik, pemerikasaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya. 2. Biodata a. Identitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, nama penanggung jawab, hubungan dengan klien, pekerjaan penanggung jawab, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis. b. Keluhan Utama Keluhan utama di kumpulkan untuk menetapkan prioritas intervensi keperawatan dan Mengambarkan kondisi kehamilan selama di rumah atau sebelum di lakukan tindakan section caesarea, biasa pada klien oligohidromnion di temukan adanya keluar lendir bercampur darah, keluarnya cairan ketuban pervagina secara spontan kemudian tidak di ikuti tanda tanda persalinan, sebelum melakukan operasi section caesarea. c. Riwayat kesehatan sekarang Keluhan klien saat di lakukan pengkajian pada klien post operasi section caesarea di temukan adanya rasa nyeri pada luka operasi, pusing, mual dan muntah setelah operasi. d. Riwayat kesehatan dahulu Pada riwayat kesehatan dahulu apakah klien pernah menderita penyakit yang sama pada kehamilan sebelumnya, apakah sebelumnya klien pernah mengalami penyakit CPD (Chepalo Pelvik Disproportion), pre eklamsi berat, ketuban pecah dini, riwayat Section Caesarea, bayi kembar, faktor hambatan jalan lahir, dan letak sungsang. Faktor predisposisi, Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas,

maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita. e. Riwayat kesehatan keluarga Dari genogram keluarga biasanya tidak terdapat angota keluarga menderita penyakit yang berkaitan dengan oligohidramnion, tetapi terdapat salah satu anggota keluarga yang juga menderita penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes militus, jantung dan penyakit menular seperti TBC. f. Riwayat ginekologi dan menstruasi 1. Riwayat menstruasi Usia pertama kali haid, lamanya haid, siklus haid, banyaknya darah, keluhan saat haid. 2. Riwayat perkawinan Usia saat menikah, dan pernikahan ke berapa bagi klien dan suami 3. Riwayat keluarga berencana Jenis kontrasepsi yang di gunakan sebelum hamil, waktu dan lama nya, rencana kontrasepsi yang akan di gunakan. g.

Adaptasi psikososial 1. Fase taking in Selama 1-2 hari pertama, dependensi sangat dominasi pada ibu dan ibu lebih memfokuskan pada dirinya sendiri. Beberapa hari setelah melahirkan akan menangguhkan keterlibatanya dalam tanggung jawab sebagai seorang ibu dan ia lebih mempercayai kepada orang lain dan ibu akan lebih menigkatkan kebutuhan akan nutrisi dan istirahat. Menunjukan kegembiraan yang sangat, misalnya menceritakan tentang pengalaman kehamilan, melahirkan dan rasa tidak kenyamanan. 2. Fase taking hold Fase taking hold adalah: Ibu sudah menunjukan perluasan fokus perhatianya yaitu dengan memperlihatkan bayinya, Ibu mulai tertarik melakukan pemeliharaan pada bayinya, dan ibu mulai terbuka untuk menerima pendidikan kesehatan bagi dirinya dan bayinya. 3. Fase letting go Merupakan suatu kemajuan menuju peran baru, ketidak ketergantungan dalam merawat diri dan bayinya lebih menigkat, dan mampu mengenal bayinya terpisah dari dirinya (Farerr, 2010)

h. Pola pola fungsi kesehatan 1. Pola Aktivitas Pada pasien post section caesarea klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, tidak membutuhkan tenaga banyak, klien cepat lelah, pada klien post operas section caesarea di dapatkan keterbatasan aktivitas karena mengalami kelemahan dan Nyeri. 2. Pola Nutrisi dan Metabolisme Pada klien post operasi sectio caesarea biasanya terjadi penigkatan nafsu makan karena dari keinginan untuk menyusui bayinya. 3. Pola Eliminasi Pada klien post operasi sectio caesarea hari pertama klien terpasang kateter, dan hari kedua biasanya klien sudah mobilsasi, klien dengan post operasi sering terjadi konstipasi karena peristaltik usus belum bekerja secara optimal. 4. Istirahat dan tidur Pada klien post section caesarea terjadi perubahan pola istirahat dan tidur karena adanya kehadiran sang bayi dan nyeri pada luka post operasi di abdomen. 5. Pola sensori dan kognitif Pola sensori klien merasakan nyeri pada luka post operasi, dan nyeri perut akibat involusi uteri, pada pola kognitif terjadinya kurang pengetahuan merawat bayi, mobilisasi, dan proses penyembuhan luka. 6. Pola reproduksi Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual atau fungsi dari seksual yang tidak adekuat, karena adanya proses persalinan dan masa nifas. i. Pemeriksaan fisik 1. Kepala Bagaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, kadang-kadang terdapat adanya cloasma gravidarum, dan apakah ada benjolan. 2. Mata Pada pasien post operasi Secto Caesarea indikas Oligohidramnion biasanya di temukan pada pemeriksaan mata, konjungtiva anemis, karena proses persalinan yang mengalami perdarahan.

