True Eksperimental [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

MAKALAH

BLOK METODOLOGI PENELITIAN “TRUE EKSPERIMENTAL RESEARCH”

oleh: Kelompok A2

Dosen pengampu: Dr. drg. Ristya Widi Endah Yani, M. Kes

UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2017

0

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI

1

KATA PENGANTAR

2

BAB I PENDAHULUAN

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5

BAB III PEMBAHASAN

7

BAB IV KESIMPULAN

13

DAFTAR PUSTAKA

14

1

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah – NYA sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “TRUE EKSPERIMENTAL RESEARCH”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas blok Metodologi penelitian. Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada: 1. Dr. drg. Ristya Widi Endah Yani, M. Kes selaku dosen pengampu kuliah blok metodologi penelitian telah membimbing jalannya kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan memberi masukan yang membantu bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan 2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan – perbaikan di masa yang akan datang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita.

Jember, 24 September 2017

Tim Penyusun

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang peneliti pada prakteknya dilapangan akan memilih salah satu metode yang dipandang paling cocok untuk penelitiannya, yaitu yang sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah yang akan dipecahkan (efektivitas). Pertimbangan lainnya adalah masalah efesiensi, yaitu seorang peneliti harus memperhatikan keterbatasan dana, tenaga, waktu dan kemampuan. Dengan demikian metode penelitian yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu. Salah satu metode penelitian adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain. Oleh karena itu penting kiranya untuk dibahas salah satu metode penelitian, yaitu metode penelitian eksperimen. Dengan dibahasnya metode penelitian eksperimen ini dalam bentuk makalah dapat memberikan gambaran secara umum tentang metode penelitian eksperimen tersebut.

1.2.Rumusan Masalah 1.Apakah definisi dari metode penelitian True Eksperimental ( Eksperimental sesungguhnnnya) ?

3

2.

Apa kriteria metode penelitian True Eksperimental (Eksperimental

sesungguhnnnya) ? 3.

Apa langkah pokok metode penelitian True Eksperimental (Eksperimental

sesungguhnnnya) ? 4.

Apa saja jenis – jenis desain metode penelitian True Eksperimental

(Eksperimental sesungguhnnnya) ? 5.

Apa saja faktor yang dapat muncul dan mempengaruhi metode penelitian

True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya) ? 6.

Apa

subyek

penelitian

True

Eksperimental

(Eksperimental

sesungguhnnnya) ? 7.

Apa teknik analisa data metode penelitian

True Eksperimental

(Eksperimental sesungguhnnnya) ? 8. Apa saja kelebihan dan kekurangan Penelitian metode penelitian True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya) ? 9. Apa saja masalah yang dapat muncul dalam penelitian metode True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya)?

1.3. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk : 1. Mendiskusikan dan membahas definisi dari metode penelitian True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya). 2. Mendiskusikan

dan

membahas

kriteria

metode

penelitian

True

Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya). 3. Mendiskusikan dan membahas langkah pokok metode penelitian True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya). 4. Mendiskusikan dan membahas jenis – jenis desain metode penelitian True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya) 5. Mendiskusikan

dan

membahas

faktor

yang

dapat

muncul

dan

mempengaruhi metode penelitian True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya). 4

6. Mendiskusikan dan membahas subyek penelitian True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya). 7. Mendiskusikan dan membahas teknik analisa data metode penelitian True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya) 8. Mendiskusikan dan membahas kelebihan dan kekurangan pada penelitian metode penelitian True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya). 9. Mendiskusikan dan membahas masalah yang dapat muncul dalam penelitian metode True Eksperimental (Eksperimental sesungguhnnnya).

1.4. Manfaat Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi pembacanya dalam memahami dan mengimplementasikan konsep dari metode True Ekspperimental (Eksperimental sesungguhnnnya) yang berguna dalam melakukan penelitian.

