34 0 463KB
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PDGK4407 MODUL 4 “Pendidikan Anak Tunanetra”
Oleh : Kukuh Setyarsih Siti Mutmainah Sri Titis Angriani Tutut Nugraheni
UPBJJ SURABAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan Anak Tunanetra & Pendidikan anak Tunarungu” tepat pada waktunya”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai dan melancarkan segala usaha kita. Amin
Tuban, April 2021
Penyusun
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i KATA PENGANTAR …………………………………………………….……… ii DAFTAR ISI …………………………………………………..……….………… iii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………….……….. 1
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………. 3
Kegiatan Belajar 1………………………………………………….….. 4
Kegiatan Belajar 2……………………………………………….…….. 8
Kegiatan Belajar 3………………………………….…………………. 11
BAB III PENUTUP …………………………………………………………….. .12
A. Simpulan ………………………………………….……………… 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...………… 13
iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Tidak setiap anak yang dilahirkan di dunia ini selalu mengalami perkembangan
normal. Banyak di antara mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan, kelambatan, atau memiliki faktor-faktor resiko sehingga untuk mencapai perkembangan optimal diperlukan penanganan atau intervensi khusus. Kelompok inilah yang kemudian dikenal sebagai anak berkebutuhan khusus atau anak luar biasa. Dalam memahami anak berkebutuhan khusus atau anak luara biasa, sangat diperlukan adanya pemahaman mengenai jenis-jenis kecacatan (anak berkebutuhan khusus) dan akibat-akibat yang terjadi pada penderita. Anak berkebutuhan khusus disebut sebagai anak yang cacat dikarenakan mereka termasuk anak yang pertumbuhan dan perkembangannya mengalami penyimpangan atau kelainan, baik dari segi fisik, mental, emosi, serta sosialnya bila dibandingkan dengan nak yang normal. Karakteristik spesifik anak berkebutuhan khusus pada umumnya berkaitan dengan tingkat perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi tingkat perkembangan sensorik motor, kognitif, kemampuan berbahasa, keterampilan diri, konsep diri, kemampuan berinteraksi social, serta kreatifitasnya.Adanya perbedaan karakteristik setiap peserta didik berkebutuhan khusus, akan memerlukan kemampuan khusus guru. Guru dituntut memiliki kemampuan beraitan dengan cara mengombinasikan kemampuan dan bakat setiap anak dalam beberapa aspek. Aspekaspek tersebut meliputi kemampuan berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan cara besosialisasikan. Hal-hal tersebut diarahkan pada keberhasilan dari tujuan akhir pembelajaran,
yaitu
perubahan
perilaku
1
kearah
pendewasaan.
B.
Tujuan
1.
Pengertian,klasifikasi, penyebab serta cara pencegahan terjadinya ketunanetraan
2.
Menjelaskan dampak ketunanetraan
3.
Menjelaskan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak tunanetra
2
BAB II PEMBAHASAN MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK TUNANETRA
Kegiatan Belajar 1 Pengertian,
Klasifikasi,
Penyebab
Serta
Cara
Pencegahan
Terjadinya
Ketunanetraan A. Definisi dan Klasifikasi Tunanetra 1.
Definisi legal berdasarkan Peraturan Perundang Undangan Digunakan pada profesi Medis untuk menentukan apakah seseorang berhak memperoleh akses keuntungan tertentu seperti : asuransi tertentu, bebas bea transportasi dan untuk menentukan perangkat alat bantu yang sesuai dengan kebutuhannya. Ada 2 aspek yang diukur :
a.
Ketajaman Penglihatan
b.
Medan Pandang Cara yang paling umum untuk mengukur ketajaman mata dengan Kartu Snelen yg terdiri dari huruf huruf atau angka angka yang tersusun berbaris berdasarkan ukuran
besarnya.
Klasifikasi
ketajaman
Mata normal
: 6/6 hingga 6/18
Mata kurang awas
: 3/60
Buta
: