Membuat Pola Busana Tingkat Dasar [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

BUKU PENUNTUN

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

Ditulis oleh

:

SOEKARNO

KETUA SUB KONSORSIUM MENJAHIT PAKAIAN PRIA DAN WANITA DIREKTORAT PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

TINGKAT PUSAT

. PENGAMBILAN UKURAN . PE,MBUATAN POLA DASAR . PERUBAHAN MODEL . PERENCANAAN BAHAN

. TE,KNIK PEMBUATAN SKETSA BUSANA

Buku Penuntun Membuat Pola Busana TingkatDasar oleh: Soekalno

GM21002.045 O Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Jl

Palmerah Barat 33-37. Jakarta 10270

Ilustrator sketsa busana: Rasmini Ilustrator pola: Soekarno Setting dan pcrwa.lahan: Putra Buana Sakti

Diterbitkan pertame kali oleh Penerbit PT Gramedta Pustaka Utama. anggota IKAPI. Jakarta. Agustus 2002 Cetakan kelim(t. APril 2006 Cetakan keenam: Juli 2007 Cetakan ketujuh; l''lovember 2008 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Di I aran g men-sutip atau memperbanyak sebag i an atar-r scluruh isi buku ini tanpa izin tertulis darr Penerbit

Sanksi Pelanggaran Pasal 44 Undang-undang Nomor 7 tahun 1987, Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta: 1.

2.

Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pldana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. I 00.000.000.- tseratusjuta rupiah). Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat l, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,(lima puluh juta rupiah).

Dicetak oleh Percetakan PT SLrN, Jakarta

lrA'-TA PENGANTAR

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan busanayangbaik, membuat banyak pihak ingin terjun dalam bidang ini. Banyaknya pesefta pada kursus-kursus menjahit menandakan bahwa bidang busana ini memang diminati dan akan terus berkembang. Dalam perkembangannya iru tentu saja dibutuhkan buku-buku yang dapat menjadi penuntun bagi mereka yang ingin mendalaminya.

Buku ini disusun untuk memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan menjahit busana, sesuai dengan Kurikulum Pelaksanaan Kursus dan Ujian Nasional Menjahit Pakaian Tahun 2000. yang diselaraskan dengan . perkembangan kebutuhan dalam masyarakat. Di dalamnya diberikan petunjuk untuk membuat pola busana dengan carayangpraktis dan sederhana, dimana materinya meliputi cara pengambilan ukuran, pembuatan pola dasar, pemecahan model, perencanaan bahan/pelengkap pakaian, hingga pengenalan teknik pembuatan sketsa busana. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terwujudnya buku ini. Kami

berharap buku

ini

akan bermanfaat untuk berkarya dalam masyarakat, khususnya untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan menjahit pakaian. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekanrekan Guru pada pendidikan formal dan non formal di seluruh Indonesia serta dari siapapun untuk perbaikan tulisan buku yang sederhana ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi dharma bakti kita untuk berkarya dalam masyarakat, hingga mendapatkan nilai-nilai seni busana yang anggun dan indah, yang dapat mengangkat kehidupan kita bersama.

Hormat kami

SOEKARNO

lll

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

111

BAB I. PENDAHULUAN

A. Mengenal peralatan dan bahan untuk menggambar pola dan menjahit B. Tanda-tanda yang diperlukan dalam pembuatan pola dan perubahan model C. D.

I I 10

E. F.

Cara mengambil ukuran badan wanita dewasa Daftar ukuran wanita dewasa Cara mengambil ukuran celana Daftar ukuran pria dewasa

17

G.

Struktur program pendidikan kegiatan belajar menjahit pakaian

18

12 15

16

BAB II. POLA DASAR DARI ANEKA METODE

t9 l9

A. Metode Dressmaking B. Metode SO-EN C. D.

E. F. G.

25

Metode Cuppens Geurs Metode Meyneke Metode Charmant Metode Danckaefis Metode Leeuw Van Rees

28 JJ 38 42 45

BAB III. POLA ROK

49 49

A. Pola Dasar Rok B. Rok Span/Suai C. Rok Span/Suai Dua Kupnat D. Rok Lipit Hadap I E. Rok Lipit Hadap II

F.

G. H.

I. J. K. L.

M.

N.

