39 0 120KB
RESUME MATA AGENDA 2 HARMONIS DAN LOYAL Nama
: M. Ricky Ananda,Amd. Kep
Angkatan
: IV Kelompok 3
Instansi
: Polda Kalteng
SatKer
: Rumkit Bhayangkara Tk III BIDOKKES POLDA KALTENG Komputen
Diskripsi / Uraian
Mata Pelatihan
HARMONIS
Diskripsi Mata Pelatihan
Setiap ASN harus peduli dan menghargai setap orang ataupun latar belakangnya , suka menolong orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif
Tujuan / Hasil
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman kepada setiap
Pembelajaran
CPNS dalam Latsar ASN mengenai keberagaman berbangsa, rasa saling menghormati, dan bagaimana menjad pelayan dan abdi masyarakat yang baik.
Indikator Hasil Pembelajaran
1. ASN
mampu
Memahami
dan
menjelaskan
keanekaragaman bangsa Indonesia serta dampak, manfaat dan potensi disharmonis di dalamnya. 2. ASN mampu menjelaskan dan menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis yang meliputi saling peduli dan meghargai perbedaan, serta memberikan contoh perilaku dengan menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain serta membangun lingkungan kerja yang kondusiif. 3. Menganalisis kasus atau menilai contoh penerapan harmonis secara tepat
Materi Pokok 1
KEANEKARAGAMAN BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA Keaneka ragaman suku bangsa itu dapat dipahami disebabkan karena kondisi letak geografis Indonesia yang berada di persimpangan
dua
benua
dan
samudra.
Hal
tersebut
mengakibatkan terjadinya percampuran ras, suku bangsa,
agama, etnis dan budaya yang membuat beragamnya suku bangsa dan budaya diseluruh indonesia. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya membawa dampak terhadap kehidupan yang meliputi aspek aspek sebagai berikut: 1)Kesenian 2)Religi 3)Sistem Pengetahuan 4) Organisasi social 5)Sistem ekonomi 6)Sistem teknologi 7)Bahasa. Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut mudah menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa
Materi pokok 2
ETIKA
PUBLIK
ASN
DALAM
MEWUJUDKAN
SUASANA HARMONIS Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dengan demikian etika lebih difahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada
hal-hal
prinsip
dalam
bentuk
ketentuanketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni: -
Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
-
Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
-
Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Berdasarkan pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ada dua belas kode etik dan kode perilaku ASN itu, yaitu: -
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
-
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
-
Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
-
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
-
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
-
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
-
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
-
Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
-
Memberikan
informasi
secara
benar
dan
tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
Materi Pokok 3
Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan sikap Toleransi, Empati, Keterbukaan terhadap perbedaan. PERAN ASN DALAM MEWUJUDKAN SUASANA DAN BUDAYA HARMONIS
menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN, tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut. -
Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
-
Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
-
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut: -
Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada.
-
PNS
juga
harus
bisa
mengayomi
kepentingan
kelompok minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut. -
PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan.
-
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang membutuhkan pertolongan.
-
PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS juga harus menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa menjadi bagian dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari
sumber masalah (trouble maker).
Keterkaitan Mata Pelatihan Sikap Harmonis adalah sikap yang penting dan harus dimiliki dengan agenda
oleh setiap ASN karna ASN sebagai pelayan public harus bisa mencptakan lingkungan , tempat kerja , dan organisasi yang positif dan kodisif untuk kemajuan bangsa.
Kompoten
Deskripsi / uraian
Mata pelatihan
LOYAL
Deskripsi mata pelatihan
Loyal merupakan salah satu nilai dalam Core values ( Nilai – nilai dasar) ASN berakhlak dan employer branding ( bangga melayani bangsa ), Setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan
bangsadan
Negara,
dengan
panduan perilaku : 1. Memegang teguh ediologi pancasila, undang – undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang sah, 2. Menjaga nama baik sesame ASN, 3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara. Tujuan / Hasil belajar
Setelah
mengikuti
mengaktualisasikan
pembelajaran nilai
loyal
ini,
Peserta
mampu
(berdedikasi
dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai PNS, Indikator hasil belajar
1. ASN mampu Menjelaskan loyal secara konseptual-teoritis yang berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara 2. ASN mampu Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) loyal 3. ASN mampu Mengaktualisasikan Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah 4. ASN Menganalisis kasus dan/atau menilai contoh penerapan loyal secara tepat pada setiap materi pokok.
Materi Pokok 1
KONSEP LOYAL Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan makna “loyalitas” sebagai berikut: -
Kepatuhan atau kesetiaan.
-
Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada organisasi tempatnya bekerja.
-
Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang tersebut.
-
Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan
dengan
memberikan
dukungan
dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau sesuatu. -
Merupakan
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
emosional manusia, sehingga untuk mendapatkan kesetiaan
seseorang
maka
kita
harus
dapat
mempengaruhi sisi emosional orang tersebut. -
Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk
memiliki,
mendukung,
merasa
aman,
membangun keterikatan, dan menciptakan keterikatan emosional. -
Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari
pekerja
untuk
mengikuti
pihak
yang
mempekerjakannya. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Terdapat
beberapa
digunakan
organisasi
oleh
ciri/karakteristik untuk
yang
mengukur
dapat
loyalitas
pegawainya adalah a. Taat pada Peraturan b. Bekerja dengan Integritas c. Tanggung Jawab pada Organisasi d. Kemauan untuk Bekerja Sama e. Rasa Memiliki yang Tinggi f. Hubungan Antar Pribadi g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain Dalam mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah Komitmen, Dedikasi, Kontribusi, Nasionalisme, Pengabdian Materi pokok 2
PANDUAN PERILAKU LOYAL Nilai-Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang pertama ini diantaranya: -
Memegang teguh ideologi Pancasila
-
Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Republik
Indonesia
Tahun
1945
serta
pemerintahan yang sah -
Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
-
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
Adapun nilai loyal terhadap Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara dengan panduan perilaku loyal diantaranya : -
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
-
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
-
Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
-
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
-
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
-
Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
-
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
-
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
-
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
-
Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier.
Adapun sikap ASN Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur -
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
-
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
-
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
-
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
Sikap Loyal ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran Bela Negara ,Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-harinya.
Materi Pokok 3
LOYAL
DALAM
KONTEKS
ORGANISASI
PEMERINTAH Di dalam pasal 66 UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana dalam bunyi sumpah/janji tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh setiap PNS yang merupakan
bagian
atau
komponen
sebuah
organisasi
pemerintah. Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Dampak negatif yang dapat terjadi jika seorang PNS tidak disiplin adalah turunnya harkat, martabat, citra, kepercayaan, nama baik dan/atau mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas Unit Kerja, instansi, dan/atau pemerintah/negara. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Hanya PNS-PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah yang dapat menegakkan kentuanketentuan kedisiplinan ini dengan baik. Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan
yang ditentukan
dalam peraturan
perundang-
undangan. Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, seorang ASN memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Kemampuan ASN dalam memahami dan mengamalkan nilainilai Pancasila menunjukkan kemampuan ASN tersebut dalam wujudkan nilai loyal dalam kehidupannya sebagai ASN yang merupakan bagian/komponen dari organisasi pemerintah
maupun sebagai bagian dari anggota masyarakat. Keterkaitan Mata Pelatihan Sikap Loyal sangat penting bagi ASN untuk menciptakan ASN dengan agenda
yang mempunyai Integritas tinggi di dalam mengabdikan diri kepada bangsa , dengan cara Memegang teguh ediologi pancasila, undang – undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang sah, Menjaga nama baik sesame ASN, Menjaga rahasia jabatan dan Negara.