30 0 86KB
1. Dianjak layu dicabut mati. Artinya : Sudah tetap tak boleh diubah lagi, misalnya tentang pendirian atau keputusan. 2. Siapa makan cabe dialah berasa pedas. Artinya : Barang siapa berbuat kesalahan, ialah sendiri yang akan menanggung hukumannya. 3. Mencabik mudah, menjahit susah. Artinya : Mudah mengadu domba seseorang, tetapi amatlah sukar untuk mendamaikannya kembali. 4. Seperti mencari kutu dalam ijuk. Artinya : Sia-sia, tak ada gunanya. 5. Bercampur dengan orang pemaling, sekurang-kurangnya jadi pencecak. Artinya : Jika kita bercampur-gaul dengan orang jahat, lambat laun kita akan menjadi orang jahat juga. 6. Seperti orang pemakan candu, dengan candu sampai mati. Artinya : Seseorang yang telah lama mempunyai kebiasaan yang jelek sukar sekali untuk mengubah adatnya. 7. Cacing hendak menjadi ular naga. Artinya : Orang yang hina-dina lagi miskin, meniru kelakuan orang yang mulia lagi kaya. 8. Seorang makan cempedak, semua kena getahnya. Artinya : Jika ada seorang saja yang berbuat kesalahan atau bernoda, maka seluruh kaum kerabatnya akan ikut terbawa-bawa dan menderita malu. 9. Terlalu cepat, jadi lambat. Artinya : Sesuatu pekerjaan yang dikerjakan dengan tergopoh-gopoh/terburu-buru sering kali salah, sehingga tidak cepat dan benar, tetapi justru menghambat karena salah. 10. Siapa cerdik tinggi naik, siapa calak menang berhitung. Artinya : Walaupun ia telah berbuat kesalahan dan yang dikatakan tida benar, tetapi karena pandainya ia memutar-mutar perkataan, akhirnya orang percaya kepadanya, bahwa ia tidak berbuat kesalahan dan perkataannya sungguh benar. 11. Jangan bercermin di air keruh. Artinya : Janganlah terpengaruh oleh contoh yang buruk. 12. Seorang dicecak, semuanya merasa pedih. Artinya : Jika seorang dicelakakan orang lain, maka seluruh kaum kerabatnya menjadi marah kepada pengkhianat itu. 13. Seperti cincin dengan permata. Artinya : Sesuai benar dalam segala hal-ihwalnya.
14. Siapa yang kena cubit, itulah yang merasa sakit. Artinya : Barang siapa merasa sakit hatinya karena sindiran seseoarng, maka ialah sebetulnya yang bersalah atau yang tidak berkelakuan baik. 15. Mengambil contoh kepada yang sudah, mengambil tuah kepada yang menang. Artinya : Pekerjaan dari waktu yang lampau yang telah memberikan hasil sebaik-baiknya, hendaklah dijadikan suri tauladan. 16. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Artinya : Dalam suatu waktu yang bersamaan, dapat menyelesaikan dua tiga macam pekerjaan. 17. Dalamnya laut boleh diduga, dalamnya hati siapa tahu. Artinya : Tidak dapat kita ukur atau ketahui pikiran seseorang. 18. Mendapat sama berlaba, merugi sama kehilangan. Artinya : Seia-sekata; sehina-semalu. 19. Menjadi darah daging. Artinya : Menjadi kebiasaan yang telah mendalam, sehingga sangat sulit untuk diubah lagi. 20. Orang yang berdarah putih. Artinya : Orang keturunan bangsawan. 21. Datang tampak muka, pergi tampak punggung. Artinya : Datang dan pergi sebaiknya harus sama baiknya, dengan cara yang sopan dan santun. 22. Didengar ada, dipakai tidak. Artinya : Tidak mempedulikan nasihat orang. 23. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Artinya : Agar sama-sama merasakan tanpa perbedaan. 24. Belum duduk belunjur dahulu. Artinya : Belum tentu dapat memiliki sesuatu, tetapi anggapannya akan dapat mengusahakan terlebih dahulu. 25. Lain dulang lain kaki, lain orang lain hati. Artinya : Orang-orang itu berlainan pikirannya, perasaannya, dan kehendaknya. 26. Bagai dulang dengan tudung saji. Artinya : Seorang istri yang cantik wajahnya, kelihatannya sangat sepadan benar dengan tingkah lakunya(contoh). 27. Terasa-rasa bagai duri dalam daging. Artinya : Hati selalu sakit oleh karena kata-kata yang melukainya.
