LAPORAN PRAKTIKUM PENGAWASAN MUTU PANGAN UJI METANIL YELLOW Kel 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAWASAN MUTU PANGAN UJI METANIL YELLOW

Disusun oleh: Kelompok 1

1. Aniski Dwi Lesa Fitri ( P05130218004) 2. Dona Ery Fitriani ( P051302180 15) 3.Lili Rohmawati ( P05130218029) 4. Restiz Lindu Ananda ( P05130218039) 5. Thara Tianty ( P05130218044)

Dosen Pengampu : DESRI SURYANI ,SKM.,M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU PROGRAM STUDI DIV GIZI 2019-2020

TUJUAN PRAKTKUM Tujuan dalam praktikum ini adalah untuk mengetahui penggunaan bahan berbahaya mengidentifikasi zat warna metanil dalam pencampuran pembuatan makanan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasarnya baik masyarakat desa maupun kota, pasti telah menggunakan zat aditif makanan dalam kehidupannya sehari-hari. Secara ilmiah, zat aditif makanan di definisikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Disini zat aditif makanan sudah termasuk : pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, antioksidan, pengemulsi, pengumpal, pemucat, pengental, dan anti gumpal. Bahan pewarna makanan terbagi dalam dua kelompok besar yakni pewarna alami dan pewarna buatan. Di Indonesia, peraturan mengenai penggunaan zat pewarna yang diizinkan dan dilarang untuk pangan diatur melalui SK Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88 mengenai bahan tambahan pangan. Akan tetapi seringkali terjadi penyalahgunaan pemakaian zat pewarna untuk sembarang bahan pangan, misalnya zat pewarna untuk tekstil dan kulit dipakai untuk mewarnai bahan pangan.Hal ini jelas sangat berbahaya bagi kesehatan karena adanya residu logam berat pada zat pewarna tersebut. Timbulnya penyalahgunaan tersebut antara lain disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat mengenai zat pewarna untuk pangan, dan disamping itu harga zat pewarna untuk industry jauh lebih murah dibandingkan dengan harga zat pewarna untuk pangan. Methanil yellow merupakan bahan pewarna sintetik berbentuk serbuk, berwarna kuning kecoklatan, bersifat larut dalam air dan alkohol, agak larut dalam benzen dan eter, serta sedikit larut dalam aseton. Pewarna ini umumnya digunakan sebagai pewarna pada tekstil, kertas, tinta, plastik, kulit, dan cat, serta sebagai indikator asam-basa di laboratorium. Namun pada prakteknya, di Indonesia pewarna ini sering disalahgunakan untuk mewarnai berbagai jenis pangan antara lain kerupuk, mi, tahu, dan pangan jajanan yang berwarna kuning, seperti gorengan. Berdasarkan struktur kimianya, metanil yellow dan beberapa pewarna sintetik dikategorikan dalam golongan azo (RN2R’). Beberapa pewarna azo boleh digunakan dalam pangan, namun methanyl yellow merupakan pewarna golongan azo yang dilarang digunakan pada pangan. Ciri-ciri makanan yang mengandung pewarna kuning metanil antara lain makanan berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen. Pewarna kuning metanil sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan.Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker padakandung kemih dan salurankemih.Apabila tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Bahaya lebih lanjutnya yakni menyebabkan kanker pada kandung kemih dan saluran kemih.

ALAT DAN BAHAN ALAT: 1. 2. 3. 4.

Tabung Reaksi Pipet ukur Gelas piala Gelas ukur

BAHAN 1. Kit Methanyl Yellow 2. Sampel (kerupuk/jajanan minuman /jajanan pasar) 3. Aquades

PERSIAPAN SAMPEL: 1. Siapakan sampel makanan yang akan diuji . jika sampel berbentuk padatan . potong bagian menjadi bagian yang kecil-kecil . tambahkan air 2-3ml dan kocok sampel yang telah di tambahkan dengan air , masukkan sekitar 1 ml sampel kedalam tabung reaksi . jika sampel berbentuk cairan , ambil sekitar 1 ml dan masukkan ke dalam tabung reaksi . 2. Ke dalam sampel , tambahkan 3-5 tetes pereaksi metanil yellow tetes demi tetes. Kocok tabung reaksi dengan hati-hati . 3. Perhatikan perubahan warna yang terjadi , jika hasil pengujian terbentuk warna violet kecoklatan bearti sampel mengandung , Methanyl Yellow.

