29 0 2MB
KONSEP FISIOLOGI DAN HOMEOSTASIS TUBUH DOSEN : Ns. ARMINA, M.Kep., Sp.Kep.An
TOPIK 1. Definisi fisiologi 2. Homeostasis 3. Struktur Tubuh Manusia
DEFENISI FISIOLOGI FISIO (Physis) = Function / Faal atau Kerja (sesuatu yg ada hub. dgn mekanisme) ; LOGI (Logos) = ILMU Ilmu faal (Fisiologi) : ilmu yang mempelajari mekanisme fungsional/ regulatory system yg menjaga secara optimal lingkungan internal dalam menunjang proses kehidupan makhluk hidup. Tujuan ilmu fisiologi : menjelaskan faktor fisika dan kimia mulai dari kehidupan sel yang sederhana s.d. yang paling kompleks.
HOMEOSTASIS Asal kata : homeo (yang sama), statis (diam) Homeostasis adalah Kemampuan sistem fisiologi tubuh untuk mempertahankan keadaan di dalam (internal) tubuh yang relatif konstan. Lingkungan internal dalam keadaan dinamis yang stabil, yang terus berubah, tetapi kondisi optimal dipertahankan secara fisiologis Homeostasis dikontrol oleh sistem syaraf dan endokrin.
Regulasi Homeostasis 1. Reseptor 2. Pusat Kontrol 3. Efektor
- Mekanisme kontrol homeostatik bekerja berdasarkan prinsip umpan balik. - Ada dua jenis umpan balik yaitu: 1. Umpan balik negatif : (sebagian besar dijalankan tubuh) Perubahan suatu faktor, dikontrol secara homeostatis akan memicu respon yang berupaya untuk memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor ke arah yang berlawanan dari perubahan awalnya. Cth : mekanisme umpan negatif yang mengatur kadar glukosa darah (gambar disamping)
Cth gbr : mekanisme umpan balik positif pada partus
2. Umpan Balik Positif Perubahan pada variabel terkontrol memicu respon yang mendorong ke arah yang sama seperti awal perubahan sehingga perubahan semakin kuat. Umpan balik positif lebih jarang terjadi, namun umpan balik ini juga berperan penting dalam keadaan tertentu.
contoh lain umpan balik homeostasis Contoh lain umpan balik Contoh lain umpan balik negatif : positif : Pelepasan hormon TSH
Produksi saliva
Pelepasan hormon ADH
Pencernaan protein di lambung.
Pengaturan temperatur Pengaturan air dan mineral
Efek bahaya dari umpan balik positif 2 contoh yang umum terjadi : 1. Demam Jika suhu meningkat terus menerus melebihi 45 oC, metabolisme protein sel akan berhenti dan mengalami kematian sel.
2. Hipertensi Kronik Pertanda dari proses aterosklerosis yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Jika hipertensi ini terjadi terus menerus akan membuat kerusakan lebih banyak pada dinding pembuluh darah.
Faktor Regulasi Mempertahankan Homeostasis 1.
Suhu ketika suhu tubuh meningkat maka kulit kehilangan panas. Penguapan sarana pendinginan tubuh.
2.
Osmoregulasi pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh, agar tidak terlalu encer atau terkonsentrasi (pekat). Ginjal membantu menghapus ion berlebih dari darah urin.
3.
Gula pankreas mengatur kadar gula darah (hormon insulin dan glukagon).
4.
Kalsium kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid (Paratiroid hormon) merepson dan meningkatkan pelepasan kalsium dari sel tulang sedangkan kalsitonin menurunkan kadar kalsium darah agar diserap ke dalam tulang.
5.