28. Dapat durian runtuh. Artinya : Dengan tanpa bersusah-payah terlebih dahulu, tiba-tiba mendapat keuntungan yang besar sekali. 29. Seperti langau di ekor gajah. Artinya : Menurutkan saja kehendak orang besar atau atasan. 30. Habis minyak sepasu, ekor anjing tiada akan lurus. Artinya : Sukar benar memperbaiki orang jahat, karena jika ada kesempatan baginya untuk berbuat jahat, pasti akan mengulanginya lagi. 31. Sepantun elang dengan ayam, lambat laun disambar juga. Artinya : Godaan setan itu akan terjadi bila laki-laki dan permpuan selalu berdekatan. 32. Seperti elang menyongsong angin. Artinya : Gagah benar kelihatannya. 33. Elok basa kan bakal hidup, elok budi kan bakal mati. Artinya : Orang yang dikenal umum, baik budi bahasanya, akan tetap disayangi orang selama hidup dan sesudah ia meninggal. 34. Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati. Artinya : Budi bahasa yang baik tetap jadi kenang-kenangan, baik orangnya masih hidup, ataupun sudah meninggal. 35. Kalau ada beremas hidup, tiada beremas mati. Artinya : Tak akan menderita kesukaran hidup, jika mempunyai penghasilan yang tetap. 36. Enggang lalu, atal jatuh, anak raja mati ditimpanya. Artinya : Orang lain yang berdosa, kita yang disangka atau didakwa dan menderita kesukarannya. 37. Yang enggang itu sama enggang juga, dan yang pipit itu sama pipit juga. Artinya : Perjuangan itu baiknya yang setingkat atau sederajat. 38. Tak ada gading yang tak retak. Artinya : Tak ada sesuatu yang sempurna, walaupun hanya sedikit pasti ada cacatnya. 39. Semahal-mahalnya gading, kalau patah tiada berharga. Artinya : Walaupun sangat tinggi derajatnya dan kemuliaannya seseorang, namun kehormatan itu akan turun dengan sendirinya, dikarenakan perbuatannya yang jahat. 40. Baru dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati. Artinya : Tak mengindahkan lagi kepada sesuatu yang telah lama berguna atau berjasa, karena telah ada penggantinya yang lebih elok dan baik. 41. Bagai gagak menggonggong telur.
Artinya : Suaminya hitam, tetapi istrinya cantik sekali wajahnya(contoh). 42. Gajah mati karena gadingnya. Artinya : Orang yang jadi binasa, karena perbuatannya yang jelek atau kelebihan harta bendanya. 43. Gajah berjuang sama gajah, pelantuk mati di tengah-tengah. Artinya : Tiap kali raja atau orang-orang besar berselisih, akibatnya peperangan akan timbul dan rakyatlah yang akan menderita kesukarannya. 44. Gajah dikalahkan oleh pelanduk. Artinya : Yang besar lagi berkuasa dapat dikalahkan oleh yang kecil lagi lemah. 45. Kalau gajah hendaklah dipandang gadingnya, kalau harimau hendaklah dipandang belangnya. Artinya : Segala sesuatunya itu harus kita selidiki sendiri sebaik-baiknya, dan janganlah begitu saja percaya kepada perkataan orang lain yang belum tentu benar. 46. Gajah terdorong karena gadingnya, harimau terlompat karena belangnya. Artinya : Oleh karena kekayaan atau kekuasaannya, orang besar itu sering mengatakan katakata yang tidak sepantasnya. 47. Gayung bersambut, kata berjawab. Artinya : Dengarkan terlebih dahulu kata-kata orang lain yang ditujukan kepada kita, sesudah itu baru kita memberikan jawaban atau tanggapan kepadanya. 48. Gunung pun kalau tiap hari digali, lama-kelamaan akan rata. Artinya : Betapa pun banyaknya harta jika tiap hari diboroskan, lama-kelamaan akan habis juga. 49. Bergalah hilir tertawa buaya, bersuluh di bulan terang tertawa harimau. Artinya : Perbuatan apa saja yang sia-sia belaka, oleh orang yang berakal tentu ditertawakan habis-habisan. 50. Keluar tak ganjil, masuk tak genap. Artinya : Orang yang tak terpandang dalam masyarakat, tak satu pun yang dapat dibuatnya.