Rok Rok Rok Rok Rok Rok Rok Rok Rok

5l 52 54 56

Lipit Sungkup Lipit Pipih

58

60 62 64 66 68 70

Kerut Pias Enam Pias Delapan untuk Bahan Polos Pias Delapan untuk Bahan Bergaris Pias Duabelas/Sn,ingrok Setengah Lingkaran

71

Lingkaran

72

O. RokAsimetris

73

P. Rok Kerut Berlingkat

15

Q. Rok Lipit Kipas Contoh Soal Ujian Tingkat Dasar

76 11

BAB IV. POLA KULOT A. Pola Dasar Kulot B. Kulot Model Lipit Dua C. Kulot Berlipit di Bagian Dalam D. Kulot Setengah Lingkaran Contoh Soal Ujian Tingkat Dasar

19 79 81

83 85

87

iv

BAB V. POLA DASAR BADAN ATAS, LENGAN, DAN KERAH A. Pola Dasar Badan Atas dan Lengan B. Membuat dan Memindahkan Kupnat

C. D. E.

F.

Jenis Lengan Jenis Kerah Blus dengan Kerah Sport dan Lengan Licin Blus dengan Garis Leher Siku dan Lengan BalonlPolf

88 B8

9l 94 97

102 105

G. Blus Kerah Kemeja H. Blus Kerah Setali

109

Rompi Contoh Soal Ujian Tingkat Dasar

116

BAB VI. POLA GAL]N

120 120

I.

A. Pola Dasar Gaun Dewasa B. Gaun Tanpa LenganlSackdress C. Sackdress Model Kemben (Bustier) D. Pola Dasar Daster

113 118

124 128 131

E. Gaun Lengan Raglan

135

Contoh Soal Ujian Tingkat Dasar

t39

BAB VII. POLA KEBAYA

14t

A. Kebaya Pendek B. Kamisol/Camissole C. Kebaya Modifikasi

t4t

BAB VIII. POLA DASAR PAKAIAN ANAK-ANAK

151

A. Pola Dasar KemejaAnak Laki-laki B. Celana Kodok C. D.

Overall Main E. Main Bergaris F. dan Kemeja Anak Panjang Anak G. H. Mantel Bayi (Babycape) dengankerudung I. Pola Dasar Gaun Anak J. Gaun Anak Kerah Rebah K. Gaun Anak dengan Kombinasi di Depan Contoh Soal Ujian Tingkat Dasar Celana Celana Celana Celana Celana

BAB IX. POLA CELANA

A. Rumus Perubahan Ukuran Pola Celana Panjang B. Celana Pendek I C. Celana Pendek II D. Celana Selutut E. Celana Panjang Model Jeans F. Celana Panjang dengan Dua Lipit G.

Celana Pantalon WanitalSlack

145 147

151 153 155

151 159 162 167

170

tll

173

t76 t79 t82 182 184 187 191 195

t99 203

BAB X. TEKNIK PEMBUATAN SKETSA BUSANA

A. Pengertian Sketsa Busana B. Jenis-jenis Sketsa: a. Sketsa Desain b. Sketsa Desain Produksi c. Ilustrasi Mode d. Desain Produksi Anatomi C.

209 209 209

Teknik Pembuatan Sketsa Busana: a. Anatomi dan Figur b. Latihan Membuat Sketsa Busana:

1. 2. 3. 4.

Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan

sketsa sketsa sketsa sketsa

dari dari dari dari

berbagai berbagai berbagai berbagai

206 206 207 207 208 208

macam macam macam macam

lipit/kerut kerung leher lengan penutup belahan pakaian

TENTANG PENGARANG

2t3 2t3 215 218

2t9 220

V1

BAB I PENDAHULUAN Busana mempunyai hubungan yang erat dengan manusia, karena menjadi salah satu kebutuhan utamanya. Sejak jaman dahulu, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa dipisahkan dari pemakaian busana.

Di

masa

kini, pakaian tidak lagi sebagai penutup tubuh, melainkan dibuat dengan desain menarik yang

membutuhkan daya cipta, rasa, karsa, dan karya. Desain busana yang demikian ini adalah hasil kreatifitas

manusia. Meskipun demikian sebuah busana juga perlu dibuat sedemikian rupa, agar nyaman ketika dikenakan.

