Jenis-Jenis Patahan Logam [PDF]

JENIS-JENIS PATAHAN PADA LOGAM 1. Patah Getas (Brittle fracture) Merupakan fenomena patah pada material yang diawali ter

160 5 43KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD PDF FILE

Papiere empfehlen

Jenis-Jenis Patahan Logam [PDF]

  • 0 0 0
  • Gefällt Ihnen dieses papier und der download? Sie können Ihre eigene PDF-Datei in wenigen Minuten kostenlos online veröffentlichen! Anmelden
Datei wird geladen, bitte warten...
Zitiervorschau

JENIS-JENIS PATAHAN PADA LOGAM 1. Patah Getas (Brittle fracture) Merupakan fenomena patah pada material yang diawali terjadinya retakan secara cepat dibandingkan patah ulet tanpa deformasi plastis terlebih dahulu dan dalam waktu yang singkat. Ciri-cirinya: 1 Permukaannya terlihat berbentuk granular, berkilat dan memantulkan cahaya. 2 Terjadi secara tiba-tiba tanpa ada deformasi plastis terlebih dahulu sehingga tidak tampak gejala-gejala material tersebut akan patah. 3 Tempo terjadinya patah lebih cepat. 4 Bidang patahan relatif tegak lurus terhadap tegangan tarik. 5 Tidak ada reduksi luas penampang patahan, akibat adanya tegangan multiaksial.

2. Patah Ulet (Ductile Fracture) Patah ulet merupakan patah yang diakibatkan oleh beban statis yang diberikan pada material, jika beban dihilangkan maka penjalaran retak akan berhenti. Patah ulet ini ditandai dengan penyerapan energi disertai adanya deformasi plastis yang cukup besar di sekitar patahan, sehingga permukaan patahan nampak kasar, berserabut (fibrous), dan berwarna kelabu. Selain itu komposisi material juga mempengaruhi jenis patahan yang dihasilkan, jadi bukan karena pengaruh beban saja. Biasanya patah ulet terjadi pada material berstruktur bainit yang merupakan baja dengan kandungan karbon rendah.

Ciri-ciri patah ulet: 1 Ada reduksi luas penampang patahan, akibat tegangan uniaksial. 2 Tempo terjadinya patah lebih lama. 3 Pertumbuhan retak lambat, tergantung pada beban. 4 Permukaan patahannya terdapat garis-garis benang serabut (fibrosa), berserat, menyerap cahaya, pempilannya buram.

3. Ductile to Brittle Tension Adalah fenomena perubahan sifat yang disebabkan faktor-faktor tertentu di mana pada saat suatu material mengalami patah mengalami pergeseran sifat, awalnya merupakan material ulet tetapi mengalami patah getas. Berikut adalah factor-faktor yang menyebabkan Ductile to Brittle Tension: 1 Temperatur Material pada temperature tinggi sifatnya ulet, molekul dan ikatannya dapat meregang dan bergerak, tetapi pada temperatur rendah sifatnya menjadi brittle (getas). 2 Kecepatan regangan kecepatan pembebanan Jika material ulet mengalami kenaikan laju pembebanan maka energi yang diserap semakin kecil sehingga mengakibatkan terjadinya patah getas. 3 Kandungan air Material yang memiliki kandungan air tinggi / basah cenderung memiliki sifat ulet, apabila material menjadi kering mska cenderung memiliki sifat getas.

4

Perbedaan jenis ikatan kimia Kwarsa, olifin, dan feldspar cenderung brittle, sedangkan mineral lempung, mika, dan kalsit cenderung memiliki sifat ductile.