Kartu Soal Hots Pkwu [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : X / 1 (semua aspek) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani mengambil resiko) dalam menjalankan kegiatan usaha bahan pangan Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan Disajikan wacana tentang usaha, siswa dapat menganalisis karakteristik wirausaha dalam menghadapi masalah usaha C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 1 Soal : Pada awal tahun 2016 terjadi kenaikan inflasi sebesar 0,79% yang disebabkan naiknya harga-harga kebutuhan pokok (http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx). Bu Okta memiliki usaha restoran yang didirikan sejak tahun 2010, dengan mempekerjakan dua puluh orang karyawan. Akhirakhir ini karyawan menuntut kenaikan gaji karena naiknya biaya hidup. Sementara omzet penjualan restoran menurun sebagai akibat kelesuan ekonomi sebagai dampak terjadinya inflasi. (Ppada awal tahun 2016 terjadi kenaikan inflasi sebesar 0,79% yang disebabkan naiknya harga-harga kebutuhan pokok (http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx). Berkurangnya omset penjualan mengakibatkan turunnya laba, sehingga kenaikan gaji tidak mungkin dilakukan. Upaya yang paling tepat yang dapat dilakukan bu Okta adalah… A. mencari pinjaman untuk memenuhi permintaan karyawan B. mencari pinjaman untuk mengembangkan usaha sehingga dapat memenuhi harapan karyawan C. mendiskusikan permasalahan dengan karyawan agar mereka memahami posisi keuangan restoran D. menggunakan uang pribadi untuk memenuhi permintaan karyawan sebagai bentuk rasa tanggungjawab sebagai pemilik E. menggunakan seluruh laba restoran untuk menggaji karyawan dengan harapan pada bulan berikutnya perusahaan akan mendapatlan keuntungan yang lebih baik Kunci/Pedoman Penskoran: C Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik

