30 0 352KB
NEGARA CINA
MAKALAH
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Imu Pengetahuan Sosial
KELOMPOK 1
Disusun oleh Asep Dede Devi Dina Enjelika
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANTARUJEG Jl. Lapang Olahraga Babakansari, Bantarujeg 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Negara Cina” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Tak lupa juga kepada rekan-rekan siswa yang telah ikut andil dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai sejarah negara Cina, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Majalengka, September 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1 C. Tujuan .......................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2 A. Profil Negara Cina........................................................................................ 2 B. Sejarah Cina ................................................................................................. 2 C. Batas-Batas Wilayah Negara Cina ............................................................... 5 D. Keadaan Penduduk dan Perekonomian Negara Cina ................................... 6 E. Kebudayaan Bangsa China .......................................................................... 7 F.
Iklim Negara Cina ........................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11 A. Kesimpulan ................................................................................................ 11 B. Saran ........................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai sejak Dinasti Shang (l.k. 1750 SM - 1045 SM). Sejarah telah membuktikan bahwa Cina adalah sebuah negara-bangsa yang berhasil melalui berbagai episode kehidupan, dengan akhir kisah yang tragis maupun bahagia. Dari sebuah bangsa besar yang dipimpin oleh berbagai dinasti, Cina harus melewati dulu “masa penghinaan” oleh kekuatan Eropa sejak pertengahan abad ke-19 sebelum pada akhirnya “dibebaskan” oleh kekuatan komunis di bawah pimpinan Mao Zedong pada tahun 1949.
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah membahas tentang sejarah, keadaan penduduk dan perekonomian negara Cina.
C. Tujuan Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah, keadaan penduduk dan perekonomian negara Cina.
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Profil Negara Cina
1.
Ibu kota
: Beijing
2.
Letak
: 19°LU–52°LU dan 74°BT–132°BT
3.
Luas
: 9.596.961 km2
B. Sejarah Cina Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai sejak Dinasti Shang (l.k. 1750 SM - 1045 SM). Sejarah telah membuktikan bahwa Cina adalah sebuah negara-bangsa yang berhasil melalui berbagai episode kehidupan, dengan akhir kisah yang tragis maupun bahagia. Dari sebuah bangsa besar yang dipimpin oleh berbagai dinasti, Cina harus melewati dulu “masa penghinaan” oleh kekuatan Eropa sejak pertengahan abad ke-19 sebelum pada akhirnya “dibebaskan” oleh kekuatan komunis di bawah pimpinan Mao Zedong pada tahun 1949. Cina di masa Mao adalah Cina yang “benci tapi rindu” terhadap baik Amerika Serikatmaupun Uni Soviet – sebuah postur politik luar negeri yang akhirnya membuat Cina harus mengisolasi dirinya dari pergaulan
2
internasional. Sementara itu, di dalam negeri kesulitan rakyat memuncak akibat petualangan politik Mao dalam Lompatan Jauh ke Depan (1958–60) dan Revolusi Kebudayaan (1966–76). Cina di masa Mao adalah sebuah negara sosialis di mana negara memainkan peran utama dalam pembangunan perekonomian. Di sektor industri, misalnya, perusahaan-perusahaan milik pemerintah menghasil-kan lebih dari 60 persen gross value produksi industri. Di sektor urban, pemerintah adalah satu-satunya agen yang berwenang menetapkan harga komoditas utama, menentukan distribusi dana investasi, mengalokasikan sumber-sumber energi, mematok tingkat upah tenaga kerja, serta mengontrol kebijakan finansial dan sistem perbankan. Sistem perdagangan luar negeri juga menjadi monopoli pemerintah sejak awal tahun 1950-an. Sejak Mao “pergi menghadap Marx” pada September 1976, Cina mulai membuka dirinya dan mengadopsi reformasi pasar terbuka. Sejak tahun 1978 peran pemerintah pusat di bawah pimpinan Deng Xiaoping dalam mengatur ekonomi semakin berkurang, diiringi dengan semakin besarnya peran baik perusahaan-perusahaan swasta maupun kekuatan pasar lainnya. Sebagai