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen merupakan bagian dari penelitian kuantitatif. Namun, penelitian eksperimen memiliki ciri tersendiri yang membedakannya dengan penelitian kuantitatif

lainnya. Ciri yang paling mendasar dari

penelitian eksperimen yakni adanya perlakuan (treatment). Selain itu, ciri lain dari penelitian eksperimen secara umum adalah adanya pengontrolan dan pengamatan. Dalam beberapa literatur menyatakan bahwa, penelitian eksperimen cukup direkomendasikan untuk meneliti di bidang pendidikan. Karena aspek yang diteliti adalah perubahan tingkah laku siswa. Penelitian eksperimen dapat saja dibagi menjadi tiga jenis penelitian, yakni

pre-eksperimen

(pra-eksperimen),

true-eksperimen

(eksperimen

sesungguhnya), dan quasi eksperimen (penelitian semu). Namun, pada tulisan ini memfokuskan pada bahasan true eksperimen (eksperimen sesungguhnya). Dinamakan penelitian eksperimen sesungguhnya karena kelompok subyek dipilih secara random, adanya kelompok pembanding terhadap kelompok yang diberi perlakuan serta adanya pengontrolan terhadap kondisi guna meminimalisir pengaruh variabel lain (pengganggu). Dengan demikian, harapan yang muncul adalah hasil penelitian yang diperoleh merupakan pengaruh dari faktor treatment. Sehingga hubungan antara variabel bebas (yang berupa treatment) dengan variabel terikat dapat menjelaskan hubungan sebab-akibat. 2.2. Macam – macam Metode true eksperimental. 1. Penelitian Pre-eksperimental (Pre-eksperimental Research). Disebut preexperiments karena desain ini belum merupakan desain yang belum sungguh-sungguh. Masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu ukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel

6

independen. Hal ini dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.

2. Penelitian Eksperimen Sebenarnya (True Experimental Research). Penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

3. Penelitian Eksperimen Semu (Quasy Experimental Research).

Penelitian yang bertujuan untuk Mendekati perkiraan untuk keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi seluruh variabelvariabel yang relevan. Peneliti harus secara jelas memahami kompromikompromi yang ada pada validitas internal dan eksternal, rancangannya, dan bertindak di dalam keterbatasan-keterbatasan tertentu.

7

BAB III PEMBAHASAN 1.1. Definisi True Eksperimental True experiments suatu penelitian yang menyelidiki kemungkinan hubungan

sebab-akibat dengan desain di mana secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan membandingkan hasil perlakuan dengan kontrol secara ketat. Validitas internal dan eksternal cukup utuh.Menurut Sumadi Suryabrata (1990:32-36) bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan desain dimana secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok control dan membandingkan hasil perlakuan dengan kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Contoh :  Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengajar sejarah pada murid-murid kelas III SMA sebagai fungsi ukuran kelas dan taraf intelegensi murid, dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan inteligensi, ukuran kelas, dan metode mengajar.

Karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011 : 88) adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan.

1.2. Kriteria penelitian True Eksperimental. Menurut Arikunto (2003:273) ciri-ciri dari ekperimen sesungguhnya meliputi: 1) Kondisi-kondisi yang ada di sekitar atau yang diperkirakan mempengaruhi subjek

yang

digunakan

untuk

eksperimen

“seyogianya

dibuang

(dijauhkan)” sehingga apabila perlakuan selesai dan ternyata ada perbedaan antara hasil pada kelompok ekperimen dan kelompok pembanding, perbedaan hasil ini merupakan akibat adanya perlakuan.

8

2) Ada kelompok yang tidak diberi perlakuan yang difungsikan sebagai pembanding bagi kelompok yang diberi perlakuan. Pada akhir ekperimen, hasil pada kedua kelompok dibandingkan. Perbedaan hasil merupakan efek dari pemberian perlakuan kepada kelompok eksperimen. 3) Sebelum dilaksanakan eksperimen, diusahakan kondisi kedua kelompok sama sehingga paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan tidaknya perlakuan. 4) Apabila penelitian eksperimen dilakukan terhadap orang, diharapkan agar anggota kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding tidak terpengaruh akan status mereka sehingga hasil ekperimen tidak terkena Hawthorne effect dan John Herry Effect (efek sampingan yang disebabkan anggota kelompok tergantung [pembanding] menyadari statusnya sehingga ada upaya ekstra dari mereka untuk menyamai hasil kelompok eksperimen dan hasil akhir tidak semurni yang diharapkan).

