39 0 576KB
Resensi Film Penghianatan G 30 S/PKI
Penghianatan G 30 S/PKI merupakan salah satu peristiwa penting di Indonesia, dimana terjadi beberapa aksi-aksi anarkis ketidak manusiawi oleh para PKI.PKI menginginkan mereka tetap berkuasa. ”Cita-cita perjuangan kami untuk menegakkan kemurnian pancasila yang tak mungkin dipatahkan hanya dengan menguburkan kami dalam lubang buaya(lubang buaya 1 oktober 1965)”, begitulah awal film ini. Ketika subuh pagi pada tanggal 13 januari 1965 di desa Kanigoro, terjadi sebuah penyerangan oleh ribuan kelompok PKI, mereka menyerang pusat clining center pelajar indonesiayang baru saja melaksanakan shalat shubuh kecuali melakukan pemukulan seorang kiayi dan beberapa staf pengajar mereka menginjak-injak kitab suci Al-Quran. Pada tanggal 15 januari 1965 di suatu desa juga di daerah kediri ribuan PKI menyerang para petani sudarno dengan dalih persengketaan tanah sawah, kepala desa yang berusaha melerai tak luput dari pengeroyokan, pada tahun yang sama di Sumatra Utara pihak PKI yang dikenal sebagai peristiwa bandar bensin,persengketa tanah dengan milik negara dengan petani yang menggarap tidak sah dan sebenarnya persoalannya telah diselesaikan dengan baik namun pihak BTIPKI menghasut untuk meggarap kembali tanah itu secara sepihak melawan pemerintah dalam peristiwa ini seorang petugas tewas, S.Soedjono tewas karena dikeroyok. Aksi-aksi sepihak yang dilakukan oleh PKI ini juga terjadi di Indramayu, Klaten, Boyolali dan berbagai tempat di Indonesia lainnya.sebenarnya pada bulan desember 1964 terungkap adanya dokumen tentang perebutan kekuasaan yang akan dilakukan PKI,namun pihak PKI membantahnya dan menuduh ada yang menfitnah dan menuduh lawan politiknya, partai murba.dalam hal ini khairul saleh dan sukarni juga dokumen yang tersiar sebelum menjelang pemberontakan PKI Madiun 1948 yang juga disanggahnya namun kemudian terbukti benar.Dalam rangka persiapan perebutan kekuasaan negara, Partai Komunis Indonesia membentuk biro khusus pada tahu 1964, yang tugasnya utuk menyusun gerakan 30 september 1965. Atas dasar perdana mentri Republik rakyat cina cu in lai melancarkan pembentukan angatan kelima agar para buruh tani dipersenjatai,namun tuntutan ini tidak disetujui kecuali oleh pimpinan angkatan udara hauri, Mentri Panglima Udara Umar Dani, sebaliknya mentri Panglima Angkatan Darat Jendral Ahmad Yani menyatakan tidak setuju karena dengan pembentukan angkatan ke 5 menimbulkan keruwetan diskomando maupun pengawasan kekuatan bersenjata di indonesia, gagasan ini karena gagasan cu in lai yang menjanjikan sepucuk senjata ringan secara Cuma-Cuma namun pemberian senjata tersebut tidak terlepas dari penyusunan kekuatan bersenjata yang dilakukan PKI dalam gerakan 30 september 1965, karena sikap pimpinan angkatan darat yang tidak mau mendukung tuntutan-tuntutan PKI dan juga PKI selalu mencurigai
pimpinan angkatan darat sebagai kekuatan utama yang akan merintangi semua perjuangan PKI sebagaimana pengalaman-pengalaman sejarah kota madin 1948 maka diciptakan dewan Jendral yang akan melancarkan penyerangan gub.seiring berkembangnya isu tersebut tersiar adanya dokumen welgres yang menurut PKI di temukan dirumah welpamer seorang warga amerika, welgres adalah duta inggris dalam dokumen palsu tersebut” i lockel a my friends” yang kemudian di iterpretasikan sama dengan dewan Jendral. Istana Negara Bogor,rombongan team dokter RRC sedang mengobati soekarno karena Presiden Sedang sakit. Setelah selesai Dokter RRC mengatakn kepada D.N Aidit bahwa keadaan Presiden dalam keadaannya kritis yang memiliki 2 kemungkinan lumpuh atau meninggal . pada masa itu terjadi krisis ekonomi. Di Daerah lubang buaya, disana ada sebuah latihan militer yang di pimpin oleh sukwan dan sukwati anggota pemuda rakyat dan gerwani. Rumah Aidit 8 – 12 Agustus 1965, menurut Aidit yang berhasil hembuskan dan menyebarkan kepada masyarakat tentang isu bahwa Dalam TNI-AD terdapat suatu “Dewan Jendral” yang mengadakan coup atau perebutan dan mendesak bung karno agar tutup mulut terhadap musuh – musuh PKI. Mereka juga membicarakan mengenai kelangsungan politik mereka jika kekuasaan bung karno tergeser. Dan lagi AD akan menyerang angkatan progresif revolusi.Untuk itu Aidit harus bertindak “siapa cepat dia dapat,siapa tepat dia