3. Leher Pada pasien post operasi Secto Caesarea indikas Oligohidramnion biasanya tidak di temukan adanya pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar limfe, dan pembesaran vena jugularis. 4. Telinga Pada pasien post operasi Secto Caesarea indikas Oligohidramnion Biasanya bentuk telinga simetris, bagaimana kebersihanya, tidak ditemukan cairan yang keluar dari telinga. 5. Hidung Pada pasien post operasi Sectio Caesarea indikas Oligohidramnion biasanya ditemukan hari pertama klien menggunakan pernapasan cuping hidung. 6. Dada Pada pasien post operasi Sectio Caesarea indikas Oligohidramnion biasanya ditemukan adanya pembesaran payudara, adanya hiper pigmentasi areola mamae dan papila mamae, adanya pengeluaran ASI, payudara teraba padat dan bengkak. 7. Abdomen Pada klien Post Sectio caesarea di lakukan pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi, biasanya pada saat inspeksi adanya bekas luka operasi, warna kulit sekitar luka memerah atau sama dengan warna kulit lain, pada auskultasi pada hari ke 3 biasanya bising usus sudah mulai terdengar, pada palpasi, biasanya perut teraba keras di sekitar atas simpisis pubis.pada perkusi biasanya tympani. 8. Genitalia Biasanya pada klien post operasi Section Caesarea, Mengeluarkan darah campur lendir dan mengeluarkan lochea 9. Ekstermitas Pada pasien post operasi Sectio Caesarea indikas Oligohidramnion adanya kelainan karena membesarnya uterus, karenan preeklamsia atau karena penyakit jantung atau ginjal. 10. Tanda-tanda vital Apabila terjadi perdarahan pada post operasi Section Caesarea tekanan darah turun, nadi cepat, pernafasan meningkat, suhu tubuh turun.

B. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan luka post SC (D.0074) 2. Menyusui tidak efektif b.d kurangnya pengetahuan ibu, terhetinya proses menyusui ( D.0029) 3. Resiko infeksi b.d faktor resiko : episiotomi, laserasi jalan lahir, bantuan pertolongan persalinan (D.0142) 4. Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan diri, makan, toileting b.d kelelahan post partum (D.0109) 5. Defisit pengetahuan : perawatan post partum b.d kurangnya informasi tentang penanganan postpasrtum (D.0111) C. Intervensi Keperawatan No 1.

Diagnosa

Tujuan Dan Kriteria

Intervensi

Keperawatan Hasil Gangguan rasa Setelah dilakukan Observasi nyaman

tindakan

berhubungan

keperawatan

dengan luka post diharapkan SC (D.0074)

asuhan persaaan

nyaman

yang

berhubungan

dengan

kondisi

setelah

melahirkan meningkat dengan kriteria hasil : 1. Keluhan

tidak

nyaman menurun 2. Meringis menurun 3. Luka episiotomi menurun 4. Kontraksi uterus meningkat 5. Menangis menurun

1. Identifikasi

lokasi,

karakteristik,

durasi,

frekuensi,

kualitas,

intensitas

nyeri,

skala

nyeri. 2. Identifikasi

faktor

yang

memperberat

dan

memperingan nyeri. 3. Identifikasi skala nyeri 4. Identifikasi dan

pengetahuan

keyakinan

tentang

nyeri 5. Indentifikasi respons nyeri non verbal Teraupetik 1. Berikan

tekhnik

farmakologis mengurangi

non untuk

rasa

nyeri

(misalnya: mobilisasi dini

6. Merintih

dan relaksasi nafas dalam).

menurun

2. Kontrol lingkungan yang memperberat

rasa

nyeri

(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan). 3. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Observasi TTV Edukasi 1. Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri. 2. Jelaskan

strategi

meredakan nyeri. 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri. 4. Anjurkan

menggunakan

analgesik secara tepat. 5. Ajarkan

tekhnik

farmakologis

non untuk

mengurangi rasa nyeri. Kolaborasi 1. Kolaborasi 2.

Menyusui tidak Setelah dilakukan efektif

b.d asuhan keperawatan

kurangnya

diharapkan kemampuan

pengetahuan ibu, memberikan ASI secara terhentinya

langsung dari payudara

proses menyusui

kepada bayi meningkat

(D.0029)

dengan kriteria hasil : 1. Perlekatan bayi pada

payudara

ibu 2. Kemampuan

pemberian

analgesik, jika perlu. Observasi 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan

menerima

informasi 2. Identifikasi

tujuan

atau

keinginan menyusui Teraupetik 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan 2. Jadwalkan

pendidikan

kesehatan

sesuai

ibu

kesepakatan

memposisikan bayi

dengan

benar

3. Berikan kesempatan untuk bertanya 4. Dukung ibu meningkatkan

3. Miksi

bayo

lebih dari 8 kali/ 24 jam

kepercayaan

diri

dalam

menyusui 5. Libatkan sistem pendukung : suami, keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat Edukasi 1. Berikan

konseling

menyusui 2. Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi 3. Ajarkan 4 posisi menyusui dan perlekatan (lacth on) dengan benar 4. Ajarakan

perawatan

payudara

antepartum

dengan

mengkompres

dengan kapas yang telah diberikan minyak kelapa 5. Ajarkan payudara

perawatan postpasrtum

(misal memerah ASI, pijat 3.