1. Seperti garam dengan asam. Artinya : Sepadan, sesuai tentang perjodohannya. 2. Asam di gunung garam dilaut berjumpa dalam belanga. Artinya : Jodoh dapat mempertemukan dua orang yang berjauhan tempat. 3. Membuang garam ke laut. Artinya : Memberikan pertolongan kepada orang yang sama sekali tidak membutuhkan pertolongan kita. 4. Sayang garam secacah, busuk kerbau seekor. Artinya : Karena takut untuk merugi, walaupun hanya sedikit saja, akhirnya mendapat kerugian yang besar. 5. Belum berkuku hendak menggaruk. Artinya : Belum mempunyai wewenang atau kekuasaan apa-apa, sudah mau mencari-cari kesalahan orang lain. 6. Gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan. Artinya : Orang yang tak mengindahkan sama sekali kepada kaum kerabatnya. 7. Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya. Artinya : Sesuatu pekerjaan sebaiknya dikerjakan menurut bentuknya perintah. 8. Barang tergenggam, terlepas. Artinya : Barang yang telah ada pada kita, menjadi hilang. 9. Genggam-genggam bara, terasa hangat dilepaskan. Artinya : Mengerjakan sesuatu yang dihentikan karena merasa sangat berat, sehingga tidak mencapai hasil yang dimaksud. 10. Belum bergigi hendak mengunyah. Artinya : Belum ada syaratnya sudah hendak melakukan sesuatu. 11. Gigi dengan lidah adakalanya bergigit juga. Artinya : Suami-istri, sanak-saudara kadang-kadang bercekcok juga. 12. Anjing yang menyalak tiada menggigit. Artinya : Orang yang tampaknya galak, biasanya tak berbahaya. 13. Semanis-manisnya gula ada pasir didalamnya, sepahit-pahitnya mambu kelatnya menjadi obat. Artinya : Kata-kata yang manis itu kadang-kadang mengandung tipu muslihat yang merugikan kepada kita dan kata-kata yang keras lagi pahit getir itu kadang-kadang berisi pendidikan atau kebajikan yang bermanfaat. 14. Hitam-hitam gula jawa.
Artinya : Walaupun kulitnya hitam, tetapi perempuan itu manis rupanya, sehingga warna kulitnya itu tidak merendahkan atau mengurangi kecantikannya. 15. Gulai sedap nasi mentah, nasi sedap gulai mentah. Artinya : Tidak memuaskan hati, karena tidak sempurna; ada saja kekurangankekurangannya. 16. Jikalau pandai menggulai, badar pun jadi tenggiri. Artinya : Walaupun bahannya murah harganya dan alat-alat yang dipakai itu sederhana, namun karena yang mengerjakan itu orang yang serba berilmu, hasilnya akan memuaskan juga. 17. Takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia. Artinya : Suatu pekerjaan yang sudah tentu, hendaklah dikerjakan dengan tenang, tak usah tergesa-gesa, agar hasilnya menjadi baik. 18. Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Artinya : Mempunyai cita-cita yang tinggi, kehendak yang banyak, tetapi tidak mampu untuk mencapainya. 19. Gunung yang tinggi pun akan runtuh, jika setiap hari di gali. Artinya : Bagaimanapun banyaknya harta benda, tetapi jika setiap hari dikeluarkan, akhirnya akan habis juga. 20. Tak ada gunung yang tinggi yang tak dapat didaki, dan tak ada lurah yang dalam yang tak dapat dituruni. Artinya : Usaha apa saja pasti akan berhasil, bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh, mau bekerja keras, tekun, dan hati-hati. 21. Seperti menggunting dalam lipatan. Artinya : Mengkhianati kawan sendiri secara diam-diam. 22. Harapkan guntur dilangit, air di tampian dicurahkan. Artinya : Karena mengharapkan keuntungan yang lebih besar yang belum tentu berhasil, maka keuntungan kecil yang sudah tentu dilepaskan. 23. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Artinya : Contoh dari seorang guru yang jelek, akan mudah sekali dicontoh oleh muridnya, yang kemungkinan perbuatan murid itu tidak senonoh dan lebih besar dari kejelekkan guru tersebut. 24. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Artinya : Pelajaran apa saja, yang dikerjakan setengah-setengah, tak akan bermanfaat bagi kita.