selamat”. Dan dia memerintahkan kepada temannya untuk menghubungi seluruh perwira yang mendukung PKI dan mengumpulkan pasukan baik pusat maupun daerah. Rumah Syam 14 Agustus 1965 , waluyo, pono, mereka membahas tentang pesan Aidit untuk melakukan penyerangan yang sifatnya terbatas, sasaran gerakan adalah para dewan Jendral yang komuniskopi dan gerakan ini harus menguasai instalasi-instalasi vital seperti telkom, RRI yang terdiri dari Letkol Untung, komandan batalyon, kolonel iwan terlatih, komandan penyejuk 1 kodam 5 jaya, dan mayor udara Soyono komandan pasukan pengawal pasukan udara. Ketika soekarno menyampaikan amanatnya dan disiarkan melalui RRI, masyarakat yang mendengarnya pun sudah resah atas ulah para komunis yang haus akan kekuasaan. Pada tanggal 28 Agustus 1965 ada sidang Partai Komunis Indonesia,dihadiri oleh Ir.soekirman, Anwar, Sanusi, Nyono, lukman. Ir.sukirman mereka menanyakan darimana DN Aidit itu mendengar isu tentang dewan Jendral, tentang masa depan partai , dan agar Aidit menguraikan dengan lengkap mengenai perimbangan ABRI terutama apabila nanti perwiraperwira yang progresif bertindah mendahului dewan Jendral.DN Aidit menyarankan agar anggotanya tidak gegabah dalam bertindak.DN Aidit mengatakan bahwa “ pengaruh partai dalam kalangan angkatan bersenjata umumnya dicerminkan oleh kekuatan partai di daerah itu,jadi pengaruh ji Jawa kita adalah baik, kecuali di daerah jakarta raya, dan yang terbaik adalah jawa tengah”. Dan DN Aidit mengatakan bahwa dalam dewan Jendral ada ketidak kompakan antara Jendral ahmad yani dan nasution dalam perebutan kekuasaan. Kala itu
ada yang menyanggah apakah dengan menguasai pulau jawa akan berhasil, lalu DN Aidit mengatakan dengan tegas “kunci kemenangan adalah jawa,siapa yang bisa menguasai jawa itulah yang menang. Sidang tersebut menyimpul kan bahwa: 1. sidang sepakat kemungkinan gub dewan Jendral lebih baik mendahului aksi dalam bentuk operasi militer, serta membentuk dewan revolusi guna mengganti kandidat dwikora 2. menetapkan dewan kerjaa. a. soal-soal yang berhubungan dengan operasi militer termasuk penentuan hari H diserahkan kepada ketua b. soal-soal politik terutama komposisi dewan revolusi diserahkan dewan harian politik biro. c. pengelompokan kader-kader untuk dikirim ke daerah-daerah terutama di luar jawa yang di serahkan kepada sutisman. d. Penentuan tenaga cadangan sebanyak 2000 orang yg diserahkan kepada nyono , termasuk koordinatornya untuk dilatih di lubang buaya. e. agar semua berada di pos-pos masing-masing mendengarkan intruksi selanjutnya. Rumah Letkol Latief 6,9,13 & 19 September 1965, Syam menyampaikan bahwa ada dewan jendral yang akan melakukan suatu gerakan apabila bung karno wafat .Untuk itu ia mengajak untuk merapat barisan yang progresif revolusioner saling bekerjsama dalam menyikapi hal tersebut. Mereka menggandeng brigen 1 kodam raya optimis bahwa pasukan tersebut akan ikut demi gerakan itu,dalam pasukan pengawal pimpinan bung karno juga siap ada 2 kompi yang dikuasai oleh letkol untung, kekuatan di Jakarta Raya ada 60000 orang terdiri dari kodam,kodim,kostart termasuk RPKD. Juga bantuan dari pasukan sukirno dari Batalyon A4 54 dan Batalyon 30 juga akan ikut dikerahkan. Dalam hal tersebut Letkol Untung dipercaya untuk memimpin gerakan tersebut karena ia adalah orang baru di jakarta dan tidak banyak yang mengenalnya dan dia juga sebagai pimpinan pasukan satwa cakra dengan tema menyelamatkan pemimpin revolusi. Rumah Syam 21,23,26 & 27 September 1965,Pihak PKI sudah menyusun rencana untuk membunuh ketujuh dewan Jendral yaitu Jendral Ahmad yani,Jendral A.H Nasution, Jendral Suprapto, Jendral Haryono, Jendral parman, Jendral Pandjaitan, Jendral Sutoyo.Dalam operasi ini dibagi atas 3 komando yaitu komando penculikan dan penyergapan, komando penguasaan kota dan komando kopasus.komando penculikan diberinama pasukan pasupati akan di pimpin oleh Letnan 1 Dul Arif yan tugasnya mengambil para Jendral hidup atau mati,komando penguasaan kota diberi nama pasukan bima sakti akan diimpin oleh suradi,dan komando kopasis yang diberinama pasukan gatot kaca akan dipimpin oleh Jendral mayor udara gatot sutrisno.semua itu dibawah pimpinan Letkol Untung yang di bantu oleh suparjo, Letkol Heru Atmojo, kolonel sukardi, dan ajeng komesaris polisi.