Resiko

payudara, pijat oksitosin) Observasi

infeksi Setelah dilakukan

b.d faktor resiko: asuhan keperawatan episiotomi, laserasi lahir,

diharapkan jalan infeksi

1. Monitor tanda dan gejala

derajat

menurun Teraupetik

bantuan dengan kriteria hasil :

pertolongan

infeksi lokal dan sistemik

1. Tidak

ada

persalinan

kemerahan

(D.0142)

2. Tidak ada nyeri

1. Batasi jumlah pengunjung 2. Berikan

perawatan

kulit

pada area edema 3. Cuci tangan sebelum dan

3. Tidak

ada

bengkak

sesudah

kontak

dengan

pasien pertahankan teknik

4. Demam

aseptik

menurun

pada

pasien

berisiko tinggi Edukasi 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 2. Ajarkan

cara

mencuci

tangan dengan benar 3. Ajarkan cara memeriksa kondisi

luka

atau

luka

operasi 4. Anjurkan

meningkatkan

asupan nutrisi 5. Anjurkan

meningkatkan

asupan cairan Kolaborasi 1. Kolaborasi 4.

Defisit

imunisasi, jika perlu Observasi

Setelah dilakukan

perawatan diri : asuhan keperawatan mandi/

1. Identifikasi

diharapkan kemampuan

kebersihan diri, melakukan

atau

makan, toileting menyelesaikan aktivitas b.d

kelelahan perawatan

post (D.0109)

partum menigkat

pemberian

diri dengan

kriteria hasil : 1. Kemampuan mandi meningkat 2. Kemampuan

aktivitas

kebiasaan

perawatan

diri

sesuai usia 2. Monitor

tingkat

kemandirian 3. Identifikasi kebutuhan alat bantu

kebersihan

berpakaian,

berhias

diri, dan

makan Teraupetik 1. Sediakan lingkungan yang

makan

teraupetik (misal suasana

meningkat

hangat, rileks, privasi)

3. Kemampuan ke

2. Siapkan keperluan pribadi

toilet

(misal parfum, sikat gigi

(BAB/BAK)

dan sabun mandi)

4. Minat

3. Dampingi

dalam

melakukan

melakukan perawatan diri

perawatan diri

sampai mandiri 4. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan 5. Fasilitasi

kemandirian,

bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri 6. Jadwalkan

rutinitas

perawatan diri Edukasi 1. Anjurkan perawatan

melakukan diri

secara

konsisten 5.

Defisit pengetahuan perawatan partum

sesuai

kemampuan Observasi

Setelah dilakukan : asuhan keperawatan post diharapkan kecukupan b.d informasi kognitif yang

1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan

menerima

informasi

kuragnya

berkaitan dengan topik

2. Identifikasi faktor- faktor

informasi

perawatan post partum

yang dapat meningkatkan

tentang

meningkat

dan menurunkan motivasi

penanganan

kriteria hasil :

postpartum (D.0111)

dengan

perilaku kesehatan

1. Perilaku sesuai Teraupetik anjuran

1. Sediakan materi dan media

2. Mampu

pendidikan kesehatan

menjelaskan

2. Jadwalkan

pendidikan

pengetahuan

kesehatan

sesuai

tentang

kesepakatan

suatu

topik 3. Perilaku sesuai dengan

3. Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi

pengetahuan

1. Jelaskan faktor resiko yang dapat

mempengaruhi

kesehatan 2. Ajarkan

perilaku

hidup

bersih dan sehat 3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan meningkatkan

untuk perilaku

kesehatan

D. Implementasi Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pada tahap ini perawat menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia (komunikasi) dan kemampuan teknis keperawatan, penemuan perubahan pada pertahanan daya tahan tubuh, pencegahan komplikasi, penemuan perubahan sistem tubuh, pemantapan hubungan klien dengan lingkungan, implementasi pesan tim medis serta mengupayakan rasa aman, nyaman dan keselamatan klien. E. Evaluasi Evaluasi merupakan perbandingan yang sistemik dan terencana mengenai kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Penilaian dalam keperawatan bertujuan untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.