Menyeimbangkan cairan hormon antidiuretik hormon (ADH) dan aldosteron membantu menjaga keseimbangan cairan
Peran sistem organ dalam mempertahankan homeostasis Sistem Organ Sistem Saraf Sistem Endokrin Sistem Muskuler Sistem Sirkulasi Sistem Respirasi Sistem Gastrointestinal Sistem Renal
Fungsi Mengatur aktivitas muskuler dan sekresi kelenjar Mengatur proses metabolik melalui sekresi hormon Berperan dalam menggerakkan tubuh dan terhadap termoregulator Mengangkut nutrien, oksigen, zat yang sudah tidak dibutuhkan tubuh Mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida, mengatur keseimbangan asam basa (pH) Mencerna dan menyerap makanan untuk memberikan nutrisi kepada tubuh Mengeluarkan senyawa-senyawa, produk yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh, mengatur volume dan tekanan darah, mengatur keseimbangan asam basa (pH)
HOMEOSTASIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Peran air dalam tubuh : Medium untuk reaksi metabolik di dalam sel Pengangkut zat gizi, produk sisa & zat lain Sebagai pelumas Penyekat & penyerap guncangan Mengatur & mempertahankan suhu tubuh
Distribusi Cairan Tubuh Cairan Tubuh : 2 kompartemen Cairan Ekstrasel / CES (1/3 cairan total)
Cairan Intrasel / CIS (2/3 cairan tubuh total)
CIS : penting utk fungsi normal sel CIS : mengandung oksigen, elektrolit, glukosa. CES : membawa zat gizi ke dalam sel & produk sisa dari sel.
Cairan Intravaskular / plasma
Cairan interstitial (mengelilingi sel)
Cairan limfe
Cairan transeluler : LCS, perikardial, pakreatik, pleural, intraokular, peritoneal, sinovial
Distribusi Cairan
Komposisi Cairan Tubuh CES : elektrolit utama yaitu Natrium, Klorida, Bicarbonat. Elektrolit lain dg jumlah sedikit : kalium, kalsium, Magnesium. Plasma : banyak mengandung albumin (kaya protein).
Cairan interstitial : sedikit atau tidak mengandung protein. CIS : kation utama yaitu kalium, magnesium; anion utama yaitu fosfat & sulfat. Elektrolit lain juga ada dalam CIS dg kadar lebih rendah.
Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh Kompartemen cairan tubuh dipisahkan oleh membran sel & membran kapiler. Setiap zat yang akan pindah harus dapat menembus barier atau membran tersebut. Sifat membran sel/ kapiler: permeabel selektif / semipermeabel (mengandung fosfolipid) artinya beberapa partikel dapat melalui membran tetapi partikel lain tidak dapat menembus membran. Partikel kecil : ion, oksigen, karbondioksida bergerak mudah melewati membran ini namun partikel besar seperti glukosa & protein sulit melewati membran.
Membran Sel Fungsi : mengelilingi sel dan mengatur apa yang masuk dan keluar sel Berupa bilayer fosfolipid yang bersifat permeabel selektif. Protein pada membran sel berperan penting terhadap masuknya suatu senyawa ke dalam sel.
Transpor Pasif Perpindahan substansi melalui membran ada yang secara aktif atau pasif. Transport pasif tidak membutuhkan energi Transpor Pasif zat sel : 1. Difusi 2. Osmosis 3. Filtrasi
1. Difusi Difusi : pergerakan ion, molekul dari area/ larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) ke larutan berkonsentrasi rendah(kurang pekat). Dalam tubuh larutan molekul kecil seperti air, gas, zat lain di dalam larutan konsentrasi tinggi berdifusi dengan mudah melalui pori-pori celah membran kapiler (fosfolipid selektif).
Sedangkan Molekul besar bergerak sedikit lebih lambat berdifusi karena perlu energi lebih besar utk bergerak melewati membran semipermeabel. Kecepatan zat berdifusi bervariasi sesuai dengan : Ukuran molekul, konsentrasi larutan dan suhu larutan. Cth : difusi gas O2 dan CO2 di alveoli
Difusi
-Difusi terfasilitasi Senyawa tak larut dalam lipid sulit menembus membran sel sehingga perlu melibatkan protein karier & protein kanal. Kanal sangat selektif karena ukuran porinya dan adanya asam amino bermuatan pada dinding kanal.