25. Tak ada guruh yang pada orang pekak, tak ada kilat pada orang buta. Artinya : Orang yang sangat bodoh itu tidak tahu sama sekali tentang perkataan kias dan sindiran 26. Kalah jadi abu, menang jadi arang. Artinya : Yang kalah dan yang menang sama-sama merugi. 27. Sudah jadi abu arang. Artinya : Sudah rusak sama sekali. 28. Sebagai abu di atas tunggul. Artinya : Sulit sekali, mudah jatuh. 29. Berdiang di abu dingin. Artinya : Minta pertolongan kepada orang yang miskin.\ 30. Mengelabui mata orang. Artinya : Menipu atau membuat bodoh orang. 31. Ada gula, ada semut. Artinya : Dimana ada kesenangan atau keuntungan, disana banyak orang yang datang/menghampiri. 32. Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan. Artinya : Bersama-sama berbahagia dan bersama-sama menderita. 33. Asal ada kecil pun pada. Artinya : Apa yang ada pada kita, walaupun sedikit, cukuplah dan bermanfaatlah. 34. Ketika ada jangan dimakan, telah habis maka dimakan. Artinya : Uang simpanan kita harus kita pakai kalau sangat perlu, karena sudah tidak mempunyai mata pencaharian/penghasilan lagi. 35. Harap pada yang ada, cemas pada yang tidak. Artinya : Orang yang kurang sabar. 36. Tak ada tolak angsurnya. Artinya : Tak mau mengalah sedikit pun. 37. Adat teluk timbunan kapal. Artinya : Kepada yang pandai kita bertanya dan kepada yang kaya kita meminta atau meminjam. 38. Adat gunung tempatan kabut. Artinya : Bersama-sama berbahagia dan bersama-sama menderita. 39. Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam. Artinya : Orang muda haruslah sabar, jika merindukan/menginginkan sesuatu. Dan orang tua haruslah sabar, jika ditimpa berbagai macam kemalangan. 40. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung. Artinya : Segala sesuatu harus dikerjakan menurut adat cara atau kebiasaan yang berlaku. 16. Adat hidup tolong-menolong, adat mati jenguk-menjenguk. Artinya : Sukalah tolong-menolong dalam menghadapi berbagai macam kesukaran hidup. 41. Adat rimba raya, siapa berani ditaati. Artinya : Manusia yang tidak mempergunakan akalnya, hanya mempergunakan kekerasan atau kepuasan saja. 42. Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah. Artinya : Hendaklah kita hidup menurut adat yang baik. 43. Nan lurah jua dituruti air. Artinya : Biasanya orang kaya juga, yang bertambah kaya. 44. Air beriak tanda tak dalam. Artinya : Banyak cakapnya, tetapi tidak banyak pengetahuannya. 45. Air susu dibalas dengan air tuba.
Artinya : Kebaikan dibalas dengan kejahatan. 46. Air besar batu bersibak. Artinya : Bila ada mara bahaya tiap-tiap orang biasanya mencari kaumnya atau bangsanya masing-masing. 47. Tambah air tambah sagu. Artinya : Kalau tambah pekerjaan, maka bertambah pula penghasilannya. 48. Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam. Artinya : Tak enak makan dan minum, karena hati sangat terganggu. 49. Air yang dingin juga yang dapat memadami api. Artinya : Orang yang sedang marah dan panas hati, dapat menjadi tenang kembali, karena kata-kata nasihat yang lemah lembut. 50. Air tenang menghanyutkan. Artinya : Sedikit percakapannya, tetapi banyak pengetahuannya.
27. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Artinya : Biasanya tingkah laku dari seorang anak itu mencontoh dari orang tuanya. 28. Air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya. Artinya : Pendiam itu jangan disangka seorang penakut atau dapat dipermainkan begitu saja, justru sebaliknya. 29. Air sama air kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga. Artinya : Orang-orang yang berselisih di dalam lingkungan sanak saudara sudah baik kembali, tetapi kita yang ikut campur akan mendapat malu. 30. Bagai air di daun talas. Artinya : Tidak mempunyai kehendak yang tetap. 31. Bagai kambing dihalau ke air. Artinya : Sangat kecewa, karena harus mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai. 32. Bermain air basah, bermain api letup. Artinya : Pekerjaan apa saja, yang baik atau yang buruk, akan mendatangkan ganjaran atau hukuman. 33. Menepuk air di dulang, mata juga kena pacaknya. Artinya : Kita akan merugi sendiri, jika kita menceritakan keaiban kaum keluarga kita kepada orang lain. 34. Adakah dari telaga yang jernih, mengalir ke air yang keruh? Artinya : Biasanya orang-orang yang baik, mengeluarkan kata-kata yang baik pula. 35. Air pun ada pasang surutnya. Artinya : Keadaan orang yang tidak tetap, ada kalanya senang ada kalanya susah. 36. Sambil menyelam minum air. Artinya : Mengerjakan suatu pekerjaan, diselesaikan pula pekerjaan yang lain. 37. Orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi. Artinya : Seseorang yang sedang sengsara, tiba-tiba diberi pertolongan. 38. Bakarlah air ambil abunya. Artinya : Menghendaki sesuatu yang mustahil akan kita peroleh (mengandung ejekan). 39. Membasuh muka dengan air liur. Artinya : Seseorang yang hendak memperbaiki kesalahannya dengan cara yang hanya memperbesar nodanya. 40. Sebelum ajal berpantang mati. Artinya : Maut itu kuasa Tuhan dan ditentukan juga oleh-Nya. 41. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi. Artinya : Belajarlah sungguh-sungguh, jangan tanggung-tanggung. 42. Telah berurat berakar. Artinya : Telah menjadi kebiasaan, tak bisa diubah lagi. 43. Mencabut harus dengan akar-akarnya. Artinya : Membasmi kejahatan itu hendaklah sampai habis/tuntas. 44. Akal harus berpulas tak patah. Artinya : Orang pandai tak akan habis akalnya, sekalipun ia ada dalam kesusahan. 45. Seperti bergantung pada akar lapuk. Artinya : Mengharapkan bantuan dari orang yang tak punya kuasa/wewenang. 46. Kalau pandai mencencang akar, mati lalu ke pucuknya. Artinya : Seluruh bawahannya pasti akan menyerah, jika pemimpinnya sudah ditaklukkan. 47. Lubuk akal, tepian ilmu. Artinya : Kaum cerdik pandai, tempat kita bertanya atau meminta petunjuk. 48. Akal tak sekali datang, runding tak sekali tiba. Artinya : Tak ada yang terus sempurna, harus berangsur-angsur. 49. Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang.
Artinya : Selama masih pandang-memandang manis mulutnya, tetapi di belakang punggung amat busuk perkataannya. 50. Alah membeli, menang memakai. Artinya : Walaupun harganya lebih tinggi dari semestinya, tetapi dapat dipakai lebih lama. 51. Alah bisa karena biasa. Artinya : Sesuatu pekerjaan itu menurut kebiasaannya. 52. Menjadi alas bubur. Artinya : Kita yang menanggung kejelekannya. 53. Tidur orang alim lebih baik daripada puasa orang yang jahil. Artinya : Tidur orang alim itu dengan kebajikan jua, puasa orang pasik itu dengan kejahatan. 54. Bagai alu pencungkil duri. Artinya : Mengerjakan sesuatu yang sukar didapat. 55. Alu patah lesung hilang. Artinya : Ditimpa kemalangan terus-menerus. 56. Belum beranak sudah ditimang. Artinya : Keuntungan yang belum pasti didapat, sudah dilagak-lagakkan/dipamerkan. 57. Kecil teranja-anja besar berubah tidak. Artinya :Kelakuan buruk dari masa kanak-kanak, biasanya terbawa sampai dewasa. 58. Anak baik menantu molek. Artinya : Mendapat bermacam-macam keuntungan. 59. Kecil-kecil anak, kalau sudah besar menjadi otak. Artinya : Ketika anak kita masih kecil, lucu tingkah lakunya dan kita kasih sayang kepadanya, tetapi setelah menjadi besar, tindakannya tidak senonoh sehingga menyusahkan kita. 60. Belum beranak sudah berpesan. Artinya : Belum berhasil untuk mendapatkan sesuatu, tetapi hati sudah beranggapan demikian. 61. Rusak anak oleh menantu. Artinya : Uang kita yang diberikan kepada seornag anak yang dikasihi, telah dihabiskan olehnya. 62. Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan. Artinya : Orang lain dipelihara baik-baik, tetapi kaum kerabat sendiri tidak dipedulikan. 63. Kasihan anak tangan-tangankan, kasihan bini tinggal-tinggalkan. Artinya : Awal akhir kita akan sesalkan perbuatan kita, karenaa anak dan istri yang sangat kita sayangi dan manjakan itu menjadi angkuh. 64. Bagai anjing menyalak di ekor gajah. Artinya : Seorang yang hina papa melawan seorang yang mulia lagi berkuasa, tentu tidak akan dapat menang. 65. Bagai anjing beranak enam. Artinya : Sangat kurus tubuhnya. 66. Seperti anjing berebut tulang. Artinya : Orang yang bersifat tamak dalam berebutan mencari rezeki. 67. Seperti anjing dengan kucing. Artinya : Selalu berselisih dan bertengkar. 68. Seperti anjing kepala busuk. Artinya : Orang yang dikenal jahat, kemana ia pergi dan dimana ia berada, pasti akan selalu dihina-hinakan orang saja. 69. Seperti anjing beroleh bangkai. Artinya : Seorang yang rakus dengan mudahnya mendapatkan sesuatu benda. 70. Anjing galak babi berani.