KARTU SOAL

Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : X / 1 (semua aspek) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.1. Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani mengambil resiko) dalam menjalankan kegiatan usaha Karakteristik kewirausahaan Disajikan wacana tentang kinerja karyawan, peserta didik dapat menentukan pengambilan keputusan (karakteristik kepemimpinan) yang tepat sesuai dengan konteks permasalahan C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 2 Soal : Pada sebuah perusahaan yang memproduksi mainan anak, terjadi persaingan yang tidak sehat antar karyawan. Hal ini terlihat ketika beberapa karyawan dari bagian pengemasan hanya bekerja jika ada pimpinan saja. Persaingan yang negatif ini mengakibatkan menurunnya kualitas kinerja perusahaan pada umumnya, sehingga diperlukan upaya untuk menjalin kekompakan dan kerjasama yang baik dalam perusahaan. Bagaimanakah Sikap pimpinan perusahaan sebaiknya mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah ini adalah:? A. memberi motivasi pada karyawan dengan menaikkan gajinya B. memberikan sanksi yang sama pada karyawan yang melanggar C. memutuskan hubungan kerja pada karyawan yang terlibat dalam persaingan D. merubah kebijakan perusahaan agar tercipta keharmonisan antar karyawan E. melakukan koodinasi dengan karyawan agar kondisi kinerja perusahaan kondusifmelakukan Kunci/Pedoman Penskoran: E Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : X / 1 (aspek pengolahan) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.2. Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran Administrasi Usaha Disajikan wacana tentang seorang pengusaha kue basah, siswa dapat menyimpulkan tentang administrasi usaha C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 3 Soal : Firsty memulai usaha kue basah untuk mengatasi masalah ekonomi keluarganya. , yang akan dijual didepan rumahnya. Usaha ini dipilih karena Firsty memiliki hobby dan bakat mengolah kue basah, serta melihat peluang usaha yang menguntungkan. Pada semester pertama omzet penjualannyaan usahanya sangat memuaskan, sehingga perekonomian keluarganya meningkat, namun hal ini merubah pola hidup anak-anak Firsty yang boros bahkan sampai menggunakan uang perusahaan untuk memenuhi keinginannya dan tidak melakukan pencatatan, sehingga tidak terdeteksi arus kas perusahaan. Memasuki semester kedua, keuangan perusahaan mengalami penurunan yang sangat signifikan. Dari kasus diatas, masalah yang dihadapi Firsty dalam administrasi usaha adalah … A. tidak melakukan pencatatan secara kronologis B. tidak melibatkan anaknya untuk bekerja di perusahaan C. tidak mencatat pengeluaran untuk kebutuhan usahanya D. tidak mempertimbangkan setiap pengeluaran usaha dengan tepat E. tidak memisahkan keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi Kunci/Pedoman Penskoran: E Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : X / 1 (aspek kerajinan) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.5 Memahami cara menentukan pemasaran produk kerajinan dengan inspirasi budaya non benda secara langsung Strategi pemasaran Disajikan wacana tentang pengusaha batik, siswa dapat menentukan strategi pemasaran yang paling tepat C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 4 Soal : Pak Andik seorang pengusaha batik tradisional mendirikan usaha di kota Solo sejak tahun 1970, produk batik tersebut pemasarannya telah mencapai negara-negara di Asia Tenggara. Seiring perkembangan zaman, jumlah pengusaha batik di kota Solo semakin bertambah, mengakibatkan omzet pak Andik menurun dari waktu ke waktu. Selain itu, produk batik dari China telah merambah pangsa pasar di Indonesia. Langkah yang paling tepat dilakukan oleh Pak Andik untuk meningkatkan kembali omzet penjualannya adalah…. A. memasarkan produk batik dari perusahaan lain dengan sistem konsinyasi sehingga lebih menguntungkan B. mengganti manajer dan staf pemasaran agar melakukan strategi pemasaran yang sama dengan strategi pemasaran sebelumnya C. merekrut tenaga pemasaran baru agar tenaga pemasaran lama termotivasi meningkatkan penjualan D. bekerja sama dengan pemilik pabrik batik lain untuk melakukan produksi batik secara masal dan membagi keuntungan secara merata E. memperbaharui teknik pemasaran dengan mengadakan promosi dan pameran, memberi diskon, serta mencari segmentasi pasar yang lebih serasi Kunci/Pedoman Penskoran: E Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : XI / 3 (aspek budidaya) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.6 Menganalisis perencanaan usaha budidaya pembenihan ikan hias meliputi ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran Analisis SWOT Disajikan table analisis SWOT, siswa dapat memecahkan masalah tindakan yang harus dilakukan dalam rangka mengembangkan usaha C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 5 Soal : Sebelum menentukan produk yang akan diproduksiDalam mengembangkan usaha, perusahaan melakukan analisis SWOT terhadap produk yang akan diproduksi untuk menemukan ide produk yang potensial. Hasil analisis SWOT berikut ini Berikut ini disajikan tabel hasil analisis SWOT pada suatu perusahaan: KEKUATAN KELEMAHAN  Ketersediaan bahan baku yang sesuai  SDM yang terampil di perusahaan dengan pengendalian kualitas sangat terbatas  Ketersediaan modal  Alat produksi masih sederhana sehingga jumlah produksi belum mencukupi kebutuhan pasar PELUANG ANCAMAN  Produk sejenis masih jarang  Munculnya kompetitor didapatkan di pasaran  Kuantitas bahan baku terbatas  Lokasi sumber bahan baku dekat dengan tempat usaha Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan usaha, langkah yang harus dilakukan adalah…. A. memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang produk yang dihasilkan B. mencari alternatifve bahan baku yang lain tanpa mengurangi kualitas produk C. memproduksi dalam jumlah yang besar dengan menambah bahan baku D. menambah jumlah tenaga kerja dan memberikan pelatihan E. meningkatkan modal melalui peminjaman di bank Kunci/Pedoman Penskoran: B Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk tabel berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Membutuhkan penguasaan konsep analisis SWOT



Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik KARTU SOAL

Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : X / 1 (aspek budidaya) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.3. Memahami sistem produksi tanaman pangan berdasarkan daya dukung yang dimiliki daerah setempat Media Tanam Disajikan hasil penelitian pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau pada beberapa media tanam, peserta didik dapat menentukan jenis media tanam C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 6 Soal : Sekelompok siswa melakukan penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dengan beberapa media tanam. Berikut ini disajikan hasil penelitian ditinjau dari tinggi tanaman kacang hijau :

SMA NEGERI 1 DONOROJO Mulai menanam tanggal 25 Juli 2010 Tanggal 26-Jul 27 28 29 30 31 01-Agust 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11-Agust