Agar dapat mewujudkan sebuah busana yang indah dan menarik namun sekaligus juga enak dipakai, kita perlu mengetahui seluk beluk pembuatan busana. Di dalamnya kita akan mengenal aneka bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat sebuah busana. Kita juga akan mengetahui cara pengambilan ukuran, pembuatan pola, serta cara merancang bahan.

A. MENGENAL PERALATAN DAN BAHAN UNTUK MENGGAMBAR POLA & MENJAHIT Sebelum mempelajari teori dan praktek menjahit pakaian, sebaiknya terlebih dahulu mengenal peralatan dan bahan yang dipergunakan dalam pelajaran tersebut.

a. Peralatan yang diperlukan antara lain : 1. Buku kostum/pola 2. Skala Adalah alat pengukur yang dibuat dari kertas yang cukup tebal tetapi lentur (misalnya karton manila). Skala digunakan untuk menggambar pola yang diperkecil. Biasanya skala dibuat dalam ukuran 1/2,1/q, 1/a,1/a. Beberapa produsen yang menjual buku pola biasanya juga menyertakan sebuah skaia di dalamnya.

3. 4. 5. 6. 7.

Penggaris 30 cm Pensil hitam Penghapus

Pensil merah/biru Pita ukuran

Adalah alat yang dipakai untuk mengambil ukuran bahan. Pita ukuran juga menjadi alat bantu pada waktu membuat ukuran di pola besar. Biasanya pita ukuran terbuat dari plastik lentur yang tidak tembus pandang atau kain. Lebar pita tersebut 1- l1/z cm sedangkan panjangnya biasanya 150 200 cm. Pita ukuran mempunyai dua macam ukuran di setiap sisinya yaitu ukuran sentimeter pada satu sisi, dan ukuran inci pada sisi sebaliknya.

8. 9.

Kertas sampul Kertas roti/minyak

10. Gunting kain

Adalah gunting yang dipakai khusus untuk menggunting kain. Gunting kain tidak boleh digunakan untuk menggunting kertas atau bahan lain, agar selalu tajam dan tidak mudah tumpul. Gunting kain yang baik adalah yang mempunyai dua buah pegangan. Satu pegangan yang cukup besar agar cukup untuk 4 jari tangan, sedangkan lubang yang lain digunakan untuk tempat ibu jari.

Rawatlah gunting dengan hati-hati agar tetap tajam. Gunting yang jatuh dapat berkurang fungsinya. 11. Gunting kertas

Gunting kertas khusus digunakan untuk menggunting kertas. Mata gunting kertas yang sudah pernah digunakan untuk menggunting bahan logam biasanya akan bergerigi sehingga saat digunakan untuk menggunting kerlas tidak menghasilkan guntingan yang rapi dan bersih. Gunting kain yang sudah digunakan cukup lama dan sudah agak tumpul dapat digunakan sebagai gunting kertas.

12. Gunting benang

Gunting benang digunakan untuk menggunting benang atau bagian bagian yang sulit untuk digunting dengan gunting besar. Gunting benang mempunyai satu pegangan yang cukup untuk dua buah jari. Penggunaannya adalah dengan menekannya hingga membuka dan menutup dengan kedua buah jari tersebut. Jika tidak tersedia, bisa

juga digunakan gunting kertas kecil.

13. Gunting zig-zag

Gunting semacam ini digunakan untuk menggunting tiras kain yang tidak mudah terurai tirasnya. Tepi kain yang digunting dengan gunting ini akan tampak bergerigi (biku-biku). Cara menggunakannya sama seperti gunting kain.

14. Gunting

listrik

Adalah gunting kain yang biasa digunakan pada industri pakaian jadi. Gunting ini digerakkan dengan tenaga listrik dan digunakan untuk menggunting kain dalam jumlah banyak sekaligus. 15. Lem keftas

16. Vetter-band

Adalah semacam tali atau pita dari bahan katun. Biasanya dijual dalam keadaan tergulung. Vetter-band berfungsi untuk mengikat pinggang pada waktu diukur. Ikatan di pinggang tersebut akan menjadi patokan untuk mengukur bagian tubuh lain, agar mendapat hasil yang lebih tepat.

t7. Penggaris aneka ukuran Selain penggaris lurus 30 cm, aneka jenis penggaris lain juga diperlukan untuk membuat busana. Diantaranya penggaris besar (panjang 50 atau 60 cm), penggaris siku-lengkung, penggaris pembentuk bagian pinggul (atau sering disebut sebagai penggaris dressmaking), dan lain-lain. Sebaiknya penggaris-penggaris ini disimpan di satu tempat agar lebih rapi dan memudahkan saat akan digunakan. 18. Rader

Adalah alatyang bertangkai serta mempunyai sebuah roda pada ujungnya, dan digunakan untuk menekan karbon jahit sewaktu memberi tanda pola pada bahan yang akan dijahit. Rader dibedakan menjadi:

a.