FORMAT PENGKAJIAN POST PARTUM UNIT KEPERAWATAN MATERNITAS

Tanggal masuk : 19 Juni 2021

Jam masuk: 22.00 WIB

Ruang / kelas : Nifas (Peristi Ibu)

Kamar No. : P2-6

Pengkajian tanggal : 21 juni 2021

Jam : 18.30

No. RM : 2110548 A. Pengkajian I. Identitas Nama Pasien : Ny. S Umur

: 23 Tahun

Suku / Bangsa: Jawa/ Indonesia Agama

: Islam

Pendidikan

: SMK

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Larangan Jalan Kepodang No. 39 RT 07/ RW 02 Sidoarjo

Nama Suami : Tn. S Umur

: 26 Tahun

Suku / Bangsa: Jawa/ Indonesia Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Swasta ( Pabrik )

Alamat

: Larangan Jalan Kepodang No. 39 RT 07/ RW 02 Sidoarjo

Status Perkawinan : Menikah Dx Medis : Post partum SC hari ke-0 + Oligohidramnion Keluhan Utama : Px mengatakan nyeri pada luka jahitan di perutnya Riwayat Keperawatan Sekarang : Pasien mengatakan tanggal 19 Juni 2021 jam 22.00 datang ke IGD RSUD Sidoarjo Rujukan dari Dr. Nanang karena kehamilan lebih bulan. Masuk di VK/ Ruang bersalin pada tanggal 20 Juni 2021 dengan kala II pembukaan selama kurang lebih dari 2 jam tidak ada penambahan untuk pembukaan, karena pembukaan kala II yang terlalu lama akhirnya ketubannya terus berkurang, berawarna hijau dan disarankan untuk operasi SC. Operasi dilaksanakan pada tanggal 21 juni 2021 pada jam

01.14 dengan jenis kelamin bayi laki laki, dengan BB 3200 gr, PB 50 cm. Kemudian dipindahkan di Ruang nifas pada jam 08.00 tanggal 21 juni 2021. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 21 juni 2021 jam 18.30 didapatkan pasien mangatakan nyeri pada luka jahitan di perut, nyeri dirasakan seperti tersayat ( cenut-cenut ) dengan skala nyeri 4, nyeri dirasakan bertambah ketika bergerak. II. Riwayat Keperawatan 1. Riwayat Obstetri a. Riwayat Menstruasi 

Menarche : umur 13 tahun

Siklus : teratur ( √ ) tidak ( )



Banyaknya : 5 kotek/ hari

Lamanya : 7 hari



HPHT : 01-08-2020

Keluhan : -



HPL : 08-05-2021

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu : P1001 Anak

Kehamilan

Persalinan

Komplikasi nifas

Anak

Ke N Um

Umur

Peny

Jen

Penolo penyu Laser

infe

perdara

jen

o

ur

kehami

ulit

is

ng

ksi

han

is

1.

1

lan 42

-

SC

Dokter Ketub -

-

-

P

hari

minggu

lit

c. Genogram

Pj Hidu p/

32

5

mati Hidu

an

00

0

p

sediki

gr

c

t .

asi

bb

m

Keterangan : Laki- laki : Perempuan : Tinggal bersama d. Rencana perawatan bayi : ( √ ) sendiri ( √ ) orang tua ( ) lain – lain 

Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi : bayi rencana akan dirawat sendiri, suami dan orang tua



Breast Care : Px belum mengetahui cara perawatan payudara



Perineal Care : Px tidak mengetahui cara perawatan perineum yang benar



Nutrisi : Pasien 3 x sehari tanpa ada batasan dalam menu makanan



Senam nifas : Pasien mengatakan tidak mengetahui cara senam nifas



KB : Px belum berencana mengikuti KB



Menyusui : Px mengatakan akan memberikan ASI ekslusif pada anaknya

2. Riwayat Keluarga Berencana 

Melaksanakan KB : ( ) ya ( √ ) tidak

3. Riwayat Kesehatan 

Penyakit yang pernah dialami ibu : Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun sebelumnya



Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada penyakit yang diturunkan. HT (-), DM (-), Jantung (-)

4. Riwayat Lingkungan 

Kebersihan : Ruangan tampak bersih



Bahaya : Tempat tidur terpasang pengaman tempat tidur



Lainnya. Sebutkan : -

5. Aspek Psikososial 

Ibu tinggal dengan siapa : Pasien mengatakan tinggal dirumah sendiri bersama suami dan orang tua

6. Kebutuhan Dasar Khusus a. Pola nutrisi Sebelum Sakit : Frekuensi makan : 3 x / hari Nafsu makan : (√) baik ( ) tidak nafsu, alasan Jenis makanan rumah : Nasi, Sayur, Ikan Makanan yang tidak disukai / alergi / pantangan : Tidak ada alergi terhadap makanan tertentu Sesudah Sakit : Frekuensi makan : 3 x / hari Nafsu makan : (√) baik ( ) tidak nafsu, alasan Jenis makanan rumah Makanan yang tidak disukai / alergi / pantangan : Tidak ada alergi terhadap makanan tertentu b. Pola eliminasi BAK Sebelum Sakit Frekuensi : 4 – 5 x sehari Warna : Berwarna kuning jernih Keluhan saat BAK : Tidak ada Setelah Sakit : Frekuensi : 1200 cc Warna : Berwarna kuning jernih Keluhan saat BAK : BAK melalui selang kateter BAB Sebelum Sakit : Frekuensi : 1 kali/ hari Warna : Kuning Bau : Khas BAB