PROSEDUR KERJA

Siapakan sampel

tambahkan air 2-3ml dan kocok sampel yang telah di tambahkan dengan air , masukkan sekitar 1 ml sampel

tambahkan 3-5 tetes pereaksi metanil yellow

Amati

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil praktikum uji pada makanan, diperoleh hasil sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Bahan-bahan Kerupuk ayam Pulpy orange Panta Torpedo Jasjus Ale-ale Exstra jos Nabati Cocobit Kerupuk kuning

No

Bahan-bahan

1 2 3 4 5

Kerupuk ayam Pulpy orange Panta Torpedo Jasjus

6 7 8 9 10

Ale-ale Exstra jos Nabati Cocobit Kerupuk kuning

Warna Warna bahan Warna bahan Warna bahan Warna bahan Warna bahan Warna bahan Warna bahan Warna bahan Warna bahan Berwarna merah/merah kecoklatan Warna Warna bahan Warna bahan Warna bahan Warna bahan Berwarna merah/merah kecoklatan Warna bahan Warna bahan Warna bahan Warna bahan Warna bahan

Keterangan Kunyit (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (+)

Keterangan KMNO4 (-) (-) (-) (-) (+) (-) (-) (-) (-) (-)

Hasil dari praktikum pemeriksaan pada Uji Methanyl Yellow sampel , Jasjus dan Kerupuk Kuning adalah posistif,yang artinya bahan tersebut mengandung zat Methanyl Yellow berbahaya.

Pembahasan Saat ini begitu banyak perkembangan pada industri makanan untuk menarik perhatian konsumen, banyak produsen yang menambahkan bahan tambahan pangan yang dilarang untuk dicampurkan pada makanan, maka dari itu kami melakukan identifikasi metanil yellow pada sampel agar-agar yang kami dapatkan dari pasar. Metanil yellow merupakan senyawa kimia azo aromatik amin yang dapat menimbulkan tumor dalam berbagai jaringan hati, kandung kemih, saluran pencernaan, dan jaringan kulit. Metanil yellow dibuat dari asam metanilat dan difenilamin, kedua bahan ini bersifat toksik karena merupakan pewarna tekstil yang sering disalahgunakan sebagai pewarna makanan karena bersifat sangat stabil. Identifikasi zat warna metanil yellow pada makanan ini melalui beberapa tahap, tahap pertama yaitu melakukan preparasi sampel. Sampel agar-agar tanpa merk terlebih dahulu dihancurkan dan tambahkan pelarut etanol yang bertujuan untuk melarutkan pewarna metanil yellow tersebut, zat warna akan diserap oleh benang woll yang sebelumnya telah di cuci dengan menggunakan eter yang bertujuan untuk menghilangkan lemak yang berada pada benang woll tersebut. Benang woll yang dimasukan kedalam larutan sampel didiamkan hingga memungkinkan zat warna tersebut terserap oleh benang woll lalu benang woll dicuci oleh pelarut etanol hingga zat warna hilang dari benang woll yang kemudian diuapkan untuk menghilangkan atau menguapkan pelarut yang ada dalam sampel. Proses identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). KLT merupakan proses pemisahan yang terjadi jika salah satu komponen dalam campuran diadsorpsi lebih kuat dari komponen yang lainnya. Proses identifikasi dimulai dari aktivasi plat dan penjenuhan chamber yang akan digunakan dengan menggunakan eluen yang nantinya digunakan untuk proses elusi atau edentigikasi zat warna pada sampel. Aktivasi plat bertujuan untuk menghilangkan kandungan air yang ada pada plat yang dapat mengganggu proses pemisahan. Sedangkan tujuan dari penjenuhan chamber dengan eluen dilakukan untuk meratakan tekanan uap seluruh eluen seluruh chamber yang nantinya akan mendukung proses pemisahan. Eluen yang digunakan pada identifikasi ini adalah BAW (Butanol-Asam asetatWater) merupakan eluen yang dapat memisahkan zat warna pada proses KLT. Hasil dari KLT sampel agar-agar tidak terelusi dengan baik dengan nilai Rf 0,2, kemudian diujikan kembali dengan pembanding metanil yellow memiliki nilai Rf 0,616 dan pada pembanding sudan juga tidak terelusi dengan baik memiliki nilai Rf 0,86 juga pada sampelnya Rf 0,81. Tidak terjadinya elusi pada proses KLT bisa karena pada saat penotolan noda pada plat atau pada saat penjenuhan chamber belum optimal, dan kemungkinan pada sampel Jelly tidak terdapat zat pewarna sintetis metanil yellow.

Keterangan gambar

3

1

2

5

6

9

10

4

7

1. Pulpy orange 2. Exstra joss 3. Kerupuk ayam 4. Fanta 5. Cocobit 6. Kerupuk kuning 7. Ale-ale 8. Topedo 9. Jasjus 10. nabati

8

Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa banyak sekali makanan yang mengandung Methanil Yellow di dalamnya, bahkan makanan tersebut termasuk makanan yang kerap sekali kita makan sehari hari . Saran Sebaiknya kita sebagai calon ahli gizi lebih berhati-hati lagi dalam membeli berbagai macam makanan. Mengingat banyak sekali kandungan Methanil Yellow di bahan makanan pada saat ini .

DAFTAR PUSTAKA

[BPOM RI] Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia 2013, Bahaya metanil yellow pada panagn. Info POM 14(2):7-9 [BPOM RI] Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia 2008. Rodamin B, Jakarta. http://wahidilhamabdul.blogspot.com/2017/12/laporan-pewarna-metanil-yellow.html