hasilnya,
ekonomi
Cina
menunjukkan
dinamisme
yang
mencengangkan: antara tahun 1978 dan 1995, sumbangan Cina terhadap GDP dunia meningkat dari 5% menjadi 10,9%. Meskipun Cina masih tergolong miskin dalam konteks pendapatan perkapita, hasil ini telah memicu spekulasi tentang masa depan Cina. Bahkan ada pengamat yang mengatakan bahwa dengan keberhasilan Cina untuk tidak terseret dalam gelombang krisis ekonomi Asia, perekonomian Cina diperkirakan akan mampu menyamai Amerika Serikat pada sekitar tahun 2015. Cina memasuki abad ke-21 dengan sisa-sisa ideologi sosialisnya di satu kaki dan upaya keras menjadi salah satu kekuatan dunia di kaki yang lain. Bila semasa Mao berkuasa Cina masih menerapkan aturan-aturan yang otokratis, pemujaan berlebihan pada sosok pemimpin negara, ortodoksi yang kaku dan isolasionisme, maka di era 1990-an dan awal abad ke-21 ini
3
pemerintah Cina dihadapkan pada penduduk yang jauh lebih berpendidikan dan bisa mengartikulasikan diri. Cina yang tadinya memuja revolusi komunis (yang berkaitan erat dengan radikalisme kelas pekerja, egalitarianisme, dan memusuhi imperialisme Barat) telah digantikan oleh Cina yang termodernisasi, dengan ekonomi industri kapitalis yang terintegrasi dengan dunia, penerapan konsep demokrasi, dan pengembangan SDM melalui sistem pendidikan yang maju. Ini merupakan bukti adanya penolakan pada revolusi atas nama modernisasi atau dengan kata lain penolakan pada sosialisme atas nama kapitalisme. Transisi dari ekonomi sosialis yang terpusat menuju ekonomi pasar bebas memang menjadikan taraf kehidupan sebagian besar rakyat Cina semakin membaik. Karenanya tidaklah mengherankan bila kemakmuran bukan lagi menjadi barang mewah di Cina. Boom ekonomi telah membawa kemajuan besar dalam standar kehidupan kebanyakan orang urban Cina. Meski Cina belum tentu segera akan menjadi masyarakat yang terbuka dan bebas, tetapi pembatasan terhadap kebudayaan pop dan hal-hal berbahaya lainnya dari Barat telah mulai dikurangi tiga seperempat bukti bahwa kapitalisme telah semakin dalam menancapkan kukunya di Cina. Transisi itu juga menimbulkan berbagai permasalahan akut yang harus segera diatasi. Kenneth Lieberthal, seorang sinolog dari University of Michigan, membuat daftar lima masalah tergawat yang dihadapi Cina dewasa ini: (1) penurunan derajat mutu lingkungan hidup, (2) pengangguran, (3) konflik-konflik
separatisme
yang
mengarah
pada
disintegrasi,
(4)
keikutsertaan Cina dalam WTO, dan (5) korupsi yang endemik. Sehubungan dengan masalah yang terakhir, Cina menyadari bahwa sebuah lingkungan politik dan sosial yang stabil merupakan kebutuhan bagi upaya mempertahankan pembangunan ekonomi yang sehat, termasuk di dalamnya perjuangan melawan korupsi. Inilah sebabnya mengapa pemerintah Cina sejak permulaan
reformasi
telah bertekad untuk
menjadikan
pembangunan ekonomi sebagai tugas utama dan bersamaan dengan itu juga
4
berusaha keras melawan korupsi demi menjamin stabilitas serta memajukan reformasi dan pembangunan. Mengingat arti penting China dewasa ini dalam berbagai bidang, tidaklah berlebihan bila dinyatakan bahwa kita perlu mencermati bagaimana perkembangan budaya dan sejarahnya hingga menjadi seperti saat ini sebagai bahan refleksi yang sangat berharga. Buku ini melengkapi sejarah China dalam bahasa Indonesia karya Nio Joe Lan berjudul Tiongkok Sepandjang Abad. Setidaknya karya ini akan memudahkan para sarjana sinologi dan masyarakat pada umumnya dalam mempelajari sejarah China.
C. Batas-Batas Wilayah Negara Cina
Batas-batas wilayah negara Cina adalah: Sebelah utara
: Siberia (Republik Rusia) dan Mongolia,
Sebelah timur
: Laut Cina Timur, Laut Kuning, dan Korea Utara,
Sebelah selatan
: Laut Cina Selatan, Vietnam, Laos, Myanmar, India, Nepal, dan Bhutan, dan
Sebelah barat
: Laut Cina Bhutan, Kashmir, Tajikistan, Kirgistan, dan Kazakhstan.