Hari Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Tinggi tanamanJenis Tanah Tanah Pasir Tanah Biasa Tanah Merah (cm) (cm) (cm) 2 2 2 5 4 5 8 7,5 7,5 10 9,5 10 16 17 17 22 24 25 26 26,5 29 28 229 31 30 30 33 31 30 34 32 30 35 33 31 35 34 32 35 35 33 35,5 36 34 36

Keterangan

Semua tumbuhan mati, belum diketahui penyebabnya 1.2 Tabel Pengamatan Panjang Akar Tanaman kacang hijau

Sumber: http://sutiyononasional.blogspot.co.id/2012/03/hasil-penelitian-pengaruh-media-tanah.html

Selama pengamatan dapat dideskripsikan tentang morfologi tanaman kacang hijau sebagai berikut : 1. Tumbuhan kacang hijau yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan paling cepat terdapat dalam medium tanah pasir. Akar, batang, dan daunnya paling panjang diantara yang lainnya. Namun kecepatan pertumbuhan tersebut mempengaruhi keadaan tanaman. Hal ini dapat dilihat dari daun dan batangnya. Bentuk daun tipis, warnanya hijau kekuningan dengan ukuran panjang namun sempit. Sedangkan bentuk batangnya kecil dengan ukuran panjang dan berwarna hijau muda. 2. Tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah merah memang lebih pendek daripada tanaman kacang hijau yang terdapat dalam medium tanah pasir. Namun kondisi tanamannya sangat baik. Batangnya lebih besar dan kuat dengan warna yang sama yaitu hijau muda. Daunnya tebal, lebar, dan warnanya hijau segar. Dari data hasil penelitian diatas, jika ditinjau dari hasil produksi, manakah media tanam yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?: A. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Merah lebih baik daripada media Tanah Pasir B. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Pasir lebih baik daripada media Tanah Merah C. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Biasa lebih baik daripada media Tanah Pasir D. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Pasir lebih baik daripada media Tanah Merah dan Tanah Biasa E. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Merah lebih baik daripada media Tanah Pasir dan Tanah Biasa Kunci/Pedoman Penskoran: E Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk tabel berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik  Untuk dapat menjawab pertanyaan, peserta didik perlu membaca data hasil penelitian yang telah disajikan. Peserta didik membandingkan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau pada masing-masing media tanah.

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : XII / 6 (aspek pengolahan) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.10. menganalisis sistem konsinyasi produk usaha pengolahan makanan fungsional Sistem konsinyasi produk usaha pengolahan makanan fungsional Disajikan deskripsi tentang sistem konsinyasi produk usaha pengolahan makanan fungsional C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 7 Soal : Kelompok Usaha Siswa kelas XII di SMAN 1 Lembang memulai usaha produk olahan susu, produk tersebut dijual oleh koperasi sekolah dengan harga jual Rp12.500,00 per botol. Koperasi sekolah membeli produk dari Kelompok Usaha Siswa dengan harga Rp10.000,00 per botol. Berdasarkah deskripsi tersebut bahwa antara Kelompok Usaha Siswa dan koperasi sekolah melakukan konsinyasi. Manakah resiko yang paling kecil bagi Kelompok Usaha Siswa dengan menggunakan sistem penjualan di atas? A. Ketika dititipkan, produk berada di luar kendali Kelompok Usaha Siswa. Ada kemungkinan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh Koperasi Sekolah atau konsumen. B. Koperasi sekolah dapat mengembalikan produk yang tidak laku terjual dan menukarnya dengan produk lainnya C. Kelompok Usaha Siswa tidak dapat menentukan di mana produknya akan dipajang di counter Koperasi Sekolah. D. Kelompok Usaha Siswa tidak mendapat keuntungan atau komisi sampai barang titipan terjual E. Kelompok Usaha Siswa perlu memberikan imbalan, hadiah, atau komisi yang menarik kepada Koperasi Sekolah agar mempromosikan produknya. Kunci/Pedoman Penskoran: D Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk narasi berfungsi untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik  Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut peserta didik harus memahami keuntungan dan resiko dari sistem konsinyasi.