2. Osmosis Pergerakan air menembus membran sel dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi. Air (konsentrasi rendah) menuju zat terlarut (konsentrasi tinggi) utk menyeimbangkan konsentrasi.
Zat terlarut (zat yang larut dlm cairan); zat koloid (molekul besar tidak mudah larut dalam cairan); zat pelarut (bisa melarutkan zat terlarut). Misal : kehilangan air karena berkeringat konsentrasi zat terlarut meningkat dalam plasmazat terlarut menarik air dari ruang interstitial & sel ke kompartemen intravaskuler utk menyeimbangkan konsentrasi zat terlarut di semua komparatemen cairan. Sehingga Osmosis penting dalam menjaga homeostasis (keseimbangan) cairan tubuh.
Osmosis dan tekanan osmosis
Efek osmosis pada sel darah merah saat ditempatkan pada konsentrasi yang berbeda dari larutan garam
Larutan isotonis : konsentrasi zat terlarut (osmolalitas) sama dengan cairan tubuh, cth : NaCl 0,9%. Larutan hipotonis : osmolalitas lebih rendah dari cairan tubuh, cth : NaCl 0,45%. Larutan Hipertonis : osmolalitas lebih tinggi dari cairan tubuh, cth : NaCl 3%. Tekanan Osmotik : kekuatan larutan menarik air melewati membran semipermeabel. Misal : infus NaCL 3% ke intravena, akan menarik cairan keluar dari sel darah merah, sehingga sel menciut. Jika larutan hipotonis diinfuskan ke intravena, sel akan membengkak karena cairan ditarik oleh zat di dalam sel yang tekanan osmotiknya lebih tinggi. Tekanan onkotik (osmotik koloid) dikeluarkan oleh protein plasma, menarik cairan air dari ruang interstitial ke vaskular. Ini berperan penting mempertahankan volume pembuluh darah.
3. Filtrasi Pergerakan cairan & zat terlarut secara bersama melewati membran semipermeabel dari area bertekanan tinggi ke area bertekanan rendah. Tekanan filtrasi : hasil dari tekanan di dalam kompartemen agar cairan & zat keluar dari kompartemen.
Tekanan hidrostatik : tekanan cairan di dalam ruang tertutup, prinsipnya air bergerak dari area bertekanan tinggi ke area bertekanan rendah. Apabila tekanan hidrostatik lebih besar dari tekanan osmotik, cairan tersaring keluar dari pembuluh darah.
Filtrasi Kondisi saat benda cair dipaksa melintasi membran atau penyekat karena perbedaan tekanan hidrostatik pada kedua belah sisi.
Pergerakan partikel didasarkan pada gradien tekanan, dimana partikel melalui membran dengan dorongan tekanan. Molekul air dapat melewati membran, molekul besar seperti protein dan sel darah merah tidak dapat melalui membran dan tetap di dalam kapiler. Contoh : filtrasi pada ginjal -> urin. Dengan bantuan tekanan darah cairan dan zat terlarut dipaksa keluar dari kapiler ke ruang insterstitial sehingga sel mendapat glukosa, asam amino & nutrien.
4.Transpor Aktif Transport aktif membutuhkan energi Adalah pergerakan zat melewati membran sel dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi. Zat harus berikatan dengan sebuah pembawa spesifik yang terdapat di permukaan luar membran sel, setelah berikatan keduanya bergerak ke dalam membran sel. Setelah di dalam sel, zat dan pembawa berpisah. Pembawa spesifik berupa enzim dan energi (ATP).
Proses transpor aktif penting dalam mengatur konsentrasi ion natrium & kalium di CIS dan CES. Pompa nantium-kalium di membran sel di aktifkan utk mengatur kedua ion tersebut.