1.3. Langkah - langkah pokok metode True Eksperimental. 1) Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan. 2) Identifikasi dan definisikan masalahnya. 3) Rumuskan hipoteisis, tentukan faktor-faktor yang berpengaruh, dan definisikan istilah-istilah pokok dan variabel-varibel penelitiannya. 4) Susun rencana eksperimennya: 

Identifikasi seluruh variabel non-eksperimental yang mungkin mengkontaminasi eksperimen dan tentukan bagaimana untuk mengontrol variabel tersebut.



Pilihlah rancangan penelitiannya.



Pilihlah sampel dari subyek yang representatif bagi populasi, tentukan subyek untuk kelompok kontrol dan tentukan kelompokkelompok perlakuan eksperimen.

9



Pilih atau susun dan validasi instrumen yang akan digunakan untuk mengukur hasil eksperimen



Rancangkan prosedur pengumpulan data dan kemungkinan melakukan pilot atau uji coba untuk menyempurnakan instrumen atau rancangan.



Rumuskan hipotesis statistik atau hipotesis nolnya.

5) Lakukan eksperimen 6) Aturlah/susun data mentah yang diperoleh, dengan tujuan pengaturan data tersebut akan menghasilkan kesimpulan paling baik terhadap efek yang diperkirakan akan ada. 7) Terapkan uji signifikansi untuk menentukan taraf kepercayaan terhadap hasil peneltian 8) Buatlah interpretasi terhadap hasil pengujian tersebut, berikan diskusi, dan buatlah laporannya. 1.4. Jenis – jenis desain penelitian True Eksperimental. Penelitian eksperimen sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni: 1. Randomized Subject, Control-Group Pretest-Posttest Design Desain penelitian ini merupakan desain penelitian yang cukup banyak dilakukan dalam penelitian eksperimen sesungguhnya. Desain dalam penelitian eksperimen ini, menggunakan kelompok pembanding. Antara kelompok eksperimen dan kelompok pembanding dilakukan secara acak dengan prinsip random assignment. Dalam desain ini dapat dipahami, bahwa peneliti melakukan uji atau pengukuran terlebih dahulu sebelum melakukan perlakuan (pre-test) dan setelah perlakuan (post-test). Desain adalah sebagai berikut: Pre-test

Kelompok Post-test O11 X1 O12 O21 X2 O22 10

Keterangan: 

O11 = pengukuran/observasi sebelum perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok pembanding)



X1 = kelompok yang diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok pembanding)



O12 = pengukuran/observasi setelah perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi perlakuan (sebagai kelompok pembanding)



O21 = pengukuran/observasi sebelum perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X2 atau yang diberi perlakuan/ intervensi (sebagai kelompok perlakuan)



X2 = kelompok yang diberi perlakuan X2 atau

yang diberi

perlakuan/intervensi (sebagai kelompok perlakuan) 

O22 = pengukuran/observasi setelah perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X2 atau yang diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok perlakuan)

Desain ini memiliki kelemahan yaitu peneliti tidak dapat menyelidiki efek interaksi perlakuan karena tidak memiliki kelompok yang tanpa diberi pretest. Analisis data pada desain ini dapat diuji dengan uji ragam multi jalur pola kovarians, dimana pretest dijadikan kovariabel, termasuk bila desainnya diperluas. Bila tidak memenhi persyaratan parametrik maka diuji menggunakan kombinasi uji peringkat bertanda Wilcoxon dan uji U Mann-Whitney. 2. Solomon Three - Group Design

11

Pada desain penelitian ini peneliti menggunakan tiga kelompok, dimana dua kelompok tersebut merupakan kelompok pembanding. Salah satu kelompok pembanding ada yang diukur sebelum eksperimen dilakukan (pre-test). Ketiga kelompok diacak dengan prinsip random asigment. Peneliti melakukan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan/intervensi diberikan pada kelompok perlakuan/kelompok ekperimen. Pada desain ini salah satu kelompok pembanding tidak melakukan pretest tetapi terkena perlakuan X, meskipun menerima perlakuan eksperimen tetap berfungsi sebagai kelompok pembanding. Desain adalah sebagai berikut: Pre-test