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : XII / 5 (aspek budidaya) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.2. menganalisis sistem produksi usaha budidaya unggas petelur berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat Sistem produksi telur Disajikan grafik jumlah produksi telur ayam pada bulan januari s.d. desember 2015, peserta didik dapat memprediksi fase produksi maksimum C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 8 Soal : Perhatikan grafik berikut ini! Data hasil kajian jumlah produksi telur ayam setiap bulan tahun 2015 80

83 70

65

70 50

30

51

50

35

10 0

Pada grafik di atas dapat diamati bahwa pada bulan maret hasil produksi sebanyak 30%, dan hasil produksi maksimum diperoleh pada bulan Mei sebanyak 83%, namun pada bulan September jumlah produksi menuruns secara signifikan karena ayam terserang penyakit dan kemudian diatasi dengan memberikan antibiotik. sehingga produksi mulai naik dan ayam mengalami fase molting selama  2 bulan. Berdasarkan data di atas, kapan produksi telur ayam maksimal akan didapatkan kembali? A. November 2015Januari 2016. B. Februari 2016. C. Maret 2016. D. April 2016. E. Mei 2016.

Kunci/Pedoman Penskoran: C Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk grafik berfungsi untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik  Untuk dapat menjawab pertanyaan, peserta didik diharuskan memahami grafik tentang produksi telur terkait konsep fase Molting . Kemudian peserta didik dapat membaca fase naik turunnya produksi telur.

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : XI / 3 (aspek budidaya) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.3. Memahami perhitungan titik impas (Break Event Point) usaha budidaya pembenihan ikan produksi Titik Impas (Break Event Point (BEP)) Disajikan data biaya tetap dan biaya tidak tetap sebuah usaha, peserta didik dapat menentukan besarnya titik impas (BEP) C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 9 Soal : Sebuah sekolah mencoba untuk mengaplikasikan kegiatan usaha dalam bentuk Perusahaan Siswa (Student Company). Guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa perusahaan siswa berdasarkan konteks perusahaan, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

President Directure

VP Production

VP Marketing

Manager

VP Finance

VP HRD & PR

Manager

Dari susunan struktur organisasi diatas, ditetapkan bahwa jabatan Board of Director (BoD) mendapatkan gaji/ bulan sebesar Rp5000,00 dan jabatan manager Rp3.000,00. Dan untuk menunjang penjualan ditetapkan biaya pemasaran sebesar Rp10.000,00/ bulan dan biaya transportasi sebesar Rp5000,00/ bulan. Salah satu perusahaan siswa memilih usaha kuliner “Bola-bola Choco Ball”. Untuk memproduksi 100 unit produk biaya tidak tetap yang di keluarkan sebesar Rp450.000,00. Masa usaha ditetapkan selama 5 bulan dimulai dari pembuatan rencana usaha sampai laporan kegiatan usaha. Dari data diatas hitunglah besarnya Break Event Point (BEP) produk bila ditetapkan harga jual menambahkan 40% dari biaya tidak tetap /unit! A. 125 B. 126 C. 127 D. 128 E. 129 Kunci/Pedoman Penskoran: D Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk organigram berfungsi untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik

Formatted: Font: Italic

Formatted: Font: Italic



Untuk dapat menjawab pertanyaan berdasarkan data yang ditampilkan, peserta didik seyogyanya menguasai konsep biaya tetap dan biaya tidak tetap, serta melakukan tahapan perhitungan yang tepat agar dapat menghitung BEP produk dengan tepat.

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : XI / 5 (aspek pengolahan) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.5. Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani Laporan usaha pengolahan makanan khas Disajikan contoh laporan keuangan pada kegiatan usaha pengolahan makanan khas asli daerah, peserta didik dapat mengevaluasi kegiatan usaha pengolahan makanan C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 10 Soal : Ibu Dewi baru merintis usaha kue lapis bogor di kota Bogor pada bulan Maret 2016, dengan cara membeli dari Industri rumah tangga (home industri) yang menghasilkan kue lapis bogor. Berikut disajikan Laporan Keuangan Wirausaha Kue Lapis Bogor selama bulan Maret. a. Modal Awal Rp4.000.000,00 b. Harga Jual Produk / buah Rp20.000,00 c. Harga Beli /produk Rp15.000,00 d. Jurnal Kas No. Keterangan Qty

Masuk

Keluar

Saldo

1.

Modal Awal –

Rp4.000.000,00 –

Rp4.000.000,00

2.