Artinya : Sama-sama berani. 71. Anjing mengulangi bangkai. Artinya : Seorang pelacur yang mengulangi perempuan jahat. 72. Anjing diberi makan nasi, bilakan kenyang? Artinya : Tak ada faedahnya kita berbuat kebajikan kepada orang yang jahat. 73. Anjing itu meskipun dirantai dengan rantai emas sekalipun, niscaya berulang-ulang juga ke tempat najis. Artinya : Orang yang jahat itu berulang-ulang akan mengulangi kejahatannya, walaupun telah sering kali mendapatkan nasihat. 74. Anjing itu dipukul sekalipun, akan tetap berulang juga ke tempat yang banyak tulangnya. Artinya : Orang yang rakus atau jahat itu, akan tetap mengulangi lagi kejahatannya, tanpa rasa malu atau takut kepada hukuman. 75. Melepaskan anjing tercepit, sesudah lepas dia menggigit. Artinya : Mendapat kesusahan dari orang yang sudah kita tolong, karena ia tak tahu membalas budi. 76. Seperti anjing menggonggong tulang. Artinya : Orang yang berdaya upaya untuk mendapatkan harta benda oang lain, karena lobanya. Daripada berhasil, ia sendiri yang kehilangan harta bendanya yang telah ada. 77. Angan lalu, paham tertumbuk. Artinya : Menurut teori dapat dikerjakan, tapi sukar, akhirnya kehilangan akal memikirkannya. 78. Angan-angan mengikat tubuh. Artinya : Pikiran yang banyak menyusahkan diri kita sendiri. 79. Angan-angan menerawang langit. Artinya : Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin terjadi. 80. Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam. Artinya : Tidak mungkin merahasiakan hal-hal yang sungguh-sungguh ganjil. 81. Ke mana angin yang deras, ke situ condongnya. Artinya : Orang yang tidak mempunyai pendirian yang tetap, biasanya mengekor saja kepada orang yang pandai. 82. Kalau tiada angin bertiup, takkan pokok bergoyang. Artinya : Orang-orang menjadi tahu dan menuduh kepada kita, karena perbuatan yang salah atau jahat dari kita. 83. Tahu diangin turun naik. Artinya : Mengetahui benar kepada perubahan keadaan yang akan menyusahkan atau menyenangkan. 84. Angin berputar, ombak bersabung. Artinya : Hal yang amat sukar dan tidak mudahdiselesaikan, karena banyak sangkut-pautnya. 85. Ia berkepala angin. Artinya : Ia tak berpengetahuan atau bodoh. 86. Kabar angin. Artinya : Kabar yang kurang jelas. 87. Makan angin. Artinya : Menghirup udara baik untuk kesehatan badan. 88. Ada angin baik. Artinya : Ada harapan beruntung. 89. Angus tiada berapi, karam tiada berair.