Kelompok Post-test O11

X1 O12 X1 O13

O21

X2 O22

Keterangan: 

O11 = Pengukuran/observasi sebelum perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok pembanding)



X1 = Kelompok yang diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok pembanding)



O12 = Pengukuran/observasi setelah perlakuan/intervensi pada kelompok yang tidak diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi perlakuan/ intervensi (sebagai kelompok pembanding)



O13 = Pengukuran/observasi setelah perlakuan/intervensi pada kelompok yang

diberi

perlakuan/intervensi

X1

atau

yang

tidak

diberi

perlakuan/intervensi (sebagai kelompok pembanding)

12



O21 = Pengukuran/observasi sebelum perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X2 atau yang diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok perlakuan)



X2 = Kelompok yang diberi perlakuan X2 atau yang diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok perlakuan)



O22 = Pengukuran/observasi setelah perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X2 atau yang diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok perlakuan)

Desain ini mengatasi kelemahan yang melekat dalam desain sebelumnya yaitu dapat dapat mengetahui efek interaki pre-test dengan perlakuan penelitian meskipun tidak secara langsung. Analisis data dengan desain ini dapat diuji dengan uji ragam multi jalur pola kovarians, dimana pretes dijadikan konvariabel, termasuk bila desainnya diperluas, dikombinasi dengan uji t untuk melihat efek interaksi pretest dan perlakuan. Bila tidak memenuhi persyaratan parametrik maka diuji menggunakan kombinasi uji peringkat bertanda Wilcoxon dan uji U MannWhitney. 3.

Solomon Four – Group Design Desain ini dapat membuat beberapa perbandingan untuk mengetahui

pengaruh dari perlakuan penelitian X. Pada desain ini memiliki kelompok pembanding yang lebih banyak dan merupakan perluasan dari desain sebelumnya yaitu dengan memasukan satu lagi kelompok pembanding. Dengan empat kelompok menjadikan kekuatan yang lebih besar karena menggabungkan keuntungan beberapa desain lainnya. Desain ini memiliki dua kelompok yang diberi pretest dan dua kelompok tanpa pretest, salah satu kelompok yang diberi pretest dan salah satu kelompok tidak diberi pre-test menerima perlakuan eksperimen, hal ini menjadikan

peneliti menggunakan dua kelompok/grup

pembanding. Ketiga kelompok diacak dengan prinsip random asigment. peneliti

13

melakukan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan/intervensi diberikan pada kelompok perlakuan/kelompok eksperimen. Desain adalah sebagai berikut; Pre-test

Kelompok Post-test O11

X1 O12 X1 O13

O21

X2 O22 X2 O23

Keterangan : 

O11 = Pengukuran/observasi sebelum perlakuan/intervensi pada kelompok yang tidak diberi perlakuan/intervensi X1 atau tidak diberi perlakuan (sebagai kelompok pembanding)



X1

= Kelompok yang diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi

perlakuan/intervensi (sebagai kelompok pembanding) 

O12 = Pengukuran/observasi setelah perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok pembanding)



O13 = Pengukuran/observasi setelah perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok pembanding)



O21

= Pengukuran/observasi sebelum perlakuan/intervensi pada

kelompok yang diberi perlakuan X2 atau yang diberi perlakuan/ intervensi (sebagai kelompok perlakuan) 

X2

= Kelompok yang diberi perlakuan X2 atau yang diberi

perlakuan/intervensi (sebagai kelompok perlakuan) 14



O22 = Pengukuran/observasi setelah perlakuan/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X2 atau yang diberi perlakuan/intervensi (sebagai kelompok perlakuan)



O23 = pengukuran/observasi setelah perlakua/intervensi pada kelompok yang diberi perlakuan X2 yang tanpa pengukuran sebelum eksperimen.