5
D. Keadaan Penduduk dan Perekonomian Negara Cina 1. Keadaan Penduduk Sebaran penduduk Cina yang besar sangat tidak merata. Penduduk terkonsentrasi di wilayah pantai Timur Cina. Mata pencarian utama adalah pertanian. Lahan pertanian yang subur dan iklim yang baik sangat menentukan tingkat kepadatan penduduk di setiap daerah. Sebaran daerah yang paling padat meliputi wilayah Cina bagian Timur, Manchuria, dataran rendah Cina Utara, lembah bawah dan tengah Sungai Yangtze, serta bagian tenggara pantai timur provinsi Kiangsu. Daerah-daerah tersebut umumnya memiliki kepadatan penduduk melebihi 1000 jiwa per km². Sebaliknya di kawasan Mongolia hanya berpenduduk 12 jiwa per km² dan di Tibet hanya 1 orang per km². Mayoritas penduduk Cina bertempat tinggal di desa-desa dan hanya sekitar 20% tinggal di kota-kota baik kota kecil maupun kota besar. Di dalam menanggulangi pertambahan penduduk yang semakin besar, dilakukan berbagai upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah kependudukan antara lain melalui program satu keluarga satu anak. Etnik Cina relatif homogen, namun secara spesifik dapat dibagi menjadi etnik Han (93%) dan beberapa etnik lainnya terdiri atas Tibet, Kazakh, Mongol, dan Uighur. Sebagian besar penduduk Cina mengaut agama Kong Hu Cu, Buddha, dan Tao. Di provinsi Xiang terdapat suku Uighur yang menganut agama Islam. Penduduk beragama Islam di Cina mencapai 5% dari keseluruhan jumlah penduduk Republik Rakyat Cina. 2. Perekonomian Seperti halnya dengan sebagian besar negara-negara berkembang di kawasan Asia, Cina merupakan salah satu negara yang cukup mengandalkan sektor pertanian dalam menopang kegiatan ekonomi penduduknya. Beberapa sektor perekonomian penting di Cina antara lain sebagai berikut. a. Pertanian
6
Hasil terpenting dari sektor pertanian dan komoditas pertanian antara lain beras, gandum, kapas dan ubi. Wilayah penting penghasil produk tersebut adalah Cina utara (Mongolia) dan daerah Manchuria yang menghasilkan gandum yang ditanam musim semi. Cina Selatan terutama daerah Szechwan, selatan Yangtze, dan Cina barat laut merupakan daerah penghasil padi. Sedangkan gandum di selatan di daerah Yangtze dan di daerah perbukitan selatan Yangtze. b. Pertambangan, Industri, dan Perdagangan Barang tambang yang dihasilkan adalah batu bara (utara sungai Yangtze, Fooshin, Kailan, Huainan, Jixi, Hegang, dan Datong), bijih besi, mangan, timah, merkuri (air raksa), timah hitam, seng, dan minyak bumi (ditambang di Jongaria, lembah Tsaidam, Karidor Gansu, lembah Szecwan, dan Tacheng). Industri Cina menghasilkan tekstil, semen, pupuk, alat-alat pertanian, lokomotif kapal, traktor dan mobil truk. Kawasan industrinya terpusat di daerah pantai yang meliputi Kota Shanghai, Beijing, Tianjin, dan Shen Yang. Cina merupakan salah satu Negara industri besi baja terbesar di dunia. Perdagangan di Cina dilakukan melalui impor yaitu barangbarang seperti mesin, logam, kapas, dan biji-bijian. Adapun barang ekspor utamanya antara lain tekstil, kendaraan bermotor, teh, buahbuahan, sayuran, dan minyak bumi. Negara mitra dagang terdekat Cina di antaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Singapura.
E. Kebudayaan Bangsa China Kebudayaan China ialah penempatan kepada salah satu tamadun tertua dan paling kompleks yang meliputi sejarah lebih 5,000 tahun. Negara China meliputi kawasan geografi besar yang penuh adat dan tradisi yang banyak berbeza antara pekan, bandar dan wilayah. Kebudayaan kuno China dimulai pada massa kaisar T'ang dinasti Syang yang berlangsung selama tahun 1766- 1122 SM. Pada zaman dinasti ini berkembang semacam feodalisme, selain kaisar yang berkuasa di pusat
7
wilayah ada pula bangsawan- bangsawan yang memerintah di daerah- daerah pesisir. Pada zaman dinasti Cou seorang raja atau kaisar disebut "Putra langit" yang di percaya sebagai dewa tertinggi alam semesta. Sistem pemerintahan masih sama dengan sistem pemerintahan sekarang, jika seorang raja bekerja dengan baik maka akan di dukung penuh oleh rakyat begitu pun sebaliknya. 