Konsistensi : Lembek Keluhan : Tidak ada Setelah Sakit : Frekuensi : - kali Warna : Bau : Konsistensi : Keluhan : Belum BAB dan hanya berbaring diatas tempat tidur. c. Personal Hygine 1. Mandi Sebelum Sakit : Frekuensi : 2 x / hari Sabun : (√) Ya ( ) tidak Keterangan : Pasien mandi sendiri Setelah Sakit : Frekuensi : 2 x / hari Sabun : ( ) Ya (√ ) tidak ( Menggunakan tisu basa ) Keterangan : Pasien mandi dengan diseka 2. Oral hygiene Sebelum Sakit : Frekuensi : 2 x / hari Waktu : (√) Pagi (√ ) sore ( ) setelah makan Keterangan : Setelah Sakit : Frekuensi : - x / hari Waktu : ( ) Pagi ( ) sore ( ) setelah makan Keterangan : Px belum gosok gigi 3. Cuci rambut Sebelum Sakit : Frekuensi : 2 hari sekali Shampo : (√) Ya ( ) tidak Keterangan : Pasien melakukan cuci rambut sendiri Setelah Sakit : Frekuensi : - x / hari

Shampo : ( ) Ya ( ) tidak Keterangan : Pasien belum cuci rambut, rambut hanya digerai tidak rapi d. Pola istirahat dan tidur Sebelum Sakit : Lama tidur : 6-7 jam / hari Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada kebiasaan sebelum tidur Keluhan : Tidak ada Setelah Sakit : Lama tidur : 5 jam / hari Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada kebiasaan sebelum tidur Keluhan : Tidak ada e. Pola aktifitas dan latihan Sebelum Sakit : Kegiatan dalam pekerjaan : Pasien sudah tidak bekerja, hanya menjadi ibu rumah tangga Olah raga : ( ) Ya

(√) Tidak

Keluhan dalam aktifitas : Tidak ada Setelah Sakit Keluhan dalam aktifitas : Pasien takut bergerak karena nyeri dan hanya berbaring diatas tempat tidur f. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan Merokok : Minuman keras : Ketergantungan obat: 7. Pemeriksaan Fisik 

Keadaan umum : Baik, Pasien tampak memegangi perut saat ingin bergerak dan wajah tampak menyeringai



Kesadaran : Composmentis



Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 88 x/menit



Respirasi : 20 x/ menit

Suhu : 36°C



Berat badan : 75 kg

Tinggi badan : 155 cm



Lila : 32 cm

a.

Kepala, leher, mata, hidung dan tenggorokan :

Kepala dan Leher : Bentuk : Bentuk kepala bulat, leher tidak ada lesi, tidak ada pembesaran vena jugularis Keluhan : Tidak ada keluhan Mata: Kelopak mata : Normal Gerakan mata : Normal Konjungtiva : Tidak anemis Sklera : Putih Pupil : Isokor Hidung : Reaksi alergi : Tidak ada alergi Sinus : Tidak ada sinus Lainnya sebutkan : Tidak ada Mulut dan tenggorokan Kesulitan menelan : Pasien dapat menelan dengan baik Dada dan Axilla Mammae : membesar ( √ ) Ya ( ) Tidak, Areolla mammae : Hiperpigmentasi pada areola, tidak ada benjolan Papila mammae : Menonjol Colostrum : Belum keluar pada kedua mamae Pernafasan RR : 20 x/menit Pernafasan cuping hidung : Tidak ada Suara nafas : Vesikuler Menggunakan otot – otot bantu pernafasan : Tidak ada Sirkulasi jantung Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 88 x/menit Irama : Normal Kelainan bunyi jantung : Tidak ada Sakit dada : Tidak ada Abdomen Mengecil : Perut mengecil

Linea & Striae : Terdapat linea nigra & strie albica Luka bekas operasi : Terdapat luka operasi dengan potongan horizontal tertutup kasa bersih, kondisi baik, tidak ada rembesan darah atau nanah, Nyeri tekan + TFU : 2 jari dibawah pusat Kontraksi uterus : Baik ( keras ) Genitourinary Perineum : Tidak terdapat luka jahitan Lokhea : Rubra, bau khas, tampak darah yang mengumpal Lainnya sebutkan : Terpasang kateter dengan produksi urin 1200 cc berwarna kuning jernih Ekstremitas (Integumen / Muskuloskeletal) Turgor kulit : < 2 detik Warna kulit : Sawo Matang Odema : Pada kedua kaki Varises : Tidak ada Kontraktur pada persendian ekstremitas : Tidak ada Kesulitan dalam pergerakan : Pergerakan sendi ekstremitas bebas Kekuatan otot : 5