Desain ini mengatasi kelemahan desain sebelumnya karena dapat mengetahui efek interaksi pretest dengan perlakuan secara langsung dan kesulitan dalam pelaksanaannya dalam situasi praktis, lebih banyak waktu dan usaha yang diperlukan dua percobaan secara bersamaan serta masalah pada peningkatan jumlah subjek yang sama yang akan diperlukan untuk empat kelompok. Analisis data dapat diuji dengan uji ragam multi jalur pola kovarians, dimana pretest dijadikan kovariabel, termasuk bila desainnya diperluas, dikombinasi dengan uji t untuk melihat efek interaksi pretest dan perlakuan. Bila tidak memenuhi persyaratan parametrik maka diuji menggunakan kombinasi uji peringkat bertanda Wilcoxon dan uji U Mann-whitney. 4. Factorial Design Penelitian faktorial desain adalah modifikasi dari true experiment, yaitu memungkinkan adanya variabel moderator yang mempengaruhi treatment terhadap hasil. Penelitian ini harus terdapat pengukuran sebelum treatment, jika masuk ke dalam true eksperiment. Penelitian ini disebut juga penelitian bifaktor karena melibatkan lebih dari satu variabel bebas yang dijadikan faktor. Dan kedua faktor tersebut secara teoritik teradapat interaksi. Penelitian ini diketahui terbagi dalam dua jenis, yaitu ekperimen bifaktorial yang merupakan melibatkan dua faktor, sedangkan eksperimen faktorial trifaktor yang melibatkan tiga faktor.

15

1.5. Faktor – faktor yang dapat muncul dan mempengaruhi metode penelitian True Eksperimental. Beberapa faktor yang dapat muncul dan mempengaruhi penelitian eksperimen sesungguhnya adalah: 1.

Historis

Historis mungacu pada munculnya suatu kejadian yang bukan dari perlakuan eksperimen, tetapi dapat mempengaruhi performansi pada variabel bebas. Sesuatu yang agak lama, faktor historis mungkin menjadi suatu masalah. Sebagai contoh faktor historis adalah latar belakang atau pengalaman belajar pada jenjang pendidikan sebelumnya.

2.

Maturation (Maturasi)

Maturasi mengacu pada perubahan fisik atau mental pada diri subyek selama suatu periode waktu. Perubahan ini dapat mempengaruhi performansi subyek pada pengukuran variabel terikat. Khususnya dalam studi yang diselesaikan dalam waktu yang panjang, subyek dapat menjadi (sebagai contoh) lebih terkoordinasi, lebih termotivasi, tidak termotivasi atau bosan. Perubahanperubahan tersebut dapat mengakibatkan bias pada hasil pengukuran.

3.

Regresion (Regresi)

Regresi statistik biasanya muncul bila subyek yang dipilih berdasarkan skor ekstrem dan mengacu pada kecenderungan subyek yang memiliki skor yang paling tinggi pada pre-test ke skor yang lebih rendah pada post-test, dan subyek yang memiliki skor paling rendah pada pre-test ke skor yang lebih tinggi pada post-test. Kecenderungannya adalah skor bergerak mundur (regresi) atau bergerak kea rah rata-rata (mean) atau skor yang diharapkan.

4.

Pre-Testing

Interaksi pre-test muncul bila respons subyek atau mengalami reaksi berbeda pada perlakuan karena mereka mengikuti pre-test. Suatu pre-test mungkin

16

membuat peka atau mengingatkan subyek pada hakikat perlakuan. Oleh karena itu, hal ini diupayakan untuk dikontrol atau dikendalikan pada penelitian eksperimen sesungguhnya karena juga menguji kelompok yang tidak menggunakan pre-test, baik pada kelopmpok eksperimen maupun kelompok pembanding. Dengan demikian, faktor-faktor tersebut perlu dikontrol atau dikendalikan. Sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat tanpa ada pengaruh dari variabel lain.