Pembelian

15 pcs



Rp225.000,00

Rp3.775.000,00

3.

Penjualan pertama

15 pcs

Rp300.000,00



Rp4.075.000,00

4.

Pembelian

20 pcs



Rp300.000,00

Rp3.775.000,00

5.

Penjualan kedua

20 pcs

Rp400.000,00



Rp4.175.000,00

6.

Pembelian

20 pcs



Rp300.000,00

Rp3.875.000,00

7.

Penjualan ketiga

20 pcs

Rp400.000,00



Rp4.275.000,00

8.

Pembelian

25 pcs



Rp375.000,00

Rp3.900.000,00

9.

Penjualan keempat

25 pcs

Rp500.000,00



Rp4.400.000,00

10. Pembelian

25 pcs



Rp375.000,00

Rp4.025.000,00

11. Penjualan kelima

25 pcs

Rp500.000,00



Rp4.525.000,00

Total

210 pcs

Rp2.500.000,00 Rp1.575.000,00 Rp4.525.000,00

Perhatikan Laporan Keuangan diatas! Berdasarkan laporan keuangan usaha kue lapis bogor diatas, kebijakan yang diambil oleh pengusaha tersebut pada periode selanjutnya adalah: A. Mengganti jenis kue lapis bogor B. Menaikan harga kue lapis bogor C. Menurunkan harga kue lapis bogor D. Melanjutkan usaha kue lapis bogor E. Menambah kombinasi kue selain kue lapis bogor Kunci/Pedoman Penskoran: D Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk tabel berfungsi untuk menjawab pertanyaan  Pilihan jawaban homogen  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik  Untuk dapat menentukan kebijakan yang tepat, peserta didik harus dapat menghitung laporan keuangan tersebut apakah menghasilkan laba atau rugi. Hal ini dapat dilakukan dengan benar bila peserta didik memahami konsep perhitungan laba rugi.

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : XI / 13 (aspek kerajinan) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.2. Menganalisis sistem produksi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat untuk kerajinan yang berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan lingkungan sekitar/pasar lokal Sistem Produksi Diberikan 2 bagan alur proses produksi limbah tekstil siswa dapat membedakan bagan alur proses produksi tersebut ? C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 11 Soal : Diagram di bawah ini adalah alur proses produksi pembuatan kerajinan tekstil. Pada sistem produksi kerajinan tekstil terdapat banyak tahapan- beberapa tahapan yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain, hal ini dapat terjadi karena setiap perusahaan memiliki kekhasan tersendiri. Berikut ditampilkan dua diagram alur proses produksi kerajinan tekstil. Jelaskan perbedaan disertai argumentasinya! Sumber Ide Memberi label dan mengemas

Pencarian / Penetapan Ide

Penjahitan produk

Pengumpulan bahan

Pembuatan Blueprint (Cetak baku)

Pelabelan

Pemilahan bahan

Pembuatan pola

Pengemasan produk

MEngolah ide

Asesoris Persiapan alat dan bahan

Merapikan produk

Diagram 1. Alur proses produksi perusahaan A

Penyelesaian akhir

Membuat Produk

Menjahit bahan

Memotong bahan

Diagram 2. Alur proses produksi perusahaan B

Kunci/Pedoman Penskoran: Kunci Jawaban Perbedaannya : 1. Adanya Pemilahan Bahan pada digram 2 yang tidak terdapat pada diagram pertama 2. Terdapat Pembuatan cetakan baku (blue print) pada diagram 2 dan tidak ada pada diagram pertama 3. Adanya Pengujian kualitas pada diagram 2 dan tidak ada pada diagram pertama 4. Pada diagram1 adalah proses produksi pada home industri sedangkan pada diagram2 adalah proses produksi pada sebuah

Skor 1 1 1 1

pabrik (produksi dalam skala besar) Argumentasinya : 1. Tidak adanya langkah pemilahan bahan pada diagram 1 karena pada diagram pertama adalah proses produksi pada skala kecil (industry rumah/hand made) yang bahan yang diperoleh terbatas. 2. Tidak adanya langkah pembuatan cetakan baku pada diagram1 karena pada diagram1 memproduksi hanya satu design sehingga tidak membutuhkan cetakan baku (blue print) 3. Pada diagram2 terdapat langkah pengujian mutu karena para diagram2 memproduksi dalam skala besar dan diproduksi dengan mesin sehingga harus diuji kualitasnya Jumlah skor