• Transpor Aktif • Pergerakan ion/ molekul melalui membran permeabel dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. • Transpor Aktif primer : menggunakan pompa protein dan energi dari pemecahan ATP atau pompa natrium kalium.
Transpor aktif sekunder : Menggunakan sistem penggandengan, yang menggerakkan lebih dari satu molekul atau ion pada waktu yang sama. Pada kebanyakan daerah di tubuh, transportasi beberapa zat lainnya digabungkan/digandengkan dengan transpor aktif Na+, yaitu protein karier yang sama yang terlibat dalam transpor aktif Na+ juga secara sekunder mentranspor beberapa zat lainnya. Transpor aktif sekunder dari beberapa molekul atau ion dapat terjadi dalam bentuk ko-transpor natrium atau kontra-transpor natrium
Pengaturan Cairan Tubuh Asupan Cairan Pada suhu normal : rerata orang dewasa minum air 1500 mL >< kebutuhan 2500 ml. Asupan cairan bisa diperoleh dari hasil oksidasi makanan selama proses metabolik dan juga dari makan yang mengandung banyak air (sayur, buah segar, daging tanpa lemak). Mekanisme haus : pusat haus berlokasi di Hipotalamus otak. Stimulus haus : tekanan osmotik cairan tubuh tinggi, volume vaskular rendah, hormon angiotensin (respon darah menurun di ginjal). Haus hilang dengan sejumlah kecil cairan (mendistensi saluran cerna atas) sebelum terserap di saluran cerna, namun bisa dirasakan kembali 15 menit kemudian. Cairan butuh waktu 30 menit s.d. 1 jam utk diserap & didistribusikan ke seluruh tubuh.
Haluaran Urine Empat rute cairan keluar dari tubuh : 1. Urine 2. Kehilangan cairan tidak dirasakan tubuh (Insesible water loss/IWL) dari kulit (Uap air) & paru (uap air yg diekspirasi). 3. Kehilangan cairan yang terlihat jelas melalui kulit (keringat). 4. Kehilangan cairan melalui feses
Kisaran Hubungan Cairan Harian orang Dewasa Rute Urine IWL : Paru IWL : Kulit Keringat Feses Total
Jumlah (mL) 1400-1500 350-400 350-400 100 100-200 2300-2600
Homeostasis :mekanisme keseimbangan volume & komposisi cairan tubuh Ginjal Mengatur volume & osmolalitas cairan ekstrasel : mengatur ekskresi air & elektrolit. Menyesuaikan penyerapan kembali air dari filtrasi plasma & dikeluarkan sejumlah urine. Keseimbangan elektrolit dipertahankan melalui retensi & ekskresi selektif Pengaturan asam-basa Mengekskresikan ion hidrogen Mempertahankan bikarbonat
Hormon AntiDiuretik (ADH)
Mengatur ekskresi dari ginjal ADH dibuat di anterior hipotalamus, bekerja pada duktus kolektifus (tubulus pengumpul) ginjal. Cara kerja : saat osmolalitas serum meningkat, ADH diproduksi di hipotalamus, dikirim ke duktus kolektivus agar permeabel thd air. Sehingga air diserap / keluar dari duktus ke dalam darah, sehingga haluaran urine berkurang & osmolalitas serum menurun karena air mengencerkan serum yang meningkat. Saat osmolalitas serum menurun, ADH ditekan, duktus kolektivus kurang permeabel thd air & haluaran urine meningkat. Faktor lain mempengaruhi pelepasan ADH : volume dara, suhu, nyeri, stres, obat opiat, barbiturat, nikotin.