Artinya : Sangat sedih, karena ditimpa kemalangan yang besar. 90. Antan patah lesung hilang. Artinya : Ditimpa kemalangan yang banyak. 91. Bagai antan pencukil duri. Artinya : Mengerjakan sesuatu yang tidak akan menghasilkan apa-apa. 92. Bagai aur dengan tebing. Artinya : Hidup rukun dan damai. 93. Aur ditanam betung tumbuh. Artinya : Mendapatkan keuntungan yang besar, lebih dari semestinya. 94. Api padam puntung berasap. Artinya : Perkaranya sudah beres, tetapi kemudian terjadi lagi. 95. Kalau tak ada api, masakan ada asap. Artinya : Kalau tiada kesalahan yang dilihat orang, masakan akan dituduh. 96. Bagai api dengan asap. Artinya : Tidak terpisah, karena kasih sayangnya yang sudah sangat besar. 97. Meletakkan api di bubungan. Artinya : Seseorang dengan sengaja mencari sesuatu yang berbahaya bagi keselamatan dirinya, karena terdorong oleh keinginan, hendak menjadi orang yang ternama. 98. Seperti api dalam sekam. Artinya : Kejahatan atau dendam yang tidak kelihatan karena disembunyikan. 99. Seperti api makan lalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi. Artinya : Karena lemah dan miskinnya, tidak dapat berdaya apa-apa terhadap bencana yang menimpa dirinya. 100. Semangatnya berapi-api. Artinya : Kemauannya meluap-luap. 101. Terapung sama hanyut, terendam sama basah. Artinya : Seia-sekata, atau sehina-semalu. 102. Arang habis besi binasa, tukang kerja penat saja. Artinya : Sesuatu hal yang tidak menguntungkan bahkan hanya merugikan saja. 103. Terpijak benang arang, hitam tapak. Artinya : Perbuatan yang jahat, buruk akibatnya. 104. Arang di muka. Artinya : Mendapat malu. 105. Arang itu jika dibasuh dengan air tawar sekalipun, tiada akan putih. Artinya : Sia-sia belaka, menasihati atau memperbaiki orang yang sifatnya jahat atau dholim. 106. Asam di darat, ikan di laut, bertemu dalam belanga. Artinya : Berlainan negerinya, tetapi karena jodoh, akhirnya bersatu juga. 107. Menggantung asap, mengukir langit. Artinya : Pekerjaan atau cita-cita yang sia-sia belaka. 108. Tungkunya tak berasap. Artinya : Perihal orang yang miskin, yang tak bisa menanak nasi. 109. Atap ijuk, perabung upih. Artinya : Tidak bagus kelihatannya, jika hal yang bagus dan jelek dicampur-adukkan. 110. Jangan melihat keatas, melihat ke bawah. Artinya : Jangan memperbandingkan orang kaya dengan kita. 111. Awak menangis diberi pisang. Artinya : Sedang bersedih hati, lalu dibujuknya, tentu saja hatinya senang kembali. 112. Awak sakit, daging menimbun. Artinya : Pura-pura kekurangan uang, padahal uang itu berkelbihan, sehingga dapat menyimpan.
113. Ayam ditambat disambar elang, ikan dipanggang tinggallah tulang. Artinya : Nasib yang sangat malang. 114. Seperti anak ayam kehilangan induknya. Artinya : Menderita kesusahan, karena ditinggalkan oleh pemimpinnya. 115. Bagai ayam dimakan tungau. Artinya : Tidak sehat badannya, kurus dan pucat wajahnya. 116. Bagai ayam bertelur di padi. Artinya : Hidup senang tidak kekurangan sesuatu apapun. 117. Asal ayam hendak ke lesung, asal itik hendak ke pelimbahan. Artinya : Sukar berubah, tentang tabiat selalu kembali kepada kebiasaan yang buruk. 118. Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi. Artinya : Seia-sekata, sehina-semalu. 119. Ayam bertelur di atas padi mati kelaparan. Artinya : Selalu menderita karena kekurangan, walaupun penghasilannya cukup besar. 120. Menerka ayam di dalam telur. Artinya : Menentukan dengan pasti sesuatu hal, yang tidak dapat ditentukan terlebih dahulu. 121. Ayam putih terbang siang, hinggap di kayu merasi, bertali benang bertambang tulang. Artinya : Sesuatu hal yang diketahui oleh masyarakat, karena terang dan jelasnya. 122. Ayam hitam terbang malam, hinggap ke rimba dalam, bertali ijuk bertambang tanduk. Artinya : Sesuatu hal kejahatan yang belum terbongkar. Walaupun kabar-kabar tentang kejahatan itu sudah nampak, tetapi sukar benar untuk menunjuk pelaku-pelakunya dengan pasti. 123. Ayam beroga itu kalau diberi makan di pinggan emas sekalipun, ke hutan juga perginya. Artinya : Betapa senangnya dan berbahagianya di perantauan, namun negeri asal kita tak mudah kita lupakan. 124. Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat. Artinya : Selama hidup janganlah berhenti belajar.