5

4

4

Keterangan : Terpasang infus pada tangan sebelah kiri

8. Data Penunjang 

Laboratorium : 19 Juni 2021

Pemeriksaan HEMATOLOGI

Metode

Hasil

Nilai Rujukan

WBC

16.51

(4.50-11.50)

RBC

4.6

(4.2-6.1)

HGB

12.7

(12.3-15.3)

HCT

42.5

(37.0-52.0)

231

(154-386)

92.3

(79.0-99.0)

27.5

(27.0-31.0)

29.8

(33.0-37.0)

14.6

(11.5.-14.5)

24.9

(2.20-3.20)

73.2

(9.0-17.0)

MPV

11.1

(9.0-13.0)

PCT

0.3

(0.2-0.4)

EO%

1.70

(0.00-3.00)

BASO%

0.50

(00.0-1.00)

NEUT%

78.1

(50.0-70.0)

LYMPH%

14.0

(25.0-40.0)

MONO%

4.3

(2.0-8.0)

LUC %

1.40

(0.00-4.00)

EO

0.28

BASO

0.08

PLT MCV MCH MCHC RDW-CV

Flowcymetri

Cell counter Cell counter Cell counter Cell counter

HDW PDW

MONO

Cell counter

0.71

NEUT LYMPH

12.9

LUC

2.3

KIMIA

0.23

Kimia Klinik Gula Darah Sewaktu

119

(2.0-7.7) (0.8-4.0) (0.00-0.40) Non Reaktif

BUN Creatini SGOT

90 5.2

0.5

(45-140) (8.0-18.0)

12

(0.5-0.8) 0-35)

Hexokinase Kinetik UV Jaffe UV IFCC

15 Juni 2021

Pemeriksaan

Metode

Hasil

Nilai Rujukan

29.66

(4.50-11.50)

4.5

(4.2-6.1)

HGB

12.5

(12.3-15.3)

HCT

38.4

(37.0-52.0)

278

(154-386)

84.8

(79.0-99.0)

27.6

(27.0-31.0)

32.6

(33.0-37.0)

43.6

(35.0-47.0)

14.3

(11.5-14.5)

16.7

(9.0-17.0)

MPV

12.1

(9.0-13.0)

P-LCR

40.3

(13.0-43.0)

PCT

0.3

(0.2-0.4)

EO%

0.00

(0.00-3.00)

BASO%

0.30

(00.0-1.00)

NEUT%

93.0

(50.0-70.0)

LYMPH%

3.5

(25.0-40.0)

MONO%

3.2

(2.0-8.0)

EO

0.01

HEMATOLOGI WBC RBC

PLT MCV MCH MCHC

Flowcymetri

Cell counter Cell counter Cell counter

RDW-SD RDW-CV PDW

Cell counter Cell counter

BASO

0.08

MONO

0.96

NEUT LYMPH



27.6

(2.0-7.7)

1.0

(0.8-4.0)

Terapi yang didapat: Infus RL : D5 2 : 3 32 tpm Cefazoline 3 x 1 gr /IV Ketorolac 3 x 1 gr/ IV Vit C 3 x 1 gr/ IV Ranitidin 2 x 1 gr/ IV

9. Data Tambahan -

ANALISA DATA Nama pasien : Ny. S Umur

: 23 Tahun

No. Register : 2110548 No 1. DS :

Data Penunjang

Kemungkinan Penyebab Sectio Caesarea

1. Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan diperut , nyeri tersayat

dirasakan

Nyaman Luka Post SC

seperti

(cenut-cenut)

Masalah Gangguan Rasa

Jaringan terputus

dengan skala nyeri 4, nyeri dirasakan bertambah ketika

Merangsang area sensorik

bergerak DO :

Gangguan rasa nyaman

1. Keadaan umum baik 2. Wajah tampak menyeringai 3. Pasien tampak memegangi perut saat mau bergerak dan hanya

berbaring

diatas

tempat tidur 4. Terdapat

luka

operasi

dengan potongan horizontal tertutup kasa bersih, tidak ada rembesan darah dan nanah 5. Pada abdomen nyeri tekan + 6. TD : 120/80 mmHg 7. Nadi : 88 x/menit 8. RR : 20 x/ menit 2.

9. Suhu : 36°C DS :

Sectio Caesarea

1. Px belum mengetahui cara perawatan payudara

Post partum nifas

2. Px tidak mengetahui cara perawatan perineum yang

Perubahan Peran

benar DO :

Psikologi

1. Kehamilan Pertama : P1001 2. Mamae

membesar

Kurangnya informasi Defisit pengetahuan

B. Diagnosa Keperawatan

Defisit Pengetahuan

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan luka post SC (D.0074) 2. Defisit pengetahuan : perawatan post partum b.d kurangnya informasi tentang penanganan postpartum (D.0111)

C. Intervensi Keperawatan Nama pasien : Ny. S Umur

: 23 Tahun

No. Register : 2110548 No 1.