Rader beroda polos Biasanya digunakan untuk merader bahan halus seperti sifon, sutera, satin silk.

b.

Rader beroda tumpul

Untuk merader bahan sejenis katun, tetoron, georgette, supra, dan lain-lain. Rader beroda gerigi

Untuk merader bahan tebal sejenis drill, curdoroy, jeans, gabardin, dan lain-lain. d.

Rader beroda kembar

Untuk memindahkan tanda dua garis sekaligus 19. Karbon

Digunakan untuk memberi tanda-tanda pola pada kain dengan bantuan tekanan rader. Biasanya karbonjahit terbuat dari lapisan

lilin berwama-warni. Karbon jahityangbaik

akan mudah terhapus

saat terkena sterika yang tidak terlalu panas.

3

20. Bidal/topi jari Berguna untuk melindungi jari-jari saat menjahit. Biasanya bidal terbuat dari logam atau kulit yang cukup keras menahan jarum agar

tidak melukai jari.

21. Kapur jahit Adalah sejenis kapur yang digunakan untuk memberi tanda pada kain, atau dapat juga untuk menggambar pola di atas kain. Kapur

jahit yang baik dapat dihapus dengan mudah.

22. Pencabut benang Adalah alatyang berfungsi untuk mencabut benang yang telah terjahit pada kain.

23. Jarumtangan Adalah jarum yang digunakan untuk membuat jahitan dengan tangan (bukan dengan mesin). Ada beberapa macam jarum tangan, antara lain:

a.

Jarum standar Jarum jenis ini biasanya digunakan untuk menjahit aneka jahitan tangan pada pakaian. Misalnya jelujur, soom, tusuk veston, dan

lain-lain. Jenis jarum ini banyak sekali tergantung sifat dan jenis bahan yang sedang dikerjakan.

b.

Jarum tisik Gunanya untuk menisik atau memasang payet dan manik-manik kecil. Biasanya lebih pipih darijarum strandal dengan ukuran lubang benang yang lebih kecil pula.

c.

Jarum strimin Biasanya digunakan untuk mengerjakan sulaman dengan media bahan strimin. Sulaman semacam

ini sering kita kenal sebagai

tusuk silang atau kruistik.

4

T-.-------.--=-}

24. Alat untuk memasukkan benang Adalah alat untuk memasukkan benang pada jarum yang lubangnya terlalu kecil.

25. Jarum pentul Jarum kecil-kecil ini sangat diperlukan saat membuat pola, karena

memiliki banyak fungsi, antar a lain'.

-

Menyemat pola pada rancangan bahan.

a.

Jarum pentul sedang berkepala kecil

b.

Jarum pentul panjang berkepala besar

c.

Jarum pentul panjang tanpa kepala

d.

Jarum pentul kecil tanpa kepala

Menyatukan bagian-bagian pola yang sudah dipotong. Memberi tanda pada waktu pengepasan, untuk menandai bagianbagian yang perlu diperbaiki. Ada beberapa macam jarum pentul, antara lain:

26. Bantalanjarum Adalah alat untuk menyimpan atau menyematkan jarum agar tidak mudah hilang dan dapat dengan mudah digunakan.

27. Jarum mesin jahit Ada beberapa macam jarum mesin jahit: a. Jarum untuk mesin jahit manual Berbentuk pipih di salah satu sisi jarum. Selain untuk mesin jahit manual, dapat juga digunakan untuk mesin jahit semiotomatis atau otomatis.

b.

Jarum mesin jahit industri Jarum ini berbentuk bulat di setiap sisinya, tidak ada bagian yang

pipih seperti pada jarum untuk mesin manual.

4

C,

Jarum mesin obras Bentuk jarum mesin obras lebih pendek dari jarum mesin manual. Dalam penggunaan, 3 buah jarum mesin obras digunakan bersama-sama.

d.