Sistem Renin Angiotensin Aldostesron (RAA) Renin dihasilkan dari reseptor di sel jukstaglemorulus akibat perubahan perfusi ginjal. Cara kerja : saat aliran darah atau tekanan pada ginjal menurun, renin dilepaskan. Renin mengubah angiotensinogen menjadi angiotensi I, lalu diubah ke angiotensin II dengan enzim pengubah angiotensin. Angiotensin II bekerja pada nefron utk meningkatkan retensi natrium & air. Angiotensin II menstimulasi pelepasan aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron juga meningkatkan retensi natrium di duktus distal. Efek bersih dari sistem dari sistem RAA adalah mengembalikan volume darah (dan perfusi ginjal) melalui retensi natrium & air.
Faktor Natriuretik Atrial (ANF) ◦ Dilepaskan dari sel di dalam atrium jantung sebagai respons thd kelebihan volume darah & peregangan dinding atrium. ◦ Bekerja pd nefron, ANF meningkatkan pengeluaran natrium & bekerja sebagai sebuah diuretik kuat, sehingga mengurangi volume vaskular. ◦ ANF juga menghambat rasa haus, sehingga mengurangi asupan cairan.
Pengaturan Elektrolit Elektrolit, ion bermuatan mampu menghantarkan listrik, terdapat di seluruh cairan tubuh & kompartemen tubuh. Sebagian besar elektrolit diperoleh dari asupan diet & diekskresikan di dalam urine.
Peran Elektrolit : ◦ ◦ ◦ ◦
Mempertahankan keseimbangan cairan Mengatur asam basa Memfasilitasi reaksi enzim Menstransmisikan reaksi neuromuskular
Pengaturan & Fungsi Elektrolit Elektrolit
Pengaturan
Fungsi
Natrium (Na+)
Reabsorbsi atau ekskresi ginjal Aldosteron meningkatkan reabsorbsi Na+ dalam duktus kolektivus nefron ginjal
Mengatur volume & distribusi CES Mempertahankan volume darah Menstransmisikan impuls saraf & mengontraksikan otot
Kalium (K+)
Mempertahankan osmolalitas CIS Menstransmisikan impuls saraf & implus listrik lain Mengatur transmisi impuls jantung & kontraksi otot Fungsi otot rangka & otot polos Mengatur keseimbangan asam basa
Kalsium (Ca2+)
Pendistribusian kembali antara tulang & CES Hormon paratiroid & kalsitrol meningkatkan kadar serum Ca2+; kalsitonin menurunkan kadar serum
Ekskresi di ginjal & penyimpanan Aldosteron meningkatkan ekskresi K+ Pergerakan ke dalam & ke luar sel Insulin membantu memindahkan K+ ke dalam sel; kerusakan jaringan & asidosis memindahkan K+ keluar sel menuju CES
Pembentukan tulang & gigi Menstransmisikan impuls saraf Mengatur kontraksi otot Mempertahankan pacu jantung Pembekuan darah Mengaktivasi enzim lipase & fosfolipase pankreas
Magnesium (Mg 2+)
Penyimpanan & ekskresi oleh ginjal Penyerapan di usus ditingkatkan oleh Vit.D & hormon paratiroid
Metabolisme intrasel Mengoperasikan pompa Na-K Merelaksasi kontraksi otot Menstransmisikan impuls saraf Mengatur fungsi jantung
Klorida (Cl-)
Diekskresikan & diserap kembali bersama Na di dalam ginjal Aldosteron meningkatkan penyerapan kembali Cl bersama Na
Produksi HCl Mengatur keseimbangan CES & volume vaskular Mengatur keseimbangan asam basa Buffer dalam pertukaran O2 & CO2 di sel darah merah
Fosfat (PO4-)
Ekskresi & penerapan kembali oleh ginjal Hormon paratiroid menurnkan kadar serum dg meningkatkan ekskresi ginjal Hubungan timbal balik dg Ca : peningkatan kadar fosfat, penurunan Ca serum meningkatkan fosfat.