1. Bahasa Bahasa Cina lisan terdiri daripada sebilangan dialek Cina sepanjang sejarah. Ketika Dinasti Ming, bahasa Mandarin baku dinasionalkan. Sengguhpun begitu, barulah ketika zaman Republik China pada awal abad ke-20 apabila kelihatan apa-apa hasil yang nyata dalam memupuk satu bahasa seragam di China. Pada zaman kuno, bahasa Cina Klasik menjadi standard penulisan selama beribu-ribu tahun, tetapi banyak terhad kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad ke-20, jutaan rakyat, termasuk yang di luar kerabat diraja buta huruf. Hanya selepas Gerakan 4 Mei baru bermulanya usaha beralih ke bahasa Cina Vernakular yang membolehkan rakyat biasa membaca kerana dirangka berasaskan linguistik dan fonologi bagi suatu bahasa lisan. 2. Kerohanian Sebahagian besar budaya Cina berasaskan tanggapan bahawa wujudnya sebuah dunia roh. Berbagai-bagai kaedah penelahan telah membantu menjawab soalan, dan dijadikan pun alternatif kepada ubat. Budaya rakyat telah membantu mengisi kekosongan untuk segala hal yang tiada penjelasannya. Kaitan antara mitos, agama dan fenomena yang aneh memang rapat sekali. Dewa-dewi menjadi sebahagian tradisi, antara yang terpenting termasuk Guan Yin, Maharaja Jed dan Budai. Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional Cina. Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar mitos menjadi lambang kerohanian seperti dewa pintu dan singa penjaga. Di samping yang suci, turut dipercayai yang jahat. Amalan-amalan seperti menghalau mogwai
8
dan jiang shi dengan pedang kayu pic dalam Taoisme adalah antara konsep yang diamalkan secara turun-temurun. Upacara penilikan nasibCina masih diamalkan pada hari ini selepas bertahun-tahun mengalami perubahan. 3. Pakaiaan bangsa Cina Sejarah kehadiran kaum Cina bermula dengan berkembangnya Melaka sebagi pusat perdagangan, diikuti Pulau Pinang dan Kula Lumpur. Kehadiran mereka ini membawa bersama bukan sahaja barangan dagangan untuk tukaran, tetapi jua adat resam, budaya dan corak pakaian tradisional mereka yang kemudiannya disesuaikan dengan suasana tempatan. Busana klasik Cina yang asalnya berlapis-lapis, sarat dengan sulaman benang emas dan sutera, kini masih boleh dilihat dengan diubahsuai mengikut peredaran masa dan kesesuaian. Jubah Labuh, Cheongsam, Baju Shanghai dan Samfoo kekal dipakai di dalam majlis dan upacara.
Kebanyakannya
masih
dihasilkan
dari
negeri
China
menggunakan fabrik sutera dan broked yang berwarna terang dengan ragamhias benang emas dan perak. 4. Alat Musik Tradisional Alat musik tradisional Cina mengacu kepada semua jenis alat musik yang digunakan dalam budaya Cina. Alat musik tradisional China dapat dimainkan secara solo, ataupun secara bersama-sama dalam sebuah orkes yang besar (seperti zaman dahulu di istana kerajaan) atau dalam grup-grup musik mandarin kecil.
F. Iklim Negara Cina Wilayah Cina beriklim tropis, sedang, benua, dan gurun. Wilayah beriklim sedang memiliki musim panas, gugur, dingin, dan semi. Kota-Kota Penting di negara Cina adalah sebagai berikut: 1. Beijing menjadi ibu kota Cina. 2. Kanton menjadi kota industri dan pelabuhan.
9
3. Shanghai menjadi kota pelabuhan, pusat industri, dan kota terbesar di Cina. 4. Shenyang menjadi kota industri dan pusat transportasi. 5. Wuhan menjadi kota industri dan perdagangan.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai sejak Dinasti Shang (l.k. 1750 SM - 1045 SM). Sejarah telah membuktikan bahwa Cina adalah sebuah negara-bangsa yang berhasil melalui berbagai episode kehidupan, dengan akhir kisah yang tragis maupun bahagia. Dari sebuah bangsa besar yang dipimpin oleh berbagai dinasti, Cina harus melewati dulu “masa penghinaan” oleh kekuatan Eropa sejak pertengahan abad ke-19 sebelum pada akhirnya “dibebaskan” oleh kekuatan komunis di bawah pimpinan Mao Zedong pada tahun 1949. China dengan jumlah penduduk tertinggi mampu memanfaatkan Sumber Daya Manusia secara optimal. Hal tersebut terlihat pada kemajuan teknologi dan industri China. Hal ini menjadikan perekonomian China terus meningkat ke arah yang positif.
B. Saran Selesainya makalah ini tidak terlepas dari banyaknya kekurangankekurangan pembahasannya dikarenakan oleh berbagai macam faktor keterbatasan waktu, pemikiran dan pengetahuan penulis yang terbatas, oleh karena itu untuk kesempernuan makalah ini penulis sangat membutuhkan saran-saran dan masukan yang bersifat membangun kepada semua pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://pendidikanzone.blogspot.com/2016/03/sebutkan-profile-negara-cinaberdasarkan-bentang-alamnya.html https://harianinternasional.blogspot.com/2016/01/kebudayaan-bangsa-chinakebudayaan.html
12