Diagnosa

Tujuan Dan Kriteria

Keperawatan Gangguan Setelah rasa

Hasil

nyaman tindakan

berhubungan dengan post (D.0074)

Intervensi

dilakukan Observasi asuhan

keperawatan 2 x 24 jam

luka diharapkan SC nyaman berhubungan

persaaan yang dengan

1. Identifikasi karakteristik, frekuensi,

lokasi, durasi, kualitas,

intensitas nyeri, skala nyeri.

kondisi setelah melahirkan

2. Identifikasi

faktor

meningkat dengan kriteria

memperberat

hasil :

memperingan nyeri.

1. Keluhan

tidak

nyaman menurun 2. Meringis menurun 3. Luka

episiotomi

menurun 4. Kontraksi

yang dan

3. Identifikasi

pengetahuan

dan keyakinan tentang nyeri 4. Indentifikasi respons nyeri non verbal 5. Observasi TTV

uterus Teraupetik

meningkat

1. Berikan

tekhnik

5. Menangis menurun

farmakologis

6. Merintih menurun

mengurangi

non untuk

rasa

nyeri

(misalnya: dengan relaksasi nafas dalam). 2. Kontrol lingkungan yang memperberat (misalnya

rasa

suhu

nyeri

ruangan,

pencahayaan, kebisingan). 3. Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi 1. Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri. 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri. 3. Anjurkan

menggunakan

analgesik secara tepat. 4. Ajarkan

tekhnik

farmakologis

non untuk

mengurangi rasa nyeri. Kolaborasi 1. Kolaborasi

pemberian

analgesik, jika perlu.

D. Implementasi Keperawatan No. 1.

Hari/

Dx.

Waktu

Tgl

keperawatan

Senin 21 Gangguan rasa Juni

nyaman

2021

berhubungan dengan post (D.0074)

luka SC

Tindakan Keperawatan Observasi

20.00

Rizki

1. Mengidentifikasi

Putri

lokasi,

karakteristik,

durasi,

frekuensi,

kualitas,

intensitas

nyeri, skala nyeri. Hasil

TTD

:

Terdapat

luka

jahitan di bagian abdomen

nyeri

dirasakan

seperti

tersayat

(cenut-

cenut,

nyeri

dirasakan bertambah ketika bergerak,

skala

nyeri 4 Respon

:

Pasien

mengatakan nyeri pada perut 2. Mengidentifikasi faktor 20.05

yang memperberat dan memperingan nyeri. Hasil : Menanyakan faktor yang

dapat

memperberat nyeri

dirasakan

bertambah ketika pasien atau

bergerak melakukan

aktifitas Respon

:

Pasien

mengatakan nyeri bertambah ketika sedang bergerak 3. Mengidentifikasi 20.07

pengetahuan

dan

keyakinan tentang nyeri Hasil

:

Menanyakan

persepsi

pasien

mengenai nyeri Respon

:

Pasien

mengatakan nyeri merupakan

rasa

sakit yang dapat menganggu aktifitas 4. Mengidentifikasi respons 20.09

nyeri

non

verbal Hasil : Melihat ekspresi pasien Respon : Pasien tampak menyeringai 5. Observasi TTV

20.10

Hasil : 1. TD : 120/80 mmHg 2. Nadi : 88 x/menit 3. RR : 20 x/ menit Suhu : 36°C Teraupetik 1. Memberikan

20.13

tekhnik

non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (Dengan relaksasi nafas dalam dan mobilisasi dini) Hasil

:

Mengajarkan mobilisasi dini

Respon

:

Pasien

aktif

dalam mobilisasi dini 2. Mengkontrol 20.12

lingkungan

yang

memperberat rasa nyeri (misalnya

suhu

ruangan, pencahayaan, kebisingan).

Hasil

:

Mengontrol

lingkungan dengan menutup tirai pada bed pasien Respon

:

Pasien

mengatakan lebih nyaman 3. Memfasilitasi istirahat dan tidur 20.15

Hasil

:

Menyarankan

pasien

untuk

istirah

kurang

lebih 6-7 jam tidur malam Respon : Pasien mengerti terhadap informasi

yang

diberikan Edukasi 1. Menjelaskan penyebab periode 20.17

dan

pemicu

nyeri. Hasil

:

Menjelaskan

pemicu

nyeri

adalah

luka

jahitan bekas SC pada abdomen Respon : Pasien mengerti penyebab nyerinya 2. Menjelaskan

strategi

meredakan nyeri.

