50 1 317KB
Pelacakan Kematian Ibu Dan Bayi
KA
No. Dokumen No. Revisi Tanggal terbit Halaman
: :: :1 / 7
UPT PUSKESMAS KAWUNGANTEN
I.
Edi Sucipto,S.Kep.Ns, M. Kes NIP. 19700920 199903 1 003.
LATAR BELAKANG Kematian bayi adalah kematian anak kurang dari satu tahun. Kematian bayi diukur sebagai tingkat kematian bayi, yang merupakan jumlah kematian anaik di bawah satu tahun per 1000 kelahiran. Penyebab utama dari kematian bayi adalah asfiksia kelahiran, pneumonia, komplikasi kelahiran infeksi neonatal, diare, malaria, campak dan malagizi. Beberapa faktor berkontribusi pada kematian bayi seperti tingkat pendidikan ibu, kondisi lingkungan, dan insfrastruktur politik dan pengobatan. Kematian ibu adalah kematian wanita dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari (6 minggu) setelah berakhirnya kehamilan tanpa memandang usia kehamilan meupun tempat meletaknya janin, oleh sebab apapun yang berkaitan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau pengelolanya, bukan akibat kecelakaan. AKI dan AKB berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, melahirkan dan nifas. Untuk menentukan sebab dan faktor terkait dalam kesakitan dan kematian ibu dan perihal, memastikan dimana dan mengapa berbagai sistem dalam program gagal dalam mencegah kematian, menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal, menentukan invensi dan pembinaan yang merupakan tunjuan dari AMP dapat terwujud maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan pelacakan kematian ibu dan bayi.
II.
TUJUAN 1. Untuk mengetahui Kematian Ibu dan Bayi yang ditemukan secara tepat dan akurat 2. Untuk mengetahui penyebab kejadian Kematian Ibu dan Bayi & faktor resiko 3. Menetukan rencana tindak lanjut jenis penanganan secara cepat, tepat dan efisien apabila terjadi kasus kematian yang sama
1
Pelacakan Kematian Ibu Dan Bayi
KA
No. Dokumen No. Revisi Tanggal terbit Halaman
: :: :1 / 7
UPT PUSKESMAS KAWUNGANTEN III.
Edi Sucipto,S.Kep.Ns, M. Kes NIP. 19700920 199903 1 003.
SASARAN 1. Keluarga yang mengalami Kematian Ibu 2. Keluarga yang mengalami Kematian Bayi
IV.
WAKTU PELAKSANAAN a. Jadwal Kegiatan
: Maret – Desember 2017 jika terjadi Kematian Ibu atau Bayi
b. Petugas
: 2 Orang
OUTPUT Terlacaknya, terpantaunya, terolahnya dan ter-anlisanya Kematian Ibu dan Bayi yang ditemukan dan mendapat investasi di 38 Puskesmas.
V.
INDIKATOR KEBERHASILAN 1. 100 % kasus Kematian Ibu dan Bayi yang ditemukan terlacak dan teridentifikasi serta terlapokan secara akurat. 2. Penekanan AKI dan AKB sampai dengan 50 %
VI.
BIAYA & SPJ 1. Bantuan transport petugas (Rp 24.700.000,-) dengan rincian sbb : 2 Org x 38 Puskesmas x 5 kl x Rp 65.000,- = Rp 24.700.000,2. SPJ : kwitansi, surat tugas, tanda terima, laporan hasil pelacakan dangan format pelacakan dan disertai dengan Rencana tindak lanjut puskesmas jika terjadi kasus yang sama.
VII.
PELAPORAN DAN EVALUASI Hasil kegiatan dilaporkan sesuai format terlampir sebagai pendukung yang bisa dipertanggungjawabkan, dan diimplementasikan / analisa, dievaluasi, RTL dan tindaklanjuti sebagai rangkaian proses PDCA (Plan,Do,Chek,Action)
2
Pelacakan Kematian Ibu Dan Bayi
KA
No. Dokumen No. Revisi Tanggal terbit Halaman
: :: :1 / 7
UPT PUSKESMAS KAWUNGANTEN
Edi Sucipto,S.Kep.Ns, M. Kes NIP. 19700920 199903 1 003.
PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM ANAK-BOK KABUPATEN CILACAP TAHUN 2017 I.
PENDAHULUAN Kebijakan kesehatan merupakan pedomanyang menjadi acuan bagi semua pelaku pembangunan kesehatan, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat
dalam
penyelenggaraan
kesehatan
dengan
memperhatikan
kerangka desentralisasi dan otonomi daerah (deskes RI, 2009). Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak sesuai UU Kesehatan No.36 Tahun 2009. Rencana strategis Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2015-2015 sesuai goal Kementerian Kesehatan adalah : (1) penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran, (2) penurunan angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, (3) penurunan prevalensi anemia ibu hamil, (4) penurunanberat badan bayi lahir rendah (BBLR), (5) peningkatan bayi usia