Jarum kembar Adalah jarum yang terdiri dari dua buah mata jarum sekaligus. Biasanya digunakan untuk membuat jahitan aplikasi atau

mengelim tiras kain.

e.

J/

---___:!_-=.------4-L

Jarum ballpoint Disebut juga jarum anti lotak, dipakai untuk menjahit bahan yang dapat melar seperti bahan kaus atau stretch.

28. Silet, obeng, dan lain-lain 29. Pembalik bis/tali kecil Digunakan untuk membalikkan bis yang telah dijahit.

30. Mesin jahit lengkap

Untuk menjahit pakaian pada jaman sekarang, mesin jahit sangat diperlukan. Jenis-jenis yang ada saat ini antaralain:

a.

Mesin jahit manual/kaki

Adalah mesin jahit jahit yang dioperasikan dengan mengandalkan kayuhan kaki pada pedal.

b.

Mesin jahit tangan

Adalah mesin jahit yang dioperasikan dengan mengandalkan alunan tangan pada roda penggerak di sebelah kanan atas. Saat

ini mesin jahit tangan juga dapat digerakkan dengan listrik

menjadi mesin semiotomatis

c.

Mesin jahit listrilCotomatis

Adalah mesin jahit yang dihubungkan dengan dinamo sebagai sumber energi, sehingga penggunanya tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga.

-o

d.

Mesin jahit untuk keperluan industri

---..'., t"'1f.

e.

Mesin jahit untuk tiras kain, lebih lazim dikenal sebagai mesin obras

31. Sepatu jahit Terdiri dari :

a.

b.

jahit biasa Digunakan untuk menjahit jahitan lurus pada kain yang pipih. Dapat juga unfuk menjahit ritsleting biasa. Sepatu

Sepatu

jahit sebelah

Digunakan untuk menjahit bahan yang bervolume, misalnya rel ritsleting, ritsleting, atau bisban isi.

c.

Sepatu ritsleting semi otomatis

Digunakan untuk memasang ritsleting pada mesin jahit semi otomatis.

d.

Sepatu ritsleting Jepang

Digunakan khusus untuk menjahit ritsleting Jepang.

e.

Sepatu ritsleting industri

Digunakan untuk menjahit ritsleting biasa maupun ritsleting Jepang, dipasang pada mesin

jahit industri.

32. Setrika Setrika sangat diperlukan dalam pekerjaan jahit-menjahit. Bukan hanya untuk menyetrika busanayang telah jadi, setrika juga

diperlukan saat membuat bagian-bagian busana misalnya ban pinggang, kerah, manset, kupnat, dan lain-lain.

Ada beberapa jenis setrika antara lain:

a.

Setrika manual

Adalah setrika yang tidak bisa diatur temperatumya. Pemanasnya dapat berasal dari listrik atau bara arang. Agar tidak merusak kain,

lapisi bahan yang disetrika dengan kain katun. Akan lebih baik jika kain katun tersebut agak lembab.

b.

Setrika elektrik otomatis Adalah setrika listrik yang mempunyai temperatur yang dapat disesuaikan dengan jenis kain yang akan disetrika.

c.

Setrika dengan semprotan air Adalah setrika yang mempunyai semprotan air di bagian depan, yang dapat disemprotkan pada kain sembari menggerakkan setrika. Gunanya adalah agar kain yang terkena air dapat lebih

A'

licin. Menggunakan setrika semacam ini juga harus menggunakan alas kain lembab, agar tidak hangus.

d.

Setrika uap

Adalah setrika yang dapat mengeluarkan uap pada alasnya. Gunanya adalah untuk memanaskan bahan yang disetrika agar

lebih licin dan mudah dibentuk. Biasanya digunakan untuk menyetrika kerah, manset, ban pinggang, sefta bagian lain yang perlu dilapis dengan kain keras, kain kapas, atau vliselin. 33. Papan setrika Guna papan setrika adalah alas untuk menyetrika busana maupun bagian busana yang belumjadi. Papan setrika yang baik biasanya beralaskan busa sterika atau bahan tebal. Papan setrika berbentuk khusus akan memudahkan saat menyetrika rok, kemeja, blus, atau lengan, karena bagian yang telah disetrika dapat diletakkan di bagian bawah meja, sementarakita menyetrika bagian lainnya. 34. Bantal setrika

Bantal setrika berbentuk unik ini akan sangat membantu kita saat menyetrika bagian-bagian yang mempunyai bentuk khusus.

e ci

I

Ada beberapa macam bantal setrika sesuai fungsinya, antara lain:

a.