Pada tanggal 29 September 1965, Bricling Lubang Buaya, sebelum mereka melancarkan aksi tersebut PKI kembali rapat mengenai tenis gerakan yaitu tugas pasukan pasopati yang dipimpin Letnan Dul Arif yaitu suatu kunci dari suatu gerakan yaitu menculik para dewan jendral hidup atau mati.Apabila gerakan ini gagal maka gerakan yang lain tak ada artinya.Sebelum melakukan aksinya Para anggota PKI mengadakan rapat terakhir dan menamai gerakannya dengan gerakan 30 S/PKI dan menetapkan hari H adalah 1 Oktober Jam D pada Pukul 04:00 PKI sudah mulai bereaksi . mereka mendatangi Kediaman Dewan Jendral satu per satu di bunuh. Mereka dijemput oleh tentara-tentara PKI dengan dalih agar segera menghadap Presiden karena keadaan darurat. Jika mereka tidak mau maka mereka menggunakan cara kasar, melakukkan penembakan dan mengobrak – abrik rumah para Dewan Jendral. Pada 1 oktober 1965, para dewan Jendral yang sudah tertangkap yaitu 4 orang yang masih hidup yaitu Sutoyo, Mayjen S.Parman, Suprapto, sedangkan A.H Nasution lolos dalam penculikan tersebut,tetapi ajudanya yaitu Letnan 1 Pierre Andreas Tendean dan 3 orang lagi yaitu Ahad yani, D.I Pandjaitan, dan Mayjen M.T Haryono sudah tak bernyawa, para kaum PKI tidak suka dengan mereka, mereka pun menginginkan agar para Jendral-Jendral tersebut mati. Para pengikut PKI senang sekali mereka bersuka ria dengan menyanyikan lagu Genjergenjer. Lagu ini dinyanyikan ketika mereka akan menyiksa tawanan mereka.kemudian salah seorang gerwani mengatakan bahwa “penderitaan ini sangat pedih Jendral, sepedih sayatan silet ini, tapi tak sepedih penderitaan rakyat”, kemudian sang gerwani menyayat muka sang Jendral dengan siletnya. Ada juga yang dipaksa untuk mengakui bahwa dewan Jendral itu ada dan menanyakan dimana keberadaan Jendral Nasution.mereka disiksa habis-habisan dipukulin,di cucus dengan rokok, disiksa menggunakan celurit, dan di tembak hingga mati pokoknya mereka tidak memiliki sifat kemanusiaan,tapi para Jendral tetap tutup mulut.Setelah mereka tewas mereka kemudian dimasukkan dalam sebuah sumur yang sekarang diberi nama dengan lubang buaya. Letkol Untung menyelamatkan Presiden Soekarno dari gubdian dewan Jendral, pada hari kamis 30 September 1965 di Ibu kota republik Indonesia telah terjadi gerakan militer dalam Angkatan Darat dengan dibantu oleh pasukan angkatan bersenjata lainnya.Gerakan 30 September yang dikepalai letkol Untung, Komandan Batalyon Cakrabirawa . Pasukan pribadi Presiden Soekarno ini ditujukan Jendral-Jendral anggota dewan Jendral. Dalam gerakan 30 September para dewan Jendral tewas, sementara Presiden Soekarno selamat atas lindungan gerakan 30 September dan diduga para tokoh-tokoh masyarakat lainnya juga ikut dalam pembunuhan oleh PKI. Dewan Jendral ini didukung oleh pihak CIA. Mereka sangat aktif apalagi ketika Presiden Sakit pada bulan pertama pada Agustus. Mereka berharap kelak Presiden Soekarno meninggal karena sakitnya tidak terkabul, maka dari itu Dewan Jendral merencanakan pameran kekuatan pada hari kekuatan bersenjata 5 Oktober, dengan mendatangkan pasukan-pasukan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Dewan Jendral sudah akan melaksanakan gub terlebih dahulu sebelum 5 Oktober 1965 untuk mencegah kontra gub revolusi, Letkol Untung mengadakan gerakan 30 September yang ternyata berhasil dengan baik. Menurut keterangan dari Letkol Untung komandan gerakan 30 September, gerakan ini semata-mata dalam gerakan angkatan darat yang ditujukan dewan Jendral yang telah berbuat mencemarkan nama angkatan darat yang bermaksud jahat terhadap RI dan Presiden Soekarno. Letkol Untung dalam gerakan ini adalah satu keharusan baginya sebagai masyarakat jawa yang harus menjaga keselamatan Presiden. Komandan gerakan 30 September ini selanjutnya menerangkan bahwa tindakannya telah dilakukan di Jakarta terhadap Dewan Jendral akan diikuti tindakantindakan di seluruh Indonesia yakni ditujukan kepada kaki tangan dan simpatisan dewan Jendral yang terdapat didaerah-daerah.menurut ketua gerakan 30 September, sebagai polo up nya akan dibentuk Dewan Revolusi di Indonesia Pusat dan Revolusi Provinsi, Dewan Revolusi Kabupaten, Dewan Revolusi Kecamatan,dan Dewan Revolusi Desa. Anggota dewandewan revolusi itu terdiri atas orang-orang sipil militer yang mendukung gerakan mereka tanpa reserver. Partai-partai, ormas-ormas, surat kabar,dapat meneruskan kegiatankegiatan dapat meneruskannya asal dalam jangka waktu yang ditetapkan dan menyatakan kesetiaannya kepada dewan revolusi Indonesia. Dewan yang akan dibentuk dalam gerakan 30 September dengan melaksanakan panca ajikonstitusi melaksanakan ketetapan-ketetapan MPRS, utusan DPRD dan putusan DPA. Dewan revolusi tidak akan merubah politik luar negeri