20.19

Hasil : Menjelaskan untuk mengurangi dapat

nyeri

dilakukan

dengan

cara

menggunakan

obat

dan

tidak

menggunakan obat Respon : Pasien memahami cara meredakan nyeri 3. Menganjurkan menggunakan analgesik 20.21

secara tepat Hasil

:

Menganjurkan

pasien

minum

obat teratur Respon : Pasien mengerti dan mau minum obat secara teratur 4. Mengajarkan tekhnik non farmakologis untuk 20.22

mengurangi rasa nyeri Hasil : Mengajarkan teknik relaksasi

nafas

dalam Respon : Pasien kooperatif dalam

melakukan

relaksasi

nafas

dalam Kolaborasi 1. Berkolaborasi pemberian analgesik, jika perlu 20.25

Hasil :

Ketorolac 3 x 1

gr/ IV 2.

Selasa 22 Gangguan rasa Juni

nyaman

2021

berhubungan dengan post

Observasi 09.00

luka SC

(D.0074)

Rizki Putri

1. Mengidentifikasi lokasi,

karakteristik,

durasi,

frekuensi,

kualitas,

intensitas

nyeri, skala nyeri. Hasil

:

Terdapat

luka

jahitan di bagian abdomen

nyeri

dirasakan

seperti

tersayat

(cenut-

cenut,

nyeri

dirasakan bertambah ketika bergerak,

skala

nyeri 2 Respon

:

Pasien

mengatakan nyeri pada

perut

berkurang 09.03

2. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri. Hasil : Menanyakan faktor yang

dapat

memperberat nyeri

dirasakan

bertambah ketika pasien atau

bergerak melakukan

aktifitas Respon

:

Pasien

mengatakan nyeri bertambah ketika

09.05

sedang bergerak 3. Mengidentifikasi respons

nyeri

non

verbal Hasil : Melihat ekspresi pasien Respon : Pasien tampak tidak menyeringai

09.06

4. Observasi TTV Hasil : TD : 130/89 mmHg Nadi : 77 x/menit RR : 18 x/ menit Suhu : 36.2°C 09.10

Teraupetik 1. Memberikan

tekhnik

non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mobilisasi dini) Hasil

:

Mengajarkan mobilisasi dini

Respon

:

Pasien

aktif

dalam mobilisasi 09.13

dini Edukasi 1. Menganjurkan menggunakan analgesik secara tepat Hasil

:

Menganjurkan

pasien

minum

obat teratur Respon : Pasien mengerti

09.15

dan mau minum obat secara teratur 2. Mengajarkan tekhnik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Hasil : Mengajarkan teknik relaksasi

nafas

dalam Respon : Pasien kooperatif dalam

melakukan

relaksasi 09.17

nafas

dalam Kolaborasi 1. Berkolaborasi pemberian analgesik, jika perlu Hasil : Asam Mefenamat 1 tablet

E. Evaluasi Keperawatan No. Hari/ 1.

Dx.

tgl

Keperawatan

Senin

Gangguan

21

rasa nyaman

Juni

berhubungan

2021

dengan luka

Waktu 20.50

Catatan Perkembangan S:

Rizki Putri 1. Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan diperut , nyeri

post SC

dirasakan

tersayat

(D.0074)

TTD

seperti

(cenut-cenut)

dengan skala nyeri 4, nyeri dirasakan

bertambah

ketika bergerak O: 1. Keadaan umum baik 2. Wajah menyeringai

tampak

3. Pasien tampak memegangi perut saat mau bergerak dan hanya berbaring diatas tempat tidur 4. Terdapat

luka

dengan

operasi potongan

horizontal tertutup kasa bersih, tidak ada rembesan darah dan nanah 5. Pada abdomen nyeri tekan + 6. TD : 120/80 mmHg 7. Nadi : 88 x/menit 8. RR : 20 x/ menit 9. Suhu : 36°C A : Masalah Belum Teratasi P : Intervensi Dilanjutkan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri. 2. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri. 3. Indentifikasi respons nyeri non verbal 4. Observasi TTV 5. Berikan tekhnik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (misalnya: dengan

mobilisasi dini ). 6. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat. 7. Ajarkan tekhnik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (Teknik Relaksasi Nafas Dalam). 8. Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu. 2.

Selasa

Gangguan

22

rasa nyaman

Juni

berhubungan

2021

dengan luka

09.30

S: 1. Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan di perut berkurang

post SC (D.0074)

Rizki Putri

O: 1. Keadaan umum baik 2. Skala nyeri 2 3. Wajah

tampak

tidak

menyeringai 4. Pasien tampak memegangi perut saat mau bergerak dan hanya berbaring diatas tempat tidur 5. Terdapat dengan

luka

operasi potongan

horizontal tertutup kasa bersih, tidak ada darah dan nanah 6. Pada abdomen nyeri tekan + 7. TD : 130/89 mmHg

8. Nadi : 89 x/menit 9. RR : 18 x/ menit 10. Suhu : 36.2°C A : Masalah Teratasi Sebagian P : Intervensi Dihentikan