30 1 121KB
BAGAS TRIYONO /201810050311222 ILMU PEMERINTAHAN D IDENTITAS BUKU Judul : Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia Penulis Buku : Dr. Inu Kencana Syafiie, M,Si. Penerbit : PT Refika Aditama Bahasa :Bahasa Indonesia Jumlah Halaman : (viii+157) halaman, berat: 330 gr, panjang: 24 cm, lebar: 16 cm Tahun Penerbitan : 2013 Pembuat Resensi : Bagas Triyono/Ilmu Pemerintahan D/222
RESENSI BUKU Buku “Kepemimpinan Pemerintahan Indonesiai” ditulis oleh Dr. Inu Kencana Syafiie, M,Si.buku ini berisi materi yang membahas bagaimana kepemimpinan di Indonesia mengarahkan dan mempengaruhi perilaku tertentu yang dikehendaki oleh proses pencapaian tujuan pemerintah Indonesia. Untuk itu, sangat diperlukan pemahaman yang yang baik mengenai mengapa dan bagaimana kepemimpinan di Indonesia Tujuan utama penyusunan buku ini adalah untuk memberikan bahan dasar pengetahuan pembaca untuk mengetahui kepemimpinan di Indonesia Buku ini membahas secara teoritis sejumlah aspek yang menegenai kepemimpinan di Indonesia mulai dari Gaya kepemimpinan, variable kepemerintahan Indoensia, Teknik Pemerintaan.Pengertian kepemimpinan dan Pemerintahan. Jenis kepemimpinan.Moralitas Agama dan Kepemimpinan Selain itu, buku ini juga menjelaskan perbandingan pemerintahan Indonesia dengan pemeirntahan luar negeri Kelemahan dari buku ini dibandingkan buku kepemimpinan lainnya ialah terdapat penulisan kata yang salah, penanda sub materi kurang teratur, serta terdapat beberapa penjelasan yang berlebihan pada beberapa materi. Hal yang menonjol dalam buku ini adalah memfokuskan pada bagaimana kepemimpinan di Indonesia. Penjelasan dalam buku ini menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami pembaca. Terdapat juga kalimat penjelasan berbahasa asing serta terjemahannya. Materi dipaparkan dengan runtut dan juga disertai tabel yang membuat pembaca lebih dapat memahami, memperjelas, dan membandingkan suatu konsep atau teori dengan konsep lainnya.
Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama berisi tentang pendahuluan, bab dua membahas tentang pemimpin dan kepemimpinan, bab tiga tentang teori & gaya kepemimpinan, bab empat tentang kepemimpinan dan kekuasaan, bab lima tentang kepemimpinan pemerintahan. Selanjutnya bab enam membahas tentang etika kepemimpinan pemerintahan, bab tujuh tentang kepemimpinan pemerintahan di Indonesia, dan bab delapan tentang kepemimpinan daerah dalam sistem pemerintahan negara . Konsep kepemimpinan pada hakikatnya bersifat menyeluruh, menyentuh berbagai aspek kehidupan. Konsep kepemimpinan juga merupakan konsekuensi logis dari kehidupan peradaban manusia baik peradaban pra-modern maupun modern. Mulai dari konteks keagamaan hingga sosial politik, pasti menyentuh permasalahan kepemim-pinan, sehingga jelas bahwa kepemimpinan merupakan hal esensial yang sejatinya patut dikaji dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Kajian kepemimpinan bersifat fleksibel, artinya tidak kaku dan tidak ajeg tanpa bisa diganggu gugat. Konsep kepemimpinan sejatinya mampu
berkembang seiring dengan
kebutuhan dan perkembangan zaman. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana kepemimpinan teokrasi dan monarkis pada masa pra-renaissance, berubah pada periode selanjutnya menjadi diktator proletariat (Uni Soviet) serta kepemimpinan Fasis (Italia dan Jerman) hingga akhirnya kepemimpinan demokratis dewasa ini menjadi primadona yang belum tergantikan oleh konsep baru. Konsep “Pemimpin” berasal dari kata asing, yakni “leader”, sedangkan kepemimpinan sendiri merupakan arti dari kata “leadership”. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Fairchild (1960), pemimpin dalam arti yang luas adalah “seseorang yang memimpin, dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan, mengorganisasikan atau mengontrol usaha orang lain atau melalui prestis, kekuasaan, juga posisi”. Pemimpin dinilai sebagai whistle blower dalam hal mengawali konsep dan memotivasi bawahan dalam rangka menjalankan program dan misi organisasi. Pemimpin dalam pengertian Fairchild menekankan bahwa pemimpin merupakan nyawa utama dalam sebuah organisasi. Menambahkan pernyataan Fairchild, Kartono (2005: 51) mengutarakan bahwa pemimpin merupakan seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain untuk melakukan usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu. Adapun penulis buku ini ialah Adapun penulis buku ini ialah Prof. Dr. Badeni, M.A yang lahir pada tanggal 3 Juni 1957 di Jawa Tengah. Beliau merupakan seorang akademisi yang telah
menulis beberapa buku yaitu Pengantar Ilmu Pembelajaran, Coperative Learning dalam Konteks Pembelajaran IPS Sekolah Dasar, dan Bahan Ajar Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, menunjukkan beliau layak dalam menulis buku mengenai kepemimpinan dan perilaku organisasi. buku ini berhasil memadukan dua topik besar, yaitu kepemimpinan dan perilaku organisasi. KESIMPULAN Kepemimpinan dalam pemerintahan yang merupakan salah satu jenis kepemimpinan, ternyata mempunyai kedudukan yang strategis dalam pelaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan tujuan negara dan cita-cita nasional. Dengan memperhatikan berbagai deskripsi tentang kepemimpinan yang ada, maka pada umumnya kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan dan kesanggupan menggerakan orangorang/pegikut untuk bekerja dan mengarahkan ke tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan yang merupakan gejala kelompok dalam kepustakaan ilmu administrasi dianggap sebagai inti dari management, berdasarkan alasan bahwa management terutama berhubungan dengan manusia, padahal kepemimpinan berhubungan dengan kemampuan dan kesanggupan menggerkan dan mengarahkan orang-orang/pengikut. Dalam kepemimpinan banyak teknik yang dapat dikembangkan, tetapi sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat kita dewasa ini, yang masih berorientasi ke atas, maka teknik kepemimpinan dengan pemberian suri tauladan merupakan teknik yang sangat cocok. Lain daripada itu perlu juga dikembangkan gaya kepemimpinan motivasi yang positifdengan memberikan penghargaan kepada yang berhasil, bersamaan dengan gaya partisipasif atau gaya demokratis dengan memberikan kesempatan kepada anak buah untuk berprakarsa dan berparisipasi dalam pengambilan keputusan, dan gaya pengawasan yang berorientasi kpeada fakror-faktor manusia sejalan dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab dari Pancasila..