indonesia yang bebas dan aktif, adinikolin dan perdamaian di Asia tenggara dan dunia dan mengenai KAA II dan gonevo dan konvontasi terhadap Malaysia tidak akan berubah serta kegiatan internasional lainnya yang di selenggarakan.Letkol Untung sebagai komandan gerakan 30 September menghimbau kepada rakyat agar berwaspada dan membantu gerakan 30 September untuk menyelamatkan RI dari pengaruh dewan jendral untuk memperjuangkan penderitaan rakyat.Kepada para perwira Sebagian tentara diperintahkan untuk mengawasi Presiden Soekarno.tetapi pada saat itu Presiden tidak sedang berada di istana negara Menjelang pemilihan MPR tahun 1965 dewan revolusi indonesia sesuai dengan UUD 1945 yaitu, 1. Dewan revolusi indonesia menjadi sumber dari segala-segalanya kekuasaan dari indonesia. 2. Dewan revolusi indonesia dalam kegiatan kesehariannya akan di wakili presedir dewan revolusi dari komandan gerakan 30 September 3. Dengan jatuhnya setiap kekuasaan negara dewan revolusi indonesia agar kabinet dwikora dengan segenap status revolusioner sampai dilakukan dewan Jendral baru oleh dewan revolusi indonesia pada pentas mentri ditugaskan melakukan kerjaan rutin menjaga ketertiban dalam departemen masing-masing,dilarang
dalam pengangkatan anggota baru dan dilarang mengambil tindakan2 yang bisa berakibat fatal.semua harus memberi laporan terhadap dewan revolusi, 4. Sebagai alat dewan revolusi di daerah dibentuk dewan provinsi sebanyak 35 orang, dewan revolusi kabupaten 15 orang, dewan revolusi kecamatan 10 orang, dewan revolusi desa 7 orang.terdiri dari orang-orang sipil dan militer yang mendukung gerakan 30 September. Dalam sebuah acara RRI telah di bacakan tentang amanat dari soeharto bahwasannya telah menguasai seluruh daerah ,seluruh angkatan darat ada terkendali dan untuk sementara waktu angkatan darat dipegang dewan revolusi Alri dan akri telah untuk bekerjasama dalam menumpas perbuatan kontrarevolusioner yang dilakukan gerakan 30 September. Gerakan 30 September telah membentuk dewan revolusioner mereka telah mengambil alih kekuasaan negara atau yang disebut gub dari tangan Presiden Sukarno,melempar kedudukan kabinet Dwikora dan telah menculik para perwira angkatan darat.untuk itu agar masyarakat berjuang sesuai dengan Pancasila dan diridhoi Tuhan.Kemudian Suharto memerintahkan untuk merebut kembali kawasan Halim Perdana Kusuma yang dulu dikuasai oleh PKI. Karena ada informasi AURI akan melaksanakan pemboman sekitar tengah malam, di markas kostrad dipindahkan. Pihak PKI sangat resah karena keberadaan mereka diincar oleh RPKAD, mereka pun tak mau bila gerakan mereka dihancurkan.Mereka pun tak berdiam diri mereka juga mengerahkan seluruh anggotan. Untuk sementara gerakan mereka dibubarkan tetapi mereka tetap melanjutkan gerakan mereka tetapi gerakan mereka itu tidak berbentuk tetapi efeknya harus nyata seperti hantu. 2 Oktober 1965, Presiden Soekarno mengangkat Soeharto sebagai yang diperintahkan untuk pemulihan keamanan dan ketertiban. Sementara itu Para RPKAD mencari keberadaan tempat dimana para dewan jendral dihabisi dan disiksa .Brigjen Sukirman salah satu tawan PKI yang berhasil lolos menunjukkan tempat yang dulu digunakan untuk menyiksa para Dewan Jendral. Mereka pun mencurigai suatu tempat yang disitu terdapat tanaman pohon pisang, kemudian mereka membongkarnya. Soeharto mengumumkan Pada Tanggal 4 Oktober 1965” kita bersama-sama dengan mata kepala masing-masing telah menyaksikan pembongkaran daripada penanaman jenazah para jendral dengan satu perwira pertama dalam suatu lubang sumur lama yang merupakan korban dari tindakan biadapan PKI yang ada di lubang buaya oleh gerakan 30 September.Daerah lubang buaya adalah termasuk daerah lapangan Halim, yang merupakan pusat pelatihan Sukwan yang dilaksanakan oleh angkatan udara yaitu dari anggota pemuda rakyat gerwani, suatu fakta mereka latihan dalam rangka mempertahankan indonesia, tetapi menurut salah seorang gerwani yang telah tertangkap di Cirbon adalah orang Jawa Tengah yang jauh dari. menurut fakta ini mungkin apa yang diamanatkan oleh bapak presiden panglima besar bahwa angkatan udara tidak terlibat dalam kasus ini tidak ada
benarnya, karena mungkin tidak ada hubungan dengan peristiwa dengan oknum daripada anggota angkatan udara, Soeharto menegaskan kembali bahwa agar para oknum angkatan darat yang terlibat dalam kasus ini agar membersihkan dirinya dalam kata – katanya Soeharto mengatakan bahwa setiap tindakan yang tidak jujur,dan tindakan yang tidak baik pasi akan terbongkar, dan beliau mengucapkan rasa terima kasihnya satuan-satuan seperti resimen balako , anggota-anggota dari KKO dan juga rakyat yang telah menbantu dalam bukti dan turut senta mengangkat jenazah ini dengan jumlah korban .