1 1

1

7

Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk diagram berfungsi untuk menjawab pertanyaan  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik  Untuk menjawab pertanyaan, peserta didik perlu menganalisis setiap tahapan pada alur produksi

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : X / 1 (aspek pengolahan) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.3 Menganalisis sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat Teknik pengemasan Disajikan gambar tentang produk dalam kemasan, Siswa dapat menentukan teknik pengemasan yang baik dan tidak baik dalam melaksanakan kegiatan usaha C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 12 Soal : Pada kegiatan sidak produk makanan di Semarang (lihat gambar), sebuah produk makanan yang telah berjamur ditemukan, padahal masih dalam kemasannya dan belum kadaluarsa. Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi karena akan sangat mempengaruhi kepercayaan konsumen Pengemasan memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan meningkatkan penjualan, oleh karena itu sebelum produk dipasarkan, perusahaan harus memperhatikan kualitas dan fungsi kemasan bagi produk. Seperti pada gambar dibawah ini:

Petugas gabungan Disperindag dan Dinkes Kota Semarang melakukan sidak produk makanan di Semarang. Foto: Metrotvnews.com/Dhana Kencana

Pengemasan memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan meningkatkan penjualan, oleh karena itu sebelum produk dipasarkan, perusahaan harus memperhatikan kualitas dan fungsi kemasan bagi produk Dari gambar di atas kasus tersebut, buatlah analisa apa kemungkinan yang terjadi sehingga produk tersebut mengalami kerusakan sebelum habis masa kadaluarsanya! Kunci/Pedoman Penskoran: NO KUNCI JAWABAN 1. Interaksi massa : – Kontaminasi mikrobia (jamur, bakteri, dll). – Kontaminasi serangga. – Penambahan air atau menguapnya Menguapnya air. – Benturan / gesekan. 2. Interaksi cahaya : – Oksidasi terhadap lemak, protein, vitamin, dll.

SKOR 1

1 1

3. Interaksi panas : – Terjadi gosong, perubahan warna. – Rusaknya nutrisi, case hardening dll. Skor Maksimum

3

Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk kasus kontekstual berfungsi untuk menjawab pertanyaan  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik  Untuk menjawab pertanyaan, peserta didik perlu menganalisis setiap tahapan pada alur produksi

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : X / 1 (aspek kerajinan) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar Laporan keuangan Disajikan data laporan keuangan, Siswa dapat menentukan perhitungan dalam laporan keuangan C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 13 Soal : Bu Rosmala memiliki usaha kripik singkong yang diberi nama “AMAROS” cukup berhasil di daerah Bukit Tinggi. Produk kripik buatannya telah menjadi ikon Sumatera Barat sebagai oleh- oleh makanan khas. Usaha kripik Amaros memiliki jumlah karyawan 10 orang dengan gaji @Rp.1.600.000,00 perbulan yang dibayarkan setiap akhir bulan. Sampai akhir tahun 2015 usaha kripik Amaros ini mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp120.000.000,00 dan penyusutan pemakaian peralatan dihitung sebesar Rp3.000.000,00. Untuk meningkatkan penjualan, kripik Amaros diiklankan di harian KOMPAK untuk 10 kali terbit dengan membayar sebesar Rp1.000.000,00 dan sampai akhir periode telah diterbitkan sebanyak 5 kali. Pada bulan Desember untuk kepentingan pribadinya bu Rosmala mengambil uang tunai sebesar Rp12.000.000,00. Pada laporan perubahan modal diketahui besarnya modal akhir sebesar Rp135.000.000,00. Berdasarkan kasus tersebut berapakah besarnya modal pada 1 Januari 2015? Kunci/Pedoman Penskoran: NO

KUNCI JAWABAN Diketahui : Pendapatan usaha Beban gaji Beban penyusutan pemakaian peralatan Beban iklan Prive Modal akhir

SKOR 1

: Rp120.000.000,00 : Rp16.000.000,00 : Rp3.000.000,00 : Rp500.000,00,00 : Rp12.000.000,00 : Rp135.000.000,00