Bulat Digunakan untuk menyetrika bagian-bagian yang berbentuk

bulat. Misalnya puncak payudara, puncak lengan, pinggul dan lain-1ain.

b.

Bulat panjang Digunakan untuk menyetrika garis patah kerah, bahu, pinggul,

klep/gulbi, manset dan lain-lain.

c.

Panjang Digunakan untuk menyetrika bagian yang perlu kupnat yang dipecah (pecah naafl, misalnya lengan jas, jaket, atau safari. Dapat juga untuk menyetrika kaki celana panjang.

35. Boneka jahit

Digunakan untuk memperlihatkan bentuk jadi busana atau bagian busana. Busana yang kita buat diletakkan atau dipakaikan pada boneka tersebut, untuk mengetahui jatuhnya jahitan. Beberapa bagian yang perlu perhatian saat dicobakan pada boneka antara lain: bahu, pinggang, pinggul, punggung dan kerung lengan.

Boneka jahit biasanya berbentuk torso manusia hingga pinggul dan tanpa lengan. Karena itu, boneka jahit juga dikenal dengan nama

boneka torso. Boneka ini berbeda dengan manekin (mannequin) yang digunakan untuk keperluan etalase toko. Boneka torso tersedia dalam beberapa ukuran standar yaitu S, M, L, dan XL, dengan bentuk badan pria maupun wanita.

b.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pakaian antara lain

1. Benangjahit.

2. Benangjelujur. 3. Ritsleting. 4. Bermacam-macam 5. Bermacam-macam 6. Bermacam-macam 7. Bermacam-macam 8. Bermacam-macam 9. Bermacam-macam

kancing kemeja. kancing bungkus. kancing untuk bebe. kancing kait/hak.

kancing tekan. kancing hias.

10. Bermacam-macam renda hias 11. Bermacam-macam gesper. 1

2. Bermacam-macam biku-biku.

1

3. Bermacam-macam bis-ban.

14. Bermacam-macam kain keras. I 5. Bermacam-macam perekat.

16. Bermacam-macam anti slit. 17. Bermacam-macam elastik. 18. Bermacam-macam bis pipih dan bis kacang/isi. 19. Bermacam-macam benang hias/tali pengisi.

20. Bermacam-macam busa. dll.

B. TANDA-TANDAYANG DIPERLUKAN DALAM PEMBUATAN POLADAN PERUBAHAN MODEL

hitam:

1.

Garis pensil

garis pola asli

2.

Garis merah (pensil merah)

J.

Garis biru (pensil

4.

Garis hijau (pensil hijau/bolpen/spidol)

biru):

:

garis pola menurut badan depan

garis pola menurut model badan belakang

:

garis untuk pola-pola yang jelas tidak batas antara pola depan dan belakang misalnya pola lengan, manset, atau ban pinggang.

5.

r--! r rr:io

Titik-titik:

garis pertolongan, denganwarnapensilmenurutbagiannya

(depan : merah, biru : belakang)

10

6.

t

*a

Strip titik strip titik

:

garis lipatan, dengan warna pensil menulut

bagiannya (depan : merah, biru : belakang). 7.

Strip strip strip

8.

Garis pena

ry

9.

:

garis rangkapan (belegstuk).

hitam:

garis tempat lipit atau pola perlu digunting untuk

dilebarkan / dikerut. Tanda bagian yang harus dihapus, dengan warna pensil menurut

bagiannya (depan : merah, belakang : biru). Tanda bagian yang harus dilebarkan, dengan warna pensil menurut

10

bagiannya (depan : merah, belakang : biru).

ff

11.

Lipit (plooi).

t2.

Setengah

lipit {halve plooi), dengan warna pensil menurut bagiannya

(depan : merah, belakang : biru). Bagian yang harus dilipit pada pola, batas memakai pena hitam (kupnat yang dipindahkan ).

13.

t4. TM 15.

TB

t6. pt 17.

:

Tengah Muka (bagian depan).

:

Tengah Belakang.

:

potong.

il_

tanda panah dua arah

18.

t9.

20.

2t.

22

siku-siku.