RESENSI FILM PENGHIANATAN G 30 S/PKI
DISUSUN OLEH : NAMA NO KELAS
: ZAHWA SALSABILA : 32 : XII MIPA U 1
SMA NEGERI 1 CAWAS TAHUN PELAJARAN 2017/2018
RESENSI FILM PENGHIANATAN G 30 S/PKI
DISUSUN OLEH : NAMA NO KELAS
: VIVI WAHYUNINGTYAS : 27 : XII MIPA U 1
SMA NEGERI 1 CAWAS TAHUN PELAJARAN 2017/2018
RESENSI FILM PENGHIANATAN G 30 S/PKI
DISUSUN OLEH : NAMA NO KELAS
: ALYA GEGA WIDIASAMARA : 02 : XII MIPA U 1
SMA NEGERI 1 CAWAS TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Resensi Film Penghianatan G 30 S/PKI Penghianatan G 30 S/PKI merupakan salah satu peristiwa penting di Indonesia, dimana terjadi beberapa aksi-aksi anarkis ketidakmanusiawi oleh para PKI.PKI menginginkan mereka tetap berkuasa. ”Cita-cita perjuangan kami untuk menegakkan kemurnian pancasila yang tak mungkin dipatahkan hanya dengan menguburkan kami dalam lubang buaya(lubang buaya 1 oktober 1965)”,begitulah awal film ini. Ketika subuh pagi pada tanggal 13 januari 1965 di desa Kanigoro, terjadi sebuah penyerangan oleh ribuan kelompok PKI, mereka menyerang pusat clining center pelajar indonesia yang baru saja melaksanakan shalat shubuh kecuali melakukan pemukulan seorang kiayi dan beberapa staf pengajar mereka menginjak-injak kitab suci Al-Quran. Pada tanggal 15 januari 1965 di suatu desa juga di daerah kediri ribuan PKI menyerang para petani sudarno dengan dalih persengketaan tanah sawah, kepala desa yang berusaha melerai tak luput dari pengeroyokan, pada tahun yang sama di Sumatra Utara pihak PKI yang dikenal sebagai peristiwa bandar bensin,persengketa tanah dengan milik negara dengan petani yang menggarap tidak sah dan sebenarnya persoalannya telah diselesaikan dengan baik namun pihak BTIPKI menghasut untuk meggarap kembali tanah itu secara sepihak melawan pemerintah dalam peristiwa ini seorang petugas tewas, S.Soedjono tewas karena dikeroyok. Aksi-aksi sepihak yang dilakukan oleh PKI ini juga terjadi di Indramayu, Klaten, Boyolali dan berbagai tempat di Indonesia lainnya.sebenarnya pada bulan desember 1964 terungkap adanya dokumen tentang perebutan kekuasaan yang akan dilakukan PKI,namun pihak PKI membantahnya dan menuduh ada yang menfitnah dan menuduh lawan politiknya, partai murba.dalam hal ini khairul saleh dan sukarni juga dokumen yang tersiar sebelum menjelang pemberontakan PKI Madiun 1948 yang juga disanggahnya namun kemudian terbukti benar. Dalam rangka persiapan perebutan kekuasaan negara, Partai Komunis Indonesia membentuk biro khusus pada tahu 1964, yang tugasnya utuk menyusun gerakan 30 september 1965. Atas dasar perdana mentri Republik rakyat cina cu in lai melancarkan pembentukan angatan kelima agar para buruh tani dipersenjatai,namun tuntutan ini tidak disetujui kecuali oleh pimpinan angkatan udara hauri, Mentri Panglima Udara Umar Dani, sebaliknya mentri Panglima Angkatan Darat Jendral Ahmad Yani menyatakan tidak setuju karena dengan pembentukan angkatan ke 5 menimbulkan keruwetan diskomando maupun pengawasan kekuatan bersenjata di indonesia, gagasan ini karena gagasan cu in lai yang menjanjikan sepucuk senjata ringan secara Cuma-Cuma namun pemberian senjata tersebut tidak terlepas dari penyusunan kekuatan bersenjata yang dilakukan PKI dalam gerakan 30 september 1965, karena sikap pimpinan angkatan darat yang tidak mau mendukung tuntutantuntutan PKI dan juga PKI selalu mencurigai pimpinan angkatan darat sebagai kekuatan utama yang akan merintangi semua perjuangan PKI sebagaimana pengalaman-pengalaman sejarah kota madiun 1948 maka diciptakan dewan Jendral yang akan melancarkan penyerangan gub.seiring berkembangnya isu tersebut tersiar adanya dokumen welgres yang menurut PKI di temukan dirumah welpamer seorang warga amerika, welgres adalah duta inggris dalam dokumen palsu tersebut ” i lockel a my friends” yang kemudian di iterpretasikan sama dengan dewan Jendral.