Pembentukan tulang & gigi Memetabolisme karbo, protein, & lemak Metabolisme selular, menghasilkan ATP & DNA Fungsi otot, saraf, & Sel darah merah Mengatur keseimbangan asam basa Mengatur kadar kalsium
Bikarbonat (HCO3-)
Ekskresi & penyerapan kembali oleh ginjal Regenerasi oleh ginjal
Buffer tubuh utama yg terlibat dalam pengaturan asam basa
Struktur Tubuh Manusia SEL (Unsur dasar jaringan tubuh yang terdiri atas inti sel/ nukleus dan protoplasma) ↓ JARINGAN (Kumpulan sel khusus dengan bentuk & fungsi yang sama) ↓ ORGAN (Bagian tubuh/ alat manusia dgn fungsi khusus)
↓ SISTEM ORGAN (Susunan alat dengan fungsi tertentu)
PENGGUNAAN ATP UNTUK FUNGSI SEL MENSTRANSPORT MEMBRAN : transpor ion kalium, fosfat, klorida, hidrogen untuk pertumbuhan sel. MENSINTESIS BAHAN KIMIA : sintesis fosfolipid, kolesterol, purin, pirimidin. KERJA MEKANIK : saat kontraksi fibril otot, gerakan silia.
KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN Defisit volume cairan Terjadi Ketidakseimbangan isotonis : tubuh kehilangan air & elektrolit dari CES dlm jumlah yg sama. Air keluar dari kompartemen intravaskular : hipovolemia. Faktor risiko : muntah, diare, keringat berlebihan, poliuria, demam, penghisapan nasogastrik, drainase luka, anoreksia, asupan tidak adekuat akibat mual, gangguan menelan, kebingungan, depresi. Gejala klinis : kelemahan, haus, penurunan BB 2-8% : ringan-berat, penurunan turgor kulit, mukosa kering, lingkar mata cekung, suhu tubuh subnormal, denyut nadi lemah & cepat, penurunan TD, hipotensi ortostatik, volum urin menurun (< 30 ml/jam), berat jenis urine menurun (145 mEq/L. Tekanan osmotik CES meningkat, CIS menuju CES sel dehidrasi. ◦ Kehilangan cairan yg tdk dirasakan, diare, kekurangan air, kelebihan asupan garam, DM, heat stroke. ◦ Efek : haus, mukosa kering, lidah kering, kelemahan. Jika berat tjd keletihan, gelisah, penurunan tingkat kesadaran, disorientasi, kejang. ◦ Intervensi : pantau masukan dan haluaran cairan, pantau perubahan perilaku, dorong asupan cairan sesuai indikasi, batasi makanan & minuman tinggi natrium.
Kalium Sedikit di cairan ekstrasel, namun penting dalam memelihara fungsi normal jantung & neuromuskular. Kehilangan kalium jarang melalui ginjal. Hipokalemia : isap lambung, muntah paling sering, diuretik, perspirasi berat, hiperaldosteron, alkoholik, anoreksia nervosa. ◦ Gejala : kelemahan otot, kram tungkai, keletihan, letargi, anoreksia, mual, penurunan bisng usus, disritmia jantung, refleks tendon menurun, kalium serum < 3,5 mEq/L, alkalosis, gelombang T datar & segmen ST menurun pada EKG. ◦ Intervensi : pantau frekuensi & irama jantung, beri kalium oral dengan dibarengi makanan atau minuman utk cegah iritasi lambung, beri larutan kalium IV tidak > 10-20 mEQ/jam, kalium harus diencerkan sebelum pemberian, pantau nyeri & inflamasi di tempat injeksi kalium IV. Ajarkan makanan tinggi kalium dan cegah kehilangan kalium berlebih dari laksatif dan diuretik.