1.6. Subyek penelitian True Eksperimental Suatu penelitian, termasuk eksperimen, perlu menetapkan target populasi. Untuk penelitian eksperimen dibutuhkan keadaan populasi yang relatif homogen. Homogenitas populasi ini berguna bagi kemudahan dalam pengambilan sampel dan perlakuan yang hendak diberikan. Jika upaya homogenitas ini dicapai secara maksimal, maka sangat membantu peningkatan validitas penelitian. Homogenitas dalam hal dapat dipahami misalnya seperti, seluruh siswa (populasi) berasal dari sekolah yang sama, tingkat satuan pendidikan yang sama, jenjang kelas yang sama, konsentrasi keilmuan (jurusan) yang sama.

Teknik Sampling Sebagaimana yang telah dijelaskan, teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random sampling. Teknik random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memungkinkan seluruh anggota populasi terpilih menjadi sampel dalam penelitian. Pada umumnya teknik random sampling yang biasa digunakan adalah Simple Random Sampling (random sederhana), yang merupakan pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.

17

1.7. Teknik Analisa Data penelitian True Eksperimental Dalam penelitian kuantitatif, analisa data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi daya berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikkan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian eksperimen sesungguhnya, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

1.

Statistik Deskriptif Analisis

data

secara

deskriptif

dilakukan

dengan

menyajikan,

mendeskripsikan, serta mengkomunikasikan data mentah menjadi bentuk tabel, grafik atau gambar. Dari pengolahan data mentah tersebut, maka diperoleh nilai mean, median, modus, dan simpangan baku atau standar deviasi. Pada umumnya ditampilkan pula distribusi frekuensi yang kemudian divisualiasasikan dalam bentuk histogram dan poligon.

2.

Statistik Inferensial Merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel

dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini tepat digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara random. Untuk mennentukan statistik inferensial yang digunakan

(parametris

maupun

non-parametris)

beberapa

literatur

merekomendasikan agar data diuji normalitasnya terlebih dahulu untuk menguji normal atau tidaknya suatu data distribusi. Namun, literatur lain menyatakan tidak perlu menguji distribusi normal atau normalitas data tetapi hanya cukup dengan membuat asumsi saja.

18

Berdasarkan literatur, analisa data yang digunakan dalam eksperimen sesungguhnya dilakukan dengan uji ragam multi jalur pola kovarians. Hal tersebut menunjukan bahwa statistik yang digunakan adalah statistik parametris, yang memiliki beberapa asumsi dalam melakukan teknik analisanya.

1.8.Kelebihan dan kekurangan penelitian True Eksperimental. Kelebihannya meliputi : 1) Metode eksperimental

merupakan pendekatan yang terbaik untuk

menentukan efek kausal dari treatment. 2) Memilki potensi tingkat kontrol yang tinggi terhadap lingkungan (variabel asing atau variabel perancu) 3) Pemilihan secara acak terhadap subjek yang memilki sampel yang luas 4) Metode ini juga memiliki kekuatan untuk

memanipulasi variabel.

Ketelitian kontrol menjadi ciri dalam penelitian eksperimental yang baik diterapkan dalam bidang pendidikan 5) Ketersediaan waktu yang cukup dalam memberikan intervensi (treatment) 6) Kelas eksperimen dan kelas pembanding berada dalam kondisi yang sama Kekurangannya meliputi :

1.9. Masalah yang dapat muncul pada penelitian True Eksperimental. Masalah-Masalah yang dapat Muncul sebagai berikut : 1.

Adanya kekompleksan dalam mengontrol lingkungan penelitian

2. Faktor luar dapat memberikan intervensi yang mempengaruhi hasil penelitian 3. 4.

Interaksi yang terjadi antara kelas eksperimen dan kelas pembanding Cenderung dilakukan selama periode waktu yang lebih singkat. Namun,

dapat juga penelitian dilakukan terlalu lama 19

20

BAB IV KESIMPULAN

21

DAFTAR PUSTAKA

Emzir, 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Hermawan, Edi. 2012. Pengantar Statistika Non-Parametrik. Bandung: LPPM Universitas Siliwangi Kadir, 2010. Statistika (Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial). Jakarta: Rosemata Sampurna Subali, Bambang. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi. Makalah. Yogyakarta: Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Modul Pembekalan Kemampuan Statistika. 2014. Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

22