Istana Negara Bogor,rombongan team dokter RRC sedang mengobati soekarno karena Presiden Sedang sakit. Setelah selesai Dokter RRC mengatakn kepada D.N Aidit bahwa keadaan Presiden dalam keadaannya kritis yang memiliki 2 kemungkinan lumpuh atau meninggal . pada masa itu terjadi krisis ekonomi. Di Daerah lubang buaya, disana ada sebuah latihan militer yang di pimpin oleh sukwan dan sukwati anggota pemuda rakyat dan gerwani. Rumah Aidit 8 – 12 Agustus 1965, menurut Aidit yang berhasil hembuskan dan menyebarkan kepada masyarakat tentang isu bahwa Dalam TNI-AD terdapat suatu “Dewan Jendral” yang mengadakan coup atau perebutan dan mendesak bung karno agar tutup mulut terhadap musuh – musuh PKI. Mereka juga membicarakan mengenai kelangsungan politik mereka jika kekuasaan bung karno tergeser. Dan lagi AD akan menyerang angkatan progresif revolusi. Untuk itu Aidit harus bertindak “siapa cepat dia dapat,siapa tepat dia selamat”. Dan dia memerintahkan kepada temannya untuk menghubungi seluruh perwira yang mendukung PKI dan mengumpulkan pasukan baik pusat maupun daerah. Rumah Syam 14 Agustus 1965 , waluyo, pono, mereka membahas tentang pesan Aidit untuk melakukan penyerangan yang sifatnya terbatas, sasaran gerakan adalah para dewan Jendral yang komuniskopi dan gerakan ini harus menguasai instalasi-instalasi vital seperti telkom, RRI yang terdiri dari Letkol Untung, komandan batalyon, kolonel iwan terlatih, komandan penyejuk 1 kodam 5 jaya, dan mayor udara Soyono komandan pasukan pengawal pasukan udara. Ketika soekarno menyampaikan amanatnya dan disiarkan melalui RRI, masyarakat yang mendengarnya pun sudah resah atas ulah para komunis yang haus akan kekuasaan. Pada tanggal 28 Agustus 1965 ada sidang Partai Komunis Indonesia,dihadiri oleh Ir.soekirman, Anwar, Sanusi, Nyono, lukman. Ir.sukirman mereka menanyakan darimana DN Aidit itu mendengar isu tentang dewan Jendral, tentang masa depan partai , dan agar Aidit menguraikan dengan lengkap mengenai perimbangan ABRI terutama apabila nanti perwira-perwira yang progresif bertindah mendahului dewan Jendral. DN Aidit menyarankan agar anggotanya tidak gegabah dalam bertindak.DN Aidit mengatakan bahwa “ pengaruh partai dalam kalangan angkatan bersenjata umumnya dicerminkan oleh kekuatan partai di daerah itu,jadi pengaruh ji Jawa kita adalah baik, kecuali di daerah jakarta raya, dan yang terbaik adalah jawa tengah”. Dan DN Aidit mengatakan bahwa dalam dewan Jendral ada ketidak kompakan antara Jendral ahmad yani dan nasution dalam perebutan kekuasaan. Kala itu ada yang menyanggah apakah dengan menguasai pulau jawa akan berhasil, lalu DN Aidit mengatakan dengan tegas “kunci kemenangan adalah jawa,siapa yang bisa menguasai jawa itulah yang menang. Sidang tersebut menyimpul kan bahwa: 1. sidang sepakat kemungkinan gub dewan Jendral lebih baik mendahului aksi dalam bentuk operasi militer, serta membentuk dewan revolusi guna mengganti kandidat dwikora 2. menetapkan dewan kerja. a) soal-soal yang berhubungan dengan operasi militer termasuk penentuan hari H diserahkan kepada ketua. b) soal-soal politik terutama komposisi dewan revolusi diserahkan dewan harian politik biro. c) pengelompokan kader-kader untuk dikirim ke daerah-daerah terutama di luar jawa yang di serahkan kepada sutisman. d) Penentuan tenaga cadangan sebanyak 2000 orang yg diserahkan kepada nyono , termasuk koordinatornya untuk dilatih di lubang buaya. e) agar semua berada di pos-pos masing-masing mendengarkan intruksi selanjutnya.
Rumah Letkol Latief 6,9,13 & 19 September 1965, Syam menyampaikan bahwa ada dewan jendral yang akan melakukan suatu gerakan apabila bung karno wafat .Untuk itu ia mengajak untuk merapat barisan yang progresif revolusioner saling bekerjsama dalam menyikapi hal tersebut. Mereka menggandeng brigen 1 kodam raya optimis bahwa pasukan tersebut akan ikut demi gerakan itu,dalam pasukan pengawal pimpinan bung karno juga siap ada 2 kompi yang dikuasai oleh letkol untung, kekuatan di Jakarta Raya ada 60000 orang terdiri dari kodam,kodim,kostart termasuk RPKD. Juga bantuan dari pasukan sukirno dari Batalyon A4 54 dan Batalyon 30 juga akan ikut dikerahkan. Dalam hal tersebut Letkol Untung dipercaya untuk memimpin gerakan tersebut karena ia adalah orang baru di jakarta dan tidak banyak yang mengenalnya dan dia juga sebagai pimpinan pasukan satwa cakra dengan tema menyelamatkan pemimpin revolusi. Rumah Syam 21,23,26 & 27 September 1965,Pihak PKI sudah menyusun rencana untuk membunuh ketujuh dewan Jendral yaitu Jendral Ahmad yani,Jendral A.H Nasution, Jendral Suprapto, Jendral Haryono, Jendral parman, Jendral Pandjaitan, Jendral Sutoyo. Dalam operasi ini dibagi atas 3 komando yaitu komando penculikan dan penyergapan, komando penguasaan kota dan komando kopasus.komando penculikan diberinama pasukan pasupati akan di pimpin oleh Letnan 1 Dul Arif yan tugasnya mengambil para Jendral hidup atau mati,komando penguasaan kota diberi nama pasukan bima sakti akan diimpin oleh suradi,dan komando kopasis yang diberinama pasukan gatot kaca akan dipimpin oleh Jendral mayor udara gatot sutrisno.semua itu dibawah pimpinan Letkol Untung yang di bantu oleh suparjo, Letkol Heru Atmojo, kolonel sukardi, dan