Hiperkalemia Jarang terjadi pd ginjal normal. Lebih berbahaya daripada hipokalemia karena bisa henti jantung Faktor risiko : penurunan ekskresi kalium akibat gagal ginjal, diuretik hemat kalium, hipoaldosteron, asupan tinggi kalium : infus kalium IV berlebihan atau cepat; kalium pindah keluar dari sel jaringan ke plasma, cth infeksi, luka bakar, asidosis. Gejala : hiperaktivitas gastrointestinal, diare, irirtabilitas, apatis, konfusi, disritmia jantung atau henti jantung, kelemahan otot, kebas di ekstremitas, gelombang T memuncak, gelombang QRS melebar pada EKG. Intevensi : pantau status jantung & EKG secara ketat. Beri diuretik, glukosa, insulin sesuai program, tahan suplemen kalium & diuretik hemat kalium, pantau kadar kalium serum secara cermat, hindari makan tinggi kalium.
KALSIUM Hipokalsemia Jika berat :tetanus dg spasme otot dan bisa kejang. Faktor risiko : paratiroid yang diangkat, hipomagnesemia, malabsorbsi, alkalosis, sepsis, alkoholis kronis., hipoparatiroid, karsinoam tiroid, Hiperkalsemia Gejala : kebas, kesemutan ekstremitas & sekitar mulut, tremor otot, kram otot, tetanus, kejang, penurunan curah jantung, tanda Trousseau & Chvostek positif (abnormal). Intervensi : pantau status pernapasan secara ketat, pantau status jantung & EKG selama pemberian infus kalsium, awasi & lindungi klien yg konfusi, edukasi klien risiko tinggi osteoporosis : sumber diet kaya kalsium, 1000-1500 mg kalsium perhari, suplemen kalsium, olahraga teratur, terapi sulih estrogen pd wanita paska menopouse.
Tanda Chovstek : Ketuk di atas saraf wajah sekitar 2 cm di depan tragus telinga. Hasil abnormal : Kedutan otot wajahtermasuk kelopak mata dan bibir pd bagian yang dirangsang.
Tanda Trosseau : Gembungkan manset TD pada lengan atas sampai 20 mmHg lebih tinggi ari tekanan sistolik, biarkan 2-5 menit. Hasil abnormal : spasme karpal : kontraksi tangan dan jari pada sisi yang terkena.
HIPERKALSEMIA Sering terjadi akibat kalsium di mobilisasi ddari tulang rangka akibat keganasan atau imobilisasi lama, penyakit piaget. Gejala : letargi, kelemahan, refleks tendon dalam menurun, anoreksia, mual, muntah, konstipasi, poliuria, hiperkalsiuria, nyeri panggula akibat batu perkemihan, disritmia akibat blok jantung. Intervensi : olahraga atau tingkatkan gerakan, asupan cairan oral utk menjaga keenceran urine, konsumsi serat, batasi makananminuman tinggi kalsium.
MAGNESIUM Sering terjadi selama perawatan di RS, dengan kondisi yg tidak kenali. Hipomagnesemia Sering terjadi daripada hipermagnesemia Penyebab : tersering alkohol kronis, pankreatitis, luka bakar, isap nasogastrik, diare, diuretik, aminoglikosida. Gejala : iritabilitas neuromuskular dg tremor, peningkatan refleks, tremor, kejang, tanda Trousseau & Chvostek positif, takikardi, peningkatan TD, disritmia, disorientasi, konfusi, vertigo. Intervensi : makanan tinggi magnesium : gandum utuh, daging, makan laut,sayuran berdaun hijau. Kaji kemampuan menelan air sebelum memberi makan peroral. Cegah cedera dg pengamanan.
Hipermagnesemia Terjadi akibat peningkatan asupan atau penurunan ekskresi: gagal ginjal, insufisiensi adrenal. Sering akibat terapi magnesium terlalu besar. Gejala : vasodilatasi perifer, wajah meemrah, mual, muntah, paralisis, kelemahan otot, hipotensi, bradikardi, mengantuk, depresi pernapasan. Jika berat : henti napas, henti jantung. EKG : pemanjangan interval QT, AV blok bisa terjadi. Intervensi : pantau TTV & tingkat kesadaran, refleks patela tidak ada beritahu dokter.
SELAMAT BELAJAR