Laba usaha = pendapatan usaha – beban-beban

1 = Rp120.000.000,00 – (Rp16.000.000,00+Rp3.000.000,00+Rp500.000,00) = Rp105.000.000,00 Penambahan modal = laba usaha – prive = Rp105.000.000,00 – Rp12.000.000,00 = Rp93.000.000,00 Modal 1 Januari 2015 = modal akhir – penambahan modal = Rp135.000.000,00 – Rp93.000.000,00 = Rp42.000.000,00

Skor Maksimum

1

1

4

Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk kasus kontekstual berfungsi untuk menjawab pertanyaan  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik  Untuk menjawab pertanyaan, peserta didik perlu menguasai konsep perhitungan laba usaha, penambahan/pengurangan modal dan perubahan modal.

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : X / 1 (aspek kerajinan) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.56. Memahami cara menentukan pemasaran produk kerajinan dengan inspirasi budaya non benda secara langsung Strategi pemasaran Disajikan wacana tentang omzet penjualan usaha, siswa dapat menentukan strategi pemasaran yang paling tepat C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 14 Soal : Pak Windarto seorang pengusaha batik tradisional mendirikan usaha di kota Solo sejak tahun 1970, produk batik tersebut pemasarannya telah mencapai negara- negara di Asia Tenggara. Seiring perkembangan zaman, jumlah pengusaha batik di kota Solo semakin bertambah, mengakibatkan omzet pak Windarto menurun dari waktu ke waktu. Selain itu, produk batik dari Negara asing telah merambah pangsa pasar di Indonesia. Dari wacana tersebut di atas, langkah yang paling tepat dilakukan oleh Pak Andik Windarto untuk meningkatkan kembali omzet penjualannya adalah…. Kunci/Pedoman Penskoran: NO

KUNCI JAWABAN Menentukan segmentation pasar, memilih segmentasi pasar Menentukan targeting sebuah focus pemasaran Menentukan positioning yang kompetitif Menentukan messaging efektifitas dan efisiensi distribusi Skor Maksimum

SKOR 1 1 1 1 4

Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk kasus kontekstual berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik

KARTU SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum

: Prakarya dan Kewirausahaan : XI / 3 (aspek kerajinan) : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar

:

Materi Indikator Soal

: :

Level kognitif

:

3.2. Menganalisis sistem produksi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat untuk kerajinan yang berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan lingkungan Sistem produksi Disajikan wacana tentang alternative sistem produksi dan resikonya, siswa dapat menganalisis dampak negatif/positif penggunaan alternatif sistem produksi C4 (menganalisis)

Nomor Soal : 15 Soal : Batik Fractal adalah teknik pembuatan batik secara tradisional, tetapi dalam pengerjaan motifnya digambar ulang dengan rumus-rumus matematika bernama fractal yang dilakukan dengan bantuan software perangkat lunak komputer J-Batik. Campur tangan software perangkat lunak di sini sebatas menggambar ulang motif, sedangkan pengerjaan batiknya dilakukan seperti biasa. Perusahan batik “Kencono” memulai usaha dengan menggunakan teknik manual untuk produksinya. Seiring dengan perkembangan usaha, jumlah permintaan terhadap batik “Kencono” meningkat. Hal ini menyebabkan jumlah produksi belum memenuhi permintaan. Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan mencoba menggunakan teknologi batik fractal, tanpa meninggalkan produksi secara manual. Namun ternyata hal ini justru mengkibatkan omzet penjualan batik “Kencono” mengalami penurunan yang sangat signifikan. Berdasarkan uraian di atas buatlah analisis dampak negatif penggunaan teknologi batik fractal dalam usaha produksi batik “Kencono”, sehingga mengakibatkan penurunan omzet penjualan. Kunci/Pedoman Penskoran: KUNCI JAWABAN

1. Jumlah penawaran/ produksi melebihi batas normal dari jumlah permintaan Originalitas produk menurun karena mudah ditiru Menurunnya kreativitas desain Harga menjadi murah karena yang dihasilkan massal Daya saing produk menurun dibandingkan dengan produk yang dihasilkan secara manual Jumlah skor

2. 3. 4. 5.

Skor 1 1 1 1 1 5

Keterangan:  Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual  Stimulus dalam bentuk kasus kontekstual berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan  Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik  Peserta didik perlu mengetahui teknik pembuatan batik moderen dan tradisional