ajeng komesaris polisi. Pada tanggal 29 September 1965,Bricling Lubang Buaya, sebelum mereka melancarkan aksi tersebut PKI kembali rapat mengenai tenis gerakan yaitu tugas pasukan pasopati yang dipimpin Letnan Dul Arif yaitu suatu kunci dari suatu gerakan yaitu menculik para dewan jendral hidup atau mati.Apabila gerakan ini gagal maka gerakan yang lain tak ada artinya.Sebelum melakukan aksinya Para anggota PKI mengadakan rapat terakhir dan menamai gerakannya dengan gerakan 30 S/PKI dan menetapkan hari H adalah 1 Oktober Jam D pada Pukul 04:00 PKI sudah mulai bereaksi . mereka mendatangi Kediaman Dewan Jendral satu per satu di bunuh. Mereka dijemput oleh tentara-tentara PKI dengan dalih agar segera menghadap Presiden karena keadaan darurat. Jika mereka tidak mau maka mereka menggunakan cara kasar, melakukkan penembakan dan mengobrak – abrik rumah para Dewan Jendral. Pada 1 oktober 1965, para dewan Jendral yang sudah tertangkap yaitu 4 orang yang masih hidup yaitu Sutoyo, Mayjen S.Parman, Suprapto, sedangkan A.H Nasution lolos dalam penculikan tersebut,tetapi ajudanya yaitu Letnan 1 Pierre Andreas Tendean dan 3 orang lagi yaitu Ahad yani, D.I Pandjaitan, dan Mayjen M.T Haryono sudah tak bernyawa, para kaum PKI tidak suka dengan mereka, mereka pun menginginkan agar para Jendral-Jendral tersebut mati. Para pengikut PKI senang sekali mereka bersuka ria dengan menyanyikan lagu Genjer-genjer. Lagu ini dinyanyikan ketika mereka akan menyiksa tawanan mereka.kemudian salah seorang gerwani mengatakan bahwa “penderitaan ini sangat pedih Jendral, sepedih sayatan silet ini, tapi tak sepedih penderitaan rakyat”, kemudian sang gerwani menyayat muka sang Jendral dengan siletnya.
Ada juga yang dipaksa untuk mengakui bahwa dewan Jendral itu ada dan menanyakan dimana keberadaan Jendral Nasution.mereka disiksa habis-habisan dipukulin,di cucus dengan rokok, disiksa menggunakan celurit, dan di tembak hingga mati pokoknya mereka tidak memiliki sifat kemanusiaan,tapi para Jendral tetap tutup mulut.Setelah mereka tewas mereka kemudian dimasukkan dalam sebuah sumur yang sekarang diberi nama dengan lubang buaya. Letkol Untung menyelamatkan Presiden Soekarno dari gubdian dewan Jendral, pada hari kamis 30 September 1965 di Ibu kota republik Indonesia telah terjadi gerakan militer dalam Angkatan Darat dengan dibantu oleh pasukan angkatan bersenjata lainnya.Gerakan 30 September yang dikepalai letkol Untung, Komandan Batalyon Cakrabirawa . Pasukan pribadi Presiden Soekarno ini ditujukan Jendral-Jendral anggota dewan Jendral. Dalam gerakan 30 September para dewan Jendral tewas, sementara Presiden Soekarno selamat atas lindungan gerakan 30 September dan diduga para tokoh-tokoh masyarakat lainnya juga ikut dalam pembunuhan oleh PKI. Dewan Jendral ini didukung oleh pihak CIA. Mereka sangat aktif apalagi ketika Presiden Sakit pada bulan pertama pada Agustus. Mereka berharap kelak Presiden Soekarno meninggal karena sakitnya tidak terkabul, maka dari itu Dewan Jendral merencanakan pameran kekuatan pada hari kekuatan bersenjata 5 Oktober, dengan mendatangkan pasukan-pasukan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Dewan Jendral sudah akan melaksanakan gub terlebih dahulu sebelum 5 Oktober 1965 untuk mencegah kontra gub revolusi, Letkol Untung mengadakan gerakan 30 September yang ternyata berhasil dengan baik. Menurut keterangan dari Letkol Untung komandan gerakan 30 September, gerakan ini semata-mata dalam gerakan angkatan darat yang ditujukan dewan Jendral yang telah berbuat mencemarkan nama angkatan darat yang bermaksud jahat terhadap RI dan Presiden Soekarno. Letkol Untung dalam gerakan ini adalah satu keharusan baginya sebagai masyarakat jawa yang harus menjaga keselamatan Presiden. Komandan gerakan 30 September ini selanjutnya menerangkan bahwa tindakannya telah dilakukan di Jakarta terhadap Dewan Jendral akan diikuti tindakan-tindakan di seluruh Indonesia yakni ditujukan kepada kaki tangan dan simpatisan dewan Jendral yang terdapat didaerah-daerah.menurut ketua gerakan 30 September, sebagai polo up nya akan dibentuk Dewan Revolusi di Indonesia Pusat dan Revolusi Provinsi, Dewan Revolusi Kabupaten, Dewan Revolusi Kecamatan,dan Dewan Revolusi Desa. Anggota dewan-dewan revolusi itu terdiri atas orang-orang sipil militer yang mendukung gerakan mereka tanpa reserver. Partai-partai, ormas-ormas, surat kabar,dapat meneruskan kegiatan-kegiatan dapat meneruskannya asal dalam jangka waktu yang ditetapkan dan menyatakan kesetiaannya kepada dewan revolusi Indonesia. Dewan yang akan dibentuk dalam gerakan 30 September dengan melaksanakan panca ajikonstitusi melaksanakan ketetapan-ketetapan MPRS, utusan DPRD dan putusan DPA. Dewan revolusi tidak akan merubah politik luar negeri indonesia yang bebas dan aktif, adinikolin dan perdamaian di Asia tenggara dan dunia dan mengenai KAA II dan gonevo dan konvontasi terhadap Malaysia tidak akan berubah serta kegiatan internasional lainnya yang di selenggarakan.Letkol Untung sebagai komandan gerakan 30 September menghimbau kepada rakyat agar berwaspada dan membantu gerakan 30 September untuk menyelamatkan RI dari pengaruh dewan jendral untuk memperjuangkan penderitaan rakyat.
Kepada para perwira sebagian tentara diperintahkan untuk mengawasi Presiden Soekarno.tetapi pada saat itu Presiden tidak sedang berada di istana negara Menjelang pemilihan MPR tahun 1965 dewan revolusi indonesia sesuai dengan UUD 1945 yaitu: 1. Dewan revolusi indonesia menjadi sumber dari segala-segalanya kekuasaan dari indonesia. 2. Dewan revolusi indonesia dalam kegiatan kesehariannya akan di wakili presedir dewan revolusi dari komandan gerakan 30 September. 3. Dengan jatuhnya setiap kekuasaan negara dewan revolusi indonesia agar kabinet dwikora dengan segenap status revolusioner sampai dilakukan dewan Jendral baru oleh dewan revolusi indonesia pada pentas mentri ditugaskan melakukan kerjaan rutin menjaga ketertiban dalam departemen masing-masing,dilarang dalam pengangkatan anggota baru dan dilarang mengambil tindakan2 yang bisa berakibat fatal.semua harus memberi laporan terhadap dewan revolusi, 4. Sebagai alat dewan revolusi di daerah dibentuk dewan provinsi sebanyak 35 orang, dewan revolusi kabupaten 15 orang, dewan revolusi kecamatan 10 orang, dewan revolusi desa 7 orang.terdiri dari orang-orang sipil dan militer yang mendukung gerakan 30 September. Dalam sebuah acara RRI telah di bacakan tentang amanat dari soeharto bahwasannya telah menguasai seluruh daerah ,seluruh angkatan darat ada terkendali dan untuk sementara waktu angkatan darat dipegang dewan revolusi Alri dan akri telah untuk bekerjasama dalam menumpas perbuatan kontrarevolusioner yang dilakukan gerakan 30 September. Gerakan 30 September telah membentuk dewan revolusioner mereka telah mengambil alih kekuasaan negara atau yang disebut gub dari tangan Presiden Sukarno,melempar kedudukan kabinet Dwikora dan telah menculik para perwira angkatan darat.untuk itu agar masyarakat berjuang sesuai dengan Pancasila dan diridhoi Tuhan.Kemudian Suharto memerintahkan untuk merebut kembali kawasan Halim Perdana Kusuma yang dulu dikuasai oleh PKI. Karena ada informasi AURI akan melaksanakan pemboman sekitar tengah malam, di markas kostrad dipindahkan. Pihak PKI sangat resah karena keberadaan mereka diincar oleh RPKAD, mereka pun tak mau bila gerakan mereka dihancurkan.Mereka pun tak berdiam diri mereka juga mengerahkan seluruh anggotan. Untuk sementara gerakan mereka dibubarkan tetapi mereka tetap melanjutkan gerakan mereka tetapi gerakan mereka itu tidak berbentuk tetapi efeknya harus nyata seperti hantu. Pada 2 Oktober 1965, Presiden Soekarno mengangkat Soeharto sebagai yang diperintahkan untuk pemulihan keamanan dan ketertiban. Sementara itu Para RPKAD mencari keberadaan tempat dimana para dewan jendral dihabisi dan disiksa .Brigjen Sukirman salah satu tawan PKI yang berhasil lolos menunjukkan tempat yang dulu digunakan untuk menyiksa para Dewan Jendral. Mereka pun mencurigai suatu tempat yang disitu terdapat tanaman pohon pisang, kemudian mereka membongkarnya.
Soeharto mengumumkan Pada Tanggal 4 Oktober 1965 ” kita bersama-sama dengan mata kepala masing-masing telah menyaksikan pembongkaran daripada penanaman jenazah para jendral dengan satu perwira pertama dalam suatu lubang sumur lama yang merupakan korban dari tindakan biadapan PKI yang ada di lubang buaya oleh gerakan 30 September”. Daerah lubang buaya adalah termasuk daerah lapangan Halim, yang merupakan pusat pelatihan Sukwan yang dilaksanakan oleh angkatan udara yaitu dari anggota pemuda rakyat gerwani, suatu fakta mereka latihan dalam rangka mempertahankan indonesia, tetapi menurut salah seorang gerwani yang telah tertangkap di Cirbon adalah orang Jawa Tengah yang jauh dari. menurut fakta ini mungkin apa yang diamanatkan oleh bapak presiden panglima besar bahwa angkatan udara tidak terlibat dalam kasus ini tidak ada benarnya, karena mungkin tidak ada hubungan dengan peristiwa dengan oknum daripada anggota angkatan udara, Soeharto menegaskan kembali bahwa agar para oknum angkatan darat yang terlibat dalam kasus ini agar membersihkan dirinya dalam kata – katanya Soeharto mengatakan bahwa setiap tindakan yang tidak jujur,dan tindakan yang tidak baik pasti akan terbongkar, dan beliau mengucapkan rasa terima kasihnya satuan-satuan seperti resimen balako , anggota-anggota dari KKO dan juga rakyat yang telah menbantu dalam bukti dan turut senta mengangkat jenazah ini dengan jumlah korban .